Anda di halaman 1dari 19

Tugas Pendahuluan

Suspensi
Kelompok IV (Empat)
1. Definisi Suspensi
• Menurut FI Ed III Hal 32
Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam
bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa.
• Menurut FI Ed IV Hal 17
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak
larut yang terdispersi dalam fase cair.
• Menurut R. Voight Hal 444
Suspensi, suspensiones adalah dispersi cair dari partikel padat
dalam suatu cairan.
• Menurut Prescription Hal 201
Suspensi farmasi dapat didefinisikan sebagai dispersi kasar dimana
partikel padat (obat) yang terbagi secara halus, biasanya
berdiameter lebih dari 0.1 mikron didispersikan dalam media cair
(berair atau berair).
• Menurut Ansel Hal 354
Suspensi dapat didefinisikan sebagai preparat yang mengandung partikel
obat yang terbagi secara halus (dikenal sebagai suspensoid) disebarkan
secara merata dalam pembawa dimana obat menunjukan kelarutan yang
sangat minimum.
• Menurut Lachman Hal 968
Suspensi adalah sistem heterogen dari 2 fase. Fase kontinyu atau
eksternal dan biasanya berupa cairan atau semipadat dan fase
terdispersi atau internal terdiri dari bahan yang tidak larut dapat
ditujukan untuk absorbsi fisiologis atau fungsi penyaluran internal.
• Menurut Parrot Hal 341
Suspensi farmasi adalah dispersi dispersi zat padat yang terbagi dalam
media cair.
2. Keuntungan dan Kerugian Suspensi
a. Keuntungan
Ansel hal 355
Obat adalah tertentu tidak stabil secara kimia bila ada dalam larutan tapi
stabil bila disuspensi. Bentuk cairan lebih disukai ketimbang bentuk padat
(tablet atau kapsul dari obat yang sama). Pemberian lebih mudah serta lebih
mudah untuk memberikan dosis yang relative besar, aman, mudah
diberikan untuk anak-anak.
Parrot hal 344
Suatu suspense memberikan disperse yang lebih baik dalam saluran
gastrointestinal daripada bentuk sediaan terkompresi karena partikel-partikel
kecil dari 2-50 µ terdistribusi tanpa penundaan.
Scovile’s hal 298
Secara internal dan eksternal untuk tindakan perlindungan dan atau tindakan
berkepanjangan cairan yang mengandung zat tidak larut digunakan secara
menguntungkan keduanya.
b. Kerugian
Menurut ansel hal 97
Hampir semua suspense harus dikocok sebelum digunakan karena obat cenderung
mengendap. Ini tidak hanya menjamin keseragaman preparat tapi yang lebih
penting lagi adalah pemberian dosis yang tepat.
Menurut prescription hal 201
Ketidakstabilan termodinamika herent dari fase suspense padat yang menetap ini
dan preparasi fase dalam emulsi harus dengan dosis yang sama dari obat yang
terkandung didalamnya. Masalah yang dihadapi oleh produsen farmasi atau
apoteker dalam perumusan suspense dan emulsi berhubungan erat dengan jenis-
jenis bentuk sediaan.
Menurut lachman hal 986
Hamper semua system suspense memisah pada pendiaman oleh karena itu,
perhatian utama pembuatan formulasi bukanlah untuk mencoba mengeliminasi
pemisahan, tetapi untuk mengurangi laju pemindahan dan memberikan
kemampuan tersuspensi kembali dengan mudah dari tiap partikel ideal yang
diendapkan.
3. Termodinamika Suspensi
• Menurut farmasi fisika ,hal 1126-1128
Hanya sedikit diketahui kondisi energi pada pemisahan zat padat
namun demikian pengetahuan dari persyaratan-persyaratan
termodinamika di perlukan agar dapat suatu kestabilan dari partikel-
partikel tersuspensi, harus dilakukan kerja untuk memperkecil zat padat
berhubungan dengan energy bebas pemuliaan termodinamika, dimana
dimaksudkan disini bahwa partikel-partikel tersebut berenergi tinggi
dan cenderung untuk berflokulasi yakni untuk membentuk suatu
gumpalan yang lunak dan ringan yang bersatu karena gaya yang lebih
kuat membentuk suatu gumpalan . caking seringkali terjadi karena
terjadi pertumbuhan dan pelebaran kristal Bersama-sama dalam
endapan membentuk suatu agregat padat pembentukan setiap jenis
gumpalan (agglomerate) apabila itu flukol atau agregat di anggap
sebagai suatu ukuran dari system untuk mencapai lebih stabil secara
termodinamika, kenaikan dalam kerja atau energy bebas pemuliaan.
4. Sudut Kontak
• Lachman hal 987
Sudut kontak ini, dihasilkan dari suatu kesetimbangan yang
melibatkan tiga tegangan antar muka ,secara spesifik, yang beraksi
pada antar muka antara fase padat dan fase uap.konsep sudut
kontak adalah penting karena ia menghasilkan metode
pertimbangan derajat dari daya basah, dan meunjukan bahwa sifat-
sifat permukaan adalah penting.
• Menurut jurnal teknologi industry pertanian hal 65
Sudut 0o menjelaskan tidak adanya sudut yang dihasilkan sehingga
tetesan larutan menempel dengan baik, sudut 90o menjelaskan
tetesan larutan pada objek hanya mampu menempel namun tidak
dapat tersebar, sedangkan untuk sudut 180o menjelaskan tetesan
larutan tidak mampu menempel pada permukaan objek dan lansung
tergelincir.
5. Komposisi Suspensi
a. Ansel : 362
- Zat aktif - Pengawet
- Pemberi warna- Zat pembasah
- Pemberi rasa - Zat pembawa
b. The Art science And tehcology of
pharmaceutical compounding : 168
- Zat aktif - Pengawet
- Agent suspensi - pemanis
- Penambah surfaktan/viskositas - pewarna
6. Definisi Bahan Pembasah
• Menurut Ansel, hal 362
Zat pembasah adalah dapat di penetrasi oleh medium
disperse, alcohol, gliserin, dan cairan hidrokopis lainnya
digunakan sebagai zatpembasah bila suatu pembawah air
dan digunakan sebagai fase disperse
• Menurut lachman, hal986
Zat pembasah adalah zat pembasah fase padat oleh medium
suspense pada suatu system yang tidak dapat bercampur,
tetapi untuk keberadaannya suspense memerlukan beberapa
derajat kompatibilitas dan pembasah bahan-bahan
tersuspensi dengan baik sangat penting dalam pencapaian di
ahkir ini.
7. Kestabilan Fisika Suspensi
• Menurut Ansel hal 359
Kestabilan suspense karena laju endapan dari partikel padat yang
berkurang kalau ukuran partikel dikurangi pengurangan ukuran
partikel laju pengendapan yang lambat dan lebih seragam baru-baru
ini ditunjukkan bahwa partikel laju pengendapan yang lambat dan
lebih seragam baru-baru ini ditunjukkan bahwa partikel berbentuk
bulat yang dan pada partikel partikel bentuk jarum yang asimetris dan
bahan yang sama.
• Menurut buku Teknologi sediaan padat hal 353
Suspensi stabil apabila :
1. Luas permukaan partikel sekecil-kecilnya dengan kata lain partikel
terdispersi merupakan partikel tunggal yang besar
2. Tegangan muka dapat diturunkan dengan surfaktan
3. Erat kaitannya dengan G ( energi ) bebas permukaan
8. Ukuran Partikel Suspensi
• (Menurut buku Ansel hal 353)
Ukurannya antara 1 milimikron dan kira-kira 500 milimikron atau, milimikron
untuk partikel dan fase terdispersi dengan mata telanjang sampai partikel ukuran
koloid sedangkan disperse yang berisi partikel biasanya dengan ukuran 1 sampai
100 mikron.
• (Menurut buku parrot hal 344)
Suspensi menyediakan disperse yang terbaik dalam saluran internal daripada
sediaan padat karena ukuran partikel yang kecil dengan rentang dari 1-50 um
• (Menurut RPS18thhal 1538)
Batas terendah dari ukuran partikel 0,1 m um dan jika sediaan mempunyai
ukuran lebih besar dari ukuran tersebut maka di kenal sebagai suspense.
• (Menurut farmasi fisik hal 94)
Suspensi berdasarkan partikel, suspense dibagi menjadi dua teknis yaitu :
Suspense peflokasi, partikel berada dalam suspense dalam wujud yang memisah
Suspense flokolasi partikel membentuk agregat bebas (ukurannya besar)
9. Karakteristik Suspensi
• Ansel 356
Suatu suspense farmasi yang di buat tepat
mengendap secara lambat dan harus rata lagi
apabila di kocok
Karakteristik suspense harus sedemikian rupa
sehingga ukuran partikel dari suspense dtetap
agak konstan untuk yang lama ada
penyimpanan.
Suspense harus bias dituang wagah dengan
cepat dan homogen .
10. Hukum Stokes
• Menurut Ansel Hal 356
Laju endap (Laju sendimentasi) dari partikel suspensi. Berbagai faktor
yang terlibat dari laju dan kecepatan mengendap partikel-partikel
suspensi tercakup dalam persamaan hukum Stokes :
Dimana : V = Kecepatan jatuhnya suatu partikel bulat
B = Konstanta gravitasi
R = Jari – jari partikel
1 = Kerapatan partikel bulat
2 = Kerapatan cairan dan viskositas medium dispersi.
Persamaan stoke diturunkan untuk suatu keadaan ideal dimana
partikel-partikel yang benar-benar bulat dan seragam dalam suspensi
yang encer mengendap tanpa mengakibatkan turbelensi pada waktu
turun ke bawah, tanpa tumbukan antara partikel-partikel suspensoid
dan tanpa gaya tarik menarik kimia dan fisika atau afinitas untuk
medium dispersi.
• Menurut Efrizon Umar
Hukum Stoke dapat digunakan untuk menentukan kecepatan benda yang jatuh bebas dalam
fluida kental. Biasanya gaya gesek untuk bola dengan jari – jari r yang dijatuhkan dalam fluida
dapat ditentukan menggunakan persamaan hukum stokes.

F=6nrnv
F = gaya gesek (N)
V= kecepatan bola (m/r)
N= viskositas (N s/m2)
r = jari-jari bola (m)
 
Rps 18h Hal 295
Jumlah partikel yang mengendap dalam suspensi berhubung dengan ukuran partikelnya dan
berat jenis dan kecepatan dari MEC suspensi gerak brocon atau alat mungkin memberikan efek
yang signifikan, akan ada atau tidaknya populasi dalam hukum stoker. Kecepatan spolimentasi
yang seragam dari partikel dapat diukur dengan hukum stoker. Dijelaskan sebagai berikut :
Dimana v = kecepatan pengendapan (cm/sekon)
r = gaya gravitasi (980,7/cm s2)
I = keterangan fase terdispersi
z = medium pendispersi
11. Tipe-tipe aliran
• Farmasi fisika hal 67-69
Dalam bidang farmasi dikenal dua jenis aliranya itu
tipe aliran newton dan non newton.Aliran newton
adalah jenis aliran yang ideal. Pada umumnya cairan
yang bersifat ideal adalah pelarut, campuran pelarut
dan larutan sejati. Tipe aliran ini umumnya dimiliki
oleh zat cair tunggal serta larutan dengan struktur
molekul sederhana dengan volume kecil.
Pada cairan non newton, shering rate (kecepatan
tekanan) dan shering stress ( besarnya tekanan) tidak
memiliki hubungan linear viskositasnya berubah-ubah
tergantung dari besarnya tekanan yang diberikan
12. Aliran Suspensi Ideal
• FarmasiFisika, Hal.67
Aliran suspense ideal termasuk dalam aliran
newton yang umumnya dimiliki oleh cairan
tunggal serta larutan dengan stuktur molekul
sederhana dengan volume molekul kecil. Tipe
aliran yang mengikuti sistem Newton
viskositasnya tetap pada suhu dan dan tekanan
tertentu dan tidak tergantung pada kecepatan
geser sehingga viskositasnya cukup ditentukan
pada satu kecepatan geser.
13. Suspensi Flokulasi dan Deflokulasi
• Penggumpalan partikel menjadi Kristal atau massa yang lebih besar disebut flok atau
flokula, dimana partikel – partikel yang terflokulasi membentuk sejenis struktur kisi
yang dapat menghalangi pengendapan sempurna sehingga tidak mudah menjadi
kompak dibandingkan dengan partikel – partikel yang tidak terflokulasi (Ansel: hal
360)
• Suspensi flokulasi adalah suspense yang mempunyai partikel – partikel yang
berukuran relatif kecil yang biasanya membawa muatan listrik sehingga
menyebabkan gaya tolak yang ada antara partikel yang bermuatan, memiliki sedikit
kecenderungan untuk mengendap, namun suspensi terdeflokulasi secara farmasi
tidak stabil dan setelah partikel – partikel mengendap di bagian bawah wadah,
partikelnya membentuk endapan yang sulit untuk ditangguhkan kembali
(Prescription: hal 213)
• Suspensi flokulasi adalah suspensi yang mempunyai partikel yang membentuk
agregat bebas (ukurannya besar) dengan mempunyai laju pengendapan yang tinggi
karena partikel mengendap sebagai flokulasi dan juga partikelnya tidak mengikat kuat
dan keras satu sama lain sehingga endapan mudah untuk didispersikan kembali
dalam bentuk suspensi aslinya (Santi, S: hal :94)
14. Bahan Pemformulasi
• a. RPS18th hal.297
Bahan pemformulasi yang sangat umum ialah
elektrolit, polimer atau sufraktan.Tujuan untuk
penambahan bahan pemformulasi untuk
menghasilkan jumlah sedimen maksimum.
• b. Ansel hal.360
Dalam pembuatan suatu suspensi oral dan suatu
obat, tanah liat (olay), seperti magma bentonit
encer biasanya digunakan sebagai zat
pemformulasi.
15. Flokulasi Terkontrol
• a. Menurut prescription Hal 203
Dalam suspensi berfokulasi, struktur berpori yang longgar dan partikel menetap
menghentikan volume spolimentasi yang besar. Interaksi partikel-partikel yang relatif
lemah dalam sistem flokulan memungkinkan kemudahan redispersi partikel yang
menetap. Masalah yang dihadapi dalam pengeluaran apoteker pabrikan adalah untuk
mengontrol frokulasi dengan cara yang akan memberikan karaktenstik yang diinginkan
ketika menggunakan ukuran partikel yang dipilih pada kriteria teraupetik. Haines dan
Marfin menyarankan bahwa flokurasi terkontrol,danpada deflokolasi akan mencegah
pengerasan pada beberapa obat-obatan.
• b. Menurut Ansel Hal 360
Penggumpalan partikel seperti itu disebut flok atau flokula, dimana partikel-partikel
yang berflokulasi itu membentuk sejenis struktur kisi yang dapat menghalangi
pengendapan sempurna sehingga tidak mudah menjadi kompak dibandingkan dengan
partikel-paertikel yang tidak berflokulasi. Flok tersebut mengendap membentuk
sendimen dengan volume yang lebih besar, struktur yang lebih lemah memungkinkan
gumpalan tersebut pecah lagi dengan mudah dan tersebar lagi bila dikocok sedikit saja.
Ada beberapa cara untuk membuat suspensi terflokulasi, pemilihannya tergantung pada
jenis obat yang digunakan dan jenis produk yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai