Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA II

Nama mahasiswa :Salendra Gagah Samodro.


NIM :235024
Semester :2(Dua)
Prodi :S1 Teknik Mesin
Tanggal Percobaan :26 maret 2024
Nama Dosen :Fatimah Nur Hidayah,S.Si.,M.Si

LABORATORIUM FISIKA DASAR


TEKNIK MESIN S1
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI WARGA
2020
BAB I
1.1 LATAR BELAKANG
di kehidupan kita banyak sekali benda yang menerapkan prinsip gerak
harmonik sederhana. Sebagai contoh pegas yang digunakan untuk tempat
tidur, ayunan dan lain – lain. Gerak harmonik sederhana di bedakan menjadi
dua yaitu gerak harmonik sederhana linier misalnya penghisap dalam silinder
gas, gerak osilasi air raksa atau air dalam pipa u dan sebagainya, sementara
gerak harmonik sederhana angular, misalnya gerak bandul atau bandul fisis,
osilasi ayunan torsi dan lain – lain.
Pada bidang lain seperti kontruksi terdapat waterpass yang menerapkan
prinsip gerak harmonik sederhana. Waterpass digunakan untuk mengetahui
datar atau tidaknya suatu bangunan. Alat ini mengunakan hukum bejana
berhubung dengan pipa u, pipa u adalah pipa lengkung yang berhubung seperti
bejana yang memiliki dua ujung pipa terbuka yang bila di isi air maka sisinya
akan sama. Kecuali jika di isi dengan dua zat yang berbeda, maka tinggi cairan
akan berbeda karena di pengaruhi oleh massa jenis kedua zat tersebut.
Semakin besar massa jenis suatu zat, maka semakin berbeda perbedaan
ketinggian pada pipa u.

Setiap zat selalu memiliki massa yang terdapat pada zat tersebut, massa
merupakan ukuran jumlah materi dalam suatu zat atau benda, atau
penjabarannya massa zat merupakan selisih antara massa piknometer yang
sudah terisi ataupun piknometer kosong. Penentuan massa jenis zat cair dapat
di tentukan dengan cara mengukur massa mengunakan neraca. Setelah di
dapatkan nilai massa, lalu zat cair di tuangkan kedalam gelas ukur untuk
menentukan besar volumenya, sehingga besar massa jenis bisa didapat dengan
membagi massa dengan volume zat cair tersebut.
Dalam praktikum kali ini kami melakukan eksperimen dengan mengunakan
bahan uji zat, yaitu air, oli, dan minyak dengan menuangkan masing masing
zat ke pipa u guna mengetahui besar dari massa zat tersebut.

1.2 TUJUAN

1. Mengetahui cara menentukan massa jenis dalam percobaan.


2. Memahami hukum hidrostatika sebagai landasan untuk menentukan
tekanan hidrostatis
3. Menentukan massa jenis zat cair dengan alat hidrometer
4. Menentukan massa jenis benda dengan pipa U (dua jenis zat cair dan 3
jenis zat cair)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DASAR TEORI


Dasar untuk menghitung massa jenis zat cair dengan Pipa–U adalah hukum
Hidrostatika, yang menyatakan bahwa kekanan dalam zat cair pada bidang
mendatar di mana–mana sama besarnya. Besarnya takanan dalam zat cair adalah:
P= ρgh+ p 0
Dengan  adalah massa jenis zat cair, g adalah percepatan gravitasi, h adalah tingi
permukaan zat cair dan P0 adalah tekanan udara luar.

Gambar 2.1. Pipa U dengan 2 zat cair

1.1 Pipa U dengan 2 Zat cair


Bila Pipa-U diisi dengan 2 jenis zat cair (Gambar 8.1), maka zat cair 1 sebagai
pembanding yang diketahui massa jenis (1) dan zat cair 2 yang akan ditentukan
massa jenisnya (2) dimasukkan dalam kaki sebelah. Bila pada kedudukan
tersebut tinggi permukaan zat cair 2 adalah h2. Menurut hukum hidrostatika,
tekanan di titik A (PA) sama dengan tekanan di titik B (PB), atau:
PA = PB
Berdasarkan persamaan tersebut, maka:
h1
ρ 2= ρ 1
h2

1.2 Pipa U dengan 3 Zat cair


Bila Pipa-U diisi dengan 3 jenis zat cair, kedudukan zat cair tersebut akan tampak
seperti pada Gambar.18.2 Kedudukan dari zat cair ini tidak tetap, akan tetapi
dapat berubah-ubah tergantung pada massa jenis dan tinggi permukaan zat cair 2
dan 3. Misalkan kedudukan seperti pada Gambar.2.2, menurut hukum
hidrostatika: PA = PB Dengan
𝑷𝑨 = 𝝆𝟏𝒈𝒉𝟏 + 𝝆𝟐𝒈𝒉𝟐 + 𝑷𝟎
𝑷𝑩 = 𝝆𝟑𝒈𝒉𝟑 + 𝑷𝟎
Dari persamaan 8.4 dan 8.5, maka persamaan 8.3 menjadi:
ρ1 h1−ρ 2 h2
ρ 3=
h3

Gambar 2.2 Pipa U dengan 3 zat cair


BAB III
METODE PRATIKUM

3.1 WAKTU DAN TEMPAT

Praktikum di laksanakan pada hari Selasa, 16 April 2024 pada pukul 09.40
– 11.30 WIB di Laboratorium Fisika dasar Sekolah Tinggi Teknologi
Warga (STTW) Surakarta.

3.2 ALAT DAN BAHAN

1. Air
2. Oli
3. Minyak Goreng
4. Pipa U
5. Gelas ukur 250ml
3.2 PROSEDUR PERCOBBAN DAN CARA KERJA

1) Siapkan alat dan bahan yang akan di gunakan


2) Pastikan alat percobaan ( Pipa U, Gelas ukur ) dalam keadaan bersih
3) Masukan air ke dalam gelas ukur sebanyak 10ml di susul dengan bahan
percobaan lainnya yaitu minyak goreng dan oli
4) Siapkan air yang telah di ukur sebanyak 10ml kedalam Pipa U, dan amati
ketinggian dari air tersebut
5) Setelah itu masukkan minyak pada bagian kanan pipa U, dan oli pada
bagian kiri pipa U yang sebelumnya sudah di ukur kedalam gelas ukur
sebanyak 10ml
6) Lalu amati ketinggian dari ketiga zat terseut, dan catat hasilnya untuk
selanjutnya digunakan untuk perhitungan massa zat
7) Lakukan percobaan tersebut sebanyak tiga kali percobaan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 DATA HASIL PENGAMATAN

A. 2 Zat Cair
Ketinggian Air (h2) Ketinggian oli (h1) ρ2

30 mm 45 mm 1,29 gr/cm3

B. 3 Zat Cair
Ketinggian oli Ketinggian air Ketinggian Minyak ρ3
(h1) (h2) (h3)
40 mm 30 mm 70 mm 0,105 gr/
cm³

4.2 ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini kami melakukan serangkaian penelitian fluida,


mengunakan pipa U, dan gelas ukur sebagai alat penelitian dan air,
minyak, seta oli sebagai bahan dari penelitian tersebut.
Penelitian yang kami lakukan bertujuan untuk mengetahui massa jenis zat
yang telah kami teliti mengunakan pipa U. Dari penelitian yang telah kami
lakukan, kami melakukan penelitian sebanyak 2 kali yaitu untuk
mengetahui h1, dan h2 serta mencari h1, h2, dan h3.
h1
Perhitungan pertama yang kami hasilkan mencari p2 dengan rumus: ρ2= ρ1
h2

Dan dihasilkan data ( h1 = 4,5 ) serta (h2 = 3) lalu di dapat juga p1 yaitu
0,86. Dengan data yang kami peroleh, maka perhitungan yang dapat kami
hasilkan melaui rumus di atas adalah 1,27 yang merupakan hasil yang falid
karena memiliki jumlah tidak lebih dari 1,4
Dan perhitungan ke 2 yang kami lakukan bertujuan untuk mengetahui p3
dari data penelitian yang kami lakukan, (h1 = 4), (h2 = 3), (h3 = 7) dan p1
dengan jumlah 0,86 dan p2 dengan nilai 0,9. Lalu di hitung mengunakan
rumus:
ρ1 h1−ρ 2 h2
ρ 3=
h3

Sehingga dapat diperoleh hasil 0,105 sesuai dengan tabel di atas. Jumlah
tersebut di angap falid karena hasil dari perhitungan kami tidak lebih dari
1,4.
BAB V
5.1 KESIMPULAN

Pada praktikum kali ini kami melakukan serangkaian percobaan yang


mempelajari besar massa dari sebuah zat cair yang diukur mengunakan pipa U,
melalui praktikum kami mengamati bahwa massa dalam suatu zat cair dapat
diketahui melalu metode pengukuran fluida yang eksperimennya mengunakan
pipa U dan zat cair yaitu oli, minyak, dan air sebagai bahan ujinya. Kami juga
memperhatikan bahwa suatu zat memiliki perbedaan massa dikarenakan tingkat
kepadatan suatu zat cair.

Melalui praktikum kali ini kami mengetahui dan paham terhadap cara pengunaan
pipa U dalam mengambil data penelitian untuk selanjutnya mengetahui massa
jenis dari zat tesebut. Yaitu dengan memasukkan zat yang jumlah nya sudah di
tentukan ke dalam pipa u, dan di susul dengan zat ke tiga di masukkan ke dalam
bagian kiri seta zat ke tiga di masukkan di bagian kanan dari pipa u.

5.2 LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai