Oleh:
2208511031
Kelompok 5A
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
VOLUME MOLAR GAS
I. Tujuan
1. Menentukan volume relatif gas butana .
2. Mengetahui cara menentukan massa molekul relatif dari suatu zat gas.
3. Mengetahui cara mengaplikasikan hukum Avogadro dalam penentuan mol
suatu gas.
4. Mengetahui hukum – hukum pada zat gas.
5. Mengetahui massa molekul relatif pada gas butana.
• Zat Padat, merupakan zat atau materi yang memiliki ruang dan volume pada
ruang yang ditempatinya.
• Zat Cair, merupakan zat atau materi yang memiliki ruang dan volume sesuai
dengan ruang yang ditempatinya.
• Zat Gas, merupakan suatu zat atau materi yang memiliki volume, tekanan
dan bentuknya dapat berubah-ubah sesuai dengan wadah yang dia tempati.
(Ahmad, 2020)
Gas adalah salah satu jenis zat yang memiliki materi dari partikel – partikel
yang tidak memiliki volume atau bentuk yang pasti. Gas murni dapat tersusun dari
atom (misalnya gas mulia seperti neon), molekul elemen yang tersusun dari satu
jenis atom (misalnya oksigen), atau molekul senyawa yang tersusun dari berbagai
macam atom (misalnya karbon dioksida) (Materi IPA, 2020).
(Diah, 2020)
Pada tahun 1662, Boyle dan rekannya, Robert Hooke, mempublikasikan hasil
penemuan mereka mengenai hubungan keterbalikan antara volume gas dan
tekanan, yang kemudian kita kenal dengan sebutan “Hukum Boyle”. Dalam hukum
Boyle ini memiliki bunyi sebagai berikut “Apabila suhu dari suatu gas yang ada di
sebuah ruangan tertutup dijaga konstan (isotermal), maka tekanan gas tersebut
akan berbanding terbalik dengan volumenya.”. Sehingga dalam hukum ini gas
dapat dirumuskan dengan persamaan sebagai berikut (Cristie. N, 2022) :
𝑷. 𝑽 = 𝒌
Keterangan :
𝑷𝟏. 𝑽𝟏 = 𝑷𝟐. 𝑽𝟐
Keterangan :
𝑷. 𝑽 = 𝒏. 𝑹. 𝑻
Keterangan :
Hukum Avogadro atau dapat disebut juga prinsip Avogadro atau hipotesis
Avogadro merupakan suatu hukum gas eksperimen yang mengaitkan antara
volume gas dengan jumlah zat gas tersebut. Hukum ini merupakan kasus hukum
gas ideal yang spesifik. Hukum ini berhasil ditemukan pada tahun 1811 oleh
seorang ilmuwan Bernama Amedeo Avogadro. Hukum Gay Lussac memiliki
kesimpulan bahwa perbandingan volume gas yang bereaksi dan volume gas yang
dihasilkan reaksi adalah perbandingan bilangan bulat, dan pada temperatur dan
tekanan yang sama. Penemuan Gay Lussac dikenal sebagai hukum perbandingan
berganda. Hukum Avogadro dapat dirumuskan sebagai berikut : (Aini, N. 2022)
𝑽
=𝒌
𝒏
Keterangan :
V = volume gas.
k = tetapan kesebandingan.
Konstanta gas ideal memiliki nilai yang sama bagi semua gas. Dan kemudian
dapat dirumuskan sebagai berikut :
𝑷𝟏. 𝑽𝟏 𝑷𝟐. 𝑽𝟐
= = 𝒌𝒐𝒏𝒔𝒕𝒂𝒏
𝑻𝟏. 𝒏𝟏 𝑻𝟐. 𝒏𝟐
VI. Pembahasan
Pada praktikum penentuan volume molar gas ini digunakan gas butana
untuk ditentukan volume molar gasnya. Digunakan metode menggunakan
ember berisi air dengan gelas ukur sebagai penampung gas dan korek api
sebagai sumber butana yang akan diukur. Setelah itu akan didapat pula data
volume gas dan massa cairan butana untuk ditentukan mol dan massa molekul
relatif gas butana dengan perhitungan. Pada praktikum ini didapatkan massa
awal korek yaitu 13,81 g dan massa akhir korek sebesar 10,13 g. Sehingga
didapatkan massa cairan butana yaitu sebesar 3,68 g. Didapatkan pula data
volume gas butana yang terbentuk yaitu sebesar 1,64 liter.
Setelah didapatkan data – data tersebut maka akan dilakukan perhitungan
mol dan massa molekul relatif. Pada perhitungan mol digunakan rumus hukum
Avogadro dengan data yang diketahui tambahan yaitu tekanan sebesar 1 atm
dan suhu 25˚C. Setelah dilakukan perhitungan didapatkan mol gas butana pada
praktikum kali ini yaitu sebesar 0,0671 mol. Selanjutnya digunakan rumus mol
untuk mendapatkan nilai mr butana untuk praktikum pada kali ini. Didapatkan
𝑔
mr butana yaitu sebesar 54,84 ⁄𝑚𝑜𝑙 . Hal ini memiliki sedikit perbedaan
𝑔
dengan mr butana pada standar yaitu 58 ⁄𝑚𝑜𝑙 . Penyebab perbedaan nilai mr
yang berbeda itu kemungkinan disebabkan oleh ketika membuka klep korek
api yang melewati gelas ukur sehingga gas yang terbentuk terlepas, Ketika
pengangkatan gelas ukur dari ember yang berisi air gerakan tangan praktikan
terlalu lambat sehingga ada gas yang terbebas keluar dan kurang telitinya
melihat jumlah gas yang terbentuk pada gelas ukur sehingga melebihi atau
kurang dari 500 mL. Hal – hal tersebut dapat disimpulkan menjadi penyebab
penyimpangan nilai mr butana yang didapatkan. Sehingga kedepannya faktor
– faktor tersebut dapat diperhatikan lagi agar dapat menghasilkan nilai mr
butana yang lebih mendekati nilai standarnya.
VII.Kesimpulan
1. Pada praktikum volume molar gas ini, Metode percobaan dimana digunakan
gelas ukur sebagai penampung gas butana dan korek dengan bahan bakar cairan
butana. Penampungan gas dilakukan didalam air yang kemudian akan
ditampung dengan gelas ukur dan kemudian dihitung gas yang dihasilkan
sehingga volume relatif gas dapat ditentukan.
2. Dalam penentuan massa molekul relatif dapat digunakan hukum Avogadro.
Kemudian ditentukan data yang diperlukan melalui percobaan. Data percobaan
yang perlu dicari adalah tekanan, suhu, volume gas dan massa zat. Dalam
perhitungan menggunakan hukum Avogadro nantinya akan didapatkan nilai
mol gas dan kemudian akan digunakan rumus mol untuk menentukan massa
molekul relatif gas.
3. Hipotesis Avogadro merupakan suatu hukum gas eksperimen yang
mengaitkan antara volume gas dengan jumlah zat gas tersebut. Sehingga
diperlukan data volume dan massa zat untuk menentukan mol suatu zat gas.
Seperti halnya dalam praktikum pada kali ini didapatkan volume gas butana
sebesar 1,64 liter dan massa zat sebesar 3,68 g. Setelah dilakukan perhitungan
menggunakan hukum Avogadro akan didapatkan nilai mol gas butana yaitu
sebesar 0,0671 mol.
4. Pada suatu zat gas dapat berlaku hukum – hukum sebagai berikut :
A. Hukum boyle, yaitu hukum mengenai hubungan keterbalikan antara
volume gas dan tekanan.
B. Hukum Gay Lussac, merupakan sebuah hukum yang membahas
mengenai hubungan antara tekanan dan suhu dari gas ideal pada
keadaan volume yang konstan.
C. Hukum Avogadro, merupakan suatu hukum gas eksperimen yang
mengaitkan antara volume gas dengan jumlah zat gas tersebut.
5. Pada praktikum pada kali ini didapatkan hasil perhitungan massa molekul
𝑔
relatif yaitu sebesar 54,84 ⁄𝑚𝑜𝑙 . Hal ini agak berbeda jika dibandingkan
𝑔
dengan massa molekul relatif sesuai standar yaitu 58 ⁄𝑚𝑜𝑙 . Hal ini
kemungkinan disebabkan oleh gas yang terbebas secara tidak sengaja ketika
percobaan dilakukan sehingga ketika dilakukan perhitungan hasilnya masih
kurang dan tidak sesuai dengan mr butana standar.
DAFTAR PUSTAKA
Diketahui :
P = 1 atm
V = 1.640 mL = 1,64 L
R = 0,082 𝐿. 𝑎𝑡𝑚⁄𝑚𝑜𝑙. 𝐾
T = 25˚C = 298˚K
Penyelesaian :
𝑃𝑉 = 𝑛𝑅𝑇
n = 0,0671 mol
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
n= 𝑀𝑟
3,68
0,0671 = 𝑀𝑟
3,68
Mr = 0,0671
𝑔
Mr = 54,84 ⁄𝑚𝑜𝑙
Lampiran 3. Tugas dan Soal
Gas yang keluar dari sumber gas ditampung sebanyak 1,30 L. Berat gas tersebut
adalah 2,9 g. Bila suhu dan tekanan pada kondisi tersebut adalah 27˚C dan 72
cmHg, Hitunglah massa 1 mol gas tersebut !
Diketahui :
V = 1,30 L
T = 27˚C = 300˚K
72
P = 72 cmHg = = 0,95 atm
76
Penyelesaian :
𝑃𝑉 = 𝑛𝑅𝑇
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 2,9
n= => n = => 0,05 mol
𝑀𝑟 58
2,9
Massa 1 = => 58 g
0,05
Lampiran 4. Dokumentasi
Gambar 4.1 Penimbangan massa awal Gambar 4.2 Pengisian gelas ukur
korek dengan air
Gambar 4.3 Proses membuka klep Gambar 4.4 Proses penampungan gas
korek api didalam air butana