Anda di halaman 1dari 21

LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA

PRODI TEKNIK PERMINYAKAN


AKADEMI MINYAK DAN GAS BALONGAN
INDRAMAYU
2021

MANOMETER
HUBUNGAN ANTARA BERAT JENIS FLUIDA DAN
TEKANAN HIDROSTATIK
Swara Lesmana Yuda
18010033

Praktikum : 22 Februari 2021


Pengumpulan :
Asisten : Anita Dewi Sukmawanti (17010017)
: Arjun Fahmi Panji (17010038)
: Aditya Krisnadi (17010122)
: Alya Amira (17010125)
: Dikta Amelia Lorensa (17010014)
: Khairunnisa Nadya (17010091)
: Muhammad Amiruddin (17010072)
: Regipta Melani (17010118)

Abstrak
Pada percobaan manometer terdapat tujuan yaitu: Memahami fungsi tabung manometer,
Memahami cara menggunakan tabung manometer, Memahami prinsip kerja manometer
tabung U, Mengukur tekanan hidrostatis pada suatu zat cair, Memahami cara menentukan
datum line (x). Manometer adalah suatu alat untuk mengukur tekanan zat cair. Manometer
tabung U adalah alat ukur tekanan yang sangat sederhana. Jenis manometer tertua adalah
manometer kolom cairan. Pada manometer zat cair terdapat pipa U yang memiliki satu
tabung terbuka dan satu tabung tertutup. Cairan dalam tabung dapat berupa air raksa,
alkohol, ataupun air. Prinsip pengukuran tekanan udara dalam tabung manometer adalah
dengan mengukur selisih ketinggian fluida dalam pipa. Jika tekanan gas dalam tabung lebih
besar dari tekanan udara luar maka tinggi permukaan zat cair dalam tabung terbuka lebih
tinggi daripada tinggi permukaan zat cair dalam tabung yang tertutup. Jika tekanan udara
dalam tabung tertutup lebih kecil dibanding tekanan udara luar maka tinggi permukaan zat
cair dalam tabung terbuka lebih rendah dibandingkan dengan tinggi permukaan zat cair
dalam tabung tertutup. Tekanan Hidrostatis adalah tekanan yang diakibatkan oleh gaya yang
ada pada zat cair terhadap suatu luas bidang tekan pada kedalaman tertentu. Besarnya
tekanan ini bergantung pada ketinggian zat cair, massa jenis dan percepatan gravitasi.
Tekanan Hidrostatis hanya berlaku pada zat cair yang tidak bergerak. Menurut hukum
tekanan hidrostatis, “Tekanan hidrostatis yang terletak pada titik yang terletak pada suatu
bidang datar dalam suatu jenis zat air yang besarnya sama ”. Untuk menentukan datum line
dengan cara menghitung ketinggian fluida A yamgdiikuti dengan memasukkan fluida B dan
diukur juga ketinggian yang dicapai dari fluida tersebut.

Kata kunci: Manometer, Tekanan, Garis Datum, Tekanan hidostatik, Kolom Cairan.

1
Abstract
Manometer is a tool to measure the pressure of liquid. Manometer U tube is a very simple
pressure gauge. In the liquid manometer there is a U-tube which has one open tube and one
closed tube. The liquid in the tube may be mercury, alcohol, or water. The principle of measuring
the air pressure in a manometer tube is by measuring the difference in the height of the fluid in
the pipe. If the pressure of the gas in the tube is greater than the outside air pressure then the
surface height of the liquid in the open tube is higher than the surface height of the liquid in the
closed tube. If the air pressure in the closed tube is smaller than the outside air pressure, the
surface level of the liquid in the open tube is lower than that of the liquid surface in the closed
tube. Hydrostatic pressure is the pressure caused by gya yng present on the liquid against a wide
field of press at a certain depth. This pressure depends on the height of the liquid, the density and
the acceleration of gravity. Hydrostatic pressure applies only to immobile liquids. According to
the law of hydrostatic pressure, "The hydrostatic pressure of ang lies at a point lying on a plane
in a water type of the same magnitude".
Key words : Manometer, Pressure, Datum Line, Hidrostatic pressure

1 TUJUAN
a. Memahami fungsi tabung manometer.
b. Memahami cara meggunakan tabung Manometer.
c. Memahami prinsip keja Manometer tabung U.
d. Mengukur tekanan hidrostatis pada suatu zat cair.
e. Memahami cara menentukan datum Line (x).

2 ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan pada percobaan kali ini adalah
 Manometer

Gambar 1. Manometer

Manometer digunakan untuk mengukur perbedaan tekanan di dua titik yang


berlawanan. Terbuat dari kaca.
 Mistar

2
Gambar 2. Mistar
Mistar digunakan untuk mengukur keinggian zat cair. Terbuat dari logam.
 Pipet

Gambar 3. Pipet
Pipet digunakan untuk mengambil zat air dengan volume tertentu dengan cara
dihisap, Terbuat dari kaca.

Bahan yang digunakan pada percobaan kali ini adalah:


 Aquadest
 Minyak Goreng

3
3 DASAR TEORI (TERDIRI DARI 9 HALAMAN)
Manometer adalah suatu alat untuk mengukur tekanan zat cair. Manometer tabung U
adalah alat ukur tekanan yang sangat sederhana. Pada manometer zat cair terdapat pipa U yang
memiliki satu tabung terbuka dan satu tabung tertutup. Cairan dalam tabung dapat berupa air
raksa, alkohol, ataupun air. Prinsip pengukuran tekanan udara dalam tabung manometer adalah
dengan mengukur selisih ketinggian fluida dalam pipa. Jika tekanan gas dalam tabung lebih besar
dari tekanan udara luar maka tinggi permukaan zat cair dalam tabung terbuka lebih tinggi daripada
tinggi permukaan zat cair dalam tabung yang tertutup. Jika tekanan udara dalam tabung tertutup
lebih kecil dibanding tekanan udara luar maka tinggi permukaan zat cair dalam tabung terbuka
lebih rendah dibandingkan dengan tinggi permukaan zat cair dalam tabung tertutup

Seorang ahli Fisika berkebangsaan Inggris bernama Robert Boyle (1627-1691)


melakukan percobaan pemampatan udara. Hasil percobaan menyatakan “Hasil kali tekanan dan
volume gas dalam ruang tertutup selalu tetap, asalkan suhu gas tidak berubah”.

Pernyataan tersebut dikenal dengan Hukum Boyle. Hukum Boyle dapat ditulis dalam
bentuk rumus:

p.V=c
………………………………………………………………………………………(1)

Keterangan:

P = tekanan

V = volume

c = bilangan tetap (konstanta)

Karena p.V=c, berarti

p1.V1= p2.V2
………………………………………………………………………………………..(2)

Keterangan:
4
p1 = tekanan udara mula-mula

V1= volume udara mula-mula

p2= tekanan udara akhir

V2= volume udara akhir

3.1 KEGUNAN MANOMETER

Manometer adalah alat yang digunakan secara luas pada audit energi untuk mengukur
perbedaan tekanan di dua titik yang berlawanan. Jenis manimeter tertu adalah manometer
kolom cairan. Versi manomete sederhana kolom cair adalah bentuk pipa U yang diisi cairan
setengah biasanya berisi minyak, air atau air raksa, dimana pengukuran dilakukan pada satu
sisi pipa, sementara tekanan yang mungkin terjadi karena atmosfir diterapkan pada tabung
yang lainnya. Perbedaan ketinggian cairan memperlihatkan tekanan yang terukur.

Gambar 1. Tabung U Sederhana


(http://www.yourdictionary.com/manometer)

Pada gambar A adalah manoter tabung U yang diisi zat cair stengahnya. Pada tabung
tersebut diberi skala yang telah dikalibrasi agar hasil penguuran dapat dipertanggung
jawabkan.

Pada gambar B dibagian kiri dari tabung diberi tekanan sehingga cairan pada tabung
sebelah kan naik sejauh tinggi yang ditunjukkan di skala. Nilai dari tekanan adalah
penjumlahan hasil pembacaan diatas dan dibawah angka nol.

Pipa adalah saluran tertutup yang biasanya berpenampang lingkaran dan digunakan
untuk mengalirkan fluida dengan tampang aliran penuh. Pipa yang dialirkan melalui pipa bisa
berupa zat cair atau gas, dan tekanan bisa lebih besar atau lebih kecil dari tekanan atmosfer.
Apabila zat cair di dalam fluida tidak penuh maka aliran termasuk dalam aliran saluran
terbuka karena mempunyai permukaan bebas, maka fluida yang dialirkan adalah zat cair.
Tekanan di permukaan zat cairn disepanjang saluran adalah tekanan atmosfer.

Pada zat cair yang mengalir di dalam bidang batas (pipa saluran terbuka atau bidang
datar) akan terjadi tegangan geser dan gradient kecepatan pada seluruh medanaliran karena
adanya kekentalan. Tekanan geser tersebut akan menyebabkan terjadinya kehilangan tenaga
selama pengaliran.
5
Disamping adanya kehilangan tenaga akibat gesekan (kehilangan tenaga primer),
terjadi pula kehilangan tenaga yang disebabkan oleh perubahan penampang melintang pipa,
sambungan, belokan dan katub (kehilangan tenaga sekunder). Pipa yang panjang kehilangan
tenaga primernya biasanya lebih besar daripada kehilangan tenaga sekunder, sehingga
kehilangan tenaga sekunder dapat diabaikan. Pipa yang bentuknya pendek kehilangan tenaga
sekundernya perlu diperhitungkan. Apabila kehilangan tenaga sekunder kurang dari 5% dari
kehilangan tenaga primer maka kehilangan tenaga tersebut dapat diabaikan. Untuk
memperkecil kehilangan sekunder, perubahan penampang atau belokan dibuat secara
berangsur-angsur.

Gambar 2. Skema Pressure Manometer


3.2 Prinsip kerja manometer

Gambar a.

Merupakan gambaran sederhana manometer tabung U yang diisi cairan setengahnya,


dengan kedua ujung tabung terbuka berisi cairan sama tinggi.

Gambar b.

Bila tekanan positif diterapkan pada salah satu sisi kaki tabung, cairan ditekan kebawah
pada kaki tabung tersebut dan naik pada sisi tabung yang lainnya. Perbedaan pada ketinggian,
“h”, merupakan penjumlahan hasil pembacaan diatas dan dibawah angka nol yang
menunjukkan adanya tekanan.

Gambar c.

Bila keadaan vakum diterapkan pada satu sisi kaki tabung, cairan akan meningkat pada sisi
tersebut dan cairan akan turun pada sisi lainnya. Perbedaan ketinggian “h ” merupakan hasil
penjumlahan pembacaan diatas dan dibawah nol yang menunjukkan jumlah tekanan vakum.

3.3 Penggunaan manometer

Selama pelaksanaan audit energi, manometer digunakan untuk menentukan perbedaan


tekanan diantara dua titik di saluran pembuangan gas atau udara. Perbedaan tekanan

6
kemudian digunakan untuk menghitung kecepatan aliran di saluran dengan menggunakan
persamaan Bernoulli (Perbedaan tekanan = v2/2g).

Rincian lebih lanjutpenggunaan manometer diberikan pada bagian tentang bagaimana


mengoperasikan manometer. Manometer harus sesuai untuk aliran cairan.Kecepatan aliran
cairan diberikan oleh perbedaan tekanan = f LV2/2gD dimana f adalah factor gesekan dari
bahan pipa, L adalah jarak antara dua titik berlawanan 183 dimana perbedaan tekanan
diambil, D adalah diameter pipa dan g adalah konstanta gravitasi.

Manometer tersebut digunakan untuk mengukur tekanan tera yang terdiri dari sebuah
tabung yang berbentuk U yang berisi cairan, umumnya mercury (air raksa) atau air. Tekanan
p yang terukur adalah berhubungan dengan perbedaan tinggi permukaan air antara dua sisi
tabung merupakan penjumlahan hasil pembacaan diatas dan dibawah angka nol yang
menunjukkan adanya tekanan.

Gambar c.

Bila keadaan vakum diterapkan pada satu sisi kaki tabung, cairan akan meningkat pada sisi
tersebut dan cairan akan turun pada sisi lainnya. Perbedaan ketinggian “h ” merupakan hasil
penjumlahan pembacaan diatas dan dibawah nol yang menunjukkan jumlah tekanan vakum.

Tekanan atmosfir dapat diukur dengan alat jenis monometer air raksa dengan salah satu
ujung tabung tertutup, seperti pada gambar 5. Ruang di atas kolom air raksa hanya
mengandung uap air raksa, yang tekanannya begitu kecil pada temperature biasa sehingga
tekanan tersebut dapat daiabaikan besarnya. Dengan demikian dari persamaan diperoleh
tekanan atmosfir adalah P0=gh

Tekanan atmosfir disuatu titik secara numerik adalah sama dengan berat kolom udara
sebanyak satu satuan luas penampang yang membentang dari titik tersebut ke puncak
atmosfir. Maka tekanan atmosfir di suatu titik akan berkurang dengan ketinggian. Dari hari ke
hari akan ada variasi-variasi tekanan atmosfir karena atmosfir tersebut tidaklah static.

Kolom air raksa di dalam barometer akan mempunyai tinggi sebesar kia-kira 76 cm di
permukaaan laut yang berubah dengan tekanan atmosfir. Suatu tekanan yang ekuivalen
dengan tekanan yang dikeluarkan oleh persis 76 cm air raksa pada suhu 0oC di bawah
grafitasi standar, g = 980 cm2, dinamakan satu atmosfir (1 atm). Massa jenis air raksa pada
temperature ini adalah 13,595 gram/cm3, maka satu atm adalah ekuivalen dengan : 1 atm
= (13,595 gram/cm3)(980 cm/s2 (76 cm) = 1,013 x 105) N/m2)= 1,013 x 105 Pa.Seringkali
tekanan dispesifikasikan dengan memberikan tinggi kolom air raksa pada suhu 0 0)C,
sehinggga tekanan sering dinyatakan dalam “ sentimeter air raksa (cm-Hg).

3.4 TEKANAN HIDROSTATIS

Tekanan Hidrostatis adalah tekanan yang diakibatkan oleh gya yng ada pada zat cair
terhadap suatu luas bidang tekan pada kedalaman tertentu. Bersarnya tekanan ini bergantung
pada ketinggian zat cair, massa jenis dan percepatan gravitasi. Tekanan Hidrostatis hanya
berlaku pada zat cair yang tidak bergerak.

7
Menurut hukum tekanan hidrostatis, “Tekanan hidrostatis ang terletak pada titik yang
terletak pada suatu bidang datar dalam suatu jenis zat air yang besarnya sama ”.

Hukum tekanan hidosratis berlaku jika zat cair dalam keadaan diam (tidak mengalir).

Ph = ρ g h
………………………………………………………………………………………..(3)

Dimana :

Ph : Tekanan Hidrostatis (Pa)

Ρ : Densitas Fluida (kg.m-3)

g : Percepatan Gravitasi Bumi (9,8 m.s-2)

h : Kedalaman Fluida (m)

Sifat tekanan hidrostatis adalah sebagai berikut.


a. Semakin dalam letak suatu titik dari permukaan zat cair, tekanannya semakin besar.
b. Pada kedalaman yang sama, tekanannya juga sama.
c. Tekanan zat cair ke segala arah sama besar.
3.5 Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Hidrostatis

Besarnya tekanan hidrostatis zat cair dipengaruhi beberapa faktor, yaitu kedalaman,
massa jenis zat cair, dan percepatan gravitasi.

Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Kata Fluida mencakup zat car, air dan gas
karena kedua zat ini dapat mengalir, sebaliknya batu dan benda-benda keras atau seluruh zat
padat tidak digolongkan kedalam fluida karena tidak bisa mengalir. Susu, minyak pelumas,
dan air merupakan contoh zat cair. dan Semua zat cair itu dapat dikelompokan ke dalam fluida
karena sifatnya yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain. Selain zat cair, zat
gas juga termasuk fluida. Zat gas juga dapat mengalir dari satu satu tempat ke tempat lain.
Hembusan angin merupakan contoh udara yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari
manusia menghirupnya, meminumnya, terapung atau tenggelam di dalamnya. Setiap hari
pesawat udara terbang melaluinya dan kapal laut mengapung di atasnya. Demikian juga kapal
selam dapat mengapung atau melayang di dalamnya. Air yang diminum dan udara yang
dihirup juga bersirkulasi di dalam tubuh manusia setiap saat meskipun sering tidak disadari.
Fluida ini dapat kita bagi menjadi dua bagian yakni:

1. FLUIDA STATIS

Fluida Statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak (diam) atau fluida dalam
keadaan bergerak tetapi tak ada perbedaan kecepatan antar partikel fluida tersebut atau bisa
dikatakan bahwa partikel-partikel fluida tersebut bergerak dengan kecepatan seragam
sehingga tidak memiliki gaya geser. Contoh fenomena fluida statis dapat dibagi menjadi statis
sederhana dan tidak sederhana. Contoh fluida yang diam secara sederhana adalah air di bak
yang tidak dikenai gaya oleh gaya apapun, seperti gaya angin, panas, dan lain-lain yang
mengakibatkan air tersebut bergerak. Contoh fluida statis yang tidak sederhana adalah air

8
sungai yang memiliki kecepatan seragam pada tiap partikel di berbagai lapisan dari
permukaan sampai dasar sungai. Cairan yang berada dalam bejana mengalami gaya-gaya yang
seimbang sehingga cairan itu tidak mengalir. Gaya dari sebelah kiri diimbangi dengan gaya
dari sebelah kanan, gaya dari atas ditahan dari bawah. Cairan yang massanya M menekan
dasar bejana dengan gaya sebesar Mg. Gaya ini tersebar merata pada seluruh permukaan
dasar bejana. Selama cairan itu tidak mengalir (dalam keadaan statis), pada cairan tidak ada
gaya geseran sehingga hanya melakukan gaya ke bawah oleh akibat berat cairan dalam kolom
tersebut.

2. FLUIDA DINAMIS

Pengertian Fluida Dinamis Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair, gas) yang
bergerak. Untuk memudahkan dalam mempelajari, fluida disini dianggap steady (mempunyai
kecepatan yang konstan terhadap waktu), tak termampatkan (tidak mengalami perubahan
volume), tidak kental, tidak turbulen (tidak mengalami putaran-putaran).

3. PRESSSURE HEAD (Tekanan Head)

Head tekanan adalah perbedaan head tekanan yang bekerja pada permukaan zat cair pada
sisi tekan dengan head tekanan yang bekerja pada permukaan zat cair pada sisi isap. Untuk
beberapa fluida cair, tekanna head serin digunakan untuk menjabarkan tekanan daricairan
da;am tanki atau pipa. Ini ditunjukan untuk tekanan statik yang dihasilkan oleh berat dari
suatu cairan seperti yang telah dijabarkan diatas. Tekanan ini hanya bergantung pada tinggi
dari suatu cairan (massa persatuan volume). Pada suatu persamaan, jik fluid cair diisikan ke
dalam tanki.

3.6 SIFAT-SIFAT FLUIDA

Beberapa diantara sifat-sifat fluida adalah :

1. Densitas: (massa jenis) dan berat spesifik. Desitas adalah massa per satuam volume,
sedangkan berat spesifik adalah berat per satuan volume. Pernahkah Anda
membandingkan berat antara kayu dan besi? Benarkah pernyataan bahwa besi lebih
berat daripada kayu? Pernyataan tersebut tentunya kurang tepat, karena segelondong
kayu yang besar jauh lebih berat daripada sebuah bola besi. Pernyataan yang tepat
untuk perbandingan antara kayu dan besi tersebut, yaitu besi lebih padat daripada
kayu. Anda tentu masih ingat, bahwa setiap benda memiliki kerapatan massa yang
berbeda-beda serta merupakan sifat alami dari benda tersebut.
Dalam Fisika, ukuran kepadatan (densitas) benda homogen disebut massa jenis,
yaitu massa per satuan volume. Jadi massa jenis adalah pengukuran massa setiap
satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar
pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total
massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih
tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda
bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air). Satuan SI massa
jenis adalah kilogram per meter kubik (kg·m-3) Massa jenis berfungsi untuk
menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Dan satu zat berapapun
massanya berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang sama.
2. Pressure: Tekanan atau pressure adalah sebuah istilah untuk besaran gaya yang
diberikan atau diterapkan ke suatu area permukaan tertentu. Dalam hal ini, ada
tekanan
9
absolute dan ada juga tekanan alat ukur (gauge pressure). Yang disebut terakhir tidak
lain adalah tekanan absolute dikurangi tekanan atmosfir(1 atm). Tekanan fluida
biasanya diukur dengan manometer (cairan) atau barometer (gas). Jadi satuan ukuran
teknik untuk pressure adalah kombinasi dari besaran satuan gaya dan besaran luas
area. Misalnya kilogram per sentimeter persegi = Kg/cm2 atau Pounds per inci persegi
(psi). Tekanan eksternal itu adalah pengaruh dari pressure atmosfer, yang memiliki sifat
tidak konstant karena selalu terpengaruh oleh cuaca. Itulah sebabnya mengapa
dikatakan bahwa pada hari yang cerah kita berada pada area dengan gaya tekan tinggi
dan pada hari badai dikatakan kita berada pada gaya tekan rendah. Pada botol dengan
air minuman soda, ketika bagian atas adalah tekanan atmosfer dan gaya tekan di bawah
juga sama dengan tekanan atmosfer ditambah gaya tekan berat dari air soda, maka
semakin banyak air soda terisi akan semakin besar tekanan dibagian bawah botol. Dari
pengukuran kedua gaya tekan diatas akan menunjukkan ketinggian air soda dalam
botol. Namun dalam pemahaman ini secara akurat perlu mengetahui bagaimana berat
air tersebut dan tekanan yang dihasilkan terkait berapa banyak minuman yang ada di
botol. Untuk melakukannya perlu pertimbangan dua faktor lain yaitu: gaya gravitasi dan
kepadatan-nya.

3. Temperature adalah ukuran panas-dinginnya dari suatu benda. Panas spesifik (specific
heat), konduktifitas termal dan koefisien ekspansi termal: pans spesifik adalah jumlah
energi panas yang diperlukan untuk menaikan satu satuan massa sebesar satu derajat.
Konduktifitas termal menujukan kemampuan fluida untuk menghatarkan
(mengkonduksikan) panas. Sedangkan koefisien ekpensi termal menghubungkan
antara temoeratur dan densitas pada tekanan konstan. Panas-dinginnya suatu benda
berkaitan dengan energi termis yang terkandung dalam benda tersebut. Makin besar
energi termisnya, makin besar temperaturnya. Temperatur disebut juga suhu. Suhu
menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda,
semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang
dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak,
baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran. Makin
tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut.
4. Compressibillity: Fluida yang compressible adalah fluida yang kerapatannya dapat
berubah karena perubahan tekanan dan temperatur. Contoh fluida compressible adalah
gas nitrogen dan oksigen. Sedangkan Fluida yang incompressible adalah fluida yang
kerapatannya konstan terhadap perubahan tekanan. Contoh fluida incompressible
adalah air.
5. Viskositas: menunjukan resistensi satu lapisan untuk meluncur (sliding) diatas lapisa
lainnya. Definisi lain dari viskositas dikaitkan dengan ada tidak nya geseran (shear).
Denga demikian, viskoditas berhubungan langung degan besarnya friksi dan tegangan
geser yang terjadi pada partike-partikel fluida. Dalam hal ini, fluida bisa dibedakan
menjadi viscous fluid dan inciscid fluid (kadangkala disebut juga nonviscous fuid atau
frictionless fluid). Sebetulnya, semua fluida pasti memiliki viskositas betapapun
kecilnya. Namun ketika viskositasnya sangat kecil dan bisa diabaikan, maka biasanya
diasumsikan sebagai inviscid fluid. Fluida yang berada dilapid batas (boundary layer)
biasanya diperlukan sebagai viscous, fluida yang berada diluar lapis batas diperlakukan
sebagai invisisd. Fluida yang berada dalam lapis batas, sebagai akibat dari sifat
viskositasnya, akan membentuk gradien kecepatan berubah secara linier (membentuk
garis lurus)nterhadap besarnya tegangan geser. Sebaliknya, pada fluida non-Newtonian,
berhubungan antara gradien kecepatan dan besarnya tegangan geser tidaklah linier.

10
6. Tegangan permukaan (surface tension): adalah bearnya gaya tarik yang bekerja pda
permukaan fluida (cair). Definisi lainnya adalah: intensitas gaya tarik-menarik
molekular per satu panjang. Contoh bagaiman efek dari tegangan permukaan adalah,
jika sebuah pisau silet diletakan secara perlahan diatas air maka pisau silet tersebut
tidak akan tenggelam akibat adanya tegangan permukaan.

3.7 JENIS JENIS MANOMETER

a. Manometer Zat Cair


Manometer zat cair biasanya merupakan pipa kaca berbentuk U yang berisi raksa.
Manometer ini dibedakan menjadi manometer raksa yang terbuka dan manometer raksa
yang tertutup.
1. Manometer raksa ujung terbuka
Manometer raksa terbuka digunanakn untuk mengukur tekanan gas
dalam ruang tertutup bila tekanannya sekitar 1 atmosfer. Pada pipa U berisi
raksa, pada salah satu ujungnya dihubungkan dengan ruangan yang diukur
tekanannya, sedangkan ujung yang lain berhubungan dengan udara luar
(atmosfer). Sebelum digunakan, permukaan raksa pada kedua pipa U adalah
sama tinggi. Setelah dihubungkan dengan ruang yang akan diukur
tekanannya, maka permukaan raksa pada kedua pipa menjadi tidak sama
tingginya.
Jika tekanan gas dalam ruanagn tertutup lebih besar dari pada tekanan
udara luar, maka akan mendorong raksa dalam pipa U. permukaan raksa
pada pipa terbuka lebih tinggi daripada permukaan raksa pada pipa yang
berhubungan dengan ruang tertutup. Misalkan selisih tinggi raksa adalah
Δh, maka tekanan ruangan sebesar.

P = Bar + Δh
………………………………………………………………………..(4)

Jika tekanan dalam gas dalam ruangan tertutup lebih rendah


daripada tekanan udara luar, maka permukaan raksa pada pipa terbuka
akan lebih rendah daripada permukaan raksa pada pipa yang berhubungan
dengan ruang tertutup. Misalkan selisih tinggi raksa adalah Δh, maka
tekanan gas dalam ruang an sebesar
Keterangan :
Bar : tekanan udara luar
Δh : tekanan gas dalam ruang tertutup

11
(www.google/image.com)

2. Manometer raksa ujung tertutup


Manometer ini pada prinsipnya sama dengan manometer ujung
terbuka, tetapi digunakan untuk mengukur tekanan ruangan lebih dari 1
atmosfer. Sebelum digunakan, tinggi permukaan raksa sama dengan
tekanan di dalam pipa tertutup 1 atmosfer. Jika selisih tinggi permukaan
raksa pada kedua pipa adalah Δh cm, maka tekanan ruang tersebut sebesar
:

P₂ =(P₁+Δh)cmHg

Keterangan :
P₁ : tekanan Udara mula-mula dalam pipa
Dh: selisih tinggi permukaan raksa kedua pipa
P₂ ; besarnya tekanan udara yang diukur

(https://dparamitadewi.wordpress.com/ipa-2/ipa-3/semester-
2/tekanan/hukum-newton/)

3. Manometer logam
Manometer logam digunakan untuk mengukur tekanan gas yang
sangat tinggi, misalnya tekanan gas dalam ketel uap. Cara kerja manometer
ini didasarkan pada plat logam yang bergerak naik turun bila ada perubahan
tekanan. Gerak ujung plat logam diterusakan oleh jarum jam penunjuk skala.
Beberapa manometer logam antara lain manometer Bourdon, manometer
Shaffer Budenberg, dan manometer ban.

12
(https://dparamitadewi.wordpress.com/ipa-2/ipa-3/semester-
2/tekanan/hukum-newton/)

4. Manometer Mac Leod


Manometer mac leod digunakan untuk mengukur tekanan udara yang
lebih kecil dari 1 mmHg. Cara kerja manometer ini pada prinsipnya sama
seperti manometer raksa ujung tertutup. Jika selisih tinggi raksa di pipa S
dengan pipa E adalah Δh cmHg, maka tekanan yang terukur sebesar

P = 1 / 10.000 x Δh
cmHg
……………………………………………………………………..(6)

(https://en.wikipedia.org/wiki/McLeod_gauge)

3.8 Faktor-faktor yang mempengaruhi manometer


1.massa jenis zat cair
2.gravitasi bumi
3.kedalaman ketinggiannya suatu benda
4.luas alas suatu permukaan benda

3.9 Aplikasi dalam dunia migas


Manometer digunakan untuk menentukan perbedaan tekanan diantara dua titik saluran
pmbuangan gas dan udara. Perbedaan tekanan kemudian digunakan untuk mengitun
kecepatan alira

4 METODOLOGI
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
13
2. Tambahkan Air sebanyak 4 cm.

3. Lalu tambahkan Minyak sebanyak 3 cm

4. Tentukan letak Datum Line (x), lalu hitung ketinggian Air

5. Tambahkan Minyak sebanyak 2 cm.

6. Tentukan datum line (x). Hitung ketinggian fluida.

7. Tambahkan Minyak sebanyak 2 cm, hitung ketinggian Air

8. Bersihkan dan rapihkan alat dan bahan yang telah digunakan.

5 DATA dan PENGOLAHAN DATA

Tabel 1 Hasil Pengamatan Manometer


No Hminyak(m) Hair(m)
1 0,03 m 0,0027 m
2 0,05 m 0,0041 m
3 0,07 m 0,0058 m
Tabel 1. Ketinggian minyak dan air yang terlihat dalam percobaan Manometer

Pengolahan Data
 Percobaan Pertama
Diketahui :
h (minyak) = 0,03 m
h (air) = 0,0027 m
g = 9,81 m.s-2

Pu = 1,1 x Pa

ρ air = 1000 kg.m-3


Ditanya :
ρ (minyak)1 = ... ?
ρ (minyak)1 = ... ?
Jawab =

ρ (minyak)1 =

= 1000 x 9,81 x 0,0027


9,81 x 0,03
= 90 kg.m-3
P (minyak) = Pu + ρ (minyak) . g . h (minyak)
14

= 1,1 x + (90 x 9,81 x 0,03)

= 101026,48 Pa

 Percobaan Kedua
Diketahui :
h (minyak) = 0,05 m
h (air) = 0,0041m
g = 9,81 m.s-2

Pu = 1,1 x Pa

ρ air = 1000 kg.m-3


Ditanya :
ρ (minyak) = ... ?
P (minyak) = ... ?
Jawab =

ρ (minyak) =

= 1000 x 9,81 x 0,0041


9,81 x 0,05
= 82 kg.m-3
P (minyak) = Pu + ρ (minyak) . g . h (minyak)

= 1,1 x +(82 x 9,81 x 0,05)

= 101040,22 Pa

 Percobaan Ketiga
Diketahui :
h (minyak) = 0,07 m
h (air) = 0,0058 m
g = 9,81 m.s-2

Pu = 1,1 x Pa

ρ air = 1000 kg.m-3


Ditanya :
ρ (minyak) = ... ?
P (minyak) = ... ?
Jawab =

ρ (minyak) =

= 1000 x 9,81 x 0,0058


9,81 x 0,07
= 83 kg.m-3
P (minyak) = Pu + ρ (minyak) . g . h (minyak)

= 1,1 x + (83 x 9,81 x 0,07)

= 101056,99 Pa
 Data Terbaik ρ (minyak)

ρ =

= 90 + 82 + 83
3
= 85 kg.m-3

(ρ)2 = (85)2
= 7,225 kg.m-3
Ʃρ2 = ρ12 + ρ22 + ρ32
= 902 + 82 2 + 832
= 21, 713 kg.m-3

△ρ =

= 2,516 kg.m-3
ρ △ρ = 85 - 2,516
= 82,48 kg.m-3
ρ + △ρ = 85 + 2,516
= 87,51 kg.m-3
Jadi nilai densitas (minyak) berkisar antara 82,48 kg.m-3 sampai dengan 87,51
kg.m-3
 Data Terbaik P (minyak)

P =

= 101026,48 + 101040,22 + 101056,99


3
= 101041,23 Pa
(P)2 = (101041,23)2
= 10209330159,91 Pa
ƩP2 = ρ12 + ρ22 + ρ32
= (101026,48)2 + (101040,22) 2 + (101056,99)2
= 30627990946,69 Pa2

△P =

= 8,821 Pa
P - △P = 101041,23 – 8,821
= 101032,40 Pa
P + △P = 101041,23 + 8,821
= 109862,23 Pa
Jadi nilai Tekanan (minyak) berkisar antara 101032,40 Pa sampai dengan
109862,23 Pa.
Tabel 2. Hasil Pengolahan Data Manometer

h (minyak) h (air) ρ (minyak)


Percobaan P (minyak) (Pa)
(m) (m) (kg/m3)
1. 0,03 0,0027 90 101026,48
2. 0,05 0,0041 82 101040,22
3. 0,07 0,0058 83 101056,99
rata –rata 85 101041,23
Ʃ 255 303123,69
6 PEMBAHASAN

Pada praktikum Mekanika Fluida mengenai percobaan Manometer terdapat beberapa


tujuan yaitu Mengetahui fungsi tabung Manometer, Mengetahui cara Menggunakan tabung
Manometer, Mengetahui prinsip kerja Manometer Tabung U, Menghitung tekanan hidrostatis
pada suatu zat cair, Mengetahui cara menentukan Datum Line (x).
Manometer adalah alat ukur tekanan dan manometer tertua adalah manometer kolom
cairan.Alat ukur ini sangat sederhana, pengamatan dapat dilakukan langsung dan cukup teliti
pada beberapa daerah pengukuran.Manometer kolom cairan biasanya digunakan untuk
pengukuran tekanan yang tidak terlalu tinggi (mendekati tekanan atmosfir). Menurut suryatin
(2007), manometer adalah alat pengukur gas di ruang tertutup. Manometer terdiri dari
manometer zat cair dan manometer logam. Pengamat bisa langsung melihat perbedaan
tekanan dari tabung yang sudah diskalakan. ) jenis-jenis manometer diantaranya adalah
manometer zat cair yang terbagi atas manometer raksa tertutup,dan manometer raksa terbuka.
Sedangkan manometer logam dibagi menjadi, manometer bourdoun, manometer bourdenberg
atau manometer schaffer,dan manometer pegas. Pada manometer logam digunakan untuk
mengukur tekanan yang tinggi misalnya tekanan pada ban mobil. Pada percobaan kali ini
manometer yang digunakan adalah manometer tabung U.

Alat – alat yang digunakan pada percobaan Manometer adalah Manometer Tabung U
Terbuka yang dilengkapi dengan mistar. Sedangkan bahan yang digunakan adalah Aquadest,
Air sabun, dan Minyak.
Prosedur percobaan yaitu menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan seperti
Aquadest,Air Sabun,Minyak. Yang pertama adalah memasukkan fluida Aquadest ke dalam
tabung Manometer setinggi 4 cm ukur ketinggiannya dibawah 0 cm, dan tulis sebagai h1,
memasukkan fluida Minyak ke dalam Tabung Manometer, lalu ukur ketinggiannya sampai di
dapat 3 cm, dan menulisnya, menentukan letak Datum Line (x), Mengulangi langkah
memasukkan fluida Minyak kedalam Tabung Manometer dengan ketinggian 5 cm dan 7 cm
dan menentukan Datum Line (x), Merapihkan kembali alat dan bahan yang telah digunakan
dan mencuci manometer dengan menggunakan Air Sabun.
Pada percobaan pertama didapat data sebagai berikut, pada percobaan pertama
ketinggian air sebesar 0,0027 m, ketinggian minyak sebesar 0,03 m, lalu didapat hasil massa
jenis minyak sebesar 90 kg.m-3 dan tekanan minyak sebesar 101026,48 Pa.
Pada percobaan kedua didapat data sebagai berikut, pada percobaan kedua ketinggian
air sebesar 0,0041 m, ketinggian minyak sebesar 0,05 m, lalu didapat hasil massa jenis minyak
sebesar 82 kg.m-3 dan tekanan minyak sebesar 101040,22 Pa.
Pada percobaan ketiga didapat data sebagai berikut, pada percobaan ketiga ketinggian
air sebesar 0,0058 m, ketinggian minyak sebesar 0,07 m, lalu didapat hasil massa jenis minyak
sebesar 83 kg.m-3 dan tekanan minyak sebesar 101056,99 Pa.
Data Terbaik dari massa jenis atau nilai densitas (minyak) berkisar antara 82,48
kg.m- sampai dengan 87,51 kg.m-3. nilai Tekanan (minyak) berkisar antara 101032,40 Pa
3

sampai dengan 109862,23 Pa.


Dari hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa tekanan hidrostatis yang didapat
berbeda-beda karena ada beberapa faktornya yaitu massa jenis atau densitas yang berbeda dan
ketinggian yang berbeda dalam setiap percobaan.
Pada percobaan Manometer terdapat beberapa kesalahan yaitu praktikan kurang
memahami materi, praktikan kurang aktif dalam praktikum.

7 KESIMPULAN

Setelah percobaan mekanika fluida yang berjudul manometer dilakukan dapat


diambil beberapa kesimpulan diantaranya :
1. Manometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan zat cair.
2. Fungsi dari manometer adalah mengukur tekanan pada zat cair yang tidak terlalu tinggi
atau mendekati tekanan atmosfir dan untuk menentukan densitas minyak ( fluida )1
atm=760 mmHg.
3. Prinsip kerja manometer adalah membandingkan kedua jenis zat cair (seperti minyak
dengan air) dari perbedaan ketinggian dituliskan sebagai “h” setelah memperoleh datum
line dari kedua zat cair tersebut kemudian bisa mencari massa jenis dan tekanannya.
4. Untuk menghitung tekanan hidrostatis yang ada dalam manometer dapat digunakan rumus
dengan persamaan P = Pu + ρ (zat) x g x h (zat), dimana Pu adalah tekanan di udara.
5. Dengan cara menghitung ketinggian fluida A yang diikuti dengan memasukkan fluida B
dan diukur juga ketinggian yang dicapai dari fluida tersebut.
6. Densitas minyak yang didapatkan pada percobaan ini adalah :

Percobaan pertama densitas minyak nya sebesar 90 kg.m-3.

Percobaan kedua densitas minyak nya sebesar 82 kg.m-3.

Percobaan ketiga densitas minyak nya sebesar 83 kg.m-3
7. Tekanan minyak yang didapatkan pada percobaan ini adalah :
 Percobaan pertama tekanan minyak nya sebesar 101026,48 Pa.
 Percobaan kedua tekanan minyak nya sebesar 101040,22 Pa.
 Percobaan ketiga densitas minyak nya sebesar 101056,99 Pa.
8. Data Terbaik dari massa jenis atau nilai densitas (minyak) berkisar antara 82,48 kg.m-3
sampai dengan 87,51 kg.m-3
9. Data terbaik dari nilai tekanan (minyak) berkisar antara 101032,40 Pa sampai dengan
109862,23 Pa.
10. Factor yang mempengaruhi dalam pengukuran tekanan yaitu massa jenis dan ketinggian.

8 REFERENSI

[1]. Munson, B. R. 2004. Mekanika Fluida. Jakarta: Erlangga.

[2]. Giancoli. 2001. Fisika Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

[3]. Alonso, M. & Finn. 1992. Dasar-Dasar Fisika Universitas.Jakarta: Erlangga.


[4]. Soedojo, P. 2001. Asas-Asas Ilmu Fisika Jilid 4 Fisika Modern. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.

[5]. Tipler, P.A. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 2, diterjemahkan oleh
Dr.Bambang Soegijono. Jakarta: Erlangga.

[6]. Yanasari. 2017. Modul Praktikum Mekanika Fluida. Indramayu: Akamigas Balongan.
[7]. http://www.google.com/Kapilaritas)
[8]. http://www.agussuwasono.com/artikel/teknologi/instrumentasi/505-mengenal-beberapa-
alat-pemantauan-dalam-dunia-industri.html)
[9]. (http://riopriambodo.blogspot.co.id/2013/11/definisi-manometer.html)
[10]. (http://ilmuelektromedik.blogspot.co.id/2013/02/sphygmomanometer-tensimeter.html)
[11]. (https://www.scribd.com/doc/61189684/Barometer-Adalah-Alat-Yang-Digunakan-
Untuk-Mengukur-Tekanan-Udara)
[12]. (http://id-migas.blogspot.co.id/2014/12/alat-alat-pengukuran-pemantauan-di.html)

Anda mungkin juga menyukai