TINJAUAN TEORI
memiliki banyak variasi fungsi dimana merupakan salah satu faktor yang
mencapai laju pemboran yang optimum tetapi bisa menahan tekanan formasi.
Selain itu densitas lumpur dijaga agar tidak melebihi gradient rekah formasi,
karena bisa menyebabkan hilangnya lumpur pada bagian formasi yang rekah.
satuan ppg ( pound per galon ) atau lb/ft3. Efek densitas lumpur terhadap laju
antara tekanan hidrostatik dengan tekanan formasi. Bila selisih tekanan ini
besar, serbuk bor hasil pemboran akan sulit diangkat dari dasar lubang bor.
Keadaan ini disebut chip hold down effect. Akibat dari keadaan ini, serbuk
bor akan dibor ulang (regrinding atau recutting) sehingga laju pemboran
akan menurun.
weight) yang artinya densitas yang berasal dari fluida formasi (statis), untuk
circulation density) yaitu densitas dari lumpur yang telah tersirkulasi. Dalam
terlalu berat dapat menyebabkan hilang sirkulasi dan apabila terlalu ringan
Densitas atau density atau masa jenis adalah besaran yang merupakan
kuantitas masa pada jenis fluida tertentu. Pengaruh yang signifikan sifat ini
adalah apabila masa jenis nya terlalu besar maka dapat menimbulkan yang
namanya kick yaitu masuknya fluida formasi entah itu gas atau minyak dalam
terjadi apabila tekanan dalam lubang sumur lebih kecil dari tekanan pada
dimiliki formasi jauh lebih besar dibanding tekanan yang ada dalam lubang
sumur atau pH atau tekanan hidrostatis. Kasus seperti ini akan menjadi lebih
tekanan hidrostatis pada lumpur berkurang dan pada saat itu juga fluida
formasi akan memiliki tekanan lebih tinggi dana membuat fluida lapisan
menandakan masuknya fluida pemboran pada lapisan formasi batuan. Hal ini
penting dicegah karena apabila hal ini terjadi maka akan sulit dalam
pembacaan dan pengukuran logging nya dan jalan bagi fluida hidrokarbon
oleh filtrate. Filtrate disini berarti fluida yang masuk kedalam lapisan
formasi batuan.
balanced drilling artinya didalam lubang sumur diisi dengan lumpur yang
tekanan pori batuan didalam lubang sumur pemboran. Namun pada kasus lain
dapat ditemukan juga metoda seperti under balanced drilling, yang biasa
dipakai untuk menembus zona yang bertekanan rendah dan yang lebih rendah
dari zona air tawar sekalipun dan biasa disebut zona subnormal. Pada metoda
yang lain adalah lumpur yang kembali dari dalam lubang, Sample diambil di
flow line. Bila berat jenis yang keluar lebih kecil dari pengukuran
sebelumnya, berarti sumur sudah well kick. Jadi Sample lumpur yang diukur
lumpur yang akan dapat keluar dari dalam lubang sumur pemboran, alat
lumpur bor dalam psi/ft. Namun, di lapangan umumnya dipakai satuan pound
Vs + Vml = Vmb
...........................................................(Persamaan 2.1)
Dari persamaan 2.1 dan 2.2 di dapat karena zat pemberat (solid) beratnya
adalah :
Ws = Vs x ρs
..........................................................(Persamaan 2.3)
% Volume solid :
SG = 4,3 untuk menaikkan densitas dari lumpur lama seberat dml ke lumpur
seberat dml ke lumpur baru sebesar dmb setiap bbl lumpur lama memerlukan
P
Ws = 684 x (dmb – dml)
............................................................................................ (Persamaan 2.7)
Keterangan :
lumpur bor dalam psi/ft. Namun, di lapangan umumnya dipakai satuan pound
sebagai berikut:
bor.
Keterangan :
gravity 4.3 untuk menaikkan densitas lumpur lama sebesar ρml ke lumpur
yang baru sebesar ρmb setiap barrel, lumpur lama memerlukan berat solid.
bor maka tekanan hidostatik lumpurnya juga akan naik. Hal ini diperlukan
menaikkan berat jenisnya. Selain bbarite ada juga galena, ilmenite dan
menambah beban pompa sirkulasi lumpur. Oleh karena itu, setelah lumpur
antara lain
problematika padatan yang terbawa dalam lumpur menjadi salah satu pilihan
dalam solid control equipment. Solid atau padatan yang mempunyai jari-jari
yang lebih besar dari jari-jari screen akan tertinggal atau tersaring dan
screen di atur agar polimer dalam lumpur tidak ikut terbuang. Kerusakan
menjadi lebih cepat, densitas lumpur berkurang dan volume lumpur pada
padatan yang berukuran kecil yang biasanya dapat melewati dari saringan
shale shaker.
faktor seperti berat lumpur, biaya fasa liquid, komposisi solid dalam lumpur,
biaya fasa liquid, biaya logistik yang berhubungan dengan bahan kimia dan
lain-lain.
dengan screen terkecil. Selain itu dapat juga dilakukan pembersihan lumpur
daya tahan terhadap suatu gaya geser. Gel strength adalah resistansi pada saat
fluida diam.
power law. Diantara ketiga model ini, Bingham Plastic merupakan model
pengangkatan cutting dan gel strength digunakan pada saat dilakukan round
funnel. Viskositas ini adalah jumlah detik yang dibutuhkan lumpur sebanyak
0.9463 liter (1 quart) untuk mengalir keluar dari corong marsh funnel.
Penentuan besarnya harga shear stress dan Shear Rate yang masing-
RPM motor pada rheometer sehingga harus diubah menjadi harga shear
stress dan shear rate dalam satuan dyne setiap cm2 tiap second agar dapat
mengukur daya renggang geser dan gaya geser suatu fluida. Alat untuk
mengukur nya adalah fann VG meter atau rheometer. Hal ini sering kali
resistansi untuk mengalir oleh gaya antar partikel. Gel Strength dan yield
point keduanya merupakan ukuran dari gaya tarik menarik dalam suatu
sistem lumpur. Bedanya gel strength merupakan ukuran gaya tarik menarik
yang statik, sedangkan yield point merupakan gaya tarik menarik yang
dinamik.
pada kondisi statis atau diam. Yield point adalah hal yang sebanding dengan
ini artinya apabila gel strength naik maka yield point juga ikut naik. Dengan
bertambahnya waktu maka gel strength akan bertambah besar. Pada operasi
pemboran gel strength harus normal karena apabila terlalu kecil akan
terjadinya jepitan pipa atau pipe stucking, menaikkan berat jenis yang tidak
harus berfungsi maksimal agar program lumpur dapat berhasil. Dengan kata
Harga shear stress atau tegangan geser dan shear rate daya renggang
penunjuk dan RPM motor, harus diubah menjadi harga shear stress dan shear
rate dalam satuan dyne/cm² dan detik-detik agar diperoleh harga viskositas
Keterangan :
hubungan :
a
=
a
=
......................................................................(Persamaan 2.13)
Untuk menentukan plastic viscosity (μp) dan yield point (yp) dalam
z600-z300
μp =
y600-y300 ..............................................................(Persamaan 2.14)
μp = C600 - C300
.............................................................(Persamaan 2.15)
γ b = C300 - μp
..................................................................(Persamaan 2.16)
Keterangan :
Harga gel strength dalam 100 lb/ft diperoleh secara langsung dari
kembali. Lumpur diam yang cukup lama adalah saat dilakukan pencabutan
sirkulasi lumpur akan terkikis oleh pasir yang ikut bersirkulasi bersama
lumpur, bukan hanya itu tapi juga untuk mencegah kerusakan peralatan
karena sifat mengikis pasir yang akan menghambat laju pemboran serta
menimbulkan kerugian waktu dan biaya yang besar. Alat yang digunakan
untuk menghitung harga atau nilai dari sand content adalah sand content set
fungsinya adalah mud weight (berat jenis lumpur) yang akan memberikan
tekanan formasi agar tidak terjadi blow-out ataupun hilang sirkulasi. Untuk
Untuk itu dibutuhkan analisa yang baik mengenai karakteristik fluida yang
rendah (laju pemboran). Karena cutting di bawah bit tidak cepat keluar, dan
akibatnya cutting dibor kembali. Viskositas lumpur yang keluar dari dalam
lubang akan bertambah bila menembus batuan yang reactive solid, karena
cutting akan bereaksi dengan air yang terdapat dalam lumpur. Misalnya clay
yang bereaksi dengan air tawar akan menaikkan viskositas lumpur. Viskositas
lumpur pemboran juga akan naik bila terkontaminasi oleh anhydrite dan
gypsum. Selain dari itu viskositas lumpur pemboran akan naik pula bila
terlalu banyak padatan yang tidak bereksi ( Inert Solid ) di dalamnya. Karena
dengan menambahkan air. Untuk lumpur minyak fasa cair yang ditambahkan
disebabkan terjadinya reaksi padatan yang reaktif dengan fasa cair atau
di permukaan. cutting yang lolos dari shale shaker tidak bisa mengendap
dalam settling tank. Kemudian berat jenis lumpur akan bertambah, cutting
abrasive solid dapat mengikis peralatan sirkulasi lumpur. Kerja pompa akan
dasar lubang. Dengan viskositas lumpur tinggi lumpur yang berada di atas bit
terlambat turun ke bawah bit. Ruang di bawah bit akan vacum, dan fluida
formasi akan terisap masuk lubang, Sehingga terjadi well kick. Untuk
Lumpur yang diukur adalah yang akan masuk ke dalam lubang dan yang
marsh funnel untuk viskositas relatif dan rheometer untuk viskositas nyata. .
strength merupakan sifat lumpur yang berperan untuk menahan cutting dan
akan bertambah naik seiring dengan bertambahnya waktu. Kalau gel strength
sirkulasi kembali menjadi tinggi, dengan kata lain kerja pompa akan berat.
pecah atau yang biasa disebut dengan biasa dikenal dengan formation break
down. Untuk itu diperlukan break circulation setelah lumpur diam. Break
kembali. Lumpur diam yang cukup lama adalah saat dilakukan pencabutan
rangkaian pemboran, sehingga gel strength menjadi tinggi. Viskositas dan gel
Sifat gel strength pada lumpur juga penting pada saat round trip, sehingga
(shear rate) yang terjadi. Pada setiap shear Rrate tertentu fluida mempunyai
viskositas yang disebut apparent viscosity dari fluida pada shear rate
jumlah tertentu dari tahanan dalam yang harus diberikan agar fluida mengalir
jumlah detik yang dibutuhkan lumpur sebanyak 0,9463 liter untuk mengalir
keluar dari corong marsh funnel. Informasi yang didapat dari pengkuran
bagian dari resistensi untuk mengalir yang disebabkan oleh friksi mekanik,
tarik menarik antar partikel. Gaya tarik menarik ini disebabkan oleh muatan-
muatan pada permukaan partikel yang terdispersi dalam fasa fluida. Gel
strength dan yield point keduanya merupakan ukuran dari gaya tarik menarik
taraik menarik yang statik, sedangkan yield point merupakan ukuran gaya
pertukaran kation dari suatu sistem clay, dimana pertukaran kation tersebut
tergantung dari jenis dan kristalinitas mineral, pH larutan, jenis kation yang
Mineral utama dari formasi shale adalah clay, dengan susunan atomnya
adalah tetrahedral layer dan octahedral layer. Tetahedral layer dibentuk oleh
satu atom silicon yang terletak ditengah-tengah dan dikelilingi oleh empat
atom oxygen. Octahedral layer dibentuk oleh satu atom aluminium atau
aktif, sehingga mineral clay berikatan satu dengan yang lainnya. Bilamana
ikatan antar layer ini masih melemah maka clay akan suka sekali menyerap
berulang.
dan produk lain. Mineral lempung adalah mineral sekunder yang terbentuk
air (hidrous alteration) pada suatu batuan induk dan mineral yang terkandung
dalam batuan itu. Dalam penentuan jenis mineral lempung baik secara kimia
modern.
b. Metode berdasarkan sifat fisik, salah satu metode berdasarkan sifat fisik
kuantitatif bahkan juga untuk menentukan sifat-sifat khas dari suatu mineral
hilangnya porositas karena pem;;;;;anasan pada suhu tinggi, hal ini dapat
agen pemilar, antara lain ion-ion alkil ammonium, kation amina bisiklis, dan
beberapa kation kompleks seperti kelat serta kation hidroksi logam polinuklir
dari Al, Zr, Ti, Fe, dan lain-lain. Lempung terpilar memiliki beberapa
kelebihan, antara lain stabilitas termal yang lebih tinggi, volume pori dan luas
permukaan yang lebih besar. Adanya sifat unggul dari lempung terpilar
(penyerap) bahan limbah yang efektif pada minyak daun cengkeh dan juga ke
muatan adalah lempung dan bahan organik tanah (senyawa organik). Muatan
negatif lempung atau bahan organik biasanya mengikat kation (ion bermuatan
positif) yang ada disekitarnya (dalam larutan tanah) sehingga terjadi reaksi
pertukaran kation sangat penting dalam fisika tanah, kimia tanah, kesuburan
tanah, retensi hara dalam tanah, serapan hara oleh tanaman, pemupukan dan
pengapuran. Secara umum kation yang terjerap tersedia bagi tanaman melalui
tanaman. Hara yang ditambahakan kedalam tanah dalam bentuk pupuk akan
tanah digunakan dua macam zat warna yaitu : gention violet (+) yang
bermuatan positif untuk menunjukan tanah yang bermuatan negatif dan eosin
red (-) yang bermuatan negatif untuk menunjukan tanah yang bermuatan
menilai tingkat kesuburan tanah dan klasifikasi tanah. Kapasitas tukar kation
pemupukan dan pengapuran pada lapisan olah. KTK digunakan sebagai salah
terjadi karena adanya muatan negatif dari koloid tanah yang menjerap kation-
tekstur makin halus, maka KPKnya akan makin besar. KPK biasanya
dinyatakan dalam C mol (+) kg-1 tanah atau lempung. Kation adalah ion-ion
yang bermuatan positif di dalam tanah, misalnya H+, Al3+, Ca++, Mg++, dll.
organik dengan ikatan elektrostatik yang tidak terlalu kuat, sehingga dapat
minyak dan gas memerlukan teknologi , biaya dan resiko yang sangat tinggi.
diantaranya tergantung pada jenis lumpur, dan additive yang dipakai. Setiap
menjaga agar sumur yang telah selesai dibor dapat diproduksi dengan jumlah
komposisi mineral clay penyusun batuan shale juga catatan aktifitas selama
pengontrol padatan.
maka akan terjadi kick (masuknya fluida formasi kedalam lumpur bor).
Masalah shale yang terjadi salah satu contohnya adalah swelling yaitu
swelling, masalah shale yang dapat terjadi adalah sloughing yaitu runtuhnya
cocok digunakan pada formasi Shale. Lumpur jenis ini merupakan hasil
filtrat lossnya dapat diperkecil dan jarak invasi filtrat lumpur menjadi
lebih pendek.
air dan menganggap bahwa satu plat clay terpisah dari matriknya, maka ion-
ion yang bermuatan positif (kation) akan meninggalkan plat clay tersebut.
oleh kation yang terlepas maupun plat clay dan molekul air yang bermuatan
positif akan ditarik oleh plat claynya sendiri, sehingga seluruh clay akan
mengembang.
Shale atau lempung adalah jenis batuan sedimen yang terjadi dari
sebagai akibat terjadinyainvasi fasa cair dari Lumpur ke dalam formasi yang
Ukuran clay lebih kecil 1/256 menurut skala wentworth. Mineral clay
ini yaitu dapat mengukur Sifat kimia dari suatu mineral lempung yang paling
kemudian merubahnya ke lain anion dan kation dengan pereaksi suatu ion di
dalam air (ionic exchange capacity). Reaksi pertukaran tejadi disekitar sisi
pertukaran kation dari suatu sistem clay, dimana pertukaran kation dari jenis
mendinginkan dan melumasi bit dan drill string, memberi dinding pada
lubang bor dengan mud cake. Lumpur akan membuat mud cake atau lapisan
zat padat tipis di permukaan formasi yang permeable ( lulus air ). Mengontrol
drill pipe dan casing (bouyancy effect). Mengurangi efek negatif pada
Filtration loss dan mud cake adalah satu kesatuan yang tak dapat
kontak dengan dinding lubang bor sebagian air dari lumpur tersebut akan
lubang dan mencegah filtrat menembus lebih jauh kedalam formasi. Ini
berguna agar dinding lubang tidak mudah gugur karena proses pembasahan.
Lumpur akan membuat mud cake atau lapisan padat dan tipis di
formasi disebut filtrate. Mud cake diharapkan adalah tipis dan padat dengan
demikian lubang bor tidak menyempit. Filtrasi dan mud cake terbentuk ketika
disebut “filter cake”.Apabila filtration loss dan pembentukan mud cake tidak
Mud cake yang tipis merupakan bantalan yang baik antara pipa
pemboran dan permukaan lubang bor. Mud cake yang tebal akan menjepit
pipa pemboran sehingga sulit diangkat dan diputar sedangkan filtratnya akan
yang digunakan untuk menentukan filtration loss adalah filtration loss LPLT.
Filtration loss dan mud cake berbanding lurus, dimana ketika filtrate yang
dihasilkan banyak maka mud cake yang dihasilkan pun akan tebal. Dan
Filtration Loss dan ketebalan Mud cake untuk Static Filtration. Standar
prosedur yang digunakan adalah API 13 untuk LPLT (low pressure low
dasarnya di lengkapi kertas saring dan di beri tekanan 100 Psi dengan lama
lubang bor yang dapat mengakibatkan terjadinya semburan liar pada formasi
sample log, bahaya terjepitnya pipa bor, kehilangan waktu dan biaya serta
(A
cc ...............................................................(Persamaan 2.17)
(2k(
) ∆ pt) 1/
cm
)
M
Dimana :
A = Filtration Area
k = Permeabilitas Cake
P = Tekanan filtrasi
Pada proses pembentukan mud cake dan filtration loss adalah dua
maupun sebab dan akibatnya oleh karena itu maka pengukurannya di lakukan
bersama.
Q1=Q2x (t2/t1)0,5
36 Laporan Resmi Praktikum Analisa Lumpur Pemboran
36 Laporan Resmi Praktikum Analisa Lumpur Pemboran
36 Laporan Resmi Praktikum Analisa Lumpur Pemboran
36 Laporan Resmi Praktikum Analisa Lumpur Pemboran
36 Laporan Resmi Praktikum Analisa Lumpur Pemboran
36 Laporan Resmi Praktikum Analisa Lumpur Pemboran
36 Laporan Resmi Praktikum Analisa Lumpur Pemboran
36 Laporan Resmi Praktikum Analisa Lumpur Pemboran
............................................(persamaan 2.18)
Dimana :
Hal ini perlu di jaga kestabilan dan efektifan sifat tersebut sehingga sifat
lumpur tersebut harus dalam kondsi yang stabil dan benar-benar sangat baik
agent dan lost circulation material. Filtration loss control Agent maksudnya
diakibatkan secara ilmiah, karena jenis dan tekanan formasi yang ditembus
dalam operasi pemboran. Pada umumnya hilang sirkulasi terjadi jika tekanan
hidrostatik lumpur naik hingga melebihi tekanan rekah formasi yang akan
yang dapat mengakibatkan terjadinya semburan liar pada formasi lain yang
bertekanan tinggi, tidak didapatinya serbuk bor ( cutting ) untuk sample log,
bahaya terjepitnya pipa bor, kehilangan waktu dan biaya serta menimbulkan
kerusakan formasi.
a. Jenis formasi
formasi rekahan.
Jenis formasi ini terdiri dari batu pasir dan gravel, dengan
tiga kali lebih besar dari diameter butiran padat dari lumpur dan tekanan
yaitustatic filtation dan dynamic filtration. Static filtration terjadi jika lumpur
pemboran dalam keadaan diam, dan dynamic filtration terjadi ketika lumpur
maupun dalam evaluasi formasi dan tahap produksi. Mud cake yang tipis
akan merupakan bantalan yang baik antara pipa dan permukaan lubang
pemboran, mud cake yang tebal akan terjadi penyempitan lubang pemboran
Pembentukan mud cake dan filtration loss adalah dua kejadian dalam
bersamaan.
mendinginkan dan melumasi bit dan drill string, memberi dinding pada
lubang bor dengan mud cake. Lumpur akan membuat mud cake atau lapisan
pasir dan cutting di permukaan. Menahan sebagian berat drill pipe dan
mendapatkan informasi (mud log, sample log). Dalam percobaan kali ini
yang digunakan dalam lumpur. pH lumpur bor mengukur ion hidroxil dalam
clay, kemampuan melarutkan zat-zat kimia, korosi pada kelarutan besi dan
dari lumpur bor. pH dari lumpur yang dipakai berkisar antara 8.5 sampai 12.
Jadi lumpur bor yang digunakan adalah dalam suasana basa. Lumpur
sebaiknya tidak terlalu basa karena akan menaikan viskositas dan gel
lumpur bor. pH dari lumpur yang dipakai berkisar antara 8,5 sampai 12,
menurut ilmu kimia jika pH > 7 maka bersifat basa, dan jika pH < 7 maka
bersifat asam dan jika pH = 7 maka bersifat netral, jadi lumpur pemboran
yang digunakan harus bersifat basa, kalau lumpur pemboran yang digunakan
untuk lumpur pemboran yaitu sebagai berikut cutting yang keluar dari dalam
lubang sumur akan halus atau hancur. Sehingga tidak dapat ditentukan
apakah batuan yang ditembus oleh mata bor. Dengan kata lain sulit untuk
minyak, air dan padatan yang terdapat pada lumpur pemboran. Lumpur
emulsi yang baik adalah lumpur dengan kadar minyak air sebagai lebih
pengaruh yang cukup besar terhadap laju pemboran. Hal ini terutama karena
Hal ini dikarenakan slip dari bit pada batuan formasi yang menjadi
lebih licin oleh karena adanya pelumasan yang berlebihan. Alat ukur yang
pada bawah kondensator, setelah itu dipanaskan sampai tidak terjadi kembali
melihat kadar kandungan minyak pada fraksi cairan dalam lumpur, kita dapat
atau belum.
karena performance lumpur dapat di ubah-ubah oleh sifat kimia ini. Kadar
untuk mengetahui fraksi dari minyak air dan padatan yang terdapat pada
jumlah yang besar dapat mengakibatkan korosi dan abrasi pada peralatan
pemboran seperti pompa lumpur, drill sring, casing dan lainnya. Contoh
dapat menyebabkan berat jenis lumpur naik dan hal ini menyebabkan kerja
dalam lumpur. pH lumpur bor mengkur ion hidrokxyl dalam lumpur bor
pemboran harus ditentukan yaitu agar kita mengetahui jika lumpur yang
kondisi asam maka cutting yang keluar dari lubang bor akan menjadi halus
atau hancur. Sehingga tidak dapat ditentukan batuan apakah yang ditembus
oleh mata bor. Dengan kata lain akan sulit mendapatkan informasi dari
cutting. Selain itu peralatan – peralatan yang dilalui oleh lumpur saat sedang
Apabila lumpur bor terlalu bersifat basa juga tidak baik karena akan
menaikkan viskositas dan gel strength dari lumpur, alat yang dapat digunakan
peralatan yang dilalui oleh lumpur saat sedang sirkulasi ataupun tidak akan
terlihat perubahan warna pada kertas itu. Kemudian bandingkan warna yang
terbuka pH drai lumpur, yang mana ada jarum penunjuknya. pH meter sering
yang digunakan dalam lumpur. pH lumpur bor mengukur ion hidroksil dalam
terjadinya korosi.
untuk pipa pemboran dan mata bor. Lumpur merupakan komponen penting
dipakai untuk mencegah fluida formasi masuk ke dalam sumur. Lumpur juga
cake) yang berguna untuk mengontrol fluida yang hilang ke dalam formasi
(fluid loss).
Oil base mud merupakan salah satu jenis dari lumpur pemboran ini
juga dapat mempengaruhi kadar minyak dalam lumpur bor. Lumpur jenis ini
mengandung minyak sebagai fasa kontinyu nya. Komposisi diatur agar kadar
adalah minyak karena itu tidak akan menghidratkan shale atau clay yang
lainnya adalah melepaskan drill pipe yang terjepit. Oil base mud ditempatkan
untuk pipa pemboran dan mata bor. Lumpur merupakan komponen penting
drilling mud) merupakan salah satu sarana penting dalam operasi pemboran
nampak seperti lumpur dan karena itu diberi nama lumpur pemboran.
lumpur (mud pump) yang kuat, masuk kedasar lubang melalui pipa bor dan
naik kepermukaan melalui annulus (ruang antara pipa bor dan dinding
disrkulasikan kembali kedalam lubang bor. Tekanan dari pompa oleh lumpur
mud motor dalam pemboran berarah. Disamping itu lumpur juga memiliki
potensi energi yang berasal dari bahan-bahan kimia dan mineral yang
dan vermiculite akan selalu mengembang bila terinvasi oleh air dari luar.
yang terikat secara lemah. Muatan-muatan ion yang tidak seimbang dan
mendukung terjadinya clay swelling adalah invasi air filtrate lumpur yang
menurut proses hidrasi osmosis dan hidrasi permukaan. Hidrasi osmosis yang
mempunyai peran lebih besar dalam proses swelling, dimana dalam hidrasi
osmosis shale akan menyerap air dalam jumlah besar, sehingga akan
panjangnya rig time, hasil penyemenan yang buruk, jumlah sak semen yang
bertambah, mempersulit operasi logging, dan resolusi hasil log yang kurang
secara structural dan disperse akibat invasi filtrate lumpur. Formation damage
pori batuan dan formation damage dapat juga disebabkan oleh migrasi solid
fine yang akan menutup pore throat. Formation damage akan menghambat
laju aliran fluida produksi dari formasi ke lubang pemboran (skin effect).
perencanaan lumpur pemboran yang pada intinya dibagi menjadi dua yaitu
lumpur dasar minyak dan lumpur dasar air yang telah banyak digunakan di
lapangan.
reaktif di lapangan.
digunakan additive utama KCL dan PHPA sebagai penstabil shale, tanpa
KCL dalam air tawar akan terurai menjadi ion K + dan Cl- . Dalam
Na+ dan dalam plate-plate lempung ion-ion K+ akan terlihat jauh lebih kuat
dibandingkan ikatan antar ion Na+ dengan Plate Lempung atau antar plate
lempung dengan air, sehingga daya tolak menolak antar plate-plate lempung
dalam air akan berkurang atau ikatan anatar plate-nya akan semakin kuat.
lempung yang terjadi tergantung konsentrasi KCL dan PHPA dalam fasa cair
lumpur. Hal ini telah dibuktikan melalui tes pengembangan clay dengan alat
Lumpur KCL dalam air akan terurai menjadi ion K+ dan Cl-. Dalam
ion Na+, sehingga di dalam plate shale ion K+ akan terikat jauh lebih kuat
dibandingkan antara ion Na+ dengan plate clay antara clay dan air, sehingga
daya tolak menolak antara partikel plate clay didalam air akan berkurang.
Semakin kuat daya tarik-menarik antar clay makan akan semakin banyak air
yang tebebas antara clay ke luar system. Hal ini disebabkan karena adanya
ion K+ memiliki jari-jari atom yang besar, yang dapat menutup microfracture
tergantung dari tipe clay atau shale yang akan dibor yaitu termasuk reaktif
atau tidak reaktif terhadap air. Semakin reaktif maka konsentarsi dari KCL
adalah 3% yaitu sebesar 10.5 gram dan fungsi dari KCL ini dibantu dengan
didalam lumpur yang akan digunakan untuk menentukan kadar garam yang
endapan K+.
thinning) yang tinggi pada lajur geser yang tinggi seperti didalam pipa bor