I. Tujuan Percobaan
Dapat menentukan dan menghitung rumus kimia dari endapan garam
Pb(NO3)2 dan BaCl2.2H2O yang terjadi dengan mengamati jumlah endapan
yang dihasilkan, dengan mencampurkan dalam perbandingan molar yang
berbeda pula.
Aa + Bb Cc ...............................(1)
Zat A dan B bisa berupa atom, molekul atau ion didalam larutan. Bilangan-
bilangan a, b, dan c merupakan bilangan bulat dan menunjukkan jumlah partikel
relatif yang terlibat di dalam reaksi. Bila mol suatu zat mengandung jumlah
partikel yang sama, baik berupa atom, molekul, atau ion, jumlah a, b, dan c
menunjukkan jumlah mol A dan B yang bereaksi membentuk C. Ada beberapa
reaksi yang mengikuti persamaan (1) termasuk contoh berikut :
2H2(g) + O2(g)
2 H2O(1) ................................ (2)
3Ca2+(aq) + 2PO43(aq)
Ca3(PO4)2 (s) ................................ (3)
Reaksi (3) akan terjadi apabila suatu larutan yang mengandung ion Ca2+
dicampur dengan senyawa yang ). Bila reaksi tersebut benar-benar-mengandung
ion-ion fosfat (PO43-) terjadi secara sempurna, biasanya didalam campuran
tersebut akan terdapat kelebihan salah satu ion yang bereaksi, dan yang satu lagi
akan habis terpakai.
V. Prosedur Kerja
1. Menimbang 0,4 gram Pb(NO3)2 diatas kertas timbang menggunakan neraca
analitik,
2. Memasukkan 0,4 gram Pb(NO3)2 ke dalam gelas kimia 100 ml, dan
menambahkan 20 ml aquades pada cuplikan. Lalu kocok menggunakan
pengaduk kaca hingga semua larut,
3. Menuangkan K2CrO4 0,02 M ke dalam gelas kimia 250 ml yang kering dan
bersih 2/3 penuh,
4. Memanaskan air dengan memakai gelas kimia 500 ml yang diisi aquades
2/3 dengan menggunakan hot plate,
5. Menyiapkan 6 tabung reaksi yang bersih (tidak perlu kering),beri label yang
bertuliskan nomor 1 sampai 6 dan letakkan dirak,
6. Menambahkan larutan Pb(NO3)2 sebanyak 1 ml pada masing masing tabung
reaksi menggunakan pipet ukur 5 ml,
7. Dengan menggunakan pipet ukur 10 ml, tambahkan pada masing-masing
tabung:
Test Tube no 1 2 3 4 5 6
Larutan garam
1 1 1 1 1 1
(ml)
0,02 M K2CrO4
1 2 3 4 5 6
(ml)
Air demineral
5 4 3 2 1 0
(ml)
Campuran no. 1 2 3 4 5 6
VIII. Pembahasan
Kation Anion
NO3- NO3-
Kation Anion
K+ K+
Jadi dengan penggantian ion atau pindah silang jika senyawa akan direaksikan
maka kation dan anion dari senyawa tersebut mengikat satu sama lain sebagai
contoh
Percobaan pertama
K2CrO4 (aq) + Pb(NO3)2 (aq) PbCrO4 (s) + 2KNO3(aq)
Percobaan kedua
K2CrO4 (aq) + BaCl2(aq) BaCrO4(s) + 2KCl(aq)
Jadi dengan demikian pada percobaan pertama perbandingan molnya 1:1 yang
sesuai dengan persamaan reaksi diatas, begitu juga dengan percobaan kedua.
Dalam percobaan pertama akan terdapat campuran larutan yang berwarna
bening itu artinya campuran tersebut kelebihan ion timbal dan terdapat larutan
yang berwarna kuning yang artinya campuran tersebut kelebihan kromat.
Sedangkan untuk percobaan kedua campuran larutan yang berwarna bening
menandakan larutan tersebut kelebihan ion barium dan larutan yang berwarna
kuning kelebihan ion kromat.
IX. Kesimpulan
1. Endapan garam yang terjadi dalam pengamatan jumlah endapan yang
menghasilkan reaksi dari dua perekasi yang berbeda, dengan cara
menentukan dan menghitung jumlah mol pada sampel yang berbeda
(Pb(NO3)2 danBaCl2.2H2O) dan membandingkan mol tersebut pada
pelarut Kalium kromat (K2CrO4).
2. Senyawa yang terbentuk antara Pb(NO3)2 dan K2CrO4 menghasilkan
PbCrO4 dan 2KNO3, sedangkan BaCl2 dan K2CrO4 menghasilkan
BaCrO4 dan 2KCl.
3. Perbandingan Mol kedua senyawa tersebut adalah 1:1
4. Pada tabung reaksi 1,2, dan 3 membentuk warna bening berarti
memiliki timbale atau barium yang berlebih sedangkan pada tabung
reaksi 4,5, dan 6 membentuk warna kuning yang artinya memiliki
kromat yang berlebih.
Daftar Pustaka