01
Abstract Kompetensi
Modul ini mengenalkan mahasiswa Setelah mempelajari modul ini
tentang definisi, ruang lingkup dan diharapkan mahasiswa
kegunaan peta, terutama dilihat dari
ilmu Geodesi. Modul ini juga • Mampu menjelaskan definisi
membicarakan tentang beberapa perpetaan, kegunaan, dan
pengukuran khusus dalam perpetaan pentingnya perpetaan.
seperti pengukuran di bidang minyak • Mampu menjelaskan ruang lingkup
dan gas, pertambanagn, dan untuk perpetaan.
mitigasi bencana. Dijelaskan pula • Mampu menjelaskan pengukuran
tentang perkembangan ilmu survey khusus.
pemetaan dari masa ke masa. Sedikit • Mampu menjelaskan
juga pengenalan tentang geologi dan perkembangan dan tantangan masa
geomorfologi. yang akan datang.
• Mampu menjelaskan Geomorfologi,
bentang alam, dan pengenalan
geologi
Pembahasan
1. Pengenalan Geodesi
Sejak kita mengetahui sejarah keberadaaan manusia, maka bumi merupakan satu-satunya
tempat kediaman mereka. Manusia sebagai makhluk sosial perlu mengenal alam di sekitar
kediamannya untuk keperluan kehidupan keluarganya dan kelompok masyarakat lainnya.
Perkembangan dari satu kelompok keluarga menjadi beberapa kelompok keluarga menuntut
mereka untuk memperluas wilayah kehidupannya serta melakukan perpindahan dari
kelompok induknya. Perkembangan sejarah manusia mencatat bahwa dalam proses interaksi
antar kelompok, setiap kelompok selain mengetahui lingkungan sekelilingnya perlu juga
mengetahui lingkungan lain yang lebih luas. Pada akhirnya, ilmuwan dan ahli filsafat merasa
perlu mempelajari dan mengetahui bumi secara global sebagai tempat kediaman manusia.
Awalnya bumi dikenal sebagai suatu bidang datar. Bagi manusia yang hidup diwilayah
daratan dan tidak mengenal lautan, bidang datar yang dimaksud dapat saja merupakan bidang
horizon di wilayah tersebut, sedangkan bagi manusia yang hidup di wilayah pesisir, bidang
datar yang dimaksud tentu saja permukaan laut. Pemodelan bumi sebagai bidang datar
disebut model bumi datar (flat earth model). Pengenalan teori bahwa bumi berbentuk seperti
bola disampaikan oleh Pythagoras (sekitar 500 SM), seorang ahli Matematika berkebangsaan
Yunani, yang kemudian didukung oleh Aristoteles (384 – 322 SM) seorang ahli filsafat
Yunani yang menyatakan bahwa Tuhan menciptakan bumi dalam bentuk yang sempurna,
yaitu bola.
Pada zaman Yunani kuno, teori Geometri serta aplikasinya bekembang menjadi Geodesi,
yaitu menentukan bentuk dan besar Bumi. Geodesi terdiri dari dua bagian, γɳ yang berarti
bumi dan 𝛿α𝜏𝜔 yang berarti membagi. Jadi, Geodesi berarti kegiatan membagi bumi yang
banyak implikasinya dalam pengembangan geometri dari segi teoritis dan praktis.
• Bidang ellipsoide. Bila luas daerah lebih besar dari 5500 km2. Ellipsoide ini didapat
dengan memutar suatu ellips dengan sumbu kecilnya sebagai sumbu putar;
• Bidang bulatan. Untuk luas yang mempunyai ukuran terbesar kurang dari 100km.
Jari-jari bulatan ini dipilih sedemikian, sehingga bulatan menyinggung permukaan
bumi di titik tengah daerah;
• Bidang datar. Bila daerah mempunyai ukuran terbesar tidak melebihi 55 km;
Pengukuran-pengukuran jarak, sudut dan beda tinggi antara titik-titik dilakukan di atas
permukaan bumi yang fisis dan yang mempunyai bentuk yang tidak teratur. Jarak, sudut dan
beda tinggi dinamakan besaran-besaran geodetis.
2. Pengertian Peta
Peta adalah suatu gambar dari unsur-unsur alam dan atau buatan manusia, yang berada di atas
maupun di bawah permukaan bumi yang digambarkan pada suatu bidang datar dengan skala
tertentu. (Muhazir, 2015)
Peta adalah gambaran sebagian atau seluruh permukaan bumi yang diproyeksikan pada suatu
bidang datar dengan skala tertentu disertai keterangan, simbol, anotasi, dan arah utara
(Yohannes, 2014)
a) Peta Garis atau Peta Vektor, yaitu peta yang dibuat dengan menarik garis atau
mendigit titik-titik detail
b) Peta Citra atau Peta Raster, yaitu peta yang dibuat melalui rekaman citra atau
scanning
SKALA PETA
Peta adalah bayangan yang diperkecil dari sebagian besar atau sebagian kecil permukaan
bumi. Bayangan ini harus selengkap-lengkapnya mengingat perkecilan itu. Perkecilan ini
adalah perbandingan antara suatu jarak di atas peta dengan jarak yang sama di atas
permukaan bumi, dan perbandingan ini dinamakan skala dari peta.
Misalkan suatu jarak antara dua titik di atas peta ada 1 cm dan jarak sebenarnya di atas
permukaan bumi antara dua titik itu ada 1 km, maka skala peta 1 cm : 1 km = 1 cm : 100.000
cm = 1 : 100.000
Skala peta adalah angka perbandingan antara jarak dua titik di atas peta dengan jarak tersebut
dimuka bumi.
3. Isi Peta
INFORMASI KUANTITATIF
Berisi informasi mengenai data ukuran: koordinat atau posisi, jarak, sudut, arah, azimut,
tinggi, kemiringan, dll.
INFORMASI KUALITATIF
• Orientasi atau navigasi : menunjukkan arah, jarak, dan lokasi berbagai tempat di
permukaan bumi
• Perencanaan : untuk menentukan arah pembangunan
• Monitoring : memonitor suatu keadaan. Misalnya, keberadaan hutan, kondisi jalan
• Pendidikan. Misalnya: atlas, peta dinding
• Kodifikasi. Misalnya: pemberian kode wilayah administrasi menurut aturan tertentu
a. Peta skala besar: berskala 1:5.000, wilayah yang dipetakan relatif kecil dan data yang
disajikan lebih detil.
b. Peta skala sedang: 1:250.000 hingga 1:500.000, peta jenis ini digunakan untuk
mengambarkan wilayah yg agak luas.
c. Peta kadaster, berskala 1:100 hingga 1:5.000. peta semacam ini dipakai untuk
membuat peta dalam sertifikat kepemilikan tanah.
d. Peta skala kecil: berskala 1:500.000 hingga 1:1000.000. wilayah yang dipetakan
relatif luas.
e. Peta skala geografis: berskala lebih kecil dari 1:1000.000, biasanya digunakan untuk
mengambarkan kelompok negara, benua atau seluruh dunia.
Note:
Jika skala disajikan sebagai bilangan pecahan, peta skala besar mempunyai skala relatif besar
atau penyebutnya relatif kecil.
7. Pengukuran Khusus
Permasalahan ini dapat diatasi dengan memanfaatkan peta global, misal: Google Earth dan
Microsoft Encarta. Selanjutnya, jika kita membutuhkan informasi ketinggian topografi, maka
kita dapat menggunakan data The Shuttle Radar Topography Mission (SRTM) atau ETOPO-
2. Apabila ingin membuktikan atau mengetahui posisi secara real time, kita dapat
menggunakan peralatan Global Positioning System (GPS).
Era globalisasi dunia pemetaan kini telah nyata dimulai dengan hadirnya peta-peta global
yang mampu menarik banyak pengguna dari berbagai kalangan, bahkan dengan harga yang
relatif terjangkau. Inilah kenyataan, bahwa peran peta lokal/nasional baik yang konvensional
maupun digital mulai tergeser.
Peta/data geospasial global semisal Google Earth, Encarta, SRTM Etopo dan lain-lain
merupakan suatu pilihan baru dalam dunia pemetaan. Peta global ini dibandingkan peta
konvensinal maupun digital lokal/nasional mempunyai keunggulan sebagai berikut:
Jadi, Geologi adalah studi mengenai bumi dan fenomena yang terjadi di dalamnya.
Geologi secara umum membahas mengenai material pembentuk bumi dan segala proses yang
terjadi baik di dalam bumi (bawah permukaan) maupun yang terjadi di atas permukaan bumi.
Gaya yang bekerja di dalam bumi (endogen) menghasilkan gempabumi dan aktivitas
vulkanik, sementara itu gaya eksternal (eksogen) menyebabkan terjadinya pelapukan, erosi,
dan pembentukan bentang alam.
Karakteristik dan ciri khusus dari batuan itulah yang dipelajari oleh geologi.
Sehingga dapat dilakukan interpretasi proses geologi apa saja yang berkontribusi dalam
pembentukan batuan tersebut.
Studi mengenai geometri dan susunan atom di dalam mineral, proses pembentukan, dan jenis-
jenis mineral pembentuk batuan.
c) Petrologi
Studi mengenai parameter sifat-sifat optik mineral yang dilihat menggunakan mikroskop
petrografi. Klasifikasi batuan berdasarkan sifat optik mineral pembentuknya.
e) Paleontologi
Studi mengenai kehidupan purba (fosil), termasuk paleobotany, paleontologi vertebrata serta
invertebrata, mikropaleontologi, dan studi spora dan polen purba (Palionologi).
f) Sedimentologi
Studi mengenai faktor lingkungan yang mengontrol pembentukan sedimen dan batuan
sedimen, termasuk perkembangan dan model pengendapannya.
g) Stratigrafi
Studi mengenai perlapisan batuan yang menekankan pada hubungannya terhadap waktu dan
keterjadiannya.
Proses geomorfologi adalah perubahan-perubahan baik secara fisik maupun kimiawi yang
mengakibatkan modifikasi permukaan bumi (Thornbury, 1970).
Faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya proses geomorfologi yang bekerja dialamnya
seperti aktivitas manusia, topografi, geologi dan iklim. Proses geomorfologi akan
meninggalkan bekas yang menonjol pada setiap bentuklahan dan proses geomorfologi
berkembang sesuai dengan karakteristik bentuklahannya. Proses geomorfologi adalah
perubahan baik secara fisik maupun kimia yang mengakibatkan modifikasi bentuk
permukaan bumi.