Assalammualaikum,Wr.Wb
Dengan mengucapkan Puji Syukur kepada Allah SWT, atas kehendakn-Nya kami dapat
menyelesaikan Makalah ini. Meskipun banyak sekali kekurangan dan kesalahan didalamnya, namun
kami berharap bisa memberikan sedikit pengaetahuan tentang hal yang kami tulis ini.
Semoga Makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca dan
pendengar. Kami menyadari bahwa dalam penulisan Makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga Makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Sekian Terima Kasih.
Wassalamualaikum.Wr.Wb
1.3 TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini ialah untuk mengetahui :
1. Apa yang dimaksud dengan interpretasi peta dan penginderaan jauh.
2. Apa yang dimaksud dengan interpretasi citra penginderaan jauh.
3. Bagaimana Pengolahan Citra Pengindraan Jauh untuk Jaringan Transportasi.
4. Apa saja manfaat Penginderaan jauh dalam berbagai Bidang.
BAB II
PEMBAHASAN
5. Menginterpretasi Peta
Interpretasi peta berfungsi dalam menjelaskan perbedaan spasial atau mengapa
kenampakan geografis tertentu terjadi di tempat tertentu. Hal yang harus diperhatikan dalam
interpretasi peta yaitu kemampuan menjelaskan pola spasial dengan mengaitkan setiap pola geografis
dengan informasi yang diketahui, tidak hanya berfokus pada penentuan jarak, ketinggian, lokasi dan
kuantitas tetapi pada ciri fisik dan sifat.
Interpretasi peta dapat dilakukan dalam beberapa langkah yaitu
a) Mengenali pola spasial dengan mempelajari sifat dan ciri yang digambarkan oleh suatu
pola. Tidak hanya kenampakan
budaya saja, suatu pola dapat
menggambarkan kenampakan fisik
misalnya pada ketinggian 2000
mdpl jenis vegetasi yang dapat
ditemui adalah teh.
b) Menjelaskan pola, dilakukan dengan
identifikasi jenis pola dan membuat
garis besar informasi yang dapat
menjawab pertanyaan apa, dimana dan kapan pola itu terjadi.
c) Mengorelasikan pola yang berbeda, sebab keberadaan suatu pola bisa menjadi sebab dari adanya
pola lain disekitarnya. Misalnya terdapat pemukiman di sepanjang aliran sungai, itu artinya pola
alami bisa berhubungan dengan pola sosial atau pola budaya.
d) Sadar akan keterbatasan kartografi, keterbatasan pada peta dapat dilihat dari proses pembuatan
peta.
B. PENGINDERAAN JAUH
1. Pengertian Penginderaan Jauh
Penginderaan jauh merupakan suatu teknik untuk mengidentifikasi, mengklasifikasi dan
menentukan objek serta memperoleh informasi
tentang sifat fisik objek melalui analisis data objek
yang dikumpulkan dengan menggunakan sensor
yang letaknya jauh dari objek dan tidak
bersentuhan langsung secara fisik dengan
objek. Penginderaan jauh telah mengalami banyak
perkembangan, selain dari wahana dan instrumen,
sensor yang digunakan pun turut berkembang.
a. Pengertian Transportasi
Transportasi merupakan salah satu objek kajian geografi, yang berkaitan dengan interaksi
antarwilayah. Transpotrasi digunakan sebagai sarana untuk menggerakkan manusia atau barang dari
satu wilayah ke wilayah lainnya. Tujuan keberadaan transportasi adalah untuk memindahkan atau
pergerakan (mobilitas) manusia, barang, atau informasi dari tempat asal ke tempat tujuannya.
Transportasi ini menimbulkan adanya aktivitas ekonomi (perdagangan) atau aktivitas social
(pendidikan, kesehatan, dan rekreasi) antarwilayah. Kebutuhan transportasi akan terus meningkat
seiring dengan kebutuhan penduduk yang beragam.
b. Perencanaan Transportasi
Perencanaan transportasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk merancang dan memprediksi
kebutuhan transportasi di masa yang akan datang. Data yang dibutuhkan dalam perencanaan
transportasi meliputi data kependudukan (demografi), penggunaan lahan, kondisi ekonomi, dan data
kebutuhan perjalanan (demand travel). Data ini digunakan untuk analisis pola mobilitas penduduk.
Selain itu, data yang digunakan dalam kajian transportasi yaitu lokasi pekerjaan, waktu yang
diperlukan untuk tiba di lokasi pekerjaan, kepemilikan kendaraan, dan jenis kendaraan yang
digunakan.
Terdapat beberapa konsep perencanaan transportasi yang telah berkembang sampai saat ini.
Teori yang paling populer adalah “Model Perencanaan Transportasi Empat Tahap”. Menurut tahun
(2000), model perencanaan ini merupakan gabungan dari beberapa seri submodel yang masing-masing
harus dilakukan secara terpisah dan berurutan. Adapun keempat dari submodel tersebut yaitu sebagai
berikut.
1) Bangkitan dan Tarikan Pergerakan (Trip Generation and Trip Atraction)
Tahap bangkitan and tarikan pergerakan bertujuan memperkirakan jumlah pergerakan yang akan
dilakukan pada setiap tempat asal ke tempat tujuan, misalnya anak sekolah yang pergi ke sekolah.
Data atau informasi yang digunakan dalam penentuan bangkitan dan tarikan pergerakan, yaitu
penggunaan lahan, penduduk, dan kondisi sosial ekonomi. Jumlah bangkitan dan tarikan
pergerakan merupakan informasi yang sangat penting dalam memperkirakan pergerakan
antarwilayah. Pergerakan antarwilayah juga sangat dipengaruhi oleh tingkat aksesibilitas sistem
jaringan jalan antarwilayah tersebut.
2) Sebaran/Distribusi Pergerakan (Trip Distribution)
Tahap distribusi pergerakan merupakan interaksi antara penggunaan lahan, jaringan transportasi,
dan arus lalu lintas. Pola distribusi (sebaran) arus lalu lintas antara tempat asal ke tempat tujuan
merupakan hasil interaksi antara lokasi dan penggunaan lahan. Di dalam pemodelan distribusi
pergerakan dikenal istilah interaksi spasial. Interaksi spasial dalam geografi adalah arus manusia,
barang, uang, atau informasi. Interaksi ini disebabkan adanya perrbedaanpotensi wilayah.
Misalnya Indramayu merupakan salah satu wilayah penghasil beras, sedangkan Jakarta tidak. Oleh
karena itu, terjadi distribusi pergerakan dari Indramayu ke Jakarta.
3) Pemilihan Alat Transportasi
Pemilihan alat transportasi merupakan bagian terpenting dalam perencanaan transportasi karena
dilakukannya pemilihan jenis angkutan umum. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan alat transportasi, antara lain sebagai berikut.
o Kepemilikan kendaraan pribadi, semakin tinggi pemilikan kendaraan pribadi akan semakin
kecil pula ketergantungan pad angkutan umum.
o Struktur rumah tangga, hal ini berdasarkan kondisi rumah tangga seperti umur keluarga dan
jumlah anggota keluarga, di mana semakin banyak umur dan jumlah anggota keluarga
semakin tinggi peluang untuk mempunyai kendaraan pribadi.
o Pendapatan, semakin tinggi pendapatan akan semakin besar peluang menggunakan kendaraan
pribadi.
o Tujuan pergerakan, misalnya orang akan menggunakan kendaraan pribadi karena ketepatan
waktu, dan kenyamanan, yang tidak dapat dipenuhi oleh angkutan umum.
o Waktu terjadinya pergerakan, pada malam hari orang akan menggunakan kendaraan pribadi
karena tidak adanya angkutan umum.
o Jarak perjalanan, semakin jauh jarak perjalanan, orang akan cenderung menggunakan
angkutan umum.
4) Model Pemilihan Rute Perjalanan (Traffic Assignment)
Setiap orang dalam melakukan pergerakan akan mencari rute untuk meminimalkan biaya dan
waktu perjalanan. Dalam proses pemodelan pemilihan rute, data yang digunakan antara lain
permintaan angkutan dan jaringan jalan. Faktor yang menjadi pertimbangan dalm pemilihan rute
pergerakan, yaitu waktu tempuh, jarak, biaya (bahan bakar dan lainnya), kemacetan dan antrean,
jenis jalan raya (jalan tol, jalan arteri), pemandangan, kawasan tertib lalu lintas dan markah jalan,
serta kebiasaan. Pemilihan rute sangat diperlukan untuk dapat menghindari kemacetan atau
kendala-kendala lain yang biasa terjadi di jalan. Misalnya, saat akan melakukan perjalanan yang
harus melewati jalan yang sudah teridentifikasi macet maka kita bisa mencari jalur alternatif lain
untuk mencapai tempat tujuan.
c. Jaringan Transportasi
Menurut UU No. 38 Tahun 2004, jalan sebagai bagian dari sistem transportasi nasional yang
mempunyai peranan penting dalam mendulkung bidang ekonomi, sosial, dan budaya serta lingkungan
yang dapat dikembangkan melalui pendekatan pengembangan wilayah agar tercapai keseimbangaan
dan pemerataan pembangunan antardaerah, dan memperkokoh kesatuan nasional untuk memantapkan
pertahanan dan keamanan nasional, serta membentuk struktur ruang dalam rangka mewujudkan
sasaran pembangunan nasional. Menurut UU No 38 Tahun 2004, jaringan jalan dibedakan berdasrakan
fungsinya, yaitu jalan arteri, jalan kolektor, jalan local, dan jalan lingkungan.
1) Jalan arteri merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan umum dengan ciri
perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya
guna.
2) Jalan kolektor merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan pengumpul atau
pembagi dengan ciri pelayanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk
dibatasi.
3) Jalan lokal merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan umum setempat dengan ciri
perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.
4) Jalan lingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan lingkungan dengan
ciri perjalanan jarak dekat da kecepatan rata-rat rendah.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penginderaan jauh sudah banyak digunakan untuk meneliti banyak bidang. Penginderaan jauh
sendiri dilakukan menggunakan pesawat, pesawat luar angkata, satelit dan beberapa lain diantaranya.
Maka dari itu jika menggunakan penginderaan jauh akan banyak sekali manfaatnya untuk kehidupan
kita sehari-hari, dan juga dapat dengan mudah meneliti atau mendapatkan informasi tanpa harus terjun
ke lapangan atau kontak langsung.
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/lenovo/Downloads/
PemanfaatanPenginderaanJauhDiBidangPekembanganJaringanTransportasiDanKegunaanLahan2..pdf
https://yasiindo.or.id/manfaat-pengindraan-jauh-bidang-transportasi-darat/
https://id.scribd.com/document/510853655/MAKALAH-GEOGRAFI-KELOMPOK-5-TIFANY-
ANGGRAENI