Anda di halaman 1dari 7

LKS KELAS XII

Interpretasi Citra Penginderaan Jauh

A. PENDAHULUAN
Pada LKS sebelumnya tentang Pengetahuan Dasar Penginderaan Jauh, kalian sudah mengetahui
bahwa hasil dari penginderaan jauh berupa citra. Citra penginderaan jauh bumi dapat berupa foto
udara maupun citra satelit. Citra satelit merupakan gambaran permukaan bumi yang direkam oleh
sensor pada satelit.

Pemanfaatan citra memiliki keunggulan karena luas jangkauannya. Citra penginderaan jauh
sangat dibutuhkan dalam perencanaan jaringan transportasi dan tata guna lahan karena
memudahkan kita dalam menganalisis keruangan suatu wilayah.

B. Sumber/Bahan/Alat:
 Bahan:
1. Artikel interpretasi citra penginderaan jauh (Lampiran 1)

2. Citra Penginderaan Jauh (Lampiran 2)

Semarang 564.pdf Quickbird UGM.pdf Surabaya 432.pdf

 Alat:
1. Spidol warna-warni
2. Lembar plastik transparansi
3. Selotip

 Sumber:
1. Citra Landsat 8
2. Citra Quickbird

C. RINCIAN KEGIATAN :
1. Bacalah artikel pada lampiran 1, kemudian jawablah pertanyaan di bawah ini!
a. Apakah yang dimaksud dengan interpretasi?
b. Bagaimana cara menginterpretasi citra penginderaan jauh?
c. Bagaimana menggunakan pengolahan citra penginderaan jauh pada jaringan transportasi?
d. Bagaimana menggunakan pengolahan citra penginderaan jauh pada tata guna lahan di suatu
wilayah?
2. Amati citra pada pada lampiran 2! (Pilih salah satu)
3. Berilah tanda menggunakan spidol untuk menarik garis batas (deliniasi) jaringan transportasi dan
pengunaan tanah pada citra di lembar plastik transparansi!
4. Diskusikan dengan teman sebangkumu bagaimana proses deliniasi dilakukan!
5. Perhatikan hasil deliniasi tersebut. Diskusikan dengan teman sebangkumu dan siapkan
presentasimu!

1
Lembar Jawaban Siswa

Nama : …………………………… Kelas : …………….. Tanggal : ……

Pertanyaan Jawaban Skor

Apakah yang dimaksud 10


dengan interpretasi?

Apakah fungsi interpretasi 10


citra?

Bagaimana cara 20
menginterpretasi citra
penginderaan jauh?

Bagaimana menggunakan 20
pengolahan citra
penginderaan jauh pada
jaringan transportasi?

Bagaimana menggunakan 20
pengolahan citra
penginderaan jauh pada
tata guna lahan di suatu
wilayah?

Presentasikan hasil 20
identifikasimu!

Jumlah Nilai

2
Lampiran 1

INTERPRETASI CITRA PENGINDERAAN JAUH

Interpretasi citra merupakan suatu kegiatan untuk menentukan bentuk dan sifat obyek tampak pada
citra yang berkaitan dengan manfaat, penggunaan, asal usul, ataupun identitas obyek yang
bersangkutan (Glossary of mapping sciences, 1994).

Fungsi interpretasi :

1. Klasifikasi  menentukan jenis obyek


2. Enumerasi  membuat daftar atau perhitungan jumlah
3. Pengukuran  jarak, luas, volume
4. Deliniasi  membatasi kenampakan/wilayah
Interpretasi dapat dilakukan secara manual, visual maupun digital. Interpretasi secara manual disebut
dengan interpretasi fotografik, meskipun citra yang digunakan bukan citra foto, melainkan citra nonfoto
yang telah berbentuk hardcopy. Alat interpretasi citra foto dengan menggunakan lensa pembesar (lup)
maupun stereoskop.

Ada 8 unsur interpretasi citra foto yang digunakan secara konvergen dalam mengenali suatu obyek
yang ada pada citra., yaitu :

1. Rona (tone) dan warna merupakan tingkat kegelapan obyek pada citra dan dinyatakan dalam
derajat keabuan (grey scale), misalnya hitam sangat gelap, cerah, agak gelap. Jika citra
berwarna maka unsur yang digunakan adalah warna (color) seperti merah, hijau dan
penyebutannya masih terkombinasi dengan rona, misalnya coklat kekuningan.
Karakteristik obyek :
a. Permukaan kasar cenderug menimbulkan rona gelap
b. Warna obyek yang gelap cenderung menghasilkan rona gelap.
c. Obyek yang basah/lembab cenderung menghasilkan rona gelap.
d. Pantulan obyek, perairan akan menghasilkan rona gelap, perbukitan kapur menghasilkan
rona terang.
2. Bentuk (shape) merupakan unsur yang mengacu pada bentuk secara umum, konfigurasi atau
garis besar wujud obyek secara individual.
3. Ukuran (size) : jarak, luas, volume, ketinggian, kemiringan dalam konteks skala yang ada.
4. Bayangan (shadow) menegaskan bentuk obyek pada citra, dipengaruhi oleh arah datang sinar
matahari.
5. Pola (pattern) terkait dengan susunan keruangan obyek, pengulangan bentuk umum suatu
obyek, misalnya teratur, kurang teratur, melingkar, memanjang, konsentris.
6. Tekstur merupakan frekuensi perubahan rona pada citra, biasanya dinyatakan dengan kasar,
sedang dan halus.
7. Situs, penjelasan lokasi obyek relative terhadap obyek /kenampakan lain yang mudah untuk
dikenali
8. Asosiasi, keterkaitan suatu obyek atau fenomena dengan fenomena lain sebagai dasar untuk
mengenali obyek yang dikaji.

3
Penggunaan unsur interpretasi kadang hanya membutuhkan 3 sampai 4 unsur untuk mengenali obyek
yang ada. Konvergensi bukti digunakan untuk menyusun kesimpulan tentang obyek yang telah
dideteksi. Beberapa unsur interpretasi akan mengarahkan penafsir kepada beberapa kesimpulan
tentang jenis obyek yang ada pada citra.

Langkah interpretasi citra secara manual:

1. Tempelkan lembar transparansi di atas citra dengan mengikuti prosedur yang benar,
dimana perekat (selotip) dilipat terlebih dahulu salah satu ujungnya, dan bagian yang
terlipat ini direkatkan pada sisi belakang citra.
2. Pilihlah separuh dari seluruh lembar citra yang digunakan untuk dijadikan wilayah yang
akan diinterpretasi.
3. Lakukan interpretasi awal dengan cara menarik garis kenampakan-kenampakan pada citra
(deliniasi)
4. Bagilah habis seluruh kenampakan pada lembar citra tersebut ke dalam satuan-satuan
(area) yang disebut dengan satuan pemetaan, dengan menggunakan spidol OHP warna
hitam, biru, hijau dan merah.
5. Mulailah mendeliniasi dari yang umum (ukuran yang lebih luas) terlebih dahulu lalu
dilanjutkan ke kenampakan yang lebih rinci.
6. Identifikasikanlah obyek-obyek apa saja yang berhasil ditemukan!

Aplikasi Citra Penginderaan Jauh untuk Jaringan Transportasi.

1. Perencanaan jaringan jalan


Dari citra penginderaan jauh menampilkan beberapa ciri spasial, seperti bentuk, ukuran dan asosiasi.
Berdasarkan bentuk dapat diketahui obyek tersebut. Berdasarkan ukuran yang menunjukkan atribut
pada obyek. Berdasarkan ukuran, menunjukkan atribut pada obyek yang meliputi jarak, luas, volume,
ketinggian tempat. Asosiasi menunjukkan keterkaitan pbyek yang satu dengan obyek lain. Asosiasi dapat
membantu mengidentifikasi keberaadaan obyek lain.
Perencanaan jaringan jalan juga meliputi trase jalan maupun jalur jalan.
2. Perencanaan Alur pelayaran
3. Perencanaan rute angkutan
4. Perencanaan jalan kereta api
Menentukan jalur kereta api yang akan dibuat dan perencanaan lokasi pembuatan jembatan kereta api
atau terowongan, maupun lokasi pembangunan stasiun.
5. Perencanaan pelabuhan udara
6. Perencanaan pelabuhan laut

Aplikasi Citra Penginderaan Jauh untuk Tata Guna Lahan

Tata guna lahan merupakan upaya perencanaan penggunaan lahan dalam suatu wilayah yang meliputi
pembagian wilayah untuk pengkhususan fungsi-fungsi tertentu. Tata guna lahan terdiri atas tata guna lahan
untuk kawasan permukiman, perumahan, perkebunan, pertanian dan ruang terbuka hijau.

Tahapan analisis tata guna lahan :

1. Interpretasi citra
2. Membuat peta penggunaan lahan
3. Analisis penggunaan lahan

4
LAMPIRAN 2

5
6
7

Anda mungkin juga menyukai