PEMBAHASAN
a. Pengertian Transportasi
Transportasi merupakan salah satu objek kajian geografi, yang berkaitan. dengan interaksi
antarwilayah. Transportasi digunakan sebagai sarana untuk menggerakkan manusia atau
barang dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Tujuan keberadaan transportasi adalah untuk
memindahkan atau pergerakan (mobilitas) manusia, barang, atau informasi dari tempat asal ke
tempat tujuannya. Transportasi ini menimbulkan adanya aktivitas ekonomi (perdagangan) atau
aktivitas sosial (pendidikan, kesehatan, rekreasi) antarwilayah. Kebutuhan transportasi akan
terus meningkat seiring dengan kebutuhan penduduk yang beragam.
Tamin (2000) mengatakan bahwa pergerakan dapat dibedakan berdasarkan tujuan, waktu, dan
kondisi sosial ekonomi yang melakukan pergerakan.
1) Berdasarkan tujuan pergerakan Pergerakan ini berawal dari rumah yang memiliki
tujuan pergerakan ke tempat kerja, ke tempat pendidikan, ke tempat belanja, dan ke
tempat sosial dan rekreasi. Pergerakan ke tempat kerja dan tempat pendidikan
dilakukan setiap hari sehingga disebut pergerakan rutin.
2) Berdasarkan waktu
Proporsi pergerakan ini dilakukan pada tempat tujuan pergerakan sangat fluktuatif dan
bervariasi sepanjang hari. Pergerakan ini dibedakan pada jam sibuk dan bukan jam
sibuk.
3) Berdasarkan kondisi sosial ekonomi Pergerakan ini sangat dipengaruhi oleh tingkat
(tinggi, menengah, dan rendah) dan kepemilikan kendaraan (tidak memiliki, memiliki I
kendaraan, memiliki 2 kendaraan atau lebih per rumah tangga).
b. Perencanaan Transportasi
Perencanaan transportasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk merancang dan memprediksi
kebutuhan transportasi di masa yang akan datang. Data yang dibutuhkan dalam perencanaan
transportasi meliputi data kependudukan (demografi), penggunaan lahan, kondisi ekonomi dan
data kebutuhan perjalanan (demand travel). Data ini digunakan untuk analisis pola mobilitas
penduduk. Selain itu, data yang digunakan dalam kajian transportasi yaitu lokasi pekerjaan,
waktu yang diperlukan untuk tiba di lokasi pekerjaan. kepemilikan kendaraan, dan jenis
kendaraan yang digunakan.
Terdapat beberapa konsep perencanaan transportasi yang telah berkembang sampai saat ini,
yang paling populer adalah "Model Perencanaan Transportasi Empat Tahap". Menurut Tamin
(2000), model perencanaan ini merupakan gabungan dari beberapa seri submodel yang
masing-masing harus dilakukan secara terpisah dan berurutan.
c. Jaringan Transportasi
Menurut Undang-Undang No. 38 tahun 2004, jalan merupakan bagian dari sistem transportasi
nasional yang mempunyai peranan penting dalam mendukung bidang ekonomi, sosial dan
budaya serta lingkungan yang dapat dikembangkan melalui pendekatan pengembangan
wilayah agar tercapai keseimbangan dan pemerataan pembangunan antardaerah, dan
memperkokoh kesatuan nasional untuk memantapkan pertahanan dan keamanan nasional,
serta membentuk struktur ruang dalam rangka mewujudkan sasaran pembangunan nasional.
d. Pengindraan Jauh untuk Kajian Transportasi
Dalam kajian transportasi, citra pengindraan jauh banyak menyediakan data dan informasi
dibandingkan dengan metode pengumpulan data secara konvesional seperti survei lapangan,
studi literatur, dan studi dokumentasi. Selain itu, data citra pengindraan jauh lebih banyak
tersedia sehingga perencanaan transportasi akan lebih mudah. Pengindraan jauh dalam kajian
transportasi, yaitu untuk penyediaan data penggunaan lahan. pengumpulan data sosial
ekonomi, dan inventarisasi jaringan transportasi.
D. Pengolahan Citra Pengindraan Jauh untuk Tata Guna Lahan
a. Pengertian Tata Guna Lahan
Lahan merupakan bagian permukaan bumi yang bermanfaat bagi kehidupan manusia yang
terbentuk oleh faktor fisik (topografi, iklim, geologi, tanah, vegetasi) dan faktor manusia.
Pengertian lahan (land) berbeda dengan pengertian tanah (soil).
Lahan merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia, dimana
manusia dapat memanfaatkan lahan sebagai sumber kehidupan baik tempat tinggal maupun
tempat beraktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (bertani dan berkebun).
b. Klasifikasi Tata Guna Lahan
Salah satu aspek kajian tata guna lahan adalah klasifikasi penggunaan lahan. Penggunaan
lahan dibedakan atas penggunaan lahan desa dan penggunaan lahan kota. Penggunaan lahan
desa biasanya didominasi untuk aktivitas pertanian. perkebunan, peternakan, perikanan, dan
kehutanan. Penggunaan lahan di kota lebih kompleks dibandingkan dengan di desa seperti
banyaknya aktivitas jasa dan industri.
c. Pengindraan Jauh untuk Kajian Penggunaan Lahan
Tingkat kerincian penggunaan lahan di kota berbeda dengan di desa (kabupaten) sehingga
memerlukan citra pengindraan jauh yang berbeda resolusi spasialnya. Untuk wilayah
perkotaan, tingkat kerinciannya membutuhkan citra pengindraan jauh dengan skala yang lebih
besar atau resolusi spasial yang tinggi seperti citra Quickbird, citra Ikonos, dan foto udara.
Skala pada citra tersebut dapat lihat jenis penggunaan lahan antara lain skala besar yaitu 1:
10.000-1:5.000.