Anda di halaman 1dari 8

PEMBACAAN PETA GEOLOGI I

A. PETA
Umumnya peta merupakan sebuah gambaran bentuk muka bumi yang di
gambarkan dalam bidang datar dengan skala tertentu. Informasi yang dapat
diekstrak dalam peta yaitu:
1) Informasi geometris berupa posisi/lokasi, keruangan/spasial.
2) Informasi semantic atau deskriptif berupa atribut peta dan karakteristik
objek.

B. Peta Geologi
Peta geologi yaitu bentuk ungkapan data dan informasi geologi suatu
daerah dengan tingkat kualitas yang tergantung pada skala peta yang
digunakan. Peta geologi ini menggambarkan jenis-jenis batuan, ketebalan, dana
rah penyebaran batuan, susunan batuan, struktur pelapisan, kekar, dan

perlipatan.
Sumber: Anonim, 2019
Gambar 1
Contoh peta Geologi
Peta geologi berdasarkan kepentingannya, seperti untuk kepentingan
ilmiah, kepentingan pertambangan atau teknik ataupun untuk kepentingan
lainnya.
Peta geologi juga memiliki beberapa jenis peta antara lain:
1. Peta Ikhtisar geologis
Merupakan peta yang menampilkan informasi langsung dalam bentuk
formasi yang tersingkap. Peta ini juga dapat memberikan ekstrapolasi beberapa
lokasi dengan formasi yang masih tertutup oleh lapisan.
2. Geologi Sistematik
Memberikan informasi berupa data geologi pada batimetri atau peta dasar
topografi.
3. Peta Geologi Permukaan
Berguna untuk memberikan informasi geologi dibawah permukaan. Dengan
adanya peta ini dapat menentukan lokasi bangunan, pembuatan jalan,
pembuatan lapangan terbang (Airstrip) dan sebagainya dengan mudah.
Umumnya menggunakan skala 1:50.000 atau lebih.
4. Peta Singkapan
Peta singkapa atau nama lainnya Outcrop Map merupakan peta yang
dipakai untuk menentukan titik lokasi, atau titik pemboran.
5. Peta fotogeologi
Peta fotogeologi ini merupakan suatu peta yang dihasilkan dari foto udara
ataupun citra satelit yang menggambarkan sesuai dengan keadaan lapangan
sebenarnya.
6. Peta Struktur
Merupakan peta dengan garis-garis kedalaman permukaan pada sebuah
lapisan tertentu.
7. Peta Isopach
Peta ini disajikan dalam bentuk garis-garis yang berhubungan dengan
suatu titik yangformasi lapisannya meninjau ketebalan yang sama.
8. Peta Hidrologi
Peta ini sesuai dengan namanya, merupakan peta hidrologi yang
menggambarkan kondisi geologi yang berupa air tanah pada wilayah-wilayah
tertentu.

C. Penyebaran Batuan pada peta


Peta geologi ini dibuat dari hasil penyelidikan dilapangan yang diterakan
pada peta dasar yang dipakai yaitu peta topografi.
Dalam peta geologi memberikan informasi dari suatu wilayah yang
menggambarkan informasi sebaran batuan, stratigrafi, tektonika, dan topografi.

Sumber: Tubagus, Ricky. 2015


Gambar 2
Informasi Sebaran Batuan dalam Peta Geologi
Dalam menggambarkan keadaan geologi, harus menggunakan beberapa
aturan teknis seperti batas dari satuan batuan atau struktur berupa garis dan
penyebarannya.

D. Jurus dan Kemiringan Lapisan


Jurus dan kemiringan lapisan ini merupakan besaran untuk menyatakan
kedudukan yang perlapisan suatu lapisan batuan sedimen. Pada suatu
singkapan yang batuan berlapis dikenal sebagai garis besaran arah dan
dinyatakan dari utara hingga ke azimuth. Serta kemiringan ini telah ditentukan
berdasarkan besaran sudut.
Secara geometris, jurus dapat dikatakan sebagai perpotongan antara
bidang miring dengan bidang horizontal, serta kedudukannya dinyatakan
besaran arah dari suatu koordinat atau arah mata angina.
Pada umumnya jurus diambil pada selang ketinggian yang pasti. Seperti
keringgian 100 M, 250 M, 400 M dan sebagainya.

Sumber: Kudwadi, Budi. 2018


Gambar 3
Jurus dan kemiringan lapisan

E. Teknik Membaca Peta


Prinsipnya dalam menentukan posisi dari arah perjalanan dengan
membaca peta dan menggunakan tehnik orientasi dan resection, bila keadaan
memungkinkan.
1. Titik awal, harus tahu dahulu titik keberangkatan kita, baik itu dipeta
maupun di lapangan. Plot titik tersebut di peta dan mencatat
koordinatnya.
2. Tanda Medan, Digunakan sebagai guide line atau pedoman arah
perjalanan. Kenali tanda medan tersebut dengan menginterprestasikan
peta.
3. Arah Kompas, Gunakan kompas untuk melihat arah perjalanan kita.
Apakah sesuai dengan arah punggungan atau sungai yang telusuri.
4. Menaksir Jarak, Dalam berjalan, usahakan selalu menaksir jarak dan
selalu memperhatikan arah perjalanan. Kita dapat melihat kearah
belakang dan melihat jumlah waktu yang dipergunakan.
5. Lembar Peta, Dikarenakan LBD tidak praktis pemakaiannya, karena
terlalu lebar. Maka tiap LBD dibagi menjadi 4 bagian dengan ukuran
masing-masing 10′ x 10′ atau 37,1 x 37,1 cm. Tiap-tiap bagian itu
disebut lembar peta atau sheet, dan diberi huruf A, B, C, D. Jika skala
peta tersebut 1:50.000, maka peta itu mempunyai ukuran 50.000 x 37,1
= 1.855.000cm = 18,5km.
6. Penomoran Lembar Peta, Meridian (garis bujur) yang melalui Jakarta
adalah 106° 48′ 27,79″ BT dipakai sebagai meridian pokok untuk
penomoran peta topografi di Indonesia. Jakarta sebagai garis bujur 0.
KESIMPULAN

Hal yang dapat disimpulkan antara lain:


1. Peta geologi disajikan dalam mendapatkan informasi penyebaran jenis-
jenis suatu batuan yang dapat ditambang.
2. Peta geologi memiliki simbol-simbol dan warna tentang penyebaran batuan
yang berbeda-beda dan sudah terperinci didalam peta geologi.
3. Peta geologi dibuat dengan cara melihat peta dasarnya yaitu peta
topografi. Pada dasarnya peta geologi ini dibuat untuk kepentingan ilmiah
serta kepentingan dalam dunia pertambangan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim, 2010, “Cara Membaca Peta” omtanah.com Diakses tanggal 13


April 2019.

2. Anonim, 2014. “SNI Penyusunan Peta Geologi Sistematik” www.info-


geospasial.com Diakses tanggal 13 April 2019

3. Aulia, Khanza. 2016, “Peta” www.juraganles.com Diakses tanggal 13 April


2019.

4. Geost, Flysh. 2018, “Peta Geologi dan Jenis-jenisnya”


www.geologinesia.com Diakses tanggal 13 April 2019.

5. Tubagus, Ricky. 2015, “Pembuatan Peta Geologi I” www.academia.edu


Diakses tanggal 13 April 2019.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai