Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN HASIL SURVEI LAPANGAN

SURVEI LOKASI UNTUK PEMBANGUNAN PUSAT PERBELANJAAN

Disusun oleh :

Kelompok 1

ACAN BABA : 2020320015


ALBERTUS MUWA MITE : 2020320111
MATHEUS V.L.GAA : 2020320174
ALFONSIUS C. PETU : 2020320146
YOHANES T RADA : 2020320726
PASKALIS B.JANDO : 2020320209

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK
2021/ 2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
4
1.2. Tujuan
5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Peta dan Peta Tanah..........................................................................6
a. Pengertian Peta..................................................................................6
b. Skala peta dan Ketelitian Informasi..................................................6
c. Peta Tanah.........................................................................................7
2.2 Prinsip-prinsip Survei Tanah............................................................8
a. Satuan Peta dan Satuan Taksonomi...................................................8
b. Satuan Peta Tanah dalam survei Tanah..........................................11
2.3 Metode Survei Tanah..................................................................... 25
a. Sistem Fisiografi..............................................................................25
b. Sistem Grid......................................................................................26
c. Sistem Grid Bebas...........................................................................27
d. Survei Non-sistematik.....................................................................28
BAB III PENUTUP
Simpulan..................................................................................................29
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan yang maha esa, berkat limpahan rahmatnya,
kami dapat menyelesaikan penulisan laporan yang berjudul “Survei Lokasi
Pembangunan Pusat Perbelanjaan”. laporan ini disusun untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Studio perancangan Arsitektur 4. Laporan ini dapat
terwujud berkat kerja sama dan bantuan dari berbagai pihak, yaitu anggota
kelompok yang telah bekerja keras, sehingga penulisan laporan ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Kami menyadari bahwa tulisan ini masih banyak memiliki kekurangan.
Kritikan dan saran yang membangun sangat diharapkan guna perbaikan laporan
ini di masa mendatang. Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberi manfaat
bagi para pembaca.

Ende, 2 November 2022

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Sebagai suatu benda alami yang heterogen, tanah terbentuk dari hasil
interaksi iklim, organisme, bahan induk, relief dimana terbentuknya (topografi),
serta waktu. Tanah merupakan benda yang melapisi bumi yang berfungsi dalam
memenuhi kebutuhan manusia. Tanah memiliki jatidiri yang unik dan bersama-
sama dengan faktor lingkungan lainnya seperti air dan udara, sehingga selain
dapat menentukan kehidupan manusia juga menentukan kehidupan flora dan
fauna .

Tanah merupakan perkembangan dari batuan induk, oleh karena itu sifat
yang dimilikinya sesuai dengan batuan penyusunnya. Perkembangan tanah akan
berlangsung terus-menerus, sehingga menjadikan sifatnya berubah. Perbedaan
batuan penyusunnya ternyata juga mengakibatkan sifat tanah berbeda satu dengan
yang lainnya. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap penggunaan dari tanah
itu sendiri. Oleh karena itu, harus diadakan suatu kegiatan guna mempelajari
perbedaan tersebut, sehingga tanah dapat diketahui karakteristiknya dan dapat
dikelompokkan berdasarkan karakteristik tersebut.
Survei tanah dapat memberikan informasi tentang sumber daya alam,
terutama tentang sifat-sifat dan faktor-faktor pembatas tanah untuk suatu tujuan-
tujuan tertentu. Informasi ini sangat diperlukan untuk keputusan
pengembangan sumber daya lahan, baik untuk pertanian maupun untuk
kepentingan lain, agar bermanfaat secara optimal dan berkesinambungan
(Rayes,2007).

Menurut Soil Survey Division Staff (1993), survei tanah


mendeskripsikan karakteristik tanah-tanah di suatu daerah,
mengklasifikasikannya menurut sistem klasifikasi baku, memplot batas tanah
pada peta dan membuat prediksi tentang sifat tanah. Informasi yang
dikumpulkan dalam survei tanah membantu pengembangan rencana penggunaan
lahan dan sekaligus mengevaluasi dan memprediksi pengaruh penggunaan
lahan terhadap lingkungan.
Dalam laporan ini akan dijelaskan mengenai hasil survei lapangan.
TUJUAN PENELITIAN

Dalam merencanakan suatu kegiatan perencanaan kerja dimana dalam


survey lokasi tersebut kita dapat mengetahui letak keadaan tanah dan
keadaan lingkungan tersebut sehingga perencana dapat semaksimal
mungkin untuk dapat merencanakan hal apa yang dapat kita
kembangkan di daerah tersebut dengan mencari potensi yang dimilki
lahan tersebut. Survei Salah satu kegiatan awal yang kami
lakukan dalam menggali potensi lahan untuk dijadikan lokasi pusat
perbelanjaan kota.

METODOLOGI PENELITIAN

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Peta dan Peta Tanah


2.1.1 Pengertian peta
Pengertian peta secara umum adalah gambaran dari permukaan bumi yang
digambar pada bidang datar, yang diperkecil dengan skala tertentu dan dilengkapi
simbol sebagai penjelas. Beberapa ahli mendefinisikan peta dengan berbagai
pengertian, namun pada hakikatnya semua mempunyai inti dan maksud yang
sama. Berikut beberapa pengertian peta dari para ahli.
1) Menurut ICA (International Cartographic Association)
Peta adalah gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan
abstrak yang dipilih dari permukaan bumi yang ada kaitannya dengan
permukaan bumi atau benda-benda angkasa, yang pada umumnya
digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan.
2) Menurut Aryono Prihandito (1988)
Peta merupakan gambaran permukaan bumi dengan skala tertentu,
digambar pada bidang datar melalui sistem proyeksi tertentu.
3) Menurut Erwin Raisz (1948)
Peta adalah gambaran konvensional dari ketampakan muka bumi
yang diperkecil seperti ketampakannya kalau dilihat vertikal dari atas,
dibuat pada bidang datar dan ditambah tulisan-tulisan sebagai penjelas.

2.1.2 Skala peta dan kedetilan informasi


Dalam sebuah peta pastinya akan disertai dengan adanya skala peta, skala
peta merupakan perbandingan jarak antara dua titik di peta dengan jarak
sebenarnya di permukaan bumi di lapangan. Semakin kecil nilai perbandingannya,
maka detail yang diberikan pada peta akan semakin banyak.
Berdasarkan skala, peta tanah terbagi menjadi 6 macam yaitu :
1) Peta tanah bagan (skhematic/generalised soil map), pada umumnya
menggunakan skala 1 : 2.500.000.
2) Peta tanah eksplorasi (Exploratory soil map), menggunakan skala 1 :
1.000.000 - 1: 500.000, namun pada umumnya menggunakan skala
1:1.000.000.
3) Peta tanah tinjau (Reconnaissance soil map), umumnya di buat pada
skala 1 : 250.000. Satuan peta didasarkan pada tanah bentuk lahan,
atau sistem
lahan yang telah di delineasi melalui intepretasi foto udara dan citra satelit.
4) Peta tanah semi-detail (semi detaile), skala publikasi 1 : 50.000.
penggunaan dari skala peta ini adalah penyusunan peta tata ruang
wilayah
kota/kabupaten.
5) Peta tanah detail (detailed soil map) , yaitu peta dengan 1: 25.00 sampai
dengan skala 1 : 10.000. Penggunaan dari skala peta ini adalah
perencanaan mikro dan operasional proyek-proyek pengembangan
tingkat kabupaten atau kecamatan, transmigrasi, perencanaan dan
perluasan
jaringan irigasi sekunder dan tersier.
6) Sangat detail, yaitu peta tanah dengan skala lebih dari 1:10.000 atau pada
umumnya dengan skala 1:5.000. Contoh penggunaannya adalah untuk
perencanaan dan pengolahan lahan di tingkat petani, penyusunan
rancangan usaha tani konservasi, serta intensifikasi penggunaan lahan
kebun.

2.1.3 Peta tanah


Peta tanah adalah peta yang dibuat dengan tujuan untuk memberikan
penggambaran jenis-jenis tanah pada suatu wilayah dilihat dari kenampakan fisik
dari permukaan bumi. Peta tanah dibuat berdasarkan hasil pemetaan dan survei
tanah. Tujuan pemetaan tanah adalah melakukan pengelompokan tanah ke dalam
satu satuan peta tanah yang masing-masing mempunyai sifat-sifat yang sama.
Masing-masing satuan peta diberi warna yang sedapat mungkin sesuai dengan
warna tanah yang sesungguhnya. Satuan peta tanah pada dasarnya tersusun atas
unsur-unsur yang pada dasarnya merupakan kesatuan dari tiga satuan, yaitu satuan
tanah, satuan bahan induk, dan satuan wilayah (Darmawidjaya, 1990)
2.2 Prinsip-prinsip dalam Survei Tanah
2.2.1 Satuan peta tanah dan satuan taksonomi
Satuan peta tanah (satuan peta) dan satuan taksonomi merupakan dua
istilah yang berbeda. Satuan peta tanah merupakan satuan yang dibatasi
dilapangan berdasarkan pada kenampakan bentang alam (landscape). Satuan
taksonomi (satuan tanah) merupakan satuan yang diperoleh dari menentukan satu
selang sifat (Range in Cracteristic) tertentu dari sifat-sifat tanah yang
didefenisikan oleh suatu sistem klasifikasi tanah. Setiap satuan peta tanah bisa
berisi satu atau lebih satuan taksonomi tanah.

a. Satuan peta tanah


Satuan peta tanah (soil mapping unit) atau satuan peta terdiri atas
kumpulan-kumpulan semua deliniasi tanah yang ditandai oleh simbol, warna,
nama atau lambang yang khas pada suatu peta. Delineasi tanah (soil deliniation)
adalah daerah yang dibatasi oleh suatu batas tanah pada suatu peta. Umumnya
peta tanah terdiri atas lebih dari satu satuan peta. Data atau informasi dari masing-
masing satuan peta yang terdapat dalam peta tanah dijelaskan dalam legenda peta.

Satuan peta ialah satuan lahan yang mempunyai sistem fisiografi/landform


yang sama, yang dibedakan satu sama lain dilapangan oleh batas-batas alami dan
dapat dipakai sebagai suatu evaluasi lahan. Satuan-satuan yang dihasilkan umunya
berupa tumbuhan lahan yang memiliki ciri-ciri tertentu yang dibedakan oleh
batas-batas alami ditempat terjadinya perubahan ciri-ciri yang paling cepat kearah
lateral. Pendekatannya merupakan pendekatan fisiografis.

Satuan peta disusun untuk menampung informasi penting dari suatu lahan
(poligon) tentang hal-hal yang berkaitan dengan survei tanah. Satuan peta tanah
harus dengan mudah dapat di kenali, diukur, dan dapat dipetakan pada skala yang
tersedia dari peta dasarnya, waktu yang tersedia, kemampuan dari para
pemetanya, dan tujuan dari survei tersebut.

Dalam taksonomi tanah dikenal istilah pedon dan polipedon. Pedon


dianggap terlalu kecil untuk dapat menunjukkan kenampakkan yang lebih luas
lereng dan permukaan berbatu. Polipedon, seperti dikemukakan dalam taksonomi
tanah, merupakan suatu satuan klasifikasi tumbuhan tanah dan homogen pada
tingkatan seri dan cukup luas untuk menggambarkan semua karakteristik tanah yang
dipertimbangkan dalam deskripsi dan klasifikasi tanah. Polipedon jarang dapat bertindak
sebagai sesuatu yang nyata untuk klasifikasi karena amat sangat sulit menemukan batas
suatu polipedon dilapangan dan karena adanya kontradiksi dan circular nature dari konsep
tersebut. Ahli tanah mengklasifikasikan pedon tanpa memperhatikan batas ukurannya,
yang secara sadar atau tanpa disadari mengaitkan berbagai sifat-sifat yang lebih luas yang
dibutuhkan dari daerah sekitar tanah tersebut ke pedon. Polipedon mengaitkan tubuh
tanah nyata dialam kepada konsep mental dari klas taksonomi.
A. Judul proyek
Pembangunan pusat perbelanjaan persiapan provinsi flores Pusat perbelanjaan adalah suatu area
tertentu yang terdiri dari satu atau beberapa bangunan yang didirikan secara vertikal dari satu atau
beberapa bangunan yang didirikan secara vertikal maupun horizontal, yang dijual atau disewakan
kepada pelaku usaha atau dikelola sendiri untuk melakukan kegiatan perdagangan barang. Fungsi pusat
perbelanjaan adalah sebagai fungsi ekonomi, yaitu sebagai pendukung dinamisasi perekonomian kota
dan wadah penampungan dan penyaluran produksi dari produsen untuk kebutuhan masyarakat
(konsumen) .

B. pengertian proyek
Di bagi atas dua yaitu

1) Pengertian Rancangan adalah sesuatu yang sudah dirancang ,rencana; program .

2) Pusat perbelanjaan adalah kompleks toko ritel dan fasilitas yang direncanakan sebagai kelompok
terpadu untuk memberikan kenyamanan berbelanja yang maksimal kepada pelanggan dan pentaan
barang dagangan yang terekspose secara maksimal . Pusat perbelanjaan adalah sekelompok pengusaha
eceran (retailer) dan kegiatan komersil lainnya yang direncanakan, dikembangkan, dimiliki, dan
dioperasikan dalam satu unit bisnis, pada umumnya menyediakan tempat parkir . Pusat perbelanjaan
adalah tempat yang diperuntukkan bagi pertokoan yang mudah dikunjungi pembeli berbagai lapisan
masyarakat . Pengertian Pusat Perbelanjaan

3) Pengertian Arsitektur Kontemporer

Arsitektur Kontemporer adalah suatu bentuk karya arsitektur yang sedang terjadi di masa sekarang .

4) Kesimpulan Judul

Maka dapat disimpulkan, pengertian proyek „Rancangan Pusat Perbelanjaan propinsi flores‟ Dengan
Pendekatan Arsitektur Kontemporer‟ adalah merencanakan pusat perbelanjaan di kota ende sebagai
suatu kompleks toko ritel dan fasilitas kegiatan komersil dengan menggunakan pendekatan arsitektur
kontemporer

C. Latar Belakang dan perkembangan


Judul diambil berdasarkan proyek dan fungsi bangunan yang akan dikerjakan, yaitu pusat
perbelanjaan yang berada di Jalan gatot Subroto KM 4 ende. Daerah ini merupakan tempat strategis
yang berada pada pusat kota dengan sirkulasi kendaraan dan angkutan umum yang cukup baik. Namun
pada daerah tersebut belum terdapat pusat perbelanjaan yang lengkap dan memadai. Oleh karena itu
proyek ini berjalan dengan harapan agar daerah tersebut dapat terbantukan sektor ekonomi, dan dapat
meningkatkan minat wisata melalui desain pusat perbelanjaan yang menarik sehingga menarik minat
pengunjung.
D. Fungsi dan tujuan proyek

1. Mewadahi kebutuhan masyarakat akan sebuah pusat perbelanjaan di kota ende dan lapangan/
tempat berkumpul
2. Pengembangan atau penambahan fasilitas maupun sarana yang ada seperti open space
3. Merencanakan pusat perbelanjaan yang memiliki aksesibilitas yang nyaman untuk kemudahan
pengguna, berupa sirkulasi manusia dan penyandang disabilitas, dan keleluasaan pergerakan
dalam bangunan
4. Merencanakan pemusatan kegiatan dan zona ruang yang baik untuk kelancaran sirkulasi
manusia/ pengguna, barang, dan servis
5. Memberikan fasilitas yang nyaman unutuk pengunjung berupa retail, restoran, dan tempat
perbelanjaan
6. Membantu meningkatkan pendapatan dari bidang pariwisata setempat dengan menarik
wisatawan untuk datang baik dari domestik maupun mancanegara
7. Terciptanya desain yang baik, tepat, efisien, dan fungsional

E. Jenis/ klasifikasi proyek


Lokasi tapak berada di daerah ende timur. Lokasi ini memiliki luas 3,1 Ha, Lokasi berada di Jl. Gatot
subroto, Kota ende, nusa tenggara timur. Lokasi tepatnya berada di lahan kosong, yang akan didesain
menjadi pusat perbelanjaan.

 Nama Proyek : Pusat Perbelanjaan persiapan

 Sifat Proyek : Fiktif

 Owner : Swasta

 Sumber Dana : Swasta

 Lokasi : Jl. Gatot subroto, Kota ende, nusa tenggara timur

 Luas Lahan : 15,282 m2

 Fungsi Lahan : Pusat Perbelanjaan

 Lokasi Administratif: Kota ende

 Batas Wilayah : o Utara: Bengkel

o Timur: PDAM dan stadion marilonga

o Barat: perumahan

o Selatan: pemukiman
III. DATA TAPAK
A. Lokasi Tapak Secara Geografis

KAB. ENDE

KEC. ENDE TIMUR

LOKASI

KEL. REWARANGGA SELATAN

B. Batas-Batas Dimensi Tapak


1. Batas Tapak Dengan Lingkungan
Batas tapak bagian Utara berbatasan dengan kebun dan
beberapa rumah warga, pada bagian Timur berbatasan
dengan jalan negara dan disebrang terdapat kantor
PDAM, pada bagian Selatan berbatasan dengan rumah
warga, dan pada bagian Barat berbatasan dengan
perkuburan
4
1

2. Ukuran Tapak

220m
90m

60m
15,282 m2

205m

3. Penampang Tapak
Penampang tapak dari bagian
barat( Lorong ) menuju lokasi dan
penampang tapak dari bagian selatan ( Gatot Soebroto )
View dari bagian barat View dari bagian barat
kedalam tapak kedalam tapak

4. Penampang jalan sekitar


Jalan Gatot Soebroto Gang samping tapak

C. Aksessibilitas dan Jejak tapak (Trace)


1. Dari Luar Tapak ( kendaraan,Pedestrian)
Tapak terletak pada Kawasan yang sedang berkembang hal ini dapat menyebabkan masalah
kemacetan, oleh karena itu diperlukan perhatian terhadap system pengaturan kendaraan
sehingga tidak menambah kepadatan yang akan menimbulkan kemacetan.
Adapun rincian dari sirkulasi tersebut:
2. Dari dalam Tapak
Mempengaruhi pengaturan alur akses public sehingga tidak sampai menginterfensi area
lokasi.vegetasi dan eksisting.

D. Kondisi Tanah
1. Kontur Tapak
Kondisi tapak yang di ambil berada di sebrang kantor PDAM, kondisi tapak tersebut relative
rata tetapi di karenakan lahan tersebut di gunakan masyarakat dan pemerintah sebagai
tempat pembuangan limbah aspal, reruntuhan bangunan dan juga sebagai tempat
pembuangan sampah oleh masyarakat sekitar.
2. Jenis Tanah dalam tapak
Jenis tanah dalam tapak yaitu jenis tanah gembur karena tanah gambur adalah tanah yang
paling baik bagi tanaman karena memiliki rongga-rongga yang cukup untuk menyimpan
unsur hara air dan udara serta sesuai bagi kehidupan mikroorganisme.
3. Kondisi kedalaman air tanah
Air tanah berada dikedalaman 80 hingga 300 meter dari permukaan tanah.kedalaman air
tanah di tapak yaitu 100 meter dari permukaan tapak.
4. Drainase dalam tapak
Tidak terdapat drainase dalam tapak sehingga harus membuat saluran drainase dari dalam
tapak keluar tapak.

E. Orientasi tapak
1. Arah Lintasan Matahari
Arah lintasan matahari yaitu dari timur ke barat, dan pada tapak untuk silau dan
bayangannya langsung menyinari tapak karena tidak terdapat bangunan tinggi yang
menghalangi sinar matahari untukmasuk ke area tapak.

2. Pandangan dari luar tapak


Berikut adalah foto pandangan dari luar tapak kedalam tapak:

3. Pandangan Dari dalam tapak


Berikut adalah foto pandangan keuar tapak:

F. Sarana Kegiatas sekitar yang mendukung


1. Terdapat stadion sepak bola
(sebagai tempat berolahraga sekalian sebagai tempat diadakannya konser dan pertandingan
sepak bola resmi)

2. Terdapat kantor PDAM


(tempat melaksanakan pengelolaan air minum yang mencakup aspek sosial, Kesehatan, dan
pelayanan umum)
G. Karakter Lingkungan
1. Fisik bangunan sekitar
~ Kantor PDAM

- Tipe bangunan standar satu lantai


- Ketinggian bangunan sekitar 3m

~ Stadion sepak bola

- Tipe stadion standar nasional


- Ketinggian nya kurang lebih 7m

2. Suasana dan watak perilaku siang dan malam hari

H. Vegetasi lingkungan tapak


1. Jenis dan titik lokasi vegetasi di dalam dan luar sekitar tapak
Berikut adalah gambar letak vegetasi pada tapak:

2. Ketinggian dan lebar tajuk

I. Peraturan tata bangunan


1. Koefisien dasar bangunan
2. Koefisien lantai bangunan
3. Garis sempadan bangunan

J. Jaringan Utilitas Eksisting


1. Listrik
Untuk jaringan listrik di sekitaran tapak sangat mudah diakses karena terdapat jaringan
listrik di dekat area tapak.

2. Air Bersih
Terdapat pipa air bersih di area tapak sehingga untuk air bersih di area tapak sangat mudah
didapat.berikut foto pipa air bersih:

Anda mungkin juga menyukai