Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SURVEI DAN EVALUASI LAHAN

DISUSUN OLEH:

UMI LESTARI

C1051181017

PROGRAM STUDI ILMU TANAH

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat dan
rahmatNya penulis dapat menyelesaikan makalah Manajemen Tanah dan Air ini tepat
waktu. Adapun isi dari makalah ini yaitu bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Survei dan Evaluasi Lahan serta untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
permasalahan-permasalahan yang terjadi dilahan kering dan bagaimana solusi untuk
mengatasinya.

Penulis juga tidak lupa untuk mengucapkan banyak terimakasih kepada Dosen serta
staf pengajar Mata kuliah Survei dan evaluasi lahan yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah wawasan serta pengetahuan untuk penulis maupun pembaca.
Terimakasih juga penulis ucapkan untuk semua pihak yang membantu dan membagi
ilmunya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kritik serta saran
yang bbersifat membangun masih kami harapkan untuk penyempurnaan makalah ini.
Sebagai manusia biasa penulis merasa memiliki banyak kesalahan. Atas perhatian dari
semua pihak yang membantu penulisan makalah ini kami ucapkan terimakasih. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan seperlunya dan bermanfaat bagi pembaca.

Pontianak, 28 Desember 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang......................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................................................2
1.3. Tujuan Makalah....................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................................3
ISI......................................................................................................................................................3
2.1. Survey Tanah.............................................................................................................................3
2.1.1. Pengertian Survey Tanah..............................................................................................3
2.1.2. Jenis – jenis Survey Tanah.............................................................................................3
2.1.3. Metode Survei Tanah.....................................................................................................4
2.2. Evaluasi Luas.........................................................................................................................5
2.2.1. Pengertian Evaluasi Lahan............................................................................................5
2.2.2. Jenis Evaluasi Lahan......................................................................................................6
2.3. Manfaat Survei Tanah dan Evaluasi Lahan........................................................................6
2.3.1. Manfaat Survei Tanah...................................................................................................6
2.3.2. Manfaat Evaluasi Lahan................................................................................................7
2.4 Peranan Ahli Ilmu Tanah......................................................................................................7
BAB III..............................................................................................................................................8
PENUTUP.........................................................................................................................................8
3.1. Kesimpulan............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................9

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.2. Latar Belakang

Lahan adalah lingkungan fisis dan biotik yang berkaitan dengan daya dukungnya
terhadap kehidupan dan kesejahteraan manusia. Lingkungan fisis yang meliputi topografi,
iklim, tanah, dan air. Sedangkan lingkungan biotik sendiri yaitu meliputi tumbuhan, hewan
dan manusia. Dalam bidang pertanian lahan merupakan lahan yang diperuntukkan untuk
kegiatan pertanian. Kegiatan pertanian berupa budidaya tanaman dan hewan dapat menjadi
mata pencaharian bagi masyarakat. Dalam kegiatan pertanian, penggunaan lahan untuk
suatu komoditas perlu dilakukan perencanaan yang cukup baik agar menghasilkan
produktivitas yang optimal. Perencanaan penggunaan lahan dilakukan untuk mengetahui
potensi suatu lahan terhadap suatu komoditas yang akan dibudidayakan. Untuk
perencanaan penggunaan lahan pertanian sendiri dilakukan dengan proses penaksiran
potensi lahan untuk tujuan penelitian, yang meliputi interpretasi dan survei bentuk lahan,
tanah, vegetasi, iklim dan aspek-aspek lainya, sampai tingkatan mengidentifikasi dan
membuat perbandingan jenis tanaman yang diperbolehkannya.

Perencanaan penggunaan lahan dapat dilakukan dengan survey tanah dan evaluasi
lahan. Survey tanah merupakan suatu kegiatan yang mendeskripsikan sifat – sifat tanah
pada suatu daerah. Dalam survey tanah, data yang perlu diidentifikasi yaitu data tanah,
iklim dan sifat fisik lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman serta
aspek manajemennya. Data yang dihasilkan, selanjutnya diinterpretasi untuk tujuan
penggunaan tertentu. Evaluasi lahan merupakan suatu pendekatan atau cara menilai potensi
sumberdaya lahan. Hasil penilaian memberikan informasi potensi dan/atau arahan
penggunaan lahan serta harapan produksi yang mungkin diperoleh.

Sistem evaluasi lahan yang berkembang selama ini, menggunakan berbagai


pendekatan, antara lain sistem perkalian parameter, penjumlahan, dan sistem matching atau
mencocokkan antara kualitas/karakteristik lahan (Land Qualities/Land Characteritics)
dengan persyaratan tumbuh tanaman (Land Use Requirement). Sistem atau metode evaluasi

1
2

lahan yang digunakan tanpa mempertimbangkan tingkat dan skala peta dalam hubungannya
dengan ketersediaan dan kehandalan (accuracy) data dapat mengakibatkan kerancuan
dalam interpretasi dan evaluasi lahan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan survey tanah?
2. Apa yang dimaksud dengan evaluasi lahan?
3. Bagaimana peran atau manfaat survey tanah dan evaluasi lahan
4. Bagaimana peran ahli ilmu tanah?

1.2. Tujuan Makalah

1. Mengetahui apa itu survey tanah


2. Mengetahui apa itu evaluasi Lahan
3. Mengetahui manfaat dari survey tanah dan evaluasi lahan
4. Mengetahui peran dari ahli ilmu tanah
3
BAB II
ISI

2.3. Survey Tanah


2.1.0. Pengertian Survey Tanah
Survai tanah merupakan studi prediksi tanah sebagai tubuh geografik
(geographic bodies), dan menentukan hubungan-hubungan yang khas dari
seperangkat sifat-sifat tanah yang diamati di alam. Survai tanah mengidentifikasikan
tubuh tanah yang dapat dikenal sebagai satuan alami, yang arealnya dapat diprediksi
dan dibatasi pada peta, dan mengidentifikasikan daerah-daerah yang sudah dibatasi
menurut batasan penanaman jenis tanah yang telah ditentukan (Sitorus, 1989).

Survei tanah dapat dipandang sebagai kegiatan mengklasifikasikan dan


memetakan tanah dengan mengelompokkan tanah-tanah yang sama atau hampir
sama sifatnya kedalam satuan peta tanah yang sama serta melakukan interpretasi
kesesuaian tanah dari masing-masing satuan peta tanah tersebut untuk penggunaan-
penggunaan tanah tertentu (Hardjowigeno dan Widiatmaka, 2001).

2.1.0. Jenis – jenis Survey Tanah


Survei tanah dapat dibagi menjadi beberapa golongan berdasarkan pada
intensitasnya dan tinjauan kegunaan. Smith (1965 dalam Sitorus, 1989) membagi survei
tanah kedalam tiga tipe yaitu eksplorasi, tinjau, dan detail. Berikut ini akan dikemukakan
uraian singkat dari masing-masing tipe survai.

a. Survai Eksplorasi
Survai ini umumnya dilakukan untuk memberikan keterangan yang sifatnya sangat
umum tentang keadaan tanah dari suatu daerah yang belum diketahui sebelumnya.

b. Survai Tinjau
Survai ini biasanya dilakukan pada suatu areal yang luas, seperti negara, propinsi
atau wilayah pada tingkat skala yang kecil, umumnya dengan skala 1: 250.000
e. Survai Semi-Detail

4
5

Survai ini merupakan kelanjutan dari survai tinjau. Setelah survai tinjau selesai
dilakukan dan menunjukkan adanya kemungkinan pengembangan, selanjutnya diikuti
dengan survai semi-detail yang ditujukan untuk mengetahui potensi daerah secara lebih
terinci serta lokasi proyek yang akan dilakukan.

d. Survai Detail

Survai ini merupakan kelanjutan dari survai semi-detail. Meskipun interpretasi foto
udara masih tetap digunakan, tetapi kegiatan dan pelaksanaan survai sebagian besar
dilakukan sebagai pekerjaan lapang.

c. Survai Intensif
Survai ini biasanya dilakukan pada skla lebih besar dari 1 : 10.000. Oleh karena
survai ini memerlukan intensitas pengamatan yang sangat tinggi, maka biaya
persatuan luas juga sangat tinggi

2.1.0. Metode Survei Tanah


Terdapat tiga metode survei yang umum digunakan, yaitu (1) survei fisiografi atau
interpretasi foto udara, (2) survei bebas, dan (3) survei jalur atau grid (Young, 1976
dalam Sitorus, 1985).

1. Metode Survei Fisiografi (Interpretasi Foto Udara)

Dasar deleniasi satuan peta tanah pada survei fisiografi atau interpretasi foto
udara adalah bentuk lahan atau fisiografi hasil interpretasi foto udara serta hasil
pengamatan lapang yang kerapatannya relatif rendah. Pekerjaan dilakukan untuk
memperjelas batas-batas fisiografi yang tidak jelas, seperti pada daerah yang
datar. Metode ini sesuai dilakukan pada survei tanah dengan intensitas rendah
(ekplorasi) hingga sedang (semi detil).

2. Metode Survei Bebas

Pada survei bebas tempat-tempat pengamatan disesuaikan dengan kondisi


lapang wilayah survei dan interpretasi foto udara. Hal ini akan sangat tergantung
pada kemampuan penyurvei dalam menentukan lokasi-lokasi pengamatan yang
6

paling mewakili. Kerapatan pengamatan disesuaikan dengan tingkat survei yang


dilakukan dan kekomplekan tanah, sehingga diperlukan peta dasar yang baik dan
sesuai dari segi sekala dan informasi yang disajikan. Bagi penyurvei yang
berpengalaman system ini lebih disukai dan lebih efisien pada skala kecil dan
sedang.

3. Metode Survei Jalur (Grid)

Survei jalur atau grid umum dilakukan sebelum penggunaan foto uadara
secara meluas. Pada metode ini pengamatan dilakukan pada jarak tertentu,
misalnya 100 m x 200 m, pada seluruh daerah survei. Metode ini sesuai untuk
survei intensif dengan sekala besar, dimana kerapatan pengamatan yang tinggi
memerlukan ketepatan dalam penempatan titik pengamatan di lapang dan di peta.

2.3. Evaluasi Luas


2.2.3. Pengertian Evaluasi Lahan
Evaluasi lahan merupakan tahapan berikutnya dari survei tanah dan
dianggap bagian dari survei tanah. Evaluasi lahan merupakan proses penilaian
potensi suatu lahan, yaitu tanah dan faktor lingkungan yang mempengaruhi tanah
tersebut, untuk penggunaan-penggunaan tertentu. Dalam evaluasi lahan, satuan peta
tanah/lahan dipergunakan sebagai dasar dalam evaluasi lahan.

Evaluasi lahan memerlukan sifat-sifat fisik lingkungan yang dirinci ke


dalam kualitas lahan, dimana masing-masing kualitas lahan dapat terdiri atas satu
atau lebih karakteristik lahan (FAO, 1983). Beberapa karakteristik lahan umumnya
mempunyai hubungan satu sama lain. Kualitas lahan akan berpengaruh terhadap
jenis penggunaan dan/atau pertumbuhan tanaman dan komoditas lain yang berbasis
lahan (peternakan, perikanan, kehutanan).

Evaluasi lahan merupakan bagian dari proses perencanaan tataguna lahan.


Inti evaluasi adalah membandingkan persyaratan yang diminta oleh tipe
penggunaan lahan yang akan diterapkan, dengan sifat-sifat atau kualitas lahan yang
dimiliki oleh lahan yang akan digunakan. Dengan cara ini, maka akan diketahui
7

potensi lahan atau kelas kesesuaian/kemampuan lahan untuk tipe penggunaan lahan
tersebut (Hardjowigeno dan Widiatmaka, 2007).

2.2.3. Jenis Evaluasi Lahan


1. Evaluasi Secara Langsung
Pada evaluasi lahan secara langsung, terutama di bidang pertanian, lahan dievaluasi
langsung melalui percobaan, pengumpulan dan pengolahan data hasil tanaman atau
pengukuran komponen produktivitas pertanian lainnya seperti data hasil tanaman.

2. Evaluasi Secara Tidak Langsung


Evaluasi lahan secara tidak langsung, diasumsikan tanah dan faktor lingkungan
akan mempengaruhi keberhasilan suatu jenis penggunaan lahan tertentu. Keadaan ini
dapat diprediksi, karena kualitas lahan dapat dideduksi dari karakteristik lahan hasil
suatu pengamatan.
Evaluasi lahan dapat dibedakan dalam tiga intensitas keterperincian yaitu:
tinjau (reconnaissance), semi-detil (sedang) dan detil (terperinci) (Hardjowigeno
dan Widiatmaka, 2001).

2.3. Manfaat Survei Tanah dan Evaluasi Lahan


2.3.0. Manfaat Survei Tanah
Manfaat dilakukan survei tanah yaitu untuk:
1. Pengukuran Untuk Mencari Luas Tanah
Luas tanah sangat diperlukan untuk keperluan jual beli, penentuan pajak,
dan untuk perencanaan pengembangan daerah, rencana jalan, rencana pengairan dan
rencana transmigrasi.
2. Untuk Mengetahui Beda Tinggi Tanah
Sebelum suatu bangunan diketahui didirikan, maka pastikan terlebih dahulu
harus tinggi di permukaan tanah dan rencana meratakan tanahnya sehingga dapat
dihitung apa pun dari tanah yang gigali dan berapa banyak urugan yang diperlukan
serta untuk menentukan suatu bangunan yang akan dibangunan untuk ketinggian
ketinggian lantai dan sebagainya.
8

3. Pengukuran Untuk Pembuatan Peta


Untuk memberi petunjuk berapa jauh antara tempat A ke tempat B maka kita
harus membuat sket jalan dari tempat A ke tempat B. Gambar sket tersebut
walaupun tidak sempurna dinamakan peta. Untuk praktisnya pemerintah mulai dari
tingkat desa, kecamatan, kabupaten, bahkan setiap Negara mempunyai ganbar
daerahnya yang disebut peta.
4. Pengukuran Untuk Merencanakan Bangunan
Bila akan menentukan rumah, maka harus ada ijin bangunan dari dinas
pertanahan atau dinas pekerjaan umum. Pada setiap rencana pembangunan daerah,
pembuatan jalan, rencana irigasi terlebih dahulu, tanah yang akan dibangunan harus
dikontrol dan disahkan oleh pemerintah daerah. 

2.3.0. Manfaat Evaluasi Lahan


Manfaat dari evaluasi lahan adalah untuk menilai kesesuaian lahan untuk
suatu penggunaan tertentu serta memprediksi masalah – masalah yang akan terjadi
akibat perubahan penggunaan lahan yang akan dilakukan. Hal ini penting terutama
apabila perubahan penggunaan lahan tersebut diharapkan akan menyebabkan
perubahan-perubahan besar terhadap keadaan lingkungannya. Dan dapat diartikan
sebagai hubungan antara kondisi lahan dan penggunaannya serta memberikan kepada
perencana berbagai perbandingan dan alternatif pilihan pengunaan yang dapat
diharapkan berhasil, dengan demikian manfaat mendasar dari evaluasi lahan adalah
untuk menilai kesesuain lahan bagi suatu penggunaan tertentu serta memprediksi
konsekuensi-konsekuensi dari perubahan penggunaan lahan yang mungkin dilakukan.

2.4 Peranan Ahli Ilmu Tanah


a) Menilai secara cepat dan realistis tentang potensi sumberdaya tanah di
lingkungannya
b) Secara realistik menyebutkan potesi keuntungan dari produksi tanaman
c) Berperan aktif dalam transfer teknologi dan monitoring pengaruh dari teknologi
yang di terapkan
d) Berperan dalam menyebutkan hambatan terhadap keberlanjutan sistem pertanian
BAB III

PENUTUP
3.4. Kesimpulan

Survei tanah merupakan suatu kegiatan inventarisasi sumberdaya tanah di


suatu wilayah tertentu. Dalam melakukan survei tanah terdapat jenis – jenis survei
tanah yang dapat dilakukan diantaranya yaitu survei eksplorasi, survei tinjau, semi –
detail, detail dan intensif. Survei tanah memiliki beberapa metode yang dapat
digunakan dalam melakukan kegiatan survei tanah yaitu survei secara fisiografi,
secara bebas dan suvei jalur atau grid. Sedangkan evaluasi lahan adalah
suatuperbandingandengan memilih sistem-sistem yang sudah ada tergantung dari
kepentingan evaluasi yang akan dilakukan dan kemudian dimodifikasi dengan
keaadaan setempat dan disesuaikan dengan ketersediaan data. Terdapat beberapa
jenis evaluasi lahan yaitu evaluasi lahan secara langsung dan secara tidak langsung.
Secara intensitas, evaluasi dibedakan menjadi 3 yaitu evaluasi tingkat tinjau,
evaluasi semi – detail, dan evaluasi detail.
Survei tanah dan evaluasi lahan yang dilakukan memiliki manfaat yang
sangat berguna bagi pertanian berkelanjutan. Manfaat melakukan survei tanah yaitu
untuk pengukuran untuk mencari luas tanah, mengetahui beda tinggi tanah,
pengukuran untuk pembuatan peta serta pengukuran untuk merencanakan
bangunan. Sedangkan manfaat dari dilakukannya evaluasi lahan yaitu agar
penggunaan lahan yang akan dilakukan tepat sasaran sehingga suatu lahan dapat
menjalankan fungsinya dengan optimal.

9
10
DAFTAR PUSTAKA

Djaenudin, D., H., M., & H., S. 2011. PETUNJUK TEKNIS EVALUASI LAHAN UNTUK
KOMODITAS PERTANIAN. Bogor: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Sumberdaya Lahan Pertanian .

Rajagukguk, N., Nasution, Z., & Razali. 2014. EVALUASI KESESUAIAN LAHAN
UNTUK TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DI
KECAMATAN MUARA KABUPATEN TAPANULI UTARA. Jurnal Online
Agroekoteknologi , 2(3) : 941- 948.

Ritung, S., Nugroho, K., Mulyani, A., & Suryani, E. 2011. Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan
untuk Komoditas Pertanian. Bogor: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Sumberdaya Lahan Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian,
Kementerian Pertanian.

Suyadi, Gunawan, J., Ahkmad, A., & Darea. 2003. BUKU AJAR SURVEI TANAH DAN
EVALUASI LAHAN. Pontianak: PROGRAM SEMI-QUE V PROGRAM
STUDI/JURUSAN ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS
TANJUNGPURA.

Taryono. 1997. Evaluasi Sumber daya lahan. Diklat Kuliah. Surakarta : Universitas

Muhammadiyah Surakarta

11

Anda mungkin juga menyukai