Anda di halaman 1dari 13

TUGAS STATISTIK

Oleh

Nama Kelompok:

•Carles Da Costa Manda


•Albertus Muwa Mite
•Baltasar Rivaldo Baba
•Aalfonsius Cornelius Petu

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS FLORES
Judul Penelitian 1
Perilaku Komunikasi Penggemar Kpop

Rumusan Masalah:

• Bagaimana perilaku komunikasi penggemar KPop sebagai


audien video music Blackpink?

• Bagaimana perilaku penggunaan media dalam komunikasi


penggemar KPop sebagai audien video music Blackpink?
Latar Belakang Judul 1

Korea Selatan adalah salah satu negara Asia yang menggunakan teknologi di dalam pertukaran
informasi untuk memperkenalkan budaya mereka. Penamaan KPop bukanlah hal baru di Indonesia. KPop
mulai dikenal Indonesia sesudah mewabahnya drama, musik, serta fashion Korea Selatan dikenal hampir
semua kalangan.
Pada industri musik di Korea, semakin banyak bermunculan grup musik atau penyanyi baik lakilaki
maupun perempuan. Musik yang sudah diproduksi lalu masuk ke Indonesia dan menarik perhatian
masyarakat sehingga menimbulkan suatu reaksi. Album musik dipromosikan oleh perusahaan rekaman
Korea Selatan dengan melalui media internet. Youtube mempunyai peran bagi produsen musik untuk
mempromosikan video penyanyi mereka dalam bermusik.Penerimaan masyarakat kepada musik tersebut
menyebabkan timbulnya penggemar yang dikenal dengan KPop. Penggemar inilah yang banyak
mempengaruhi pencapaian single serta album dari grup atau penyanyi di tangga lagu suatu negara
maupun di dunia. Kemunculan video musik girlband atau boyband bagi KPop menjadi menarik untuk
objek penelitian, karena musik mereka membawa serta budaya yang dinikmati hampir semua orang serta
mampu mempengaruhi seseorang dengan cepat.

Berikutnya
Lanjutan Dari Slide
Sebelumnya

Perusahaan musik di Korea berlomba untuk merancang suatu karya dengan kreatifitas
yang tinggi untuk menarik perhatian viewer. Semakin banyak video tersebut dipandang,
berarti semakin banyak perhatian penonton, sehingga video tersebut akan dianggap
populer. Penggemar KPop merupakan orang yang mempunyai pengalaman lebih dalam
menonton video musik Korea.
Dari pengalaman peneliti, ditemukan suatu fakta bahwa video musik girlband blackpink
kerap kali diputar serta menimbulkan beraneka ragam perilaku dari penggemar KPop,
seperti gerakan tubuh, ikut bernyanyi, serta sebagainya. Kejadian inilah yang menjadi dasar
pemikiran untuk menjalankan penelitian guna mencari tahu tentang perilaku komunikasi
pada penggemar KPop sebagai audien video musik tersebut.
Metode Penelitian Data
Metode penelitian data dari dua judul tersebut adalah metode kualitatif.

Metode Pengumpulan Data


1. Teknik wawancara
Wawancara merupakan pembuktian terhadap informasi yang telah diperoleh. Teknik yang
dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam, yang merupakan proses
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian. Wawancara dengan cara tanya jawab,
sambil bertatap muka dengan mengajukan pertanyaan yang telah disiapkan, dan
memberikan pertanyaan lagi, ketika informan memberikan jawaban. Tanya semua kepada
informan, untuk memenuhi kebutuhan data yang diperlukan.

2. Observasi
Observasi merupakan proses peneliti dalam melihat situasi dalam melihat situasi penelitian.
Informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah tempat, pelaku, kegiatan atau peristiwa,
dan waktu.
Instrumen Penelitian Data

Wawancara
Wawancara adalah salah satu instrumen penelitian yang kerap dipakai untuk penelitian
kualitatif.  Dalam wawancara, peneliti mengumpulkan informasi dari responden melalui
interaksi verbal. Sebelumnya peneliti menyiapkan daftar pertanyaan terstruktur yang
berkaitan dengan penelitian.  Kemudian peneliti bertemu dengan narasumber dan
mengajukan pertanyaan. Peralatan dan perlengkapan yang dapat digunakan selama
periode wawancara termasuk tape recorder, kertas, pulpen, laptop, dan lain-lain.
Wawancara dapat dilakukan secara pribadi atau melalui telepon atau sistem surat
elektronik (email).
Keuntungan utama dari metode wawancara adalah menghasilkan tingkat respon yang
tinggi. Selain itu, wawancara lebih mewakili seluruh populasi penelitian. Selain itu, kontak
pribadi antara peneliti dan responden memungkinkan peneliti untuk menjelaskan
pertanyaan membingungkan dan ambigu secara detail. 
Sama seperti kuesioner, wawancara pun tidak sempurna. Instrumen ini memiliki
kelemahan. Contohnya, jumlah narasumber yang dijangkau tidak banyak karena
keterbatasan waktu dan tenaga peneliti.
Analisis Data

Persoalan yang dikaji dalam penelitian ini yaitu (1)Bagaimana penggunaan komunikasi
penggemar kpop sebagai audien video musik Blackpink “How You Like That”. (2)
Bagaimana perilaku penggunaan media dalam komunikasi penggemar kpop sebagai
audien video musik Blackpink “ How You Like That?. Untuk mengungkap secara
menyeluruh dan mendalam jawaban dari persoalan tersebut, dalam penelitian ini
digunakan metode penelitian kualitatif untuk mendeskripsikan perilaku komunikasi
penggemar kpop sebagai audien video musik Blackpink “How You Like That. Penelitian
ini menggunakan pendekatan fenomenologi dan didasari teori budaya popular. Hasil
penelitian ini ditemukan bahwa pada komunikasi penggemar kpop sebagai audien
video musik Blackpink “How You Like That”di youtube terdapat beberapa temuan
penelitian yaitu, terdapat perilaku berkomentar, bernyanyi, berdiskusi, mengunduh
lagu, menunjukkan ekspresi, menggerakkan tubuh, berbagi informasi di media sosial,
serta mencari terjemahan lagu. Perilaku tersebut dilakukan oleh penggemar kpop
sebagai audien dari video musik “ How You Like That” milik Blackpink. Dari penelitian
ini, peneliti berharap adanya kajian yang lebih mendalam mengenai perilaku
mengonsumsi produk budaya populer dan nilai budaya, agama dan sosial yang dianut
oleh penggemar.
Judul Penelitian 2
Penggunaan Smartphone dalam pembelajaran

Rumusan Masalah:
Bagaimana penggunaan smartphone dalam pembelajaran di kalangan Mahasiswa?
Latar Belakang Judul 2

Mahasiswa tentunya tidak asing dengan pemanfaatan smartphone, seperti untuk


mengakses halaman pribadi mahasiswa atau portal akademik, mengakses materi pengajaran,
mencari tahu mengenai jadwal kuliah, mencari berbagai hal serta informasi tentang kegiatan
kampus yang membutuhkan koneksi internet. Hampir semua mahasiswa mempunyai
smartphone, tetapi terdapat juga mahasiswa yang mempunyai handphone (mobile phone).
Dengan potensi serta kelebihan yang dipunyainya, pengajaran lewat smartphone diharapkan
akan bisa menjadi sumber belajar yang bisa meningkatkan efisiensi serta efektifitas proses
pembelajaran, karena sekarang smartphone telah umum dimiliki kalangan pelajar.

Berikutnya
Lanjutan Dari Slide
Sebelumnya

Berbagai fungsi smartphone tentu saja mempunyai dampak positif serta negatif. Smartphone yang
dipunyai oleh pelajar tentunya bisa dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Smartphone
ialah suatu alat yang menyediakan aplikasi yang bisa mengembangkan pengetahuan. Peserta didik
Konsentrasi adalah faktor penting saat peserta didik menjalankan aktivitas belajar, konsentrasi peserta
didik sangat dibutuhkan untuk menerima pembelajaran yang diberikan. Apabila konsentrasi peserta didik
rendah, maka proses belajar pun akan bermutu rendah. Hal itu berdampak pada ketidakseriusan belajar
serta tingkat pemahaman menjadi berkurang. Dengan perhatian peserta didik terhadap materi pelajaran,
peserta didik akan senang mengikuti pembelajaran sehingga lebih mudah memahami materi.
Selain dimanfaatkan dalam kegiatan belajar, tak sedikit mahasiswa yang memanfaatkan smartphone
untuk mencontek saat ujian. Dalam hal tersebut, perkembangan teknologi tidak bisa menunjang kegiatan
belajar mengajar secara baik karena peserta didik lebih banyak memanfaatkan smartphonenya untuk
kegiatan selain belajar. Smartphone adalah suatu bentuk teknologi komunikasi canggih yang seakan tak bisa
lepas dari genggaman banyak orang.
Di lain sisi, terdapat dampak negatif smartphone. Pelajar harus dapat bersikap secara bijaksana dalam
memanfaatkan smartphone, karena bisa membuat kita ketergantungan. Dampak negatif yang terlihat dalam
perkuliahan yakni tak sedikit dosen yang kerap mengeluhkan penyimpangan pemanfaatan smartphone yang
mengganggu pembelajaran. Misalnya, pada saat proses pembelajaran di kelas, smartphone dimanfaatkan
untuk membuka medsos, bermain game, bahkan chatting. Hal tersebut tentu akan berpengaruh kepada
konsentrasi belajar saat menjalankan aktivitas belajar.

Berikutnya
Lanjutan Dari Slide
Sebelumnya

Smartphone mempunyai keterampilan seperti komputer yang didukung sistem operasi


canggih, fungsinya yang efisien dan efektif bisa dipakai kapan saja serta di mana saja.
Keberadaan smartphone tentu mempermudah manusia untuk berkomunikasi jarak jauh.
Smartphone tidak hanya dipakai untuk berkomunikasi, tetapi dapat berfungsi sebagai
perekam video, kamera, pemutar musik, peta digital, dan jaringan internet. Fasilitas yang
disediakan smartphone seperti komputer, namun bentuknya lebih kecil serta praktis. Hal
tersebut yang membuat smartphone banyak dipunyai oleh masyarakat.
Metode Penelitian Data
Metode penelitian data dari dua judul tersebut adalah metode kualitatif.

Metode pengumpulan data pada judul 2 adalah:

1. Observasi
Observasi merupakan proses peneliti dalam melihat situasi dalam melihat situasi
penelitian. Informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah tempat, pelaku, kegiatan
atau peristiwa, dan waktu.

2. Teknik Triangulasi
Triangulasi merupakan cara pemeriksaan kebenaran data yang paling umum digunakan.
Cara ini dilakukan dengan pengumpulan data dari beragam sumber yang berbeda, dengan
menggunakan suatu metode yang sama. Peneliti menggunakan observasi, wawancara
mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak.
Instrumen penelitian judul 2:

Observasi
Jenis instrumen selanjutnya adalah observasi. Metode ini dipakai seorang peneliti
untuk mengamati perilaku atau situasi individu. Sejauh ini, ada dua jenis
observasi yakni observasi partisipan dan observasi non-partisipan. Dalam
observasi partisipan, peneliti adalah anggota kelompok yang akan diamati.
Hasil yang akurat dan tepat waktu akan diperoleh oleh peneliti tetapi kadang
memiliki masalah bias. Sedangkan dalam pengamatan non-partisipan, peneliti
bukan anggota kelompok yang akan diamati. Sehingga hasilnya lebih layak
karena bebas dari bias tetapi memiliki masalah ketidaktepatan dar hasil yang
tertunda.
Kelebihan metode observasi yakni lebih fleksibel dan lebih murah untuk
dijalankan. Metode ini menuntut kerjasama yang kurang aktif dari yang diamati
dan hasilnya dapat diandalkan untuk kegiatan penelitian. Namun Akinade &
Owolabi menegaskan metode observasi adalah alat yang populer dalam
penelitian terutama dalam ilmu perilaku dan sosial.
Metode ini memerlukan keterampilan khusus untuk membuat dan menilai
pengamatan perilaku dalam penelitian. Ketika melakukan pengamatan perilaku,
hal pertama yang harus kamu lakukan adalah mengembangkan kategori perilaku
(skema pengkodean). Cara ini melibatkan pengidentifikasian atribut spesifik yang
akan memberikan petunjuk untuk masalah yang dihadapi.
Analisis Data

Penelitian ini berjudul “Penggunaan Smartphone dalam Pembelajaran”. Tujuan dari


penelitian ini untuk untuk menganalisis fungsi smartphone dan untuk menganalis
penggunaan smartphone dalam pembelajaran di kalangan mahasiswa program studi
arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Flores. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Peneliti menggunakan teknik analisis data
tematik. Teori-teori yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini, antara lain; studi
fenomenologi, teori kepuasan dan penggunaan, teori teknologi komunikasi, teori media
baru, internet, smartphone dan pembelajaran. Subjek dalam penelitian ini adalah
mahasiswa Arsitektur angkatan 2020, Fakultas Teknik, Universitas Flores yang masih aktif
kuliah dan memiliki smartphone. Dari hasil analisis data dalam penelitian ini, dapat
disimpulkan bahwa penggunaan smartphone oleh mahasiswa didasari oleh kebutuhan
individual. Smartphone dapat menjadi sarana pembelajaran bagi mahasiswa karena
menyediakan banyak informasi yang dibutuhkan dengan segala kemudahan yang
ditawarkan. Mahasiwa Arsitektu, Fakultas Teknik, Universitas Flores merasakan
kelebihan, kekurangan, dampak positif dan negatif saat menggunakan smartphone
dalam pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai