Anda di halaman 1dari 31

ANALISIS KEBIJAKAN DAN

PROBLEM PENDIDIKAN
BY :
Ibnu Darmawan
ANALISIS KEBIJAKAN DAN PROBLEM
PENDIDIKAN
⚫ KODE MATA KULIAH : HFD 505
⚫ KOMPONEN : MKK
⚫ FAKULTAS : PAI
⚫ JENJANG : S1
⚫ BOBOT : 2 SKS
TUJUAN
⚫ Agar mahasiswa dapat memahami
berbagai proses kebijakan dalam dunia
pendidikan dan dapat menganalisis
berbagai kebijakan yang diharapkan
TOPIK INTI
1. Konsep Dasar Kebijakan Pendidikan
2. Proses Kebijakan Pendidikan
3. Perumusan Kebijakan Pendidikan
4. Legitimasi Kebijakan Pendidikan
5. Komunikasi Kebijakan Pendidikan
6. Implementasi Kebijakan Pendidikan
7. Studi kasus dalam Analisis Kebijaksanaan Pendidikan di
Indonesia
8. Masalah dan Tantangan dalam Peningkatan Mutu
Pendidikan di Indonesia
9. Partisipasi Masyarakat dalam Kebijakan Pendidikan
10. Evaluasi Kebijakan Pendidikan
Referensi
1. Ace Suryadi dan H.A.R Tilaar, Analisis
Kebijakan Pendidikan (Suatu Pengantar)
2. Ali Imron, Kebijakan Pendidikan di
Indonesia
3. Soetjipto, Analisis Kebijaksanaan
Pendidikan (Suatu Pengantar)
4. UU Sisdiknas
5. UU Otonomi Daerah
6. UU Guru dan Dosen
Distribusi materi
No Materi Pertemuan
1 Konsep Dasar Kebijakan Pendidikan 1-2
Proses Kebijakan Pendidikan
Perumusan Kebijakan Pendidikan

2 Legitimasi Kebijakan Pendidikan 3-4


Komunikasi Kebijakan Pendidikan
Implementasi Kebijakan Pendidikan

3 Studi kasus dalam Analisis Kebijaksanaan Pendidikan di 5-6


Indonesia
Masalah dan Tantangan dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di
Indonesia
4 Partisipasi Masyarakat dalam Kebijakan Pendidikan 7-8
Evaluasi Kebijakan Pendidikan
⚫Tatap muka
⚫ Belajar mandiri
⚫ Interaktif
1. Ceramah
2. diskusi
3. Pemberian Tugas
4. Outdoor
Penilaian merupakan bagian dari evaluasi
Peniliaian diambil dari :
⚫ Nilai tugas
⚫ Nilai Ujian tengah semester
⚫ Nilaiu Ujian akhir semester
⚫ Hari : Sabtu
⚫ Tgl : 9 April 2011
⚫ Jam : 16.30 – 20.00
⚫ Perkenalan
⚫ Penyampaian pokok-pokok materi
perkuliahan selama 1 semester
⚫ Penyampaian buku wajib dan referensi
⚫ Penyampaian tata cara perkuliahan
⚫ Penyampaian tata cara penilaian
⚫ Penyampaian Materi
⚫ Pemberian tugas mahasiswa untuk
pertemuan II
Konsep Dasar Kebijakan Pendidikan

Duke dan Canady (1991) mengelaborasi konsep kebijakan dengan delapan


arah pemaknaan kebijakan, yaitu:
(1) kebijakan sebagai penegasan maksud dan tujuan,
(2) kebijakan sebagai sekumpulan keputusan lembaga
yang digunakan untuk mengatur, mengendalikan,
mempromosikan, melayani, dan lain-lain pengaruh
dalam lingkup kewenangannya,
(3) kebijakan sebagai panduan tindakan
diskresional,
(4) kebijakan sebagai strategi yang diambil
untuk memecahkan masalah,
(5) kebijakan sebagai perilaku yang
bersanksi,
(6) kebijakan sebagai norma perilaku
dengan ciri konsistensi, dan
keteraturan dalam beberapa bidang
tindakan substantif,.
⚫ (7) kebijakan sebagai keluaran sistem
pembuatan kebijakan, dan
⚫ (8) kebijakan sebagai pengaruh
pembuatan kebijakan, yang
menunjuk pada pemahaman khalayak
sasaran terhadap implementasi
sistem
Pendapat lain
⚫ Hough (1984) juga menegaskan sejumlah
arti kebijakan. Kebijakan bisa menunjuk
pada seperangkat tujuan, rencana atau
usulan, program-program, keputusan-
keputusan, menghadirkan sejumlah
pengaruh, serta undang-undang atau
peraturan-peraturan. Bertolak dari
konseptualisasi ini, misalnya, ujian
nasional merupakan salah satu bentuk
kebijakan pendidikan
⚫ Dunn (2001) mendifinisikan analisis kebijakan sebagai ”
the process of producing knowledge of and in policy
process” ( aktivitas menciptakan pengetahuan tentang
dan dalam proses pembuatan kebijakan),
⚫ Muhadjir (2000) analisis kebijakan adalah sebuah telaah
kritis terhadap isu kebijakan tertentu, dilakukan oleh
analisis dan para pihak yang dipengaruhi kebijakan
dengan menggunakan ragam pendekatan dan metoda
untuk menghasilkan nasehat atau rekomendasi
kebijakan guna mencari solusi yang tepat atas berbagai
masalah kebijakan yang relevan.
⚫ Analisis kebijakan pendidikan adalah suatu
prosedur ilmiah untuk menelaah dan
merumuskan seluruh isu-isu dan
permasalahan pendidikan berdasarkan
analisa yang tajam dan metode berfikir
yang kritis yang selanjutnya menghasilkan
sebuah pemikiran atau rumusan yang
berguna bagi kebijakan pendidikan.
pendekatan dalam menganalisis
kebijakan :
Ada dua jenis yaitu :
(1) pendekatan empirik ( empirical approach) dan
(2) pendekatan evaluatif.
Pendekatan empiris ditekankan terutama pada
penjelasan sebab dan akibat dari suatu kebijakan
tertentu yang bersifat aktual dan fakta dan macam
informasi yang dihasilkan bersifat deskriptif dan prediktif.
pendekatan evaluatif dimaksudkan untuk menerangkan
keadaan dengan menggunakan/menerapkan suatu
kreteria atau ukuran tertentu yang sudah ditetapkan
sebelumnya (Suryadi dan Tilar, 1996).
evaluasi kebijakan
terdiri dari dua model yaitu :
⚫ evaluasi proses, dan
⚫ evaluasi dampak.
Evaluasi proses yaitu sampai dimana kebijakan
telah dilaksanakan oleh pihak yang terkait
dengan kebijakan terebut dan sudah sesuaikah
dengan garis-garis yang telah ditetapkan.
Evaluasi dampak ialah seberapa besar kebijakan ini
telah menyebabkan perubahan pada tujuan
yang harus dicapai.(Balitbangdikbud. 2002)
Proses Kebijakan Pendidikan

⚫ Kontribusi Hough (1984) yang juga sangat


penting adalah penjelasannya mengenai
tahapan-tahapan dalam proses kebijakan.
Kerangka analisis yang ditujukan pada proses
kebijakan mencakup:
⚫ (1) Kemunculan isu dan identifikasi masalah,
⚫ (2) perumusan dan otorisasi kebijakan,
⚫ (3) implementasi kebijakan,
⚫ (4) dan perubahan atau pemberhentian
kebijakan.
Tahap kemunculan isu dan
identifikasi masalah
⚫ Dilakukan pengenalan terhadap suatu
masalah atau persoalan yang memerlukan
perhatian pemerintah, masalah-masalah
yang mendapat tempat dalam agenda
publik serta agenda resmi, serta mobilisasi
dan dukungan awal bagi strategi tertentu.
Tahap perumusan dan otorisasi
kebijakan
⚫ Dilakukan eksplorasi berbagai alternatif,
perumusan seperangkat tindakan yang
lebih dipilih, usaha-usaha untuk mencapai
konsensus atau kompromi, otorisasi formal
strategi tertentu seperti melalui proses
legislasi, isu pengaturan atau penerbitan
arahan-arahan.
Tahap implementasi
⚫ Dilakukan interpretasi terhadap kebijakan
dan aplikasinya terhadap kasus tertentu,
serta pengembangan satu atau lebih
program sebagai alternatif yang dipilih
untuk memecahkan masalah yang
dihadapi.
Tahap penghentian atau
perubahan kebijakan
⚫ Dilakukan penghentian karena masalah
telah dipecahkan, kebijakan tidak berhasil
atau hasilnya dinilai tidak diinginkan,
melakukan perubahan mendasar
berdasarkan umpan-balik, atau mengganti
kebijakan tertentu dengan kebijakan baru.
Contoh
⚫ Ujian nasional memadai untuk dikategorikan sebagai
kebijakan karena:
(1) dengan jelas dimaksudkan untuk mencapai
seperangkat tujuan,
(2) senantiasa menyertakan rencana pelaksanaan,
(3) merupakan program pemerintah,
(4) merupakan seperangkat keputusan yang dibuat oleh
lembaga dan atau pejabat pendidikan,
(5) menghadirkan sejumlah pengaruh, akibat, dampak dan
atau konsekuensi,
(6) dituangkan dalam berbagai peraturan perundang-
undangan dan peraturan lembaga terkait.
Proses Kebijakan
⚫ Tahapan proses kebijakan menurut Widodo (2007),
biasanya secara tehnis hanya dibedakan dalam tiga
tahapan, yaitu:
⚫ (1) policy formulation,
⚫ (2) policy implementation, dan
⚫ (3) policy evaluation.
Hal senada juga dikatakan Santoso dalam Winarno
(2007) bahwa kebijakan publik secara ringkas dapat
dipandang sebagai proses perumusan, implementasi dan
evaluasi kebijakan.
Perumusan Kebijakan
⚫ Tahapan pertama, Perumusan kebijakan adalah
langkah yang paling awal dalam proses kebijakan publik
yang paling awal dalam proses kebijakan publik secara
keseluruhan. Oleh karena itu, apa yang terjadi dalam
fase ini akan sangat menentukan berhasil tidaknya
sebuah kebijakan yang dibuat itu di masa yang akan
datang. Widodo (2007) menjelaskan manakala proses
perumusan tidak dilakukan secara tepat dan
komprehensif, hasil kebijakan yang dirumuskan tidak
akan mencapai tataran yang optimal, yaitu sulit
diimplementasikan, bahkan bisa jadi tidak dapat
diimplementasikan.
⚫ Dalam tataran konseptual perumusan kebijakan
publik tidak hanya berisi cetusan pikiran atau
pendapat para pimpinan yang mewakili anggota,
tetapi juga berupa opini publik (public opinion)
dan suara publik ( public voice), seperti yang
dijelaskan oleh Parson dalam Yunus (2006). Hal
ini disebabkan proses pembuatan kebijakan
pada esensinya tidak pernah bebas nilai (value
free) sehingga berbagai kepentingan akan selalu
mempengaruhi terhadap proses pembuatan
kebijakan.
Tugas mahasiswa
1. Mengapa suatu kebijakan itu ada.
2. Faktor-faktor apakah yang
mempengaruhi lahirnya suatu kebijakan
3. Temukan Beberapa Kebijakan Pendidikan
yang anda jumpai dan berikan komentar
4. Buatlah suatu gagasan anda untuk
melahirkan suatu kebijakan pendidikan
dengan fenomena yang ada sekarang.

Anda mungkin juga menyukai