Nim: 2127201020230
1. Model kebijakan dalam konteks pendidikan amat penting terutama dalam konteks
Pendidikan Agama Islam. Kemukakan fikiran anda tentang kebijakan Pendidikan Islam
dan analisis kebijakan Pendidikan Islam?
Jawab: Terdapat banyak istilah untuk menyebutkan pendidikan dalam Islam. Istilah-
istilah tersebut berasal dari terminologi Arab yaitu “altarbiyah”, “al-ta’dib”, “al-ta’lim”,
“al-tadrib”, dan “al-riyadhoh”. Kelima terminologi tersebut, yang popular menjadi
bahasan pendidikan Islam oleh para pemikir pendidikan adalah terminologi “al-tarbiyah”,
“alta’dib”, dan “al-ta’lim” sedangkan yang sering digunakan dalam menyebutkan praktik
pendidikan Islam adalah terminologi “al-tarbiyah” seperti penggunaan istilah “at-
Tarbiyah al-Islamiyah” yang berarti pendidikan Islam. Sedangkan terminologi yang
lainnya jarang digunakan dan berkonotasi pada pengertian pendidikan yang sempit
seperti pendidikan non-formal dalam bentuk majlis ta’lim, pengajian masyarakat,
pelatihan dan lan-lain, meskipun sesungguhnya terminologi ta’lim dan ta’dib juga
digunakan pada awal perkembangan Islam.
Pengertian lain mengenai analisis kebijakan dikemukakan oleh William N. Dunn yang
menyatakan bahwa secara umum analisis kebijakan dapat dikatakan sebagai suatu
aktivitas intelektual dan praktis yang ditujukan untuk menciptakan, secara kritis menilai
dan mengkomunikasikan pengetahuan tentang dan di dalam proses kebijakan.
Jawab: Charles O. Jones (1979) menyatakan ada 5 komponen kebijakan pendidikan yaitu;
diartikan sebagai hasil yang ingin didapatkan oleh individu maupun kelompok dalam
rentang waktu yang ditetapkan. Tujuan dirancang sebagai langkah awal dalam
merencanakan suatu kegiatan. Sebuah kebijakan pendidikan harus memiliki tujuan yang
jelas agar proses penerapanya terarah. Tujuan kebijakan pendidikan harus dibuat rasional
agar mudah diterima oleh berbagai pihak.
dirancang maka selanjutnya adalah membuat perencanaan kerja yang lebih spesifik agar
dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Rencana kerja dibuat bertujuan untuk
proses manejemen dan penerapan kebijakan pedidikan agar proses
pengeimplementasianya terarah dan jelas.
ditimbulkan setelah kebijakan di laksanakan. Dampak ini dapat berupa sengaja maupun
ketidaksengajaan baik berupan dampak priimer maupun dampak sekunder. Dampak juga
dapat berupa dampak positif maupun dampak negatif.
a. Pendekatan Empiris
Pendekatan empiris ditekankan terutama pada penjelasan berbagai sebab dan akibat dari
suatu kebijakan publik tertentu. Disini pertanyaan utama bersifat faktual (apakah sesuatu ada)
dan macam informasi yang dihasilkan bersifat deskriptif. Analis misalnya, dapat
mendeskripsikan, menjelaskan, atau meramalkan pengeluaran publik untuk kesehatan,
pendidikan, atau jalan-jalan raya.
b. Pendekatan Valuatif
Pendekatan valuatif terutama ditekankan pada rekomendasi serangkaian tindakan yang akan
datang yang dapat menyelesaikan masalah-masalah publik. Disini pertanyaannya berkenaan
dengan nilai (berapa nilainya) dan tipe informasi yang dihasilkan bersifat valuatif. Sebagai
contoh, setelah memberikan informasi deskriptif mengenai berbagai macam kebijakan
perpajakan.
c. Pendekatan Normatif
Pendekatan normatif ditekankan pada rekomendasi serangkaian tindakan yang akan datang
yang dapat menyelesaikan masalahmasalah publik. Dalam kasus ini, pertanyaannya
berkenaan dengan tindakan (apa yang harus dilakukan) dan tipe informasi yang dihasilkan
bersifat preskriptif.
Jawab: Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan mata pelajaran yang
memiliki ciri khas yang berbeda dari pada mata pelajaran lainnya. Karakteristik mata
pelajaran PAI yakni masuknya nilai ilahiah sebagai core values dalam PBM. Aspek
ilahiahini kemudian dijabarkan pada ranah ‘aqliya(kognitif), qalbiya(afektif), dan
‘amaliya (psikomotorik). Konsep ‘aqliya memiliki nilai yang berbeda dengan aspek
kognitif, begitu pula konsep qalbiyadan ‘amaliya berbeda dengan aspek afektif dan
psikomotorik. Dalam pembelajaran PAI, ketiga ranah ini selalu terkait dengan tujuan
penciptaan manusia sebagai hamba Allah dan khalīfah di bumi. Penerapan ketiga konsep
pendidikan tersebut dapat efektif dengan adanya evaluasi terhadap program-program
pendidikan di lembaga pendidikan. Evaluasi Pembelajaran (penilaian pembelajaran)
adalah proses pengumpulan informasi, pengolahan, serta analisis data untuk melihat
ketercapaian hasil belajar peserta didik.Sementara itu tujuan evaluasi
pembelajaran PAI memiliki kedudukan yang vital untuk melihat ketercapaian standar
kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik baik pada aspek ‘aqliya,
‘amaliya,maupun qalbiya. Maka dari itu evaluasi yang dikembangkan oleh pendidik
harus mencakup ketiga ranah tersebut.