Anda di halaman 1dari 28

REVIEW MAKALAH 1-13

(Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Kebijakan Pendidikan Islam)

Dosen Pengampu :

Dr. Ficki Padli Pardede, M.A

Oleh:

Irfan Damanik

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

STIT AL-HIKMAH KOTA TEBING TINGGI

2023
MAKALAH I

A. Identitas Makalah

1. Judul : Konsep Dasar Kebijakan Pendidikan Islam


2. Nama penyusun : Arya mazid
Aulia putrI
Rita amelia
3. Kelompok : 1 (Satu)

B. Isi Makalah
Makalah ini berisikan tentang konsep dasar kebijakan pendidikan islam, pengertian
dan hakikat kebijakan pendidikan islam, tujuan pendidikan islam, latar belakang
perlunya kebijakan pendidikan islam, proses kebijakan pendidikan islam, ruang
lingkup pendidikan islam
C. Kesimpulan
Kebijakan pendidikan Islam adalah suatu produk yang dijadikan sebagai panduan
pengambilan keputusan pendidikan yang legalnetral dan disesuaikan dengan
lingkungan hidup pendidikan secara moderat. Ensiklopedia menyebutkan bahwa
kebijakan pendidikan berkenaan dengan kumpulan hukum atau aturan yang mengatur
pelaksanaan sistem pendidikan, yang tercakup di dalamnya tujuan pendidikan dan
bagaimana mencapai tujuan tersebut.
Suatu kebijakan akan sangat mempengaruhi jalannya suatu pogram baik jangka
panjang maupun jangka pendek, oleh karenanya sebuah kebijakan akan sangat penting
untuk mencapai nilai atau capaian yang hendak di capai oleh suatu individu maupun
kelompok. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi dan perlu dilibatkan dalam
proses perumusan kebijakan pendidikan Islam, hal ini melihat pada urgennya
kebijakan dalam pendidikan demi menyelamatkan generasi bangsa ke depan.
Tujuan pendidikan islam adalah sebagai berikut:
a. Tujuan utama dari pendidikan islam ialah mencapai ridha allah swt

b. Tujuan pandangan hidupnya berupa agama, maka mausia yang baik


menjadi tujuan pendidikan adalah manusia yang baik menurut agamanya.
c. Manusia adalah khalifatullah dimuka bumi
d. Tujuan visi dan misinya adalah “rahmatan lil ‘alamin”
Tahap- tahap proses kebijakan pendidikan islam yaitu:
a. Penyusunan Agenda
b. Formulasi Kebijakan
c. Adopsi Kebijakan
d. Implementasi Kebijakan
e. Evaluasi Kebjakan
D. Kelebihan
Makalah ini menyajikan informasi yang mudah untuk dipahami oleh pembaca.

E. Kekurangan
Isi makalah ini kurang sesuai dengan judul
MAKALAH II

A. Identitas Makalah

Judul : Isu-isu Pendidikan


Nama penyusun : Muhammad Qoyyum
Sulaiman
Kelompok :2

B. Isi makalah
Makalah ini berisikan tentang isu-isu kebijakan pendidikan, langkah
penyusunan agenda setting, kekuasaan terhadap kebijakan pendidikan, tujuan dari
meta analisis dan isu kebijakan pendidikan islam.
C. Kesimpulan
Penjelasan di atas dapat ditarik beeberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Isu-isu kebijakan pendidikan adalah suatu hal yang terjadi dan tersebar di
masyarakat mengenai kebijakan pendidikan yang apabila tidak ditangani dengan
baik akan menimbulkan masalah yang serius dalam kebijakan pendidikan.
2. Agenda setting adalah upaya media untuk membuat pemberitaannya tidak
sematamata menjadi saluran isu dan peristiwa. Ada strategi, ada kerangka yang
dimainkan media sehingga pemberitaan mempunyai nilai lebih terhadap persoalan
yang muncul. Idealnya, media tak sekedar menjadi sumber informasi bagi publik.
Namun, agenda Setting itu juga memliki tahapan penyusunan agenda setting atau
aturan agenda dalam langkah membuat pemberitaan.
3. Agenda setting memiliki 5 langkah menurut William Dunn yaitu:
a. Tahap penyusunanagenda;
b. Tahap formulasi kebijakan;
c. Tahap adopsi kebijakan;
d. Tahap implementasi kebijakan; dan
e. Tahap evaluasi kebijakan.
4. Pengertian kekuasaan (power) dalam pendidikan ternyata memiliki konotasi yang
berbeda dengan pengertian kekuasaan yang kita lihat sehari-hari. Jenis kekuasaan
tersebutdapat kita bedakan menjadi kekuasaan yang transformative dan kekuasaan
yang Berfungsi sebagai transmitif.

5. Isu-isu kebijakan pendidikan ada 6, yaitu:


a. Isu kritis Aspek Masalah Kurikulum dan Pembelajaran di Indonesia
b. Seringnya berganti nama;
c. Kurangnya pemerataan Pendidikan;
d. su krisis aspek pembelajaran;
e. Isu kritis aspek guru;
f. Isu kritis aspekmasyarakat; dan
g. su kritis aspek pemerintah pusat.
6. Meta analisis adalah adalah suatu bentuk penelitian kuantitatif yang
Menggunakan angka-angka dan metode statistik dari beberapa hasil penelitian
Untuk mengorganisasikan dan menggali informasi sebanyak mungkin dari data-
data Primer yang diperoleh, sehingga mendekati kekomprehensifan dengan
maksudmaksud Lainnya. Salah satu syarat yang diperlukan dalam melakukan
meta analisis adalah Pengkajian terhadap hasil-hasil penelitian yang sejenis.

D. Kelebihan : Penulisan sangat rapi dan bahasa sangat mudah dipahami

E. Kekurangan : banyak menggunakan pemborosan kata sehingga pembaca dapat


jenuh dalam membaca
MAKALAH III

A. Identitas Makalah

Judul : Perumusan Kebijakan Pendidikan Islam


Nama penyusun : Yuliana Putri
Suriani
Kelompok :3

B. Isi Makalah
Makalah ini membahas tentang Pengertian Kebijakan Pendidikan, Tujuan dan nilai-
nilai pendidikan islam, komponen formulasi kebijakan pendidikan islam, proses
formulasi kebijakan pendidikan Islam, dan aktor dalam formulasi kebijakan
pendidikan Islam.
C. Kesimpulan
Pengertian kebijakan pendidikan sebagaimana dikutip oleh Ali Imran dari Carter V.
Good bahwa kebijakan pendidikan adalah suatu pertimbangan yang didasarkan atas
sistem nilai dan beberapa penilaian terhadap faktor-faktor yang bersifat situasional.
Pertimbangan tersebut dijadikan sebagai dasar untuk mengoperasikan pendidikan
yang bersifat melembaga serta merupakanperencanaan umum yang dijadikan sebagai
pedoman untuk mengambil keputusan agar tujuan yang bersifat melembaga dapat
tercapai.
Kebijakan pendidikan Islam harus memiliki tujuan yang jelas, seperti mempersiapkan
generasi Muslim yang memiliki kecerdasan akademik dan spiritual, serta mampu
menghadapi tantangan zaman dengan mengedepankan nilai-nilai Islam, seperti
kesederhanaan, kejujuran, keikhlasan, dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Formulasi kebijakan pendidikan Islam biasanya terdiri dari beberapa komponen
penting yang harus diperhatikan. Berikut ini adalah beberapa komponen formulasi
kebijakan pendidikan Islam:
1. Visi dan Misi Pendidikan Islam: Visi dan misi pendidikan Islam harus
mencerminkan tujuan dan arah yang ingin dicapai oleh kebijakan pendidikan
Islam.
Visi dan misi harus disusun dengan cara yang jelas, konkret, dan terukur.
2. Prinsip-prinsip Pendidikan Islam: Prinsip-prinsip pendidikan Islam harus
memandu kebijakan pendidikan Islam. Prinsip-prinsip ini meliputi prinsip-prinsip
keagamaan, moral, etika, dan filosofis.
Proses formulasi kebijakan pendidikan Islam dapat dilakukan melalui beberapa tahap,
antara lain:
- Studi literatur
- Analisis situasi
- Konsultasi
- Pembentukan tim
- Validasi dan pengesahan
- Pelaksanaan dan monitoring
Ada beberapa aktor yang terlibat dalam proses formulasi kebijakan pendidikan Islam,
antara lain:
- Pemerintah
- Ahli dan akademisi
- Pimpinan institusi pendidikan Islam
- Masyarakat
- Pelaku bisnis dan industri
-
D. Kelebihan : Bahasa yang digunakan baku dan mudah di pahami

E. Kekurangan : Tidak terdapat kesimpulan dalam makalah


MAKALAH IV
A. Identitas Makalah

Judul : Implementasi Pendidikan Islam


Nama Penyusun : Aulia Rahma
Muhammad Ikhwan
Muhammad Fadhli Ramadhan
Kelompok :4

B. Isi makalah
Makalah ini berisikan tentang evaluasi pendidikan Islam, landasan kebijakan
pendidikan Islam, fungsi dan tujuan kebijakan pendidikan Islam.

C. Kesimpulan:
Kebijakan dibuat untuk menjadi pedoman dalam bertindak, mengarahkan kegiatan
dalam organisasi pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Di era
otonomi daerah kebijakan strategis yang diambil Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah adalah : (1) Manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah
(School Based Management), (2) Pendidikan yang berbasis pada partisipasi
komunitas (community based education), (3) Dengan menggunakan paradigma belajar
atau learning paradigma, (4) Pemerintah juga mencanangkan pendidikan
berpendekatan Broad Base Education System (BBE)
Proses implementasi kebijakan hanya dapat dimulai apabila tujuan-tujuan dan
sasaran-sasaran yang semula bersifat umum telah dirinci, program-program aksi telah
dirancang dan sejumlah dana/biaya telah dialokasikan untuk mewujudkan tujuan-
tujuan dan sasaran-sasaran tersebut.
Evaluasi kebijakan pendidikan Era Otonomi masih belum terformat secara jelas maka
di lapangan masih timbul bermacam-macam metode dan cara dalam melaksanakan
program peningkatan mutu pendidikan. Oleh karena itu aturan-aturan dan pedoman-
pedoman yang sudah dirumuskan perlu ditinjau kembali sehingga menyebabkan
peninjauan ulang terhadap pembuatan kebijakan pada segi
implementasinya. (Isi Kesimpulan mencari sendiri)
D. Kelebihan
Referensi yang digunakan jelas dan tercepercaya
E. Kekurangan
1. Tidak terdapat kesimpulan
2. Penyusunnya kurang rapi
3. Judul dan pembahasannya tidak sesuai
MAKALAH V
A. Identitas Makalah

Judul : Evaluasi Pendidikan Islam


Nama Penyusun : Hilman Hamidi
Artika sari
Jihan Fadhila
Kelompok :5

TIDAK ADA MAKALAHNYA


MAKALAH VI

Judul : Analisis Kebijakan Pendidikan Islam


Nama Penyusun : Arindi Frasella Nasution
Risna Sartika

Kelompok :6

B. Isi Makalah
Makalah ini berisi tentang itu pengertian kebijakan, pengertian analisis kebijakan
pendidikan islam, ruang lingkup analisis kebijakan pendidikan islam, Metode apa saja
yang di gunakan dalam analisis kebijakan pendidikan islam
C. Kesimpulan
Pengertian Kebijakan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kebijakan
berarti kepandaian, kemahiran, kebijkasanaan, rangkaian konsep dan asas yang
menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan,
kepemimpinan, dan cara bertindak (pemerintahan, organisasi, dsb); pernyataan cita-
cita, tujuan, prinsip, atau maksud sebagai garis pedoman untuk manajemen dalam
usaha mencapai sasaran; garis haluan.
Suatu analisis apabila telah dilakukan dan ternyata membutuhkan penyesuaian tata
laksana pendidikan untuk lembaga poendidikan dayah dan balai pengajian ini,
sehingga terarah pada upaya membangun kemandirian personalia anak didik untuk
mampu menyikapi zaman dengan tetap mempertahankan kredibelitas diri sebagai
muslim yang beriman dan taqwayang bercirikhas kesantrian, sehingga diharapkan
akan mampu mengimbangi zaman, sekaligus melestarikan nilai-nilai kesantrian,
mawasdiri serta mampu menghadapi berbagai gelora zaman yang secara terus-
menerus berinovasi dalam berbagai ruang dan waktu.
Ruang Lingkup Analisis Kebijakan Pendidikan Islam Adapun ruang lingkup analisis
Kebijakan Pendidikan Islam antara lain:
a. mutu, terkait dengan mutu pendidikan ini dipengaruhi oleh beberapa unsur
lain yang sangat berkaitan seperti;
b. sarana dan prasarana
c. pola pengasuhan dan pengajaran yang disebut juga manajemen pembelajaran
d. keuangan dan kenyamanan lingkungan serta koordinasi yang tidak terputus.
Terdapat dua metode yang digunakan dalam analisis kebijakan pendidikan Islam
a. Metode kuantitatif
b. Metode kualitatif
D. Kelebihan
a. Penyusunannya rapi
b. Sumbernya akurat
E. Kekurangan
Pembahasannya sangat sedikit
MAKALAH VII

Judul : Analisis Kebijakan Pendidikan Nilai Karakter

Nama Penyusun : Ibnu Khoir

Kelompok :7

B. Isi makalah
Makalah ini berisi tentang pengertian pendidikan nilai karakter, Bagaimana analisis
penguatan pendidikan karakter dan faktor yang Mempengaruhinya, Apa saja tujuan
dan fungsi pendidikan nilai karakter, Bagaimana strategi pelaksanaan pendidikan nilai
karakter
C. Kesimpulan karakter tampaknya terdiri dari banyak unsur yang saling berhubungan
satu sama lain. Ya, karena karakter setidaknya terdiri dari tiga ranah yang saling
berhubungan, yakni: pengetahuan moral, perasaan moral, dan tindakan moral yang
disebut dengan sistem karakter.
Pendidikan nilai Karakter adalah hal yang paling krusial dalam dunia pendidikan.
Pendidikan ini adalah pilar yang menentukan apakah pendidikan dapat bermanfaat
atau justru menjadi malapetaka bagi umat manusia. Nilai-nilai utama PPK adalah
religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, integritas. Nilai-nilai ini inginditanamkan
dan dipraktikkan melalui sistem pendidikan nasional agar diketahui, dipahami, dan
diterapkan di seluruh sendi kehidupan di sekolah dan di masyarakat. PPK lahir karena
kesadaran akan tantangan ke depan yang semakin kompleks dan tidak pasti, namun
sekaligus melihat ada banyak harapan bagi masa depan bangsa. Hal ini menuntut
lembaga pendidikan untuk mempersiapkan peserta didik secara keilmuan dan
kepribadian, berupa individu-individu yang kokoh dalam nilai-nilai moral, spiritual
dan keilmuan.
D. Kelebihan
a. Penyusunanya rapi
b. Mudah dipahami
E. Kekurangan
Seharusnya kesimpulan itu menjadi jawaban dari rumusan masalah, namun penarikan
kesimpulan pada makalah ini kurang menjawab rumusan masalahnya.
MAKALAH VIII

Judul : Analisis Kebijakan Inklusi


Nama Penyusun : Arya Mazid
Nurul Hafiyah Purba
Nurfadhila Zahra Amalia Lubis

Kelompok :8

B. Isi Makalah
Makalah ini berisi tentang latar belakang kebijakan pendidikan inklusi, teori
kebijakan pendidikan inklusi, formulasi kebijakan pendidikan inklusi, implementasi
kebijakan pendidikan inklusi, evaluasi kebijakan pendidikan inklusi, rekomendasi
kebijakan pendidikan inklusi.
C. Kesimpulan
Pendidikan inklusi adalah pendekatan pendidikan yang memperhatikan keberagaman
dan kebutuhan siswa, sehingga semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk
belajar dan berkembang.
Implementasi kebijakan pendidikan inklusi memerlukan kerjasama antara
berbagai pihak, seperti guru, orang tua, tenaga pendidik khusus, dan
masyarakat.Dalam implementasi kebijakan pendidikan inklusi, diperlukan dukungan
dan perhatian dari pemerintah, baik dalam bentuk kebijakan, anggaran, maupun
sumber daya manusia. Evaluasi dan monitoring terhadap implementasi kebijakan
pendidikan inklusi perlu dilakukan secara terus-menerus untuk memastikan bahwa
tujuan dan sasaran kebijakan tercapai secara efektif. Pentingnya pendekatan
multidisiplin dalam implementasi kebijakan pendidikan inklusi, sehingga kebutuhan
siswa yang beragam dapat dipenuhi dengan cara yang tepat dan efektif. Kebijakan
pendidikan inklusi memainkan peran penting dalam menciptakan masyarakat yang
inklusif dan mengurangi kesenjangan sosial antara individu yang berbeda.
D. Kelebihan Makalah
Pengguna kalimatnya mudah dimengerti
E. Kekurangan Makalah
Penyusunanya tidak rapi
MAKALAH IX

A. Identitas Makalah

Judul : Analisis kebijakan kurikulum 2013


Nama Penyusun : Leny Andari
Nurfadhila
Kelompok :9

B. Isi makalah
Makalah ini berisi tentang pengertian kurikulum,apa saja Rasional
Pengembangan Kurikulum, Apa saja Kerangka Dasar Kurikulum, apa saja
Karakteristik Kurikulum 2013, apa itu implementasi Kurikulum, Apa itu kurikulum
merdeka, apa saja karakteristik kurikulum merdeka belajar, apa saja program kegiatan
merdeka belajar, apa model pengembangan kurikulum, bagaimana perencanaan dan
evaluasi.
C. Kesimpulan
Analisis kebijakan merupakan penelitian sosial terapan yang secara sistematis
disusun dalam rangka mengetahui substansi dari kebjakan agar dapat diketahui secara
jelas Informasi mengenai masalah-masalah yang dijawab oleh kebijkaan dan
masalahmasalah yang mungkin timbul sebagai akibat dari penerapan kebijakan.
Kebijakan kurikulum 2013 dimaksudkan untuk melengkapi dan menyempurnakan
berbagai kekurangan yang ada pada kurikulum sebelumnya. Kurikulum 2013 disusun
dengan mengembangkan dan memperkuat sikap, pengetahuan, dan keterampilan
secara berimbang. Penekanan pembelajaran diarahkan pada penguasaan pengetahuan
dan keterampilan yang dapat mengembangkan sikap spiritual dan sosial sesuai dengan
karakteristik Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sebagaimana amanat tujuan
pendidikan nasional mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Ada beberapa Kerangka Dasar Kurikulum yaitu : Landasan
Filosofis, Landasan teoretis, Landasan yuridis.
D. Kelebihan
a. Pengambilan data yang akurat
b. Penyusunnya rapi
F. Kekurangan
Penarikan kesimpulan yang tepat
MAKALAH X

Judul materi : Analisis kebijakan guru dan dosen

Nama Penyusun : Dila Sapitri


Nurlia
Sulaiman
Kelompok : 10

B. Isi makalah
Makalah ini berisi tentang Pengertian kebijakan guru dan dosen, formulasi kebijakan
guru dan dosen, implementasi kebijakan guru dan dosen, kualifikasi dan kompetensi
guru dan dosen, evaluasi, rekomendasi.
C. Kesimpulan
Kebijakan diartikan sebagai rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan
dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan dan cara bertindak (
tentang pemerintahn, organisasi, dan lainnya ) pernyataan cita – cita, tujuan, prinsip
dan garius pedoman untuk manajemen dalam usaha mencapai sasaran. UU Guru dan
Dosen terdiri dari 84 pasal. Secara garis besar, isi dari UU ini dapat dibagi dalam
beberapa bagian.

Pertama, pasal-pasal yang membahas tentang penjelasan umum yaitu :

a. Ketentuan umum
b. Kedudukan, fungsi, dan tujuan, dan
c. Prinsip dan profesionalitas.
Kedua, pasal – pasal yang membahas tentang guru (37 pasal)
Ketiga, pasal – pasal yang membahas tentang sanksi (3 pasal)
Keempat, bagian akhir yang terdiri dari ketentuan peralihan dan ketentuan penutup (5
pasal).
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyebutkan
bahwa, yang dimaksud dengan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi.

peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional
berfungsi untuk meningkatkan martabat serta dituntut mampu melaksanakan sistem
pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan nasional, berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap dan kreatif.

Kelebihan : Kalimat nya mudah dipahami

Rujukan dari UUD

Kekurangan : Kurang rapi atas penyusunan nya


MAKALAH XI

Judul : Analisis Kebijakan Pendidikan Kota Tebing Tinggi


Nama Penyusun : Irfan Damanik
Luthfiyah Arifah Sipayung
Nadia Ulfa Hutagaol
Kelompok : 11

B. Isi makalah
Makalah ini berisi tentang Apa saja kebijakan pendidikan yang dibuat oleh Dinas
Pendidikan Kota Tebing Tinggi dan Kementrian Agama Kota Tebing Tinggi,
Bagaimana Dampak Kebijakan Pendidikan dan Peran Kementerian Agama di Kota
Tebing Tinggi
C. Kesimpulan
Analisis kebijakan pendidikan terbagi menjadi tiga yaitu:
a. Kebijakan pendidikan dasar
b. Kebijakan pendidikan menengah, dan
c. Kebijakan pendidikan tinggi
Dampak Kebijakan Pendidikan dan Peran Kementerian Agama di Kota Tebing Tinggi
a. Peningkatan Kesadaran Beragama
Contohnya: : Dengan adanya kebijakan pendidikan agama yang
terintegrasi dengan kurikulum sekolah di Kota Tebing Tinggi, siswa-siswa
dapat belajar tentang ajaran agama secara sistematis. Mereka akan
mempelajari nilainilai, praktik ibadah, dan etika beragama yang akan
membantu meningkatkan kesadaran beragama.
b. Pembentukan Karakter Religius
Contoh: Melalui pendidikan agama yang terstruktur dan metode pengajaran
yang tepat, siswa dapat memahami dan menerapkan nilai-nilai keagamaan
seperti kasih sayang, kejujuran, toleransi, dan keadilan dalam interaksi sehari-
hari. Mereka akan belajar untuk menjadi individu yang bertanggung jawab dan
berakhlak mulia.

c. Perkembangan Pendidikan Agama


Contoh: Kementerian Agama dapat melakukan pembaruan kurikulum agama
yang mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan siswa. Mereka juga
dapat memberikan pelatihan dan dukungan kepada guru-guru agama untuk
meningkatkan kompetensi mereka dalam menyampaikan materi agama dengan
cara yang menarik dan efektif.
D. Kelebihan
Penyusunannya rapi
Kalimatnya mudah dipahami
E. Kekurangan
Tidak memiliki footnote
MAKALAH XII

Judul materi : Analisis kebijakan pendidikan Islam Dinas Pendidikan dan


Kementerian Agama Kabupaten Serdang Bedagai
Nama Penyusun : Ewy Rahmada Natasya
Dwi Ardita
M. Risfi Gunawan

Kelompok : 12

B. Isi Makalah
Makalah ini membahas tentang Apa saja kebijakan pendidikan yang ada di dinas
pendidikan dan kementerian agama kabupaten serdang bedagai, apa saja program
yang ada di dinas pendidikan dan kementerian agama kabupaten serdang bedagai,
apakah guru sejahtera dengan tunjangan yang diberikan pemerintah.
C. Kesimpulan
Menganalisis kebijakan pendidikan Islam di Dinas Pendidikan dan Kementerian
Agama Kabupaten Serdang Bedagai, dapat disimpulkan bahwa kebijakan tersebut
memiliki peran penting dalam pengembangan pendidikan agama yang berkualitas.
Melalui analisis ini, dapat ditemukan berbagai hal yang perlu diperhatikan dan
ditingkatkan guna memperbaiki sistem pendidikan Islam di kabupaten tersebut.
Pertama, pentingnya peningkatan kualitas kurikulum dan materi pelajaran dalam
pendidikan agama. Evaluasi dan pengembangan kurikulum serta materi pelajaran
yang relevan dan responsif terhadap kebutuhan dan perkembangan zaman menjadi hal
yang esensial. Kurikulum yang komprehensif dan materi pelajaran yang mendalam
akan memberikan landasan yang kuat bagi peserta didik dalam memahami agama
secara holistik. Kedua, integrasi teknologi dalam pendidikan agama menjadi
kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran agama dapat meningkatkan daya tarik,
keterlibatan, dan efektivitas pembelajaran. Pemanfaatan multimedia, e-learning, dan
platform online dapat memberikan akses yang lebih luas bagi peserta didik dalam
memperdalam pemahaman agama. Ketiga, perlu adanya peningkatan program dan
kegiatan pendukung dalam pendidikan agama. Program seperti pengajian, pelatihan
keagamaan, bimbingan dan konseling, serta kegiatan sosial berbasis agama perlu
disempurnakan. Hal ini akan memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih
holistik dan mendalam bagi peserta didik, serta mendorong keterlibatan masyarakat
dalam pendidikan agama. Selain itu, kerjasama yang erat antara dinas pendidikan,
Kementerian Agama, lembaga agama, dan tokoh agama menjadi kunci dalam
pengembangan kebijakan pendidikan Islam. Kerjasama ini akan memastikan
implementasi kebijakan yang tepat dan sesuai dengan aspirasi masyarakat. Dialog
rutin dengan tokoh agama juga dapat membantu merumuskan kebijakan yang sesuai
dengan kebutuhan dan nilai-nilai agama yang dijunjung. Dalam rangka menganalisis
kebijakan pendidikan Islam di Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama Kabupaten
Serdang Bedagai, perlu dilakukan upaya terus-menerus untuk meningkatkan kualitas
kurikulum dan materi pelajaran, mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran
agama, memperbaiki program dan kegiatan pendukung, serta memperkuat kerjasama
dengan lembaga agama dan tokoh agama.

D. Kelebihan
Sumber data yang diambil sangat akurat dan terpercaya Penyusunanya
rapi
E. Kekurangan
Hanya sedikit kekurangan yaitu di dalam makalah tidak terdapat kebijakan pendidikan
apa saja yang sudah berhasil diterapkan di kabupaten Serdang Bedagai.
MAKALAH XIII

Judul materi : Memformulasikan Sebuah Kebijakan Pendidikan Sendiri


Nama Penyusun : Suci Maharani
Zurkarnain

Kelompok : 13

B. Isi makalah
Makalah ini berisi tentang pengertian perumusan kebijakan pendidikan, apa saja
faktor yang mempengaruhi adanya sebuah kebijakan pendidikan, apa saja tahapan
perumusan kebijakan pendidikan, siapa saja aktor dalam perumusan kebijakan
pendidikan, bagaimana hasil perumusan sebuah kebijakan pedidikan di sekolah.
C. Kesimpulan
Perumusan kebijakan pendidikan adalah cara untuk dapat memutuskan suatu kendala
yang dibentuk oleh aktor-aktor yang berwenang dalam membuat kebijakan dalam
menghadapi kendala yang ada serta dari banyaknya cara alternatif yang ada maka
dipilihnya alternative kebijakan yang paling baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi
perumusan kebijakan pendidikan yaitu pengaruh tekanan luar, kebiasaan lama,
sifatsifat pribadi, kelompok luar, dan pengaruh keadaan masa lalu. Tahapan
perumusan kebijakan pendidikan nasional terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap
perumusan masalah, penyusunan agenda, formulasi kebijakan, adopsi kebijakan dan
tahap implementasi kebijakan. Adapun aktor-aktor yang ikut serta dalam merumuskan
kebijakan pendidikan adalah badan legislatif, eksekutif, administrator, kelompok yang
berkepentingan, dan organisasi masyarakat. Tahapan proses perumusan kebijkan
pendidikan di masing-masing satuan pendidikan yaitu adanya rapat dinas,
musyawarah mufakat, dan implementasi kebijakan kepada seluruh warga sekolah.
Adapun hasil pembuatan sebuah rumusan kebijakan pendidikan saya sendiri di
sesuaikan dengan undang-undang pendidikan nasional tentang implementasi
kurikulum merdeka yang mengutamakan profil pelajar pancasilanya. Kebijakan
pendidikan yang saya buat yaitu Profil Pelajar Pancasila Berbasis Budaya Sekolah
yang terdiri dari visi, misi, pengintegrasian nilai-nilai pancasila, pembinaan identitas
budaya sekolah, pengembangan karakter dan keterampilan sosial, partisipasi dalam
kegiatan budaya dan pengabdian masyarakat, kolaborasi dengan keluarga dan
masyarakat, dan sampai pada evaluasi dan pemantauan pelaksanaan kebijakan.

D. Kelebihan
Kalimat yang digunakan mudah dipahami
E. Kekurangan
Isi makalah kurang sesui dengan judul

Anda mungkin juga menyukai