1.konsep perencanaan pendidikan ada 7 macam yaitu (1) pengertian perencanaan pendidikan; (2)
tujuan perencanaan pendidikan; (3) manfaat perencanaan pendidikan; (4) ruang lingkup perencanaan
pendidikan; (5) karakteristik perencanaan pendidikan; (6) prinsip-prinsip perencanaan pendidikan;
dan (7) proses atau tahapan penyusunan perencanaan pendidikan.
Penjelasan konsep di atas
pengertian perencanaan pendidikan. Ada beragam pengertian perencanaan yang telah dikemukakan
oleh para ahli, antara lain menurut: (1) Bintoro Tjokroaminoto, perencanaan adalah ‘proses
mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan
tertentu; (2) Prajudi Atmosudirdjo, perencanaan adalah ‘perhitungan dan penentuan tentang sesuatu
yang akan dijalankan dalam rangka mencapai tujuan tertentu
- tujuan perencanaan pendidikan. Ada beberapa tujuan perlunya penyusunan suatu perencanaan
pendidikan, antara lain: (1) untuk standar pengawasan pola perilaku pelaksana pendidikan, yaitu
untuk mencocokkan antara pelaksanaan atau tindakan pemimpin dan anggota organisasi pendidikan
dengan program atau perencanaan yang telah disusun
- manfaat perencanaan pendidikan. Menurut para ahli, ada beberapa manfaat dari suatu perencanaan
pendidikan yang disusun dengan baik bagi kehidupan kelembagaan
- Ruang lingkup perencanaan pendidikan mempunyai jangkauan yang cukup luas
- karakteristik perencanaan pendidikan. Berdasarkan beberapa pengertian, tujuan, manfaat, dan
ruang lingkup perencanaan pendidikan
- Prinsip interdisipliner, Prinsip fleksibel, Prinsip efektifitas-efisiensi Prinsip progress of change
Prinsip objektif, rasional dan sistematis,
- Tahap need assessment, ahap formulation of goals and objective, Tahap policy and priority setting,
TEORI PERENCANAAN PENDIDIKAN
Teori Sinoptik
Teori ini terkadang disebut dengan bahasa lain ; system planning, rational system approach, rasional
comprehensive planning. Menggunakan model berfikir system dalam perencanaan, sehingga objek perencanaan
dipandang sebagai suatu kesatuan yang bulat, dengan satu tujuan yang disbebut visi.
Teori Incemental
Didasarkan pada kemampuan institusi dan kinerja personalnya. Bersifat desentralisasi dan tidak cocok
untuk jangka panjang.
Teori Transactive
Menekankan pada harkat individu yang menjunjung tinggi kepentingan pribadi dan bersifat
desentralisasi
Teori Advocacy
Menekankan hal-hal yang bersifat umum, perbedaan individu dan daerah diabaikan. Dasar perencanaan
tidak bertitik tolak dari pengamatan secara empiris,
Teori Radikal
Teori ini menekankan pentingnya kebebasan lembaga atau organisasi lokal untuk melakukan perencanaan
sendiri
Teori SITAR
Merupakan gabungan kelima teori diatas sehingga disebut juga complementary planning process. Teori
ini menggabungkan kelebihan dari teori diatas sehingga lebih lengkap.
3. Profil pendidikan merupakan gambaran mengenai tingkat pendidikan pada suatu wilayah tertentu.
Gambaran pendidikan ini dapat dilihat dari dua variabel yaitu indikator dan data. Indikator pendidikan terdiri
atas indikator nonpendidikan dan pendidikan. Begitu juga pada variabel data yaitu terdiri atas data
nonpendidikan dan pendidikan. Data pendidikan fokus pada data pendidikan dasar dan menengah (Dikdasmen)
yaitu Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) serta
rangkuman Dikdasmen. Disamping itu juga dilengkapi variabel prasarana dan sumberdaya manusia. Prasarana
pendidikan yang dimaksud dapat berupa ruang kelas, perpustakaan, ruang usaha kesehatan, ruang komputer,
ruang laboratorium, dan ruang olah raga. Sedangkan sumberdaya manusia diantaranya yaitu guru, siswa, dan
lulusan.
Mengenai profil pendidikan yang pernah dilakukan adalah menjadikan profil pendidikan terintegrasi
kedalam suatu database dengan juga menambahkan fitur pengolahan dana bantuan operasional sekolah (BOS)
Namun, sistem informasi profile pendidikan tersebut masih dapat ditambahkan lagi fitur aplikasi yang lain yang
dapat menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna sesuai dengan proses bisnis pada setiap daerah .
4. Seperti yang telah kita ketahui, di zaman modern ini pendidikan dan tantangan dalam kehidupan
dari berbagai macam bidang. Persoalan-persoalan dalam dunia modern inilah yang menjadi tantangan besar bagi
umat Islam untuk menjadi problem solver dan justru tidak menjadi bagian dari persoalan itu sendiri. Islam
diturunkan ke muka bumi sebagai hudan li al-naas, yaitu petunjuk bagi umat manusia. Sebagai al-Din, islam
merupakan sistem kehidupan yang meliputi seluruh bidang kehidupan, baik masalah sosial, ekonomi, politik,
kebuduyan, hukum maupun keimanan. Inilah yang diisyaratkan oleh Al-Quran bahwa kita harus ber-Islam
secara kaffah (utuh). Pada intinya lembaga-lembaga pendidikan harus mereformasi kurikulumnya agar dapat
menyiapkan sumber daya manusia yang unggul dan memiliki daya saing dalam menghadapi kompetisi global.