Anda di halaman 1dari 6

E.ISSN.

2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.10 No.3 Edisi September 2022

KONSEP DASAR ANALISIS KEBIJAKAN PENDIDIKAN


Oleh :
Anesti Rohma Wardani1), Farid Setiawan2), Moh Rifki3), 1D]KLI 1DIL¶ 'LQXOORK4), Indo Ahya Maulana5),
1XU¶$LQL =DKUR6), Hafizh Ananda Rizkilla7), Nurul Khiyaroh8)
1,2,3,4,5,6,7,8
Fakultas Agama Islam, Universitas Ahmad Dahlan
1
email: anesti1900031082@webmail.uad.ac.id
2
email: farid.setiawan@pai.uad.ac.id
3
email: moh1900031087@webmail.uad.ac.id
4
email: nazhif1900031089@webmail.uad.ac.id
5
email: indo1900031092@webmail.uad.ac.id
6
email: nuraini1900031343@webmail.uad.ac.id
7
email: hafizh2000031203@webmail.uad.ac.id
8
email: nurul2000031203@webmail.uad.ac.id

Abstrak
Pendidikan merupakan suatu bidang yang begitu sangat penting didalam kehidupan manusia. Dimana
Pendidikan sangat mendorong dan dapat meningkatkan sebuah kualitas yang terdapat pada manusia baik dalam
segi kompetensi, efektif dan juga psikometer. Dalam analisis kebijakan merupakan sebuah penelitian sosial yang
dimana dilakukan secara sistematis dan disusun dalam rangka untuk mengetahui sebuah substansi dari suatu
kebijakan yang dapat diketahu dengan jelas. Kebijakan menurut istilah dapat diterjemahkan dengan politik
program, keputusan aturan, konverensi, ketentuan, rencana strategis, serta kepemahaman yang lainnya.
Kebijakan merupakan suatu kegiatan politik didalam organisasi yang dapat memberikan dan menciptakan
pemikiran dengan bijaksana sesuai dengan tujuan yang sudah ditetapkan dalam organisasi tersebut sehingga
pemikiran analislis kebijakan pendidikan adalah suatu konsep prosedur dalam menghasilkan informasi data-data
di pendidikan sebagai suatu pengarahan sebagai alat alternative untuk perumusan kebijakan dalam mengambil
keputusan yang bersifat diplomatis dalam mengatasi masalah pendidikan. Dengan demikian analisis pendidikan
ialah ilmu sosial terapan yang dikonsep dalam rancangan kerangka subtansi kebijakan pendidikan yang
bertujuan sebagai penjelas pada masalah yang akan dijawab oleh kebijakan dan suatu masalah yang akan timbul
akibat implementasi kebijakan yang telah dibuat.

Kata Kunci: Analisi, Kebijakan, Pendidikan

1. PENDAHULUAN faktual mengenai sebab-sebab dan akibat-akibat suatu


Setiap orang mempunyai keinginan untuk kebijakan.
mewariskan suatu aturan-aturan kepada generasi Sebagaimana diungkapkan oleh (Fattah, 2012)
selanjutnya. Menurut (Imron, 2012) menyatakan bahwa analisis kebijakan pendidikan
bahwa kebijakan adalah suatu ciri khas dari seorang menggambarkan bagaimana negara merencanakan
pemimpin dalam melakukan kegiatan. dan menuju pada prioritas pendidikan, kemudian
Pendidikan adalah bidang yang sangat penting hasil analisis tersebut harus dijelaskan oleh adanya
bagi kehidupan manusia, pendidikan dapat faktor- faktor global kebijakannya. (Dunn, 2016)
mendorong meningkatkan kualitas manusia dalam mengemukakan bahwa analisis kebijakan adalah
bentuk meningkatnya kompetensi kognitif, afektif, suatu disiplin ilmu sosial terapan yang menggunakan
maupun psikomotorik. Masalah yang dihadapi dalam berbagai macam metode penelitian dan argumen untuk
upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas menghasilkan dan memindahkan informasi yang
kehidupan sangat kompleks, banyak faktor yang harus relevan dengan kebijakan, sehingga dapat
dipertimbangkan karena pengaruhnya pada kehidupan dimanfaatkan ditingkat politik dalam rangka
manusia tidak dapat diabaikan, yang jelas disadari memecahkan masalah-masalah kebijakan. Stokey &
bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor yang Zekhauser ( 1978 ), mengartikan bahwa analisis
dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia kebijakan adalah sebagai suatu proses yang rasional
suatu bangsa (Timperly, 2012). dengan menggunakan metode dan teknik yang juga
Analisis kebijakan merupakan penelitiansosial rasional.
terapan yang secara sistematis disusun dalam rangka Seiring dengan perkembangan zaman dan era
mengetahui substansi dari kebijakan agar dapat globalisasi yang sangat pesat menuntut adanya
diketahui secara jelas informasi mengenai masalah- peningkatan mutu pendidikan. Setiap sistem
masalah yang dijawab oleh kebijakan dan masalah- pendidikan harus mampu melakukan perubahan-
masalah yang mungkin timbul sebagai akibat dari perubahan ke arah perbaikan dan peningkatan
penerapan kebijakan. Ruang lingkup dan metode mutu (Goodwin, 2014). Aktivitas yang para analis
analisis kebijakan umumnya bersifat deskriptif dan lakukan dengan memakai salah satu cara maupun

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 88


E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.10 No.3 Edisi September 2022

kombinasi cara agar mendapatkan pertimbangan dengan meneliti untuk mendapatkan data untuk
untuk dijadikan tumpuan saat membangun planning memecahkan masalah yang sedang diteliti. Dalam
apa yang akan itu bermanfaat serta sinkron mulai penelitian ini menggunakan studi dokumentasi data
dari Visi Misinya dan apa yang direncanakan dalam yang dicari di internet. Menurut Moleong dalam
Pendidikan dibatas waktu yang ditentukan. Sehingga Budiman (2015:68) menyatakan bahwa studi
dalam analisis kebijakan ini memiliki beberapa point dokumentasi adalah salah satu metode dalam suatu
penting, apa saja? pertama, kegiatan; kedua, analisis; penelitian pengumpulan data dengan membaca,
ketiga, salah satu maupun beberapa kombinasi memahami, dan menganalisis dokumen yang ada
metode; keempat, saran untuk planning yang akan dalam penyimpanan yang dibuat oleh seseorang.
dilakukan. Maka dari itu bisa menghasilkan Dalam jurnal ini menggunakan teknik analisis
informasi teknis dari analisis kebijakan Pendidikan data berupa metode SWOT proses dimulai dengan
itu untuk sebuah masukan bagi formulasi dari mengidentifikasi, merumuskan suatu kebijakan, suatu
sebagian opsi kebijakan yang mendapat dukungan rencara, dan suatu proyek skala besar maupun kecil
dari keterangan teknis pula, adalah dari bagian dengan menilai serta memaparkan faktor dalam
bidang Pendidikan, keterangan dari teknis itu adalah dan luar yang dapat mempengaruhi jalannya
sebuah satuan tunggal maklumat akan kebijakan untuk mencapai tujuan atau hasil yang
realitasinduktif, yang disupport melalui realita diinginkan. Kemudian dipilih faktor mana yang
empiris, sebagai wujudan melalui deretan analisis membantu dan mana yang tidak mendukung dalam
data. Maka kebijakan analisis Pendidikan memberi rencana yang akan dikerjakan untuk mencapai tujuan
pemahaman yang lebih yaitu aktivitas untuk tersebut. Pedoman dasar di analisis SWOT adalah
memperoleh fakta kependidikan melalui jalan yang membandingkan kondisi tertentu dengan kondisi
memakai data untuk masukan, agar perumusan dari yang lainnya yang sama maupun berbeda. (1)
alternative kebijakan dapat dilakuikan dan strenght: terdapat di dalam kebijakan tersebut
ketentuannya itu berwatak politis yang digunakan berupa kekuatan dan kelebihan; (2) weakness:
dalam menyelesaikan perkara dalam kependidikan. terdapat di dalam kebijakan tersebut berupa
Sehingga menjalankan analis tidak sembarangan kelemahan dan kekurangan; (3) opportunity: terdapat
dilakukan oleh analisis kebijakan pendidika pada di luar kebijakan tersebut berupa peluan;, (4) threats:
data maupun hanya informasi. Namun juga teliti terdapat di luar kebijakan tersebut berupa
dalam mencermati semua aspek yang berkaitan ancaman. Kemudian dilakukan analisis berbagai
dalam prosedur membuat sebuah kebijakan., sampai data yang telah diperoleh setelah selesai menganalisis
kepada penyampaian alternatif tersebut terhadap lalu menetapkan rencana mana yang akan digunakan
para pembuat keputusan. untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2. METODE PENELITIAN 3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Penelitian ini menggunakan kajian analisis Pengertian Kebijakan Pendidikan
dari berbagai sumber buku, internet, artikel, dan a. Definisi kebijakan
jurnal. Hal ini digunakan untuk analisis tanpa Kebijakan menurut istilah dapat diartikan
mencari data dengan terjun ke lapangan. Di jurnal ini sebagai politik, program, keputusan aturan,
membahas tentang analisis kebijakan pendidikan. konverensi, ketentuan, rencana strategis, serta
Menurut Muhson (2006:1) menyatakan bahwa pendapat yang sesuai lainnya. Dalam suatu
analisis data adalah sebuah metode dalam suatu Kebijakan memiliki istilah-istilah lain dalam
proses penelitian yang dilaksanakan setelah semua gambaran yang berbeda. Kebijakan bisa dapat di
data yang diperoleh akan digunakan untuk istilahkan dengan kecerdasan, keputusan, kemahiran
memecahkan suatu permasalahan. Setelah ini akan serta kebijaksanaan. Kebijakan juga dapat menjadi
dibahas menggunakan metode deskriptif yang di suatu rencana dasar dalam melakukan pekerjaan, juga
mana pengertiannya Menurut Sugiyono (2011:147), dapat digunakan dalam kepemimpinan di
metode analisis deskriptif adalah metode statistik pemerintahan untuk bertindak dan memberikan
yang digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis keputusan yang telah disepakati, serta dapat
dan menggolongkan data yang telah dikumpulkan digunakan dalam organisasi untuk merancang
sesuai apa adanya tanpa bermaksud membuat suatu pernyataan cita-cita yang menjadi tujuan, kebijakan
kesimpulan baru yang bersifat umum atau juga dapat menjadi tujuan, prinsip sebagai pedoman
mengeneralisasikannya. dalam mencapai harapan yang sesuai tepat sasaran.
Teknik pengumpulan data menggunakan Kebijakan merupakan suatu aktivitas kegiatan
pengumpulan data sekunder, Menurut Sugiyono politik didalam suatu kelompok organisasi yang
dalam Ahdiani (2013) menyatakan bahwa dokumen dapat memberikan dan menciptakan pemikiran
merupakan catatan peristiwa yang telah terjadi. Ada dengan bijaksana sesuai dengan tujuan yang yang
berbagai jenis bentuk dokumen seperti: (1) gambar; telah direncanakan dan disetujui dalam organisasi
(2) catatan; (3) karya yang semuanya dibuat maupun tersebut untuk memberikan pemikiran menjadi
didokumentasikan oleh seseorang. Studi dokumentasi terarah dengan baik, pemikiran tersebut bertujuan
merupakan salah satu metode pengumpulan data memutuskan permasalahan sehingga dapat

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 89


E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.10 No.3 Edisi September 2022

mendapatkan keputusan yang sesuai dengan tujuan penting di era zaman milenial sekarang, sehingga
(Rismawan 2017). dalam aspek kehidupan memang pihak yang berwenang dan pemerintah yang memiliki
membutuhkan pemikiran bijak, yang senantiasa dapat otoritas secara langsung dibiarkan dalan pengesahan
diteladani dan menjadikan sebuah pedoman dan suatu kebijakan jika dalam pengesahan tersebut
panduan didalam aktivitas agar dapat membatasi melakukan tidakan tertentu yang mempengaruhi dan
setiap perilaku dan keputusan secara terarah dengan memberikan dampak negative terhadap masyarakat
baik. Kebijakan tersebut juga dapat diterapkan tanpa menganalisis dan menelaah serta di fahami
didalam sebuah sistem pendidikan yang dapat disebut subtansi,alasan,dampak terdahulu bagi masyarakat.
kebijakan pendidikan. Artinya kebijakan harus dikritisi dan dikaji sesuai
b. Analisis kebijakan pendidikan data informasi guna untuk kesejahteraan masyarakat
Analislis suatu kebijakan pendidikan dapat dan kepentikan pendidikan nasional.
didefinisikan sebagai suatu konsep tata cara dalam Urgensi Analisis Kebijakan Pendidikan
menghasilkan informasi yang berbentuk sebuah Implementasi analisis kebijakan mesti
kumpulan data-data dipendidikan sebagai suatu dilakukan, karena mampu mendukung dalam
pengarahan sebagai alat alternative untuk perumusan pengambilan kesimpulan guna memperoleh
kebijakan dalam mengambil keputusan yang bersifat keterangan terkait atas kesimpulan yang akan
diplomatis dalam mengatasi masalah pendidikan diambil. Proses analisis kebijakan bisa dilaksanakan
(Hanisyi 2013). Analisis kebijakan pendidikan dengan observasi, penjelasan serta pemisahan kasus-
bertujuan untuk menganalisisis data dan informasi kasus yang mampu mengetahui ketidaksesuaian
pendidikan serta mempertahankan aspek-aspek antara tujuan dan usaha menghadirkan cara-cara
didalam proses perancangan dan pembuatan suatu baru, dan mengajukan cara untuk mengungkapkan
kebijakan. Proses dari pembuatan kebijakan meliputi gagasan pada pembuatan kebijakan. Keterlibatan
dari menganalisis masalah, pengumpulan data terkait utama berdasarkan proses implementasi analisis
pendidikan, penentuan alternative hingga pada kebijakan yaitu menyampaikan saran atas keputusan
penyampaian alternative terhadap para pembentuk dengan menghitung sensivitas dan prioritas
keputusan dalam pendidikan. Rumusan alternative parameter yang telah ditentukan. Analisis kebijakan
pendidikan dibuat melalui pelaksanaan analisis bukanlah inti dari proses pengambilan kepentingan,
kebijakan tidak serta merta muncul sendiri tanpa tetapi penting karena hal ini merupakan komponen
adanya anasisis kebijakan terlebih dahulu. Setelah dari prosedur evaluasi kelembagaan. Badjuri dan
rumusan kebijakan pendidikan telah didukung oleh Yuwono menyampaikan bahwa terdapat lima poin
kekuatan kewanangan yang sudah ada, dari dukungan utama kenapa analisis kebijakan penting: 1) Analisis
otoriter atau kewenangan tersebut maka alternative kebijakan dilaksanakan menggunakan teknik ilmiah
kebijakan akan dapat berubah menjadi kebijakan yang objektif, logis dan ilmiah. Artinya ketika
pendidikan. Maka dari itu prosedur dapat analisis kebijakan dilakukan, penyusunan kebijakan
menciptakan alternative kebijakan, sehingga proses dilaksanakan dengan cara saintifik oleh karena itu
tersebut menjadi rasional. Berlangsungnya proses kebijakan tersebut bisa diukur dan
kebijakan merupakan suatu bagian yang digunakan dipertanggungjawabkan 2) analisis kebijakan yang
dalam proses politik oleh para wewenang yang dilaksanakan secara terfokus dan menyeluruh akan
memiliki otoritas atau kekuasaan. membentuk kebijakan yang sesuai dengan tujuan,
Kebijakan pendidikan mempunyai sifat yang sehingga mampu memajukan kesejahteraan rakyat
strategis yang terkait dengan polotik, meskipun negara. 3) analisis kebijakan bersifat
banyak pihak yang menangkap serta memahami multidimensional, interdependen, dan berkaitan
pendidikan harus bebas dari politik. Salah satunya sehingga penting dilakukan guna membentuk
tujuan, nilai-nilai, arah, dan dana pendidikan. Jadi dampak yang komprehensif. 4) analisis kebijakan
pendidikan nasional semuanya diatur dalam mampu membentuk arah implementasi kebijakan dan
kesepakatan politik. Begitupun realitanya, masih melaksanakan evaluasi. Bukti ini karena analisis
banyak ditemui proses rasional analisis kebijakan kebijakan bisa bersifat konkret dan strategis, oleh
pendidikan yang melibatkan politik dan tidak dapat karena itu bisa dipakai pada masa mendatang. 5)
dipisahkan. Proses politik menjadi salahsatu bentuk analisis kebijakan mampu membagikan peluang
rasioanal karena proses politik masih ada orientasi besar untuk rakyat agar bisa berkontribusi dalam
hubungan dengan kepentingan masyarakat. upaya membentuk kebijakan (partisipasi publik).
Analisis pendidikan dapat didefinisakan Oleh sebab itu analisis kebijakan publik mampu
sebagai suatu ilmu social terapan yang dikonsepkan dijadikan objek yang dipakai untuk mewujudkan
dalam sebuah struktur rancangan suatu kerangka impian (Safitri et al., 2021).
subtansi kebijakan pendidikan yang bertujuan untuk Untuk menghindari kebijakan yang diambil
mempenjelas suatu masalah yang akan diselesaikan dari pertimbangan dengan kekuasaan melaka maka
oleh kebijakan dan mengantisipasi suatu masalah perlunya dilakukan analisis kebijakan. Pertimbangan
yang akan terjadi akibat implementasi kebijakan yang yang dilaksanakan secara saintifik dengan
telah dibuat sebelum ditetapkan. Maka dari itu menggunakan prosedur ilmiah, objektif dan
analisis kebijakan di bidang pendidikan sangatlah sistematis kadang sulit diketahui. Kondisi ini

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 90


E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.10 No.3 Edisi September 2022

disebabkan karena keterkaitan antara pembentukan pendidikan, sehingga tujuan yang telah direncanakan
kebijakan yang menggunakan unsur politik yang dapat dicapai.
berkaitan dengan kebijakan sentral dan daerah. Analisis kebijakan pendidikan yang
Adanya analisis kebijakan dilaksanakan mampu dilaksanakan sebagai pedoman untuk melakukan
memberikan fakta dan argumentasi yang utuh tindakan bagi pengambilan keputusan berfungsi
sehingga bisa disetujui oleh masyarakat. Hal yang sebagai: 1) mencapai ketertiban layanan dalam
terpenting yang bisa dilakukan pada analisis pendidikan, 2) setiap warga diberi jaminan hak asasi
kebijakan adalah perlunya mengidentifikasi kasus untuk mendapatkan layanan pendidikan, 3)
dan tujuan perumusan kebijakan. Tetapi banyak keefektifan program kegiatan layanan pendidikan, 4)
kasus yang terjadi saat pembuat kebijakan pemeran pendidikan dapat melaksanakan pendidikan,
mengintruksikan para analisis kebijakan guna 5) terwujudnya ketertiban adnimistrasi (Arwildayanto
melaksanakan analisis tetapi tidak bersama dengan et al., 2018). Adapun fungsi lain analisis kebijakan
penggunaan keterangan yang asertif, bahkan ada pendidikan yaitu ada tiga fungsi, yang mana apabila
yang memberikan keterangan yang tujuannya tiga fungsi tersebut tidak lengkap atau lebih maka
berbeda bagi para analisis kebijakan. Walaupun ada target dalam analisis kebijakan tidak dapat tercapai.
maksud yang berbeda mereka mesti didapatkan. Jadi 1) Fungsi Alokasi. Dalam kegiatan analisis
maksud tersebut mampu didapatkan dalam kurun kebijakan pendidikan, fungsi alokasi merupakan
waktu dekat dan maksud tujuan yang didapatkan salah satu fungsi yang penting untuk diperankan.
untuk generasi kedepan. Contoh yang bisa ditemukan Hal ini berkaitan dengan mengalokasikan agenda
yaitu pendidikan. Pendidikan dasar dan pendidikan penelitian, pengembangan, dan analisis kebijakan
menengah merupakan tujuan dari pendidikan. pendidikan itu sendiri yang berlandasan kajian
Pendidikan tujuannya untuk mengembangkan mutu terhadap isi-isu kebijakan pendidikan yang
pengetahuan serta keahlian, mengembangkan tingkatnya lebih makro dan strategis.
kepribadian dan mental masyarakat, dan 2) Fungsi inquiri. Apabila semua atau sebagian
memperbaiki tatanan sosial kemasyarakatan. Dapat agenda penelitian dan pengembangan telah
disimpulkan bahwa perlunya dilakukan analisis terlaksanakan dan mencapai hasilnya maka fungsi
kebijakan yaitu untuk memahami bentuk keselarasan inquiri ini dapat dilaksanakan. Topik penelitian
dan pembiayaan berdasarkan kebijakan yang diambil dari fungsi ini adalah komponen integral dari isu
dan dianalisis dengan metode ilmiah menggunakan kebijakan strtegis-politis. Kajian kegiatan analisis
pendekatan saintifik. Hal ini karena analisis kebijakan pendidikan dalam fungsi inquiri ini
kebijakan di Indonesia belum dilaksanakan secara bersifat komperhensif yang bisa berbentuk kajian
maksimal. metodologi atau kajian subtansi.
Kebijakan yang diambil banyak yang bersifat 3) Fungsi komunikasi. Fungsi ini dapat dilakukan
politis dan terburu-buru. Dari uraian yang disajikan, apabila analisis kebijakan pendidikan sudah
bisa disimpulkan pentingnya analisis kebijakan menghasilkan berbagai usulan kebijakan yang
sebelum mengambil putusan bisa mempengaruhi realistis. Dalam fungsi komunikasi ada pihak-
efektivitas kebijakan. Tetapi, sangat disayangkan pihak untuk bisa melaksanakan tugas analisis
kebijakan yang diambil di indonesia banyak tidak kebijakan yaitu penyampaian alternatif atau
dianalisa secara menyeluruh. Akibatnya banyak gagasan kebijakan. Pihak terkait misalnya
kebijakan non-agresif dan pemecahan masalah yang pembuat keputusan, perencana, pengelola,
didapatkan. Proses kebijakan tidak bisa disangkal peneliti, dan masyarakat luas sebagai konsumen
jika mahal karena banyak kebijakan yang tidak pendidikan (Saifuddin, 2016).
dilaksanakan secara optimal. Karakteristik Analisis Kebijakan Pendidikan
Fungsi Analisis Kebijakan Pendidikan Selain itu, dapat kita ketahui bahwasanya
Sebuah kebijakan dalam organisasi diperoleh karakteristik-karakteristik ini dalam
pendidikan akan terlaksana dengan baik dengan analisis kebijakan pendidikan yang perlu kita
adanya faktor yang menentukan perubahan, diketahui artinya, analisis kebijakan pendidikan yang
perkembangan, dan restrukturasi organisasi mewujudkan suatu metode, jalan, ataupun aktivitas
pendidikan. Hal ini berupa keputusan-keputusan yang panduan yang berasal dari beraneka macam sumber
terdiri dari tujuan, prinsip, dan aturan. Sehingga berita tentang bantuan dalam pendidikan. Selain itu
sumber daya organisasi pendidikan dapat bergerak juga dapat mewujudkan suatu berita yang secara
dan terlaksana dengan maksimal. Kebijakan spontan dengan menjadi sumber utama dalam sebuah
pendidikan memiliki pedoman untuk pemimpin, staf, tinjauan analisis kebijakan dan juga merupakan
dan personel organisasi pendidikan dalam keluaran. Analisis kebijakan dapat berupa konsultasi
berinteraksi dengan lingkungannya. Pedoman ini teknis standar operasional prosedural (SOP).
menggunakan format kebijakan penidikan yang Adapun Karakteristik memiliki ciri analisis
berbentuk catatan dan tulisan. Analisis kebijakan kebijakan pendidikan berbentuk suatu materi dasar,
pendidikan dilakukan sebagai panduan untuk alur, rangkaian dan sasaran untuk memahami
melakukan tindakan dalam memberi arahan kegiatan ketentuan yang berkaitan dengan pendidikan lalu
pendidikan, organisasi sekolah atau lembaga konsumen dari analisis ini merupakan hal yang dapat

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 91


E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.10 No.3 Edisi September 2022

diusaikan dalam ketentuan serta anggota dengan pengambilan keputusan termasuk keperluan yang
memiliki kepentingan tentang politik yang telah akan di analisis kebijakan pendidikan.
ditetapkan. Kajian politik pendidikan ini harus 4) Disusun oleh pihak yang berwenang kebijakan
Memiliki konsep operasional dan juga tujuan yang pendidikan semestinya mempunyai wewenang
jelas untuk memperjelas skema pencapaian tujuan buat memaksa pihak terkait, buat menghindari
pendidikan yang diinginkan dan juga harus dibuat resikonya nir hingga menyebabkan dampak
oleh pihak yang berwenang (Ghazali & Wibawa, hancurnya pendidikan dan daerahnya. Para
2021). pemangku (administrator) pendidikan, ahli politik
Metode masalah pendidikan adalah sistem dan analisis kebijakan yang terkait dengan hal itu
yang bertujuan menginventaris ciri-ciri dalam primer memakai kebijakan pendidikan merupakan bagian
menurut metode ini bukan setara menggunakan utama penghasil kebijakan pendidikan.
enumerasi menurut sepenggal metode, mengenai ciri 5) Bisa dinilai dengan kualitas, analisis kebijakan
menurut metode masalah pendidikan merupakan: pendidikan dasar tanggal menurut ahli pakar
tidak terdapat perkara pendidikan yang serupa didalam syarat yang perlu ditindaklanjuti. Apabila
dengan karakteristik dan juga karakter, karakteristik mempunyai niat yang baik dan tulus, maka perlu
dan konduite setiap masalah pendidikan mengenai mempertahankan dan juga ditingkatkan,
dampak di dalam metode sebagai holistik, dengan sebaliknya apabila menyandang
dampak di dalam holistik metode jangan terkait kekurangan,dengan hal itu wajib untuk bisa
dalam anggota individu atau sub metode yang bereda, memperbaiki. Analisis kebijakan pendidikan
semua isu dan masalah pada Analisis Kebijakan memiliki sifat yang mampu di evaluasi secara
Pendidikan 43 sub gerombolan yang bahkan mungkin alamiah, ampuh, dan praktis.
menurut anggota metode memiliki dampak tidak 6) Mempunyai sistematika, analisis kebijakan
bebas atas metodeini. Maka dari itu perlu adanya pendidikan sebagai sebuah skema, sang karena itu
analisis kebijakan pendidikan, kemungkinan hendaklah mempunyai sistematika yang menonjol
terjadinya dampak-dampak yang tidak bisa dalam agen dengan melibatkan sepenuhnya di
diperkirakan menurut suatu analisis kebijakan dalam segi yangnantinya perlu dikelola oleh
pendidikan mengingat sanggup terjadi pemecahan sistemnya. Penataan ini juga dimohon dapat
perkara yang sahih akan tetapi, di dalam metode yang memiliki etika yang positif, efektif dan juga
salah. Jika metode kebijakan bersifat berbelit-belit, ditetapkan yang atas karena analisis kebijakan
dengan hal itu akan muncul ketidaksamaan. Filsafat pendidikan yang dipisahkan asal karakter
dengan hal di itu metode bertentangan atas sikap diskriminatif, pragmatis, dan bentuk yang
yang dikerjakannya. Adapun pakar ahli yang terdapat dengan dampak banyak sekali macam
menandai ciri- ciri analisis kebijakan pendidikan faktor yang saling bentrokan dengan yang
secara utama, yaitu menjadi berikut: lainnya.
1) Mempunyai maksud pendidikan, sebagai hal ini Dengan hal ini, perlu diamati dengan seksama
analisis kebijakan pendidikan wajib meyandang dan teliti. Supaya pengesahan bukan menyebabkan
arah yang sudah pasti terarah, tujuan hal ini pasti kekurangan atau cacat pada anggaran baik domestik
sudah menaruh manfaat di dalam penyelesaian dan juga eksternal. Sedangkan, menurut analisis
metode pendidikan yang mendasar. kebijakan pendidikan sepatutnya bertumpu dengan
2) Melengkapi aspek normal, analisis kebijakan menggunakan kebijakan yang lain. Contohnya
pendidikan seharusnya perlu bertindak secara kebijakan penganggaran, kebijakan politik. Dan juga
cepat dengan memenuhi agar di dalam kebijakan kebetulan dalam kebijakan pendidikan dalam pusat,
pendidikan bisa dipertimbangkan dan secara wilayah dan forum pendidikan sendiri-sendiri
normal dengan bertindak dalam suatu kawasan (Pamungkas et al., 2021).
tertentu. Dengan hal itu, kebijakan pendidikan
harus melengkapi kondisi secara undang-undang 4. KESIMPULAN
sesuai jenjang strata konstitusi yang berlaku Dengan demikian analisis kebijakan
terhadap sebuah Kawasan sampai beliau bisa pendidikan merupakan sosiologi terapan yang
dinyatakan normal dan resmi berlaku pada semua dikonseptualisasikan dalam rencana substansi sistem
kawasan yang ditentukan. strategi instruktif yang menunjuk pada klarifikasi
3) Menyandang rancangan fungsional, analisis masalah yang akan dijawab oleh pendekatan dan
kebijakan pendidikan adalah pelatih berwatak masalah yang akan muncul karena pelaksanaannya
awam, maka dari itu wajib memiliki jumlah pengaturan yang telah dibuat.
faedah bagi orang fungsional dan sanggup untuk Kerangka isu persekolahan adalah kerangka
diaplikasikan. Dengan hal itu, kebijakan kerja yang mengharapkan untuk memperhitungkan
pendidikan artinya sebuah macam kewajiban agar kualitas pokok kerangka yang tidak setara dengan
dapat menguraikan desain pendapatana arah jumlah bagian dari sub kerangka, sedangkan atribut
pendidikan yang dibutuhkan stakeholder. kerangka isu pelatihan adalah 1) tidak ada perbedaan.
Denganitu maka terjadinya fungsi dukungan pada masalah instruktif dalam kualitas dan perilakunya, 2)
atribut dan perilaku masing - masing masalah

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 92


E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.10 No.3 Edisi September 2022

instruktif akan mempengaruhi kerangka secara


keseluruhan, 3) dampaknya semua dalam semua
kerangka tidak bergantung juga pada satu bagian atau
sub-pengaturan yang lain, 4 ) semua isu dan isu
dalam investigasi strategi persekolahan 43 potensi
subkelompok kerangka individu tidak memiliki
dampak yang bebas dari keseluruhan kerangka kerja.
Berkenaan dengan para ahli yang berbeda
yang mengenali atribut-atribut ujian strategi
persekolahan secara eksplisit, khususnya sebagai
berikut: memiliki tujuan instruktif, di mana
pemeriksaan pengaturan instruktif harus memiliki
judul yang jelas, tujuan yang memberikan
keuntungan untuk mengurus masalah instruktif
penting.

5. REFERENSI
Arwildayanto, Arifin, S., & Warni, S. T. (2018).
Analisis Kebijakan Pendidikan Kajian
Teoritis, Eksploratif Dan Aplikatif. In
Kebijakan Publik. (Vol. 53, Issue 9).
Dunn, W. (2016). Public Policy Analysis (fifth). New
York: Routledge.
Fattah, N. &. (2012). Analisis Kebijakan Pendidikan .
Bandung: Remaja Rodaskarya.
Ghazali, Irwan, Zakki Teguh Wibawa, dkk. (2021).
Analisis kebijakan pendiidkan. 05, 67±77.
Goodwin, A. (2014). Globalization and the
preparation of quality teacher: rethinking
knowledge domains for teaching. Teaching
Education, 21(1), 19-32.
http://doi.org/10.1080/10476210903466901.
+DQLV\L $VPDG ³.RQVHS 'DVDU $QDOLVLV
.HELMDNDQ ´ Jurnal Pendidikan, Sosial Dan
Keagamaan 4: 48±63.
Imron. (2012). Kebijaksanaan Pendidikan di
Indonesia. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Pamungkas, Oktri, M. Yusuf Noor Khizain dkk.
(2021). KONSEP PEMIKIRAN MENGENAI
KEBIJAKAN BIDANG PENDIDIKAN. 1(1),
6.
5LVPDZDQ :DZDQ ³3HUDQ 'DQ )XQJVL
Infrastruktur Politik Dalam Pembentukan
.HELMDNDQ 3XEOLN ´ Jurnal Ilmiah Ilmu
Administrasi Negara 4: 511±18.
Safitri, U., Nuarizal, A., & Gistituati, N. (2021).
Urgensi analisis kebijakan. JRTI (Jurnal Riset
Tindakan Indonesia), 6(1), 72.
https://doi.org/10.29210/3003818000
Saifuddin, A. (2016). Eksistensi Kurikulum
Pesantren Dan Kebijakan Pendidikan. Jurnal
Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic
Education Studies), 3(1), 207.
https://doi.org/10.15642/pai.2015.3.1.207-234
Timperly, H. W. (2012). Teacher Profesional
Learning and Development:Best Evidence
Synthetis Iteration (BES). Ministry of
Education, 3(1), 130-153. Retrieved from
http://www.oecd.org/edu/school/48727127.pd
f

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 93

Anda mungkin juga menyukai