Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini membahas analisis kinerja laporan

keuangan dengan rasio solvabilitas dan rasio prifitabilitas dengan cara

membandingkan anggaran dengan realisasi.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di PT PLN Persero Cabang Kediri Jl. Basuki Rahmat

No.1, Pocanan, Kecamatan Kota, Kota Kediri dan PT PLN (Persero) Area

Surabaya Selatan Jl. Ngegel Tim No. 14 Surabaya. Alasan peneliti melakukan

penelitian di lokasi ini karena untuk mengetahui bagaimana cara perusahaan

tersebut mempertahankan laba atau bahkan meningkatkan laba dimasa pandemi.

3.3 Data dan Teknik Pengumpulannya

3.3.1 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang

berupa sejarah perusahaan, lokasi perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur

organisasi, dan data keuangan perusahaan tahun 2019-2020.

3.3.2 Jenis Data

a) Data Kualitatif

Data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer

yang berupa sejarah perusahaan, lokasi perusahaan, visi dan misi

perusahaan, struktur organisasi.

23
24

b) Data Kuantitatif

Data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini berupa data

keuangan perusahaan tahun 2019-2020.

3.3.3 Teknik Pengumpulan Data

a) Wawancara

Wawancara dilakukan dengan melakukan tanya jawab secara

langsung dengan petugas perusahaan yang berwenang untuk memperoleh

data tentang gambaran umum perusahaan.

b) Dokumentasi

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mempelajari dan menggunakan catatan yang terkait dengan laporan laba

rugi, anggaran, dan realisasinya.

3.4 Identifikasi Variabel

Penelitian ini menggunakan variabel:

a) Rasio Solvabilitas

b) Rasio Profitabilitas

3.5 Definisi Operasional Variabel

Definisi Operasional adalah definisi yang didasarkan atas variabel yang

diamati. Dan secara tidak langsung, mengacu pada bagaimana mengukur suatu

variabel.

Definisi operasional alat ukur variabel tersebut dapat dilihat pada tabel

berikut ini:
25

Tabel 3.1

Devinisi Operasional

Variable Konsep Variable Indikator Skala


Rasio Solvabilitas
Rasio ini digunakan untuk
mengukur sampai seberapa
Debt to Assets Total Hutang
besar dana pinjaman yang Rasio
Ratio (DAR) Total Asset
digunakan untuk membiaya
aset perusahaan.
Rasio ini digunakan untuk
mengukur dana yang
Debt to Equity Total Hutang
disediakan oleh kreditor Rasio
Ratio (DER) Equitas Pemegang Saham
dan dana yang disediakan
oleh pemilik.
Rasio Profitabilitas
Rasio ini digunakan untuk
menghitung sejauh mana
Rasio net kemampuan perusahaan Laba Bersih
x 100 % Rasio
profit margin untuk menghasilkan laba Penjualan
bersih pada tingkat
penjualan
Rasio yang menunjukkan
Return On
kemampuan perusahaan Laba Bersih
Invesmen x 100 % Rasio
secara keseluruhan dalam Total Investasi
(ROI)
menghasilkan keuntungan
Rasio ini digunakan untuk
mengukur kemampuan
Return on Laba Bersih
perusahaan menghasilkan x 100 % Rasio
asset (ROA) Total Asset
laba bersih berdasarkan
tingkat aset
Return on Rasio ini digunakanakan Laba Bersih Rasio
x 100 %
Equitas Pemegang Saham
equity (ROE) untuk mengukur
kemampuan perusahaan
26

dalam menghasilkan
keuntungan neto
berdasarkan modal saham
tertentu
27

3.6 Teknik Analisis

Metode analisis data pada laporan keuangan digunakan untuk mengukur,

mengetahui, menggambarkan, menentukan serta membandingkan proporsi pada

pos-pos dalam laporan neraca, laba/rugi dan arus kas.

Untuk memecahkan masalah dalam penelitian ini, maka penulis

menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan analisis rasio keuangan

sebagai berikut.

Sebagai standar dalam menilai kinerja keuangan pada penelitian ini, maka

digunakan standar yang telah ditetapkan kementrian BUMN pada salinan

keputusan Keputusan Menteri BUMN Nomor 100 Tahun 2002.

Tabel 3.2

Standar Bobot

Rasio Skor
Debt to Assets Ratio (DAR) 6
Debt to Equity Ratio (DER) 4
Rasio Net Profit Margin 5
Return On Invesmen (ROI) 10
Return On Asset (ROA) 10
Return On Equity (ROE) 15
Total Bobot 50
Sumber: KEP-100/MBU.2002 Kementrian BUMN

Berdasarkan tabel 3.2, dapat dilihat rasio-rasio yang digunakan dengan total

bobot keseluruhan adalah 50. Jadi, tingkat kesehatan PT PLN (Persero)

berdasarkan rasio keuangan akan diketahui dari total bobot yang ditunjukkan pada

tabel 3.2.

Interval Kategori
50=>Tb=>40 Sangat Sehat
40>Tb=>30 Sehat
30>Tb=>20 Kurang Sehat
28

20>Tb=>10 Tidak Sehat


10>Tb=>1,5 Sangat Tidak Sehat

a) Rasio Solvabilitas

Menurut Samryn (2015:174) rasio solvabilitas digunakan para kreditor

untuk mengetahui keberhasilan perusahaan membelanjai aktivanya, selain itu

bisa juga digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan menghasilkan

laba untuk menutupi beban yang dimiliki oleh entitas.

Jenis-jenis rasio solvabilitas yang dapat digunakan pada Penelitian ini

antara lain:

1. Debt to Assets Ratio (DAR)

Perhitungan Debt to Assets Ratio (DAR) yaitu total hutang dibagi dengan

total aset yang dinyatakan dalam bentuk presentase. Rasio ini digunakan untuk

mengukur sampai seberapa besar dana pinjaman yang digunakan untuk

membiaya aset perusahaan.

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Total Hutang
Total Asset

2. Debt to Equity Ratio (DER)

Perhitungan Debt to Equity Ratio (DER) yaitu total hutang dibagi dengan

ekuitas pemegang saham yang ini dinyatakan dalam bentuk presentase. Rasio

ini digunakan untuk mengukur dana yang disediakan oleh kreditor dan dana

yang disediakan oleh pemilik.

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:


29

Total Hutang
Equitas Pemegang Saham

b) Rasio Profitabilitas

1. Rasio Net Profit Margin

Perhitungan rasio net profit margin yaitu laba bersih dibagi dengan

penjualan bersih yang digunakan untuk menghitung sejauh mana kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan. Rasio net

profit margin juga dapat diinterprestasikan sebagai kemampuan perusahaan

untuk menekan biaya-biaya diperusahaan. Rasio net profit margin yang tinggi

menandakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada

tingkat penjulan tertentu, tetapi apabila Rasio net profit margin rendah maka

menandakan penjualan yang terlalu rendah untuk tingkat biaya tertentu, atau

biaya terlalu tinggi untuk tingkat penjualan tertentu atau kombinasi dari kedua

hal tersebut.

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Laba Bersih
Net Profit Margin= x 100 %
Penjulan

2. Return On Invesmen (ROI)

Return on Invesment (ROI) merupakan rasio yang menunjukkan hasil

(return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga

merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola

investasinya.

Berdasarkan salinan keputusan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik

Negara Nomor : KEP-100/MBU/2002 tentang penilaian tingkat kesehatan


30

Badan Usaha Milik Negara yang dilihat daftar skor penilaian ROI sebagai

berikut:

Table 3.3

Tabel Daftar Skor Penilaian ROI

ROI (%) Skor


18 < ROI 10
15 < ROI <= 18 9
15 < ROI <= 18 8
12 < ROI <= 13 7
12 < ROI <= 13 6
12 < ROI <= 13 5
7 <ROI<= 9 4
5 <ROI<= 7 3,5
3 <ROI<= 5 3
1 <ROI<= 3 2,5
0 <ROI<= 1 2
ROI< 0 0
Sumber: KEP-100/MBU.2002 Kementrian BUMN

Rumus untuk mencari Return On Invesment (ROI) dapat digunakan

sebagai berikut:

Laba Bersih
Return On Investment = x 100 %
Total Investasi

3. Return On Asset (ROA)

Perhitungan Return On Asset (ROA) yaitu laba bersih dibagi dengan total

aset yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan

laba bersih berdasarkan tingkat aset. Semakin besar rasio ini maka semakin

baik, hal ini menunjukkan bahwa aktiva lebih cepat berputar dan meraih laba.

Tabel 3.4

Tabel Daftar Skor Penilaian ROA


31

ROA (%) Skor Kriteria


ROA>=1,25 5 Sangat Baik
1,25>ROA=1 4 Baik
1>ROA>=0,75 3 Cukup
0,75>ROA>=0 2 Kurang
ROA<0 0 Sangat Kurang

Rumus untuk mencari Return on Asset (ROA) dapat digunakan sebagai

berikut:

Laba Bersih
Return On Asset= x 100 %
Total Aset

4. Return On Equity (ROE)

Tingkat pengembalian atas ekuitas (ROE) merupakan rasio untuk

mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.

Rasio ini menunjukkan efesiensi penggunaan modal sendiri. Semakin

tinggi rasionya, maka semakin baik/posisi pemilik perusahaan.

Berdasarkan salinan keputusan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik

Negara Nomor : KEP-100/MBU/2002 tentang penilaian tingkat kesehatan

Badan Usaha Milik Negara yang dilihat daftar skor penilaian ROE dibawah

ini:

Tabel 3.5

Tabel Daftar Skor Penilaian ROE

ROE (%) Skor


15 < ROE 15
13 < ROE <= 15 13,5
11 < ROE <= 13 12
9 < ROE <= 11 10,5
7,9 <ROE<= 9 9
6,6 <ROE<= 7,9 7,5
5,3 <ROE<= 6,6 6
32

4 <ROE<= 5,3 5
2,5 <ROE<= 4 4
1 <ROE<= 2,5 3
0 <ROE<= 1 1,5
ROE< 0 1
Sumber: KEP-100/MBU.2002 Kementrian BUMN

Formula untuk mencari return on equity yang digunakan oleh perusahaan

adalah:

Laba Bersih
Return On Equity= x 100 %
Equitas Pemegang Saham

Anda mungkin juga menyukai