METODE PENELITIAN
No.1, Pocanan, Kecamatan Kota, Kota Kediri dan PT PLN (Persero) Area
Surabaya Selatan Jl. Ngegel Tim No. 14 Surabaya. Alasan peneliti melakukan
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang
berupa sejarah perusahaan, lokasi perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur
a) Data Kualitatif
Data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
23
24
b) Data Kuantitatif
a) Wawancara
b) Dokumentasi
a) Rasio Solvabilitas
b) Rasio Profitabilitas
diamati. Dan secara tidak langsung, mengacu pada bagaimana mengukur suatu
variabel.
Definisi operasional alat ukur variabel tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
25
Tabel 3.1
Devinisi Operasional
dalam menghasilkan
keuntungan neto
berdasarkan modal saham
tertentu
27
sebagai berikut.
Sebagai standar dalam menilai kinerja keuangan pada penelitian ini, maka
Tabel 3.2
Standar Bobot
Rasio Skor
Debt to Assets Ratio (DAR) 6
Debt to Equity Ratio (DER) 4
Rasio Net Profit Margin 5
Return On Invesmen (ROI) 10
Return On Asset (ROA) 10
Return On Equity (ROE) 15
Total Bobot 50
Sumber: KEP-100/MBU.2002 Kementrian BUMN
Berdasarkan tabel 3.2, dapat dilihat rasio-rasio yang digunakan dengan total
berdasarkan rasio keuangan akan diketahui dari total bobot yang ditunjukkan pada
tabel 3.2.
Interval Kategori
50=>Tb=>40 Sangat Sehat
40>Tb=>30 Sehat
30>Tb=>20 Kurang Sehat
28
a) Rasio Solvabilitas
antara lain:
Perhitungan Debt to Assets Ratio (DAR) yaitu total hutang dibagi dengan
total aset yang dinyatakan dalam bentuk presentase. Rasio ini digunakan untuk
Total Hutang
Total Asset
Perhitungan Debt to Equity Ratio (DER) yaitu total hutang dibagi dengan
ekuitas pemegang saham yang ini dinyatakan dalam bentuk presentase. Rasio
ini digunakan untuk mengukur dana yang disediakan oleh kreditor dan dana
Total Hutang
Equitas Pemegang Saham
b) Rasio Profitabilitas
Perhitungan rasio net profit margin yaitu laba bersih dibagi dengan
perusahaan untuk menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan. Rasio net
untuk menekan biaya-biaya diperusahaan. Rasio net profit margin yang tinggi
tingkat penjulan tertentu, tetapi apabila Rasio net profit margin rendah maka
menandakan penjualan yang terlalu rendah untuk tingkat biaya tertentu, atau
biaya terlalu tinggi untuk tingkat penjualan tertentu atau kombinasi dari kedua
hal tersebut.
Laba Bersih
Net Profit Margin= x 100 %
Penjulan
(return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga
investasinya.
Badan Usaha Milik Negara yang dilihat daftar skor penilaian ROI sebagai
berikut:
Table 3.3
sebagai berikut:
Laba Bersih
Return On Investment = x 100 %
Total Investasi
Perhitungan Return On Asset (ROA) yaitu laba bersih dibagi dengan total
laba bersih berdasarkan tingkat aset. Semakin besar rasio ini maka semakin
baik, hal ini menunjukkan bahwa aktiva lebih cepat berputar dan meraih laba.
Tabel 3.4
berikut:
Laba Bersih
Return On Asset= x 100 %
Total Aset
Badan Usaha Milik Negara yang dilihat daftar skor penilaian ROE dibawah
ini:
Tabel 3.5
4 <ROE<= 5,3 5
2,5 <ROE<= 4 4
1 <ROE<= 2,5 3
0 <ROE<= 1 1,5
ROE< 0 1
Sumber: KEP-100/MBU.2002 Kementrian BUMN
adalah:
Laba Bersih
Return On Equity= x 100 %
Equitas Pemegang Saham