LANDASAN TEORI
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama : Feryza Syuhada (2019)
1. Judul : Penilaian Kinerja Melalui Laporan Keuangan Di Bagian Akuntansi
Pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara
Variabel yang diteliti : Penilaian Kinerja dan Laporan Keuangan
Jenis : Skripsi
Alat analisa : Statistik
Hasil : Rasio kas belum cukup baik, net profit margin kurang baik dalam
menghasilkan laba bersih, ROI masih belum maksimal, ROE kurng sehat,
dan ROA masih kurang maksimal dalam mengelola aset guna menghasilkan
keuntungan.
Persamaan: sama-sama membahas mengenai penilaian kinerja laporan
keuangan
Perbedaan : peneliti sebelumnya menggunakan alat metode statistik
sedangkan peneliti menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan
kualitatif.
2. Nama : Imansyah (2018)
Judul : Analisis Kinerja Keuangan Pada PT PLN (Persero) Wilayah
Sulselrabar
Variabel yang diteliti : Analisis kinerja keuangan
Jenis : Skripsi
Alat analisa : Statistik
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja keuangan PT PLN
(Persero) Wilayah Sulselrabar Periode 2014-2016 adalah buruk atau Kurang
sehat. Hal tersebut berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh
5
6
operasi perusahaan, pada hakekatnya laporan keuangan merupakan hasil akhir dari
tanggal tertentu.
b. Perhitungan laba atau rugi yang menggambarkan jumlah hasil, biaya dan laba
c. Laporan sumber dan penggunaan dana. Disini dimuat semua sumber dan
d. Laporan arusa kas, yang menggambarkan sumber dan penggunaan kas dalam
suatu periode.
f. Laporan laba ditahan yang menjelaskan posisi laba ditahan yang dibagikan
berikut:
b. Rasio Aktivitas Rasio yang mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan aset
laba (profitabilitas).
e. Rasio Pasar Rasio ini melihat perkembangan nilai perusahaan relative terhadap
memberikan informasi keuangan suatu perusahaan, baik pada saat tertentu maupun
keuangan kepada pihak dalam dan luar perusahaan yang memiliki kepentingan
terhadap perusahaan.
a. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki
b. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang
c. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada
d. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan
periode.
b. Laporan keuangan dibuat umum, artinya untuk semua orang, bukan hanya untuk
pertimbangan tertentu.
e. Laporan keuangan selalu berpegang teguh kepada sudut pandang ekonomi dalam
elemen-elemen yang ada pada laporan keuangan seperti elemen-elemen dari berbagai
aktiva satu dengan lainnya, elemen-elemen pasiva yang satu dengan lainnya. Elemen-
elemen aktiva dan pasiva, elemen-elemen neraca dengan elemen-elemen laporan laba
atau rugi. Menurut Halim (2016:74) analisis rasio keuangan merupakan rasio yang
laporan laba-rugi dan neraca. Menurut Samryn (2015:363) analisis rasio keuangan
keuangan, sehingga dapat menghasilkan informasi, yaitu laporan keungan yang dapat
menutupi beban yang dimiliki oleh entitas. Terdapat beberapa macam rasio
solvabilitas yang dapat dihitung. Rasio yang dapat dihitung yaitu: Debt to Assets
a. Debt to Assets Ratio (DAR) Perhitungan Debt to Assets Ratio (DAR) yaitu total
hutang dibagi dengan total aset yang dinyatakan dalam bentuk presentase. Rasio
ini digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar dana pinjaman yang
b. Debt to Equity Ratio (DER) Perhitungan Debt to Equity Ratio (DER) yaitu total
hutang dibagi dengan ekuitas pemegang saham yang ini dinyatakan dalam bentuk
12
presntase. Rasio ini digunakan untuk mengukur dana yang disediakan oleh
pada tingkat penjualan, aset dan modal saham yang tertentu. Menurut Samryn
data keuangan sehingga informasi keuangan perusahaan dapat lebih bermanfaat lagi.
tingkat keuntungan yaitu: rasio net profit margin, return on asset (ROA) dan return
on equity (ROE).
a. Rasio net profit margin. Perhitungan rasio net profit margin yaitu laba bersih
dibagi dengan penjualan bersih yang digunakan untuk menghitung sejauh mana
pada tingkat penjulan tertentu, tetapi apabila Rasio net profit margin rendah maka
13
menandakan penjualan yang terlalu rendah untuk tingkat biaya tertentu, atau
biaya terlalu tinggi untuk tingkat penjualan tertentu atau kombinasi dari kedua hal
tersebut.
yang akan diperoleh suatu pusat laba dalam jangka waktu tertentu dibagi dengan
berikut :
pelaksanaan tugas dari suatu pusat pertanggungjawaban yang harus dicapai. Pada
c. Return on asset (ROA). Perhitungan Return On Asset (ROA) yaitu laba bersih
dibagi dengan total aset yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset. Semakin besar rasio ini maka
semakin baik, hal ini menunjukkan bahwa aktiva lebih cepat berputar dan meraih
laba.
14
d. Return on equity (ROE). Perhitungan Return on Equity (ROE) yaitu laba bersih
Tabel 2.2
Perhitungan Laba Rugi
Laporan Keuangan
Hasil Penelitian
15
semua aktivitas perusahaan. Laporan keuangan terdiri atas neraca dan laporan laba
rugi. Laporan keuangan yang telah ada akan dianalisis untuk mengetahui kinerja
keuangan suatu perusahaan. Analisis yang dilakukan dapat berupa analisis rasio
keuangan. Analisis keuangan terdiri atas beberapa rasio yaitu rasio Profitabilitas,
Likuiditas, Aktivitas dan Rasio Solvabilitas seperti yang telah dibahas sebelumnya
oleh penulis.
Hasil dari rasio ini akan memperlihatkan kinerja perusahaan apakah perusahaan
mampu menghasilkan laba maksimal tiap tahun, dan apakah aktiva-aktiva yang