*Email : Istiaalfath07@gmail.com
ABSTRAK
Kantor Urusan Agama (KUA) adalah instansi pemerintah yang mempunyai
peranan penting di pemerintahan,melaksanakan tugas dan fungsi dari
Kementrian Agama dalam bidang keagamaan, yang mana fungsi pokoknya
adalah memberikan layanan kepada masyarakat dilingkungan sekitarnya
dalam hal bimbingan dan pelayanan keagamaan. Dalam proses pelayanannya,
KUA sebagai instansi pemerintah melakukan dokumentasi terhadap segala
aktifitas yang dilkakukannya, termasuk proses surat menyurat. KUA
Kecamatan Cikidang, yang menjadi objek studi kasus penelitian ini. Pada
penelitian ini menimbulkan beberapa kendala salah satunya ialah minimnya
Sumber Daya Manusia.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk pengawasan,fungsi
pengawasan dan evaluasi kepemimpinan.Terori yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teori pengawasan yang di kemukakan oleh Georgy R
Terry apa yang direncanakan, bagaimana bentuk pengawasan, hasil evaluasi
yang telah dilaksanakan. Metode yang digunakan ialah metode deskriptif
dengan pendekatan kualitatif.
Hasil penelitian ini menujukkan bahwa tujuan fungsi pengawasan yang
dilakukan Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Lembang untuk
mencegah terjadinya penyimpangan pencapaian tunuan yang telah di
tetapkan, agar proses kerja sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, dan
berapdaptasi dengan lingkungan. Dengan beberapa syarat yaitu : Proses
pengawasan dilakukan secara langsung, optimal, dan mengadakan tindakan
evaluasi ( perbaikan).
Diterima: Bulan Tahun. Disetujui: Bulan Tahun. Dipublikasikan: Bulan Tahun 1
Hasanah Istia Latifatul, Sarbini Ahmad, Sadiah Dewi
PENDAHULUAN
Melakukan suatu pekerjaan sesuai dengan tanggung jawab sangat dibutuhkan
agar suatu hasil tersebut dapat tercapai oleh seseorang atau kelompok dalam
suatu organisasi. Dalam hal ini seseorang pegawai memerlukan tingkat
kedisiplinan yang baik sehingga ia tetap mampu menjaga dan
mempertahankan kinerjanya untuk menghasilkan pekerjaan sesuai yang
diharapkan pimpinan. Kualitas hasil kerja merupakan komponen utama
dalam keberhasilan kinerja instansi. Suatu organisasi didirikan karena
mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Dalam mencapai tujuannya setiap
organisasi dipengaruhi oleh perilaku dan sikap orang-orang yang terdapat
dalam organisasi tersebut termasuk organisasi pemerintah, swasta maupun
organisasi masyarakat. Oleh karena itu keberhasilan untuk mencapai tujuan
tersebut tergantung kepada keandalan dan kemampuan anggota organisasi
dalam mengoperasikan unitunit kerja yang terdapat di organisasi tersebut,
oleh karena itu dibutuhkan pengawasan oleh pimpinan.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan di Kantor Urusan Agama
Kecamatan Cikidang Kabupaten Sukabumi dalam pengawasanya di pimpin
oleh kepala kantor tersebut. Kantor Urusan Agama yang berdiri pada tahun
1912. Semula Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikidang menempati tanah
wakaf sejak tahun 1985 dan pindah ke lokasi tanah milik desa dan di rehab
pada tahun 2009 oleh Kanwil dan Kakanwilnya dengan luas bangunan 400
M dan luas bangunan Gedung 40 M2.
Penulis mengambil beberapa hasil penelitian terdahulu yang memiliki
keterkaitan dengan penelitian saat ini, diantaranya : Pertama, penelitian dari
(Lestari, 2022) yang berjudul Peran Pengawasan Kepala Kantor Kementrian
Agama dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Kabupaten Bekasi. Hasil
penelitian ini menyimpulkan bahwa pemimpin haruslah memberikan
bimbingan yang sungguh-sungguh kepada pegawai, untuk dapat
menghasilkan kepuasan dan komitmen sehingga dapat meningkatkan kinerja
yng tinggi kepada pegawai. Kedua, penelitian dari (Supriatna, 2016) yng
berjudul Peran Pengawasan dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai di
Kementrian Agama Kota Bandung hasil penelitian ini menyimpulkan
Pengawasan ini ditujukan agar kegiatan- kegiatan yang dilakukan bisa terarah
dan efektivitas pendayagunaan sumber-sumber tidak menyimpang dari
rencana yang telah ditetapkan diawal. Ketiga, penelitian dari (Harahap, 2022)
LANDASAN TEORITIS
Dari hasil wawancara pada tanggal 20 Februari 2023 bapak selaku kepala
KUA Kecamatan Cikidang Kabupaten Sukabumi mengatakan bahwa fungsi
pengawasan yang dilakukan pemimpin sangat berperngaruh bagi kinerja
pegawai untuk itu sebagai pemimpin haruslah mempunyai sikap sebagai
berikut :
kepada tujuan organiasasi atau perusahaan, karena hal itulah yang mendasari
arah dan tujuan serta ukuran pengawasan. Berdasrkan hasil
wawancara.Dalam setiap organisasi instansi pemerintahan maupun
perusahaan, fungsi pengawasan bagian yang sangat terpenting untuk
menjamin adanya keselarasan dengan penyelenggaraan tugas-tugas.
Pengawasan dalam meningkatkan kinerja pegawai tentu ada kaitannya,
sebagaimana berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Nu’man Atoillah
selaku kepala pimpinan Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikidang‘
dibuat oleh pegawai berdasrkan surat tugas yang berikan kepadanya yang
kemudian nantinya akan dilaporkan kepada kepala Kantor setelah itu aka
nada evaluasi dan menjadi hasil laporan masing-masing pegawai. Laporan
secara lisan Laporan ini ialah bentuk komunikasi pegawai untuk
menyampaikan secara langsung permasalahan yang terjadi atau kendala yang
terjadi pada saat bertugas dan bisa terjadi juga pelaporan ini dilakukan pada
saat rapat, dan itu bis membentuk obrolan langsung dari media mulut ke
mulut atau media telepon atau juga bisa melakukan via gmeet. Bentuk
pengawasan juga sudah termasuk controlling sesuai dengan pendapat (Terry,
2006) dimana fungsi manajemen terbagi menjadi 4 unsur yaitu (1)Planning
(2) Organizing (3) Actuating (4) Controlling.
manfaat dan fungsi pengawasan, antara lain: (a) Untuk memiliki rasa
tanggung jawab rasa tanggung jawab terhadap pegawai-pegawai yang
diserahi tugas dan wewenang dalam pelaksanaan pekerjaan (b) Mendidik
para pegawai agar mereka melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan
prosedur yang telah ditentukan (c) Untuk mencegah terjadinya
penyimpangan, kelalaian dan kelamahan, agar tidak terjadi kerugian yang
tidak diinginkan (d) Untuk memperbaiki kesalahan dan penyelewengan.
Ketiga: Pelayanan Masyarakat, hal ini dilakukan agar kepala pimpinan dapat
Dari hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 10 Februari 2023 kepada
bapak kepala selaku pimpinan yakni bapak Nu’man Atoillah, S. Ag proses
evaluasi yang dilakukan meliputi tiga hal yaitu : pertama, hasil evaluasi yang
dilakukan harian seperti hanya mengetahui kinerja pegawai, bagaimana para
pegawai melaksanakan tugas-tugas hariannya seperti ketepatan dalam datang
ke kantor. Yang kedua, evaluasi yang diadakannya perbulan yaitu
dilakukannya pengecekan laporan para pegawai per individu serta
dilakukannya pengecekan absensi pegawai. Yang ketiga evaluasi yang
dilaksanakan pada akhir tahun yaitu melihat bagaimana penilaian hasil
perbandingan kinerja pegawai dalam setahun terakhir.Dalam hal ini bapak
Nu’man Atoillah mengatakan beberapa program evaluasi
diantaranya :AbsensiAbsensi kehadiran yakni salah satu poin yang sangat
Dalam web ini memfasilitasi absen online seluruh pegawai Kantor Urusan
Agama dengan ketentuan pegawai tersebut jika akan absen melalui web
pusaka tersebut harus sesuai dengan titik kordinat tempat kantor agama
bekerjanya. Jika, ada keterlambatan dalam absennya maka akan ada
perhitungan skor yang megakibatkan pengurangan gajih pada akhir
bulan.TugasEvluasi ini dilaksanakan setelah pemberian tugas-tugas kepada
para pegawai Kantor Urusan Agama, guna untuk mengetahui apakah tugas-
tugas tersebut dilaksanakan secara tepat atau sebaliknya tentunya tugas
tersebut diberikan sesuai jabatan mereka masing-masing.Dalam hal ini
evaluasi bertujuan untuk melihat dari berbagai sisi untuk diperbaiki dari
masing-masing pegawai.
Dengan dilakukannya penilai ini para pegawai yang ada di Kantor Urusan
Agama Cikidang dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan yang mereka
tidak disadari. Bapak kepala pimpinan juga mengatakan bahwa pihak
kantorpun bias melihat upgrade yang dilakukan oleh para pegawai, hingga
dari pimpinan dan para pegawai bias mendapatkan jalan keluar dari masalah
yang dihadapi.melayani masyarakat yang mempunyai kepentingan untuk
dating khususnya masyrakat yang ingin melaksan akan pernikahan. Tujuan
diadakannya evaluasi ini agar mampu memberikan saran perbaikan terhadap
peningkatan kulitas pelayanan public melalui pemanfaatan dari evaluasi yang
telah dilakukan.Setelah hasil wawancara dan observasi peneliti mengenai
evaluasi dalam meningkatkan kinerja pegawai di Kantor Urusan Agama
bapak kepala pimpinan Kantor Urusan Agama juga memaparkan bagaimana
cara yang dugunakan dalam menerapkan hasil evaluasi tersebut kepada para
pegawainnya diantaranya Hasil evaluasi tersebut di beritahukan langsung
ketika pada saat apel pagi dengan mengumumkan satu persatu untuk
Yang pertama dengan menasihati, jika masih ada pegawai yang melanggar
peraturan yang telah diberlakukan oleh Kantor Urusan Agama Cikidang ini,
maka orang tersebut akan di berikan nasihat oleh bapak kepala pimpinan
seperti motivasi akan semangat bekerja, agar tidak terjadi lagi hal yang tidak
diinginkan.Yang kedua teguran, jika masih ada pegawai yang tidak mentaati
peraturan yang telah diberlakukan oleh pihak Kantor Urusan Agama
Kecamatan Cikidang maka pihak pimpinan menegaskan Kembali kepada
para pegawai dengan cara di berika teguran untuk pegawai yang tidak
mentaatinya, seperti di panggil ke ruangan kepala pimpinan dan di berikan
teguran oleh pihak pimpinan.Dari hasil penelitian yang sudah melewati
proses pengolahan data ditemukan beberapa temuan baru dalam penelitian,
yang akan peneliti paparkan menjadi formulasi baru penelitian,terdiri dari
fungsi pengawasan,bentuk pengawasan dan evaluasi di pengawasan yang
peneliti temukan dimana ada feedforward control,yaitu pengontrolan yang
dilakukan sebelum kegiatan berlangsung dalam sebuah organisasi atau
sebuah perusahaan. Oleh karena itu, dalam pembahasan kali ini penulis akan
memaparkan hasil temuan baru penelitian dan akan memaparkan dalam
format formulasi baru fungsi pengawasan pimpinan dalam meningkatkan
kinerja pegawai. Feedward Control Jadi setelah penelitian, peneliti
menemukan temuan baru dalam fungsi pengawasan yaitu feedward control
yang berarti pengontrolan yang dilakukan sebelum kegiatan berlangsung lalu
ada concurrent control yang artinya pengontrolan yang dilakukan secara
langsung oleh atasan, feedback control yaitu adanya system umpan balik.
Menurut peneliti jenis pengawasan ini cocok dikarenakan sangat efektif di
terapkan di fungsi pengawasan pimpinan dalam meningkatkan kinerja
pegawai sangatlah berpengaruh. Dengan adanya 3 unsur tersebut dapat
mempermudah kepala pimpinan terjun secara langsung dan melihat
bagaimana proses kinerja pegawainya. Setelah itu ditemukan temuan baru di
sub bagian bentuk pengawasan yaitu, inpeksi langsung , inpeksi langsung
adalah pemeriksaan tentang sebuah pekerjaan kinerja pegawai yang diawasi
secara langsung oleh kepala pimpinan menurut peneliti inpeksi langsung
sangat efektif dikarenakan akan membuat bentuk pengawasan lebih teratur
dan efisien.
Inpeksi secara langsung ini dilaksanakan secara langsung oleh pemimpin atau
atasan terhadap bawahan pada saat kegiatan pelayanan atau pada saat
melaksanakana pekerjaan. Inpeksi langsung ini bisa dilihat dari tingkat
kehadiran pegawai, tingkat kehadiran ini yang merupakan penilaian kinerja
pegawai yaitu mengenai kehadiran dan ketepatan waktu. Misalnya, dengan
adanya pengecekan apel setiap paginya oleh kepala kantor dengan tujuan
untuk membreefing semua kinerja pegawai. Dan mengontrol secara langsung
para kinerjanya yang hadir dalam apel tersebut, tetapi dalam ketaatannya para
pegawai di Kantor Urusan Agama tidak ada pegawai yang melanggar aturan
hukum hanya saja masih ada beberapa pegawai yang melanggar aturan jam
kerja yang telah ditetapkanPelayanan Masyarakat dan Absensi Jadi temuan
baru selanjutnya adalah absensi dan pelayanan masyarakat yang masuk pada
bagian hasil evaluasi pengawasan . pelayanan masyarakat menurut peneliti
ini efektif dilakukan oleh para kinerja pegawai yang ada di Kecamatan
Cikidang karena dengan memberikan pelayanan yang baik kepada
masyarakat akan mengubah penilaian pemimpin kepada para pegawainya.
dengan absensi membuat penelitian menjadi disiplin dan pelayanan
masyarakat membuat para customer merasa betah dan dilayani Kiat kiat
diatas adalah beberapa temuan hasil penelitian yang sudah diolah dari proses
pengolahan data , formulasi tersebut juga bisa diterapkan pada lembaga-
lembaga lain sebagai peningkatan pengawasan.
PENUTUP
Ketiga evaluasi kepemimpinan sudah berjalan baik namun ada beberapa yang
harus di terapkan lagi sepperti evaluasi bertahap terhadap pimpinan dan lain
sebagai nya,saran karena kerja pegawai masih kurang termotivasi, minimnya
DAFTAR PUSTAKA
Handoko, T. H. (2000). Organisasi perencanaan Manajemen Manajer
Pengawasan. Yogyakarta : BPFE.
Harahap, A. P. S. (2022). Manajemen Pelayana Perkainan KUA Kecamatan
Rabasa Kota Bandar Lampung. Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung.
Hasibuan, M. S. P. (2005). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta : Bumi
Aksara.
Lestari, C. S. (2022). Peran Pengawasan Kepala Kantor Kementrian Agama
dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Kabupaten Bekasi. Universitas Islam
Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.
Manullang, M. (2005). Dasar-dasar manajemen. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.
Setiawan,Halim(2017) Manajemen Komunikasi Dompet Ummat dalam
Pemberdayaan Ekonomi Umat Islam Jurnal Ilmu Dakwah: Academic Journal
for Homiletic Studies 11 Nomor 1 89-110.
Sadiah,Dewi(2008)“ISU PEREMPUAN” (Dakwah dan KepemimpinanPerempuan
dalam Kesetaraan Gender) Jurnal Ilmu Dakwah Vol 4 No. 305-335
Siagan, S. P. (1976). Sistem informasi untuk pengambilan keputusan. Jakarta :
Gunung Agung.
Simbolon, M. M. (2004). Dasar-dasar administrasi daan manajemen. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Supriatna, U. (2016). Peranan pengawasan dalam meningkatkan disiplin kerja
pegawai: Studi deskriptif di seksi bimbingan masyarakat islam Kementerian
Agama Kota Bandung. Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Bandung.
Terry, G. R. (2006). Prinsip-prinsip manajemen. Jakarta : Bumi Aksara.