Anda di halaman 1dari 20

Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah

Volume x, Nomor x, xxxx, xx-xx


Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung
https://jurnal.fdk.uinsgd.ac.id/index.php/tadbir

Implementasi Fungsi Pengawasan Pimpinan Kantor


Urusan Agama Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawa
i
Istia Latifatul Hasanah1*, Ahmad Sarbini1, Dewi Sadiah 1
1
Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati,
Bandung

*Email : Istiaalfath07@gmail.com

ABSTRAK
Kantor Urusan Agama (KUA) adalah instansi pemerintah yang mempunyai
peranan penting di pemerintahan,melaksanakan tugas dan fungsi dari
Kementrian Agama dalam bidang keagamaan, yang mana fungsi pokoknya
adalah memberikan layanan kepada masyarakat dilingkungan sekitarnya
dalam hal bimbingan dan pelayanan keagamaan. Dalam proses pelayanannya,
KUA sebagai instansi pemerintah melakukan dokumentasi terhadap segala
aktifitas yang dilkakukannya, termasuk proses surat menyurat. KUA
Kecamatan Cikidang, yang menjadi objek studi kasus penelitian ini. Pada
penelitian ini menimbulkan beberapa kendala salah satunya ialah minimnya
Sumber Daya Manusia.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk pengawasan,fungsi
pengawasan dan evaluasi kepemimpinan.Terori yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teori pengawasan yang di kemukakan oleh Georgy R
Terry apa yang direncanakan, bagaimana bentuk pengawasan, hasil evaluasi
yang telah dilaksanakan. Metode yang digunakan ialah metode deskriptif
dengan pendekatan kualitatif.
Hasil penelitian ini menujukkan bahwa tujuan fungsi pengawasan yang
dilakukan Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Lembang untuk
mencegah terjadinya penyimpangan pencapaian tunuan yang telah di
tetapkan, agar proses kerja sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, dan
berapdaptasi dengan lingkungan. Dengan beberapa syarat yaitu : Proses
pengawasan dilakukan secara langsung, optimal, dan mengadakan tindakan
evaluasi ( perbaikan).
Diterima: Bulan Tahun. Disetujui: Bulan Tahun. Dipublikasikan: Bulan Tahun 1
Hasanah Istia Latifatul, Sarbini Ahmad, Sadiah Dewi

Kata Kunci : Pengawasan, Kantor Urusan Agama, Kinerja Pegawai

PENDAHULUAN
Melakukan suatu pekerjaan sesuai dengan tanggung jawab sangat dibutuhkan
agar suatu hasil tersebut dapat tercapai oleh seseorang atau kelompok dalam
suatu organisasi. Dalam hal ini seseorang pegawai memerlukan tingkat
kedisiplinan yang baik sehingga ia tetap mampu menjaga dan
mempertahankan kinerjanya untuk menghasilkan pekerjaan sesuai yang
diharapkan pimpinan. Kualitas hasil kerja merupakan komponen utama
dalam keberhasilan kinerja instansi. Suatu organisasi didirikan karena
mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Dalam mencapai tujuannya setiap
organisasi dipengaruhi oleh perilaku dan sikap orang-orang yang terdapat
dalam organisasi tersebut termasuk organisasi pemerintah, swasta maupun
organisasi masyarakat. Oleh karena itu keberhasilan untuk mencapai tujuan
tersebut tergantung kepada keandalan dan kemampuan anggota organisasi
dalam mengoperasikan unitunit kerja yang terdapat di organisasi tersebut,
oleh karena itu dibutuhkan pengawasan oleh pimpinan.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan di Kantor Urusan Agama
Kecamatan Cikidang Kabupaten Sukabumi dalam pengawasanya di pimpin
oleh kepala kantor tersebut. Kantor Urusan Agama yang berdiri pada tahun
1912. Semula Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikidang menempati tanah
wakaf sejak tahun 1985 dan pindah ke lokasi tanah milik desa dan di rehab
pada tahun 2009 oleh Kanwil dan Kakanwilnya dengan luas bangunan 400
M dan luas bangunan Gedung 40 M2.
Penulis mengambil beberapa hasil penelitian terdahulu yang memiliki
keterkaitan dengan penelitian saat ini, diantaranya : Pertama, penelitian dari
(Lestari, 2022) yang berjudul Peran Pengawasan Kepala Kantor Kementrian
Agama dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Kabupaten Bekasi. Hasil
penelitian ini menyimpulkan bahwa pemimpin haruslah memberikan
bimbingan yang sungguh-sungguh kepada pegawai, untuk dapat
menghasilkan kepuasan dan komitmen sehingga dapat meningkatkan kinerja
yng tinggi kepada pegawai. Kedua, penelitian dari (Supriatna, 2016) yng
berjudul Peran Pengawasan dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai di
Kementrian Agama Kota Bandung hasil penelitian ini menyimpulkan
Pengawasan ini ditujukan agar kegiatan- kegiatan yang dilakukan bisa terarah
dan efektivitas pendayagunaan sumber-sumber tidak menyimpang dari
rencana yang telah ditetapkan diawal. Ketiga, penelitian dari (Harahap, 2022)

2 Tabligh: Jurnal Manajemen Dakwah Vol. x No. x (xxxx) xx-xx


Implementasi Fungsi Pengawasan Pimpinan Kantor Urusan Agama Dalam Meningkatkan Kinerja
Pegawai

yang berjudul Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Rajabasa Bandar


Lampung penelitian ini Pengawasan yang dilakukan di KUA Rajabasa belum
menggunakan standar pengukuran kinerja pegawai. Demikian pula dengan
fungsi pengawasan melalui penilaian juga belum digunakan dalam proses
pengawasan di KUA Rajabasa. Secara umum, fungsi pengawasan dalam
meningkatkan kinerja pegawai di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan
Rajabasa Bandar Lampung sudah terlaksana tetapi belum maksimal. Untuk
meningkatkan kinerja pegawai di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan
Rajabasa Bandar Lampung dalam pelaksanaannya dapat menggunakan
standar pengukuran kinerja dan penilaian kinerja pegawai agar tujuan untuk
meningkatkan kinerja pegawai dapat tercapai.
Perbedaana hasil penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini ialah dalam
lokasi yang diteliti, bahwa dari aspek pengawasan
Lokasi penelitian mengenai fungsi pengawasan pimpinan Kantor Urusan
Agama Kecamatan Cikidang dalam meningkatkan kinerja pegawai yaitu : (1)
Fungsi pengawasan pimpinan Kantor Urusan Agama dalam meningkatkan
kinerja pegawai; (2) Bentuk pengawasan pimpinan Kantor Urusan Agama
dalam meningkatkan kinerja pegawai ; (3) Evaluasi pimpinan dalam
meningkatkan kinerja pegawai.
Tujuan/pertanyaan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk
pengawasan,fungsi pengawasan dan evaluasi kepemimpinan.Terori yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teori pengawasan yang di kemukakan
oleh Georgy R Terry apa yang direncanakan, bagaimana bentuk pengawasan,
hasil evaluasi yang telah dilaksanakan. Metode yang digunakan ialah metode
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Maka demikian, suatu organisasi
atau Lembaga Dakwah membutuhkan seorang pemimpin yang memiliki
kemampuan manejerial, berpengetauan luas, lapang dada, mampu
mengendalikan emosinya pada setiap keadaan, serta mempunyai persepsi
yang tinggi untuk mengatur dan menjalankan aktivitasnya sesuai dengan
tujuan-tujuannya. Kepemimpinan seringkali dipahami sebagai kekuatan
untuk menggerakan dan mempengaruhi orang. Kepemimpinan sebagai
sebuah alat, sarana atau proses untuk membujuk orang agar besedia
melakukan sesuatu secara sukarela.
Berkenaan dalam peran seorang pemimpin yang memiliki pengaruh terhadap
para pegawainya dalam sebuah organisasi, pemimpin memiliki peranya
sendiri, tergantung kepada pengetahuan yang dimilkinya. Semakin ia
memiliki pengetahuan yang luas, semakin tinggi pula peran pemimpin dalam

Tabligh: Jurnal Manajemen Dakwah Vol. x No. x (xxxx) xx-x 3


Hasanah Istia Latifatul, Sarbini Ahmad, Sadiah Dewi

kelancaran kinerja pegawai saat melaksanakan tugas sehingga tercapailah


tujuan yang telahditetapkan secara bersama-sama.
Pengawasan yang dilakukan di Kantor Urusan Agama, dapat dilakukan oleh
kepala Kantor Urusan Agama itu sendiri, pengawasan yang dilakukan selama
satu bulan sekali dengan menyertakan hasil bukti pengawasan terhadap
kinerja pegawai. Pengawasan ini tidak terlalu ketat, kepala kua memberikan
tanggung jawab penuh terhadap pegawainya atas pekerjaanya. Meskipun
pengawasan tidak dilakukan secara langsung tetapi pekerjaan pegawai yang
di berikan tugas oleh kepala kua terselesaikan secara tepat waktu.
Berdasarkan observasi awal yang dilaksanakan di Kantor Urusan Agama
Kecamatan Cikidang secara greografis terletak di sebelah Utara Kabupaten
Sukabumi dengan mayoritas di sekelilingnya lahan perkebunan sawit,
sehingga bisa dikatakan kurangnya pusat perhatian dari masyarakat setempat
Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikidang Kabupaten Sukabumi yang
mempunyai tugas penting untuk mengayomi, membina, serta
melayanimasyarakat. Dalam hal ini Kantor Urusan Agama Kecamatan
Cikidang sangat dibutuhkan dalam setiap aspek terutama dalam pelayanan
untuk masyarakat. Dengan terciptanya lembaga yang berkualitas dengan
adanya sumber dayamanusia yang disebut dengan pegawai. Kantor Urusan
Agama Kecamatan Cikidang mempunyai susunan organisasi sebagai berikut:
Kepala KUA, Penghulu, Penyuluh, Tata Usaha, Pelaksanaan BIMKAH,
Pelaksanaan Bimbingan Keluarga Sakinah, Pelaksana Binsyar, Pelaksanaan
PAI dan Haji.
Dari hasil pengamatan penulis bahwa Kepala Kantor Urusan Agama
merupakan pemimpin yang memiliki wewenang untuk memerintahkan
pegawainya. Kepala Kantor Urusan Agama memiliki tanggung jawab
terhadap para kinerja pegawainya. Selain itu hasil pengamatan yang didapat
penulis juga menemukan bahwa Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikidang
memfasilitasi pegawainya dengan diberlakukannya apel setiap hari senin, dan
pengabsenan pada seluruh staff yang bertugas guna untuk menjaga
kedisiplinan kehadiran pegawai. Dengan diadakannya kedisiplinan kerja
diharapkan dapat menciptakan suasana kerja yang nyaman, tenang dan tertib.
Tidak hanya itu Kantor Urusan Agama Cikidang memberikan pelayanan
kepada masyarakat, sehingga apa yangdibutuhkan masyarakat bisa terpenuhi.

LANDASAN TEORITIS

Peranan pemimpin tentunya sangat berkaitan dengan wewenang dalan

4 Tabligh: Jurnal Manajemen Dakwah Vol. x No. x (xxxx) xx-xx


Implementasi Fungsi Pengawasan Pimpinan Kantor Urusan Agama Dalam Meningkatkan Kinerja
Pegawai

mengambil sebuah keputusan atau kebijakan. Salah satunya ialah dengan


melaksanakan fungsi pengawasan. Sebagaimana dalam buku (Hasibuan,
2005) menjelaskan didalam bukunya : ‘’ Pemimpin ialah seorang dengan
wewenang kepemimpinanya mengarahkan bawahannya untuk melaksanakan
Sebagian pekerjaanya guna untuk mencapai tujuan.’’

Menurut (Handoko, 2000)), pengawasan (controlling) adalah penemuan dan


penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah
dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Fungsi pengawasan dapat
berjalan dengan baik oleh bawahan, maka seorang pemimpin sebagai atasan
juga haruslah menjadi contoh dan panutan bagi pegawainya. Pada umunya,
pemimpin ialah sosok yang akan dihargai, dihormati, dan tentunya akan
dipercaya oleh pegawainya. Karena bawahan akan mercerminkan dirinya
dengan pemimpin mereka lalu mereka berusaha mengikuti jejak pemimpin
tersebut. Pemimpin dapat dianggap sebagai sosok luarbiasa, dengan memiliki
ketekunan yang hebat dan tentunya pengaruh yang hebat.

Untuk itu, pemimpin dalam memiliki kewenagannya haruslah melakukan


pengawasan terhadap pegawainya untuk mendisiplinkan para kinerjanya.
Sesuai dengan pendapat (Setiawan,Halim 2017) dimana Kepemimpinan
dalam sebuah organisasi harus melibatkan orang lain.selain itu ada juga
pendapat (Sadiah,dewi 2008) Dimana Kepemimpinan perempuan yang
berbasis gender,perlu adanya kesadaran antara pola relasi laki-laki dan
perempuan dalam masyarakat, merupakan cerminan dari sistem pengetahuan
yang terserap dari budaya yangdisosialisasikan melalui sentral pendidikan
yaitu pesantren, madrasah, sekolah, dan lainnya. Dengan maksud bahwa
terdapat kesediaan dari anggota organisasi untuk menerima pengarahan dari
seorang pemimpin.Karena dengan hal tersebut tujuan organisasi akan
tercapai apabila seorang pemimpin mampu menjalankan fungsi pengawasan
yang baik dan benar.Fungsi pengawasan merupakan bagian dari salah satu
fungsi manajemen, untuk itu pengawasan sangat mutlak harus dijalankan
dalam kegiatan manajemen, karena pengawasan merupakan salah satu
mekanisme pengkontrolan yang menjaga dan mengendalikan seluruh
kegiatan sehingga kegiatan tersebut akan lebih terarah dan tidak terjadinya
penyimpangan dan rencana yang telah diinginkan. Dengan pengawasan,
setiap kesalahan, penyimpangan, dan kebocoran dapat segera diketahui dan
diambil tindakan pencegahan ataupun perbaikannya. Pengawasan merupakan
salah satu fungsi di dalam manajemen. Fungsi ini merupakan fungsi
pimpinan yang berhubungan dengan usaha menyelamatkan jalannya

Tabligh: Jurnal Manajemen Dakwah Vol. x No. x (xxxx) xx-x 5


Hasanah Istia Latifatul, Sarbini Ahmad, Sadiah Dewi

organisasi kearah cita-cita organisasi, mencapai tujuan yang telah


direncanakan. Menurut (Terry, 2006) fungsi manajemen terbagi menjadi 4
unsur yaitu (1)Planning (2) Organizing (3) Actuating (4) Controlling.

Sedangkan (Manullang, 2005) mendefinisikan pengawasan sebagai


“Pengawasan ialah sebuah proses untuk menerapkan pekerjaan apa yang
sudah dilaksanakan, menilainya dan bila perlu mengoreksi dengan maksud
supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula”Maka dapat
disimpulkan bahwa pengawasan merupakam semua dari pekerjaan dapat
berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan seebelumnya. Atau
dengan kata lain pengawasan merupakan proses dimana pimpinan ingin
mengetahui apakah hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh
bawahan sesuai dengan rencana. Pengawasan merupakan salah satu fungsi
manajemen publik yang dibutuhkan untuk menjamin agar semua keputusan,
rencana dan pelaksanaan kegiatan mencapai tujuan dengan hasil yang baik
dan efektif.

Sementara itu (Simbolon, 2004) dalam buku Dasar-dasar Administrasi dan


Manajemen menjelaskan manfaat dan fungsi pengawasan, antara lain: (a)
Untuk memiliki rasa tanggung jawab rasa tanggung jawab terhadap pegawai-
pegawai yang diserahi tugas dan wewenang dalam pelaksanaan pekerjaan (b)
Mendidik para pegawai agar mereka melaksanakan pekerjaannya sesuai
dengan prosedur yang telah ditentukan (c) Untuk mencegah terjadinya
penyimpangan, kelalaian dan kelamahan, agar tidak terjadi kerugian yang
tidak diinginkan (d) Untuk memperbaiki kesalahan dan penyelewengan.

Sementara itu, pengawasan menurut (Siagan, 1976) dapat dilaksanakan


dengan dengan dua macam metode, yakni: Pertama, Pengawasan langsung
(direct control), dalam bentuk: (a) Infeksi langsung, artinya pimpinan suatu
perusahaan, organiasi atau lembaga secara terbuka terjun langsung ke
lapangan untuk melakukan pengawasan terhadap bawahannya dalam
melaksanakan aktivitas kerjanya sebagai pegawai. (b) On the spot
observation, artinya pimpinan melakukan pengawasan melalui staf ahli yang
diberikan kepercayaan untuk melakukan pengawasan terhadap proses kinerja
bawahan yang berlangsung di lapangan. Pengawasan tidak langsung (indirect
control), dalam bentuk laporan: (a) Tertulis, merupakan laporan
pertanggungjawaban bawahan kepada atasan secara tertulis mengenai
pekerjaan yang dilaksanakannya, sesuai dengan intruksi, tugas pokok serta
tanggung jawabnya sebagai pegawai atau bawahan. (b) Lisan, laporan ini
memberikan masukan kepada pimpinan, mengenai perkembangan maupun
kemajuan pelaksanaan kegiatan yang berlangsung di lapangan.

6 Tabligh: Jurnal Manajemen Dakwah Vol. x No. x (xxxx) xx-xx


Implementasi Fungsi Pengawasan Pimpinan Kantor Urusan Agama Dalam Meningkatkan Kinerja
Pegawai

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikidang merupakan salah satu instansi


yang sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat setempat. Berdasarkan
sturuk organisasi pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikidang, untuk
mempermudah dalam kinerja Knator Urusan Agama Kecamatan Cikidang
mengklasifikasikan wilayah kinerjanya berdasrkan fungsi dan kedudukannya
beberapa kinerja. Diantaranya : (1) Kepala Pimpinan Kantor Urusan Agama
Kecamatan Cikidang. (2) Penghulu. (3) Penyuluh. (4) Pelaksana SIMKAH.
(6) Pelaksana Bim Kel. Sakinah (7) Pelaksana Zid Zawa (8) Pelaksana
Bimsyar (9) Pelaksana PAI & Haji. Kantor Urusan Agama Kecamatan
Cikidang Kabupaten Sukabumi yang telah berdiri pada tahun 1912 yang
berada di wilayah Utara Kabupaten Sukabumi dengan memiliki luas sebesar
19,363,96 Ha yang terletak di bawah hamparan kaki Gunung Salak. Dengan
ketinggian berkisar antara 600 s/d 1200 M di atas permukaan laut dan dataran
yang bergelombang serta dikelilingi perkebunan sawit. Dengan memiliki
batas-batas sebagai berikut,Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan
Kalapanunggal,Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan
Cibadak,Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan
Palabuhanratu,Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan
Kabandungan.Visi terwujudnya masyarakat Kecamatan Cikidang yang Taat
Beragama, Rukun, Cerdas, dan Peningkatan Kualitas Hidup keluarga yang
berlandaskan gotong royong.Pada awalnya Kantor Urusan Agama
Kecamatan Cikidang menempati tanah wakaf yang peruntukkan untuk
Masjid At-Taqwa dengan status tanah wakaf, sejak rahun 1985 pindah lokasi
ke temapat tanah desa dan di rehab pada tahun 2009 serta diresmikannya
pada tanggal 28 Januari 2009 oleh Kanwil dan Kakanwilnya ( Drs.H.
Muhaimin Lutfhie, MM) dengan luas 400 M dan luas bangunan Gedung 40
M2.

Pada sebuah penelitian haruslah mempunyai penyajian data sebagai penguat,


data inilah yang nanti akan dianalisa berbagai informan sehingga nantinya
bisa disimpulkan. Adapun peneliti menggunakan metode observasi,
wawancara dan dokumentasi. Hal ini, peneliti berusaha menggambarkan
mengenai kepemimpinan kepala KUA dalam meningkatkan kinerja pegawai
di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Cikidang Kabuapten Sukabumi.

Pada saat fungsi pengawasan Kantor Urusan Agama dalam meningkatkan


kinerja pegawai dan kualitas pelayanan disini diartikan dengan bertambahnya

Tabligh: Jurnal Manajemen Dakwah Vol. x No. x (xxxx) xx-x 7


Hasanah Istia Latifatul, Sarbini Ahmad, Sadiah Dewi

penilaian masyarakat terhadap Kantor Urusan Agama bahwa di kantor ini


tidak hanya membahas tentang pernikahannya saja tetapi mencakupi sarana
pendidikan dan kegiatan sosial. Kepala Pimpinan Kantor Urusan Agama dan
staff pegawai merealisasikan dalam program-program layanan dengan
berharap dapat menjadikan para staff pegawai menjadi kinerja pegawai yang
baik. Dari hasil wawancara pada tanggal 20 Februari 2023 bapak selaku
kepala KUA Kecamatan Cikidang Kabupaten Sukabumi mengatakan bahwa
fungsi pengawasan yang dilakukan pemimpin sangat berperngaruh bagi
kinerja pegawai untuk itu sebagai pemimpin haruslah mempunyai sikap
sebagai berikut Fungsi pengawasan terhadap para kinerja pegawai Kantor
Urusan Agama Kecamatan Cikidang dilakukan oleh Kepala Pimpinan Kua
sendiri tanpa adanya perantara atau tanpa melalui masing-masing kepala
bidang hal ini karean jumlah pegawai kantor yang tidak banyak, oleh karena
itu kepala Kua masih bisa menangani sendiri dalam hal pengawasan sehingga
tidak memerlukan bantuan. (wawancara dengan Bapak Numan Atoillah
selaku bapak kepala pimpinan Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikidang
Kabupaten Sukabumi pada tanggal 20 Februari 2023)Dalam meningkatkan
kinerja pegawai perlu pengawasan untuk mendapatkan hasil kerja yang baik
dan bagus dan memudahkan kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan
Cikidang dapat menanganinya tanpa bantuan orang lain.

Bapak Nu’man Atoillah selaku kepala pimpinan Kantor Urusan Agama


Kecamatan Cikidang mengatakan bahwa ‘pengawasan di Kantor Urusan
Agama Kecamatan Cikdiang ini tidak terlalu ketat, tetapi para kinerja
pegawai diberikan kepercayaan sehingga tugas apa yang diberikan dapat
berjalan dengan baik dan semestinya. Dan dalam 1 bulan sekali biasanya
kepala Kantor Urusan Agama melakukan evaluasi dan pegawai menyerahkan
pekerjaanya serta dokumen daftar hadir manual selama satu bulan
penuh’’.Mengenai bagaimana pemimpin dalam meningkatkan kinerja
pegawai, jika dilihat oleh peneliti secara langsung cukup stabil karena para
kinerja pegawai di Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikidang memiliki
kinerja yang cukup baik. Pegawai sudah memahami setiap peraturan yang
sedang berlaku di lembaga dari mulai hal terkecil seperti tatacara berpakaian
yang rapih dan sopan, bagaiman perilaku seorang pegawai dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab.

Fungsi Pengawasan Pimpinan dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai

Dalam suatu manajemen, peranan seorang pemimpin snagat berpengaruh dan


merupakan objek vital. Sesuai dengan buku (Hasibuan, 2005) yang
menjelaskan ‘’Pemimpin ialah seorang dengan wewenang kepemimpinanya

8 Tabligh: Jurnal Manajemen Dakwah Vol. x No. x (xxxx) xx-xx


Implementasi Fungsi Pengawasan Pimpinan Kantor Urusan Agama Dalam Meningkatkan Kinerja
Pegawai

mengarahkan bawahannya untuk melaksanakan Sebagian pekerjaanya guna


untuk mencapai tujuan.’’.Agar fungsi pengawasan berjalan dengan efektif
dan efisien, terlebih dahulu harus mengetahui peranan pengawasan. Karena
fungsi pengawasan berkaitan erat dengan perencanaan, maka peranan
pengawasan pada dasarnya adalah hal-hal yang harus diawasi dalam
pelaksanaan suatu rencana. Dalam pengawasan, terdapat berbagai macam
peranan pengawasan, tergantung dari program dan kegiatan yang
dilaksanakan.

Dari hasil wawancara pada tanggal 20 Februari 2023 bapak selaku kepala
KUA Kecamatan Cikidang Kabupaten Sukabumi mengatakan bahwa fungsi
pengawasan yang dilakukan pemimpin sangat berperngaruh bagi kinerja
pegawai untuk itu sebagai pemimpin haruslah mempunyai sikap sebagai
berikut :

Fungsi pengawasan terhadap para kinerja pegawai Kantor Urusan Agama


Kecamatan Cikidang dilakukan oleh Kepala Pimpinan Kua, sesuai dengan
pendapat (Manullang, 2005) “Pengawasan ialah sebuah proses untuk
menerapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya dan bila
perlu mengoreksi dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan rencana semula”, sesuai juga dengan Menurut (Handoko, 2000),
dimana pengawasan (controlling) adalah penemuan dan penerapan cara dan
peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan
yang telah ditetapkan .Tanpa adanya perantara atau tanpa melalui masing-
masing kepala bidang hal ini karean jumlah pegawai kantor yang tidak
banyak, oleh karena itu kepala Kua masih bisa menangani sendiri dalam hal
pengawasan sehingga tidak memerlukan bantuan. (wawancara dengan Bapak
Numan Atoillah selaku bapak kepala pimpinan Kantor Urusan Agama
Kecamatan Cikidang Kabupaten Sukabumi pada tanggal 20 Februari
2023).dalam melaksanakan pengawasan ini juga dapat dilakukan dalam
beberapa cara seperti menurut (Siagan, 1976) dapat dilaksanakan dengan
dengan dua macam metode, yakni: Pertama, Pengawasan langsung (direct
control), dalam bentuk: (a) Infeksi langsung, artinya pimpinan suatu
perusahaan, organiasi atau lembaga secara terbuka terjun langsung ke
lapangan untuk melakukan pengawasan terhadap bawahannya dalam
melaksanakan aktivitas kerjanya sebagai pegawai. (b) On the spot
observation, artinya pimpinan melakukan pengawasan melalui staf ahli yang
diberikan kepercayaan untuk melakukan pengawasan terhadap proses kinerja
bawahan yang berlangsung di lapangan.

Tabligh: Jurnal Manajemen Dakwah Vol. x No. x (xxxx) xx-x 9


Hasanah Istia Latifatul, Sarbini Ahmad, Sadiah Dewi

Dalam meningkatkan kinerja pegawai perlu pengawasan untuk mendapatkan


hasil kerja yang baik dan bagus dan memudahkan kepala Kantor Urusan
Agama Kecamatan Cikidang dapat menanganinya tanpa bantuan orang
lain.Bapak Nu’man Atoillah selaku kepala pimpinan Kantor Urusan Agama
Kecamatan Cikidang mengatakan bahwa ‘pengawasan di Kantor Urusan
Agama Kecamatan Cikdiang ini tidak terlalu ketat, tetapi para kinerja
pegawai diberikan kepercayaan sehingga tugas apa yang diberikan dapat
berjalan dengan baik dan semestinya. Dan dalam 1 bulan sekali biasanya
kepala Kantor Urusan Agama melakukan evaluasi dan pegawai menyerahkan
pekerjaanya serta dokumen daftar hadir manual selama satu bulan
penuh’’.Mengenai bagaimana pemimpin dalam meningkatkan kinerja
pegawai, jika dilihat oleh peneliti secara langsung cukup stabil karena para
kinerja pegawai di Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikidang memiliki
kinerja yang cukup baik. Pegawai sudah memahami setiap peraturan yang
sedang berlaku di lembaga dari mulai hal terkecil seperti tatacara berpakaian
yang rapih dan sopan, bagaiman perilaku seorang pegawai dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab.Fungsi pengawasan juga sudah
termasuk controlling sesuai dengan pendapat (Terry, 2006) dimana fungsi
manajemen terbagi menjadi 4 unsur yaitu (1)Planning (2) Organizing (3)
Actuating (4) Controlling.Fungsi pengawasan juga sesuai juga dengan
pendapat (Simbolon, 2004) dimana dalam buku Dasar-dasar Administrasi
dan Manajemen menjelaskan manfaat dan fungsi pengawasan, antara lain: (a)
Untuk memiliki rasa tanggung jawab rasa tanggung jawab terhadap pegawai-
pegawai yang diserahi tugas dan wewenang dalam pelaksanaan pekerjaan (b)
Mendidik para pegawai agar mereka melaksanakan pekerjaannya sesuai
dengan prosedur yang telah ditentukan (c) Untuk mencegah terjadinya
penyimpangan, kelalaian dan kelamahan, agar tidak terjadi kerugian yang
tidak diinginkan (d) Untuk memperbaiki kesalahan dan penyelewengan.

Bentuk Pengawasan Pimpinan dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai

Untuk mempermudah dalam fungsi pengawasan sebagai pelaksana


pengawasan pimpinan dalam hal ini Kepala Kantor Urusan Agama
Kecamatan Cikidang menggunakan metode-metode pengawasan yang pada
umumnya dalam sebuah Tindakan yang nyata disebut bentuk pengawasan.
Yang merujuk kepada teori yang dikemukakan oleh (Handoko, 2000),
dimana pengawasan (controlling) adalah penemuan dan penerapan cara dan
peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan
yang telah ditetapkan. Sesuai juga dengan pendapat (Manullang, 2005)
“Pengawasan ialah sebuah proses untuk menerapkan pekerjaan apa yang
sudah dilaksanakan, menilainya dan bila perlu mengoreksi dengan maksud
10 Tabligh: Jurnal Manajemen Dakwah Vol. x No. x (xxxx) xx-xx
Implementasi Fungsi Pengawasan Pimpinan Kantor Urusan Agama Dalam Meningkatkan Kinerja
Pegawai

supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula”.

Maksudnya pengawasan ini tidak ditentukan jenjang waktunya. Pengawasan


ini dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, seperti contohnya laporan
mengenai kinerja pegawai yang kurang baik, sehingga pegawai tidak dapat
mengetahui secara pasti kapan pemimpin akan turun secara langsung untuk
mengawasi para kinerja pegawainya. Dalam bentuk pengawasan dapat
dilakukan dalam beberapa cara seperti menurut (Siagan, 1976) dapat
dilaksanakan dengan dengan dua macam metode, yakni: Pertama,
Pengawasan langsung (direct control), dalam bentuk: (a) Infeksi langsung,
artinya pimpinan suatu perusahaan, organiasi atau lembaga secara terbuka
terjun langsung ke lapangan untuk melakukan pengawasan terhadap
bawahannya dalam melaksanakan aktivitas kerjanya sebagai pegawai. (b) On
the spot observation, artinya pimpinan melakukan pengawasan melalui staf
ahli yang diberikan kepercayaan untuk melakukan pengawasan terhadap
proses kinerja bawahan yang berlangsung di lapangan.

Kedua, Pengawasan secara tidak langsung oleh pemimpin karena pemimpin


mempunyai hak dalam pengawasan sesuai dengan buku (Hasibuan, 2005)
yang menjelaskan didalam bukunya : ‘’ Pemimpin ialah seorang dengan
wewenang kepemimpinanya mengarahkan bawahannya untuk melaksanakan
Sebagian pekerjaanya guna untuk mencapai tujuan.’’ tetapi dalam hal ini
kepala pimpinan tidak melihat secara langsung bagaimana proses para
bawahannya mengerjakan tugasnya. Tetapi untuk hasil pelaporannya kepala
pimpinan mengadakan rapat online dengan menggunakan gmeet supaya ia
masih bisa melihat hasil pencapaian para bawahannya. Atau pemimpin juga
bisa menggunakan salah satu staff yang diberikan kepercayaan, hal ini
disebut dengan On the spot observation. Kepala pimpinan melakukan
pengawasan terhadap para bawahannya melalui staff yang telah diberikan
kepercayaan untuk melaksanakan pengawasan secara langsung berdasrkan
tugas pokok, serta tanggung jawabnya sebagai bawahan atau seorang
pegawai. Kemudian staff ahli ini atau kepercayaan pemimpin ini melaporkan
hasil kinerja bawahannya baik dalam laporan tertulis maupun secara lisan
dalam jangka waktu yang tidak ditentukan sesuai dengan intruksi kepala
pimpinan.

Sesuai dengan teori yang dipaparkan .Sesuai jugaTentunya dengan adanya


pengawasan ini terbukti sangant efekti dalam meningkatkan kedisiplinan
kinerja pegawai. Menurut Harahap, fungsi pengawasan tentunya akan melihat

Tabligh: Jurnal Manajemen Dakwah Vol. x No. x (xxxx) xx-x 11


Hasanah Istia Latifatul, Sarbini Ahmad, Sadiah Dewi

kepada tujuan organiasasi atau perusahaan, karena hal itulah yang mendasari
arah dan tujuan serta ukuran pengawasan. Berdasrkan hasil
wawancara.Dalam setiap organisasi instansi pemerintahan maupun
perusahaan, fungsi pengawasan bagian yang sangat terpenting untuk
menjamin adanya keselarasan dengan penyelenggaraan tugas-tugas.
Pengawasan dalam meningkatkan kinerja pegawai tentu ada kaitannya,
sebagaimana berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Nu’man Atoillah
selaku kepala pimpinan Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikidang‘

Dalam pengawasan ini dilakukan secara langsung karena untuk dapat


meningkatkan kinerja pegawai,bentuk pengawasan ini juga sesuai dengan
pendapat (Simbolon, 2004) dimana dalam buku Dasar-dasar Administrasi
dan Manajemen menjelaskan manfaat dan fungsi pengawasan, antara lain: (a)
Untuk memiliki rasa tanggung jawab rasa tanggung jawab terhadap pegawai-
pegawai yang diserahi tugas dan wewenang dalam pelaksanaan pekerjaan (b)
Mendidik para pegawai agar mereka melaksanakan pekerjaannya sesuai
dengan prosedur yang telah ditentukan (c) Untuk mencegah terjadinya
penyimpangan, kelalaian dan kelamahan, agar tidak terjadi kerugian yang
tidak diinginkan (d) Untuk memperbaiki kesalahan dan penyelewengan.
dibutuhkan pengawasan yang rutin dari seorang pemimpin, dengan begitu
efektivitas seorang pegawai akan semakin meningkat karena ketika seorang
pegawai memperoleh kinerja yang baik bukan karena adanya semangat dan
kegairan bekerja, melaikan dapat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi
pada suatu pencapaian’Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikidang
Kabupaten Sukabumi dalam meningkatkan kinerja pegawainya di adakanya
pengawasan secara langsung yang Pengawasan langsung ini dilakukan
dengan beberapa cara yaitu :Inpeksi langsung Inpeksi langsung dengan
adanya pengecekan apel setiap paginya oleh kepala kantor dengan tujuan
untuk membreefing semua kinerja pegawai. Dan mengontrol secara langsung
para kinerjanya yang hadir dalam apel tersebut, tetapi dalam ketaatannya para
pegawai di Kantor Urusan Agama tidak ada pegawai yang melanggar aturan
hukum hanya saja masih ada beberapa pegawai yang melanggar aturan jam
kerja yang telah ditetapkan observasi ditempat.

Dengan adanya observasi ditempat kepala pimpinan Kantor Urusan Agama


dapat melihat pelayanan pegawai terhadap masyarakat tersebut cukup baik
atau malah sebaliknya. Tetapi, untuk saat ini belum ada masyarakat yang
melaporkan kinerja pegawai Kantor Urusan Agama Cikidang yang kurang
baik dalam pelayananya.Bapak kepala pimpinan juga mengatakan jika
terjadinya pengawasan secara tidak langsung makan aka nada beberapa hal
diantaranyaLaporan secara tertulis Laporan tertulis ini ialah laporan yang
12 Tabligh: Jurnal Manajemen Dakwah Vol. x No. x (xxxx) xx-xx
Implementasi Fungsi Pengawasan Pimpinan Kantor Urusan Agama Dalam Meningkatkan Kinerja
Pegawai

dibuat oleh pegawai berdasrkan surat tugas yang berikan kepadanya yang
kemudian nantinya akan dilaporkan kepada kepala Kantor setelah itu aka
nada evaluasi dan menjadi hasil laporan masing-masing pegawai. Laporan
secara lisan Laporan ini ialah bentuk komunikasi pegawai untuk
menyampaikan secara langsung permasalahan yang terjadi atau kendala yang
terjadi pada saat bertugas dan bisa terjadi juga pelaporan ini dilakukan pada
saat rapat, dan itu bis membentuk obrolan langsung dari media mulut ke
mulut atau media telepon atau juga bisa melakukan via gmeet. Bentuk
pengawasan juga sudah termasuk controlling sesuai dengan pendapat (Terry,
2006) dimana fungsi manajemen terbagi menjadi 4 unsur yaitu (1)Planning
(2) Organizing (3) Actuating (4) Controlling.

Evaluasi Pimpinan dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai

Dalam sebuah fungsi pengawasan tentunya terdapat sebuah evaluasi yang


dialamnya menjadikan bahan perbaikan untuk kedepannya. Menurut
(Handoko, 2000), pengawasan (controlling) adalah penemuan dan penerapan
cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai
dengan yang telah ditetapkan.Selanjutnya evaluasi ini bersifat membangun
dalam sebuah organisasi atau Lembaga yang nantinya evaluasi ini dapat
mengarahkan kita kepada tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi ini disebut
cute of date yang dimana pengambilan data hasil evaluasi dilakukan pada
akhir bulan atau sesuai dengan kebutuhan. Evaluasi kepada pimpinan adalah
hal penting,sesuai dengan buku (Hasibuan, 2005) yang ‘’ Pemimpin ialah
seorang dengan wewenang kepemimpinanya mengarahkan bawahannya
untuk melaksanakan Sebagian pekerjaanya guna untuk mencapai tujuan.’’
Evaluasi pimpinan juga sudah termasuk controlling sesuai dengan pendapat
(Terry, 2006) dimana fungsi manajemen terbagi menjadi 4 unsur yaitu
(1)Planning (2) Organizing (3) Actuating (4) Controlling.

Evaluasi pimpinan juga termasuk fungsi pengawasan dimana sesuai dengan


pendapat (Manullang, 2005) “Pengawasan ialah sebuah proses untuk
menerapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya dan bila
perlu mengoreksi dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan rencana semula” . .Sesuai juga dengan pendapat (Simbolon, 2004)
dimana dalam buku Dasar-dasar Administrasi dan Manajemen menjelaskan
Tabligh: Jurnal Manajemen Dakwah Vol. x No. x (xxxx) xx-x 13
Hasanah Istia Latifatul, Sarbini Ahmad, Sadiah Dewi

manfaat dan fungsi pengawasan, antara lain: (a) Untuk memiliki rasa
tanggung jawab rasa tanggung jawab terhadap pegawai-pegawai yang
diserahi tugas dan wewenang dalam pelaksanaan pekerjaan (b) Mendidik
para pegawai agar mereka melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan
prosedur yang telah ditentukan (c) Untuk mencegah terjadinya
penyimpangan, kelalaian dan kelamahan, agar tidak terjadi kerugian yang
tidak diinginkan (d) Untuk memperbaiki kesalahan dan penyelewengan.

Dalam evaluasi pimpinan juga termasuk fungsi pengawasan yang dapat


dilakukan dalam beberapa bentuk, seperti menurut (Siagan, 1976) dapat
dilaksanakan dengan dengan dua macam metode, yakni: Pertama, evaluasi
langsung (direct control), dalam bentuk: (a) Infeksi langsung, artinya
pimpinan suatu perusahaan, organiasi atau lembaga secara terbuka terjun
langsung ke lapangan untuk melakukan pengawasan terhadap bawahannya
dalam melaksanakan aktivitas kerjanya sebagai pegawai. (b) On the spot
observation, artinya pimpinan melakukan pengawasan melalui staf ahli yang
diberikan kepercayaan untuk melakukan pengawasan terhadap proses kinerja
bawahan yang berlangsung di lapangan.

Dalam wawanacara yang telah dilakukan kepala pimpinan Kantor Urusan


Agama Kecamatan Cikidang melakukan beberapa hasil evasluasi terkait
kekinerjaan pegawai. Diantaranya : Pertama, Absensi dalam hal pengawasan
tentu pengabsenan sangatlah penting karena menyangkut ketersediaan kinerja
pegawai. Abseni kehadiran ini sangatlah berpengaruh dalam melakukan
penilaian kinerja, yang nantinya evaluasi pengabsenan dilihat bagaimana
ketersediaan pegawai dalam mentaati peraturan yang telah ditetapkan. Kantor
Urusan Agama Kecamatan Cikidang mempunyai absensi khusus yang telah
dirancang oleh Kementrian Agama yakni ‘Pusaka Kemenag’’ web ini
menyediakan secara otomastis pengabsenan untuk para kinerja pegawai, jika
terdapat adanya keterlambatan dalam pengabsenan maka adanya pemotongan
gajih secara langsung oleh pusat.

Kedua, Tugas : evaluasi ini dilaksanakan dengan adanya pemberian tugas


kepada para pegawai karena unruk mengetahui apakah tugas-tugas tersebut
dilaksanakan secara tepat atau sebaliknya. Para kinerja pegawai diberika
tugas secara maisng-masing oleh kepala pimpinan. Dalam hal ini evalusi
bertujuan untuk melihat bagaiamana kekurangan dan kelebihan seorang
kinerja pegawai yang mereka tidak disadari dari berbagai sisi yang nantinya
dari hasil evaluasi tersebut adanya Tindakan perbaikan.

Ketiga: Pelayanan Masyarakat, hal ini dilakukan agar kepala pimpinan dapat

14 Tabligh: Jurnal Manajemen Dakwah Vol. x No. x (xxxx) xx-xx


Implementasi Fungsi Pengawasan Pimpinan Kantor Urusan Agama Dalam Meningkatkan Kinerja
Pegawai

mengetahui secara langsung bagaimana kinerja pegawai dalam melayani


masyarakat yang mempunyai kepentingan di Kantor Urusan Agama tersebut.
Tujuan diadakannya evaluasi agar mmapu memberikan pelayanan terbaik
kepada masyarakat dan memberikan saran perbaikan kepada kinerja pegawai
terhadap peningkatan kualitas pelayanan public melalui pemanfaatan dari
evaluasi yang telah dilaksanakan. Kinerja ialah suatu kebutuhan yang mutlak
bagi suatu organisasi untuk mencapai tujuan dengan mengatur kerja sama
yang harmonis dan terintergarasi antara pemimpin dengan bawahannya.
Tujuan yang diharapka inilah merupakan titik awal dalam perencanaan
kinerja organisasi atau Lembaga. Seperti halnya yang dilaksanakan di Kantor
Urusan Agama Kecamatan Cikidang yang telah terbukti dapat melaksanakan
tugas dan kewajiban yakni sebagai Lembaga pemerintah khususnya melayani
masyarakat walaupun terdapat masalah didalamnya. Yaitu, kurangnya
sumber daya manusia (SDM) yang bertugas di Kantor Urusan Agama
Cikidang, namun hal tersebut bukan menjadi hambatan untuk Kantor Urusan
Agama Cikidang dalam memaksimalkan tugas dan kewajiban mereka.

Dengan adanya proses evaluasi di Kantor Urusan Agama Kecamatan


Cikidang ini dapat mengukur seberapa baiknya kinerja yang telah
dilaksanakan oleh pra pegawai serta pimpinan di Kantor Urusan Agama
Cikidang dalam menjalan tugas-tugas yang mereka tanggung.Dengan hal ini
peneliti dapat menyimpulkan evaluasi factor yang sangat berpengaruh
terhadap sebuah keberhasilan kinerja seseorang pegawai untuk melayani
masyarakta. Karena disamping ia berperan sebagai pembimbing, dan pegawai
kantor juga berperan sebagai panutan atau suri tauladan yang baik bagi para
masyarakat dilingkungannya.

Dari hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 10 Februari 2023 kepada
bapak kepala selaku pimpinan yakni bapak Nu’man Atoillah, S. Ag proses
evaluasi yang dilakukan meliputi tiga hal yaitu : pertama, hasil evaluasi yang
dilakukan harian seperti hanya mengetahui kinerja pegawai, bagaimana para
pegawai melaksanakan tugas-tugas hariannya seperti ketepatan dalam datang
ke kantor. Yang kedua, evaluasi yang diadakannya perbulan yaitu
dilakukannya pengecekan laporan para pegawai per individu serta
dilakukannya pengecekan absensi pegawai. Yang ketiga evaluasi yang
dilaksanakan pada akhir tahun yaitu melihat bagaimana penilaian hasil
perbandingan kinerja pegawai dalam setahun terakhir.Dalam hal ini bapak
Nu’man Atoillah mengatakan beberapa program evaluasi
diantaranya :AbsensiAbsensi kehadiran yakni salah satu poin yang sangat

Tabligh: Jurnal Manajemen Dakwah Vol. x No. x (xxxx) xx-x 15


Hasanah Istia Latifatul, Sarbini Ahmad, Sadiah Dewi

berpengaruh dalam melakukan penilaian kinerja. Evaluasi absen ini


dilaksanakan agar melihat kesanggupan para kinerja pegawai dalam mentaati
peraturan yang ada di Kantor Agama. Bapak kepala pimpinan menuturkan
bahwa absensi ini berlaku untuk semua pegawai yang ada di Kantor Urusan
Agama, karena Lembaga instansi pemerintah khusunya pemerintahan agama
memiliki absensi secara khusus yakni yang dinamakan ‘Pusaka Kemenag’.

Pusaka kemenag merupakan web yang menyediakan secara otomatis


pendaftaran layanan public seperti pendaftaran haji, pendaftaran petugas haji,
estimasi keberangkatan haji, cek pelunasan haji, cek pembatalan haji,
pendaftaran sertifikasi halal, pendaftaran nikah, layanan pengaduan masyakat
dan bantuan seperti bantuan beasiswa, pelatihan, rekap pelatihan dan rekap
beasiswa.

Dalam web ini memfasilitasi absen online seluruh pegawai Kantor Urusan
Agama dengan ketentuan pegawai tersebut jika akan absen melalui web
pusaka tersebut harus sesuai dengan titik kordinat tempat kantor agama
bekerjanya. Jika, ada keterlambatan dalam absennya maka akan ada
perhitungan skor yang megakibatkan pengurangan gajih pada akhir
bulan.TugasEvluasi ini dilaksanakan setelah pemberian tugas-tugas kepada
para pegawai Kantor Urusan Agama, guna untuk mengetahui apakah tugas-
tugas tersebut dilaksanakan secara tepat atau sebaliknya tentunya tugas
tersebut diberikan sesuai jabatan mereka masing-masing.Dalam hal ini
evaluasi bertujuan untuk melihat dari berbagai sisi untuk diperbaiki dari
masing-masing pegawai.

Dengan dilakukannya penilai ini para pegawai yang ada di Kantor Urusan
Agama Cikidang dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan yang mereka
tidak disadari. Bapak kepala pimpinan juga mengatakan bahwa pihak
kantorpun bias melihat upgrade yang dilakukan oleh para pegawai, hingga
dari pimpinan dan para pegawai bias mendapatkan jalan keluar dari masalah
yang dihadapi.melayani masyarakat yang mempunyai kepentingan untuk
dating khususnya masyrakat yang ingin melaksan akan pernikahan. Tujuan
diadakannya evaluasi ini agar mampu memberikan saran perbaikan terhadap
peningkatan kulitas pelayanan public melalui pemanfaatan dari evaluasi yang
telah dilakukan.Setelah hasil wawancara dan observasi peneliti mengenai
evaluasi dalam meningkatkan kinerja pegawai di Kantor Urusan Agama
bapak kepala pimpinan Kantor Urusan Agama juga memaparkan bagaimana
cara yang dugunakan dalam menerapkan hasil evaluasi tersebut kepada para
pegawainnya diantaranya Hasil evaluasi tersebut di beritahukan langsung
ketika pada saat apel pagi dengan mengumumkan satu persatu untuk

16 Tabligh: Jurnal Manajemen Dakwah Vol. x No. x (xxxx) xx-xx


Implementasi Fungsi Pengawasan Pimpinan Kantor Urusan Agama Dalam Meningkatkan Kinerja
Pegawai

menujukkan hasil dan evaluasi tersebut. Selanjutnya jika masih terdapat


kinerja pegawai yang tidak mentaati peraturan- peranturan yang telah
ditetapkan, maka kepala pimpinan melakukan tiga hal : yang pertama denga
menasihati, yang kedua teguran . yang ketiga dengan pelaporan.

Yang pertama dengan menasihati, jika masih ada pegawai yang melanggar
peraturan yang telah diberlakukan oleh Kantor Urusan Agama Cikidang ini,
maka orang tersebut akan di berikan nasihat oleh bapak kepala pimpinan
seperti motivasi akan semangat bekerja, agar tidak terjadi lagi hal yang tidak
diinginkan.Yang kedua teguran, jika masih ada pegawai yang tidak mentaati
peraturan yang telah diberlakukan oleh pihak Kantor Urusan Agama
Kecamatan Cikidang maka pihak pimpinan menegaskan Kembali kepada
para pegawai dengan cara di berika teguran untuk pegawai yang tidak
mentaatinya, seperti di panggil ke ruangan kepala pimpinan dan di berikan
teguran oleh pihak pimpinan.Dari hasil penelitian yang sudah melewati
proses pengolahan data ditemukan beberapa temuan baru dalam penelitian,
yang akan peneliti paparkan menjadi formulasi baru penelitian,terdiri dari
fungsi pengawasan,bentuk pengawasan dan evaluasi di pengawasan yang
peneliti temukan dimana ada feedforward control,yaitu pengontrolan yang
dilakukan sebelum kegiatan berlangsung dalam sebuah organisasi atau
sebuah perusahaan. Oleh karena itu, dalam pembahasan kali ini penulis akan
memaparkan hasil temuan baru penelitian dan akan memaparkan dalam
format formulasi baru fungsi pengawasan pimpinan dalam meningkatkan
kinerja pegawai. Feedward Control Jadi setelah penelitian, peneliti
menemukan temuan baru dalam fungsi pengawasan yaitu feedward control
yang berarti pengontrolan yang dilakukan sebelum kegiatan berlangsung lalu
ada concurrent control yang artinya pengontrolan yang dilakukan secara
langsung oleh atasan, feedback control yaitu adanya system umpan balik.
Menurut peneliti jenis pengawasan ini cocok dikarenakan sangat efektif di
terapkan di fungsi pengawasan pimpinan dalam meningkatkan kinerja
pegawai sangatlah berpengaruh. Dengan adanya 3 unsur tersebut dapat
mempermudah kepala pimpinan terjun secara langsung dan melihat
bagaimana proses kinerja pegawainya. Setelah itu ditemukan temuan baru di
sub bagian bentuk pengawasan yaitu, inpeksi langsung , inpeksi langsung
adalah pemeriksaan tentang sebuah pekerjaan kinerja pegawai yang diawasi
secara langsung oleh kepala pimpinan menurut peneliti inpeksi langsung
sangat efektif dikarenakan akan membuat bentuk pengawasan lebih teratur
dan efisien.

Tabligh: Jurnal Manajemen Dakwah Vol. x No. x (xxxx) xx-x 17


Hasanah Istia Latifatul, Sarbini Ahmad, Sadiah Dewi

Inpeksi secara langsung ini dilaksanakan secara langsung oleh pemimpin atau
atasan terhadap bawahan pada saat kegiatan pelayanan atau pada saat
melaksanakana pekerjaan. Inpeksi langsung ini bisa dilihat dari tingkat
kehadiran pegawai, tingkat kehadiran ini yang merupakan penilaian kinerja
pegawai yaitu mengenai kehadiran dan ketepatan waktu. Misalnya, dengan
adanya pengecekan apel setiap paginya oleh kepala kantor dengan tujuan
untuk membreefing semua kinerja pegawai. Dan mengontrol secara langsung
para kinerjanya yang hadir dalam apel tersebut, tetapi dalam ketaatannya para
pegawai di Kantor Urusan Agama tidak ada pegawai yang melanggar aturan
hukum hanya saja masih ada beberapa pegawai yang melanggar aturan jam
kerja yang telah ditetapkanPelayanan Masyarakat dan Absensi Jadi temuan
baru selanjutnya adalah absensi dan pelayanan masyarakat yang masuk pada
bagian hasil evaluasi pengawasan . pelayanan masyarakat menurut peneliti
ini efektif dilakukan oleh para kinerja pegawai yang ada di Kecamatan
Cikidang karena dengan memberikan pelayanan yang baik kepada
masyarakat akan mengubah penilaian pemimpin kepada para pegawainya.
dengan absensi membuat penelitian menjadi disiplin dan pelayanan
masyarakat membuat para customer merasa betah dan dilayani Kiat kiat
diatas adalah beberapa temuan hasil penelitian yang sudah diolah dari proses
pengolahan data , formulasi tersebut juga bisa diterapkan pada lembaga-
lembaga lain sebagai peningkatan pengawasan.

PENUTUP

Dari penjelasan diatas , maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :


Pertama, dalam peranan fungsi pengawasan pimpinan Knator Urusan Agama
Kecamatan Cikidang dilakukan oleh kepala pimpinan sebagai pelaksana
tugas dalam proses pengawasan, dan yang plaing penting proses pengawasan
ini direalisasikan dalam bentuk-bentuk pengawasan yang telah diterpakan.

Kedua: dalam bentuk pengawsan tentunya dilaksanakan oleh kepala


pimpinan Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikidang dan diralisasikan
dalam dua bentuk pengawasan secara langsung dan pengawasan secara tidak
langsung. (1) pengawasan secara langsung dilakukan oleh pemimpin secara
langsung untuk mengawasi kinerja bawahannya.

Ketiga evaluasi kepemimpinan sudah berjalan baik namun ada beberapa yang
harus di terapkan lagi sepperti evaluasi bertahap terhadap pimpinan dan lain
sebagai nya,saran karena kerja pegawai masih kurang termotivasi, minimnya

18 Tabligh: Jurnal Manajemen Dakwah Vol. x No. x (xxxx) xx-xx


Implementasi Fungsi Pengawasan Pimpinan Kantor Urusan Agama Dalam Meningkatkan Kinerja
Pegawai

sumber daya manusia yang berada di kantor tersebut sehingga adanya


beberapa faktor menurut kenyataan, karyawan belum menjadikan motivasi
sebagai salah satu faktor pendukung di dalam peningkatan produktivitas.
Program peningkatan produktivitas kerja, sangat berpengaruh, karena dengan
adanya program pengembangan rasa memiliki serta tanggung jawab yang
besar, maka akan meningkatkan produktivitas kerja dan peningkatan sumber
daya manusia, sehingga berdampak pada kesejahteraan pegawai dan akan
menunjang pencapaian tujuan pada Kantor Urusan Agama Kecamatan
Cikidang Kabupaten Sukabumi yang telah dilaksanakan dengan efektif dan
seefisien mungkin.

Disarankan juga kepada Kepala Pimpinan Kantor Urusan Agama Kecamatan


Cikidang Kabupaten Sukabumi masih perlu diadakan pengawasan dalam
meningkatkan kinerja pegawai untuk dapat menunjang produktivitas kerja
utamanya tingkat pelayanan, produktivitas kerja pegawai, sehingga dapat
bekerja dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan oleh instansi itu
sendiri. Selain itu dalam bentuk pengawasan perlu adanya suatu pola atau
system yang membuat pengawasan lebih tertata, menurt peneliti ini perlu
agar pelaksanaan pengawasan lebih tertata dan berjalan efisian, tentunya ini
dperlukan suatu kebijakan dari pimpinan yang bias didasari oleh usulan-
usulan pegawai. Selanjutnya untuk meningkatkan sumber daya dan
produktivitas kerja pegawai, Kepala pimpinan Kantor Urusan Agama
Kecamatan Cikidang Kabupaten Sukabumi telah menempuh kebijakan dalam
pembinaan karyawan seperti pelaksanaan fungsi kepemimpinan, metode
manajemen dan fakto produktivitas dan motivasi, juga pemberian bonus dan
memperbaiki fungsi kepegawaian, tertib administrasi, pembinaan di arahkan
pada disiplin waktu dan faktor kondisi kerja. Tntu ini sangat bagus bagi
Lembaga karena akan memajukan embaga itu sendiri,dengan mempunyai
manajemen sumber daya manusia yang naik dalam segi kualitasnya maka
Lembaga tersebut secara tidak langsung juga bertambah dalam aspek
produktivitasnya , selanjuntya dalam evaluasi pimpimpan juga diharapkan
ada prosedur yang dibuat jadi bukan hanya asal evaluasi tetapi evalluasi yang
digunakan sudah ditetapkan dan diberi hak untuk dijalankan
prosedrnya,mungkin itu adalah beberapa kesimpulan dan saran yang bias
peneliti jabarkan.

Tabligh: Jurnal Manajemen Dakwah Vol. x No. x (xxxx) xx-x 19


Hasanah Istia Latifatul, Sarbini Ahmad, Sadiah Dewi

DAFTAR PUSTAKA
Handoko, T. H. (2000). Organisasi perencanaan Manajemen Manajer
Pengawasan. Yogyakarta : BPFE.
Harahap, A. P. S. (2022). Manajemen Pelayana Perkainan KUA Kecamatan
Rabasa Kota Bandar Lampung. Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung.
Hasibuan, M. S. P. (2005). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta : Bumi
Aksara.
Lestari, C. S. (2022). Peran Pengawasan  Kepala Kantor Kementrian Agama
dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Kabupaten Bekasi. Universitas Islam
Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.
Manullang, M. (2005). Dasar-dasar manajemen. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.
Setiawan,Halim(2017) Manajemen Komunikasi Dompet Ummat dalam
Pemberdayaan Ekonomi Umat Islam Jurnal Ilmu Dakwah: Academic Journal
for Homiletic Studies 11 Nomor 1 89-110.
Sadiah,Dewi(2008)“ISU PEREMPUAN” (Dakwah dan KepemimpinanPerempuan
dalam Kesetaraan Gender) Jurnal Ilmu Dakwah Vol 4 No. 305-335
Siagan, S. P. (1976). Sistem informasi untuk pengambilan keputusan. Jakarta :
Gunung Agung.
Simbolon, M. M. (2004). Dasar-dasar administrasi daan manajemen. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Supriatna, U. (2016). Peranan pengawasan dalam meningkatkan disiplin kerja
pegawai: Studi deskriptif di seksi bimbingan masyarakat islam Kementerian
Agama Kota Bandung. Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Bandung.
Terry, G. R. (2006). Prinsip-prinsip manajemen. Jakarta : Bumi Aksara.

20 Tabligh: Jurnal Manajemen Dakwah Vol. x No. x (xxxx) xx-xx

Anda mungkin juga menyukai