Dosen Pengampu ;
Oleh:
2024
BAB I
PENDAHLUAN
Gereja yang berkembang merupakan impian dari semua orang terutama terutama bagi
orang yang melayani dan juga jemaat yang ada di dalamnya. Perkembangan gereja berkaitan
erat dengan perkembangan pelayanan khususnya pelayanan Gembala Sidang atau Pimpinan
Jemaat yang bertangung jawab dalam sebuah gereja. Berkembangnya pelayanan gembala
siding atau Pimpinan Jemaar bisa dilihat dari kemajuan gereja secara Kualitas dan Kuantitas.
Kemajuan secara kualitas bisa dilihat dari majunya pelayanan seorang pemimpin jemaat,
keuangan gereja yang selalu baik, banyak jiwa yang dimenangkan, organisasi gereja di tata
dengan baik, orang-orang yang melayani dalam gereja atau pengurud gereja melakukan
pekerjaanya dengan baik, serta seluruh program gereja berjalan dengan baik dan teratur sesuai
denga napa yang telah diprogramkan atau direncanakan. Sedangkan keberhasilan secara
kuantitas adalah Gedung gereja semakin besar, jumlah jemaat semakin bertambah serta
banyak dibangun dan dibuka menjadi cabang gereja tersebut. Pelayanan gereja pada masa
kini sangat membutuhkan manajemen yang baik dalam pelayanannya hal ini dikarenakan
banyak gereja yang pelayanan dalam gereja mengalami kemunduran bahkan tidak sedikit
gereja yang tutup dikarenakan tidak adanya sebuah manajemen yang baik sehingga
menyebabkan pelayanannya tersebut menjadi tidak efektif dan maksimal. Pelayanan yang
tidak diatur dan dilaksanakan oleh orang yang tepat, dapat mengakibatkan mundurnya sebuah
pelayanan bahkan parahnya gereja tersebut menjadi tutup.
GMI Firdaus KM 4,5 Sijambi Tanjung Balai Asahan merupakan salah satu contoh
gereja yang mengalami perkembangan dan kemajuan dalam segala sisi pelayanan. Gembala
Sidang atau Pimpinan jemaat adalah kunci sukses dari perkembangan dan majunya pelayanan
di gereja GMI Firdaus KM 4,5 Sijambi Tanjung Balai Asahan. Gereja ini berdiri ± 12 tahun
dalam perjalanan pelayanan GMI Firdaus KM 4,5 Sijambi Tanjung Balai Asahan tentunya
banyak hal yang telah dialami, banyak Pendeta atau Guru Injil yang melayani sebagai
Gembala Sidang atau Pimpinan Jemaat, dan pastinya telah banyak pemikiran-pemikiran dan
kebijakan-kebijakan serta kecakapan seorang Pemimpin yang di tuangkan dalam pelayanan
selama gereja GMI Firdaus KM 4,5 Sijambi Tanjung Balai Asahan berdiri. Hal ini yang
melatar belakangi Peneliti untuk melakukan penelitian ke gereja tersebut agar dapat
menemukan kunci sukses pelayanan di GMI Firdaus KM 4,5 Sijambi Tanjung Balai Asahan.
Adapun yang menjadi pembahasan Peneliti dalam karya ilmiah ini adalah sebagai
berikut : pada Bab I Peneliti akan membahas tentang Latar Belakang Penulisan Karya Ilmiah,
hal-hal yang akan menjadi Rumusan Masalah yang dimana akan menjadi kerangka pikiran
dan acuan Peneliti, serta Tujuan Penulisan Karya Ilmiah. Pada Bab II, Peneliti akan
membahas tentang definisi atau pengertian Manajemen, pengertian Manajemen Gereja,
Fungsi Manajemen dalam gereja, serta Manajemen GMI Firdaus KM 4,5 Sijambi Tanjung
Balai Asahan. Bab III Peneliti akan membahas tentang apa saja yang menjadi kesimpulan dari
Karya Ilmiah ini.
Adapun yang menjadi Rumusan masalah dalam Penulisan Karya Ilmiah ini adalah
sebagai berikut :
1. Apa definisi Manajemen
2. Bagaimana Fungsi Manajemen dalam Gereja ?
3. Bagaimana Manajemen GMI Firdaus KM 4,5 Sijambi Tanjung Balai Asahan ?
1
Tim Penyusun Redaksi, Ensyclopedi Nasional Indonesia, (Jakarta: Pt. Adi Cipta Pustaka),hal 115
2
Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Balai Pustaka, 2007), hal 623
3
Sally Wehmeier, Oxford Advanced Learner’s Dictionary, (New York: Oxford University Press, 2010), hal 268
4
H. B. Siswanto, Pengantar Manajemen (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005), hal 1
5
Sugiyanto Wiryoputro, Dasar-Dasar Manajemen Kristiani (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2004), hal 1
6
V. D. W. Aryanto, Manajemen Dalam Konteks Indonesia (Yogyakarta: Kanisius, 2013), hal 3
penggunaan sumber daya dalam organisasi agar pekerjaan yang dilakukan dapat selesai
secara efektif dan efisien.
1.2. Fungsi Manajemen
7
Sugiyanto Wiryoputro, Dasar-Dasar Manajemen Kristiani, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001), hal 8-9.
8
Panitia Penyusun Disiplin, Disiplin Gereja Methodist Indonesia Tahun 2017, (Medan :Konfrensi Agung,2018),
hal 1-4
kepuasan agama, demikian juga John Wesley mencari kepuasan agama dengan sungguh-
sungguh dan seksama. Namun demikian ia tidak memperolehnya. Pertobatan terjadi sewaktu
perkumpulan diadakan di Jalan Aldersgate London pada tanggal 24 Mei 1738. Pada saat
itulah dia mengerti seperti Paulus, bahwa rahmat Allah tidak diperoleh baik dari
melaksanakan peraturan dan hukum-hukum agama, maupun dengan penyempurnaan diri
sendiri, tetapi hanya dengan kepercayaan akan Kristus. Dengan demikianlah orang dapat
memperoleh hidup aman dan damai dan kemudan dia hidup baru. Kehidupan baru yang
diperolehnya itu disampaikan kepada teman-temannya termasuk adiknya Charles Wesley dan
kemudian disebarluaskan ke seluruh kepulauan Inggris.
Dalam penginjilannya terdapat dua unsur yang senantiasa terdapat dalam kehidupan
Methodist sampai sekarang ini. Petama adalah Mengabarkan Injil kepada orang-orang miskin
yang tidak dilayani oleh Gereja. Kedua adalah Memelihara mereka yang sudah menjadi
orang Kristen. Kedgumpulkan orang dalam kelompok, kelas dan golongan golongan serta
menetapkan pemimpin-pemimpinnya. Mencari orang yang terpanggil mengabarkan Injil
kepada umum. John Wesley dan adeknya Charles Wesley melakukan penginjilan di pinggir
jalan, di lapangan terbuka dan di rumah-rumah. Mereka adalah pengkhotbah awam John
Wesley menetapkan tempat pekerjaan pengkhotbah awam dan membimbing serta
mengawasinya. Sekali setahun mereka dikumpulkan dalam satu Konperensi. John Wesley
selalu mempersatukan tiga jenis kegiatan yaitu Evangelisasi, Organisasi/Administrasi dan
Pendidikan. Tidak lama kemudian ke-Methodist-an disebarluaskan dari Inggris ke Irlandia
dan terus ke-Amerika.
Pada mulanya John Wesley tidak bermaksud untuk mendirikan Gereja baru, hanya
membentuk kelompok-kelompok untuk mendalami ajaran ke-Kristenan saja. Semua
pengkhotbah tidak ditahbiskan dan semua anggota kelompok atau golongan itu masih tetap
anggota dan menerima Sakramen-sakramen dari Gereja Anglikan. Dari dulu sampai sekarang
Gereja Methodist mempercayai bahwa Gereja Kristus sanggup mencari dan menyelamatkan
yang hilang serta menyebarluaskan hidup yang dipenuhi roh suci dan memperbaharui hidup
umat manusia dengan Injil Kristus. Satu-satunya alasan untuk menetapkan peraturan dan
cara-cara Methodist ialah agar dapat melaksanakan perintah Kristus.
Pada tahun 1905 Gereja Methodist yang berasal dari Amerika telah bekerja di
Malaysia, Singapura dan meluaskan daerah kerjanya ke Indonesia khususnya di tiga pulau
besar yang berjauhan letaknya yaitu:
1. Pulau Jawa dan sekitarnya.
2. Pulau Kalimantan dan sekitarnya, dan pekerjaan di kedua pulau ini langsung
berhubungan dengan Konperensi Singapura.
3. Pulau Sumatera dan sekitarnya yang berhubungan dengan konfrensi penang
Pada mulanya pekerjaan di ketiga pulau ini merupakan daerah Pekabaran Injil dan
belum berbentuk gereja menurut arti yang kita ketahui sekarang ini. Pada tahun 1908
pekerjaan di Pulau Jawa ditetapkan menjadi satu Distrik yang langsung berhubungan dengan
Konperensi Tahunan di Singapura. Sedangkan pelayanan di Sumatera Utara baru pada tahun
1912 dan berhubungan dengan Penang. Sejak itu perkembangan Gereja Methodist sangat
pesat, sehingga diusahakanlah agar Gereja Methodist di Indonesia itu menjadi Konperensi
Mision tersendiri. Maksud itu tercapai pada tahun 1920 s/d 1940. Turut menghadiri
Konperensi ini para Misionaris dan Pendeta-pendeta Indonesia. Guru Injil dan anggota-
anggota Jemaat belum diikutsertakan untuk membicarakan peraturan gereja, walaupun jemaat
itu telah dilayani seorang Elder atau Pendeta tua. Mereka hanya sebagai pelaksana apa yang
telah diputuskan oleh Konperensi Mision itu sendiri.
Sesuai dengan Keputusan Netherlands Indies Mision Conference tahun 1927 di
Jakarta dan General Conference tahun 1928 di Kansas City USA, maka pekerjaan Mision di
Pulau Jawa dan Kalimantan ditutup. Semua Pendeta dan Guru Injil yang berasal dari
Sumatera Utara dipindahkan kembali ke Sumatera Utara. Sedangkan pekerjaan Mision itu
diserahkan kepada Mision Belanda. Dengan demikian nama Konperensi berubah menjadi
Konperensi Mision Sumatera pada tanggal 25 Januari 1929 berkedudukan di Medan. Pada
tahun 1940 Konperensi Mision Sumatera menjadi Konperensi Tahunan Sementara Sumatera.
Tanggal 11 Januari 1963 Konperensi itu menjadi Konperensi Tahunan Sumatera.
Maka sejak saat itu Konperensi ini berhak mengirimkan utusannya menghadiri Konperensi
Agung (General Conference) di Amerika Serikat. Pada bulan April 1964 dikirimkan dua
orang utusan menghadiri Konperensi Agung Gereja Methodist di Amerika Serikat yaitu:
seorang Pendeta yaitu Pdt. Ragner Alm dan seorang awam yaitu Karel Hutapea untuk
meminta izin (enabling act) supaya Gereja Methodist Sumatera Indonesia dapat mendirikan
Gereja Methodist Indonesia yang otonom di Indonesia. Tanggal 9 Agustus 1964 pada
Konperensi Tahunan Istimewa ditetapkan Gereja Methodist yang Otonom di Indonesia
dengan nama: GEREJA METHODIST INDONESIA.
Gereja Methodist Indonesia adalah bagian dari Gereja Universal, oleh sebab itu dapat
menerima segala bangsa tanpa memandang warna kulit, kedudukan atau martabat. Gereja
Methodist Indonesia mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat dunia serta
sebagai Kepala Gereja, sumber kebenaran yang hidup sesuai dengan Firman Allah dalam
Alkitab. Gereja Methodist Indonesia secara konsisten melaksanakan system ke–Episkopalan
Koneksional. Episkopal adalah susatu sistem organisasi gereja, yang di pimpin oleh seorang
Bishop. Tujuan Gereja Methodist Indonesia adalah memasyurkan Yesus Kristus melalui
Pemberitaan Injil ke seluruh dunia, menghimpun mereka dalam persekutuan Sidang Kristus
dan mendalami kehidupan kerohanian mereka sehingga Kristus dan pengajaran- Nya menjadi
sumber persekutuan tersebut.
1.3.2. GMI Firdaus KM 4,5 Sijambi Tanjung Balai Asahan
Gereja GMI Firdaus Km 4,5 Sijambi berlokasi di Jl. Delima Kecamatan Datuk
Bandar – Kota Tanjung Balai. GMI Firdaus berdiri pada bulan April 2004. Pekerjaan jemaat
GMI Firdaus KM 4,5 Sijambi adalah 80% sebagai pedagang, 10% pegawai dan 10% sebagai
supir, ibu rumah tangga, dan sebagainya.
A. Keanggotaan Jemaat
a. Anggota Jemaat
Jemaat adalah persekutuan orang-orang yang mengaku Yesus Kristus adalah Tuhan
dan Juruselamat, serta telah mengikrarkan janji keanggotaan dan yang telah dihubungkan
dalam persaudaraan Kristen. Jemaat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Gereja
Universal melalui pengakuan Iman Rasuli sebagai Gereja yang Kudus dan Am. Jemaat GMI
adalah persekutuan sejumlah anggota jemaat GMI yang mempunyai sarana pelayanan yang
telah disetujui dan disahkan Konperensi Tahunan serta ditetapkan dan diresmikan dengan
Surat Keputusan Bishop Pimpinan Wilayah. Jemaat GMI terdiri dari Pos Pelayanan, Jemaat
Persiapan, Jemaat Penuh.9 Keanggotaan Jemaat Gereja Methodist Indonesia adalah bagian
dari gereja Universal, karena itu dapat menerima segala bangsa tanpa memandang warna
kulit, kedudukan atau martabat kehidupan menjadi anggota penuh dan mengambil bagian
dalam pekerjaan gereja.
Berdasarkan peraturan dari Disiplin Methodist 2017, anggota Jemaat GMI adalah
sebagai berikut :10
1) Anggota Jemaat Penuh
Yang dimaksud sebagai Anggota Penuh dalam GMI adalah Semua orang yang
diterima dari kelas sidi. Semua orang yang diterima melalui baptisan dewasa. Semua orang
Yang pindah dari gereja lain. Yang diterima kembali dengan pertobatan. Dan semua orang
Yang diterima dari orang Kristen yang tidak jelas status keanggotaan gerejanya.
2) Anggota Persiapan
9
Panitia Penyusun Disiplin, Disiplin Gereja Methodist Indonesia Tahun 2017., hal 35
10
Panitia Penyusun Disiplin., hal 38-40
Yang dimaksud sebagai Anggota Persiapan dalam GMI adalah Semua anak yang lahir
dalam keluarga anggota jemaat yang belum sidi. Semua orang dewasa yang belum
dibaptiskan dan masih dalam status belajar.
3) Anggota Rangkap atau atau Penumpang
Yang dimaksud sebagai Anggota Persiapan dalam GMI adalah Seorang anggota
jemaat GMI yang bertempat tinggal untuk sementara di tempat yang jauh dari jemaatnya
sendiri, atas permintaannya dapat diterima sebagai anggota rangkap di jemaat yang terdekat
pada tempat yang baru. Pendeta atau Guru Injil atau Pelayan Jemaat di tempat barunya harus
segera memberitahukan kepada Pendeta atau Guru Injil atau Pelayan Jemaat di gereja
lamanya. Hak dan tanggung jawab anggota rangkap dilaksanakan di tempat yang baru,
sedangkan pelaporan keanggotaannya dilaporkan di Konperensi Resor di Jemaat tempat ia
terdaftar sebagai anggota tetap.
b. Tugas dan Tanggung Jawab Anggota Jemaat
Tugas dan tanggung jawab anggota jemaat adalah adalah setia menepati janji yang
telah dijanjikannya di hadapan jemaat sewaktu ia diterima sebagai anggota jemaat, antara lain
:11
1. Rajin membaca Firman Tuhan setiap hari.
2. Rajin dan tekun berdoa setiap hari.
3. Rajin mengikuti setiap kebaktian, seperti Kebaktian Keluarga, Kebaktian Rumah
Tangga, Kebaktian Umum, Kebaktian Evangelisasi, Kebaktian Kebangunan Rohani,
dan kebaktian-kebaktian lainnya.
4. Setia mempersembahkan persepuluhan setiap bulan.
5. Setia memberikan persembahan lainnya.
6. Berpartisipasi aktif dalam semua pelayanan di Jemaat GMI.
c. Data Statistik Keanggotaan GMI Firdaus KM 4,5 Sijambi Tanjung Balai
Berdasarkan hasil Konfrensi Resor terakhir yaitu tepatnya di bulan septemet 2023
maka data Statistik Keanggotaan GMI Firdaus KM 4,5 Si jambi adalah12
Jumlah
Keadaan
N Nama Unit Konres Bertamba Berkuran
sekarang
O Statistik Maret h g
September
2023
2023
1 Jumlah KK 43 43
11
Panitia Penyusun Disiplin., hal 41
12
Susilawanti Panjaitan, Laporan Konres GMI Firdaus Sijambi KM 4,5 Tanjung Balai, ( Tanjung Balai : GMI
Firdaus Sijambi KM 4,5,2023), hal 1
2 Kel. Janda/Duda 7 8 1
3 Anggota Penuh 117 124 7
4 Anggota Persiapan 56 50 1 7
5 Majelis Gereja 14 14
6 Lay Speaker 5 5
7 Calon Lay Speaker 1 1
8 Guru Sek.Minggu 6 6
9 P2MI 18 22 4
10 P3MI 25 25
11 PWMI 19 20 1
12 Lansia 5 5
13 Sekolah Minggu 40 40
14 Sel Group 4 4
15 Pendeta Aktif 1 1
Anggota Jemaat
16
rangkap 1 1
17 Mahasiswa STT 2 1 1
Analisa :
1. Jumlah 1 Anggota Penuh yang berkurang dikarenakan Meninggal pada bulan Agustus
2023
2. Jumlah 7 orang anggota persiapan berkurang dan menjadi anggota penuh melalui
angkat Sidi
3. Jumlah 1 jiwa anggota persiapan bertambah dari anak anggota jemaat yang lahit yaitu
Kel. Bapak N Hutabarat/br Samosir.
4. Ada 1 anak GMI Firdaus yg kuliah di STT GMI Bandar Baru yaitu Novrando
Hutabarat
B. Kemajelisan Jemaat
a. Mejelis Jemaat
Yang dimaksud dengan Majelis Jemaat menurut Disiplin GMI adalah badan pekerja
dari jemaat. Majelis Jemaat bertanggung jawab dalam pemeliharaan dan penyelenggaraan
kehidupan jemaat. Majelis jemaat dilantik oleh Distrik Superintendent atau Pendeta yang
ditugaskan oleh Distrik. Dalam Disiplin GMI, Pimpinan Jemaat adalah Ketua Majelis. Yang
di mana, Setiap jemaat dipimpin dan digembalakan oleh seorang Pendeta yang ditetapkan
oleh Bishop Pimpinan Wilayah atau seorang Guru Injil yang ditempatkan oleh Distrik
Superintendent. Jemaat yang belum mempunyai Guru Injil atau Pendeta yang ditetapkan oleh
Bishop Pimpinan Wilayah GMI, maka Distrik Superintendent menetapkan Lay Leader Jemaat
untuk memimpin jemaat itu di bawah bimbingan dan pengawasan Guru Injil atau Pendeta
yang terdekat. Pos Pelayanan yang belum mempunyai Pendeta atau Guru Injil yang
ditetapkan oleh Bishop Pimpinan Wilayah, maka Distrik Superintendent atau Pendeta Jemaat
induk dapat menunjuk seorang warga jemaat atau Calon Pekerja untuk mengkoordinir Pos
Pelayanan tersebut di bawah bimbingan dan pengawasan Guru Injil atau Pendeta jemaat
induk atau Pimpinan Distrik dan Pimpinan jemaat dibantu oleh Lay Leader.13
b. Keanggotaan Majelis Jemaat
Jumlah anggota Majelis Jemaat sedikit-dikitnya 3 (tiga) orang dan sebanyak-
banyaknya 35 (tiga puluh lima) orang. Adapun yang menjadi susunan keanggotaan Majelis
Jemaat menurut Disiplin GMI 2017 adalah14
Pimpinan Jemaat
Lay Leader
Sekretaris
Bendahara
Pimpinan SM
Ketua Setiap Komisi
Ketua Setiap Panitia
Ketua Setiap Seksi (P3MI, PWMI, dan P2MI
N JABATAN NAMA
O
1 Ketua Majelis Pdt. Susilawanti Panjaitan,
STh
2 Lay Leader Ls.D.Br.Silitonga
3 Sekretaris S. Opusunggu
4 Bendahara SDM.br.Pasaribu
5 Komisi Penatalayanan dan F.br.Manik
Keuangan
6 Komisi Keanggotaan dan Ls.M.Hutabarat
Evangelisasi
7 Komisi Pendidikan Agama A.br.Siallagan
Kristen
8 Komisi Diakoni Sosial OB.Manurung
9 Panitia Kebaktian R.br.Sirait
10 Panitia PHB H.Siagian
11 Pimpinan Sekolah Minggu M.br.Lase
12 Ketua P3MI Anggi Simbolon
13 Ketua PWMI R.br.Tampubolon
14 Ketua P2MI H.Pangaribuan
17
Susilawanti Panjaitan, Laporan Konres GMI Firdaus Sijambi KM 4,5 Tanjung Balai., hal 4
g Mengadakan doa pengutusan bagi anak-anak TEREALISASI
. yang akan mengikuti ujian akhir
h
Memberikan hadiah kepada anak-anak jemaat Per 3 Bulan TEREALISASI
yang berprestasi dr tingkat sekali
- SD-SLTA/sederajat (juara 1-3) dengan rincian TEREALISASI
- juara 1 Rp.100.000, juara 2 Rp.75.000,juara 3
Rp.50.000
-Mahasiswa dengan IP >3,0 (3 Orang dengan IP
tertinggi)
3 Komisi Diakoni Sosial / Parpem
a Memberikan dana sosial terhadap anggota TEREALISASI
. jemaat yang meninggal dunia sesuai dengan setiap kejadian
anggaran yang telah disepakati yaitu
- Orangtua Rp. 300.000 + Papan bunga TEREALISASI
- Anak-anak Rp.200.000 + papan bunga TEREALISASI
- Orangtua / mertua Jemaat Rp.100.000 TEREALISASI
b Memberikan cenderamata kepada anak jemaat TEREALISASI
. yang menikah yaitu 1 buah Alkitab Saat Pernikahan
c Mengunjungi jemaat yang sakit baik yang TEREALISASI
. dirumah maupun yang opname
d Memberikan bingkisan Natal kepada anak yatim 25 Desember TEREALISASI
. piatu, janda dan duda 2023
e Memberikan bantuan kepada pembangunan TEREALISASI
. gereja dan konsistori Gereja Methodist
Indonesia
f. Memberikan bantuan sosial berupa TEREALISASI
penggalangan dana kepada jemaat Methodist setiap ada surat
maupun diluar Methodist yang terkena bencana yang masuk
alam, kebakaran, dll
g Memberikan kalender dari Biro Pensiun GMI 25 Desember TEREALISASI
. Kantor Pusat kepada semua jemaat atau per KK 2023
4. Komisi Penatalayanan dan Keuangan
a Menyusun RAPBG TEREALISASI
. 1x setahun
b Memeriksa laporan keuangan gereja dan seksi- TEREALISASI
. seksi serta membuat laporan keuangan gereja Setiap bulan
c Menyusun laporan keuangan tahunan untuk TEREALISASI
. dibawakan ke rapat majelis akhir tahun sebagai Akhir tahun
laporan
d Mengelola keuangan gereja dengan sebaik- TEREALISASI
. baiknya
e Mengingatkan dan menghimbau jemaat supaya TEREALISASI
. memberikan perpuluhan setiap bulan nya.
5. Panitia Pemelihara Harta Benda
a Pengadaan Inventaris gereja,kantor dan rumah TEREALISASI
Setiap diperlukan
. Pendeta
b Membuat Daftar inventaris Gereja Setiap Konres TEREALISASI
.
c Merawat tanah TK sampai sekarang TEREALISASI
.
d Memelihara dan merawat semua harta gereja TEREALISASI
. yang bergerak dan tidak bergerak sehingga utuh Setiap saat
dan tahan lama
e Pembelian Stand Book TEREALISASI
. Seceoatnya
f. Pembelian CCTV secepatnya TEREALISASI
g Pembelian Keyboard dan Sound System Gereja Akan
. Jangka Panjang dilaksanakan
F. Program Kerja Program Kerja Dalam Persekutuan Sel Group Tahun 2023-
2024
G. Laporan Seksi-seksi
a. Seksi Sekolah Minggu GMI Firdaus
Sekolah Minggu di GMI Firdaus yang aktif jumlah nya ada 40 orang. Seksi ini dilayani
oleh 6 orang guru sekolah minggu yaitu:
Keuangan Sekolah Minggu GMI Firdaus dari bulan Maret 2023-Agustus 2023
b. Seksi P3MI
Kepengurusan BPH P3MI GMI Firdaus periode April 2023 – Maret 2025
No Jabatan Nama
1. Penasehat Pdt.Susilawanti Panjaitan, STh
2. Pembina / Koordinator Ls. R. Br Silaban
3. Ketua Anggi Simbolon
4. Wakil Ketua Hillary Br Hutagaol
5. Sekretaris Eklesia Br Hutagaol
6. Bendahara Jenny Tobing
7. Seksi Kerohanian Cris cahaya Br Sianturi
8. Seksi Sosial Jonathan Manurung
9. Seksi Keanggotaan Kasih Butarbutar
Keuangan P3MI GMI Firdaus dari bulan Maret 2023 – Agustus 2023
Uraian Pemasukan Pengeluaran
Bulan Maret 2023 Rp. Rp. 40.000
376.000
Bulan April 2023 Rp. 576.000 Rp. 170.000
Bulan Mei 2023 Rp. 402.000 Rp. 470.000
Bulan Juni 2023 Rp. 840.000 Rp. 1.200.000
Bulan Juli 2023 Rp. 752.000 -
Bulan Agustus 2023 Rp. 123.000 Rp. 386.000
Jumlah Rp. 3.069.000 Rp. 2.266.000
Rekapitulasi
Saldo Februari 2023 = Rp. 1.685.000
Pemasukan Maret 2023 – Agustus 2023 = Rp. 3.069.000
Jumlah = Rp. 4.754.000
Pengeluaran Maret 2023 – Agustus 2023 = Rp. 2.266.000
Saldo Agustus 2023 = Rp. 2.488.000
c. Seksi PWMI
Kepengurusan BPH PWMI GMI Firdaus periode Maret 2023 – Maret 2025
No Jabatan Nama
1. Penasehat Pdt.Susilawanti Panjaitan, STh.
2. Ketua R.br.Tampubolon
3. Sekretaris A.br.Surbakti
4. Bendahara D.br.Sirait
5. Seksi Kerohanian Ls.R.br.Silaban
6. Seksi Sosial T.br.Tobing
7. Seksi Keanggotaan E.br.Sinambela
8. Seksi Koor A.br.Siallagan
d. Seksi P2MI
Kepengurusan BPH P2MI GMI Firdaus periode Maret 2023 – Maret 2025
No Jabatan Nama
1. Penasehat Pdt.Susilawanti Panjaitan, STh.
2. Ketua H.Pangaribuan
3. Sekretaris S.Oppusunggu
4. Bendahara M.Butarbutar
5. Seksi Kerohanian/Koor Ls.M.Hutabarat
6. Seksi Sosial J. Hutagaol
7. Seksi Keanggotaan OB. Manurung
4. Keuangan P2MI GMI Firdaus dari bulan Maret 2023 – Agustus 2023
Rekapitulasi
Saldo Februari 2023 = Rp. 1.807.000
Pemasukan Maret 2023 – Agustus 2023 = Rp. 3.157.000
Jumlah = Rp. 4.964.000
Pengeluaran Maret 2023 – Agustus 2023 = Rp. 2.308.000
Saldo Agustus 2023 = Rp. 2.656.000
1.3.3. Analisa Manajemen GMI Firdaus KM 4,5 Sijambi Tanjung Balai Asahan
Setelah peneliti melakukan penelitian ke GMI Firdaus KM 4,5 Sijambi Tanjung Balai
Asahan, maka peneliti menemukan beberapa hal sebagai hasil penelitian yang telah Peneliti
lakukan yang tertuang sebagai Analisa Peneliti terhadap Gereja ini. Yang di mana, kempat
Fungsi dari Manajemen Berjalan dengan baik dan akurat. Berdasarkan hasil Wawancara
kepada Ls. D Br Silitonga mengatakan bahwa sebelum Pimpinan Jemaat atau Pendeta
membuat Program Gereja Selama satu tahun, beliau terlebih dahulu membicarakan kepada
Majelis dalam Rapat Majelis kemudian di sosialisasikan dengan Jemaat dalam Konfrensi
Jemaat agar memperoleh keputusan Bersama dengan Jemaat dan Majelis Gereja maka di
susunlah Program Gereja Selama 1 tahun untuk dilakukan bersama dan kemudian di bawa ke
Kofrensi Resor. Hasil keputusan Konfernsi Resor itulah dilakukan Bersama-sama dan jemaat
pun mengikutinya sehingga hasil yang dicapai efektif dan efisien. Selain itu, Ibu Ls. D Br
Silitonga Juga menuturkan bahwa Pendeta mendelegasikan semua tugas dan tanggung jawab
kepada Majelis Gereja sepenuhnya sebagai rekan sepelayanannya. Sehingga Pendeta hanya
mengontrol semua pekerjaan majelisnya dan beliau tidak ikut campur denga napa yang
dikerjakan oleh Majelisnya.18 Ls. D Br Silitonga juga menuturkan dalam kepemimpinannya
Pendeta atau Pimpinan Jemaat juga memimpin dengan dengan tangan dingin beliau selalu
memberikan masukan dan dorongan kepada Majelis dengan memberikan wejangan dan
arahan kepada Majelis sehingga seluruh Program dan pekerjaan berjalan efektif dan efisien.
Tambahnya lagi, Pendeta selalu mengingatkan kepada Majelis dalam Sermon Majelis agar
18
Wawancara Kepada Ibu Ls. D Br Silitonga (Layleader GMI Firdaus KM 4,5 Sijambi) dilakukan
pada hari Sabtu, tgl 30 Maret 2024 Pukul 17.00 Wib.
memberi contoh kepada Jenaat terlebih dahulu agar jemaat dapat mengikuti mereka dan
mereka menjadi contoh yang baik bagi jemaat misalnya dalam hal memberi baik
Persepuluhan, Ucapan Syukur, Maupun Persembahan. Selain itu Pendeta juga dalam
penyampaian Firman Tuhan memberikan pembelajaran kepada Jemaat tentang hal memberi
kepada Tuhan.
Di sisi lain, Peneliti juga melakukan Wawancara Kepada Pdt. Susilawanti Br Panjaitan
selaku Pendeta dan Pimpinan Jemaat di Gereja GMI Firdaus KM 4,5 Sijambi. Beliau
menuturkan bahwa pada kepemimpinannya beliau membentuk kepengurusan majelis dengan
pos-pos pelayanannya masing-masing. Beliau mendelegasikan tugas pelayanan dan
pekerjaanya kepada Jemaat dan dia juga mengarahkan Majelis untuk menjadi contoh bagi
Jemaat dalam hal memberi. Dan dia juga memberi perhatian kepada Jemaat yang sakit dan
sudah lama tidak beribadah lagi dengan kunjungan kerumah mereka.19
Dari hasil wawancara di atas maka Peneliti menyimpulkan bahwa Perkembangan GMI
Firdaus KM 4,5 Sijambi tidak terlepas dari kepemimpinan Pendeta, dalam hal ini beliau
berhasil memimpin Majelis dan jemaat sehingga bisa dilihat segala program berjalan,
keuangan gereja meninggkat dan jemaat puas dengan pelayanannya.
19
Wawancara Kepada Ibu Pdt. Susilawanti Br Panjaitan, S.Th (Pimpinan Jemaat GMI Firdaus KM
4,5 Sijambi) dilakukan pada hari Sabtu, tgl 30 Maret 2024 Pukul 17.40 Wib.
BAB III
PENUTUP
Demikianlah hasil penelitian ini dan kesimpulan yang peneliti dapatkan bahwa
seorang pemimpin tidak dapat berjalan sendiri dalam kepemimpinannya, apabila pempimpin
berjalan sendiri dan tertalu otoriter maka semua program Gereja tidak berjalan dengan efektif,
keuangan gereja pasti tidak baik dan dampak buruknya gereja tersebut akan tutup.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kepustakaan
Alwi, hasan. Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Balai Pustaka, 2007.
Aryanto, V. D. W. Manajemen Dalam Konteks Indonesia. Yogyakarta: Kanisius, 2013
Panitia Penyusun Disiplin. Disiplin Gereja Methodist Indonesia Tahun 2017.
Medan :Konfrensi Agung,2018
Panjaitan, Susilawanti. Laporan Konres GMI Firdaus Sijambi KM 4,5 Tanjung Balai.
Tanjung Balai : GMI Firdaus Sijambi KM 4,5,2023.
Siswanto, H. B. Pengantar Manajemen. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005).
Tim Penyusun Redaksi. Ensyclopedi Nasional Indonesia. Jakarta: Pt. Adi Cipta
Pustaka,1969.
Wehmeier, Sally. Oxford Advanced Learner’s Dictionary. New York: Oxford University
Press, 2010.
Wiryoputro , Sugiyanto. Dasar-Dasar Manajemen Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia,
2001.
Wiryoputro, Sugiyanto. Dasar-Dasar Manajemen Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia,
2004
2.Wawancara
Wawancara Kepada Ibu Ls. D Br Silitonga (Layleader GMI Firdaus KM 4,5 Sijambi)
dilakukan pada hari Sabtu, tgl 30 Maret 2024 Pukul 17.00 Wib.
Wawancara Kepada Ibu Pdt. Susilawanti Br Panjaitan, S.Th (Pimpinan Jemaat GMI Firdaus
KM 4,5 Sijambi) dilakukan pada hari Sabtu, tgl 30 Maret 2024 Pukul 17.40 Wib.