PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan
Lembaga
Pendidikan
Islam
melaksanakan
fungsi
Demikian
pula
penataan
fisik
dan
administrasi
atau
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Pendidikan Islam
Banyak penulis yang telah berusaha untuk memberikan definisi atau
batasan tentang pengertian manajemen. Berikut ini beberapa defenisi tentang
manajemen sebagai berikut:
1. Sukanto Reksohadipprodjo, Manajemen adalah suatu usaha, merencanakan,
mengorganisir, mengarahkan, mengkordinir serta mengawasi kegiatan dalam
suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif.1
2. Marry Papker Follett, Manajemen sebagai seni untuk mendapatkan sesuatu
melalui sikap dan keterampilan tertentu.2
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, maka manajemen dapat
diartikan sebagai suatu proses dengan menggunakan sumber daya manusia dan
sumber daya lainnya untuk mencapai suatu tujuan.
Sedangkan pendidikan adalah segala sesuatu yang menyangkut proses
perkembangan dan pengembangan manusia, yaitu upaya mengembangkan dan
menanamkan nilai-nilai bagi anak didik, sehingga nilai-nilai yang terkandung
dalam pendidikan itu menjadi bagian kepribadian anak yang pada gilirannya ia
menjadi orang pandai, baik, mampu hidup dan berguna bagi masyarakat.3
Pengertian pendidikan tersebut di atas masih bersifat umum. Adapun
pendidikan Islam dapat diartikan sebagai bimbingan terhadap pertumbuhan rohani
dan jasmani menurut ajaran Islam dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan,
melatih, mengasuh dan mengawasi berlakunya semua ajaran Islam.4
Pengertian manajemen dan pendidikan Islam telah tersebut diatas.
Sedangkan Manajemen pendidikan Islam menurut para pakar diantaranya ialah;
Sulistyorini menulis bahwa manajemen pendidikan Islam adalah suatu proses
penataan/pengelolaan lembaga pendidikan Islam yang melibatkan sumberdaya
di masa depan sehingga apa pun kegiatan yang dilakukan dapat berjalan
dengan tertib.7
2. As-sunnah
(Imam Bukhari menyatakan) Muhammad bin Sinan menyampaikan
(riwayat) kepada kami, Qulaih bin Sulaiman telah menyampaikan
(riwayat) kepada kami, Hilal bin Ali telah menyampaikan (riwayat)
kepada kami, (riwayat itu) dari Atha, dari Yasar, dari Abu Hurairah ra
yang berkata: Rasulullah SAW berdabda: Apabila suatu amanah disiasiakan, maka tunggulah saat kehancurannya. (Abu Hurairah) bertanya:
Bagaimana meletakkan amanah itu ya Rasulullah ? Beliau menjawab:
Apabila suatu perkara diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya,
maka tunggulah saat kehancurannya.(HR. Bukhari)
Hadits ini menarik dicermati karena menghubungkan antara
amanah dengan keahlian. Kalimat Apabila suatu perkara diserahkan
kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya
merupakan penjelas untuk kalimat pertama: Apabila suatu amanah disiasiakan, maka tunggulah saat kehancurannya. Hadits ini ternyata
memberikan peringatan yang berperspektif manajerial karena amanah
berarti menyerahkan suatu perkara kepada seseorang yang profesional.
Hadits ini mendidik kita agar mengedepankan pertimbangan
profesional dalam menentukan pegawai yang diamanati suatu pekerjaan
atau tanggung jawab, terlebih dalam perkara yang menyangkut urusan
orang banyak.8
3. Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional9 disebutkan dalam Pasal 30 ayat 1 bahwa: Pendidikan
keagamaan
masyarakat
diselenggarakan
dari
pemeluk
oleh
pemerintah
agama,
sesuai
dan/atau
kelompok
dengan
peraturan
perundangundangan.
Disebutkan pula dalam Pasal 30 ayat 2 bahwa Pendidikan
keagamaan berfungsi menyiapkan peserta didik menjadi anggota
7
Ibid., 30.
Ibid., 31-32.
9
Syamsul Maarif, dkk, Manajemen Lembaga Pendidikan Islam, (Surabaya: IAIN SA Press, 2013)
23.
8
Henri Fayol
Herbert H. Hicks
5. Controlling
1. Creating; 2. Planning;
Harold Koontz
Lyndall F. Urwick
Communicating; 6. Controlling
1. Planning, 2. Organizing. 3. Staffing; 4. Leading; 5. Controlling.
1.Forcasting;
2.Planning,
3.Organizing,
4.Commanding.
(1968)
8.
4. Motivating; 5.
5.Coordinating, Controlling.
William Newman 1.Planning; 2.Organizing; 3.Assembling of resources; 4.Directing;
(1963)
5.Controlling (POADC)
6.
Koontz ODonnel 1.Planning; 2.Organizing
7.
3. Organizing
3.Staffing;
4.Directing;
5.Controlling.
Luther Gullick
George
(POSDC)
1.Planning; 2.Organizing; 3.Staffing; 4.Directing; 5.Coordinating.
(1960)
9.
John F. Mee (1963) 1. Planning; 2. Organizing; 3. Motivating; 4. Controlling (POMC)
10. James Stoner (1996) 1. Planning; 2. Organizing; 3. Leading; 4. Controlling (POLC).
11. Sondang Siagian
1.Planning. 2.Organizing. 3.Motivating. 4. Controlling; 5.
12. Ernest Dale
Evaluating
1.Planning, 2.Organizing; 3.Staffing; 4.Directing.5.Innovating;
6.Representing; 7.Controlling (POSDIRC)
dan
bahkan
kegagalan
dalam
mencapai
tujuan
yang
aktivitas
menyusun
dan membentuk
dan
tanggung
jawab
hendaknya
disesuaikan
dengan
11
keluaran
(Input-Output
System).
Penjelasan
mengenai
10
Rohiat, Manajemen Sekolah: Teori Dasar dan Praktik (Bandung: PT Rafika Aditama,2008),1721.
11
masalah-masalah
pendidikan
serta
meliputi
pula
12
c. Manajemen
Pendidikan
satu
kabupaten/kota,
yaitu
manajemen
merupakan
kegiatan-kegiatan
yang
13
terpenting.
Penanggung
jawab
manajemen
pembiayaan
penggunaan
dana
sesuai
dengan
yang
dengan
masyarakat
agar
memahami
kebutuhan
15
Menurut Mc, Earland menggambarkan saling hubungan langkahlangkah yang olehnya disebut merupakan tiga fungsi pokok manajemen
yaitu
perencasnaan
(planing),
pengorganisasian
(organising)
dan
pengontrolan (controlling).
4. Ruang Lingkup Menurut pelaksana
Kepala sekolah, staf tata usaha, guru dan orang-orang yang bekerja di
kantor-kantor pendidikan dan pusat-pusat latihan atau kursus. Pelaksana
manajemen di pusat-pusat latihan mempunyai peranan dan tugas seperti
pelaksana di sekolah. Tetapi pelaksanaan manajemen di kantor-kantor
pendidikan agak berbeda dengan manajemen di sekolah. Pelaksana
manajemen di kantor-kantor pendidikan merupakan pelayanan tidak
langsung terhadap kegiatan belajar mengajar. Kegiatannya adalah
mengurus kurkulum, sarana, personil, siswa, biaya dll kegiatan yang
bersifat memperlancar pekerjaan guru dan siswa yang terlibat langsung
dalam kegiatan mendidik. Dalam liungkungan kelas, guru adalah
administator. Guru harus melaksanakan kegiatan manajemen. Dengan
pengertian bahwa manajemen adalah pengelolaan, manajemen, maka guru
bertindak sebagai manajer di kela yang di pimpinnya.
G. Prinsip Manajemen Pendidikan Islam
Pentingnya prinsip-prinsip dasar dalam praktik manajemen antara lain: 1)
menentukan cara/metode kerja; 2) pemilihan pekerja dan pengembangan
keahliannya; 3) pemilihan prosedur kerja; 4) menentukan bata-batas tugas; 5)
mempersiapkan dan membuat spesifikasi tugas; 6) melakukan pendidikan dan
latihan; 7) menetukan sistem dan besarnya imbalan. Semua itu dimaksudkan
untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan produktivitas kerja.
Dalam kaitannya dengan prinsip dasar manajemen, Fayol mengemukakan
sejumlah prinsip seperti yang dikutip oleh Nanang Fatah, yaitu : pembagian kerja,
kejelasan dalam wewenang dan tanggung jawab, disiplin, kesatuan komando,
kesatuan arah, lebih memprioritaskan kepentingan umum/organisasi daripada
kepentingan pribadi, pemberian kontra prestasi, sentralisasi, rantai skalar, tertib,
pemerataan, stabilitas dalam menjabat, inisiatif, dan semangat kelompok.
Keempat belas prinsip dasar tersebut dijadikan patokan dalam praktik manajerial
16
dan
menumbuhkan
kemampuan
serta
14
Nanang Fatah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008) 12.
Hendiat Soetomo dan Wasti Sumanto, Pengantar Operasional Administrasi Sekolah, (Surabaya:
Usaha Nasional, 1982) 263-264
15
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. manajemen pendidikan Islam sebagai suatu proses dengan menggunakan
berbagai sumber daya untuk melakukan bimbingan terhadap pertumbuhan
rohani dan jasmani seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai
dengan ajaran Islam.
2. Dasar-dasar Manajemen LPI yaitu: Quran Surah Al-Hasyr ayat 18, Hadits
riwayat bukhari dan UU No. 20 tahun 2003.
3. Fungsi manajemen LPI yaitu: merencanakan, mengorganisasikan,
mempimpin/mengarahkan, dan mengawal pelaksanaan pendidikan dan
pengajaran di LPI.
4. Objek atau sumber daya yang menjadi kajian dalam manajemen
pendidikan ada tujuh , yaitu : man, money, materials, method, machinis,
market, dan minutes.
5. Pendekatan dalam manajeen LPI diantaranya: Manajemen adalah
kerjasama orang-orang, Manajemen adalah suatu proses, Manajemen
adalah suatu sistem, Manajemen adalah suatu pengelolaan, Kepemimpinan
dalam
manajemen,
pengambilan
keputusan
dalam
manajemen,
18
DAFTAR PUSTAKA
H. Sofwan Manaf. 2001. Pola Manajemen Penyelenggaraan Pondok Pesantren.
Jakarta: Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Depag RI.
H.Muzayin Arifin.1987. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta:Bina Aksara.
Hendiat Soetomo dan Wasti Sumanto. 1982. Pengantar Operasional
Administrasi Sekolah. Surabaya: Usaha Nasional.
M. Natsir Ali. 1997. Dasar-dasar Ilmu Mendidik. Jakarta: Mutiara.
Mujamil Qomar. 2008. Manajemen Pendidikan Islam. Jakarta: Erlangga.
Nanang Fatah. 2008. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Rohiat. 2008. Manajemen Sekolah: Teori Dasar dan Praktik. Bandung: PT Rafika
Aditama.
Sulistyorini. 2006. Manajemen Pendidikan Islam. Surabaya: elKAF.
Syamsul Maarif, dkk. 2013. Manajemen Lembaga Pendidikan Islam. Surabaya:
IAIN SA Press.
Wahjosumidjo. 1987. Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.
19