Anda di halaman 1dari 183

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI

PEMADAM KEBAKARAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA


PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUBANG
(Studi Kasus pada Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam
Kebakaran Pemerintah Daerah Kabupaten Subang)

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Manajemen

Oleh:

AI UNENGSIH

175209200

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS


SEKOLAH TINGGI EKONOMI DAN BISNIS PERDANA MANDIRI
PURWAKARTA
2021
LEMBAR PENGESAHAN

“PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI

PEMADAM KEBAKARAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUBANG”

Tanggung Jawab yuridis ada pada penulis,

Ai Unengsih

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:


Tim Pembimbing:
Pembimbing I Pembimbing II
TTD TTD

Dedy Trisnadi, SE., MM. Faisal Syahmurman, ST., MM.

Tim Penguji:

Mengetahui,
Ketua Program Studi Manajemen Bisnis
STIEB Perdana Mandiri

Dr. Gina Novianti Rahayu, S.T., M.Pd.

i
PERNYATAAN ORISINALITAS

“Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul PENGARUH DISIPLIN

KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PEMADAM KEBAKARAN

DAN PENANGGULANGAN BENCANA PEMERINTAH DAERAH

KABUPATEN SUBANG ini adalah sepenuhnya karya saya sendiri dan tidak

melakukan penjiplakan atau pengutipan yang tidak sesuai dengan etika keilmuan

yang berlaku.

Purwakarta, Juli 2021


Yang membuat pernyataan,

Ai Unengsih

NIM. 175209200

ii
ABSTRAK

Ai Unengsih (175209200). Pengaruh Disipln Kerja Terhadap Kinerja Pegawai


Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemeritah Daerah Kabupaten
Subang di bawah bimbingan Bapak Dedy Trisnadi, SE., MM. dan Bapak Faisal
Syahmurman, ST., MM.
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebuah organisasi dituntut untuk
mampu mengelola disiplin kerja pegawainya agar dapat mencapai kinerja yang
baik dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mengetahui Disiplin Kerja Pegawai
Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah
Kabupaten Subang; 2) Mengetahui Pegawai Pemadam Kebakaran dan
Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten Subang; 3) Mengetahui
pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai Pemadam Kebakaran dan
Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten Subang.
Responden dari penelitian ini adalah pegawai Pemadam Kebakaran dan
Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten Subang sebanyak 90
orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan
pendekatan kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer
dan sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, kuesioner,
wawancara dan dokumentasi. Untuk mengukur besarnya pengaruh disiplin kerja
terhadap kinerja pegawai Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana
Pemerintah Daerah Kabupaten Subang adalah sebesar 84,3% dan sisanya sebesar
15,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Oleh karena itu, bagian kepegawaian Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan
Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten Subang dapat membagi daerah kerja
untuk ketiga posko berdasarkan jarak rumah terdekat pegawai pada posko, hal
tersebut dibutuhkan untuk mencegah terlambatnya pegawai datang bekerja dan
untuk meningkatkan kinerja hendaknya agar organisasi memberikan motivasi atau
reward terhadap pegawai, hal itu bertujuan agar pegawai memiliki rasa lebih
dalam meningkatkan hasil kerjanya, cara lain yang dapat dilakukan dengan sering
memberikan pelatihan rutin, mengenai pengoprasian alat, atau strategi yang akan
dipakai ketika berada dilapangan, melakukan evaluasi pasca terjadinya suatu
kejadian pun sepertinya dapat membantu mereka untuk memastikan apabila
terdapat kekurangan atau belum maksimalnya penanganan terhadap kejadian.
Kata Kunci: Disiplin, Kinerja Pegawai

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan

karunia-NYA, sehingga pebulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI

PEMADAM KEBAKARAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUBANG”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Manajemen pada Program Studi Manajemen Bisnis Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi dan Bisnis (STIEB) Perdana Mandiri Purwakarta.

Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan, kemampuan, maupun pengalaman,

menjadi kendala dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik, saran, serta koreksi yang sifatnya membangun dari para

pembaca guna perbaikan skripsi ini selanjutnya serta bermanfaat bagi pihak –

pihak yang berkepentingan dalam pengembangan ilmu Manajemen Sumber Daya

Manusia.

Purwakarta, Juli 2021

Ai Unengsih
NIM. 175209200

iv
UCAPAN TERIMA KASIH

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan

karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Berdasarkan

keterbatasan pengetahuan, kemampan, dan pengalaman yang dimiliki penulis,

dalam penyusunan hingga skripsi ini dapat terselesaikan berkat fasilitas, motivasi,

bimbingan, bantuan, perhatian, dan do’a dari berbagai pihak yang terlibat, seperti

disebutkan dibawah ini:

1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kemudahan, dan kelancaran

dalam penyusunan skripsi ini.

2. Ayah dan ibu beserta keluarga tercinta yang senantiasa dengan penuh cinta,

kasih sayang, kesabaran, dan segala pengorbanan tulus ikhlas, memberi

semangat disertasi do’a tanpa henti bagi penulis untuk menyelesaikan studi

ini hingga berhasil.

3. Bapak Ika Jatnika, SE., M.Sc., Ak., CA selaku ketua STIEB Perdana

Mandiri, beserta jajarannya.

4. Ibu Dr. Gina Novianti Rahayu, S.T., M.Pd. selaku Ketua Program Studi

Manajemen Bisnis Stieb Perdana Mandiri.

5. Bapak Dedy Trisnadi, SE., MM. selaku dosen pembimbing I dalam

penyusunan skripsi ini, yang telah membimbing, mengarahkan, dan

memberikan ilmu yang berharga bagi penulis untuk kelancaran skripsi ini.

v
6. Bapak Faisal Syahmurman, ST., MM. selaku dosen pembimbing II dalam

penyusunan skripsi ini, yang telah membimbing, mengarahkan, dan

memberikan ilmu yang berharga bagi penulis untuk kelancaran skripsi ini.

7. Bagian Kepegawaian Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana

Pemerintah Daerah Kabupaten Subang, terima kasih karena telah

memberikan izin untuk melakukan penelitian hingga selesai penyusunan

skripsi ini.

8. Seluruh Staf akademik dan administrasi kemahasiswaan STIEB Perdana

Mandiri yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Rekan terbaik, yaitu Mayang, Putri, Widi, Ambar, Uwok, Sarah, Caca,

terima kasih tidak pernah bosan mendengarkan keluh kesah, memberi

semangat, dan selalu memberikan canda tawa.

10. Rekan – rekan mahasiswa/ i angkatan 2021 yang turut memberikan

dukungan bagi penulis dalam penyusunan skripsi ini.

11. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih atas dukungannya selama ini.

Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan karunia-NYA serta

membalas segala kebiakan Bapak/ Ibu, serta rekan – rekan semuanya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

vi
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i

PERNYATAAN ORISINALITAS.......................................................................ii

ABSTRAK.............................................................................................................iii

KATA PENGANTAR...........................................................................................iv

UCAPAN TERIMA KASIH.................................................................................v

DAFTAR ISI........................................................................................................vii

DAFTAR TABEL................................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xv

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian................................................................1

1.2. Rumusan Masalah............................................................................11

1.3. Tujuan Penelitian.............................................................................11

1.4. Manfaat Penelitian...........................................................................12

1.4.1. Bagi Peneliti........................................................................12

1.4.2. Manfaat Praktis...................................................................12

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS


PENELITIAN

2.1. Kajian Pustaka ................................................................................13

2.1.1. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)...................13

2.1.1.1. Pengertian MSDM............................................13

2.1.1.2. Tujuan MSDM..................................................14

vii
2.1.1.3. Fungsi MSDM...................................................15

2.1.2. Konsep Kedisiplinan..........................................................19

2.1.2.1. Pengertian Kedisiplinan....................................19

2.1.2.2. Prinsip Disiplin Kerja........................................20

2.1.2.3. Jenis - Jenis Disiplin Kerja................................21

2.1.2.4. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Disiplin


Kerja..................................................................22

2.1.2.5. Indikator Disiplin Kerja....................................23

2.1.3. Konsep Kinerja Karyawan.................................................24

2.1.3.1. Definisi Kinerja Pegawai..................................24

2.1.3.2. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kinerja....25

2.1.3.3. Kriteria Penilaian Kinerja..................................24

2.1.3.4. Tujuan Penilaian Kinerja...................................27

2.1.3.5. Indikator Kinerja Pegawai................................29

2.1.4. Hubungan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan.....30

2.1.5. Resume Penelitian Terdahulu............................................31

2.2. Kerangka Pemikiran.......................................................................34

2.3. Hipotesisi Penelitian.......................................................................40

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Subjek dan Objek Penelitian...........................................................41

3.1.1. Subjek Penelitian..............................................................41

3.1.2. Objek Penelitian...............................................................41

viii
3.2. Metode Penelitian...........................................................................42

3.3. Operasional Variabel.......................................................................42

3.4. Jenis dan Sumber Data.....................................................................46

3.4.1. Jenis Data.........................................................................46

3.4.2. Sumber Data.....................................................................48

3.5. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel...........................49

3.5.1. Populasi............................................................................49

3.5.2. Sampel..............................................................................50

3.5.3. Teknik Penarikan Sampel.................................................51

3.6. Teknik Pengumpulan Data..............................................................52

3.7. Uji Validitas dan Reliabilitas...........................................................53

3.7.1. Uji Validitas.....................................................................55

3.7.2. Uji Reliabilitas.................................................................55

3.8. Teknik Analisis Data.......................................................................57

3.8.1. Uji Asumsi Dasar..............................................................60

3.8.1.1. Transformasi Data Ordinal Menjadi Interval..60

3.8.1.2. Uji Normalitas.................................................61

3.8.1.3. Uji Linearitas...................................................62

3.8.2. Pengujian Hipotesis...........................................................64

3.8.2.1. Analisis Korelasi.............................................64

3.8.2.2. Analisis Regresi Linier Sederhana..................66

3.8.2.3. Koefisien Determinasi.....................................67

ix
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian................................................................................69

4.1.1. Profil Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana


Pemerintah Daerah Kabupaten Subang..............................69

4.1.2. Tempat dan Waktu Penelitian............................................72

4.1.3. Karakteristik Responden....................................................73

4.1.3.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis


Kelamin.............................................................74

4.1.3.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia......75

4.1.3.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan


...........................................................................76

4.1.4. Gambaran Disiplin.............................................................77

4.1.4.1. Tanggapan Responden Mengenai Etika Kerja78

4.1.4.2. Tanggapan Responden Mengenai Tingkat


Kewaspadaan.....................................................80

4.1.4.3. Tanggapan Responden Mengenai Standar


Operasional Prosedur.........................................81

4.1.4.4. Tanggapan Responden Mengenai Frekuensi


Kehadiran..........................................................83

4.1.4.5. Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai


Disiplin..............................................................85

4.1.5 Gambaran Kinerja...............................................................89

4.1.5.1. Tanggapan Responden Mengenai Inisiatif........89

4.1.5.2. Tanggapan Responden Mengenai Hasil Kerja..91

x
4.1.5.3. Tanggapan Responden Mengenai Kecekatan
Mental................................................................92

4.1.5.4. Tanggapan Responden Mengenai Sikap...........94

4.1.5.5. Tanggapan Responden Mengenai Pengetahuan


Pekerjaan...........................................................96

4.1.5.6. Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai


Kinerja Pegawai.................................................97

4.1.6. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas....................................101

4.1.6.1. Hasil Uji Validitas.............................................101

4.1.6.2. Hasil Uji Reliabilitas.........................................104

4.1.7. Hasil Uji Asumsi Dasar......................................................105

4.1.7.1. Hasil Uji Transformasi Data Ordinal Menjadi


Interval...............................................................105

4.1.7.2. Hasil Uji Normalitas.........................................105

4.1.7.3. Uji Linearitas.....................................................106

4.1.8. Hasil Pengujian Hipotesis..................................................107

4.1.8.1. Hasil Analisis Korelas.......................................107

4.1.8.2. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana..........109

4.1.8.3. Hasil Koefisien Determinasi.............................111

4.2. Pembahasan Penelitian....................................................................112

4.2.1. Gambaran Disiplin............................................................112

4.2.2. Gambaran Kinerja Pegawai...............................................115

4.2.3. Pengaruh Disiplin Terhadap Kinerja Pegawai..................117

xi
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1. Kesimpulan......................................................................................120

5.2. Rekomendasi.....................................................................................122

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Bencana Kebakaran dan Kejadian diluar bencana di


Kabupaten Subang...........................................................................2

Tabel 1.2 Wilayah Kerja Posko Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan


Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten Subang.............................3

Tabel 1.3 Rekapitulasi Presensi Pegawai Pemadam Kebakaran dan


Penanggulangan Brencana Pemerintah Daerah Kabupaten Subang
Tahun 20018 – 2020.........................................................................6

Tabel 1.4 Rekapitulasi Penilaian Kinerja Pemadam Kebkaran dan


Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten Subang
Pegawai Periode 2 Januari 2018 - 31 Desember 2020……………...9

Tabel 2.1 Resume Penelitian Terdahulu.............................................................31

Tabel 3.1 Operasional Variabel..........................................................................44

Tabel 3.2 Jenis dan Sumber Data.......................................................................49

Tabel 3.3 Skala Likert.........................................................................................54

Tabel 3.4 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan........................................64

Tabel 4.1 Distribusi Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner.............................73

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin........................74

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia.......................................75

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan.............................76

Tabel 4.5 Kriteria Jawaban Responden Berdasarkan Presentase Skor Aktual...78

Tabel 4.6 Tanggapan Responden Mengenai Etika Kerja...................................78

Tabel 4.7 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kewaspadaan..................80

xiii
Tabel 4.8 Tanggapan Responden Mengenai Standar Operasional Prosedur......82
Tabel 4.9 Tanggapan Responden Mengenai Frekuensi Kehadiran....................83
Tabel 4.10 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Disiplin....................85
Tabel 4.11 Tanggapan Mengenai Inisiatif............................................................89
Tabel 4.12 Tanggapan Responden Mengenai Hasil Kerja...................................91
Tabel 4.13 Tanggapan Mengenai Kecekatan Mental...........................................92
Tabel 4.14 Tanggapan Responden Mengenai Sikap.............................................94
Tabel 4.15 Tanggapan Mengenai Pengetahuan Pekerjaan...................................96
Tabel 4.16 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Pegawai......98
Tabel 4.17 Hasil Uji Validitas Variabel Disiplin (X)...........................................102
Tabel 4.18 Hasil Uji Validitas Kinerja Pegawai (Y)............................................103
Tabel 4.19 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Disiplin (X).......................................104
Tabel 4.20 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Pegawai (Y)..........................104
Tabel 4.21 Hasil Uji Normalitas...........................................................................106
Tabel 4.22 Hasil Uji Linieritas.............................................................................107
Tabel 4.23 Hasil Uji Korelasi Sederhana.............................................................108
Tabel 4.24 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana....................................................110
Tabel 4.25 Koefisien Determinasi........................................................................112

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Jumlah Bencana Kebakaran dan Kejadian diluar bencana di


Kabupaten Subang.........................................................................2

Gambar 1.2 Rekapitulasi Presensi Pegawai Pemadam Kebakaran dan


Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten Subang
.......................................................................................................6

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap


Kinerja Pegawai Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan
Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten Subang...........................39

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan


Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten Subang...........................72

Gambar 4.2 Kedudukan Variabel Disiplin Kerja Dalam Daerah Kontinum.....88

Gambar 4.3 Kedudukan Variabel Kinerja Pegawai dalam Daerah Kriterium. .101

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian


Lampiran 2 Data Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Disiplin (X)
Lampiran 3 Data Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Kinerja (Y)
Lampiran 4 Langkah – langkah Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Disiplin
(X) dan Kinerja Pegawai (Y)
Lampiran 5 Uji Validitas Variabel Disiplin
Lampiran 6 Uji Validitas Variabel Kinerja Pegawai
Lampiran 7 Transformasi Data Ordinal Menjadi Interval Menggunakan Method
of Successive Interval (MSI) pada Microsoft Excel
Lampiran 8 Hasil Method of Successive Interval (MSI) Variabel Disiplin (X)
Lampiran 9 Hasil Method of Successive Interval (MSI) Variabel Kinerja
Pegawai (Y)
Lampiran 10 Langkah – langkah Uji Normalitas
Lampiran 11 Langkah – langkah Uji Linieritas
Lampiran 12 Langkah – langkah Uji Korelasi Sederhana
Lampiran 13 Langkah – langkah Uji Regresi Linier Sederhana
Lampiran 14 Tabel r Product Moment
Lampiran 15 Tabel Distribusi-t

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Sumber daya manusia merupakan aset nyata yang dapat memberikan hasil

yang sesuai dengan tujuan kegiatan yang ditetapkan suatu organisasi. Salah satu

pondasi untuk mencapai tujuan organisasi adalah kinerja karyawan. Keberhasilan

dari organisasi dalam meningkatkan kinerjanya sangat bergantung pada kualitas

sumber daya manusia yang bersangkutan dalam bekerja selama berada di

organisasi. Hal ini berarti bahwa organisasi harus mampu menelaah faktor-faktor

yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai. Persoalan sumber daya manusia

masih menjadi pusat perhatian bagi sebuah organisasi untuk dapat bertahan di era

globalisasi yang diiringi dengan kompetisi yang semakin ketat.

Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Subang

merupakan salah satu lembaga pemerintahan daerah unsur pelayanan masyarakat

yang bertugas memadamkan kebakaran, melakukan penyelamatan, dan

menanggulangi bencana atau kejadian bukan bencana. Lembaga pemerintah ini

dibentuk untuk menegakkan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah,

menyelenggarakan ketertiban umum dan ketenteraman, serta menyelenggarakan

perlindungan masyarakat. Tabel berikut ini akan menampilkan data kejadian yang

terjadi dari tahun 2018 sampai tahun 2020.


2

Tabel 5.1
Jumlah Bencana Kebakaran dan Kejadian diluar bencana di Kabupaten
Subang

No Tahun Jumlah Kejadian


1 2018 260
2 2019 330
3 2020 337

Sumber: Bagian Umum Pemadam Kebakarandan Penanggulangan Bencana Kabupaten


Subang

337
330
340
320
300
280 260
260
240
220
200
2018 2019 2020

Jumlah Bencana Kebakaran dan Kejadian diluar Bencana 2018


Jumlah Bencana Kebakaran dan Kejadian diluar Bencana 2019
Jumlah Bencana Kebakaran dan Kejadian diluar Bencana 2020

Sumber: Bagian Umum Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kabupaten


Subang

Gambar 2.1
Jumlah Bencana Kebakaran dan Kejadian diluar bencana di
Kabupaten Subang

Berdasarkan gambar 1.1 diatas terlihat bahwa pada tahun 2018 jumlah

kejadian kebakaran dan kejadian diluar bencana sebanyak 260 kejadian, pada

tahun 2019 sebanyak 330 kejadian, tahun 2020 menjadi angka terbanyak yang

tercatat selama tiga tahun terakhir, penyebab meningkatnya angka tersebut yaitu

terjadinya bencana alam banjir dan pohon tumbang yang terjadi pada tahun 2020.
3

Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan dengan Bapak Endang Suryana, SE

selaku Kepala Seksi Pemberdayaan dan Penyuluhan Masyarakat, beliau

mengatakan ”Jumlah kejadian meningkat, kejadian kebakaran terutama pada

bangunan seperti rumah, ruko, kendaraan umum dan kendaraan pribadi.

Kebakaran tersebut terjadi karena keteledoran masyarakat. Tidak sedikit juga

masyarakat yang meminta pertolongan untuk evakuasi sarang tawon dan evakuasi

pohon tumbang, kami juga banyak melakukan evakuasi penyelamatan orang

tenggelam di danau, terlebih bencana alam seperti longsor dan banjir yang baru –

baru ini kerap terjadi di wilayah Subang bagian utara”.

Untuk memudahkan Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana

dalam membantu masyarakat Pemerintah Kabupaten Subang menempatkan tiga

posko pemadam kebakaran pada tiga kecamatan yang berbeda, adapun lokasi pada

Kecamatan Subang berada pada Jl. KS. Tubun, Cigadung Subang, posko

Kecamatan Jalancagak berada di Jl. Tambak Mekar, Jalancagak Subang. Dan

posko kecamatan Pamanukan berada di Jl. Pantura, Pamanukan Subang Utara.

Berikut adalah tabel wilayah kerja masing – masing posko Pemadam

Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Subang.

Tabel 1.6
Wilayah Kerja Posko Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana
Pemerintah Daerah Kabupaten Subang

Wilayah
No Posko Kerja Luas (km2)
Cibogo 61,36
Subang Kota 44,23
1 Subang
Kalijati 97,48
Dawuan 88,19
4

Cipeundeuy 94,21
Pabuaran 60,95
Patokbeusi 80,62
Purwadadi 86,3
Sagalaherang 45,22
Serangpanjan
g 54,03
Jalancagak 36, 64
2 Jalancagak Ciater 57,23
Cisalak 83, 28
Kasomalang 39,68
Tanjung Siang 67,16
Cijambe 101,31
Cikaum 92,8
Pagaden 44,81
Cipunagara 100,78
Compreng 65,67
Binong 47,41
Tambakdahan 58,62
3 Pamanukan Ciasem 110,04
Pamanukan 35,38
Sukasari 64,23
Pusakanagara 54,71
Pusakajaya 60,94
Legonkulon 72,23
Blanakan 97,15
Sumber: Bagian Umum Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemerintah
Daerah Kabupaten Subang

Berdasarkan tabel 1.2 di atas, terdapat tiga posko pemadam kebakaran

yang berada di Kabupaten Subang, adapun lokasi pada Kecamatan Subang berada

pada Jl. KS. Tubun, Cigadung Subang, posko Kecamatan Jalancagak berada di Jl.

Tambak Mekar, Jalancagak Subang. Dan posko kecamatan Pamanukan berada di

Jl. Pantura, Pamanukan Subang Utara.

Untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi Satuan Polisi Pamong

Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Subang perlu didukung oleh sumber
5

daya manusia yang memiliki pengetahuan, keterampilan, tanggung jawab dan

sikap displin yang baik. Dalam memberikan pelayanan publik untuk menjaga

ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat sebagai tujuan dan fungsinya

berpengaruh terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Penilaian kinerja pegawai

bermanfaat bagi pertumbuhan suatu instansi pemerintah secara keseluruhan. Bagi

karyawan penilaian kinerja penting karena memberikan kesempatan bagi mereka

untuk mengambil tindakan perbaikan untuk kebaikan dan perkembangan

karyawan kedepannya. kinerja pegawai pun merupakan tolok ukur apakah

pemerintah melakukan kinerjanya dengan baik karena kualitas pelayanan publik

ini dirasakan langsung oleh masyarakat.

Kinerja merupakan jawaban atas berhasil tidaknya tujuan yang ditetapkan

oleh organisasi. Hasil upaya pegawai dalam melaksanakan tugas dapat dilihat

berdasarkan penilalian kinerja baik secara kuantitas maupun secara kualitas.

Adapun unsur-unsur penilain kinerja Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan

Bencana Kabupaten Subang adalah mengenai orientasi, integritas, komitmen,

disiplin, dan kerjasama. Hasil penilaian kinerja dapat dilihat pada tabel dibawah

ini.

Melalui kinerja kita dapat melihat kemampuan seseorang dalam

menjalankan tanggung jawab yang telah diberikan. Mangkunegara (2020:67),

“Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang

pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya”. Tujuan manajemen kinerja berguna untuk mendorong


6

pegawai agar bekerja sesuai prosedur dengan semangat dan produktif sehingga

hasil kerja optimal.

Untuk dapat melihat kinerja seseorang baik atau tidak perlu dilakukan

penilaian kinerja, tujuan melakukan penilaian kinerja adalah untuk melihat potensi

yang dimiliki seorang pegawai dan apakah tanggung jawab yang diberikan dapat

dipegang dengan baik, hal itu dilakukan untuk pengembangan potensi pegawai

dan tetap memastikan apakah kinerja pegawai sesuai atau tiak dengan tujuan yang

telah ditetatpkan. Pernyataan tersebut diperkuat oleh Arianty et al. (2016)

mengatakan “Penilaian kinerja merupakan bagian penting dari keseluruhan proses

pengerjaan karyawan yang bersangkutan. Bagi karyawan, penilaian berperan

sebagai umpan balik pada hal-hal seperti kemampuan, kekuatan, kelemahan, dan

potensi yang pada akhirnya berguna untuk menetapkan tujuan, jalur, rencana dan

pengembangan karir” Pada tabel berikut akan ditampilkan Rekapitulasi Penilaian

Kinerja Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan.

Tabel 1.3
Rekapitulasi Penilaian Kinerja Pemadam Kebkaran dan Penanggulangan
Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten Subang Pegawai Periode 02 Januari
2018 - 31 Desember 2020

2018 2019 2020


No Aspek Penilaian
% % %
1 Orientasi 83 81 79
2 Integritas 82 83 80
3 Komitmen 79 77 76
4 Disiplin 83 82 78
5 Kerjasama 82 79 77
Rata – Rata 81,8 80,4 78
7

Sumber: Bagian Umum Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah

Kabupaten Subang

Berdasarkan tabel 1.3 diatas, terjadi penurunan selama tiga tahun terakhir,

dengan rata – rata nilai 78 pada tahun 2020. Untuk mencapai penilaian kinerja

yang memuaskan terdapat beberapa perilaku kerja yang telah ditetapkan seperti

kerjasama, disiplin, tanggung jawab, kualitas pekerjaan dan kemampuan

menggunakan atau mengoprasikan peralatan pendukung kerja. Menurut Afandi

(2018 : 86-87) faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja meliputi kemampuan,

kejelasan peran seseorang, motivasi pekerja, keterampilan, fasilitas kerja, budaya

kerja, kepemimpinan, dan disiplin kerja. Adapun Indikator kinerja karyawan

menurut Sutrisna (2019 : 152) Hasil kerja, pengetahuan pekerjaan, Inisiatif,

kecekatan mental, sikap, disiplin waktu dan absensi.

Kinerja yang baik merupakan faktor penentu bagi kelancaran pemerintah,

kelancaran pembangunan dan mendorong tingkat keberhasilan pemerintah dalam

mencapai tujuannya. Kinerja pegawai yang baik dilandasi dengan keterampilan

yang tinggi akan menghasilkan kinerja pegawai yang optimal, efektif dan

menentukan tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan. Untuk itu, penurunan

disiplin kerja pada Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Ini menunjukkan

bahwa kinerja pegawai masih belum optimal, berkaitan dengan pernyataan tersebut

penulis menduga disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai.

Kinerja karyawan didalam organisasi tidak selalu mengalami peningkatan

yang stabil, kadang kala kinerja mereka mengalami penurunan. Penurunan kinerja

ini diduga dipengaruhi oleh tingkat disiplin pegawai dalam bekerja, disiplin yang
8

baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas –

tugas yang diberikan kepadanya. Hasibuan (2020:193) mengatakan “ Disiplin

adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan dan norma –

norma sosial”. Beliau melanjutkan semakin baik disiplin karyawan, semakin

tinggi kinerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit

bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal.

Disiplin adalah dimana seseorang bersedia mematuhi segala peraturan

yang ada dengan baik tanpa ada paksaan karena sadar akan tanggung jawab yang

dimilikinya. Adapun indikator disiplin kerja menurut Bejo Siswanto dalam Lijam

Poltak Sinambela (2018 : 356) meliputi frekuensi kehadiran, tingkat kewaspadaan,

ketaatan pada standar kerja, ketaatan pada peraturan kerja, dan etika kerja.

Frekuensi kehadiran merupakan salah satu tolak ukur untuk mengetahui tingkat

kedisiplinan pegawai, semakin tinggi frekuensi kehadirannya maka pegawai

tersebut telah memiliki disiplin kerja yang tinggi.

Adapun data yang diperolah penulis mengenai absensi pegawai Pemadam

Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Subang adalah sebagai

berikut:

Tabel 1.7
Rekapitulasi Presensi Pegawai Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan
Brencana Pemerintah Daerah Kabupaten Subang Tahun 2018 - 2020

Keterangan
No Tahun
Alfa
1 2018 48
2 2019 68
3 2020 110
9

140
120
100
80
60
40
20
2018 2019 2020

Alfa

Sumber: Bagian Umum Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana


Pemerintah Daerah Kabupaten Subang
Gambar 1.3
Rekapitulasi Presensi Pegawai Pemadam Kebakaran dan
Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten
Subang

Berdasarkan tabel 1.4 diatas, tingkat ketidakhadiran pada tahun 2020

mengalami kenaikan dalam hal disiplin kehadiran. Pegawai Pemadam Kebakaran

dan Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten Subang yang

berjumlah 91 orang pegawai dilihat dari ketidakhadiran bekerja yang cukup besar,

dapat diketahui bahwa permasalahan yang ada merupakan kedisiplinan pegawai


10

dalam hal kehadiran bekerja yang kurang baik dari para pegawai Pemadam

Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten Subang.

Tingginya absensi pegawai mengenai kedisiplinan dikatakan bahwa, kedisiplinan

belum optimal apabila tingkat absensi tinggi dan pegawai belum menaati

peraturan sehingga memicu menurunnya kinerja karyawan.

Terkait dengan variabel disiplin kerja peneliti mendapatkan informasi

dengan melakukan wawancara kepada Ibu Susi Susilawati (2021) yang dilakukan

pada tanggal 15 April yang menyatakan bahwa penempatan kerja pegawai tidak

berdasarkan lokasi pada posko terdekat, mereka dalam seminggu bisa berada di

tiga posko berbeda. Damkar Subang memberlakukan tiga shift dalam penjagaan

posko masing – masing tempat. Sehingga penulis menduga salah satu faktor

tingginya ketidakhadiran disebabkan oleh hal tersebut.

Selanjutnya peneliti menemukan pegawai yang tidak menggunakan waktu

dengan baik pada saat jam kerja berlangsung, beberapa pegawai menggunakan

waktu bekerja mereka untuk kegiatan lain seperti meninggalkan posko untuk

makan dan minum diluar jam istirahat. Kondisi dalam bekerja dibutuhkan

kerjasama antara pegawai dengan pegawai lainnya. Disamping itu, berdasarkan

wawancara dengan beberapa pegawai mengatakan bahwa pimpinan jarang ada

dikantor sehingga menyebabkan pengawasan terhadap pegawai kurang optimal.

Hal itu mengakibatkan tidak efektif nya waktu dalam bekerja. Walaupun

ada beberapa pegawai lainnya yang sudah faham dengan tanggung jawab yang

harus dilakukannya, namun tetap saja perlu dilakukan pengawasan oleh pimpinan
11

sebagai bentuk tanggung jawab dan tugas seorang pimpinan. Hal diatas

seharusnya dapat dihindari jika pegawai memahami pekerjaan yang harus

dilaksanakan pada setiap tugasnya, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

Disiplin menjadi suatu hal yang mutlak harus ditanamkan pada setiap pegawai.

Tingkat absensi yang rendah berarti disiplin kerja pegawai dalam organisasi

tinggi, sebaliknya semakin tinggi tingkat absensi pegawai menandakan tingkat

disiplin kerja pegawai dalam organisasi rendah.

Pentingnya kedisiplinan terhadap kinerja pegawai didukung oleh hasil

penelitian Darwin, Efendi, dan Andy Wijaya (2015) menyatakan ada pengaruh

positif dan signifikan antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. Penelitian

yang dilakukan oleh Nova Syafrina (2017) menyatakan bahwa penelitian ini

menghubungkan antara kedisiplinan sebagai variabel bebas dan kinerja sebagai

variabel terikat. Kemudian, hasil penelitian Jepri dan Nanda Hary Mahardika

(2020) menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan kedisiplinan

terhadap kinerja karyawan.

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian guna mengetahui bagaimana hubungan disiplin kerja

terhadap kinerja pegawai menarik judul “Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap

Kinerja Pegawai Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana

Pemerintah Daerah Kabupaten Subang (Studi Kasus pada Dinas Satuan

Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Pemerintah Daerah

Kabupaten Subang)
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka perumusan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran Disiplin Kerja Pegawai Pemadam Kebakaran dan

Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten Subang?

2. Bagaimana gambaran Kinerja Pegawai Pemadam Kebakaran dan

Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten Subang ?

3. Bagaimana Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai Pemadam

Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten

Subang ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui Disiplin Kerja Pegawai Pemadam Kebakaran dan

Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten Subang.

2. Untuk mengetahui Pegawai Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan

Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten Subang.

3. Untuk mengetahui pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai

Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah

Kabupaten Subang.
2

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan

ilmu yang berhubungan dengan manajemen sumber daya

manusiamengenai disiplin kerja terhadap kinerja pegawai dalam organisasi

pemerintah.

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi

manajemen sumber daya manusia Pemadam Kebakaran dan

Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten Subang

mengenai upaya meningkatkan kinerja pegawai melalui disiplin kerja.


3

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN,

DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

2.1.1.1 Pengertian MSDM

Menurut Mangkunegara (2020 : 2) “Manajemen sumber daya

manusia merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan,

pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dam

pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi”.

Sinambela (2016 : 8) menyatakan bahwa “Manajemen

sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan

peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu

terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat”.

Sedangkan menurut Schuler, et al (Sutrisno, 2019 : 6)

menyatakan bahwa “Manajemen sumber daya manusia, merupakan

pengakuan tentang pentingnya tenaga kerja organisasi sebagai

sumber daya manusia yang sangat penting dalam memberi

kontribusi bagi tujuan – tujuan organisasi, dan menggunakan

beberapa fungsi dan kegiatan untuk memastikan bahwa SDM


4

tersebut digunakan secara efektif dan adil bagi kepentingan

individu, organisasi, dan masyarakat”.

Berdasarkan berbagai definisi para ahli diatas penulis

menyimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah

ilmu dan seni dalam mengatur hubungan dan peran sumber daya

manusia untuk dapat didayagunakan secara efektif dan efisien bagi

kepentingan individu, organisasi, dan masyarakat guna mencapai

tujuan organisasi.

2.1.1.2 Tujuan MSDM

Setiap organisasi tentunya telah menetapkan tujuan – tujuan

yang ingin mereka capai. Tujuan MSDM cukup sulit untuk

dirumuskan karena sifatnya bervariasi dan tergantung pada

penahapan perkembangan yang terjadi pada masing – masing

organisasi.

Menurut Cushway (Sutrisno, 2019 : 7 ) tujuan MSDM


meliputi:
1. Memberi pertimbangan manaemen dalam membuat kebijakan

SDM untuk memastikan bahwa organisasi memiliki pekerja

yang bermotivasi dan berkinerja yang tinggi, memiliki pekerja

yang selalu siap mengatasi perubahan dan memenuhi

kewajiban pekerjaan secara legal.


5

2. Mengimplementasikan dan menjaga semua kebijakan dan

prosedur SDM yang memungkinkan organisasi mampu

mencapai tujuannya.

3. Membantu dalam pengembanan arah keseluruhan organisasi

dan strategi, khususnya yang berkaitan dengan implikasi SDM.

4. Memberi dukungan dan kondisi yang akan membantu manajer

lini mencapai tujuannya.

5. Menangani berbagai krisis dan situasi sulit dalam hubungan

antara pekerja untuk meyakinkan bahwa mereka tidak

menghambat organisasi dalam mencapai tujuannya.

6. Menyediakan media komunikasi antara pekerja dan

manajemen organisasi.

7. Bertindak sebagai pemelihara standar organisasional dan nilai

dalam manajemen SDM.

2.1.1.3 Fungsi MSDM

Kegiatan sumber daya manusia merupakan bagian proses

yang paling sentral, dan merupakan suatu rangkaian dalam

mencapai tujuan organisasi. Kegiatan tersebut akan berjalan lancar,

apabila memanfaatkan fungsi - fungsi manajemen.

Fungsi Manajemen sumber daya manusia menurut Sutrisno

(2019 : 9):
6

1. Perencanaan

Perencanaan adalah kegiatan memperkirakan tentang keadaan

tenaga kerja, agar sesuai dengan kebutuhan organisasi secara

efektif dan efisien, dalam membantu terwujudnya tujuan.

Perencanaan itu untuk menetapkan program kepegawaian ini,

meliputi pengorganisasian, pengarahan, pengendalian,

pengadaan, pengembangan, kompensasi, integrasi,

pemeliharaan, kedisiplinan dan pemberhentian pegawai.

2. Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengatur pegawai

dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi

wewenang, integrasi, dan koordinasi, dalam bentuk bagan

organisasi. Organisasi hanya merupakan alat untuk mencapai

tujuan. Organisasi yang baik akan membantu terwujudnya

tujuan secara efektif.

3. Pengarahan dan Pengadaan

Pengarahan adalah kegiatan memberi petunjuk kepada pegawai,

agar mau kerja sama dan bekerja efektif dan efisien dalam

membantu tercapainya tujuan organisasi. Pengarahan dilakukan

oleh pemimpin yang dengan kepemimpinannya akan memberi

arahan kepada pegawai agar mengerjakan semua tugasnya

dengan baik. Adapun pengadaan merupakan proses penarikan,


7

seleksi, penempatan, dan induksi untuk mendapatkan pegawai

yang sesuia dengan kebutuhan organisasi.

4. Pengendalian

Pengendalian merupakan kegiatan mengendalikan pegawai agar

menaati peraturan organisasi dan bekerja sesuai dengan rencana.

Bila terdapat penyimpangan diadakan tindakan perbaikan dan

penyempurnaan. Pengendalian pegawai meliputi kehadiran,

kedisiplinan, perilaku kerja sma, dan menjaga situasi lingkungan

pekerjaan.

5. Pengembangan

Pengembangan merupakan proses peningkatan keterampilan

teknis, teoritis, konseptual, dan moral pegawai melalui

pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan yang

diberikan hendaknya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa

kini maupun masa yang akan datang.

6. Kompensasi

Kompensasi merupakan pemberian balas jasa langsung berupa

uang atau barang kepada pegawai sebagai imbalan jasa yang

diberikan kepada organisasi. Prinsip kompensasi adalah adil dan

layak.

7. Pengintegrasian

Pengintegrasian merupakan kegiatan untuk mempersatukan

kepentingan organisasi dan kebutuhan pegawai, agar tercipa


8

kerja sam ayang serasi dan saling menguntungkan. Di satu pihak

organisasi memperoleh keuntungan/ keberhasilan, sedangkan di

lain pihak pegawai dapat memenuhi kebutuhan dari hasil

kerjanya. Pengintegrasian merupakan hal yang paling penting

dan cukup sulit dalam manajemen sumber daya manusia, karena

mempersatukan dua kepentingan yang berbeda.

8. Pemeliharaan

Pemeliharaan merupakan kegiatan pemeliharaab atau

meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas, agar mereka

tetap mau bekerja sama sampai pensiun. Pemeliharaan yang baik

akan dilakukan dengan program kesejahteraan dengan

berdasarkan kebutuhan sebgaian besar pegawai, serta

berpedoman kepada internal dan eksternal konsistensi.

9. Kedisiplinan

Kedisiplinan merupakan salah satu fungsi manajemen sumber

daya manusia yang penting dan merupakan kunci terwujudnya

tujuan organisasi, karena tanpa adanya kedisiplinan, maka sulit

mewujudkan tujuan yang maksimal. Kedisiplinan merupakan

keinginan dan kesadaran untuk menaati peraturan organisasi dan

norma sosial.

10. Pemberhentian

Pemberhentian merupakan putusnya hubungan kerja seseorang

pegawai dari suatu organisasi. Pemberhentian ini disebabkan


9

oleh keinginan pegawai, keinginan organisasi, berakhirnya

kontrak kerja, pensiun, atau sebab lainnya. Penerapan fungsi

manajemen dengan sebaik – baiknya dalam mengelola pegawai,

akan mempermudah mewujudkan tujuan dan keberhasilan

organisasi.

2.1.2 Konsep Kedisiplinan

2.1.2.1 Pengertian Kedisiplinan

Kedisiplinan adalah fungsi operatif keenam dari Manajemen

Sumber Daya Manusia. Kedisiplinan merupakan fungsi operatif

MSDM yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan,

semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin

karyawan yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai

hasil yang optimal. Hasibuan (2019 : 193) “Kedisiplinan adalah

kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan

perusahaan dan nirma – norma sosial yang berlaku. Kesadaran

adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua

peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Kesediaan

adalah suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan seseorang yang

sesuai dengan peraturan perusahaan, baik yang tertulis maupun

tidak”.

Heidjrachman dan Husna (Sinambela, 2016 : 360)

mengatakan “Disiplin adalah setiap perseorangan dan juga


10

kelompok yang menjamin adanya kepatuhan terhadap perintah dan

berinisiatif untuk melakukan suatu tindakan yang diperlukan

seandainya tidak ada perintah”.

Sedangkan menurut Singodimedjo (Sutrisno, 2019 : 86)

“Disiplin adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk

mematuhi dan menaati norma – norma peraturan yang berlaku

disekitarnya. Disiplin karyawan yang baik akan mempercepat

tujuan perusahaan, sedangkan disiplin yang merosot akan menjadi

penghalang dan memperlambat pencapaian tujuan perusahaan”.

Berdasarkan beberapa konsep kedisiplinan menurut ahli

diatas, penulis menyimpulkan bahwa disiplin adalah sikap patuh

pada aturan dan perintah yang ditetapkan dimana seseorang sadar

dan secara sukarela menaati tugas dan tanggung jawab yang

dimiliki guna mencapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh

organisasi.

2.1.2.2.Prinsip Disiplin Kerja

Husein (Bintoro dan Daryanto, 2017 : 95) berpendapat bahwa

seorang pegawai yang dianggap melaksanakan prinsip–prinsip

disiplin kerja apabila ia melaksanakan hal – hal sebagai berikut:

1. Hadir di tempat kerja sebelum waktu mulai bekerja.


11

2. Bekerja sesuai dengan prosedur maupun aturan kerja dan

peraturan organisasi.

3. Patuh dan taat kepada saran maupun perintah atasan.

4. Ruang kerja dan perlengkapan selalu dijaga dengan bersih dan

rapih.

5. Menggunakan peralatan kerja dengan efektif dan efisien.

6. Menggunakan jam istirahat tepat waktu dan meninggalkan

tempat setelah lewat jam kerja.

7. Tidak pernah menunjukan sikap malas kerja.

8. Selama kerja tidak pernah absen/ tidak masuk kerja dengan

alasan yang tidak tepat, dan hampir tidak pernah asben karena

sakit.

2.1.2.1. Jenis – Jenis Disiplin Kerja

Menurut Mangkunegara (2020 : 129) terdapat dua bentuk

disiplin kerja, yaitu disiplin preventif, dan disiplin korektif.

1. Disiplin Preventif

Disiplin preventif adalah suatu upaya untuk menggerakan

pegawai mengikuti dan mematuhi pedoman kerja, aturan –

aturan yang telah digariskan perusahaan. Tujuan dasarnya

adalah untuk menggerakkan pegawai berdisiplin diri. Dengan

cara preventif, pegawai dapat memelihara dirinya sendiri

terhadap peraturan – peraturan perusahaan. Disiplin preventif


12

merupakan suatu sistem yang berhubungan dengan kebutuhan

kerja untuk semua bagian sistem yang ada dalam organisasi.

Jika sistem organisasi baik, maka diharapkan akan lebih

mudah menegakkan disiplin kerja.

2. Disiplin Korektif

Disiplin korektif adalah suatu upaya menggerakkan pegawai

dalam menyatukan suatu peraturan dan mengarahkan untuk

tetap mematuhi peraturan sesuai dengan pedoman yang

berlaku pada perusahaan. Pada disiplin korektif, pegawai yang

melanggar disiplin perlu diberikan sanksi sesuai dengan

peraturan yang berlaku. Tujuan pemberian sanksi adalah untuk

memperbaiki pegawai pelanggar, memelihara peraturan yang

berlaku, dan memberikan pelajaran kepada pelanggar.

2.1.2.2.Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Displin Kerja

Mangkunegara (Abidin, 2016 : 19) mengemukakan ada

beberapa faktor yang mempengaruhi disiplin kerja, yaitu:

1. Jam Kerja

Jam kerja adalah jam datang karyawan ke tempat kerja kerja

maupun pulang kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

2. Izin Karyawan

Izin bagi karyawan adalah karyawan yang meninggalkan

pekerjaannya pada jam kerja atau jam kantor, baik untuk


13

kepentingan perusahaan atau pun kepentingan pribadi dengan

terlebih dahulu ada izin dari atasan, begitu juga bagi karyawan

yang mengambil cuti.

3. Absensi Karyawan

Absensi karyawan adalah tingkat kehadiran karyawan di

tempat kerja yang diadakan perusahaan untuk melihat

kehadiran para karyawan di tempat kerja.

2.1.2.3.Indikator Disiplin Kerja

Bejo Siswanto (Sinambela, 2016 : 382) pada dasarnya banyak

indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan suatu

organisasi, diantaranya:

1. Frekuensi kehadiran

Salah satu tolak ukur untuk mengetahui tingkat kedisiplinan

pegawai adalah semakin tinggi frekuensi kehadirannya atau

rendahnya tingkat kemangkiran maka pegawai tersebut telah

memiliki disiplin kerja yang tinggi.

2. Tingkat kewaspadaan

Pegawai yang dalam melaksanakan pekerjaannya selalu penuh

perhitungan dan ketelitian memiliki tingkat kewaspadaan yang

tinggi baik terhadap dirinya maupun terhadap pekerjaannya.

3. Ketaatan pada standar kerja

Dalam melaksanakan pekerjaannya, seorang pegawai

diharuskan menaati semua standar kerja yang telah ditetapkan


14

sesuai dengan aturan dan pedoman kerja agar kecelakaan kerja

tidak terjadi atau dapat dihindari.

4. Ketaatan pada peraturan kerja

Hal ini dimaksudkan untuk kenyamanan dan kelancaran dalam

bekerja.

5. Etika kerja

Etika kerja diperlukan oleh setiap pegawai dalam

melaksanakan pekerjaannya agar tercipta suasana harmonis,

saling menghargai antar sesama pegawai.

2.1.3 Konsep Kinerja Karyawan

2.1.3.1 Definisi Kinerja Karyawan

Mangkunegara (2020 : 67) mengatakan “Kinerja adalah hasil

secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai

dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya”.

Menurut Rivai dan Basri (Bintoro dan Daryanto, 2017 : 106)

“Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara

keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas

dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil

kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih

dahulu telah disepakati bersama”.


15

Sedangkan menurut Afandi (2018 : 83) mengatakan bahwa

“Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau

kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang

dan tanggung jawab masing – masing dalam upaya pencapaian

tujuan organisasi”.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

kinerja karyawan adalah hasil kerja dan perilaku kerja secara

kualitas dan kuantitas oleh seorang pegawai dalam menjalankan

tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya selama

periode waktu tertentu.

2.1.3.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Faktor yang mempengaruhi kinerja menurut Afandi (2018 :

86) adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan, Kepribadian, dan minat kerja.

2. Kejelasan dan penerimaan atau kejelasan peran seseoraang

pekerja yang merupakan taraf pengertian dan penerimaan

seseorang atas tugas yang diberikan kepadanya.

3. Tingkat motivasi pekerja yaitu daya energi yang mendorong,

mengarahkan, dan mempertahnkan perilaku.


16

2.1.3.3 Kriteria Penilaian Kinerja

Menurut Afandi (2018 : 83) Kriteria yang digunakan untuk

menilai kinerja karyawan adalah sebagai berikut :

1. Quantity of Work (Kuantitas kerja)

Jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode yang

ditentukan.

2. Quality of Work (Kualitas Kerja)

Kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat – syarat

kesesuaian dan ditentukan.

3. Job Knowledge (Pengetahuan Pekerjaan)

Luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan

keterampilannya.

4. Creativeness (Kreativitas)

Keaslian gagasan – gagasan yang dimunculkan dan tindakan –

tindakan untuk menyelesaikan persoalan – persoalan yang

timbul.

5. Cooperation (Kerja sama)

Kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain atau sesama

anggota organisasi.

6. Dependability (Ketergantungan)

Kesadaran untuk mendapatkan kepercayaan dalam hal

kehadiran dan penyelesaian kerja.


17

7. Initiative (Inisisatif)

Semangat untuk melaksanakan tugas – tugas baru dan dalam

memperbesar tanggung jawabnya.

8. Personal Qualities (Kualitas Pribadi)

Menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramahtamahan

dan integritas pribadi.

2.1.3.4 Tujuan Penilaian Kinerja

Menurut Afandi (2018 : 87) Penilaian kinerja intinya adalah

untuk mengetahui seberapa produktif seorang karyawan dan

apakah ia bisa berkinerja sama atau lebih efektif pada masa yang

akan datang sehingga karyawan, organisasi dan masyarakat

memperoleh manfaat. Tujuan penilaian kinerja terdapat pendekatan

ganda terhadap tujuan penilaian prestasi kerja sebagai berikut :

1. Tujuan Evaluasi

a. Telaah Gaji

Keputusan – keputusan kompensasi yang mencakup

kenaikan merit-pay, bonus dan kenaikan gaji lainnya

merupakan salah satu tujuan utama penilaian prestasikerja.

b. Kesempatan Promosi

Keputusan – keputusan penyusunan pegawai (staffing)

yang berkenaan dengan promosi, demosi, transfer dan


18

pemberhentian karyawan merupakan tujuan kedua dari

penilaian prestasi kerja.

2. Tujuan Pengembangan

a. Informasi yang dihasilkan oleh sistem penilaian prestasi

kerja dapat digunakan untuk mengembangkan pribadi

anggota – anggotaorganisasi.

b. Mengukuhkan dan Menopang Prestasi Kerja

Umpan balik prestasi kerja (performance feedback)

merupakan kebutuhan pengembangan yang utama karena

hampir semua karyawan ingin mengetahui hasil penilaian

yang dilakukan.

c. Meningkatkan Prestasi Kerja

Tujuan penilaian prestasi kerja juga untuk memberikan

pedoman kepada karyawan bagi peningkatan prestasi kerja

di masa yang akan datang.

d. Menentukan Tujuan – Tujuan Progresi Karier

Penilaian prestasi kerja juga akan memberikan informasi

kepada karyawan yang akan dapat digunakan sebagai

dasar pembahasan tujuan dan rencana karier jangka

panjang.

e. Menentukan Kebutuhan – Kebutuhan Pelatihan


19

Penilaian prestasi kerja individu dapat memaparkan

kumpulan data untuk digunakan sebagai sumber analisis

dan identifikasi kebutuhan pelatihan.

2.1.3.5 Indikator Kinerja Karyawan

Dalam mengukur perilaku kinerja atau sejauh mana individu

berperilaku sesuai dengan apa yang diharapkan oleh organisasi atau

institusi, yaitu kinerja pada umumnya dikaitkan dengan pencapaian

hasil standar kerja yang telah ditetapkan organisasi. Terdapat aspek

– aspek yang menjadi kunci bagi perusahaan. Aspek – aspek

tersebut menurut Sutrisno (2019 : 152) adalah :

1. Hasil kerja

Tingkat kuantitas maupun kualitas yang telah dihasilakan

sejauh mana pengawasan dilakukan.

2. Pengetahuan pekerjaan

Tingkat pengetahuan yang terkait dengan tugas pekerjaan yang

akan berpengaruh langsung terhadap kuantitas dan kualitas

dari hasil kerja.

3. Inisiatif

Tingkat inisiatif selama melaksanakan tugas pekerjaan

khususnya dalam hal penanganan masalah – masalah yang

timbul.

4. Kecekatan mental
20

Tingkat kemampuan dan kecekatan dalam menerima instruksi

kerja dan menyesuaikan dengan cara kerja serta situasi kerja

yang ada.

5. Sikap

Tingkat semangat kerja serta sikap positif dalam melaksanakan

tugas suatu pekerjaan

6. Disiplin waktu dan absensi

Tingkat ketepatan waktu dan tingkat kehadiran.

2.1.4 Hubungan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Salah satu aspek hubungan internal kepegawaian yang penting

namun seringkali sulit dilaksanakan adalah penerapan tindakan

kedisiplinan. Disiplin menjadi suatu hal yang mutlak harus ditanamkan

pada setiap pegawai. Kedisiplinan akan mempengaruhi kinerja pegawai

dalam organisasi. Semakin tinggi kedisiplinan pegawai, semakin tinggi

kinerja yang dapat dicapai pegawai. Menurut Afandi (2018 : 86-87) faktor

– faktor yang mempengaruhi kinerja meliputi kemampuan, kejelasan peran

seseorang, motivasi pekerja, keterampilan, fasilitas kerja, budaya kerja,

kepemimpinan, dan disiplin kerja.

Hal ini berkaitan dengan teori yang dikemukakan oleh

(Mangkunegara dan Waris, 2015), bahwa disiplin kerja dapat berupa

bekerja tepat waktu, termasuk ketaatan dalam mengerjakan tugas yang


21

diberikan kepadanya. Dalam menyikapi kedisiplinan, instansi atau

perusahaan tentu membutuhkan pegawai yang memiliki sikap disiplin

dalam pekerjaannya.

Instansi atau perusahaan berharap dapat merekrut pegawai yang

memiliki semangat tinggi, mematuhi aturan yang ditetapkan oleh

perusahaan. Dengan adanya kedisiplinan kerja maka diharapkan pegawai

akan semakin termotivasi dan berusaha untuk meningkatkan kinerja dan

menguasai pekerjaan dengan kemampuannya sehingga dapat memberikan

pelayanan yang maksimal.

2.1.4 Resume Penelitian Terdahulu


Tabel 2.1
Resume Penelitian Terdahulu

Nama
Peneliti
Judul Variabel Teori yang
No dan Indikator Hasil Penelitian Sumber
Penelitian Penelitian Digunakan
Tahun
Penelitian

1. Darwin, Pengaruh Disiplin Wahyudi  pemberian Koefisien Determinasinya Https//


Efendi, Disiplin Kerja Kerja (X) (2002 : kompensasi (R Square) sebesar0,817 sultanist.ac.i
dan Andy Terhadap 202)  keteladanan atau sebesar 81,7%. d
(2015) Kinerja pemimpin Angka ini
Karyawan  Aturan pasti menunjukkan bahwa
pada Pabrik  Keberanian disiplin kerja
Kerupuk pemimpin mempengaruhi kinerja
Naga Mas mengambil karyawan sebesar 81,7%,
Pematang tindakan dimana sisanya sebesar
Siantar  Pengawasam 18,3% dipengaruhi oleh
pemimpin variabel lain yang tidak
 Perhatian dibahas dalam
terhadap penelitian ini.
karyawan

Kinerja Mondy  Kesetiaan


Karyawan (2008 :  Prestasi kerja
(Y) 257)  Kejujuran,
Kedisiplinan
 Kreativitas
22

 Kepemimpinan
 Kepribadian
 Prakarsa
 Kecakapan
 Tanggung
jawab
2. Jepry dan Pengaruh Kedisiplinan Endah  Kuantitas Kedisiplinan dan Motivasi Https//
Nanda Kedisiplinan (X) (2016 : pekerjaan berpengaruh positif dan ejournal.uns
dan Motivasi 136)  Kompensasi signifikan terhadap rat.ac.id
Kerja  Lokasi tempat kinerja karyawan pada PT
Terhadap kerja dan Pana Lantas Sindo
Kinerja tempat tinggal Express. F hitung = 07,
Karyawan  Konservasi 588 dan F tabel = 3,08
pada PT Pana Motivasi Hasibuan  Kondisi kerja maka dari itu F hitung . F
Lantas Sindo Kerja (X2) (Herman, tabel dan nilai signifikan
 Perencanaan
Ekspress 2017 : 35) adalah 0,00 < 0,05.
kerja
 Pengawasan
 Penghargaan

Kinerja Bintoro dan  Kuantitas


Karyawan Daryanto  Kualitas
(Y) (Suhardi,  Ketepatan
2019 : 2) waktu
 Efektivitas
3. Nova Pengaruh Disiplin Malayu S.P  Tujuan dan Nilai Koefisien (R https//
(2017) Disiplin Kerja Kerja Hasibuan Kemampuan Square) sebesar 0,438 ekobis.stieri
Terhadap (X) (2007 :  Teladan atau 43,8%. Jadi dapat au-
Kinerja 194) pimpinan disimpulkan bahwa akbar.ac.id
Karyawan  Balas jasa variabel disiplin kerja
pada PT Suka  Keadilan memberikan kontribusi
Fajar  Waskat terhadap variabel kinerja
Pekanbaru  Sanksi karyawan sebesar 43,8%.
hukuman Nilai t hitung
sebesar4,833, sedangkan
 Ketegasan
nilai kritis menurut tabeel
 Hubungan
dengan tingkat signifikasi
5%, karena t hitung >
tabel
Kinerja Malayu S.P  Kesetiaan maka disiplin kerja
Karyawan Hasibuan  Prestasi kerja mempunyai hubungan
(Y) (2013 : 95)  Kedisiplinan yang searah dengan
 Kreativitas kinerja karyaan PT Suka
 Kepemimpinan Fajar Pekanbaru
 Kepribadian
 Prakarsa
 Kecakapan
 Tanggung
jawab
4. Kenny Pengaruh Disiplin Hasibuan  Tujuan dan Terdapat pengaruh positif http://
(2018) Disiplin Kerja Kerja (2012) kemampuan dan signifikan antara jurnalmandi
dan Motivasi (X)  Keteladanan disiplin kerja dan motivasi ri.com
Terhadap pemimpin secara bersama - sama
Kinerja  Keadilan terhadap kinerja karyawan
Karyawan  Sanksi dengan korelasi positif
pada PT. hukuman 0,684 dan mempunyai
Bank  Ketegasan kontribusi pengaruh
Rakyat sebesar 46,8% dan sisanya
Indonesia 53,2% dipengaruhi faktor
Cabang lain yang tidak diteliti.
23

Pamulang Dan nilai F hitung


Motivasi David Mc  Kebutuhan sebesar25,116 dengan
(X2) Leland berprestasi signifikan F sebesar 0,000
(2012) (Need of
achievement)
 Kebutuhan
untuk
menguasai
sesuatu (Need
of power)
 Kebutuhan
berafiliasi
(Need of
affiliation)
Kinerja Hasibuan  Prestasi
Karyawan (2012)  Kedisiplinan
(Y)  Kreatifitas
 Kerja sama
 Kecakapan
 Tanggung
jawab
5. Runik Pengaruh Kedisiplinan Hasibuan  Tujuan dan Didapatkan nilai koefisien http://
(2016) Kedisiplinan (X) (2013) Kemampuan korelasi sebesar 0,732. ejournal.uni
Terdahap  Tingkat Hal ini menunjukan ra.ac.id
Kinerja UD kewaspadaan bahwa disiplin
Barokah  Ketaatan pada berpengaruh terhadap
Pademayu standar kerja kinerja karyawan pada
Pamekasan  Ketaatan pada UD Barokah Pademawu
peraturan kerja Pamekasan. Dari hasil
 Etika Kerja diatas maka disiplin
memberikan pengaruh
sebesar 53,5%
6. Riut, The Effect of Work Sinungan Attendance, Work discipline and https://
Zamroni, Work Discipline (2005) Attitude and Compensation together ijmmu.com
dan Discipline (X) Behavior, and affect
Riyanto and Responsibility employee performance by
Compensatio 34.4% and by 65.6%
n on influenced by variables
Employee outside this research.
Performance

Pada penelitian ini terdapat persamaan dan perbedaan dengan

penelitian terdahulu. Persamaan pada penelitian ini dengan penelitian

terdahulu adalah menempatkan disiplin kerja sebagai variabel bebas atau

independent (X) dan menempatkan Kinerja sebagai variabel terikat atau

dependent (Y), metode penelitian yang digunakan juga memiliki

persamaan yaitu menggunakan metode kuantitatif yang meneliti

pengaruh variabel disiplin kerja terhadap kinerja karyawan .


24

Selain itu persamaan lainnya terletak pada beberapa sub variabel

atau indikator yang digunakan. Untuk variabel disiplin kerja

menggunakan tingkat kewaspadaan, ketaatan pada standar kerja,

ketaatan pada peraturan kerja, dan etika kerja. Untuk variabel kinerja

menggunakan hasil kerja berupa kuantitas kerja dan kualitas kerja, sikap,

kehadiran, dan disiplin sebagai sub variabel atau indikator.

Meskipun demikian pada penelitian ini terdapat perbedaan yaitu

pada penelitian ini hanya menggunakan dua variabel saja, sedangkan

pada penelitian – penelitian terdahulu terdapat variabel bebas yang lebih

dari satu, kemudian perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu

adalah terletak pada lokasi penelitian dan juga ada beberapa sub variabel

atau indikator yang tidak digunakan dalam penelitian. Untuk sub

variabel disiplin beberapa indikator yang berbeda dengan penelitian

terdahulu adalah Perhatian terhadap karyawan, pemberian kompensasi,

konservasi, tujuan dan kemampuan, sanksi hukuman, tingkat

kewaspadaan. Kemudian untuk sub variabel atau indikator yang berbeda

dengan peneliti terdahulu untuk variabel kinerja adalah kesetiaan,

kreativitas, kepemimpinan, prakarsa, dan kerja sama.

2.2 Kerangka Pemikiran

Menurut Uma Sekaran (dalam Sugiyono, 2017:60), mengemukakan

bahwa ‘kerangaka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana

teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah didefinisikan sebagai


25

masalah yang penting’. Kerangka befikir berusaha menjelaskan hubungan antar

variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan antar variabel

independen dan dependen. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah

kedisiplinan terhadap kinerja pegawai.

SDM merupakan sumber daya yang potensial bagi sebuah organisasi

untuk mencapai tujuan perusahaan, sehingga pengelolaan SDM akan membantu

pencapaian tujuan organisasi. Tujuan organisasi berhasil atau tidaknya

bergantung pada langkah permulaannya, yakni pengelolaan SDM. Dari

pengelolaan SDM itu, berkembanglah konsep manajemen sumber daya manusia

(MSDM).

Membahas mengenai MSDM, menurut Mangkunegara (2020 : 2)

“Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan,

pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan

pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi”.

Dalam penelitian ini variabel disiplin termasuk ke dalam fungsi MSDM

yaitu Kedisiplinan. Sutrisno (2019 : 9) Fungsi MSDM meliputi perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengembangan, kompensasi,

pengintegrasian, pemeliharaan kedisiplinan, dan pemberhentian.

Hasibuan (2019 : 193) “Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan

seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan nirma – norma sosial yang

berlaku. Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua
26

peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Kesediaan adalah suatu

sikap, tingkah laku, dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan

perusahaan, baik yang tertulis maupun tidak”.

Pada dasarnya banyak indikator yang mempengaruhi tingkat

kedisiplinan karyawan suatu organisasi, seperti dinyatakan Bejo Siswanto

(Sinambela, 2016 : 382), indikator disiplin kerja sebagai berikut:

1. Frekuensi kehadiran,

2. Tingkat kewaspadaan,

3. Ketaatan pada standar kerja,

4. Ketaatan pada peraturan kerja, dan

5. Etika kerja

Hal lain yang penting dalam mengelola SDM adalah kinerja pegawai.

Afandi (2018 : 83) mengatakan bahwa “Kinerja adalah hasil kerja yang dapat

dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai

dengan wewenang dan tanggung jawab masing – masing dalam upaya pencapaian

tujuan organisasi”.Kinerja merupakan tolak ukur berhasil atau tidaknya suatu

organisasi mencapai tujuan, untuk itu kinerja dianggap perlu, “…karena kinerja

ini akan diketahui seberapa jauh kemampuan pegawai dalam melaksanakan tugas

yang dibebankan kepadanya” (Afandi, 2018 : 83).

Dalam penelitian ini, kinerja termasuk kedalam fungsi MSDM yaitu

pengintegrasian. Sutrisno (2019 : 9) mengatakan “Pengintegrasian merupakan

kegiatan untuk mempersatukan kepentingan organisasi dan kebutuhan pegawai,

agar tercipa kerja sam ayang serasi dan saling menguntungkan. Di satu pihak
27

organisasi memperoleh keuntungan/ keberhasilan, sedangkan di lain pihak

pegawai dapat memenuhi kebutuhan dari hasil kerjanya. Pengintegrasian

merupakan hal yang paling penting dan cukup sulit dalam manajemen sumber

daya manusia, karena mempersatukan dua kepentingan yang berbeda”.

Dalam mengerjakan tugas dengan baik, maka perlu adanya disiplin kerja

yang baik pula, karena disiplin merupakan aturan yang ditetapkan perusahaan agar

semua pegawai ikut mematuhinya guna tercapainya tujuan, langkah selanjutnya

adalah bagaimana caranya seorang pemimpin dapat memelihara motivasi kerja

yang baik tersebut agartetap konsisten atau bahkan meningkat, maka dibutuhkan

fungsi MSDM salah satunya yaitu pengintegrasian. Terdapat indikator yang

memengaruhi kinerja, menurut Sutrisno (2019 : 152) adalah sebagai berikut:

1. Hasil kerja

2. Pengetahuan pekerjaan

3. Inisiatif

4. Kecekatan mental

5. Sikap

6. Disiplin waktu dan absensi

Tujuan dari kinerja menurut Afandi (2018 : 87) intinya adalah untuk

mengetahui seberapa produktif seorang karyawan dan apakah ia bisa berkinerja

sama atau lebih efektif pada masa yang akan datang, sehingga karyawan,

organisasi dan masyarakat memperoleh manfaat.


28

Penelitian ini memfokuskan pada lima indikator disiplin kerja, yaitu

frekuensi kehadiran, tingkat kewaspadaan, ketaatan pada standar kerja, ketaatan

pada peraturan kerja, dan etika kerja. Sedangkan, kinerja memfokuskan pada

enam indikator, yaitu hasil kerja, pengetahuan pekerjaan, inisiatif, kecekatan

mental, sikap, disiplin waktu dan absensi. Kerangka pemikiran dalam penelitian

ini dijabarkan dalam gambar 2.1 berikut ini:


39

Disiplin Kerja

 Frekuensi
kehadiran
 Tingkat
Perencanaan Kewaspadaan
 Patuh pada
standar
Pengorganisasian operasional
kerja
 Etika Kerja
Kedisiplinan
Bejo Siswanto
dalam
Pengendalian (Sinambela,
2018 : 356)
MSDM Fungsi Pemeliharaan
MSDM Kinerja
(Mangkune
gara 2020 : (Sutrisn Pengintegrasian  Hasil kerja
2) o, 2019  Pengetahuan
: 9) pekerjaan
Pengarahan
 Inisiatif
 Kecekatan
mental
Pemberhentian
 Sikap
 Disiplin waktu
Kompensasi dan absensi

(Sutrisno, 2019 :
152)
Pengembangan

Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Penelitian Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Pegawai Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana
Pemerintah Daerah Kabupaten Subang
40

2.3 Hipotesis Penelitian

Sugiyono (2018:63) menyatakan bahwa:

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah


penelitian. Oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun
dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang
diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada
fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.

Berdasarkan teori-teori di atas, maka hipotesis yang di ajukan dalam

penelitian ini adalah “Disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja Pegawai

Pemadam Kebakaran dan Penanggukangan Bencana Pemerintah Daerah

Kabupaten Subang”.
41

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Subjek dan Objek Penelitian

3.1.1. Subjek Penelitian

Menurut Arikunto (2016 : 142), “Subyek penelitian merupakan

sesuatu yang sangat penting kedudukannya di dalam penelitian, subjek

penelitian harus ditata sebelum penelitian siap mengumpulkan

data”.Adapun subyek penelitian pada penelitian ini adalah pegawai

Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah

Kabupaten Subang.

3.1.2. Objek Penelitian

Menurut Sugiyono (2017:39) pengertian objek penelitian adalah

“suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetakan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Adapun objek dari penelitian ini

adalah disiplin kerja dan kinerja pegawai Pemadam Kebakaran dan

Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten Subang.

Variabel disiplin kerja sebagai variabel bebas dengan sub variabel

atau indikator yaitu, tingkat kewaspadaan, ketaatan pada standar kerja,

ketaatan pada peraturan kerja, dan etika kerja. Sedangkan, kinerja

karyawan dengan indikator yaitu, kuantitas kerja dan kualitas kerja, sikap,

kehadiran, dan disiplin.


42

3.2 Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2018:2), “Metode penelitian pada dasarnya merupakan

cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dankegunaantertentu … Data

yang diperoleh melalui penelitian ini adalah data empiris (teramati)”.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

kuantitatif. Menurut Sugiyono (2018 : 8) mengatakan bahwa:

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian


yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah diterapkan.

Sugiyono (2018 : 7) menambahkan, “... yang termasuk dalam metode

penelitian kuantitatif adalah metode penelitian eksperimen dan survey”.

Untuk mencari pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan, penulis

menggunakan metode penelitian survey. Sesuai dengan Siyoto dan Sodik (2015 :

100) mengatakan bahwa “Penelitian survey termasuk ke dalam penelitian yang

bersifat kuantitatif untuk meneliti perilaku suatu individu atau kelompok.

Penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan

menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok”.

3.3 Operasional Variabel

“Operasionalisasi variabel dibuat untuk memudahkan pengumpulan data

dan menghindarkan perbedaan interpretasi serta membatasi ruang lingkup

variabel” (Nurdin dan Hartati, 2019:123). Disamping itu, operasionalisasi variabel

bertujuan untuk menentukan skala pengukuran dari masing-masing variabel,


43

sehingga pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu dapat dilakukan

dengan tepat.

Menurut Sugiyono (2018:39), “Variabel penelitian adalah suatu atribut

atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. Sesuai dengan judul yang penulis ambil mengenai pengaruh

konflik terhadap motivasi kerja karyawan, maka terdapat dua variabel dalam

penelitian iniyaitu:

1. Variabel independen atau bebas (X)

Menurut Sugiyono (2018:39), “Variabel bebas merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependen (terikat)”. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

bebas (X) adalahDisiplin Kerja.

2. Variabel dependen atau terikat(Y)

Menurut Sugiyono (2018:39), “Variabel ini sering disebut sebagai variabel

output, kriteria, konsekuen. Variabel terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Dalam

penelitian ini yang menjadi variabel terikat (Y) adalah Kinerja Karyawan.

Berdasarkan definisi tersebut, penelitian ini meliputi disiplin kerja sebagai

variabel independen dan kinerja karyawan sebagai variabel dependen. Berikut ini

tabel 3.1 mengenai penjabaran operasional dari variabel-variabel yang akan

diteliti dalam penelitian ini:


44

Tabel 3.1
Operasional Variabel

Variabel Definisi Definisi Sub Variabel Indikator No Item Skala


Ukur
Teotitik Operasiona Instrumen
l

Disiplin “Kedisiplinan Disiplin 1. Frekuensi a. Tingkat D1, D2


(X) adalah adalah sikap Kehadiran kehadiran
kesadaran dan patuh pada pegawai
kesediaan aturan dan b. Tingkat
seseorang perintah ketepatan
menaati yang waktu dalam
semua ditetapkan masuk kerja
peraturan dimana 2. Tingkat a. Tingkat D3, D4
perusahaan seseorang Kewaspadaan ketelitian
dan norma – sadar dan dalam
norma sosial secara menjalankan
yang berlaku. sukarela pekerjaan
Kesadaran menaati b. Tingkat
adalah sikap tugas dan mengurangi
seseorang tanggung resiko dalam
yang secara jawab yang menjalankan

Ordinal
sukarela dimiliki pekerjaan
menaati guna 3. Standar a. Menaati D5, D6,
semua mencapai Operasional peraturan dan D7, D8
peraturan dan tujuan yang Prosedur pedoman kerja
sadar akan sudah b. Tingkat
tugas dan ditetapkan karyawan
tanggung oleh menanggung
jawabnya”. organisasi. beban kerja
c. Tingkat
Hasibuan melaksanakan
(2019 : 193). tata tertib
perusahaan
d. Tingkat
melaksaakan
tugas lapangan
sesuai aturan
Etika Kerja a. Tingkat D9, D10
45

keserasian
dengan
pegawai lain
dalam
menjalankan
pekerjaan
bersama
b. Tingkat saling
menghormati
antar pegawai
Kinerja “Kinerja Kinerja 1. Pengetahuan a. Tingkat K11, K12
(Y) adalah hasil karyawan Pekerjaan Pengetauan
secara adalah hasil mengenai
kualitas dan kerja dan deskripsi
kuantitas perilaku pekerjaan
yang dicapai kerja secara a. Kemampuan
oleh kualitas dan dalam
seseorang kuantitas menyelesaikan
pegawai oleh seorang tugas lapangan
dalam pegawai
melaksanakan dalam
tugasnya menjalankan
sesuai dengan tugas dan
tanggung tanggung
jawab yang jawab yang

Ordinal
diberikan diberikan
kepadanya”. kepadanya
selama
periode
waktu
tertentu.

2. Inisiatif a. Semangat K13, K14


dalam
menyelesaikan
tugas baru
b. Tingkat
inisiatif
selama
melaksanakan
tugas
3.Kecekatan a. Tingkat K15, K16
mental kemampuan
dalam
meneriman
instruksi kerja
46

b. Tingkat
kecepatan
dalam
menerima
instruksi kerja
4.Sikap a. Semangat K17, K18
kerja
b. Keteladanan
pimpinan
c. Sikap positif
dalam
melasanakan
tugas
5. Hasil Kerja a. Tingkat K19, K20
kuantitas yang
telah
dihasilkan
b. Tingkat
kualitas yang
telah
dihasilkan
Sumber: Hasil pengolahan data

3.4 Jenis dan Sumber Data

3.4.1 Jenis Data

Menurut Siregar (2015 : 37) “Secara garis besar data dibagi

kedalam beberapa kelompok, antara lain: 1) Kelompok data menurut cara

memperolehnya; 2) Kelompok data menurut sifatnya; 3) Kelompok data

menurut waktu pengumpulannya”.

Menurut Agung dan Suardhika (2019 : 61), menurut sifatnya data

dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu:

1. Data Kualitatif

Adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat atau tidak

berbentuk angka-angka. Misalnya pertanyaan yang diajukan dengan


47

jawaban sangat sesuai, sesuai, ragu-ragu, kurang sesuai, dan sangat

tidak sesuai.

2. Data Kuantitatif

Adalah seluruh data yang dikumpulkan dari lapangan yang dapat

dinyatakan dalam bentuk angka-angka, atau data kualitatif yang

diangkakan (scoring: baik sekali = 5, baik = 4, cukup baik = 3, kurang

baik = 2, sangat tidak baik = 1).

Menurut Siregar (2015 : 38), data menurut waktu pengumpulannya

terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Data Time Series

Adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu pada satu objek

dengan tujuan untuk menggambarkan perkembangan dari objek

tersebut.

2. Data Cross Section

Adalah data yang dikumpulkan di satu periode tertentu pada beberapa

objek dengan tujuan untuk menggambarkan keadaan.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan data time series yaitu

data laporan Kinerja Pegawai Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan

Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten Subang yang dipublikasikan dari

tahun ke tahun.
48

3.4.2 Sumber Data

Menurut Arikunto (Nurdin dan Hartati, 2019 : 171) “Sumber data

dalam penelitian adalah subyek dari mana data diperoleh‟. Pengetahuan

tentang sumber data merupakan hal sangat penting untuk diketahui agar

tidak terjadi kesalahan dalam memilih sumber data yang sesuai dengan

tujuan penelitian.

Menurut Nurdin dan Hartati (2019:172), “Sumber data terbagi

menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder”.

1. Data Primer

Adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan

pertama). Contoh data primer adalah data yang diperoleh dari

responden melalui kuesioner, kelompok fokus, dan panel, atau juga

data hasil wawancara peneliti dengan narasumber.

2. Data Sekunder

Adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada.

Contoh data sekunder misalnya catatan atau dokumentasi perusahaan

berupa absensi, gaji, laporan keuangan publikasi perusahaan, dan lain

sebagainya.

Adapun jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini

akan ditampilkan pada tabel 3.2 di bawah ini:


49

Tabel 3.2
Jenis dan Sumber Data

No Data Jenis Data Sumber Data


1. Tanggapan pegawai Kuantitatif – Pegawai Pemadam
sebagai responden Cross Kebakaran dan
mengenai disiplin kerja Section penyelamatan
Pemerintah Daerah
Kabupaten Subang
2. Tanggapan pegawai Kuantitatif – Pegawai Pemadam
sebagai responden Cross Kebakaran dan
mengenai kinerja pegawai Section penyelamatan
Pemerintah Daerah
Kabupaten Subang
3. Laporan kinerja pegawai Kuantitatif – Dokumentasi milik
Pemadam Kebakaran dan Time Series Dinas Satuan Polisi
penyelamatan Pemerintah Pamong Prajadan
Daerah Kabupaten Pemadam Kebakaran
Subang 2018 s.d 2020 Pemerintah Daerah
Kabupaten Subang
4. Data absensi pegawai Kuantitatif – Dokumentasi milik
Pemadam Kebakaran dan Time Series Dinas Satuan Polisi
penyelamatan Pemerintah Pamong Prajadan
Daerah Kabupaten Pemadam Kebakaran
Subang 2018 s.d 2020 Pemerintah Daerah
Kabupaten Subang
5. Kajian teori tentang Kualitatif – Buku – buku, hasil
disiplin kerja dan kinerja Cross penelitian sbelumnya,
pegawai Section jurnal, dan berbagai
literatur lainnya

Sumber: Hasil pengolahan data

3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel

3.5.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2018:80), “Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya”. Sedangkan menurut Siregar (2015:56),


50

“Populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek

penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara,

gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya”.

Adapun populasi dari penelitian ini adalah pegawai Pemadam

Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten

Subang.

3.5.2 Sampel

Pengertian sampel menurut Sugiyono (2018:81), adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut sampel yang

diambil dari populasi tersebut harus betul - betul representative

(mewakili). Ukuran sampel merupakan banyaknya sampel yang akan

diambil dari suatu populasi. Sedangkan menurut Siregar (2015:56),

“Sampel adalah suatu prosedur pengambilan data, di mana hanya sebagian

populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta

ciri yang dikehendaki dari suatupopulasi”.

Menurut Arikunto (2012 : 104) jika jumlah populasi kurang dari

100 orang, maka jumlah sampelnya diambil secara keseluruhan, tetapi jika

populasinya lebih dari 100 orang, maka bisa diambil 10 – 15% atau 20 –

25% dari jumlah populasinya.

Dalam penelitian ini, jumlah populasi yang ada sebanyak 90 orang

pegawai, maka layak untuk diambil secara keseluruhan dari populasi yang

ada untuk dijadikan sampel tanpa harus mengambil sampel dalam jumlah
51

tertentu. Sehingga sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai

Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah

Kabupaten Subang sebanyak 90 orang pegawai.

3.5.3 Teknik Penarikan Sampel

Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian,

terdapat berbagai teknik sampling ,menurut Sugiyono (2018 : 82) “Teknik

sampling pada dasarnya dapat dikelompokan menjadi dua yaitu

Probability Sampling dan Nonprobability Sampling.

1. Probability Sampling

Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi

untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi simple

random sampling, proportionate stratified random sampling,

disproportionate stratified random sampling, area (cluster) sampling

(sampling menurutdaerah).

2. Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

tidak memberikan peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau

anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini

meliputi sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh, dan

snowball.

Adapun dalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan

sampel Nonprobability Sampling dengan Teknik Sampling Jenuh.


52

Menurut Sugiyono (2018 : 85), “Sampling jenuh adalah teknik penentuan

sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Istilah lain

sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan

sampel”.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Salah satu tahap penting dalam penelitian adalah tahap pengumpulan data.

Pemilihan teknik dan proses pengumpulan data harus dilakukan dengan tepat.

Menurut Nurdin dan Hartati (2019:172), “Metode pengumpulan data ialah teknik

atau cara-cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data, dapat

melalui angket (kuesioner), observasi (pengamatan), wawancara (interview), tes

(test), dokumentasi dan lainnya”

1. Observasi (pengamatan)

Observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian

untuk melihat objek dari dekat kegiatan yang dilakukan.

2. Angket (kuesioner)

Angket (kuesioner) adalah daftar pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden, didistribusikan melalui jasa

pengiriman untuk diisi dan dikembalikan atau dapat juga dijawab di bawah

pengawasan peneliti.

3. Wawancara (interview)

Wawancara (interview) adalah suatu pengumpulan data yang dilakukan

melalui komunikasi verbal untuk memperoleh informasi langsung dari

sumbernya.
53

4. Tes (test)

Tes dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana seseorang memandang

sesuatu diluar dirinya berdasarkan proyeksi dari dalam dirinya sendiri.

5. Dokumentasi

Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat

penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan

kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan penelitian.

Berdasarkan penjelasan mengenai berbagai teknik pengumpulan data

menurut ahli diatas, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik

pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi (pengamatan), penulis secara langsung mengamati subjek yang

diteliti yang bertujuan untuk melengkapi data dan untuk mendapatkan

gambaran mengenai perusahaan.

2. Wawancara (interview), penulis mengajukan pertanyaan langsung kepada

pihak – pihak yang bersangkutan agar dapat memberikan keterangan –

keterangan dan data yang diperlukan.

3. Angket (kuesioner), penulis membagikan angket berisi pertanyaan mengenai

disiplin kerja dan kinerja pegawai.

4. Dokumentasi, penuis mengumpulkan data laporan kinerja pegawai pada

tahun 2018 s/d tahun 2020, data kehadiran pegawai pada tahun 2018 s/d

tahun 2020, dan data jumlah Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan

Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten Subang.


54

3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas

Dalam penelitian kuantitatif, penelti akan mengunakan instrumen untuk

mengumpulkan data. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai

variabel yang diteliti. Sugiyono (2017 : 92) mengatakan bahwa “Karena

instrumen penelitian akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan

meghasilkan data kuantitatif yang akurat”, maka setiap instrumen harus

mempunyai skala.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Skala Likert, dimana menurut

Sugiyono (2018:93), “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,

dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Dengan

skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator

variabel, Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk

menyusun item – item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau penyataan.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan skala likert dalam bentuk

pertanyataan positif, pernyataan positif diberi skor 5, 4, 3, 2, 1. Bentuk jawaban

dari skala likert terdiri dari sangat setuju (SS), setuju (S), ragu ragu (RR). tidak

setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS).

Berikut ini adalah tabel bobot penilaian pada setiap pertanyaan

berdasarkan Skala Likert:

Tabel 3.3 Skala Likert

No. Jawaban Bobot Nilai


1. Sangat Setuju (SS) 5
2. Setuju (S) 4
55

3. Ragu-ragu (RG) 3
4. Tidak Setuju (TS) 2
5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: Sugiyono (2017 : 93)

3.7.1 Uji Validitas

Dalam penelitian kuantitatif, kriteria utama terhadap data hasil

penelitian adalah, valid, reliabel dan obyektif. Menurut Sugiyono (2017 :

267) “Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada

objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti”.

Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan

r hitung dengan r tabel untuk tingkat signifikansi 5% dari degree of

freedom (df)=n-2, dalam hal ini adalah jumlah sample. Jika r hitung > r

tabel maka pernyataan atau indikator tersebut dinyatakan valid, demikian

sebaliknya jika r hitung < r tabel maka pernyataan atau indikator tersebut

dinyatakan tidak valid (Ghozali, 2015:53).

Dalam uji validitas digunakan metode koefisien Korelasi Pearson

Product Moment. Menurut Riduwan dan Sunarto (2015:84) “Analisis

Korelasi Pearson Product Moment (PPM) suatu analisis yang digunakan

untuk mengetahui derajat hubungan dan kontribusi variabel bebas

(independent) dengan variabel terikat (dependent)”. Menurut Sugiyono

(2017), metode ini dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:

r n∑ XY −( ∑ x )( ∑ y )
hitung =
√{ n ∑ X −(∑ X ) 2} {n ∑ Y −( ∑ Y ) 2}
2 2
56

3.7.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data

atau temuan. Menurut Sugiyono (2017 : 268), “Dalam pandangan

positivistik (kuantitatif), suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau

lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang sama”.

Pengujian reliabilitas dapat dilakukan secara internal maupun

eksternal. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pengujian

reliabilitas secara internal yaitu pengujian reliabilitas alat ukur internal

consistency dengan metode Alpha Cronbach.

Siregar (2015:89) mengatakan, “Metode alpha cronbach yang

digunakan untuk menghitung reliabilitas suatu tes yang mempunyai

pilihan “benar” atau “salah” maupun “ya” atau “tidak”, melainkan

digunakan untuk menghitung reliabilitas suatu tes yang mengukur sikap

atau perilaku”.

Metode alpha cronbach dapat digunakan untuk menentukan

apakah suatu instrumen penelitian reliabel atau tidak, bila jawaban yang

diberikan responden berbentuk skala, seperti 1-3, 1-5, dan 1-7 atau

jawaban responden yang menginterpretasikan penilaian sikap

Berikut ini perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan

metode alpha cronbach menurut Siregar (2015:90-91) yaitu:

1. Menentukan nilai varian setiap butir pertanyaan

σ t =∑ X t −¿ ¿ ¿¿
2 2
57

2. Menentukan nilai varian total

σ t =∑ X −¿ ¿ ¿¿
2 2

3. Menentukan reliabilitas instrumen

[ ][
∑σ
]
2
K
r 11 = 1− 2 b
k−1 σt
Keterangan:

n = jumlah sampel.

Xi = jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan.

∑X = total jawaban responden untuk setiap butirpertanyaan.


2
σt = varian total

∑ σ 2b = jumlah varian butir

k = jumlah butir pertanyaan

r11 = koefisien reliabilitas instrumen

Keputusan uji reliabilitas menurut Siregar (2017 : 90) dinyatakan

reliabel apabila r11 > 0,6, sedangkan apabila r11< 0,6 dinyatakan tidak

reliabel.

3.8 Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2017 : 147), “Analisis data merupakan kegiatan

setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul”. Kegiatan

dalam analisis data adalah sebagai berikut:


58

1. Mengelompokkan data berdasarkan variabrl dari sebuah responden

2. Menyajikan data berdasarkan variabel yang diteliti

3. Melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah

4. Melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis

5. Melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang sudah diajukan

Setelah menyajikan data, maka melakukan perhitungan untuk menjawab

rumusan masalah dari hipotesis. Adapun langkah-langkah teknik analisis data

adalah:

1. Mengelompokan data berdasarkan karakteristik responden dan variabel

penelitian, variabel X (disiplin kerja) dan variabel Y (Kinerja pegawai).

2. Gambaran kecenderungan responden menggunakan % skor aktual.

Skor Aktual
% Skor Aktual= × 100 %
Skor Ideal
3. Data yang diperoleh kemudian diolah, maka diperoleh rincian skor dan

kedudukan responden berdasarkan urutan kuesioner yang masuk untuk

masing-masing variabel X dan Y. Adapun langkah - langkahnya adalah

sebagai berikut:

a. Menentukan Skor Kriterium (SK) dengan menggunakan rumus:

𝑆𝐾𝑆𝑇 × 𝐽𝐵 × 𝐽𝑅

Dimana :

ST = skor tertinggi

JB = jumlah butir
59

JR = jumlah responden

b. Membandingkan jumlah skor hasil kuesioner dengan jumlah skor

kriterium, untuk mencari jumlah skor hasil kuesioner dengan rumus:

∑ X i=X 1 + X 2+ X 3 +…+ X n
Σ Xi = jumlah skor hasil kuesioner atau skor baku variabel X

X1 - Xn = jumlah skor hasil kuesioner masing-masingresponden

c. Membuat daerah kategori kriterium menjadi tiga tingkatan yaitu rendah,

sedang, dan tinggi. Langkah – langkah sebagai berikut:

1) Menentukan kontinum tertinggi dan terendah

Tinggi : SK = ST x JB x JR

Rendah : SK = SR x JB x JR

Dimana:

ST = Skor Tertinggi

JB = Jumlah Butir

JR = Jumlah Responden

SR = Skor Terendah

2) Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan dengan

rumus:

Skor kriteriumtertinggi−Skor kriteriumterendah


R=
3

3) Selanjutnya menentukan daerah kontinum sangat tinggi, tinggi,

sedang, rendah, sangat rendah dengan cara menambahkan selisih

(R) dari mulai kontinum sangat tinggi sampai sangat rendah.


60

4) Membuat garis kontinum dan menentukan letak skor hasil

penelitian sebagai berikut:

Rendah Sedang Tinggi

Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini menggunakan statistik

parametris. Menurut Sugiyono (2017 : 149), “Statistik parametris digunakan

untuk menguji parameter populasi melalui statistik, atau menguji ukuran populasi

melalui data sampel”.

Dalam statistik parametrik memerlukan terpenuhi banyak asumsi. Asumsi

yang utama adalah data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal.

Selanjutnya dalam penggunaan salah satu tes mengharuskan data dua kelompok

atau lebih yang diuji harus homogen, dalam regresi harus terpenuhi asumsi

linieritas (Sugiyono, 2017 : 149 - 150).

3.8.1 Uji Asumsi Dasar

3.8.1.1.Transformasi Data Ordinal Menjadi Interval

Sebelum Sebelum data dihitung dengan menggunakan

program SPSS for Windows, data penelitian yang merupakan data

berskala ordinal terlebih dahulu ditransformasikan ke dalam data

berskala interval gunanya untuk memenuhi sebagian dari syarat

analisis parametrik yang mana data harus berskala interval dengan

menggunakan Method of Successive Interval (MSI). Adapun di


61

dalam proses pengolahan data MSI tersebut, peneliti menggunakan

bantuan Additional Instrument (Add-Ins) dari Microsoft Excel.

Dibawah ini adalah langkah – langkah melakukan

transformasi data ordinal menjadi ke dalam bentuk interval MSI:

1. Input skor yang diperoleh pada lembar kerja (worksheet excel).

2. Klik Add ins pada Menu Bar.

3. Klik Statistic pada Menu Commands.

4. Klik Successive Interval tunggu hingga muncul kotak dialog

Succesive Interval.

5. Mengisi Data Range pada kotak dialog Input, dengan cara

memblok pada sheet excel data yang akan dikonversikan.

6. Pada kotak dialog Input, centang menu Label in first now.

7. Pada cell Output, klik pada bagian sheet excel yang kososng

untuk dijadikan tempat memunculkan hasil konversi.

8. Klik Next.

9. Memilih variabel (no. pernyataan) yang akan dikonversikan,

dengan cara memblok semua variabel (no. pernyataan) yang

dipilih pada sheet excel.

10. Klik Next.

11. Masukan interval nilai Min Value dengan nilai 1 dan nilai Max

value dengan nilai 5 (skala likert instrumen penelitian).

12. Centang menu Display Summery.

13. Klik Finish.


62

3.8.1.2.Uji Normalitas

Menurut Siregar (2015 : 153), “Tujuan dilakukannya uji

normalitas terhadap serangkaian data adalah untuk mengetahui

apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Bila data

berdistribusi normal, maka dapat digunakan uji statistik brjenis

parametrik. Sedangkan bila data tidak berdistribusi normal, maka

digunakan uji statistik non para metrik”.

Dalam penelitian ini untuk memudahkan pengujian

normalitas, maka penulis menggunakan Program SPSS versi 25.0

dalam pengujian datanya. Adapun uji statistik yang digunakan

untuk menguji normalitas dalam penelitian ini adalah Kolmoogariv

– Smirnov (K-S). Dengan kaidah keputusan menurut Siregar

(2015 : 167):

1. Jika probabilitas sig > 0,05 maka data berdistribusi normal.

2. Jika probabilitas sig<0,05 maka data berdistribusi tidak

normal.

3.8.1.1.Uji Linieritas
Siregar (2015 : 178) menyatakan:

Tujuan dilakukan uji linearitas adalah untuk mengetahui


apakah antara variabel tak bebas (Y) dan variabel bebas (X)
mempunyai hubungan linier. Uji ini biasanya digunakan sebagai
prasyarat dalam penerapan metode regresi linier.

Berikut ini langkah-langkah yang digunakan untuk mencari


63

Fhitung secara manual:

1. Hitung jumlah kuadrat regresi [JKreg(a)]

(JK ¿¿ reg a)=¿ ¿ ¿

2. Menghitung nilai konstanta b


n∙ ∑ XY −∑ X ∙ ∑ Y
b=
n ∙ ∑ X 2−¿ ( ∑ X ¿2 ¿ ) ¿
3. Hitung jumlah kuadrat regresi [ JK reg a (b /a ) ]

(
[ JK reg a (b /a ) ]=b ∑ XY −
∑ X∙∑ Y
n )
4. Menghitung jumlah kuadrat residu [ JK res ]

[ JK res ]=∑ Y 2−
{JK res ( ba )+ JK res }
5. Menghitung rata – rata jumlah kuadrat regresi [ RJK reg (a ) ]

RJK reg a=JK reg (a )

6. Menghitung rata – rata jumlah kuadrat regresi [ RJK reg (b /a ) ]

RJK reg (b /a )=JK reg (b /a )

7. Menghitung rata - rata jumlah kuadrat residu [ RJK res ]

JK res
RJK res =
n−2

8. Menghitung Fhitung

RJK reg (b / a)
F hitung =
RJK res
64

Adapun kriteria pengujian sebagai berikut:

1. Jika nilai Fhitung ≤ Ftabel, artinya data tidak memiliki hubungan

linier.

2. Jika nilai Fhitung ≥ Ftabel , artinya data memiliki hubungan

linier.

3.8.2 Pengujian Hipotesis

3.8.2.1 Analisis Korelasi

Menurut Siregar (2015 : 335):

Analisis hubungan (korelasi) adalah suatu bentuk analisis


data dalam penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
kekuatan atau bentuk arah hubungan diantara dua variabel dan
besarnya pengaruh yang disebabkan oleh variabel yang satu
(variabel bebas) terhadap variabel lainnya (variabel terikat).

Koefisien korelasi adalah bilangan yang menyatakan

kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga dapat

menentukan arah hubungan dari kedua variabel, (Siregar, 2015 :

337).

Nilai korelasi dinyatakan (r) = (-1 ≤ 0 ≤), maksudnya untuk

kekuatan hubungan, nilai koefisien korelasi berada diantara -1

sampai 1, sedangkan untuk arah dinyatakan dalam bentuk (+) dan

negatif (-). Tabel 3.4 akan menampilan tingkat korelasi dan

kekuatan hubungan.
65

Tabel 3.4
Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kurang
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Siregar (2015 : 337)

Dalam penelitian ini penulis menggunakan koefisien korelasi

sederhana, menurut Siregar (2015 : 338) bahwa, “ Koefisien

korelasi sederhana digunakan untuk mengetahui derajat atau

kekuatan dan arah hubungan untuk menganalisis hubungan antara

dua variabel”.

Dalam koefisien korelasi sederhana terdapat beberapa teknik

tergantung dari jenis data yang digunakan, penulis menggunakan

teknik Korelasi Pearson Product Moment. Menurut Siregar (2015 :

338), “Korelasi Pearson Product Moment adalah untuk mencari

hubungan variabel bebas (X) dan variabel tidak bebas (Y)”. Rumus

korelasi pearson product moment adalah sebagai berikut:

r n∑ XY −( ∑ x )( ∑ y )
hitung =
√{ n ∑ X −(∑ X ) 2} {n ∑ Y −( ∑ Y ) 2}
2 2

n = Jumlah sampel atau banyaknya responden.

X = Skor yang diperoleh subjek dalam setiap item.

Y = Skor total yang diperoleh subjek dari seluruh item.

Selanjutnya perlu di uji signifikansinya dengan rumus t


66

sebagai berikut:

t hitung =

r
n−2
√1−¿ ( r ) 2 ¿
Keterangan:

t = nilai thitung

r = koefisien korelasi hasil rhitung

n = jumlah responden

Kemudian, membandingkan ttabel dengan thitung dengan tujuan

untuk mengetahui apakah Ho ditolak atau diterima berdasarkan

kriteria pengujian sebagai berikut:

1. Jika, -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima artinya tidak terdapat

hubungan yang signifikan.

2. Jika, thitung> ttabel, maka Ho ditolak artinya terdapat hubungan

yang signifikan.

3.8.2.2 Analisis Regresi Linier Sederhana

Dalam penelitian ini terdapat satu variabel bebas yaitu

disiplin kerja dan satu variabel terikat yaitu kinerja karyawan, maka

penulis menggunakan regresi linier sederhana, karena sesuai

dengan Siregar (2015:379) yang menyatakan bahwa, “Regresi

linier sederhana digunakan hanya untuk satu variabel bebas

(independent) dan satu variabel terikat (dependent)”.

Tujuan analisis regresi linier sederhana adalah untuk

meramalkan atau memprediksi besaran nilai variabel terikat


67

(dependent) yang dipengaruhi oleh variabel bebas (independent).

Persamaan regresi linier sederhana adalah sebagai berikut:

Y =a+bX
Keterangan:

Y = variabel terikat

X = variabel bebas

a dan b = konstanta

Untuk menjawab hipotesis apakah terdapat pengaruh yang

signifikan antara variabel X terhadap variabel Y, maka perlu

melakukan uji signifikansi dengan rumus t sebagai berikut:

t hitung =
√r n−2
√1−¿ ( r ) 2 ¿
Keterangan:

t =nilai thitung

r = koefisien korelasi hasil rhitung

n = jumlah responden

Kemudian, membandingkan ttabel dengan thitung dengan tujuan

untuk mengetahui apakah Ho ditolak atau diterima berdasarkan

kriteria pengujian sebagai berikut:

1. Jika, -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima artinya tidak

terdapat hubungan yang signifikan.

2. Jika, thitung> ttabel, maka Ho ditolak artinya terdapat hubungan

yang signifikan.
68

3.8.2.3 Koefisien Determinasi

Menurut Siregar (2015 : 338), “Koefisien determinasi (KD)

adalah angka yang menyatakan atau digunakan untuk mengetahui

kontribusi atau sumbangan yang diberikan oleh sebuah variabel

atau lebih X (bebas) terhadap variabel Y (terikat)”.

Untuk menguji seberapa besar kontribusi atau sumbangan

dari variabel konflik (X) terhadap variabel motivasi kerja karyawan

(Y), maka digunakan koefisien determinasi sebagai berikut:

KD = (r)2x 100%

Keterangan:

KD = koefisien determinasi

r = koefisien korelasi
69

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Pada bab ini akan dibahas tahap – tahap dan pengelolaan data yang

kemudian akan dianalisis tentang pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai

Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah

Kabupaten Subang. Data yang dikumpulkan merupakan hasil dari rekapitulasi

kuesioner yang kemudian diinterpretasikan kedalam pernyataan – pernyataan

yang dimaksudkan untuk menjawab pernyataan – pernyataan penelitian.

4.1.1 Profil Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana

Pemerintah Daerah Kabupaten Subang

Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemerintah

Daerah Kabupaten Subang adalah aparat pemerintah kabupaten subang

yang bertugas membantu bupati melaksanakan Urusan Pemerintahan

dibidang ketentraman dan ketertiban umum, perlindungan masyarakat,

pemadam kebakaran serta penegakan Peraturan Daerah yang menjadi

kewenangan Daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada

Pemerintah Kabupaten.

Untuk memudahkan Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan

Bencana dalam membantu masyarakat Pemerintah Kabupaten Subang

menempatkan tiga posko pemadam kebakaran pada tiga kecamatan yang


70

berbeda, adapun lokasi pada Kecamatan Subang berada pada Jl. KS.

Tubun, Cigadung Subang, posko Kecamatan Jalancagak berada di Jl.

Tambak Mekar, Jalancagak Subang. Dan posko kecamatan Pamanukan

berada di Jl. Pantura, Pamanukan Subang Utara.

Visi dan misi Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana

Pemerintah Daerah Kabupaten Subang yaitu:

1. Visi

Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berilmu, religius dan

berbudaya.

Sasaran: Mewujudkan masyarakat madani yang rukun, aman, tertib,

tentram, taat aturan serta terlindungi.

Strategi: Peningkatan kerukunan antar warga dan umat beragama,

ketertiban umum, ketentraman masyarakat, ketaatan terhadap

peraturan perundang – undangan serta perlindungan

masyarakat.

2. Misi

a. Meningkatkan kualitas/ kuantitas sumber daya aparatur dan non

aparatur sesuai dengan kebutuhan Satuan Polisi Pamong Praja dan

Pemadam Kebakaran Kabupaten Subang.

b. Menciptakan masyarakat yang trantib dengan mendorong peran

serta masyarakat dan segenap stakeholder.


71

c. Mewujudkan kesediaan sarana/ prasarana trantibum dan penegakan

perda dengan mendorong peran serta masyarakat dan segenap

stakeholder.

d. Mewujudkan ketaatan masyarakat terhadap perda/ kebijakan

bupati.

e. Mewujudkan trantib dan penegakan perda sebagai sektor

pendukung keberdayaan masyarakat Subang.

Pada awalnya Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana

Kabupaten Subang merupakan salah satu aparatur dinas yang berada di

Kabupaten Subang. Namun setelah terjadi peninjauan terhadap Undang –

Undang Peraturan Daerah pada tahun 2019 Dinas Pemadam Kebakaran

dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Subang menjadi satu kesatuan

dengan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Subang. Setelah dilakukan

penggabungan nama dinas dari kedua aparatur tersebut menjadi Satuan

Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Subang. Hal itu

dilakukan karena setelah dilakukan peninjauan terdapat kesamaan yaitu

kedua aparatur tersebut memiliki urusan yang sama yaitu bertugas

menjaga ketertiban umum dan masyarakat. Walaupun menjadi satu dinasm

tetap saja kedua aparatur tersebut memiliki tugas pokok dan fungsi yang

berbeda.

Struktur organisasi Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan

Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten Subang Nomor: 69 Tahun 2019

adalah sebagai berikut:


72

KEPALA SATUAN

SEKRETARIS

KASUBAG UMUM & KASUBAG KASUBAG


KEPEGAWAIAN KEUANGAN & BMD PERENCANAAN,
EVALUASI &
PELAPORAN

KEPALA BIDANG PEMADAM


KEBAKARAN & PENYELAMATAN

KASI PENCEGAHAN KASI PEMADAMAN KASI


& PENGAWASAN & PENYELAMATAN PEMBERDAYAAN
PENYULUHAN
ANGGOTA
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Pemadam Kebakaran dan
Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten
Subang
4.1.2

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pemadam Kebakaran dan

Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten Subang.

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh disiplin kerja terhadap

kinerja pegawai.
73

Pengukuran data pada penelitian ini dilakukan melalui penyebaran

kuesioner yang dibagikan secara langsung pada responden yaitu pegawai

pada Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemerintah

Daerah Kabupaten Subang. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan

April 2021 sampai dengan data yang diperlukan sudah lengkap.

Berikut ini tabel 4.1 mengenai rincian distribusi penyebaran dan

penerimaan kuesioner dalam penelitian ini:

Tabel 4.1
Distribusi Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner

Jumla
Keterangan Presentase
h
Kuesioner yang disebarkan 90 100%
Kuesioner yang kembali 90 100%
Kuesioner yang tidak kembali 0 0%
Kuesiner yang kembali namun tidak dapat diolah 0 0%
Kuesioner yang dapat diolah 90 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa, seluruh

kuesioner yang disebarkan dan telah dikembalikan 100% dan sudah

memenuhi syarat untuk diolah dan dijadikan data dalam penelitian.

4.1.3 Karakteristik Responden

Pegawai Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana

Pemerintah Daerah Kabupaten Subang selaku responden memiliki

karakteristik yang berbeda – beda. Dalam penelitianini karakteristik

responden dibedakan berdasarkan kelamin, usia, dan pendidikan.


74

4.1.3.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Pengumpulan data elalui kuesioner diperoleh karakteristik

responden berdasarkan jenis kelamin pada 90 responden, seperti

terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Frekuensi
Presentase (%)
Kelamin (orang)
Pria 77 85,56%
Wanita 13 14,44%
Jumlah 90 100%
Sumber: Hasil pengolahan data

Berdasarkan tabel 4.2 di atas terlihat bahwa, dari 90 orang

yang menjadi objek penelitian menunjukan bahwa responden yang

berjenis kelamin pria yaitu sebanyak 77 orang dengan tingkat

presentase sebesar 85,56% dan sisanya sebanyak 13 orang wanita

dengan tingkat presentase sebesar 14.44%. Adapun alasan mengapa

responden pria berjumlah lebih banyak dari pada reponden wanita

karena, pada tempat penelitian yang dilakukan lebih banyak

ditemukan pegawai pria dari pada wanita. Selain itu berdasarkan

keterangan yang diberikan ketua bidang Pemadam Kebakaran dan

Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten Subang

kepada peneliti, dalam pekerjaan ini pria lebih memiliki kekuatan


75

dan keberanian mental, dalam berhadapan langsung dengan

bencana kebakaran, ataupun kejadian diluar kebakaran. Tetapi

tidak menutup kemungkinan para pegawai wanita pun selalu

mengikuti pelatihan pemahaman dan penggunaan alat – alat

penyelamatan diri dalam pemadaman api maupun pelatihan

kejadian diluar bencana kebakaran.

4.1.3.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Pengumpulan data melalui kuesioner diperoleh karakteristik

responden berdasarkan usia pada 90 responden, seperti terlihat

pada tabel berikut ini:

Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi
Presentase (%)
(Tahun) (orang)
15-25 2 2,22
26-35 16 17,77
36-45 34 37,78
46-55 23 25,56
56-64 15 16,67
Jumlah 90 100
Sumber: Hasil pengolahan data

Berdasarkan tabel 4.3 di atas terlihat bahwa, dari 90 orang

yang menjadi objek penelitian menunjukan bahwa responden yang

berusia antara 15-25 tahun berjumlah 2 orang atau 2,22%,

responden yang berusia 26-35 berjumlah 16 orang atau 17,77%,

dan responden yang berusia 56-64 tahun berjumlah 15 orang atau


76

16,67%. Hal ini menunjukan bahwa pegawai pada Pemadam

Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah

Kabupaten Subang didominasi oleh responden yang berusia 36-45

tahun yang berarti berdasarkan keterangan yang penulis dapat dari

hasil wawancara bersama bapak ketua bidang Pemadam Kebakaran

dan Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten

Subang, adapun alasan mengapa pada usia 36-45 tahun lebih

banyak dibandingkan yang lainnya karena pada usia tersebut

dianggap produktif dalam bekerja, selain itu juga memiliki

kematangan dalam berpikir, mengambil keputusan, dan bersikap.

4.1.3.1.Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Pengumpulan data melalui kuesioner diperoleh karakteristik

responden berdasarkan pada 90 responden, seperti terlihat pada

tabel berikut ini:

Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Pendidika Frekuensi Presentase


n (orang) (%)
SMA/ SMK 39 43,33
D3 14 15,56
S1 28 31,11
S2 9 10,00
Jumlah 90 100
Sumber: Hasi pengolahan data
77

Berdasarkan tabel 4.4 di atas terlihat bahwa, dari 90 orang

responden dengan lulusan Sekolah Menengan Atas (SMA)

sebanyak 39 orangatau 43,4%, lulusan D3 sebanyak 14 orang tau

15,56%, S1 sebanyak 28 orang atau 31,11 & dan S2 sebanyak 9

orang atau 10,00%. Responden dengan lulusan SMA menjadi

yang terbanyak yaitu sebanyak 41 orang dengan presentase

45,05% dan lulusan S1 menjadi yang terbanyak kedua yaitu 28

orang dengan presentase 30,77%.

4.1.4 Gambaran Disiplin

Variabel pertama yang akan diuraikan adalah disiplin. Menurut

Hasibuan (2019 : 193) “Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan

seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma – norma sosial

yang berlaku. Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela

menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya”.

Gambaran tanggapan responden mengenai disiplin diperoleh dari

90 orang responden. Variabel disiplin terdiri dari sub variabel antara lain

frekuensi kehadiran, tingkat kewaspadaan, standar operasional prosedur,

dan etika kerja, yang diuraikan kedalam beberapa pernyataan.

Untuk melihat peringkat setiap variabe penelitian dapat dilihat dari

perbandingan skor aktual dan skor ideal. Skor aktual diperoleh melalui

hasil perhitungan seluruh pendapat responden atau jawaban seluruh

responden atas kuesioner yang telah diajukan. Sedangkan skor ideal adalah
78

skor yang atau bobot nilai tertinggi atas semua responden diasumsikan

memilih jawaban dengan skor tertinggi. Berikut ini jika digambarkan

dengan rumus:

skor aktual ×100 %


%Skor Aktual=
skor ideal

Dengan interpretasi sebagai berikut:

Tabel 4.5
Kriteria Jawaban Responden Berdasarkan Presentase Skor Aktual

No Presentase Skor Kriteria

1. 20%-36% Sangat Rendah/Tidak Baik


2. 36,01%-52% Rendah/Kurang Baik
3. 52,01%-68% Cukup Tinggi/Cukup Baik
4. 68,01%-84% Tinggi/Baik
5. 84,01%-100% Sangat Tinggi/Sangat Baik
Sumber: Narimawati (Sarlin, 2018:61)

4.1.4.1. Tanggapan Responden Mengenai Etika Kerja

Berikut ini adalah hasil tanggapan responden mengenai

frekuensi kehadiran.
Tabel 4.6
Tanggapan Responden Mengenai Etika Kerja
No. Skor Skor
Pernyataan %
Item Aktual Ideal
Saya senang bekerja dengan
seseorang yang dapat menciptakan
suasana kerja yang nyaman
1. S 401 450 89,11
S RG TS STS
(+) S
5 4 3 2 1
Frek 43 45 2 1 - 9
79

0
Sikap pegawai bersungguh - sungguh
dalam mengerjakan pekerjaanya agar
tidak terjadi kesalahan
S
2. S RG TS STS 372 450 82,89
(+) S
5 4 3 2 1
9
Frek 23 58 8 1 -
0

Menghormati pendapat rekan kerja


dalam menyelesaikan pekerjaan
T
SS S RG STS
3. (+) S 380 450 84,44
5 4 3 2 1
Fre
26 58 6 - - 90
k
Hubungan saya dengan rekan kerja
terjalin dengan baik
T
SS S RG STS
4. (+) S 391 450 86,89
5 4 3 2 1
Fre
36 49 5 - - 90
k
Total Skor Sub Variabel Etika Kerja 1545 1800 85.83
Sumber:Hasil pengolahan data

Berdasarkan tabel 4.6 di atas diketahui bahwa, skor tertinggi

sub variabel etika kerja berada pada nomor item pernyataan 1 yaitu

“Saya senang bekerja dengan seseorang yang dapat menciptakan

suasana kerja yang nyaman”, dengan jumlah skor aktual 401 dari

450 (skor ideal) dan dengan tingkat persentase sebesar 89,11%.

Sedangkah skor terendah terdapat pada pernyataan 2 yaitu " Sikap

pegawai bersungguh - sungguh dalam mengerjakan pekerjaanya


80

agar tidak terjadi kesalahan”, dengan jumlah skor aktual 377 dari

450(skor ideal) dan dengan persentase sebesar 82,89%.

Besarnya tingkat persentase untuk sub variabel etika kerja

yaitu sebesar 85,83%, artinya tanggapan responden mengenai sub

variabel frekuensi kehadiran yaitu sangat baik.

4.1.4.2. Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kewaspadaan

Berikut ini adalah hasil tanggapan responden mengenai

tingkat kewaspadaan:

Tabel 4.7
Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kewaspadaan

No Skor Skor
Pernyataan %
Item Aktual Ideal
Saya menyelesaikan setiap pekerjaan
dengan teliti
S
(+) S RG TS STS
5. S 383 450 85,11
5 4 3 2 1
9
Frek 29 55 6 - -
0
Saya memperhitungkan resiko dalam
menjalankan pekerjaan
S
S RG TS STS
6. (+) S 384 450 85,33
5 4 3 2 1
9
Frek 32 51 6 1 -
0
7. Saya selau memikirkan matang - 382 450 84,89
matang setiap keputusan yang akan
saya ambil
(+)
S
S RG TS STS
S
5 4 3 2 1
81

9
Frek 28 56 6 2 -
0
Saya menjalankan tugas dan
wewenang dengan baik sesuai
standar kerja yang ditetapkan
S
8. S RG TS STS 385 450 85,56
(+) S
5 4 3 2 1
9
Frek 31 53 6 0 0
0
Total Skor Sub Variabel Tingkat
1534 1800 85,22
Kewaspadaan
Sumber:Hasil pengolahan data

Berdasarkan tabel 4.7 di atas diketahui bahwa, skor

tertinggi sub variabel tingkat kewaspadaan berada pada nomor item

pernyataan 8 yaitu “Saya menjalankan tugas dan wewenang dengan

baik sesuai standar kerja yang ditetapkan”, dengan jumlah skor

aktual 385 dari 450 (skor ideal) dan dengan tingkat persentase

sebesar 85,56%. Sedangkan skor terendah berada pada pernyataan

nomor item 7 yaitu “Saya selau memikirkan matang - matang

setiap keputusan yang akan saya ambil”, denga skor aktual 382 dari

450 (skor aktual) dengan persentase 84,89%.Dapat disimpulkan

bahwa, pegawai pada Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan

Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten Subang menjalankan tugas

dan tanggung jawab sesuai standar kerja yang ada tetapi kurang

mempertimbangkan setiap keputusan yang akan diambil ketika

bekerja. Tingkat kewaspadaan pada pegawai Pemadam Kebakaran

dan Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten

Subang dalam bekerja sudah sangat baik.


82

Besarnya tingkat persentase untuk sub variabel tingkat

kewaspadaan yaitu sebesar 85,22%, artinya tanggapan responden

mengenai sub variabel tingkat kewaspadaan yaitu sangat baik.

4.1.4.3.Tanggapan Responden Mengenai Standar Operasional

Prosedur

Berikut ini adalah hasil tanggapan responden mengenai

standar operasional prosedur:

Tabel 4.8
Tanggapan Responden Mengenai Standar Operasional Prosedur

No. Skor Skor


Pernyataan %
Item Aktual Ideal
Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan
yang ditugaskan oleh atasan
9. SS S RG TS STS 383 450 85,11
(+)
5 4 3 2 1
Frek 28 57 5 0 - 90
Menggunakan pakaian pelindung diri sesuai
aturan perusahaan saat sedang bertugas
10. SS S RG TS STS 375 450 83,33
(+)
5 4 3 2 1
Frek 25 56 8 1 - 90
Setelah menggunakan peralatan pemadam
kebakaran, saya membersihkannya lalu
menyimpan kembali untuk digunakan
selanjutnya
11.
SS
s RG TS
S 379 450 84,22
(+) TS
5 4 3 2 1
Frek 26 57 7 - - 90
12. Saya memiliki tingkat kerja sama yang baik 391 450 86,89
dengan rekan kerja
83

SS S RG TS STS
(+)
5 4 3 2 1
Frek 36 49 5 - - 90
Total Skor Sub Variabel Standar Operasional
1528 1800 84,89
Prosedur
Sumber:Hasil pengolahan data

Berdasarkan tabel 4.8 di atas diketahui bahwa, skor

tertinggi sub variabel standar operasional prosedur berada pada

nomor item pernyataan 12 yaitu “Saya memiliki tingkat kerja sama

yang baik dengan rekan kerja” dengan jumlah skor aktual 391 dari

450 (skor ideal) dan dengan tingkat persentase sebesar 86,89%.

Sedangkan skor terendah berada pada nomor item 10 yaitu

“Menggunakan pakaian pelindung diri sesuai aturan perusahaan

saat sedang bertugas” dengan jumlah skor 375 dari 450 (skor ideal)

dan dengan tingkat presentase sebesar 86,89%. Dapat disimpulkan

bahwa pegawai Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan

Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten Subang dalam bekerja

memiliki tingkat kerja sama yang sangat baik tetapi kurang

memperhatikan tentang pakaian pelindung diri ketika sedang tugas

dilapangan.

Besarnya tingkat persentase untuk sub variabel standar

operasional prosedur yaitu sebesar 84,89%, artinya tanggapan

responden mengenai sub variabel standar operasional prosedur

yaitu sangat baik.


84

4.1.4.4.Tanggapan Responden Mengenai Frekuensi Kehadiran

Berikut ini adalah hasil tanggapan responden mengenai

frekuensi kehadiran:

Tabel 4.9
Tanggapan Responden Mengenai Frekuensi Kehadiran

No. Skor Skor


Pernyataan %
Item Aktual Ideal
Saya datang ke tempat kerja tepat waktu
SS S RG TS STS
13. (+) 375 450 83,33
5 4 3 2 1
Frek 25 56 8 1 - 90
Saya memberi tahu pada atasan ketika tidak
akan masuk bekerja
14. SS S RG TS STS 396 450 88
(+)
5 4 3 2 1
Frek 39 48 3 - - 90
Saya hadir untuk bekerja setiap hari kerja

SS S RG TS STS
15. (+) 377 450 83,78
5 4 3 2 1
Frek 27 54 8 1 - 90
Saya meminta izin apabila terlambat datang
kerja
16. SS S RG TS STS 379 450 84,22
(+)
5 4 3 2 1
Frek 26 57 7 - - 90
Total Skor Sub Variabel Frekuensi Kehadiran 1527 1800 84,83
Sumber:Hasil pengolahan data

Berdasarkan tabel 4.9 di atas diketahui bahwa, skor tertinggi

sub variabel standar operasional prosedur berada pada nomor item

pernyataan 14 yaitu “Saya memberi tahu pada atasan ketika tidak

akan masuk bekerja” dengan jumlah skor aktual 396 dari 450 (skor
85

ideal) dan dengan tingkat persentase sebesar 88,00%. Sedangkan

skor terentah ada pada nomor item 13 yaitu “Saya datang ke tempat

kerja tepat waktu” dengan skor 375 dari (450) dan dengan

persentase 83,33%. Dapat disimpulkan bahwa, karena terdapat 3

posko pemadam kebakaran di tiga daerah yang berbeda dan

pegawai Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana

Pemerintah Daerah Kabupaten Subang bekerja tidak sesuai dengan

lokasi posko terdekat, mereka menjadi terlambat datang ke kantor,

berdasarkan pernyataan diatas pegawai Pemadam Kebakaran dan

Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten Subang

dengan segera akan menghubungi atasan mereka apabila datang

terlambat ke kantor ataupun tidak akan masuk bekerja.

Besarnya tingkat persentase untuk sub variabel frekuensi

kehadiram yaitu sebesar 84,83%, artinya tanggapan responden

mengenai sub variabel standar frekuensi kehadiran yaitu sangat

baik.

4.1.4.5. Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Disiplin

Berdasarkan pengolahan data, dapat diketahui gambaran

keseluruhan tanggapan responden mengenai displin, seperti

tercantum pada tabel 4.10:

Tabel 4.10
Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Disiplin
86

No. Sub Variabel Skor Total Skor Persentase


Aktual Item Rata-rata (%)
1. Etika Kerja 1545 4 386,25 85,83
2. Tingkat Kewaspadaan 1534 4 383,50 85,22
3. Standar Operasional Prosedur 1528 4 382,00 84,89
4. Frekuensi Kehadiran 1527 4 381,75 84,83
Total 6134 16 1533,50 85,19
Sumber:Hasil pengolahan data

Berdasarkan tabel 4.10 di atas dapat diketahui bahwa, skor

tertinggi variabel disiplin yaitu terdapat pada sub variabel etika

kerja dengan skor rata – rata sebesar 386,25 dari skor 450 (skor

ideal) dan dengan tingkat persentase sebesar 85,83%. Sedangkan

skor terendah variabel disiplin yaitu terdapat pada sub variabel

frekuensi kehadiran dengan skor rata – rata sebesar 381,75 dari 450

(skor ideal) dan dengan tingkat persentase sebesar 84,83%.

Untuk menjelaskan bagaimana gambaran mengenai variabel

disiplin (X), penulis melakukan langkah – langkah sebagai berikut:

1. Menentukan Skor Kriterium (SK) dengan rumus:

SK=ST × JB × JR

Skor Tertinggi (ST) =5

Jumlah Butir = 16

Jumlah Responden = 90

Maka, SK = ST x JB x JR

SK = 5 x 16 x 90
87

SK = 7200

2. Membandingkan jumlah skor hasil kuesioner dengan jumlah

skor kriterium, untuk mencari jumlah skor hasil kuesioner

dengan rumus:
X i + X 2+ X 3 + ⋯ + X 90

Xi = jumlah skor hasil kuesioner / skor baku variabel X.

X1 – Xi = jumlah skor kuesioner masing – masing

responden.

Maka, Xi = 6134

Untuk melihat bagaimana keadaan disiplin kerja yang

dirasakan responden, maka dilakukan perbandingan sebagai

berikut:

X i 6134
= ×100 %=85 , 19 %
SK 7200

Maka, disiplin kerja yang dirasakan oleh pegawai Pemadam

Kebakaran dan Penanggulangan Pemerintah Daerah

Kabupaten Subang selaku responden memenuhi 85,19%.

1. Membuat daerah kategorium kriterium

Untuk melihat bagaimana keadaan disiplin kerja dari

responden secara keseluruhan, maka penulis membuat daerah

kategori kriterium dengan cara membagi menjadi tiga


88

tingkatan yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Langkah –

langkahnya sebagai berikut:

a. Menentukan kriterium tertinggi dan terendah

Skor Tertinggi (ST) = ST x JB x JR = 5 x 16 x 90 = 7200

Skor Terendah (SR) = SR x JB x JR = 1 x 16 x 90 = 1440

b. Menentukan selisih skor kriterium dari setiap tingkatan

dengan rumus sebagai berikut:

ST −SR 7200−1440
R= = =1920
3 3

c. Menentukan daerah kriterium tinggi, sedang, dan rendah

dengan cara menambahkan selisih (R) dari mulai kriterium

tinggi sampai rendah.

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat ditentukan

batas tingkatan tinggi, sedang, dan rendah, yaitu:

Rendah = 1440 + 1920 = 3360

Sedang = 3360 + 1920 = 5280

Tinggi = 5280 + 1920 = 7200

d. Membuat garis kontinum dan menentukan letak skor hasil

penelitian sebagai berikut:

Gambar 4.2 Kedudukan Variabel Disiplin Kerja Dalam


Daerah Kontinum
89

Berdasarkan gambar 4.2 di atas dapat diketahui bahwa:

1) Daerah tinggi terletak antara 5280 – 7200

2) Daerah sedang terletak antara 3360 – 5280

3) Daerah rendah terletak antara 1440 – 3360

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh Xi = 6134,

sehingga dapat disimpulkan bahwa Xi berada pada

kriterium tinggi.

4.1.5 Gambaran Kinerja

Variabel kedua yang akan dijabarkan adalah kinerja pegawai.

Menurut Mangkunegara (2020 : 67) mengatakan “Kinerja adalah hasil

secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya”.

Gambaran tanggapan responden mengenai kinerja pegawai

diperoleh dari 90 responden. Variabel kinerja pegawai terdiri dari sub

variabel pengetahuan pekerjaan, inisiatif, kecekatan mental, sikap, dan

hasil kerja yang diuraikan ke dalam beberapa pernyataan dan terangkum

ke dalam kuesioner.
90

4.1.5.1. Tanggapan Responden Mengenai Inisiatif

Berikut adalah hasil tanggapan responden mengenai inisiatif:

Tabel 4.11
Tanggapan Mengenai Inisiatif

No. Skor Skor


Pernyataan %
Item Aktual Ideal
Saya berani mengambil resiko terhadap
semua yang saya kerjakan
1. SS S RG TS STS 383 450 85,11
(+)
5 4 3 2 1
Frek 35 43 12 - - 90
Saya bersedia bertanggung jawab terhadap
semua hasil pekerjaan yang di perintahkan
oleh atasan
2. SS S RG TS STS 374 450 83,11
(+)
5 4 3 2 1
Frek 24 56 10 0 0 90
Saya bersedia melakukan pekerjaan tanpa
perintah pimpinan/atasan

3. SS S RG TS STS 390 450 86,67


(+)
5 4 3 2 1
Frek 33 54 3 0 - 90
Saya bisa menangani setiap permasalahan
dalam pekerjaan
4. SS S RG TS STS 371 450 82,44
(+)
5 4 3 2 1
Frek 25 51 14 - - 90
Total Skor Sub Variabel Inisiatif 1518 1800 84,33
Sumber: Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan tabel 4.11 di atas diketahui bahwa, skor

tertinggi sub variabel inisiatif berada pada nomor item pernyataan 3

yaitu “Saya bersedia melakukan pekerjaan tanpa perintah

pimpinan/atasan ” dengan jumlah skor aktual 390 dari 450 (skor


91

ideal) dan dengan tingkat persentase sebesar 86,67%. Sedangkan

skor terendah ada pada no item 4 yaitu “Saya bisa menangani

setiap permasalahan dalam pekerjaan” dengan jumlah skor aktual

371 dari 450(skor ideal) atau dengan persentase 82,44%. Dapat

disimpulkan bahwa, pegawai dengan sadar akan melakukan

pekerjaan yang sudah menjadi tugas dan tanggung jawab mereka,

tetapi mereka kurang bisa menangani permasalahan yang apabila

terjadi.

Besarnya tingkat persentase untuk sub variabel inisiatif

sebesar 84,33%, artinya tanggapan responden mengenai sub

variabel inisiatif yaitu sangat baik.

4.1.5.1. Tanggapan Responden Mengenai Hasil Kerja

Berikut ini adalah hasil tanggapan responden mengenai hasil

kerja.

Tabel 4.12
Tanggapan Responden Mengenai Hasil Kerja

No. Skor Skor


Pernyataan %
Item Aktual Ideal
Saya berhasil mencapai setiap target
pekerjaan yang ditetapkan
5. SS S RG TS STS 388 450 86,22
(+)
5 4 3 2 1
Frek 37 45 7 1 - 90
Saya tidak mampu mencapai target pekerjaan
yang ditetapkan
6. 360 450 80
SS S RG TS STS
(+)
5 4 3 2 1
92

Frek 16 58 16 - - 90
Saya mengerjakan pekerjaan dengan teliti
sehingga tidak terjadi kesalahan
7. SS S RG TS STS 373 450 82,89
(+)
5 4 3 2 1
Frek 24 55 11 0 - 90
Saya merasa setiap tugas dan pekerjaan yang
diberikan sudah diselesaikan dengan sebaik
mungkin
8. SS S RG TS STS 355 450 78,89
(+)
5 4 3 2 1
Frek 16 53 21 - - 90
Total Skor Sub Variabel Hasil Kerja 1476 1800 82
Sumber: Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan tabel 4.12 di atas diketahui bahwa, skor tertinggi

sub variabel hasil kerja berada pada nomor item pernyataan 5 yaitu

”Saya berhasil mencapai setiap target pekerjaan yang ditetapkan”

dengan jumlah skor aktual 388 dari 450 (skor ideal) dan dengan

tingkat persentase sebesar 86,22%. Sedangkan skor terendah ada

pada no item 8 yaitu “Saya merasa setiap tugas dan pekerjaan yang

diberikan sudah diselesaikan dengan sebaik mungkin” dengan skor

aktual 355 dari 450(skor ideal) atau dengan persentase 78,89%.

Dapat disimpulkan bahwa, pegawai Pemadam Kebakaran dan

Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten Subang

berhasil mencapai setiap jumlah target pekerjaan yang ditetapkan,

namun tidak yakin apakah mereka benar-benar menyelesaikannya

dengan baik atau tidak.


93

Besarnya tingkat persentase untuk sub variabel hasil kerja

sebesar 82,00, artinya tanggapan responden mengenai sub variabel

standar operasional prosedur yaitu baik.

4.1.5.2. Tanggapan Responden Mengenai Kecekatan Mental

Berikut ini adalah hasil tanggapan responden mengenai

kecekatan mental:

Tabel 4.13
Tanggapan Mengenai Kecekatan Mental

Skor
No. Skor
Pernyataan Aktua %
Item Ideal
l
Saya cepat tanggap dalam merespon
panggilan darurat dari masyarakat yang
meminta bantuan
9. SS S RG TS STS 384 450 85,33
(+)
5 4 3 2 1
Frek 34 46 10 - - 90
Saya menyelesaikan pekerjaan dilapangan
dengan cepat sesuai instruksi atasan
10 SS S RG TS STS 375 450 83,33
(+)
SS 4 3 2 1
Frek 23 59 8 - - 90
Seluruh instruksi kerja yang diperintahkan
oleh atasan saya mampu mengerjakannya
11. SS S RG TS STS 367 450 81,56
(+)
5 4 3 2 1
Frek 20 57 13 - - 90
Saya dengan segera memberitahu rekan
kerja bila mereka melakukan kesalahan
dalam bekerja
12. SS S RG TS STS 370 450 82,22
(+)
5 4 3 2 1
Frek 23 54 13 0 - 90
94

Total Skor Sub Variabel Kecekatan Mental 1496 1800 83,11


Sumber: Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan tabel 4.13 di atas diketahui bahwa, skor tertinggi

sub variabel kecekatan mental berada pada nomor item pernyataan

9 yaitu “Saya cepat tanggap dalam merespon panggilan darurat dari

masyarakat yang meminta bantuan“ dengan jumlah skor aktual 384

dari 450 (skor ideal) dan dengan tingkat persentase sebesar

85,33%. Sedangkan pernyataan terendah berada pada nomor item

11 yaitu “Seluruh instruksi kerja yang diperintahkan oleh atasan

saya mampu mengerjakannya“. Dapat disimpulkan bahwa, pegawai

Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemerintah

Daerah Kabupaten Subang cepat tanggap dalam merespon

panggilan darurat dari masyarakat yang meminta bantuan dengan

baik, namun belum merasa yakin apakah semua perintah yang

diinstrusikan oleh atasannya mereka mampu untuk

mengerjakannya.

Besarnya tingkat persentase untuk sub variabel kecekatan

mental sebesar 83,11%, artinya tanggapan responden mengenai sub

variabel standar operasional prosedur yaitu baik.

4.1.5.3. Tanggapan Responden Mengenai Sikap

Berikut ini adalah hasil tanggapan responden mengenai

Sikap:
95

Tabel 4.14
Tanggapan Responden Mengenai Sikap

No. Skor Skor


Pernyataan %
Item Aktual Ideal
Saya menyukai pekerjaan yang saya
miliki
R
13. SS S TS STS 380 450 84,44
(+) G
5 4 3 2 1
Frek 30 50 10 - - 90
Saya merasa nyaman bekerja dengan
memiliki rekan kerja yang harmonis dan
bisa diajak bekerja sama

14. R 381 450 84,67


SS S TS STS
(+) G
5 4 3 2 1
Frek 33 45 12 - - 90
Pimpinan selalu berada dikantor untuk
mengawasi para bawahannya
R
15. SS S TS STS 370 450 82,22
(+) G
5 4 3 2 1
Frek 19 62 9 - - 90
Pimpinan selalu menjadi contoh yang
baik dan bertanggung jawab kepada
bawahannya
16 R 375 450 83,33
SS S TS STS
(+) G
5 4 3 2 1
Frek 24 57 9 - - 90
Total Skor Sub Variabel Sikap 1506 1800 83,67
Sumber: Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan tabel 4.14 di atas diketahui bahwa, skor tertinggi

sub variabel sikap berada pada nomor item pernyataan 14 yaitu

“Saya merasa nyaman bekerja dengan memiliki rekan kerja yang

harmonis dan bisa diajak bekerja sama” dengan jumlah skor aktual
96

381 dari 450 (skor ideal) dan dengan tingkat persentase sebesar

84,67%. Sedangkan skor terendah berada pada nomor item 15 yaitu

“Pimpinan selalu berada dikantor untuk mengawasi para

bawahannya” dengan skor aktual sebesar 370 dari 450 (skor ideal)

dengan persentase 82,22%. Dapat disimpulkan bahwa, pegawai

Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemerintah

Daerah Kabupaten Subang merasa nyaman bekerja dengan

memiliki rekan kerja yang harmonis dan bisa diajak bekerja sama

dengan baik, lalu berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan

atasan/ pimpinan jarang berada di posko untuk memantau pegawai,

hal tersebut terbukti pada pernyataan nomor item 15 yang menjadi

skor terendah.

Besarnya tingkat persentase untuk sub variabel sikap sebesar

83,67%, artinya tanggapan responden mengenai sub variabel

standar operasional prosedur yaitu baik.

4.1.5.4. Tanggapan Responden Mengenai Pengetahuan

Pekerjaan

Berikut ini adalah hasil tanggapan responden mengenai

Pengetahuan Pekerjaan:

Tabel 4.15
Tanggapan Mengenai Pengetahuan Pekerjaan

No. Skor Skor


Pernyataan %
Ite Aktua Ideal
97

m l
Apabila ada hal yang tidak saya pahami dan
kuasai, maka saya segera bertanya kepada
atasan dan mempelajarinya kembali
17. SS S RG TS STS 363 450 80,67
(+)
5 4 3 2 1
Frek 22 49 19 - - 90
Saya mengetahui setiap tugas yang menjadi
bagian saya dalam bekerja dan hal -hal lain
yang terkait dengan pekerjaan saya
18 SS S RG TS STS 379 450 84,22
(+)
5 4 3 2 1
Frek 29 51 10 - - 90
Saya dapat menyelesaikan seluruh tugas
pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan
19 SS S RG TS STS 380 450 84,44
(+)
5 4 3 2 1
Frek 26 58 6 - - 90
Saya mampu melaksanakan dan menyelesaikan
pekerjaan dengan baik dan cermat
20 SS S RG TS STS 391 450 86,89
(+)
5 4 3 2 1
Frek 36 49 5 - - 90
Total Skor Sub Variabel Pengetahuan Pekerjaan 1513 1800 84,06
Sumber: Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan tabel 4.15 di atas diketahui bahwa, skor tertinggi

sub variabel pengetahuan pekerjaan berada pada nomor item

pernyataan 20 yaitu “Saya mampu melaksanakan dan

menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan cermat” dengan jumlah

skor aktual 391 dari 450 (skor ideal) dan dengan tingkat persentase

sebesar 86,89%. Sedangkan skor terendah berada nomor item 17

yaitu “Apabila ada hal yang tidak saya pahami dan kuasai, maka

saya segera bertanya kepada atasan dan mempelajarinya kembali”


98

dengan dkor aktual sebesar 363 dari 450 (skor ideal) dan dengan

presentase 80,67%. Dapat disimpulkan bahwa, pegawai Pemadam

Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah

Kabupaten Subang dapat melaksanakan dan menyelesaikan

pekerjaan dengan baik dan cermat, tetapi bila ada hal yang tidak

mereka fahami mereka tidak segera bertanya tentang hal yang

mereka kurang fahami dan tidak segera mempelajarinya kembali.

Besarnya tingkat persentase untuk sub variabel pengetahuan

pekerjaan sebesar 84,06%, artinya tanggapan responden mengenai

sub variabel standar operasional prosedur yaitu sangat baik.

4.1.5.5. Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Kinerja

Pegawai

Berdasarkan pengolahan data, dapat diketahui gambaran

keseluruhan tanggapan responden mengenai kinerja pegawai

seperti tercantum pada tabel 4.16 berikut ini:

Tabel 4.16
Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Pegawai
99

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan tabel 4.16 di atas, dapat diketahui bahwa skor tertinggi variabel
No. Sub Variabel Skor Total Skor Persentase
Aktual Item Rata-rata (%)
1. Inisiatif 1518 4 379,50 84,33
2. Hasil kerja 1476 4 369,00 82,00
3. Kecekatan Mental 1496 4 374,00 83,11
4. Sikap 1506 4 376,50 83,67
5. Pengetahuan Kerja 1513 4 378,25 84,06
Total 7509 20 1877,25 83,43
kinerja pegawai yaitu terdapat pada sub variabel inisiatif dengan skor rata – rata

sebesar 379,50 dari 450 (skor ideal) dan dengan tingkat persentase sebesar

84,33%. Sedangkan skor terendah variabel kinerja pegawai yaitu terdapat pada

sub variabel hasil kerja dengan skor rata – rata sebesar 369,00 dari 450 (skor

ideal) dan dengan tingkat persentase 82,00%. Ini menunjukan bahwa, sub variabel

inisiatif menjadi faktor pertama pendorong kinerja pegawai Pemadam Kebakaran

dan Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten Subang.

Besarnya tingkat persentase untuk variabel kinerja pegawai

yaitu sebesar 83,43%, artinya tanggapan responden mengenai

variabel kinerja pegawai yaitu baik.

Untuk menjelaskan bagaimana gambaran mengenai variabel

kinerja pegawai (Y), penulis melakukan langkah – langkah sebagai

berikut:

1. Menentukan Skor Kriterium (SK) dengan rumus:

SK=ST × JB × JR

Skor Tertinggi (ST) =5


100

Jumlah Butir = 20

Jumlah Responden = 90

Maka, SK = ST x JB x JR

SK = 5 x 20 x 90

SK = 9000

2. Membandingkan jumlah skor hasil kuesioner dengan jumlah

skor kriterium, untuk mencari jumlah skor hasil kuesioner

dengan rumus:
Y i +Y 2 +Y 3 + ⋯ +Y 90

Yi = jumlah skor hasil kuesioner / skor baku variabel Y.

Y1 – Yi = jumlah skor kuesioner masing – masing

responden.

Maka, Yi = 7509

Untuk melihat bagaimana keadaan kinerja pegawai yang

dirasakan responden, maka dilakukan perbandingan sebagai

berikut:

X i 7509
= ×100 %=83 , 43 %
SK 9000
101

Maka, kinerja pegawai yang dirasakan oleh pegawai Pemadam

Kebakaran dan Penanggulangan Pemerintah Daerah

Kabupaten Subang selaku responden memenuhi 83,43%.

3. Membuat daerah kategorium kriterium

Untuk melihat bagaimana keadaan kinerja pegawai dari

responden secara keseluruhan, maka penulis membuat daerah

kategori kriterium dengan cara membagi menjadi tiga

tingkatan yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Langkah –

langkahnya sebagai berikut:

a. Menentukan kriterium tertinggi dan terendah

Skor Tertinggi (ST) = ST x JB x JR = 5 x 20 x 90 = 9000

Skor Terendah (SR) = SR x JB x JR = 1 x 20 x 90 = 1800

b. Menentukan selisih skor kriterium dari setiap tingkatan

dengan rumus sebagai berikut:

ST −SR 9000−1800
R= = =2400
3 3

c. Menentukan daerah kriterium tinggi, sedang, dan rendah

dengan cara menambahkan selisih (R) dari mulai kriterium

tinggi sampai rendah.

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat ditentukan

batas tingkatan tinggi, sedang, dan rendah, yaitu:

Rendah = 1800 + 2400 = 4200

Sedang = 4200 + 2400 = 6600


102

Tinggi = 6600 + 2400 = 9000

d. Membuat garis kriterium dan menentukan letak skor hasil

penelitian sebagai berikut:

Gambar 4.3
Kedudukan Variabel Kinerja Pegawai dalam
Daerah Kriterium

Berdasarkan gambar 4.3 di atas dapat diketahui bahwa:

1) Daerah tinggi terletak antara 6600 - 9000

2) Daerah sedang terletak antara 4200 - 6600

3) Daerah rendah terletak antara 1800 – 4200

Berdasarkan hasil perhitungan Yi = 7522, sehingga

dapat disimpulkan bahwa Yi berada pada daerah

kriterium tinggi.

4.1.6 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas

4.1.6.1.Hasil Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sejauh mana suatu

alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Adapun kriteria
103

yang digunakan dalam menentukan valid tidaknya suatu

pernyataan diigunakan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. rhitung > rtabel (α ; n-2)

rtabel = r0,05 ; 90-2 = 0,207 (nilai r product moment)

2. Nilai Sig ≤ α

Berikut ini hasil uji validitas variabel disiplin (X) dengan

kinerja pegawai (Y) dengan bantuan SPSS versi 25.0:

Tabel 4.17
Hasil Uji Validitas
Variabel Disiplin (X)

No. Item
rhitung rtabel Keputusan
Pernyataan
No.1 444 0,207 Valid
No.2 776 0,207 Valid
No.3 568 0,207 Valid
No.4 557 0,207 Valid
No.5 497 0,207 Valid
No.6 527 0,207 Valid
No.7 411 0,207 Valid
No.8 431 0,207 Valid
No.9 575 0,207 Valid
No.10 756 0,207 Valid
No.11 598 0,207 Valid
No.12 557 0,207 Valid
No.13 756 0,207 Valid
No.14 444 0,207 Valid
No.15 725 0,207 Valid
No.16 598 0,207 Valid
Sumber: Output SPSS versi 25.0
104

Tabel 4.18
Hasil Uji Validitas
Kinerja Pegawai (Y)

No. Item
Pernyataa rhitung rtabel Keputusan
n
No.1 0.629 0,207 Valid
No.2 0.612 0,207 Valid
No.3 0.279 0,207 Valid
No.4 0.526 0,207 Valid
No.5 0.528 0,207 Valid
No.6 0.418 0,207 Valid
No.7 0.315 0,207 Valid
No.8 0.414 0,207 Valid
No.9 0.353 0,207 Valid
No.10 0.537 0,207 Valid
No.11 0.643 0,207 Valid
No.12 0.391 0,207 Valid
No.13 0.480 0,207 Valid
No.14 0.648 0,207 Valid
No.15 0.581 0,207 Valid
No.16 0.424 0,207 Valid
No.17 0.441 0,207 Valid
No.18 0.411 0,207 Valid
No.19 0.612 0,207 Valid
No.20 0.562 0,207 Valid
Sumber: Output SPSS versi 25.0

Berdasarkan tabel 4.17 dan tabel 4.18 di atas terlihat bahwa,

semua item pernyataan variabel disiplin (X) dan variabel kinerja

pegawai (Y) dinyatakan valid, sehingga layak digunakan dalam

penelititan. Langkah – langkah uji validitas terlampir.


105

4.1.6.2. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil

pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali

atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat

ukur yang sama pula.

Dalam peelitian ini, penulis menggunakan metode alpha

cronbach. Keputusan uji reliabilitas menurut Siregar (2017 : 90)

dinyatakan reliabel Jika Nilai Cronbach alpha > 0,6 maka reliabel.

Berikut ini hasil uji reliabilitas variabel disiplin (X) dan kinerja

pegawai (Y) dengan bantuan program spss versi 25.0:

Tabel 4.19
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Disiplin (X)

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.868 16
Sumber: Output SPSS versi 25.0

Tabel 4.20
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Kinerja Pegawai (Y)

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.833 20
Sumber: Output SPSS versi 25.0
106

Rekapitulasi hasi uji reliabilitas variabel disipllin (X) dan

kinerja pegawai (Y) selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.21 di

bawah ini

Bersadarkan tabel 4.19 dan tabel 4.20 di atas terlihat bahwa,

nilai cronbach’s alpha variabel disiplin (X) yaitu sebesar 0,868 dan

variabel kinerja pegawai (Y) yaitu sebesar 0,833, terlihat bahwa

nilai cronbach’s alpha > 0,6. Sehingga item pernyataan pada

kuesioner tersebut reliabel, karena cronbach’s alpha > 0,6.

4.1.7 Hasil Uji Asumsi Dasar

4.1.7.1. Hasil Transformasi Data Ordinal Menjadi Interval

Data penelitian yang merupakan data berskala ordinal harus

diubah ke dalam data berskala interval untuk memenuhi sebagian

dari syarat analisis parametrik yang mana data harus berskala

interval dengan menggunakan Method Successive Interval (MSI).

Hasil perhitungan MSI pada Microsoft Excel terhadap 90

responden dengan pernyataan variabel disiplin sebanyak 16 butir

dan variabel kinerja pegawai sebanyak 20 butir. Hasil transformasi

data ordinal menjadi interval menggunakan MSI pada Microsoft

Excel terlampir.

4.1.7.2.Hasil Uji Normalitas


107

Untuk mengetahui normal atau tidaknya data dilakukan

denganmelihat hasil dari Asymp. Sig. Jika nilai Asymp. Sig > 0,05,

maka data berdistribusi mormal, namun jika Asymp. Sig < 0,05,

maka data tidak berdistribusi normal (Sujarweni dalam Purwanto,

2019 : 32).

Berdasarkan hasil uji Program SPSS versi 25.0 , diperoleh

hasil uji normalitas sebagai berikut:


Tabel 4.21
Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Disiplin Kinerja Pegawai
N 90 90
a,b
Normal Parameters Mean 51310.9000 54668.4111
Std. Deviation 7989.94597 8617.44950
Most Extreme Differences Absolute .058 .052
Positive .058 .052
Negative -.055 -.046
Test Statistic .058 .052
c,d
Asymp. Sig. (2-tailed) .200 .200c,d
Sumber: Output SPSS versi 25.0

Berdasarkan tabel 4.22 di atas terlihat bahwa, nilai Asymp.

Sig variabel disiplin (X) dan Kinerja Pegawai (Y) masing – masing

sebesar 0.200. Dan dapat disimpulkan bahwa Asymp. Sig (0.000) >

0.05, artinya data berdistribusi normal. Langkah – langkah

terlampir.

4.1.7.3. Uji Linieritas

Siregar (2015 : 178) menyatakan:


108

Tujuan dilakukan uji linearitas adalah untuk mengetahui


apakah antara variabel tak bebas (Y) dan variabel bebas (X)
mempunyai hubungan linier. Uji ini biasanya digunakan
sebagai prasyarat dalam penerapan metode regresi linier.

Adapun kriteria pengujian sebagai berikut:

1. Jika nilai Fhitung ≤ Ftabel, artinya data tidak memiliki hubungan

linier.

2. Jika nilai Fhitung ≥ Ftabel , artinya data memiliki hubungan linier.

Dengan nilai α = 0.05

Berdasarkan hasil uji Program SPSS versi 25.0, diperoleh

hasil uji linieritas sebagai berikut:

Tabel 4.22
Hasil Uji Linieritas

ANOVA Table
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Kinerja Between (Combined) 6465704994.956 76 85075065.723 7.709 .000
Pegawai * Groups Linearity 5570904130.251 1 5570904130.251 504.773 .000
Disiplin Deviation 894800864.705 75 11930678.196 1.081 .468
from
Linearity
Within Groups 143473794.833 13 11036445.756
Total 6609178789.789 89
Sumber: Output SPSS versi 25.0

Berdasarkan tabel 4.23 di atas, nilai Sig (0,468) > 0,05.

Artinya, terdapat hubungan linier abtara disiplin dengan kinerja

pegawai. Langkah – langkah uji linieritas terlampir.


109

4.1.8 Hasil Pengujian Hipotesis

4.1.8.1.Hasil Analisis Korelasi

Menurut Siregar (2015 : 335):

Analisis hubungan (korelasi) adalah suatu bentuk analisis


data dalam penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
kekuatan atau bentuk arah hubungan diantara dua variabel dan
besarnya pengaruh yang disebabkan oleh variabel yang satu
(variabel bebas) terhadap variabel lainnya (variabel terikat).

Berdasarkan hasil uji Program SPSS versi 25.0, diperoleh

hasil uji korelasi sederhana sebagai berikut:

Tabel 4.23
Hasil Uji Korelasi Sederhana

Correlations
Disiplin Kinerja Pegawai
Disiplin Pearson Correlation 1 .918**
Sig. (2-tailed) .000
N 90 90
**
Kinerja Pegawai Pearson Correlation .918 1
Sig. (2-tailed) .000
N 90 90

Sumber: Output SPSS versi 25.0

Berdasarkan tabel 4.24 di atas terlihat bahwa, nilai korelasi

yang diperoleh sebesar 0,918. Jika dilihat dari tabel interpretasi

nilai korelasi dan kekuatan hubungan, nilai r (0,918) berada pada

nilai korelasi 0,80 – 1,000, artinya hubungan (korelasi) antara

disiplin dengan kinerja pegawai adalah sangat kuat positif.

Langkah – langkah uji korelasi sederhana terlampir.

Berdasarkan hasil uji korelasi sederhana di atas, maka


110

hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara disiplin

dengan kinerja pegawai.

2. Ha : Terdapat hubungan yang signifikan antara disiplin dan

kinerja pegawai.

Dengan kriteria pengujian yang diambil berdasarkan nilai

probabilitas sebagai berikut:

1. Jika nilai Sig > α maka Ho diterima, artinya tidak terdapat

hubungan yang signifikan.

2. Jika nilai Sig > α maka Ho ditolak, artinya terdapat hubungan

yang signifikan.

Dengan nilai α = 0,05.

Berdasarkan tabel 4.24 di atasm nilai Sig (0,000) < 0,05

maka Ho ditolak, artinya terdapat hubungan yang signifikan.

Terbukti bahwa dalam penelitian yang telah dilakukan terdapat

hubungan yang signifikan antara disiplin dengan kinerja pegawai.

4.1.8.2. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana

Siregar (2015:379) yang menyatakan bahwa, “Regresi linier

sederhana digunakan hanya untuk satu variabel bebas

(independent) dan satu variabel terikat (dependent)”.

Tujuan analisis regresi linier sederhana adalah untuk

meramalkan atau memprediksi besaran nilai variabel terikat


111

(dependent) yang dipengaruhi oleh variabel bebas (independent).

Berdasarkan hasil uji Program SPSS versi 25.0, diperoleh

hasil uji regresi linier sederhana sebagai berikut:

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 3.860 2.366 1.631 .106
Disiplin .990 .046 .918 21.729 .000
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Tabel 4.24
Hasil Uji Regresi Linier Sederhana
Sumber: Output SPSS versi 25.0

Berdasarkan tabel 4.24 di atas, diperoleh nilai konstanta (a)

sebesar 3,860 dan nilai koefisien regresi sebesar 0,990. Sehingga,

persamaan regresi linier sederhana dapat ditulis:

Y =a+bX

Y =3,860+0,990 X

Berdasarkan persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa,

koefisien regresi X sebesar 0,990 menyatakan bahwa setiap

penambahan 1% nilai disiplin, maka nilai kinerja pegawai

bertambah sebesar 0,990. Koefisien regresi bernilai positif,

sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel disiplin

(X) terhadap variabel kinerja pegawai (Y) adalah positif.

Langkah- langkah uji regresi linier terlampir.

Berdasarkan hasil uji regresi linier sederhana diatas, maka


112

hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara disiplin

dnegan kinerja pegawai.

2. Ha : Terdapat pengaruh signifikan antara disiplin dengan

kinerja pegawai.

Untuk menjawab hipotesis yang diajukan, maka dilakukan

uji signifikasi dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

3. Jika, -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima artinya tidak terdapat

hubungan yang signifikan.

4. Jika, thitung> ttabel, maka Ho ditolak artinya terdapat hubungan

yang signifikan.

Dengan nilai ttabel = t(0,05/2)(90,2) = 1,9872

Berdasarkan tabel 4.25 di atas nilai t hitung (21,729) > ttabel

(1,9872), maka Ho ditolak. Artinya terdapat pengaruh yang

signifikan antara disiplin dengan kinerja pegawai.

4.1.8.1. Hasil Koefisien Determinasi

Menurut Siregar (2015 : 338), “Koefisien determinasi (KD)

adalah angka yang menyatakan atau digunakan untuk mengetahui

kontribusi atau sumbangan yang diberikan oleh sebuah variabel

atau lebih X (bebas) terhadap variabel Y (terikat)”.

Bersaarkan hasil uji Program SPSS versi 25.0, diperoleh hasil


113

uji regresi linier sederhana untuk koefisien determinasi sebagai

berikut:

Tabel 4.25
Koefisien Determinasi

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .918 .843 .841 3.43491
a. Predictors: (Constant), Disiplin
b. Dependent Variabel; Kinerja Pegawai

Sumber: Output SPSS versi 25.0

Berdasarkan tabel 4.26 di atas, diketahui nilai R = 0,918 dan

nilai koefisien determinasi (R Square) = 0,843. Artinya, kinerja

pegawai (Y) dipengaruhi oleh disiplin (X) sebesar 84,3% dan

sisanya sebesar 15,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

diketahui.

4.2 Pembahasan Penelitian

4.2.1 Gambaran Disiplin

Variabel X yang didefinisikan dengan disiplin merupakan

kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan

dan norma – norma sosial yang berlaku. Kesadaran adalah sikap seseorang

yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan

tanggung jawabnya. Kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku, dan


114

perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan perusahaan, baik yang

tertulis maupun tidak. Hasibuan (2019 : 193).

Gambaran variabel disiplin (X) melalui tanggapan responden yang

terdiri dari 90 orang pegawai Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan

Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten Subang terdiri dari sub variabel

antara lain frekuensi kehadiran, tingkat kewaspadaan, standar operasional

prosedur, dan etika kerja, yang diuraikan kedalam beberapa pernyataan,

dengan hasil pengolahan data dari bantuan Program SPSS versi 25.0, sub

variabel yang memperoleh skor tertinggi yaitu etika kerja mendapatkan

skor 1545 dengan persentase sebesar 85,83% yaitu pada kategori sangat

baik.

Hal itu sesuai dengan pernyataan pernyataan Bejo Siswanto dalam

Sinambela (2018 : 356) yang mengatakan bahwa:

Etika kerja diperlukan oleh setiap peawai dalam melakukan


pekerjaanya agar tercipta suasana harmonis, saling menghargai antar
sesama pegawai.

Sedangkan skor terendah berada pada sub variabel frekuensi

kehadiran mendapat skor 1527 dengan persentase 84,83% yaitu pada

kategori sangat baik.

Walaupun frekuensi kehadiran mendapat skor terendah dan bukan

merupakan faktor utama penentu kedisiplinan pegawai Pemadam

Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten

Subang, namun tetap saja peran dari sub variabel frekuensi kehadiran

dianggap penting dalam menentukan kedisiplinan pegawai Pemadam


115

Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten

Subang. Sesuai dengan pendapat Siswanto dalam Sinambela (2016 : 356)

yang mengatakan bahwa:

Frekuensi kehadiran merupakan salah satu tolak ukur untuk


mengetahui tingkat kedisiplinan pegawai adalah semakin tinggi
frekuensi kehadirannya atau rendahnya tingkat kemangkiran maka
pegawai tersebut telah memiliki disiplin kerja yang tinggi.

Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa gambaran disiplin

pegawai Pemadam Kebakaran dan Penangggulan Bencana Pemerintah

Daerah Kabupaten Subang termasuk dalam kategori sangat baik karena

berdasarkan hasil perhitungan dengan membandingkan skor hasil

kuesioner dengan skor kriterium didapat skor sebesar 6134 dengan

presentase sebesar 85,19%, yang menunjukan disiplin pegawai Pemadam

Kebakaran dan Penangggulan Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten

Subang berada pada daerah kontinum tinggi. Artinya disiplin pegawai

Pemadam Kebakaran dan Penangggulangan Bencana Pemerintah Daerah

Kabupaten Subang harus dipertahankan bahkan ditingkatkan karena dapat

berpengaruh terhadap terhadap kinerja pegawai itu sendiri.

Pada penelitian ini pegawai Pemadam Kebakaran dan

Penangggulangan Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten Subang

mengalami kenaikan tingkat absensi. Absensi atau tidak hadirnya

karyawan, oleh Tohardi dalam Afandi (2018 : 93) “Absensi ditunjukan

sebabnya antara lain karena karyawan sakit, kesehatan menurun, atau

sedang dalam menyelesaikan urusan pribadi…. karyawan yang berusia

muda banyak yang melakukan pelanggaran ini, demikian juga dengan


116

karyawan baru atau tua, disamping lokasi kerja yang jauh).

Disiplin pada kehadiran atau tingkat absensi pegawai tahun 2020

mengalami kenaikan. Pegawai Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan

Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten Subang yang berjumlah 90 orang

pegawai dilihat dari ketidakhadiran bekerja yang cukup besar, dapat

diketahui bahwa permasalahan yang ada merupakan kedisiplinan pegawai

dalam hal kehadiran bekerja yang kurang baik dari para pegawai Pemadam

Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten

Subang. Tingginya absensi pegawai mengenai kedisiplinan dikatakan

bahwa, kedisiplinan belum optimal apabila tingkat absensi tinggi dan

pegawai belum menaati peraturan sehingga memicu menurunnya kinerja

karyawan.

4.2.2 Gambaran Kinerja Pegawai

Variabel Y yang didefinisikan dengan kinerja pegawai mengatakan

kinerja adalah hasil secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

jawab yang diberikan kepadanya. Mangkunegara (2020 : 67).

Gambaran variabel kinerja pegawai (Y) melalui tanggapan

responden yan terdiri dari 90 orang pegawai Pemadam Kebakaran dan

Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten Subang dengan

hasil pengolahan data dengan bantuan Program SPSS versi 25.0 yang

meliputi beberapa sub variabel inisiatif, hasil kerja, kecekatan mental,

sikap, dan pengetahuan kerja. Menunjukan bahwa, sub variabel inisiatif


117

mendapat skor tertinggi, dengan skor sebesar 1518 dengan persentase

84,33% yaitu pada kategori sangat baik.

Hal itu sesuai dengan pernyataan Sutrisno (2019 : 152) yang

mengatakan bahwa:

Tingkat inisiatif selama melaksanakan tugas pekerjaan khususnya


dalam hal penanganan masalah – masalah yang timbul. Sifat inisiatif
juga berkaitan dengan daya pikir, kreatifitas dalam bentuk suatu ide
yang berkaitan dengan tujuan organisasi. Inisiatif pegawai merupakan
daya dorong kemajuan yang akhirnya akan mempengaruhi kinerja
pegawai.

Sedangkan skor terendah berada sub variabel hasil kerja mendapat

hasil skor 1476 dengan persentase sebesar 82,00%. yaitu berada pada

kategori baik.

Hal itu sesuai dengan pernyataan Sutrisno (2019 : 152) yang

mengatakan bahwa:

Hasil kerja merupakan tingkat kuantitas maupun kualitas yang telah


dihasilkan dan sejauh mana pengawasan dilakukan.

Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa gambaran disiplin

pegawai Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Pemerintah Daerah

Kabupaten Subang termasuk dalam kategori sangat baik karena

berdasarkan hasil perhitungan dengan membandingkan skor hasil

kuesioner dengan skor kriterium didapat skor sebesar 7509 dengan

persentase sebesar 83,43%, yang menunjukan kinerja pegawai Pemadam

Kebakaran dan Penangggulan Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten

Subang berada pada daerah kontinum tinggi. Artinya kinerja pegawai

Pemadam Kebakaran dan Penangggulan Bencana Pemerintah Daerah


118

Kabupaten Subang harus dipertahankan bahkan ditingkatkan.

Kinerja pegawai Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan

Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten Subang yang baik merupakan

faktor penentu kelancaran pembangunan dan mendorong tingkat

keberhasilan pemerintah dalam mencapai tujuannya. Kinerja pegawai yang

baik dilandasi dengan keterampilan yang tinggi akan menghasilkan kinerja

pegawai yang optimal, efektif dan menentukan tingkat keberhasilan dalam

mencapai tujuan.

4.2.3 Pengaruh Disiplin Terhadap Kinerja Pegawai

Berdasarkan hasil uji korelasi sederhana diperoleh nilai korelasi

sebesar 0,918. Jika dilihat dari tabel interpretasi nilai korelasi dan

kekuatan hubungan, nilai r (0,918) berada pada korelasi 0,80 – 1,000,

artinya hubungan (korelasi) antara disiplin kerja dan kinerja pegawai

sangat kuat positif. Selanjutnya diperoleh nilai Sig (0,000) < 0,05 maka Ho

ditolak Ha diterima, artinya terdapat hubungan yang signifikan. Dapat

disimpulkan bahwa penelitian yang telah dilakukan disiplin mempunyai

hubungan yang signifikan dengan kinerja pegawai Pemadam Kebakaran

dan Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten Subang.

Berdasarkan hasil uji regresi linier sederhana diperoleh nilai

konstanta (a) sebesar 3,860 dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,990.

Maka didapat persamaan regresi Y = 3,860 + 0,990X. Artinya koefisien

regresi X sebesar 0,990 menyatakan bahwa setiap 1% penambahan nilai


119

disiplin, maka nilai kinerja pegawai bertambah sebesar 0,990. Koefisien

regresi bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh

variabel disiplin terhadap kinerja pegawai adalah positif. Ini menunjukan

bahwa, setiap kali terjadi peningkatan disiplin maka kinerja pegawai pada

Pemadam Kebakaran juga ikut meningkat. Selanjutnya berdasarkan uji

signifikasi diketahui nilai thitung sebesar 21,729. Dapat disimpulkan

bahwa, thitung> ttabel thitung (21,729) > ttabel (1,9872), maka Ho ditolak dan Ha

diterima, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara disiplin dengan

kinerja pegawai.

Berdasarkan nilai koefisien determinasi (R Square) = 0,843.

Artinya, kinerja pegawai (Y) dipengaruhi oleh disiplin (X) sebesar 84,3%

dan sisanya sebesar 15,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

diteliti.

Disiplin menjadi suatu hal yang mutlak harus ditanamkan pada

setiap pegawai Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana

Pemerintah Daerah Kabupaten Subang. Kedisiplinan akan mempengaruhi

kinerja pegawai dalam organisasi. Semakin tinggi kedisiplinan pegawai

pegawai Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemerintah

Daerah Kabupaten Subang, semakin tinggi pula kinerja yang dapat

dicapai pegawai.

Untuk mencapai penilaian kinerja yang memuaskan terdapat

beberapa perilaku kerja yang telah ditetapkan seperti kerjasama, disiplin,

tanggung jawab, kualitas pekerjaan dan kemampuan menggunakan atau


120

mengoprasikan peralatan pendukung kerja.

Dengan adanya kedisiplinan kerja maka diharapkan pegawai

pegawai Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemerintah

Daerah Kabupaten Subang akan semakin termotivasi dan berusaha untuk

meningkatkan kinerja dan menguasai pekerjaan dengan kemampuannya

sehingga dapat memberikan pelayanan yang maksimal sebagai instansi

yang bertugas menjaga dan melindungi ketentraman yang ada pada

masyarakat daerah Kabupaten Subang.

Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya sebagai pendukung

terhadap hipotesis penelitian, sebagai berikut:

1. Penelitian Runik (2016) berjudul “Pengaruh Kedisiplinan Terdahap

Kinerja UD Barokah Pademayu Pamekasan”. Berdasarkan hasil

penelitian didapatkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,732. Hal ini

menunjukan bahwa disiplin berpengaruh terhadap kinerja karyawan

pada UD Barokah Pademawu Pamekasan. Dari hasil diatas maka

disiplin memberikan pengaruh sebesar 53,5%.

2. Penelitian Kenny (2018) berjudul “Pengaruh Disiplin Kerja dan

Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Bank Rakyat

Indonesia Cabang Pamulang”. Terdapat pengaruh positif dan

signifikan antara disiplin kerja dan motivasi secara bersama - sama

terhadap kinerja karyawan dengan korelasi positif 0,684 dan

mempunyai kontribusi pengaruh sebesar 46,8% dan sisanya 53,2%

dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti.


121
122

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pemaparan dan pembahasan data di atas, maka kesimpulan dari

hasil penelitian ini adalah:

1. Gambaran variabel disiplin melalui tanggapan responden yang terdiri dari 90

orang pegawai Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana

Pemerintah Daerah Kabupaten Subang terdiri dari sub variabel antara lain

frekuensi kehadiran, tingkat kewaspadaan, standar operasional prosedur, dan

etika kerja, yang diuraikan kedalam beberapa pernyataan, sub variabel yang

memperoleh skor tertinggi yaitu etika kerja mendapatkan skor 1545 dengan

persentase sebesar 85,83% yaitu pada kategori sangat baik. Sedangkan skor

terendah berada pada sub variabel frekuensi kehadiran mendapat skor 1527

dengan persentase 84,83% yaitu pada kategori sangat baik. Berdasarkan hasil

perhitungan dengan membandingkan skor hasil kuesioner dengan jumlah skor

kriterium didapat jumlah sebesar 6134 dengan presentase sebesar 85,19% dan

berada pada daerah kontinum tinggi. Maka, disiplin kerja yang dirasakan oleh

pegawai Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Pemerintah Daerah

Kabupaten Subang selaku responden memenuhi 85,19%.

2. Gambaran variabel kinerja pegawai (Y) melalui tanggapan responden yan

terdiri dari 90 orang pegawai Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan

Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten Subang yang meliputi beberapa sub


123

variabel inisiatif, hasil kerja, kecekatan mental, sikap, dan pengetahuan kerja.

Menunjukan bahwa, sub variabel inisiatif mendapat skor tertinggi, dengan

skor sebesar 1518 dengan persentase 84,33% yaitu pada kategori sangar baik.

Sedangkan skor terendah berada sub variabel hasil kerja mendapat hasil skor

1476 dengan persentase sebesar 82,00%. yaitu berada pada kategori baik.

Berdasarkan hasil perhitungan dengan membandingkan skor hasil kuesioner

dengan skor kriterium didapat skor sebesar 7509 dengan persentase sebesar

83,43%. Maka, kinerja pegawai yang dirasakan oleh pegawai Pemadam

Kebakaran dan Penanggulangan Pemerintah Daerah Kabupaten Subang

selaku responden memenuhi 83,43%.

3. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa, disiplin berpengaruh secara

signifikan terhadap kinerja pegawai Pemadam Kebakaran dan Penangulangan

Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten Subang. Besarnya pengaruh disiplin

terhadap kinerja pegawai Pemadam Kebakaran dan Penangulangan Bencana

Pemerintah Daerah Kabupaten Subang adalah sebesar 0,843 atau sebesar

84,3% dan sisanya sebesar 15,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

diteliti. Berdasarkan interpretasi tingkat korelasi (84,3%) berada pada tingkat

hubungan sangat kuat (0,80 – 1,000). Ini membuktikan bahwa dari hasil

penelitian yang telah dilakukan disiplin mempunyai pengaruh sangat kuat

terhadap kinerja pegawai Pemadam Kebakaran dan Penangulangan Bencana

Pemerintah Daerah Kabupaten Subang.


124

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan uraian kesimpulan di atas, maka penulis merekomendasikan

untuk terus meningkatkan dan mempertahankan kinerja pegawai, maka perlu

dilakukan upaya sebagai berikut:

1. Bagi Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah

Kabupaten Subang

a. Untuk meningkatkan disiplin pegawai Pemadam Kebakaran dan

Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten Subang,

terutama pada frekuensi kehadiran, dilihat dari ketidakhadiran bekerja

yang cukup besar, dapat diketahui bahwa permasalahan yang ada

merupakan kedisiplinan pegawai dalam hal kehadiran bekerja yang

kurang baik. Bagian kepegawaian Pemadam Kebakaran dan

Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten Subang dapat

membagi daerah kerja untuk ketiga posko berdasarkan jarak rumah

terdekat pegawai pada posko, hal tersebut dibutuhkan untuk mencegah

terlambatnya pegawai datang bekerja, selain itu agar para pegawai tidak

mengalami kelelahan dalam perjalanan menuju ketempat kerja. Dapat

pula pihak Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana

Pemerintah Daerah Kabupaten Subang lebih memperhatikan gizi para

pegawai dengan memberikan vitamin atau makanan bergizi untuk

menjaga imunitas para pegawai. Tingginya absensi pegawai mengenai

kedisiplinan dikatakan bahwa, kedisiplinan belum optimal apabila tingkat

absensi tinggi dan pegawai belum menaati peraturan sehingga memicu


125

menurunnya kinerja pegawai .

b. Untuk meningkatkan kinerja pegawai Pemadam Kebakaran dan

Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten Subang

terutama dalam meningkatkan hasil kerja pegawai, hendaknya agar

organisasi memberikan motivasi atau reward terhadap pegawai, hal itu

bertujuan agar pegawai memiliki rasa lebih dalam meningkatkan hasil

kerjanya, cara lain yang dapat dilakukan dengan sering memberikan

pelatihan rutin, mengenai pengoprasian alat, atau strategi yang akan

dipakai ketika berada dilapangan, melakukan evaluasi pasca terjadinya

suatu kejadian sepertinya dapat membantu mereka untuk memastikan

apabila terdapat kekurangan atau belum maksimalnya penanganan

terhadap setiap kejadian, hal itu penulis merasa dapat membantu pegawai

dalam meemastikan bahwa tugas mereka sudah dilakukan dengan sebaik.

Bila hasil kerja pegawai baik dan meningkat maka kinerjanya pun akan

baik.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penulis berharap dengan hasil penelitian yang didapat mampu menjadi bahan

untuk rujukan peneliti selanjutnya, terutama dalam penelitian yang membahas

mengenai disiplin dan kinerja pegawai dalam suatu organisasi maupun

perusahaan. Penelitian ini belum mendalami lebih jauh variabel dan indikator

– indikator lain yang mampu mempengaruhi kinerja pegawai Pemadam

Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten

Subang, seperti pelatihan, motivasi, rekrutmen dan faktor lainnya yang dapat
126

mempengaruhi kinerja pegawai. Dengan demikian, diperlukan lebih

penelitian lebih lanjut dimasa yang akan datang.


127

DAFTAR PUSTAKA

1. Sumber Dari Buku

Afandi, Pandi. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:


Nusa Media

Handoko, T Hani. (2020). Manajemen Personalia & Sumberdaya


Manusia. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Hasibuan, Hasibuan S.P. (2020). Manajemen Sumber Daya Manusia.


Jakarta: PT Bumi Aksara

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. (2020). Evaluasi


Kinerja SDM. Bandung: PT Refika Aditama

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. (2020). Manajemen Sumber Daya


Manusia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

M.T., Bintoro dan Daryanto. (2017). Manajemen Penilaian Kinerja


Karyawan. Yogyakarta: Gava Media

Siregar, Syofian. (2015). Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif.


Jakarta: Bumi Aksara

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. (2017).


Bandung: Alfabeta

Sutrisno, Edy. (2019). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:


Prenadamedia Group

2. Sumber Dari Jurnal

Arif, Muhammad. Taufik Maulana dan Muhammad Taufik Lesmana.


(2020). “Pengaruh Disiplin Kerja dan Kemampuan Kerja Terhadap
Prestasi Kerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara II”. 4. (1). 106-
119

Astria, Kenny. (2018). “Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Terhadap


Kinerja Karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang
Pamulang”. 2. (1-22). 2580-3220

Astuti, Eni Puji dan Nur Amalah. (2018). “Effect of Work Dicipline on
Employee Performance in The Office of Public Appraissal Services
Herly, Ariawan and Partners”. 1. (39-46). 2580-1309
128

Bhratha, Andhi. (2016). “The Influence of Compensation and Training


Toward ork Dicipline and Its Impact on The Employees Performance
in The Research Center of Science and Technology (PUSPIPTEK)”.
17. (1-8)

Farisi, Salman. Juli Irnawati dan Muhammad Fahmi. (2020). “Pengaruh


Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai PT. Perkebunan Nusantara
V (Persero)”. 4. (1). 15-33

Hersona, Sonny dan Iwan Sidharta. (2017). “Influence of Leadership


Function, Motivation anda Work Dicipline on Employees
Performance”. 15. (3). 1693-5241

Iptian, Riut. Zamroni and Riyanto Efendi. (2020). “The Effect of Work
Dicipline and Compensation on Employee Performance”. 7. (8).
2364-5369

Jepry dan Nanda Hary Mahardika. (2020). “Pengaruh Kedisiplinan dan


Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Pana Lantas Sindo
Ekspress”. 8. (1977-1987). 2303-1174

Lie, Darwin. Effendi dan Andy Wijaya. (2016). “Pengaruh Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan pada Pabrik Kerupuk Naga Mas
Pematangsiantar”. 3. (1). 2338-4328

Rachmawati, Dewi dan Hanif Mauludin. (2018). “The Effect of Work


Dicipline and Job Involvement on The Performance with Incentive as
Intervening Variabel”. 7. (1). 2319-8028

Rahayu, Runik Puji. “Pengaruh Kedisiplinan Terhadap Kinerja UD


Barokah Pademayu Pamekasan”. 1. (2). 2549-7308

Rahmawan, Adhiansyah dan Siti Masruroh. (2020). “Pengaruh Motivasi,


Pengawasan dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas
Pemadam Kebakaran Kabupaten Pasuruan”. 1. (1)

Razak, Abdul. Sarpan dan Ramlan. (2018). “Effect of Leadership Style,


Motivation and Work Dicipline on Employee Performance in PT.
ABC Makassar. 8. (67-71). 2146-4405

Syafrina, Nova. (2017). “Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja


Karyawan pada PT. Suka Fajar Pekanbaru”. 8. (4)
129

3. Sumber Dari Dokumen

Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah


Kabupaten Subang. (2018). Laporan Jumlah Bencana Kebakaran dan
Kejadian diluar Bencana di Kabupaten Subang. Subang: Pemadam
Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah
Kabupaten Subang

Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah


Kabupaten Subang. (2019). Laporan Jumlah Bencana Kebakaran dan
Kejadian diluar Bencana di Kabupaten Subang. Subang: Pemadam
Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah
Kabupaten Subang

Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah


Kabupaten Subang. (2020). Laporan Jumlah Bencana Kebakaran dan
Kejadian diluar Bencana di Kabupaten Subang. Subang: Pemadam
Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah
Kabupaten Subang

Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah


Kabupaten Subang. (2020). Wilayah Kerja Posko Pemadam
Kebakaran dan Penanggulangan Bencana. Subang: Bagian Umum
Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemerintah
Daerah Kabupaten Subang

Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah


Kabupaten Subang. (2018). Rekapitulasi Presensi Pegawai Pemadam
Kebakaran dan Penanggulangan Bencana. Subang: Bagian Umum
Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemerintah
Daerah Kabupaten Subang

Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah


Kabupaten Subang. (2019). Rekapitulasi Presensi Pegawai Pemadam
Kebakaran dan Penanggulangan Bencana. Subang: Bagian Umum
Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemerintah
Daerah Kabupaten Subang

Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah


Kabupaten Subang. (2020). Rekapitulasi Presensi Pegawai Pemadam
Kebakaran dan Penanggulangan Bencana. Subang: Bagian Umum
Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemerintah
Daerah Kabupaten Subang
130

4. Sumber Dari Internet

a. E-Book

Sinambela, Lijan Poltak. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. [Pdf]


Tersedia:
http://bacaan-indo.blogspot.com/2018/04/manajemen-sumber-daya-
manusia- penulis.html?m=1

b. Website

https://m.merdeka.com/jatim/4-tujuan-mea-atau-masyarakat-ekonomi-
asean-pasar-tunggal-di-regional-asia-tenggara-kln.html?page=3
Diakses Pada: 21 April pukul 15.10
https://sertifikasiku.com/daya-saing-tenaga-kerja-indonesia-masih-
ketinggalan-yakin-siap-bersaing-di-era-mea/
Diakses pada: 21 April 2020 pukul 17.07

http://news.unair.ac.id/2020/07/08/tantangan-sumber-daya-manusia-
di-era-globalisasi/
Diakses pada: 21 April pukul: 20.00

https://jabar.bps.go.id/indicator/12/133/1/jumlah-penduduk-menurut-
kabupaten-kota.html
Diakses pada 22 April pukul: 06.35

https://jdihn.go.id/files/963/2020PERMENDAGRI16.pdf
Diakses Pada 22 April pukul: 13.45

https://subangkab.bps.go.id/publication/download.html
Diakses pada 23 April pukul: 07.09

http://damkar.bandaacehkota.go.id/tupoksi/
Diakses pada 24 April pukul: 09.55

https://www.google.com/amp/s/www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/
amp/pr-01319050/potensi-kebakaran-lahan-di-jawa-barat-meningkat
Diakses pada 09 Mei pukul: 18.52

https://www.statmat.net/uji-validitas-dan-reliabilitas/
Diakses pada 11 Juli pukul: 21.05
https://www.spssindonesia.com/2014/01/uji-normalitas-kolmogorov-
smirnov-spss.html?m=1
Diaksen pada 11 Juli pukul: 23.00
131
132

LAMPIRAN
133

Lampiran 1

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PEMADAM


KEBAKARAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA PEMERINTAH
DAERAH KABUPATEN SUBANG

Kepada:
Yth. Bapak/ Ibu pegawai Pemadam Kebakaran Dan Penanggulangan Bencana
Pemerintah Daerah Kabupaten Subang
Ditempat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan kegiatan penelitian yang saya lakukan dengan judul


“Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pemadam Kebakaran Dan
Penanggulangan Bencana Pemerintah Daerah Kabupaten Subang”. Saya
bermaksud mengajukan permohonan pengisian kuesioner. Adapun tujuan dari kuesioner
ini adalah sebagai bahan masukan untuk memperoleh data yang akurat dalam
penyusunan skripsi. Oleh karena itu, besar harapan saya kiranya Bapak/ Ibu bersedia
mengisi kuesioner ini dengan sebenar-benarnya dan tanpa paksaan dari pihak manapun.
Informasi yang Bapak/ Ibu berikat bersifat rahasia dan hanya untuk kepentingan
akademis.

Demikian surat permohonan ini saya ajukan, atas partisipasi dan kesediaan
Bapak/ Ibu, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Ai Unengsih
NIM. 175209200
134

I. Identitas Responden
1. Nama .................................................................(*boleh tidak diisi)
2. Jenis Kelamin : Pria Wanita
3. Usia....................................................................Tahun
4. Masa Kerja.........................................................Tahun
5. Pendidikan Terakhir : SMA S1
D III S2
II. Daftar Pernyataan
Petunjuk pengisian kuesioner:

1. Isilah kuesioner dibawah ini dengan memberikan tanda checklist (√) pada
jawaban yang Bapak/Ibu pilih.

2. Jika terjadi kesalahan dalam memilih jawaban, beri tanda silang (X) pada
jawaban yang dipilih sebelumnya, kemudian checklist (√) jawaban yang
dianggap paling benar.

3. Setiap butir pernyataan hanya diperbolehkan memiliki satu alternatif


jawaban.
Adapun alternatif jawaban adalah sebagai berikut:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
RG = Ragu-ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
135

Jawaban
No. Pernyataan
SS S RG TS STS
Saya senang bekerja dengan seseorang
1.
yang dapat menciptakan suasana kerja
yang nyaman
Sikap pegawai bersungguh - sungguh
2.
dalam mengerjakan pekerjaanya agar
tidak terjadi kesalahan
Menghormati pendapat rekan kerja
3.
dalam menyelesaikan pekerjaan
Hubungan saya dengan rekan kerja
4.
terjalin dengan baik
Pernyataan Variabel Disiplin Kerja (X)
Etika Kerja

Tingkat Kewaspadaan

Jawaban
No. Pernyataan
SS S RG TS STS
Saya menyelesaikan setiap pekerjaan
5.
dengan teliti
Saya memperhitungkan resiko dalam
6.
menjalankan pekerjaan
Saya selau memikirkan matang - matang
7.
setiap keputusan yang akan saya ambil
Saya menjalankan tugas dan wewenang
8.
dengan baik sesuai standar kerja yang
ditetapkan

Standar Operasional Prosedur

Jawaban
No. Pernyataan
SS S RG TS STS
Bertanggung jawab terhadap hasil
9.
pekerjaan yang ditugaskan oleh atasan
136

Menggunakan pakaian pelindung diri


10.
sesuai aturan perusahaan saat sedang
bertugas
Setelah menggunakan peralatan
11.
pemadam kebakaran, saya
membersihkannya lalu menyimpan
kembali untuk digunakan selanjutnya
Saya memiliki tingkat kerja sama yang
12.
baik dengan rekan kerja

Frekuensi Kehadiran

Jawaban
No. Pernyataan
SS S RG TS STS
Saya datang ke tempat kerja tepat waktu
13.

Saya memberi tahu pada atasan ketika


14.
tidak akan masuk bekerja
Saya hadir untuk bekerja setiap hari
15.
kerja
Saya meminta izin apabila terlambat
16.
datang kerja
137

Pernyataan Variabel Kinerja Pegawai (Y)


Inisiatif

Jawaban
No. Pernyataan
SS S RG TS STS
Saya berani mengambil resiko terhadap
1.
semua yang saya kerjakan
Saya bersedia bertanggung jawab
2.
terhadap semua hasil pekerjaan yang di
perintahkan oleh atasan
Saya bersedia melakukan pekerjaan
3.
tanpa perintah pimpinan/atasan
Saya bisa menangani setiap
4.
permasalahan dalam pekerjaan

Hasil Kerja

Jawaban
No. Pernyataan
SS S RG TS STS
Saya berhasil mencapai setiap target
5.
pekerjaan yang ditetapkan
Saya tidak mampu mencapai target
6.
pekerjaan yang ditetapkan
Saya mengerjakan pekerjaan dengan
7.
teliti sehingga tidak terjadi kesalahan
Saya merasa setiap tugas dan pekerjaan
8.
yang diberikan sudah diselesaikan
dengan sebaik mungkin

Kecekatan Mental
138

Jawaban
No. Pernyataan
SS S RG TS STS
Saya cepat tanggap dalam merespon
9.
panggilan darurat dari masyarakat yang
meminta bantuan
Saya menyelesaikan pekerjaan
10.
dilapangan dengan cepat sesuai instruksi
atasan
Seluruh instruksi kerja yang
11.
diperintahkan oleh atasan saya mampu
mengerjakannya
Saya dengan segera memberitahu rekan
12.
kerja bila mereka melakukan kesalahan
dalam bekerja

Sikap

Jawaban
No. Pernyataan
SS S RG TS STS
Saya menyukai pekerjaan yang saya
13.
miliki
Saya merasa nyaman bekerja dengan
14.
memiliki rekan kerja yang harmonis dan
bisa diajak bekerja sama
Pimpinan selalu berada dikantor untuk
15.
mengawasi para bawahannya
Pimpinan selalu menjadi contoh yang
16.
baik dan bertanggung jawab kepada
bawahannya

Pengetahuan Pekerjaan
139

Jawaban
No. Pernyataan
SS S RG TS STS
Apabila ada hal yang tidak saya pahami
17.
dan kuasai, maka saya segera bertanya
kepada atasan dan mempelajarinya
kembali
Saya mengetahui setiap tugas yang
18.
menjadi bagian saya dalam bekerja dan
hal -hal lain yang terkait dengan
pekerjaan saya
Saya dapat menyelesaikan seluruh tugas
19.
pekerjaan sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan
Saya mampu melaksanakan dan
20.
menyelesaikan pekerjaan dengan baik
dan cermat
140

Lampiran 2 Data rekapitulasi tanggapan responden mengenai disiplin (X):

No. Item Pertanyaan Tot


No.
al
Res
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 Sko
p
r
1 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 71
2 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 68
3 5 3 4 4 4 4 4 5 4 3 3 4 3 4 3 3 60
4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 73
5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 3 63
6 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 66
7 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 75
8 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 74
9 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 70
10 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 75
11 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 73
12 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 5 4 5 4 3 67
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
14 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 78
15 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 3 63
16 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 59
17 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 78
18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80
19 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 68
20 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 71
21 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 5 4 5 4 3 67
22 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 68
23 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 68
24 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 64
25 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 66
141

26 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 58
27 5 3 4 5 4 4 5 4 4 3 4 5 3 5 3 4 65
28 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 56
29 4 2 3 4 4 5 3 5 3 2 5 4 2 4 2 5 57
30 4 4 5 4 3 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 68
31 3 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 3 4 4 66
32 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 77
33 4 3 5 4 5 4 5 4 5 3 4 4 3 4 3 4 64
34 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 70
35 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80
36 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 71
37 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 58
38 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 73
39 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 75
40 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 66
41 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 69
42 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 77
43 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 74
44 5 4 5 5 4 5 4 3 5 4 4 5 4 5 4 4 70
45 4 4 5 5 4 4 4 3 5 4 5 5 4 4 4 5 69
46 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 72
47 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 67
48 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 73
49 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 68
50 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 72
51 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 77
52 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 68
53 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 73
54 4 3 3 4 3 5 4 5 3 3 4 4 3 4 3 4 59
55 4 4 3 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 64
56 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 64
142

57 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 67
58 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 68
59 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 63
60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
61 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 69
62 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 68
63 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 64
64 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
65 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 66
66 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 69
67 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 63
68 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 69
69 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 71
70 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 68
71 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
72 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 74
73 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 66
74 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 67
75 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 71
76 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 74
77 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 59
78 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
79 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 73
80 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 73
81 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 61
82 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 69
83 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 75
84 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
85 3 5 3 4 4 5 5 3 3 5 4 4 5 3 5 4 65
86 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 59
87 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 71
143

88 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 72
89 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5 4 62
90 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 69
Skor
Aktu 401 373 380 391 383 384 382 385 383 375 379 391 375 396 377 379 6134
al
Skor
450 450 450 450 450 450 450 450 450 450 450 450 450 450 450 450 7200
Ideal
89,11 82,89 84,44 86,89 85,11 85,33 84,89 85,56 85,11 83,33 84,22 86,89 83,33 88,00 83,78 84,22
%
% % % % % % % % % % % % % % % %
144

Lampiran 3 Data rekapitulasi tanggapan responden mengenai Kinerja Pegawai (Y):

No. Item Pertanyaan Total


No.
Skor
Resp Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16 Y17 Y18 Y19 Y20
1 4 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 86
2 5 4 4 4 5 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 82
3 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 76
4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 93
5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 77
6 5 5 4 5 5 4 5 3 5 5 3 3 5 5 3 4 3 4 4 4 84
7 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 90
8 5 5 4 5 5 4 3 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 93
9 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 90
10 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 92
11 4 4 4 4 5 5 3 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 87
12 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 3 4 5 4 4 4 4 3 4 5 84
13 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 76
14 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 4 5 95
15 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 79
16 3 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 77
17 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 96
18 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 96
19 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 84
20 5 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 5 4 5 3 4 5 5 85
21 4 5 5 3 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4 5 84
22 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 3 4 5 5 86
23 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 3 3 4 5 4 81
24 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 81
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 78
145

26 4 4 4 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 74
27 4 4 4 3 4 3 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 5 81
28 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 71
29 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 74
30 4 4 5 4 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 82
31 4 3 5 4 4 5 4 3 5 4 3 4 4 4 3 4 5 4 4 5 81
32 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 4 5 4 5 94
33 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 3 3 4 5 5 4 79
34 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 86
35 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 95
36 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 90
37 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 70
38 5 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 88
39 5 4 5 5 5 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 89
40 4 3 4 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 4 78
41 4 4 5 5 3 4 5 3 4 5 4 3 5 4 4 5 5 4 4 5 85
42 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 88
43 5 4 5 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 85
44 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 87
45 5 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 86
46 5 4 5 4 5 4 4 5 3 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 87
47 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 79
48 4 3 5 5 5 4 5 4 5 4 3 4 5 4 3 4 4 3 4 5 83
49 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 84
50 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 88
51 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 91
52 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 82
53 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 5 3 4 5 5 4 4 5 5 4 88
54 3 3 4 3 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 73
146

55 3 4 3 3 4 5 4 5 3 3 4 5 3 3 4 4 3 4 3 4 74
56 4 4 3 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 78
57 4 4 5 3 4 4 4 5 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 82
58 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 83
59 4 4 4 4 5 3 3 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 79
60 4 3 4 5 4 3 4 3 5 4 3 3 4 4 4 3 5 4 4 4 77
61 4 4 5 4 4 4 5 3 5 5 4 3 5 4 4 3 5 4 4 5 84
62 5 3 4 4 4 4 5 5 5 4 3 4 5 5 4 4 4 5 4 5 86
63 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 81
64 3 4 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 79
65 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 5 4 3 4 4 76
66 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 80
67 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 81
68 3 4 5 4 5 5 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 83
69 5 5 4 4 3 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 89
70 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 86
71 4 4 5 4 4 3 4 5 4 3 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 80
72 3 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 3 4 5 4 5 4 4 84
73 3 4 5 4 5 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 5 4 5 4 4 79
74 4 4 4 5 4 5 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 84
75 5 5 4 4 5 4 3 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 88
76 4 5 5 3 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 90
77 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 73
78 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 75
79 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 90
80 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 90
81 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 4 3 4 74
82 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 5 4 5 83
83 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 93
147

84 4 5 4 4 4 3 3 3 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 84
85 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 79
86 5 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 78
87 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 3 5 4 4 88
88 4 5 5 5 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 85
89 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 79
90 5 5 5 4 5 4 4 3 4 5 5 4 3 4 5 4 3 4 5 4 85
Skor
Aktua 383 374 390 371 388 360 373 355 384 375 367 370 380 381 370 375 363 379 380 391 7509
l

Skor
450 450 450 450 450 450 450 450 450 450 450 450 450 450 450 450 450 450 450 450 9000
Ideal

86,6 86,2 78,8 81,5 84,4 83,3 84,2


% 85,11 83,11 82,44 80.00 82,89 85,33 83,33 82,22 84,67 82,22 80,67 84,44 86,89
7 2 9 6 4 3 2
148

Lampiran 4 Langkah – langkah Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Disiplin (X)

dan Kinerja Pegawai (Y)

Dibawah ini merupakan langkah – langkah uji validitas dengan bantuan Program

SPSS versi 25.0:

1. Masuk ke Program SPSS versi 23.0.

2. Klik Variabel View pada SPSS Data Editor.

3. Pengisian Variabel View

a. Pada kolom Name baris pertama ketik X, baris kedua ketik Y.

b. Pada kolom Decimals ganti dengan angka 3 (karena data hasil

transformasi data menggunakan MSI berbentuk desimal).

c. Pada kolom Label tulis dengan disiplin pada baris pertama dan

tulis kinerja pegawai pada baris kedua.

4. Pengisian Data View.

a. Klik Data View pada SPSS Data Editor.

b. Isikan data kuesioner hasil transformasi data menggunakan MSI.

5. Pengujian Data Kuesioner.

Klik Analyze > Correlate > Bivariate


6. Pindahkan data variabel X dan Y ke kolom Variables.

7. Centang kotak Pearson, Two-tailed, dan Flag Significant Correlations.

8. Klik Option, centang pada kotak Means and standard deviations.

9. Klik Continue untuk kembali ke menu sebelumnya.

10. Klik OK untuk memproses data.

11. Lakukan Analisis Uji validitas


149

Dibawah ini merupakan langkah – langkah uji reliabilitas dengan bantuan Program

SPSS versi 25.0:

1. Masuk ke Program SPSS versi 25.0.

2. Klik Variabel View pada SPSS Data Editor.

3. Pengisian Variabel View

a. Pada kolom Name baris pertama, ketik “no.1” dan seterusnya sesuai

dengan jumlah item pernyataan pada kuesioner.

b. Pada kolom Decimals ganti dengan angka nol.

4. Pengisian Data View.

a. Klik Data View pada SPSS Data Editor.

b. Isikan data rekapitulasi kuesioner yang telah dikumpulkan.

5. Pengujian Data Kuesioner.

Klik Analyze > Scale > Reliability Analysis

6. Pindahkan semua data ke kotak Items.

7. Pengisian Statistics.

a. Klik Statistics.

b. Centang kotak Item, Scale, dan Scale If Item Deleted

c. Klik Continue untuk kembali ke menu sebelumnya.

8. Klik OK untuk memproses data.

Lakukan Analisis Uji Reliabilitas


150

Lampiran 5 Uji Validitas Variabel Disiplin (X)


151

Lampiran 6 Uji Validitas Variabel Kinerja Pegawai (Y)


152
153

Lampiran 7 Transformasi Data Ordinal Menjadi Interval Menggunakan Method

of Successive Interval (MSI) pada Microsoft Excel

Dibawah ini merupakan langkah-langkah Transformasi Data

Ordinal Menjadi Interval Menggunakan Method of Successive Interval

(MSI) pada Microsoft Excel:

1. Input skor yang diperoleh pada lembar kerja (worksheet) excel.

2. Klik Add ins pada Menu Bar.

3. Klik Statistic pada Menu Commands.

4. Klik Successive Interval tunggu hingga muncul kotak dialog

Succesive Interval.

5. Mengisi Data Range pada kotak dialog Input, dengan cara

memblok pada sheet excel data yang akan dikonversikan.

6. Pada kotak dialog Input, centang menu Label in first now.

7. Pada cell Output, klik pada bagian sheet excel yang kososng untuk

dijadikan tempat memunculkan hasil konversi > Next.

8. Memilih variabel (no. pernyataan) yang akan dikonversikan, dengan

cara memblok semua variabel (no. pernyataan) yang dipilih pada

sheet excel > Next.

9. Masukan interval nilai Min Value dengan nilai 1 dan nilai Max value

dengan nilai 5 (skala likert instrumen penelitian).

10. Centang menu Display Summery.

11. Klik Finish.


154

Lampiran 8 Hasil Method of Successive Interval (MSI) Variabel Disiplin (X)


155

Lampiran 9 Hasil Method of Successive Interval (MSI) Variabel Kinerja


156

Pegawai (Y)
157

Lampiran 10 Langkah-langkah Uji Normalitas

Dibawah ini merupakan langkah-langkah uji normalitas dengan bantuan

Program SPSS versi 25.0:

1. Masuk ke Program SPSS versi 25.0.

2. Klik Variabel View pada SPSS Data Editor.

3. Pengisian Variabel View

a. Pada kolom Name baris pertama ketik X, baris kedua ketik Y.

b. Pada kolom Decimals ganti dengan angka 3 (karena data

hasil transformasi data menggunakan MSI berbentuk

desimal).

c. Pada kolom Label tulis dengan disiplin pada baris pertama

dan tulis kinerja pegawai pada baris kedua.

4. Pengisian Data View.

a. Klik Data View pada SPSS Data Editor.

b. Isikin data kuesioner hasil transformasi data menggunakan MSI.

5. Pengujian Data Kuesioner.

Klik Analyze > Nonparametric Test > Legacy Dialog >1-Sample K-S

6. Pindahkan data variabel X dan Y ke kolom Test Variable List.

7. Centang kotak Normal pada Test Distribution.

8. Klik OK untuk memproses data.

9. Lakukan Analisis Uji Normalitas.


158

Lampiran 11 Langkah-langkah Uji Linieritas

Dibawah ini merupakan langkah-langkah uji normalitas dengan bantuan Program SPSS

versi 25.0:

1. Masuk ke Program SPSS versi 25.0.

2. Klik Variabel View pada SPSS Data Editor.

3. Pengisian Variabel View

a. Pada kolom Name baris pertama ketik X, baris kedua ketik Y.

b. Pada kolom Decimals ganti dengan angka 3 (karena data hasil

transformasi data menggunakan MSI berbentuk desimal).

c. Pada kolom Label tulis dengan disiplin pada baris pertama dan tulis

kinerja pegawai pada baris kedua.

4. Pengisian Data View.

a. Klik Data View pada SPSS Data Editor.

b. Isikan data kuesioner hasil transformasi data menggunakan MSI.

5. Pengujian Data Kuesioner.

Klik Analyze > Compare Mean > Means

6. Pindahkan data variabel X ke Independent List dan data variabel Y ke

Dependent List.

7. Klik Options dan pilih Test of Linearity.

8. Klik Continue untuk kembali ke menu sebelumnya.

9. Klik OK untuk memproses data.

10. Lakukan Analisis Uji Linieritas.


159

Lampiran 12 Langkah-langkah Uji Korelasi Sederhana

Dibawah ini merupakan langkah-langkah uji normalitas dengan bantuan Program

SPSS versi 23.0:

1. Masuk ke Program SPSS versi 23.0.

2. Klik Variabel View pada SPSS Data Editor.

3. Pengisian Variabel View

a. Pada kolom Name baris pertama ketik X, baris kedua ketik Y.

b. Pada kolom Decimals ganti dengan angka 3 (karena data hasil

transformasi data menggunakan MSI berbentuk desimal).

c. Pada kolom Label tulis dengan disiplin pada baris pertama dan tulis

kinerja pegawai pada baris kedua.

4. Pengisian Data View.

a. Klik Data View pada SPSS Data Editor.

b. Isikan data kuesioner hasil transformasi data menggunakan MSI.

5. Pengujian Data Kuesioner.

Klik Analyze > Correlate > Bivariate

6. Pindahkan data variabel X dan Y ke kolom Variables.

7. Centang kotak Pearson, Two-tailed, dan Flag Significant Correlations.

8. Klik Option, centang pada kotak Means and standard deviations.

9. Klik Continue untuk kembali ke menu sebelumnya.

10. Klik OK untuk memproses data.

11. Lakukan Analisis Uji Korelasi Sederhana.


160

Lampiran 13 Langkah-langkah Uji Regresi Linier Sederhana

Dibawah ini merupakan langkah-langkah uji normalitas dengan bantuan Program

SPSS versi 23.0:

1. Masuk ke Program SPSS versi 23.0.

2. Klik Variabel View pada SPSS Data Editor.

3. Pengisian Variabel View

a. Pada kolom Name baris pertama ketik X, baris kedua ketik Y.

b. Pada kolom Decimals ganti dengan angka 3 (karena data hasil

transformasi data menggunakan MSI berbentuk desimal).

c. Pada kolom Label tulis dengan disiplin pada baris pertama dan tulis

kinerja pegawai pada baris kedua.

4. Pengisian Data View.

a. Klik Data View pada SPSS Data Editor.

b. Isikan data kuesioner hasil transformasi data menggunakan MSI.

5. Pengujian Data Kuesioner.

Klik Analyze > Regression > Linear

6. Pindahkan data variabel X ke Independent (s) dan data variabel Y ke

Dependent.

7. Klik Statistics, centang pada kotak Estimate, Model fit dan descriptives

8. Klik Continue untuk kembali ke menu sebelumnya.

9. Klik Next.

10. Masukkan SDRESID ke kotak Y dan ZPRED ke kotak X > Next.


161

11. Masukkan ZPRED ke kotak Y dan DEPENDENT ke kotak X > Next.

12. Centang kotak Histogram dan Normal probability plot.

13. Klik Save, centang pada kotak Unstandardidez pada Predicted Values.

14. Klik Continue untuk kembali ke menu sebelumnya.

15. Klik OK untuk memproses data.

16. Lakukan Analisis Uji Regresi Linier Sederhana.


162

Lampiran 14 Tabel r Product Moment


163

Lampiran 15 Tabel Distribusi t


164

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri
1. Nama : Ai Unengsih
2. Tempat, Tanggal Lahir : Subang, 06 Desember 1998
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Alamat : Dusun Sudimampir RT. 001 RW.004
Desa Kaliangsana Kec. Kalijati
Kab.Subang 41271
5. Status : Sudah Menikah
6. Program Studi : Manajemen Bisnis
7. NIM : 175209200
8. No. Tlp/Hp : 0859-1069-68302
9. Email : aiunengsih129@gmail.com
10. Nama Orang Tua
Nama Ayah : Boja Andesta
Nama Ibu : Acah

B. Riwayat Pendidikan
1. SMA Negeri 2 Subang (2014-2017)
Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial

2. SMP Negeri 2 Kalijati (2011-2014)


165

3. SD Negeri Sudimampir (2005-2011)

Anda mungkin juga menyukai