PROPOSAL TESIS
Oleh
Pembimbing II
i
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu ................................................................................... 8
B. Konsep Budaya Organisasi ........................................................................11
1. Pengertian Budaya Organisasi .............................................................11
2. Eleman Budaya Organisasi ..................................................................17
3. Karakteristik Budaya Organisasi..........................................................18
4. Tingkatan Budaya Organisasi ..............................................................19
5. Fungsi Budaya Organisasi....................................................................20
6. Aspek – Aspek Budaya Organisasi ......................................................23
7. Komitmen Budaya Organisasi .............................................................25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian .................................................................................27
B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................27
C. Fokus Penelitian .........................................................................................27
D. Informan Penelitian ....................................................................................28
E. Sumber Data Penelitian ..............................................................................29
F. Teknik Pengumpulan Data .........................................................................29
G. Analisis Data ..............................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................33
Pedoman Wawancara
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Suatu instansi maupun perusahaan, tidak terlepas dari komponen yang ada di
sorotan menarik untuk dikaji lebih dalam. Organisasi yang baik merupakan
kualitasnya dalam kurun waktu yang lama dimana baik atau tidaknya suatu
suatu bentuk organisasi yang berasal dari suatu persepsi subjektif yang berasal
dan bawahan serta politik dalam organisasi (Robbins dan Judge, 2017).
1
melainkan dipengaruhi juga oleh faktor – faktor lainnya. Budaya organisasi
dikarenakan keragaman budaya yang ada dalam organisasi, sama banyak dengan
sebab itu budaya organisasi menjadi sangat penting dalam memberikan suatu
solusi yang dijadikan suatu keyakinan, norma dan aturan yang ada dalam
organisasi yang bertujuan agar setiap individu menganut dan memahami nilai-
nilai yang ada di dalamnya. Budaya organisasi sangat diperlukan dan berperan
penting untuk mencapai hasil tertinggi organisasi. Namun budaya organisasi harus
kualitas sumber daya manusianya. Sumber daya manusia yang memiliki talenta,
Kuat atau lemahnya budaya organisasi akan memberi dampak terhadap hasil
kerja individu dimana hasil kerja individu tidak lepas dari peran budaya yang
2
ditanamkan dan dianur oleh setiap anggota organisasi. Cara pandang dan perilaku
hasil pekerjaan individu. Hal ini berbanding terbalik apabila budaya organisasi
kuat pada masing – masing individu pegawai maka mereka akan bekerja sesuai
dengan nilai- nilai yang diajarkan didalamnya sehingga dapat memberikan hasil
pekerjaan yang lebih baik dan meningkat. De ngan kata lain semakin banyak
seseorang menerima nilai luhur dan semakin besar komitmen individu pada
keyakinan dan dorongan untuk melakukan tugasnya dengan baik tanpa perlu
melaksanakan pekerjaan.
diemban. Hal ini merupakan suatu keperibadian dan gaya individu dari pegawai
yang baik antar sesama pegawai dan dengan pimpinan yang paling utama. Inovasi
– inovasi yang bermunculan tidak akan lepas dari dukungan baik dari internal
3
cenderung meningkatkan semangat pegawai untuk berperilaku inovatif. Hal ini
juga tidak terlepas dari perilaku individu yang inovatif bahkan seorang perempuan
pekerja sekalipun, dituntut dan harus memiliki inovasi dalam pekerjaan yang
perempuan pekerja disebabkan oleh persepsi masyarakat yang jika tidak bekerja
perempuan yang bekerja pada suatu instansi ataupun perusahan, sama halnya
dengan kaum pria dituntut untuk dapat melaksanakan pekerjaan yang diberikan
dalam dunia kerja menjadi sangat substansial dan strategis yaitu mengenal
hubungan antara dunia kerja dan perempuan. Hal ini sesuai dengan yang
artinya dapat menjalankan pekerjaan yang diemban oleh pria yang tidak semata –
mata hanya sebagai ibu rumah tangga yang hanya harus berada dirumah saja.
4
komitmen akan selalu memiliki keyakinan dan dorongan untuk melakukan
kesehatan tenaga kerja, program pengujian lingkungan kerja serta pelatihan tenaga
kerja yang berbasis kompetensi. Inovasi – inovasi ini dianggap berhasil pada
Tahun 2019 bagi Provinsi Sulawesi Utara yaitu penghargaan Jaminan Sosial
pusat dalam rangka jaminan sosial bagi tenaga kerja di Sulawesi Utara yang
Sulawesi Utara sebagai pioner bagi daerah lain yang melakukan perlindungan
5
Berdasarkan uraian yang dijelaskan, menunjukkan bahwa budaya organisasi
inovasi terutama dari para pegawai sebagai bentuk tuntutan serta dijadikan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Utara.
D. Manfaat Penelitian
pembangunan.
6
Provinsi Sulawesi Utara yang dapat menjadi masukan dan bahan pertmbangan
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
dan sebagai acuan untuk menghindari kesamaan dengan penelitian yang sedang
dilakukan. Oleh sebab itu, tinjauan pustaka ini mencantumkan beberapa hasil
pijakan teori analisis menggunakan teori Robbins dengan analisis jalur yang
tidak mampu membuat kegiatan yang mendukung pencapaian visi, misi dan
beberapa faktor yakni, sosialisasi dan internalisasi yang kurang, metode dan
cara sosialisasi yang belum dilakukan secara dialogis, pimpinan belum dapat
dijadikan teladan dalam menerapkan visi dan misi serta mentalitas aparat yang
8
(1992) dan Swanson (1994). Metode yang digunakan adalah metode
kecukupan imbalan dan skema organisasi tetapi juga ditentukan oleh sistem
nilai dan budaya yang dibawa individu dalam organisasi tetapi juga ditentukan
oleh sistem nilai dan budaya yang dibawa dalam organisasi yang
serta masih ditemukannya budaya yang kurang kondusif seperti nilai yang
penelitian yang akan dilakukan terletak pada teori yang dijadikan sebagai
9
sedangkan penelitian ini akan mengkaji faktor internal yang mendukung
(2014).
4. Riska Putri Utami, 2013 dengan judul tesis “Budaya Organisasi Rumah Sakit
belakangi oleh adanya kebutuhan baik internal maupun ekternal bagi suatu
perusahaan untuk mampu bersaing dan memiliki kinerja yang baik. Metode
penggalian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara untuk
inovatif.
perusahaan saat ini. Analisis data yang digunakan adalah model analisis teknik
10
penelitian yang dilakukan oleh Tania Rahmenda dengan penelitian yang akan
(2014).
meningkatnya dinamika iklim dalam organisasi. Oleh sebab itu konsep budaya
merupakan bagian dari disiplin ilmu tropology dan sosiologi sesuai dengan makna
11
suatu filosofi yang mendasari kebijakan organisasi antara lain aturan main untuk
bergaul dan perasaan atau iklim yang dibawa oleh persiapan fisik organisasi.
Budaya organisasi merupakan suatu kajian yang pada saat ini dirasakan
dan bertindak bagi semua anggota dalam organisasi (Tan, 2002:36). Nilai
sistem nilai yang diyakini oleh seluruh anggota organisasi yang di pelajari,
Memahami budaya suatu organisasi tidaklah mudah, sebab nilai - nilai yang
dianut dalam organisasi tidak langsung dapat diamati. Seperti yang dikemukakan
oleh Greenberg dan Baron, (2003 : 115) budaya organisasi sebagai kerangka kerja
kognitif yang terdiri dari sikap, nilai-nilai, norma perilaku dan harapan yang
diterima bersama oleh anggota organisasi. Pendapat senada disampaikan oleh Tan
organisasi dan ini merupakan satu set norma yang terdiri dari keyakinan, sikap,
nilai-nilai inti, dan pola perilaku bersama dalam organisasi. Organisasi sebagai
12
bahwa akar setiap budaya organisasi adalah serangkaian karakteristik inti yang
Greenberg dan Baron (2003:523) tentang cara-cara yang dapat ditempuh dalam
1. Simbol, yaitu suatu objek yang dapat mengatakan lebih banyak daripada
apa yang terlihat oleh mata. Merupakan objek material yang memberikan
13
5. Upacara, kejadian khusus yang memperingati nilai-nilai korporasi.
organisasi.
kepada bagian yang lainnya, meskipun sangat penting, namun terkadang bisa
14
1. Artefak sebagai lapisan pertama merupakan dimensi yang paling terlihat
hari, bahasa tulis, produk seni dan perilaku anggota organisasi. Anggota
Artefak dapat diobservasi secara mudah namun sulit memahami apa yang
dengan pola paling dalam dari budaya organisasi. Orang luar yang ingin
pengetahuan).
yang ada. Values atau nilai-nilai budaya organisasi sebagai lapisan atau
15
unsur budaya organisasi bahkan disebut sebagai filosofis, sebagai nilai-
praktek keorganisasian.
3. Asumsi dasar yaitu keyakinan yang dianggap sudah ada oleh anggota
cara yang tepat untuk melakukan sesuatu. Asumsi dasar ini merupakan
bagian budaya yang paling utama. Asumsi dasar menjadi jaminan (taken
for granted) bahwa seseorang menemukan variasi kecil dalam unit budaya.
sesuatu. Dalam hal ini yang masuk asumsi dasar adalah hubungan dengan
manusia.
umum yang dipegang oleh anggota organisasi, suatu sistem tentang keberartian
organisasi adalah seperangkat asumsi atau sistem keyakinan, nilai-nilai dan norma
yang dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedoman tingkah laku bagi
diatas, penulis menarik kesimpulan bahwa organisasi adalah suatu wadah yang
16
disusun dengan pedoman-pedoman yang dibuat bersama untuk dapat mengatur
(2009:15) yaitu: pola asumsi dasar bersama, nilai dan cara untuk melihat, berfikir
dan merasakan, dan artefak. Terlepas dari adanya perbedaan seberapa banyak
elemen budaya organisasi dari setiap ahli, secara umum elemen budaya organisasi
terdiri dari dua elemen pokok, yaitu elemen yang bersifat idealistik dan elemen
a. Elemen Idealistik
Elemen idealistik umumnya tidak tertulis, bagi organisasi yang masih kecil
melekat pada diri pemilik dalam bentuk doktrin, falsafah hidup, atau nilai -
bentuk pernyataan visi atau misi organisasi, tujuannya tidak lain agar
Mangkungara (2009), elemen idealistik tidak hanya terdiri dari nilai - nilai
organisasi tetapi masih ada komponen yang lebih esensial yakni asumsi
dasar yang bersifat diterima apa adanya dan dilakukan diluar kesadaran,
b. Elemen Behavioural
17
Elemen behavioral adalah elemen yang kasat mata, muncul kepermukaan
dalam bentuk perilaku sehari - sehari para anggotanya, logo atau jargon,
dipahami oleh orang luar organisasi dan bentuk - bentuk lain seperti desain
dan arsitektur instansi. Bagi orang luar organisasi, elemen ini sering
kadang - kadang tidak sama dengan interpretasi orang - orang yang terlibat
organisasi merupakan sistem nilai yang dikembangkan dan berlaku dalam suatu
organisasi, yang menjadikan ciri khas sebagai sebuah organisasi. Sebagai sarana
budaya organisasi ini menjadikan organisasi berfokus kepada hasil bukan hanya
pada proses, lalu sejauh mana keputusan manajemen memperhitungkan efek hasil
pada individu di dalam organisasi itu. Budaya organisasi ini juga mengenai sejauh
mana karyawan mencermati pekerjaan lebih presisi dan memfokuskan pada hal -
hal yang rinci. Dikutip dalam jurnal Enno Aldea Amanda, Satrijo Budiwibowo,
dan Nik Amah (2017). Menurut Robbins dan Judge (2012:512) memberikan tujuh
18
1) Inovasi dan Keberanian Mengambil Resiko (Innovation and Risk Taking),
a. Artifak (Artifact)
19
Tingkat pertama budaya organisasi yang tampak (visible) atau permukaan
(Surface). Tingkatan atau level ini merupakan dimensi yang dapat dilihat,
berpakaian.
Tingkat kedua budaya organisasi yang tidak tampak (Invisible) yaitu nilai
nilai yang diekspresikan oleh atasan dan rekan-rekan kerja seperti. Tingkat
atau level budaya ini dapat terlihat setiap penentuan tujuan organisasi, dan
keyakinan (Beliefs), yang terdiri dari berbagai asumsi dasar. Asumsi dasar
apa yang mereka alami, apa yang mereka pikirkan dan apa yang mereka
rasakan.
20
a. Budaya organisasi berfungsi sebagai pembeda yang jelas terhadap satu
organisasi.
karyawan.
membuat karyawan lebih dekat karena persamaan visi, misi, dan tujuan
21
c. Budaya organisasi berfungsi sebagai alat untuk mempromosikan sistem
sosial didalam lingkungan kerja yang positif dan kondusif, dari konflik
positioning.
22
Menurut Panbundu (2012:16) mengatakan bahwa budaya organisasi dapat
oleh pimpinan organisasi, dan pemimpin yang masih berorientasi pada masa lalu.
menjelaskan tentang peran yang dapat menunjukkan perbedaan secara jelas antar
menunjukkan sistem sosial yang stabil serta mampu membentuk cara pikir serta
23
f. Pengawasan, yang menyangkut aturan dan ketentuan serta pengawasan
Budaya organisasi tidak terlepas dari suatu perilaku kerja inovatif dan
motivasi kerja sebagai bentuk mencapai tujuan yang ditetapkan dan dijadikan
secara individu yang melakukan perubahan cara kerja dengan mengadopsi suatu
prosedur, praktek serta teknik kerja yang baru sebagai suatu inovasi dalam
Organisasi juga harus menyadari bahwa iklim yang mendukung aktifitas individu
dapat mendorong untuk berinovasi. Ada 3 (tiga) fase dalam melakukan proses
menghasilkan ide untuk memperbaiki produk, proses dan layanan yang ada dan
orang untuk mengumpulkan ide-ide yang telah ada dan melakukan evaluasi
tersebut.
24
7. Komitmen Budaya Organisasi
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal tersebut merupakan bagian dari
perilaku dan motivasi kerja. Individu yang memiliki motivasi kerja tentunya akan
pekerjaan. Perilaku inovatif dan motivasi kerja menurut Etikariena dan Muluk
a. Faktor Internal
1. Tipe Kepribadian. Menurut Janssen, Van den Ven dan West, orang
yang memiliki tipe kepribadian adalah orang yang mampu dan berani
b. Faktor Eksternal
inovatif pada karyawan. (Scott & Bruce, dalam Ratnasari Deasi, 2013).
25
suatu perilaku inovatif, bukan hanya itu dukungan dari orang dalam
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
memahami makna di sejumlah individu atau kelompok orang yang berasal dari
kualitatif yang bertujuan untuk menemukan dan memahami apa yang tersembunyi
dibalik fenomena yang kadangkala menjadi suatu hal yang sulit untuk dipahami.
selama 3 bulan yang diawali dengan observasi yang dimulai dari bulan Mei 2021
C. Fokus Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada indikator - indikator budaya kerja dilihat dari
faktor internal dan eksternal menurut Etikariena dan Muluk (2014) terdiri dari :
27
b. Gaya individu yaitu perilaku dalam menyelesaikan permasalahan
yang baru.
bukan hanya itu dukungan dari orang dalam organisasi tersebut juga
satu hal yang muncul akibat adanya tingkat tuntutan pekerjaan yang
D. Informan Penelitian
yang dapat memberikan informasi yang ingin diperoleh oleh peneliti dimana
28
subyek bersedia untuk memberikan informasi yang dibutuhkan. Informan
1. Data primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari informan
dan hasil temuan yang diperoleh pada saat proses pelaksanaan penelitian.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari teknik pengumpulan data
sebagai penunjang data primer yang berasal dari buku, jurnal, artikel, laporan
1. Observasi
29
observasi secara terang-terangan dan tersamar serta observasi yang tak
berstruktur.
dilakukan terhadap suatu proses atau obyek yang bertujuan untuk merasakan dan
pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui serta untuk memperoleh informasi
2. Wawancara
bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab yang dapat dibangun makna dalam
3. Dokumentasi
dengan pengecekan kebenaran data atau informasi yang diperoleh peneliti untuk
G. Analisis Data
dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi yang selanjutnya diuraikan dan
30
ditarik kesimpulan. Indriantoro (2002) mengatakan bahwa teknik analisis data
adalah bagian dari proses pengujian data yang hasilnya digunakan sebagai butki
dan dianalisis. Menurut Miles dan Huberman (1992) terdapat 3 alur kegiatan
1. Reduksi Data
Reduksi data berlangsung secra terus menerus selama proyek yang berorientasi
akhir lengkap tersusun. Reduksi data merupakan bagian dari analisis. Reduksi
mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara
diverifikasi.
2. Penyajian Data
baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang valid, yang
31
meliputi: berbagai jenis matrik, grafik, jaringan dan bagan. Semuanya dirancang
guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan
mudah diraih. Dengan demikian seorang penganalisis dapat melihat apa yang
sedang terjadi, dan menentukan apakah menarik kesimpulan yang benar ataukah
terus melangkah melakukan analisis yang menurut saran yang dikisahkan oleh
3. Menarik Kesimpulan
Penarikan kesimpulan menurut Miles & Huberman hanyalah sebagian
intersubjektif atau juga upaya-upaya yang luas untuk menempatkan salinan suatu
32
DAFTAR PUSTAKA
33
Robbins, S. 1999. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi Edisi ke 5. Jakarta:
Erlangga.
Robbins. 2011. Organizationl Behavior. Fouteenth Edition. Pearson education.
New Jersey 07458.77-89.
Schein. 1992. Organizational Culture and Leadership. Jossey-Bass. San
Fransisco.
Sobirin, A. 2009. Budaya Organisasi. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan
Sekolah Tinggi Ilmu Percetakan YKPN.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D.
Bandung. Alfabeta.
Sutrisno, E. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama. Cetakan
Pertama. Jakarta: Penerbit Kencana.
Tan, V. S. L.. 2002. Changing Your Corporate Culture. Singapore: Times Books.
Tika, P. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta:
bumi Aksara.
Utami, R. P. 2013. Budaya Organisasi Rumah Sakit Universitas Airlangga. Tesis
Wibowo. 2010. Budaya Organisasi: Sebuah Kebutuhan Untuk Meningkatkan
Kinerja Jangka Panjang. Jakarta: Rajawli Pers.
34
PEDOMAN WAWANCARA
BUDAYA ORGANISASI PADA KALANGAN PEGAWAI PEREMPUAN
DI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DAERAH
PROVINSI SULAWESI UTARA
Faktor Internal
Perempuan
Perempuan
2. Permasalahan apa yang paling besar selama ini yang anda hadapi dan
bagaimana solusinya?
terrjadi di Disnakertrans?
35
2. Inovasi apa yang dilakukan oleh pimpinan Disnakertrans?
pimpinan?
1. Adakah dukungan dari orang sekitar pada saat anda dapat menciptakan
1. Hal apa yang paling besar yang menjadi tuntutan dalam anda
menyelesaikan pekerjaan?
36