HAMKA
PENGARUH TRANSFORMATIONAL
LEADERSHIP DAN BUDAYA ORGANISASI
TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP
BEHAVIOR PADA DIREKTORAT PENSIUN
PNS DAN PEJABAT NEGARA DI BADAN
KEPEGAWAIAN NEGARA
PROPOSAL SKRIPSI
Ghufron Farhan
2002025055
DAFTAR ISI
BAB I ..................................................................................................................................iv
PENDAHULUAN .............................................................................................................iv
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................iv
1.2 Permasalahan .................................................................................................. viii
1.2.1 Identifikasi Masalah ................................................................................ viii
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................. xii
BAB II ............................................................................................................................... xv
TINJUAN PUSTAKA ...................................................................................................... xv
2.1 Gambaran Penelitian Terdahulu .............................................................................. xv
2.2 Organizational Citizenship Behavior ................................................................. xxxv
2.2.1 Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB) ........................... xxxv
2.2.2 Indikator Organizational Citizenship Behavior (OCB) ............................. xxxvi
2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi OCB ................................................. xxxvii
2.2.4 Manfaat OCB Bagi Perusahaan ......................................................................xl
2.3.1 Pengertian Persepsi Transformational Leadership ....................................... xlii
2.3.2 Indikator Transformational Leadership........................................................ xliv
2.3.3 Manfaat Transformational Leadership .......................................................... xlv
2.4 Budaya Organisasi .............................................................................................. xlvii
2.4.1 Pengertian Budaya Organisasi ..................................................................... xlvii
2.4.2 Indikator Budaya Organisasi ............................................................................ l
2.4.3 Manfaat Budaya Organisasi ............................................................................. li
2.5 Keraangka Pemikiran Teoritis ................................................................................liii
BAB III: .............................................................................................................................lv
METODE PENELITIAN .................................................................................................lv
3.1. Desain Penelitian ....................................................................................................lv
3.2. Populasi dan Sampel ..............................................................................................lv
3.2.1. Populasi ............................................................................................................lv
3.2.2. Sampel .............................................................................................................lvi
3.3. Instrumen Penelitian ............................................................................................lvi
3.3.1. Kuesioner .........................................................................................................lvi
3.4. Variabel Penelitian ............................................................................................... lvii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
organisasi yang positif. Di sisi lain, budaya organisasi yang sejalan dengan nilai dan
dari karyawan dan pemimpin demi mencapai target dan sasaran bersama (Khan et
al., 2020)
Budaya Organisasi. Direktur pada Direktorat Pensiun PNS dan Pejabat Negara, Ibu
v
visioner dengan secara aktif melibatkan karyawan dalam visi untuk “mewujudkan
royong”. Budaya kerja di instansi ini di dorong oleh Love and Sense of belonging
merupakan kebutuhan yang berada pada piramida kebutuhan sosial Maslow. yang
yang kuat dan meresapi budaya organisasi yang positif cenderung lebih aktif dalam
untuk memperkuat budaya kerja melalui insentif dan pengakuan yang lebih
dan budaya organisasi dapat berdampak positif pada OCB di suatu perusahaan.
merujuk pada perilaku sukarela dan positif yang dilakukan oleh anggota organisasi
di luar tugas-tugas formal mereka. Ini adalah kontribusi tambahan yang diberikan
karyawan untuk mendukung efektivitas organisasi dan iklim kerja yang positif.
Menurut William dalam penelitian (Rohmat dan Dani, 2021) OCB dibagi menjadi
vi
dua kategori, yaitu OCB-O dan OCB-I. OCB-O merupakan perilaku yang
perilaku yang secara langsung memberi manfaat bagi individu dan secara tidak
pekerjaan yang resmi. Sehingga penting bagi individu di dalam organisasi untuk
menjadi salah satu yang berpengaruh dalam pembentukan perilaku OCB karena
efektif. Setiap perilaku yang dilakukan pemimpin dalam organisasi memiliki cara
yang berbeda atau bisa dikatakan dengan gaya kepemimpinan. Menurut Koesmono
(OCB) Guay & Choi dalam penelitian (Anto Budi Nugroho, 2023). Namun pada
pembentukan OCB pada karyawan Seperti dalam penelitian (Rohmat & Dani,
bersaing dengan organisasi lainnya dan dapat berpengaruh secara positf seperti
Adapun faktor lain yang mempengaruhi OCB selain faktor gaya kepemimpinan
untuk para karyawan dalam bekerja dan budaya organisasi juga merupakan dasar
yang mewakili norma-norma perilaku yang diikuti oleh para anggota organisasi
Sweeney dalam (Budi Alamsyah, 2022) adalah sebagai bentuk komunikasi pesan
yang jelas untuk mengatur tindakan dan prilaku dalam melakukan kegiatan
organisasi. Oleh karena itu dengan adanya budaya organisasi yang kuat pada diri
setiap karyawan dalam perusahaan akan dapat membantu perusahaan tersebut untuk
mencapai tujuannya. Akan tetapi pada penelitian terdahulu Seperti dalam penelitian
(Muthith et al., 2021 ). Budaya organisasi yang diterapkan dalam organisasi tidak
organisasi lainnya.
Leadership dan budaya organisasi secara terpisah, kajian yang lebih komprehensif
Citizenship Behavior (OCB) masih terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini
bertujuan untuk mengisi celah pengetahuan dan memberikan wawasan yang lebih
pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor ini, sehingga perusahaan dapat
merancang strategi kepemimpinan dan pengelolaan budaya yang lebih efektif untuk
1.2 Permasalahan
Dra. Anjaswari Dewi, M.M, Direktur pada Direktorat Pensiun PNS dan
ada?
terhadap OCB:
dan meresapi budaya organisasi yang positif cenderung lebih aktif dalam
mendalam?
Tranformasional:
Pada penelitian ini, peneliti membatasi ruang lingkup dari masalah yang akan
di teliti seperti
1. Lokasi Penelitian:
x
Direktorat Pensiun PNS dan Pejabat Negara. Hasil penelitian mungkin tidak
berbeda.
oleh Ibu Dra. Anjaswari Dewi, M.M, Direktur pada Direktorat Pensiun
OCB:
dan meresapi budaya organisasi yang positif cenderung lebih aktif dalam
karyawan?
Berikut ini adalah tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini berdasarkan
Negara.
organisasi.
Tranformasional:
Pejabat Negara.
dengan implikasi lebih luas untuk dunia bisnis dan manajemen sumber
daya manusia.
xv
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
Citizenship Behavior. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien regresi sebesar 0,458
yang bernilai positif dan nilai sig sebesar 0,000. Pengaruh positif berarti bahwa
adalah Kepala UPTD sebagai pimpinan kerja di UPTD menjadi role models bagi
pekerjaan, sehingga harus mampu menjaga sikap dan tindaknnya dikarenakan hal
faktor yang paling berpengaruh adalah interaksi antara atasan dan bawahan.
Interaksi yang baik antara mereka dapat menghasilkan peningkatan semangat kerja,
inovasi, dan kualitas kerja pegawai. Oleh karena itu, disarankan untuk
memperhatikan dan memperkuat interaksi antara atasan dan bawahan dalam rangka
menunjukkan bahwa dalam konteks Perum Bulog Divre Sulut dan Gorontalo,
kepuasan kerja. Ini mengindikasikan bahwa, dalam konteks Divisi Kelola SDM dan
P2K PDAM Surya Sembada Surabaya, persepsi dukungan organisasi tidak secara
karyawan. Di sisi lain, budaya organisasi terbukti memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap OCB, serta memberikan dampak positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja. Temuan ini menegaskan peran penting budaya organisasi dalam
karyawan.
signifikan terhadap OCB, dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Oleh karena itu,
semua hipotesis dalam penelitian ini diterima. Temuan ini menunjukkan bahwa
Oetomo Kulon Progo. Implikasi dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
xviii
signifikan terhadap OCB, dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Oleh karena itu,
semua hipotesis dalam penelitian ini diterima. Temuan ini menunjukkan bahwa
Oetomo Kulon Progo. Implikasi dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
mereka. Selain itu, efikasi diri juga memainkan peran penting dalam meningkatkan
OCB, dengan temuan bahwa semakin tinggi tingkat efikasi diri karyawan, semakin
Sementara itu, budaya organisasi memiliki pengaruh positif dan signifikan secara
pengaruh positif dan signifikan secara langsung terhadap OCB, sementara budaya
komitmen afektif.
keterikatan karyawan dan OCB di Kantor Direksi PT. Perkebunan Nusantara III
terhadap OCB karyawan di PT Nasru Putra Group. Hal ini dibuktikan oleh nilai
signifikansi yang lebih kecil dari 0,05, dengan nilai signifikansi sebesar 0,000, yang
terhadap OCB karyawan. Begitu juga, hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel
Nasru Putra Group. Nilai signifikansi yang kurang dari 0,05, yakni 0,000,
hanya tingkat komitmen tetapi juga perilaku positif di tempat kerja. Selain itu,
xxi
kepuasan kerja juga terbukti memainkan peran krusial dalam membentuk komitmen
Penelitian yang dilakukan (Christine et al., 2020 Hasil dari penelitian ini
Organisasi karyawan. Dengan demikian, temuan ini dapat menjadi landasan bagi
manajemen untuk mengembangkan strategi dan kebijakan yang lebih efektif dalam
kepuasan kerja tidak memiliki pengaruh signifikan. Ketiga variabel ini memiliki
kerja, dan komitmen. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa keberhasilan
memahami faktor lain yang mungkin lebih dominan dalam meningkatkan kinerja
Penelitian yang dilakukan (Ghaith et al., 2019) Temuan dari penelitian ini
setelah melalui tahap studi pendahuluan. Selain itu, data yang diperoleh
diandalkan (antara 0,753 hingga 0,938) juga menegaskan kehandalan variabel yang
pekerja sosial di China. Dua mekanisme yang menjadi perhatian utama dalam
penelitian ini, yakni modal sosial di tempat kerja dan otonomi profesional, juga
Penelitian Terdahulu
Tabel 1
NO Nama Judul Penelitian Variabel Haisil
1 Mochamad Analyzing Factors X: Quality of Quality of Work
Vrans Affecting Work Life X1, Life X1,
Romi, Employee's Organizational Organizational
(2023) Organizational Culture X2, Job Culture X2, Job
Citizenship Satisfaction X3 Satisfaction X3
Behavior Post- Y: Berpengaruh
Pandemi Covid-19 Organizational positif pada
(2023) Citizenship variable Y
Behavior Post Organizational
COVID 19 Citizenship
Pandemic Behavior
(Lanjutan)
Tabel 1
(Lanjutan)
Tabel 1
(Lanjutan)
Tabel 1
(Lanjutan)
Tabel 1
(Lanjutan)
Tabel 1
(Lanjutan)
Tabel 1
(Lanjutan)
Tabel 1
(Lanjutan)
Tabel 1
(Lanjutan)
Tabel 1
(Lanjutan)
Tabel 1
Behavior (OCB) merujuk pada perilaku sukarela yang dilakukan oleh anggota
organisasi di luar tugas-tugas utama atau tanggung jawab formal mereka. OCB
mencakup aktivitas dan tindakan yang tidak secara eksplisit tercantum dalam
Masih dalam penlitian (Enong Rostiawati, 2022) Konsep ini pertama kali
diperkenalkan oleh Dennis Organ pada tahun 1980-an dan sejak itu telah menjadi
fokus utama dalam studi perilaku organisasional. OCB dilihat sebagai sesuatu yang
kepuasan kerja, dan citra organisasi. Penting untuk dicatat bahwa OCB
berkontribusi pada atmosfer kerja yang positif dan dapat meningkatkan kinerja
formal.
SDM dengan baik, setiap pemimpin dan manajer serta bagian yang
pula
maka dapat disimpulkan bahwa OCB adalah bentuk perilaku individual atau
Dengan demikian organisasi yang memiliki OCB yang baik akan memiliki
b) Courtesy (Kesopanan):
e) Conscientiousness (Kejujuran):
melaksanakan tugas-tugas.
Citizenship Behavior (OCB) dan apa yang dapat mendorong faktor faktor karyawan
b) Adanya faktor situasional tertentu yang terkait dengan OCB. Antara lain
dari pekerjaan” dan faktor yang disebut “di luar peran” karywan sering kali
karyawan
dari tugas pekerjaan normal mereka. Dalam dunia kerja yang dinamis
dimana tugas tugas makin banyak dan dilakukan dalam tim yang
Lestari, 2021) sejumlah faktor yang mempengaruhi berbagai bentuk OCB antara
a) Kepribadian
Pola perilaku yang khas bagi setiap individu, mencakup faktor seperti sifat,
b) Budaya Organisasi
c) Iklim Organisasi
organisasi.
d) Kepuasan Kerja
e) Komitmen Organisasi
f) Kepemimpinan Transformasional
h) Umur Pegawai
i) Keterlibatan Kerja
xl
j) Kolektivisme
k) Keadilan Organisasi
b) Peningkatan Produktivitas:
kerja yang lebih harmonis dan kolaboratif. Hal ini dapat meningkatkan
kepuasan kerja yang lebih tinggi. Tingkat kepuasan kerja yang tinggi dapat
OCB dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif, yang pada
OCB dapat membantu menciptakan iklim kerja yang positif dan ramah,
karyawan di luar tugas utama mereka yang memberikan kontribusi positif terhadap
Organ pada 1980-an dalam penelitian (Enong, 2022), telah menjadi fokus utama
dalam studi perilaku organisasional. OCB dianggap lebih dari kewajiban formal,
Pendapat dari berbagai ahli, seperti Robbins, Mayfield, dan Widodo, menyatakan
bahwa OCB melibatkan perilaku ekstra yang tidak termasuk dalam kewajiban
Selain itu, indikator OCB yang diidentifikasi oleh Organ mencakup altruism,
Wirawan.
juga dapat menjadi kunci untuk mencapai kinerja dan keberlanjutan organisasi yang
lebih baik.
dalam penelitian yang sama (Roby, 2020) Abu dan Al’omari. Memberikan
transformasional pada diri karyawan antara lain, menggerakkan semua sumber daya
dan membesarkan kolega subordinate untuk mencapai kesadaran yang lebih be sar
yang jelas, harapan yang tinggi, dukungan dan pengakuan, serta kemampuan untuk
meningkatkan motivasi, tidak hanya dalam diri pemimpin tetapi juga dalam
hanya gaya kepemimpinan, tetapi juga suatu filosofi dan pendekatan yang
organisasional.
Y. Taroreh 2020)
kepada setiap individu dalam tim, memastikan kebutuhan dan potensi mereka
positif bagi individu, tim, dan organisasi secara keseluruhan. Berikut adalah
tim dengan menyampaikan visi yang inspiratif dan menantang. Hal ini
bekerja lebih keras dan lebih cerdas untuk mencapai tujuan bersama.
c) Pengembangan Individu:
e) Pertumbuhan Karir:
kepemimpinan.
pemikiran kreatif dapat membantu tim menemukan solusi yang baru dan
efektif.
karyawan.
positif pada kinerja individu dan tim, tetapi juga pada kemajuan dan keberlanjutan
meningkatkan kinerja individu dan tim, tetapi juga memberikan dampak positif
Menurut Schein dalam penelitian ( Endang et. al, 2022) Budaya organisasi
adalah budaya yang merujuk pada makna bersama dengan para anggotanya yang
membedakan satu organisasi dari yang lain. Budaya organisasi memainkan peran
menciptakan kesatuan serta arah bersama. Menurut Harvey dan Brown dalam
penelitian Ivancevich yang dikutip oleh penelitian (Siti Zahreni, 2021). Budaya
organisasi juga dapat dipahami sebagai apa yang dirasakan oleh karyawan,
Kreitner dan Kinicki dalam penelitian yang dilakukan oleh (Genita G. Lumintang
f) Keagresifan
g) Stabilitas
a) Involvement (Keterlibatan):
b) Consistency (Konsistensi):
organisasi.
d) Mission (Misi):
Menunjukkan fokus organisasi pada tujuan jangka panjang dan visi yang
jelas.
a) Pelaksanaan Norma:
b) Pelaksanaan Nilai-nilai:
c) Kepercayaan:
anggota.
Sifat agresif dalam bekerja menandakan semangat juang dan tekad untuk
kalangan anggota.
perusahaan, di antaranya:
Budaya yang positif dan sesuai dengan nilai karyawan dapat menjadi
faktor daya tarik bagi bakat baru. Selain itu, budaya yang baik juga dapat
dan kesatuan, daya tarik dan retensi karyawan, serta peningkatan kinerja dan
liii
organisasi.
menjadi salah satu yang berpengaruh dalam pembentukan perilaku OCB karena
mereka untuk terlibat dalam prilaku kewarganegaraan organisasi (OCB) Guay &
Choi, 2015 dalam penelitian (Anto Budi Nugroho, 2023). Gaya Kepemimpinan
berpengaruh secara positf seperti yang dilakukan dalam penelitian (Nur Wahyu,
2021). Dan penelitian yang dilakukan (Anto Budi Nugroho, 2023) yang
liv
citizenship behavior
dan kesejahteraan. Budaya yang sehat mengatasi kedua bidang tersebut dengan
organisasi berfungsi untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman untuk para
karyawan dalam bekerja dan budaya organisasi juga merupakan dasar yang
mewakili norma-norma perilaku yang diikuti oleh para anggota organisasi untuk
bekerja di organisasi tersebut. Oleh karena itu dengan adanya budaya organisasi
yang kuat pada diri setiap karyawan dalam perusahaan akan dapat membantu
BAB III:
METODE PENELITIAN
Pada bab ini, penelitian akan dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan
dengan menganalisis data atau teori dengan cara menyajikan suatu fakta atau data
suatu penelitian.
3.2.1. Populasi
Pensiun PNS dan Pejabat Negara di Badan Kepegawaian Negara yang berjumlah
responden.
lvi
3.2.2. Sampel
Sampel merujuk pada sebagian kecil dari populasi yang memberikan gambaran
umum atau representatif terhadap keseluruhan populasi, sesuai dengan definisi oleh
metode sample jenuh, sempel jenuh ialah teknik pengambilan sampel apabila semua
populasi digunakan sebagai sempel dan dikenal juga dengan istilah sensus
(Sitohang, 2019). untuk memilih sampel dari pegawai di Direktorat Pensiun PNS
3.3.1. Kuesioner
pengumpulan data untuk memahami individu dengan cara memberikan suatu daftar
Menurut Sukardi dalam penelitian (Susilo & Gudnanto, 2022) ada 4 point yang
memiliki kemampuan untuk memengaruhi variabel lain (Ansori, 2020: 62). Dalam
memiliki potensi untuk memengaruhi variabel lainnya. Dalam hal ini variabel
independennya adalah
tujuan bersama?
Negara?
dan kreativitas?
lviii
Variabel dependen merupakan elemen dalam penelitian yang dapat berubah atau
dipengaruhi oleh variabel lain (Ansori, 2020: 62). Dalam penelitian ini, variabel
dependen mengacu pada variabel yang bersifat bergantung atau dapat dipengaruhi
organisasi?
c) Sejauh mana Anda merasa bahwa OCB dihargai dan diakui oleh
Tempat penelitian ini akan difokuskan pada Direktorat Pensiun PNS dan Pejabat
penyampaian seminar proposal dan akan berlanjut hingga semua data yang
Data primer adalah informasi yang dikemangkan atau dikumpulkan oleh peneliti
secara langsung dan bersifat spesifik (Fatchur Rohman, 2021 :38) Dalam penelitian
lix
ini, kami mengumpulkan data primer secara cermat untuk menganalisisnya dengan
regresi linear berganda melalui perangkat lunak SPSS. Proses ini memungkinkan
Menurut (Supriadi, 2020: 216), regresi linear berganda merujuk pada hubungan
linier antara dua atau lebih variabel independen dengan variabel dependen. Analisis
memiliki korelasi positif atau negatif dengan variabel dependen, serta untuk
peningkatan atau penurunan. Dalam konteks penelitian ini, analisis regresi linear
Keterangan:
α = Konstanta
β = Koefisien Regresi
X1 = Transformational Leadership
lx
X2 = Budaya Organisasi
ε = Standard Error
termasuk analisis regresi untuk menguji hubungan antara variabel independen dan
variabel dependen.
Ordinary Least Squares (OLS) sangat ditekankan. Jika hasil pengujian memenuhi
syarat, model regresi dapat dianggap sebagai Best Linear Unbiased Estimator
(BLUE). Namun, ketika pengujian tidak memenuhi kriteria asumsi, model regresi
tersebut menjadi rentan terhadap bias dan menyulitkan interpretasi yang tepat,
seperti yang diungkapkan oleh (Riyanto & Hatmawan, 2020: 137). Oleh karena itu,
pengujian asumsi klasik menjadi tahap kritis dalam memastikan validitas dan
keandalan hasil analisis regresi dalam konteks penelitian ini. Berikut pengujian
1. Uji Normalitas
Sebaliknya, jika nilai signifikansi kurang dari atau sama dengan 0,05,
2. Uji Multikolinearitas
Inflation Factor (VIF). Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai
3. Uji Heteroskedastisitas
Hatmawan, 2020: 139). Model regresi yang dianggap baik adalah yang
4. Uji Autokorelasi
Sebuah model regresi dianggap baik jika tidak ada autokorelasi. Uji
4 – dL < d < 4
adalah suatu asumsi atau anggapan dugaan teoritis yang dapat ditolak atau tak
lxiii
ditolak secara empiris. Penentuan apakah hipotesis dapat ditolak atau tak ditolak
signifikan.
b) Jika nilai signifikansi (sig) lebih besar dari 0,05, maka hipotesis
a) Jika nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel, maka hipotesis
signifikan.
b) Jika nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel, maka hipotesis tidak
b) Jika nilai signifikansi (sig) lebih besar dari 0,05, maka hipotesis
a) Jika nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel, maka hipotesis
b) Jika nilai F hitung lebih kecil dari nilai F tabel, maka hipotesis
merupakan alat evaluasi untuk menilai sejauh mana model mampu menjelaskan
dengan baik.
lxvi
Daftar Pustaka
Zhang, H., Liu, Z., & Wang, Y. (2020). How Transformational Leadership
Positively Impacts Organizational Citizenship Behavior In Successful
Chinese Social Work Service Organizations. Nonprofit Management And
Leadership, 30(3), 467–485. Https://Doi.Org/10.1002/Nml.21391
Ansori. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif (Edisi Kedua). Surabaya: Airlangga
University Press.
Endang Tri Wahyuni1, F. S. (2022). Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Kerja
Dan Komitmen Organisasi Terhadap Organizational Citizenship Behavior
(OCB) Karyawan PT. Bedjoe Oetomo Kulon Progo.
Fatchur Rohman, R. A. (2021). Methodologi Penelitian Pemasaran. Malang: UB
Press.
Hantono. (2020). Metodologi Penelitian Skripsi Dengan Aplikasi SPSS.
Yogyakarta: Deepublisher.
Hatmawan, R. &. (2020). Metode Riset Kuantitaitf Penelitian Di Bidang
Manajemen, Teknik, Pendidikan Dan Eksperimen. Yogyakarta: Deepublish.
Kusuma, D. (2020). Pengujian Hipotesis (Deskriptif, Kompratif Dan Asosiatif).
Jombang, Jawa Timur: Lppm Universitas Kh.A Wahab Hasbullah.
Sitohang, K. (2019). Methode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Universitas Katolik
Indonesia Atma Jaya.
Supriadi. (2020). Metode Riset Akuntasi. Yogyakarta: Deepublish.
Susilo Rahardjo, G. (2022). Pemahaman Individu Teknik Nontes. Jakarta: Prenada
Media.
Alamsyah, B. (2022). Kepemimpinan dan Budaya Organisasi. Jakarta: CV. Azka
Pustaka.