Anda di halaman 1dari 23

Kelas : A

KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI

RESUME TUGAS
MATA KULIAH DASAR MANAJEMEN

DOSEN PENGAMPU
SITI AISYAH ., SP., MM

Oleh :
Fahmi Naha Bafil’Amali
122120005

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas resume mata

kuliah Dasar Manajemen dengan judul “Kepemimpinan Dalam Organisasi”.

Tugas penulisan resume ini disusun untuk memenuhi sebagian tugas mata kuliah

“.Dasar Manajemen”, Program Studi Agribisnis/Agroteknologi Fakultas Pertanian

Unversitas Swadaya Gunung Jati Cirebon.

Dalam penyusunan tugas kajian lapangan ini, penulis banyak mendapatkan

bantuan, bimbingan dan arahan dari semua pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Siti Aisyah, SP., MM sebagai Dosen Pembimbing Mata Kuliah Dasar Manajemen

Fakultas Pertanian Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon.

2. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil.

3. Rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu, yang tidak bisa disebutkan

satu persatu.

Dalam penyusunan resume tugas ini penulis menyadari masih banyak

kekurangan dan kelemahannya, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik

untuk perbaikan penyusunan selanjutnya. Semoga tugas resume ini dapat bermanfaat

khususnya bagi penulis pribadi dan umumnya bagi pembaca.

Cirebon, Januari 2023

Penulis, Fahmi Naha Bafil’Amali

ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR TABEL v
I. PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang................................................................................ 1
1.2. Pentingnya Mempelajari Kepemimpinan Dalam Organisasi ........ 2
1.3. Tujuan Mempelajari Kepemimpinan Dalam Organisasi.............. 2
II. PENGERTIANKEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI ................ 4
2.1. Pengertian Kepemimpinan Dalam Organisasi Secara
Etimologi………………………………………………………… 4
2.2. Pengertian Kepemimpinan Dalam Organisasi Secara 4
Terminologi ...............................................................................
III.GAYA DAN MODEL KEPEMIMPINAN.............................................. 5
3.1. Gaya Otoriter .......................................................................... 5
3.2. Gaya Demokratis.......................................................................... 5
3.3. Gaya Situasional........................................................................... 6
IV. HAKEKAT KEPEMIMPINAN ............................................................ 7
V. KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF………………………………... 9
VI. STUDI KASUS KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
JURNALISKTIK SMAN 1 KARANGWARENG………………………... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 18

iii
DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

1. Kepemimpinan Efektif ..................................................................................... 10


2. Struktur Organisasi SORA. ……………………………………………………. 12

iv
DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

1. Kepemimpinan Situasional............................................................................. 6

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.

Organisasi atau perusahaan merupakan lembaga yang memiliki struktur organisasi.


Struktur organisasi merupakan “pola jaringan hubungan antara berbagai macam jabatan
dan para pemegang jabatan” (Wursanto, 2009: 108). Sebagai pola jaringan hubungan
antara berbagai macam jabatan dan pejabatnya, maka dalam kegiatan sehari-hari akan
terjadi saling hubungan antara atasan dengan bawahan dan sebaliknya. Hubungan
tersebut memiliki banyak macam, seperti koordinasi, pemberian perintah, pelaporan,
pengawasan, dan banyak macam kegiatan lainnya. Untuk melakukan kegiatan-kegiatan
tersebut maka harus ada seseorang yang disebut sebagai pemimpin. Adanya seorang
pemimpin dalam sebuah organisasi, maka ada kegiatan yang disebut memimpin.
Kegiatan memimpin merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan dalam
menjalankan kegiatan organisasi secara keseluruhan. Kegiatan memimpin tersebut
dikenal dengan sebutan kepemimpinan. Kepemimpinan dimaksudkan untuk melakukan
koordinasi dari berbagai macam bagian dan sumber daya organisasi yang ada.
Koordinasi tersebut dilakukan untuk memberdayakan semua sumber daya sesuai dengan
kapasitas masing-masing sehingga semua sumber daya yang ada saling terkait sebagai
suatu sistem untuk mencapai satu tujuan, yaitu tujuan organisasi.
Kepemimpinan merupakan tulang punggung pengembangan organisasi, karena tanpa
kepemimpinan yang baik akan sulit untuk mencapai tujuan organisasi. Pola
kepemimpinan memainkan peranan penting, dalam meningkatkan kinerja karyawan.
Bagaimana tidak, karena sesungguhnya seluruh faktor eksternal yang dapat
meningkatkan kinerja individual karyawan itu datang dari penampilan dan pola
kepemimpinan.

vi
Pada sekelompok pemimpin lainnya menerapkan pola kepemimpinan yang
berorientasi pada manusia (human oriented). Pemimpin memusatkan perhatiannya pada
kegiatan dan masalah kemanusiaan yang dihadapi, baik bagi dirinya maupun bagi
karyawan. Kepemimpinan pada golongan ini lebih populis dibanding pola yang
terdahulu, karena dipandang memperhatikan masalah-masalah riil yang dihadapi
karyawan.

1.2 Pentingnya mempelajari Kepemimpinan Dalam Organisasi

1. Kepemimpinan akan menjadi faktor penentu keberhasilan dalam suatu


organisasi. Hal ini dikarenakan kepemimpinan menjadi titik pusat adanya
perubahan signifikan dalam organisasi, kepemimpinan menjadi kepribadian
yang memiliki dampak dan kepemimpinan merupakan seni dalam menciptakan
kesesuaian dan kestabilan organisasi.
2. Agar dapat memimpin organsasi dan perusahaan dengan baik
3. Penting untuk memningkatkan dan mengatur organisasi dengan baik

1.3 Tujuan mempeajari kepemimpinan dalam organisasi

1) Kepemimpinan dalam organisasi memiliki tujuan untuk membantu terbentuknya


suatu iklim sosial yang baik. Iklim sosial juga akan mempengaruhi kinerja dan
kenyamanan setiap anggota yang terdapat di dalam kelompok.
2) Kepemimpinan dalam organisasi memiliki tujuan untuk membantu terbentuknya
suatu iklim sosial yang baik. Iklim sosial juga akan mempengaruhi kinerja dan
kenyamanan setiap anggota yang terdapat di dalam kelompok. Iklim sosial
merupakan suatu konsep yang abstrak dan berada di dalam organisasi, meski
abstrak tapi dapat dirasakan pengaruhnya.
3) Kepemimpinan yang ada dalam sebuah organisasi memiliki tujuan untuk
membantu menetapkan prosedur kerja yang harus dipatuhi setiap anggotanya.
Prosedur kerja merupakan tahapan yang urut dengan tujuan, supaya aktivitas
yang dikerjakan bisa berjalan dengan lancar. Munculnya tahapan membuat
setiap anggota dalam organisasi tidak bingung melaksanakan tugas.

vii
4) Kepemimpinan dalam organisasi memiliki fungsi membantu melakukan organisir
setiap anggota dalam mengatasi diri sendiri. Melakukan organisasi pada diri sendiri,
dalam artinya mengatur dan menyusun setiap bagian dalam organisasi, baik
orangnya maupun yang lain sehingga menjadi kesatuan.
5) Mengkoordinir yang berarti suatu bagian integral dari seluruh fungsi manajerial dan
menjadi inti dari ilmu manajemen. Koordinasi secara etimologis berarti kegiatan
penertiban mengatur atau menciptakan segala sesuatu agar berjalan lancar secara
bersamaan. Sementara koordinasi merupakan tindakan pengaturan elemen yang
sangat kompleks.
6) Kepemimpinan dalam sebuah organisasi mampu membantu dalam mengambil
sikap dan keputusan bersama untuk keberlangsungan organisasi. Pembuatan
keputusan merupakan bagian kunci dalam kepemimpinan dengan peran penting.
Khususnya saat pemimpin melaksanakan fungsi perencanaan yang menyangkut
dengan keputusan penting.

viii
BAB II

PENGERTIAN KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI

2.1 Pengertian Kepemimpinan Dalam Organisasi Secara Etimologi

Secara etimologis istilah kepemimpinan dalam kamus bahasa InggrisIndonesia Jhon


Echols merupakan terjemahan dari kata leadership (bahasa Inggris), yang berarti
kepemimpinan. Sementara itu, kata kepemimpinan berasal dari akar kata pemimpin,
yang berarti seseorang yang dikenal oleh dan berusaha untuk mempengaruhi para
pengikutnya, untuk merealisasikan apa yang menjadi visinya.kepemimpinan
adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktifitas yang berkaitan dengan
pekerjaan dari anggota kelompok. ( Stoner 1996 )

2.2 Pengertian Kepemimpinan Dalam Organisasi Secara Terminologi

Dalam pengertian terminology terdapat beberapa pengertian kepemimpinan yang


dikemukakan oleh beberapa ahli.Dalam Ensiklopedi Umum diterangkan bahwa
kepemimpinan adalah, hubungan yang erat antara seseorang dengan sekelompok
manusia kerena adanya kepentingan bersama, hubungan itu ditandai oleh tingkah laku
yang tertuju dan terbimbing dari pada manusia yang seorang itu.Manusia atau orang ini
biasanya disebut dengan memimpin atau pemimpin, sedang kelompok manusia yang
mengikutinya disebut yang dipimpin.
Pendapat lain juga mengemukakan menurut Robbins (2016 : 127) bahwa “Pemimpin
(leader) adalah seseorang yang dapat mempengaruhi orang lain dan memiliki otoritas
manajerial. Kepemimpinan (leadership) merupakan 8 proses memimpin sebuah
kelompok itu dalam mencapai tujuannya. Kepemimpinan adalah apa yang dilakukan
pemimpin”. Menurut Sutrisno (2014 : 213) “Kepemimpinan adalah suatu proses
kegiatan seseorang untuk menggerakkan orang lain dengan memimpin, membimbing,
memengaruhi orang lain, untuk melakukan sesuatu agar dicapai hasil yang diharapkan”.

ix
BAB III

MODEL ATAU GAYA KEPEMIMPINAN

3.1 GAYA OTORITER

Gaya kepemimpinan otokratisasi disebut juga kepemimpinan diktator atau direktif.


Orang yang menganut pendekatan ini mengambil keputusan tanpa konsultasi dengan
para pegawai yangharus melaksanakannya atau pegawai yang dipengaruhi keputusan
tersebut. Pemimpin menentukan apa yang harus dilakukan orang lain dan
mengharapkan mereka mematuhinya. Gaya kepemimpinan ini berdasarkan terhadap
kekuasaan dan paksaan yang mutlak harus dipatuhi.
Gaya kepemimpinan otoriter, pemimpin menentukan sendiri dan dalam rencana untuk
kelompoknya, membuat keputusan-keputusan sendiri namun mendapatkan tanggung
jawab penuh. Bawahan harus patuh dan mengikuti perintahnya, jadi pemimpin tersebut
menetukan atau mendiktekan aktivitas dari anggotanya. (Wibowo 2011)

3.2 GAYA DEMOKRATIS

Gaya kepemimpinan ini dikenal pula dengan istilah kepemimpinan konsultatif atau
konsensus. Orang yang mengatur pendekatan ini melibatkan para pegawai yang harus
melaksanakan keputusan dalam proses pembuatannya. Sebenarnya yang membuat
keputusan akhir adalah pemimpin. Tetapi hanya setelah menerima masukan dan
rekomendasi dari anggota tim. Kritik terhadap pendekatan ini menyatakan bahwa
kepemimpinan demokratis sesuai dengan sifatnya, cenderung menghasilkan keputusan
yang paling popular atau disukai tidak selalu merupakan keputusan terbaik, dan bahwa
kepemimpinan demokratis sesuai dengan sifatnya, cenderung menghasilkan keputusan
yang disukai daripada keputusan yang tepat. Gaya ini juga dapat mengarah pada
kompromi yang pada akhirnya memberikan hasil yang diharapkan.

x
Robbins Coulter (2010:149) menyatakan bahwa gaya demokratis
menggambarkan pemimpin yang melibatkan karyawan dalam membuat keputusan,
mendelegasikan wewenang dan menggunakan umpan balik sebagai kesempatan untuk
melatih karyawan.

3.3 GAYA STUASIONAL

Sebenarnya model kepemimpinan yang satu ini berasal dari teori kepemimpinan yang
awalnya muncul dari seorang tokoh dengan nama Paul Hersey.Dalam teori tersebut,
dikatakan bahwa gaya kepemimpinan ini merupakan kemampuan seorang pemimpin
dalam memilih strategi kepemimpinan yang paling tepat.Yang mana dalam hal ini
membutuhkan komunikasi dua arah antara pemimpin dan bawahan untuk mencari mana
metode yang sesuai.Sehingga setiap kondisi yang terjadi dalam organisasi maupun
perusahaan dapat menjadi dasar untuk mengambil keputusan (Paul Hersey dan Ken
Blanchard 1969) ciri – ciri pemimpin situasional :
 Mengarahkan/telling (S1): Pemimpin memberi tahu bawahan apa yang harus
dilakukan, kemudian menjelaskan bagaimana cara melakukannya.
 Menjual/selling (S2): Pemimpin bertujuan 'menjual' ide dan pesan kepada
bawahan untuk membuat mereka paham dan ikut serta dalam proses dan tugas.

Tabel 1.1
Sumber: Hilary’blog

xi
BAB IV

HAKEKAT KEPEMIMPINAN

Dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi, perusahaan


sampai dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin, kepemimpinan serta
kekuasaan. Ketiga kata tersebut memang memiliki hubungan yang berkaitan satu
dengan lainnya. Beberapa ahli berpandapat tentang Pemimpin, diantaranya :
- Menurut H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang
kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari
pekerjaannya dalam mencapai tujuan.
- Menurut Fathoni Abdurrahmat (2006:37) Kepemimpinan (leadership) merupakan titik
berat kunci keberhasilan manajemen, kepemimpinan adalah suatu usaha dari pemimpin
untuk mempengaruhi tingkah laku orang lain supaya mau mengikuti apa yang
diinginkan pemimpin tersbut dalam rangka mencapai tujuan bersama
. - Menurut Cyriel O’Dennell kepemimpinan adalah mempengarhui orang lain agar ikut
serta dalam mencapai tujuan umum (http://edushandsome.multiply.com). 17
- Sedangkan menurut george P. Terry kepemimpinan adalah kegiatan dalam
mempengaruhi orang lain untuk bekerja keras dengan penuh kemauan untuk tujuan
kelompok (George P Terry dalam Thoha, Miftah, 2004:259).
- Menurut Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang menggunakan
wewenang formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan
yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai
tujuan perusahaan.
- Menurut Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu
menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya.
Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius, - dalam artian
menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara kumulatif,
kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang
berlainan.

xii
- Menurut Lao Tzu, Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu
mengembangkan orang lain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan
pemimpinnya itu.
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang
lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses
mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut
untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
Sedangkan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau
melakukan apa yang diinginkan pihak lainnya.”The art of influencing and directing
meaninsuch away to abatain their willing obedience, confidence, respect, and loyal
cooperation in order to accomplish the mission”.
Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang – orang
sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek, dan kerjasama
secara royal untuk menyelesaikan tugas Kekuasaan adalah kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan apa yang diinginkan pihak lainnya.
Ketiga kata yaitu pemimpin, 19 kepemimpinan serta kekuasaan yang dijelaskan
sebelumnya tersebut memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk
menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak
faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung
pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya,
keterampilan, bakat, sifat – sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang mana
nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan
diterapkan.
Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan sesuatu
fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang
bersangkutan. Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :
1. Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanakan administrasi dan
menyediakan fasilitasnya.
2. Fungsi sebagai Top Manajemen, yakni mengadakan planning, organizing, staffing,
directing, commanding, controling, dsb.

xiii
BAB V
KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF

Menurut Edwin A. Locke (1991) terdapat empat kunci untuk memimpin dengan
sukses yang ditunjukkan dalam model kepemimpinan. Empat kunci ini adalah:
1. Alasan dan sifat-sifat pemimpin/Motives dan traits.
2. Pengetahuan, keahlian, dan kemampuan /Knowledge, Skills, and Ability/KSAs
3. Visi
4. Implementasi dari visi
Kepemimpinan didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan orang lain
melakukan tindakan untuk mencapai tujuan bersama. Terdapat perbedaan kontras antara
kepemimpinan dan diktator. Diktator mengejar pihak lain untuk bertindak dengan
kekerasan fisik ataupun ancaman di bawah kekuatan fisik. Beberapa diktator yakin
menggunakan aktivitas karakteristik kepemimpinan seperti menawarkan visi. Beberapa
orang berpendapat bahwa seorang pemimpin yang efektif dapat menyebabkan
pengikutnya secara tidak sadar dengan kemampuan dirinya berkorban demi organisasi
(Bass, 1985 dalam Locke, et al, 1991).
Definisi yang lebih baik dari pemimpin efektif mengerjakan dengan menghargai
bawahannya dengan kemampuan diri mereka dalam mencapai visi yang telah
diformulasikan dan bekerja untuk mewujudkannya. Terdapat beberapa hal bagaimana
pemimpin memotivasi bawahan yaitu:
1. Meyakinkan bawahan bahwa visi organisasi (dan peran bawahan dalam hal ini)
penting dan dapat dicapai.
2. Menantang bawahan dengan tujuan, proyek, tugas, dan tanggung jawab
3.Memberikan penghargaan kepada bawahan yang berkinerja baik dengan penghargaan,
uang, dan promosi.
Keahlian teknologi sering memfasilitasi kemampuan untuk memimpin organisasi.
Pengetahuan pada organisasi dan industri merupakan faktor yang lebih penting daripada
pendidikan formal (Gabarro, 1987; Kotter, 1988 dalam Locke, et al, 1991).
Keahlian/Skills pemimpin terdiri dari:

xiv
1. People skills/interpersonal skill terdiri dari: listening, oral communication,
networkbuilding, conflict management, and assessing self dan lainnya (Bray, Campbell,
and Grant, 1974; Dunnette, 1971; Kotter, 1982; Yukl, 1989 dalam Locke, et al, 1991)
2. Management Skills. Keahlian administratif adalah penting dalam fungsi managemen
tradisional yang memfasilitasi aktivitas sehari-hari pada organisasi. Keahlian
managemen yang efektif dikembangkan oleh Boyatzis, 1982 dalam Locke, et al, 1991
merupakan keahlian dalam penyelesaian masalah, termasuk logika berpikir dan
konseptualisasi.
3. Kemampuan/Ability pemimpin. Kemampuan kognitif (kecerdasan) adalah asset
pemimpin karena pemimpin harus mencari, mengintegrasi, dan menginterpretasikan
sejumlah besar informasi.
Fungsi kunci seorang pemimpin adalah membangun visi organisasi dan
mengkomunikasikan kepada bawahan. Terdapat beberapa karakteristik dari pernyataan
visi yaitu: ringkas, jelas, abstrak, menantang, orientasi ke depan, stabilitas, dan
disenangi. Kebijakan dan prosedur yang spesifik diperlukan untuk
mengimplementasikan visi ini terdiri dari enam kategori yaitu:
1. Menstrukturisasi
2. Menyeleksi, melatih, dan menyesuaikan diri bawahan
3. Memotivasi bawahan
Gambar 1.1,kepemimpinan efektif

Sumber: L James. Gibson et al. Organization: Behavior, Structur, Processes,


International Edition, (New York: McGraw-Hill/Irwin, 2004), p. 314

xv
BAB VI

STUDI KASUS KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI JURNALISTIK


SMAN 1 KARANGWARENG

A. SEJARAH JURNALISTIK SMA NEGERI 1 KARANGWARENG

Jurnalistik Sma Negeri 1 Karangwareng di bentuk pada tahun 2020 pada bulan
agustus, dan di resmikan 1oktober 2020 dengan nama SORA yang berarti “suara” dalam
bahasa sunda, latar belakang SORA terbentuk itu karena kurangnya organisasi
kemasyarakatan dan penyalur suara dari siswa maupun rakyat desa sekitar, pada Maulid
Nabi 2020 terbentuklah kepanitian khusus yang memiliki kapabilitas di bidang
computer,public speaking, untuk mejalankan acara tersebut, acara maulid nabi secara
live streaming di youtube. Lalu setelah itu sekolah menjalin kerjasama dengan salah
satu kafe di desa sedong untuk memperomosikan produk kewirausahaan Sman 1
karangwareng berupa wawawncara dan di siarkan lewat live streaming, dan sekaligus
memperkenalkan organisasi jurnalistik yang sudah resmi dan terstruktur.pembentukan
organisasi jurnalistik ini di cetuskan oleh ketua osis angkatan 2020 dan wakilnya yaitu
Aidah Shobihah dan Sectio Putra Cesar.

B. STUDI KASUS

Kepemimpinan dalam Organisasi Jurnaliski di SMA Negeri 1


Karangwareng,organisasi yang berada dibidang Kewartawanan atau jurnalisme yaitu
kegiatan menghimpun berita, mencari fakta, dan melaporkan peristiwa organisasi ini
bernama sora dan bertujan untuk menjadi suara dari siswa dan juga masyarakat desa
sekitar. Organisai ini sudah berdiri selama 2 tahun yang dipimpin oleh seorang
direktur.dan memilik 5 divisi di dalamnya yaitu, foto/videografi ,public
speaking,editing,writer,dan juga creative. Tapi pada 2021 ada penggabungan divisi
antara writer dan creative karena job kedua divisi ini saling terkait, creative di gabung

xvi
dengan writer dan di tahun 2022 ini hanya ada 4 divisi yaitu, foto/videografi, public
speaking, editing, dan writer.

STRUKTUR ORGANISASI
JURNALISTIK SMAN 1 KARANGWARENG TAHUN 2021/2022
“SORA”
( gambar 2.1)

COMISSIONER/PEMBINA

DISA DESINTA

DIRECTOR / KETUA
ANINDA SALSABILA PUTRI

DIVISI DIVISI PUBLIC


DIVISI EDITING VIDEO&FOTOGRAFI SPEAKING
MANAGER MANAGER MANAGER
BASTIAN RAHMAYADI MUHAMMAD FAIK NADIA KAFFI

DIVISI WIRITING DIVISI CREATIVE


MANAGER MANAGER
AKHMAD BAGJA -

xvii
Sumber: https://instagram.com/sora.smansaka?igshid=YmMyMTA2M2Y=
C. DIREKTUR SORA SETIAP GENERASI

Biografi Singkat:

1. Sectio Putra Cesar Salah satu pendiri organisasi jurnalistik dan juga Wakil Ketua
osis tahun 2020. Divisi : -
2. Ratu Hindi Ditha Pertiwi Bergabung dengan Sora pada tahun ke dua sekolah
menengah atas dan memiliki jabatan asisten direktur lalu menjadi direktur di
tahun berikutnya. Divisi : Public Speaking
3. Aninda Salsabila Putri Bergabung dengan Sora pada Tahun pertamanya di SMA
dan tertarik di bidang foto dan video lalu menjadi direktur setelah kelulusan
Ratu Hindi Ditha Pertiwi. Divisi: Foto/videografi

D. GAYA KEPEMIMPINAN SETIAP GENERASI

1. Direktur : Sectio Putra Cesar


Masa jabatan :2020
Gaya Kepemimpinan: Situasional,Demokratis
Faktor penyebab: kurangnya peralatan dan juga anggota yang memadai.
Dimasa ini organisasi baru terbentuk sehingga banyak sekali kendala saat sedang
menggerjakan project sehingga membuat direktur mengambil alih beberapa job dan juga
selalu meminta pendapat,saran dan juga diskusi untuk setiap penggerjaan Project yang
tengah berjalan.

2. Direktur: Ratu Hindi Ditha Pertiwi


Masa jabatan 2020 – 2021
Gaya Kepemimpinan: Situasional
Faktor Penyebab: kurangnya Anggota yang memiliki kapabilitas di dalam setiap
divisi.
hal yang memnyebabkan kepemimpinan situasional ini karena kurangnya anggota
yang ahli dalam setiap divisi hingga setiap divisi harus berbagi job untuk menutupi
masalah ini, atas perintah direktur dan permintaan komisaris

xviii
3. Direktur :Aninda Salsabila Putri
Masa jabatan 2021 – 2022
Gaya kepemimpinan: Otoriter
Faktor Penyebab: meningkatnya permintaan untuk menjadi anggota organisasi hingga
hampir 70 orang yamg ingin bergabung
Membludak nya minat bergabung pada tahun tersebut membuat direktur banyak
menetapkan kebijakan sepihak untuk menghindari pertikaian anggota

E. PERMASALAHAN
Sora memiliki masalah dengan keanggotan dan peralatan yang tidak memadai,
khususnya dalam kepemimpinan Aninda Salsabila Putri, dalam tahun ini ada sekitar 70
orang yang ingin menjadi bagian dari organisasi jurnalisik ini dengan berbagai macam
alas an hal ini menciptakan ketidak efektifan dalam pengerjaan project yang ada dan
juga kebanyakan anggota tidak memiliki minat yang kuat dalam berorganisasi dan tak
sedikit yang bergabung dengan alas an yang konyol seperti “ingin terilhat keren” atau
“karena memegang kamera dan computer” hal ini menjadi masalah besar bagi
organisasi ini.

Belum lagi peralatan yang tidak memadai seperti tidak adanya PC dan Kamera yang
memenuhi standard dan juga kualitas dan skill angota yang dinilai oleh Komisaris itu
terkesan biasa saja dan juga mengalami penurunan.terlebih lagi banyak anggota yang
tidak bertanggung jawab dengan tugas dari divisinya sehingga banyak terjadi
penggerjaan tugas di luar job description (jobdesk). Padahal memiliki banyak anggota.

F. REKOMENDASI
Organisasi Sora harus bisa meningkatkan kualitas dengan kuantitas sebanyak itu,
maka harus di terapkan beberapa system untuk mebuat organisasi lebih terstuktur
terutama dalam penerimaan anggota dengan menggunakan system seleksi.

1. Menerapkan sisten seleksi dalam penerimaan anggota baru.

Dalam kasus ini anggota baru yang di terima sebanyak 70 orang tanpa adanya proses
seleksi, karena hali ini juga seiring berjlanya waktu banyak aggota yang keluar karena

xix
memiliki minat yang kurang karena itu membuat organisasi kesulitan untuk
membagikan tugas pada masa manggang keanggotan dan membuat beberapa project
yang di kerjakan anggota manggang tidak berjalan sesuai apa yang telah di tentukan,
jika di terapkan system seleksi dalam penerimaan anggota baru maka organisasi akan
mendapatkan anggota yang sesuai kriteria yang di butuhkan dengan minat yang kuat
dalam keorganisasian.

2. Membuat list kebutuhan kepada komisaris

Kurangnya peralatan yang memadai juga menjadi masalah di masa kepemimpinan


Aninda Salsabila Putri karena anggota yang Cukup banyak membuat proses pengerjaan
menjadi lebih lama bahkan beberapa kali melewati deadline yang sudah ditentukan.
Dengan membuat list kebutuhan maka akan memungkin kan pengerjaan project yang
akan dating memiliki peralatan yang memadai.

3. Memanfaatkan media social untuk meningkatkan kemampuan

Salah satu masalah utama di kepemimpinan Aninda adalah banyaknya angoota yang
terlalu pecaya diri dengan kemampuanya, padahal menurut komisaris kemampuan
mereka cenderung biasa saja bahkan mungkin bisa di lakukan oleh semua pemula, maka
dari itu butuh peningkatan kemampuan. Sebenarnya juka memanfaatkan informasi di
internet dan juga media social lainnya banyak yang bisa di pelajari untuk meningkatkan
kemampuan.

ANALISIS MASALAH
Analisis SWOT
1.Strength (kekuatan)

 Memiliki kuantitas yang sangat baik

 Pengorganisasian yang terstruktur

 Bisa meminimalisir budget yang di gunakan dalam pebuatan project yang


berjalan

xx
2. Weakness ( kelemahan)

 Kurangnya peralatan yang memadai

 Kualitas penggerjaan yang menurun

 Kurangnya minat yang kuat dalam berorganisasi

 Tidak adanya system yang bisa mengelola keorganisaian

3. Oportunity (peluang)

 Bisa menjadi sarana penyalur Bakat atau mungkin keahlian pada siswa SMAN 1
Kranagwareng

4. Threats ( ancaman)

 Hilangnya minat anggota dan kurangnya tanggung jawab anggota

Dengan banyak nya anggota mungkin akan banyak pemikiran yang berbeda sehingga
memicu pertengkaran sesame amggota

PROSPEK ORGANISASI

 Mengadakan Podcast dengan pembahasan seputar berita terkini dan prestasi


yang telah di raih oleh siswa.
 Aktif di Media social dengan membuat konten seputar pengetahuan umun atau
juga pendidikan.
 Membuat Film documenter tentang hari – hari nasional dan juga moment
bersejaarah

xxi
G. KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan

Kepemimpinan adalah faktor penting dalam sebuah organisasi, dan gaya


kepemimpinan di pengaruhi oleh karakter seseorang dan juga situasi,hal ini di sebabkan
banyaknya masalah yang ada di organisasi membuat kepemimpinan pada setiap orang
berbeda.penerapan system yang bisa mengelola organisasi dengan baik adalah hal
penting agar membuat organisasi bisa terus berkembang hal yang di terapkan pemimpin
dalam gaya kepemimpinan otoriter itu sebenarnya demi kebaikan organisasi,dalam
penerapan gaya demokratis lebih condong ke diskusi dan penerimaan saran agar
pemimpin memiliki opsi lebih bamyak, sementara pada gaya situasional membuat
pemimpin lebih bisa memahami apa yang sedang terjadi di dalam organisasi dan
menumukan solusi berdasarkan komunikasi dua arah dengan bawahan yang menjadi
landasan penyelesaian masalah yang ada di organisasi tersebut.

b. Saran

1. Menggunakan system seleksi pada penerimaan anggota baru

2. Adalan seminar dari orang yang memilki keahlian dari setiap divisi agar
meningkatkan kualitas setiap anggota

3. Tumbuhkan minat pembelajaran otodidak

4. Perpanjang masa maggang agar membuat stiap anggota manggang bisa lebih
siap saat bertugas

xxii
DAFTAR PUSTAKA

a. Sumber Buku: Schermerhorn, John R., Jr.1969.Manegement of


Organizational Behavior. Jhony,Wiley&sons,NewYork.

b. Sumber Jurnal : Euis Soliha dan Hersugondo.2008.Kepemimpinan Yang Efektif dan


Perubahan Organisasi.(Jurnal Fokus Ekonomi (FE) ). Edisi Agustus
2008.Vol.VII Tahun II. Halaman 83 – 93.

c. Sumber Internet : Raden Intan.2016.Pengertian Kepemimpinan.


( http://repository.radenintan.ac.id/ ) Akses Tanggal 20 Januari
2023.
Uminar Amni.2020.Definisi Kepemimpinan.
(http://repository.unimar-amni.ac.id/) Akses Tanggal 20nJanuari
2023.
Universittas Lampung.2010. Pengaruh Kepemimpinan Dan
Motivasi Tenaga Kerja (http://feb.unila.ac.id/ ) Akses 20 Januari
2023.
Hilary.2007. Kepemimpinan (https://hil4ry.wordpress.com/) Akses
20 Januri 2023.
SORA.2020. Jurnalistik Sman 1 Karangwareng.
(https://instagram.com/sora.smansaka?igshid=YmMyMTA2M2Y=)
Akses 20 Januari 2023.

xxiii

Anda mungkin juga menyukai