RESUME TUGAS
MATA KULIAH DASAR MANAJEMEN
DOSEN PENGAMPU
SITI AISYAH ., SP., MM
Oleh :
Fahmi Naha Bafil’Amali
122120005
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas resume mata
Tugas penulisan resume ini disusun untuk memenuhi sebagian tugas mata kuliah
bantuan, bimbingan dan arahan dari semua pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan
1. Siti Aisyah, SP., MM sebagai Dosen Pembimbing Mata Kuliah Dasar Manajemen
2. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil.
3. Rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu, yang tidak bisa disebutkan
satu persatu.
kekurangan dan kelemahannya, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik
untuk perbaikan penyusunan selanjutnya. Semoga tugas resume ini dapat bermanfaat
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR TABEL v
I. PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang................................................................................ 1
1.2. Pentingnya Mempelajari Kepemimpinan Dalam Organisasi ........ 2
1.3. Tujuan Mempelajari Kepemimpinan Dalam Organisasi.............. 2
II. PENGERTIANKEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI ................ 4
2.1. Pengertian Kepemimpinan Dalam Organisasi Secara
Etimologi………………………………………………………… 4
2.2. Pengertian Kepemimpinan Dalam Organisasi Secara 4
Terminologi ...............................................................................
III.GAYA DAN MODEL KEPEMIMPINAN.............................................. 5
3.1. Gaya Otoriter .......................................................................... 5
3.2. Gaya Demokratis.......................................................................... 5
3.3. Gaya Situasional........................................................................... 6
IV. HAKEKAT KEPEMIMPINAN ............................................................ 7
V. KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF………………………………... 9
VI. STUDI KASUS KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
JURNALISKTIK SMAN 1 KARANGWARENG………………………... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 18
iii
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
iv
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
1. Kepemimpinan Situasional............................................................................. 6
v
BAB I
PENDAHULUAN
vi
Pada sekelompok pemimpin lainnya menerapkan pola kepemimpinan yang
berorientasi pada manusia (human oriented). Pemimpin memusatkan perhatiannya pada
kegiatan dan masalah kemanusiaan yang dihadapi, baik bagi dirinya maupun bagi
karyawan. Kepemimpinan pada golongan ini lebih populis dibanding pola yang
terdahulu, karena dipandang memperhatikan masalah-masalah riil yang dihadapi
karyawan.
vii
4) Kepemimpinan dalam organisasi memiliki fungsi membantu melakukan organisir
setiap anggota dalam mengatasi diri sendiri. Melakukan organisasi pada diri sendiri,
dalam artinya mengatur dan menyusun setiap bagian dalam organisasi, baik
orangnya maupun yang lain sehingga menjadi kesatuan.
5) Mengkoordinir yang berarti suatu bagian integral dari seluruh fungsi manajerial dan
menjadi inti dari ilmu manajemen. Koordinasi secara etimologis berarti kegiatan
penertiban mengatur atau menciptakan segala sesuatu agar berjalan lancar secara
bersamaan. Sementara koordinasi merupakan tindakan pengaturan elemen yang
sangat kompleks.
6) Kepemimpinan dalam sebuah organisasi mampu membantu dalam mengambil
sikap dan keputusan bersama untuk keberlangsungan organisasi. Pembuatan
keputusan merupakan bagian kunci dalam kepemimpinan dengan peran penting.
Khususnya saat pemimpin melaksanakan fungsi perencanaan yang menyangkut
dengan keputusan penting.
viii
BAB II
ix
BAB III
Gaya kepemimpinan ini dikenal pula dengan istilah kepemimpinan konsultatif atau
konsensus. Orang yang mengatur pendekatan ini melibatkan para pegawai yang harus
melaksanakan keputusan dalam proses pembuatannya. Sebenarnya yang membuat
keputusan akhir adalah pemimpin. Tetapi hanya setelah menerima masukan dan
rekomendasi dari anggota tim. Kritik terhadap pendekatan ini menyatakan bahwa
kepemimpinan demokratis sesuai dengan sifatnya, cenderung menghasilkan keputusan
yang paling popular atau disukai tidak selalu merupakan keputusan terbaik, dan bahwa
kepemimpinan demokratis sesuai dengan sifatnya, cenderung menghasilkan keputusan
yang disukai daripada keputusan yang tepat. Gaya ini juga dapat mengarah pada
kompromi yang pada akhirnya memberikan hasil yang diharapkan.
x
Robbins Coulter (2010:149) menyatakan bahwa gaya demokratis
menggambarkan pemimpin yang melibatkan karyawan dalam membuat keputusan,
mendelegasikan wewenang dan menggunakan umpan balik sebagai kesempatan untuk
melatih karyawan.
Sebenarnya model kepemimpinan yang satu ini berasal dari teori kepemimpinan yang
awalnya muncul dari seorang tokoh dengan nama Paul Hersey.Dalam teori tersebut,
dikatakan bahwa gaya kepemimpinan ini merupakan kemampuan seorang pemimpin
dalam memilih strategi kepemimpinan yang paling tepat.Yang mana dalam hal ini
membutuhkan komunikasi dua arah antara pemimpin dan bawahan untuk mencari mana
metode yang sesuai.Sehingga setiap kondisi yang terjadi dalam organisasi maupun
perusahaan dapat menjadi dasar untuk mengambil keputusan (Paul Hersey dan Ken
Blanchard 1969) ciri – ciri pemimpin situasional :
Mengarahkan/telling (S1): Pemimpin memberi tahu bawahan apa yang harus
dilakukan, kemudian menjelaskan bagaimana cara melakukannya.
Menjual/selling (S2): Pemimpin bertujuan 'menjual' ide dan pesan kepada
bawahan untuk membuat mereka paham dan ikut serta dalam proses dan tugas.
Tabel 1.1
Sumber: Hilary’blog
xi
BAB IV
HAKEKAT KEPEMIMPINAN
xii
- Menurut Lao Tzu, Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu
mengembangkan orang lain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan
pemimpinnya itu.
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang
lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses
mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut
untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
Sedangkan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau
melakukan apa yang diinginkan pihak lainnya.”The art of influencing and directing
meaninsuch away to abatain their willing obedience, confidence, respect, and loyal
cooperation in order to accomplish the mission”.
Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang – orang
sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek, dan kerjasama
secara royal untuk menyelesaikan tugas Kekuasaan adalah kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan apa yang diinginkan pihak lainnya.
Ketiga kata yaitu pemimpin, 19 kepemimpinan serta kekuasaan yang dijelaskan
sebelumnya tersebut memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk
menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak
faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung
pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya,
keterampilan, bakat, sifat – sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang mana
nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan
diterapkan.
Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan sesuatu
fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang
bersangkutan. Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :
1. Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanakan administrasi dan
menyediakan fasilitasnya.
2. Fungsi sebagai Top Manajemen, yakni mengadakan planning, organizing, staffing,
directing, commanding, controling, dsb.
xiii
BAB V
KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF
Menurut Edwin A. Locke (1991) terdapat empat kunci untuk memimpin dengan
sukses yang ditunjukkan dalam model kepemimpinan. Empat kunci ini adalah:
1. Alasan dan sifat-sifat pemimpin/Motives dan traits.
2. Pengetahuan, keahlian, dan kemampuan /Knowledge, Skills, and Ability/KSAs
3. Visi
4. Implementasi dari visi
Kepemimpinan didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan orang lain
melakukan tindakan untuk mencapai tujuan bersama. Terdapat perbedaan kontras antara
kepemimpinan dan diktator. Diktator mengejar pihak lain untuk bertindak dengan
kekerasan fisik ataupun ancaman di bawah kekuatan fisik. Beberapa diktator yakin
menggunakan aktivitas karakteristik kepemimpinan seperti menawarkan visi. Beberapa
orang berpendapat bahwa seorang pemimpin yang efektif dapat menyebabkan
pengikutnya secara tidak sadar dengan kemampuan dirinya berkorban demi organisasi
(Bass, 1985 dalam Locke, et al, 1991).
Definisi yang lebih baik dari pemimpin efektif mengerjakan dengan menghargai
bawahannya dengan kemampuan diri mereka dalam mencapai visi yang telah
diformulasikan dan bekerja untuk mewujudkannya. Terdapat beberapa hal bagaimana
pemimpin memotivasi bawahan yaitu:
1. Meyakinkan bawahan bahwa visi organisasi (dan peran bawahan dalam hal ini)
penting dan dapat dicapai.
2. Menantang bawahan dengan tujuan, proyek, tugas, dan tanggung jawab
3.Memberikan penghargaan kepada bawahan yang berkinerja baik dengan penghargaan,
uang, dan promosi.
Keahlian teknologi sering memfasilitasi kemampuan untuk memimpin organisasi.
Pengetahuan pada organisasi dan industri merupakan faktor yang lebih penting daripada
pendidikan formal (Gabarro, 1987; Kotter, 1988 dalam Locke, et al, 1991).
Keahlian/Skills pemimpin terdiri dari:
xiv
1. People skills/interpersonal skill terdiri dari: listening, oral communication,
networkbuilding, conflict management, and assessing self dan lainnya (Bray, Campbell,
and Grant, 1974; Dunnette, 1971; Kotter, 1982; Yukl, 1989 dalam Locke, et al, 1991)
2. Management Skills. Keahlian administratif adalah penting dalam fungsi managemen
tradisional yang memfasilitasi aktivitas sehari-hari pada organisasi. Keahlian
managemen yang efektif dikembangkan oleh Boyatzis, 1982 dalam Locke, et al, 1991
merupakan keahlian dalam penyelesaian masalah, termasuk logika berpikir dan
konseptualisasi.
3. Kemampuan/Ability pemimpin. Kemampuan kognitif (kecerdasan) adalah asset
pemimpin karena pemimpin harus mencari, mengintegrasi, dan menginterpretasikan
sejumlah besar informasi.
Fungsi kunci seorang pemimpin adalah membangun visi organisasi dan
mengkomunikasikan kepada bawahan. Terdapat beberapa karakteristik dari pernyataan
visi yaitu: ringkas, jelas, abstrak, menantang, orientasi ke depan, stabilitas, dan
disenangi. Kebijakan dan prosedur yang spesifik diperlukan untuk
mengimplementasikan visi ini terdiri dari enam kategori yaitu:
1. Menstrukturisasi
2. Menyeleksi, melatih, dan menyesuaikan diri bawahan
3. Memotivasi bawahan
Gambar 1.1,kepemimpinan efektif
xv
BAB VI
Jurnalistik Sma Negeri 1 Karangwareng di bentuk pada tahun 2020 pada bulan
agustus, dan di resmikan 1oktober 2020 dengan nama SORA yang berarti “suara” dalam
bahasa sunda, latar belakang SORA terbentuk itu karena kurangnya organisasi
kemasyarakatan dan penyalur suara dari siswa maupun rakyat desa sekitar, pada Maulid
Nabi 2020 terbentuklah kepanitian khusus yang memiliki kapabilitas di bidang
computer,public speaking, untuk mejalankan acara tersebut, acara maulid nabi secara
live streaming di youtube. Lalu setelah itu sekolah menjalin kerjasama dengan salah
satu kafe di desa sedong untuk memperomosikan produk kewirausahaan Sman 1
karangwareng berupa wawawncara dan di siarkan lewat live streaming, dan sekaligus
memperkenalkan organisasi jurnalistik yang sudah resmi dan terstruktur.pembentukan
organisasi jurnalistik ini di cetuskan oleh ketua osis angkatan 2020 dan wakilnya yaitu
Aidah Shobihah dan Sectio Putra Cesar.
B. STUDI KASUS
xvi
dengan writer dan di tahun 2022 ini hanya ada 4 divisi yaitu, foto/videografi, public
speaking, editing, dan writer.
STRUKTUR ORGANISASI
JURNALISTIK SMAN 1 KARANGWARENG TAHUN 2021/2022
“SORA”
( gambar 2.1)
COMISSIONER/PEMBINA
DISA DESINTA
DIRECTOR / KETUA
ANINDA SALSABILA PUTRI
xvii
Sumber: https://instagram.com/sora.smansaka?igshid=YmMyMTA2M2Y=
C. DIREKTUR SORA SETIAP GENERASI
Biografi Singkat:
1. Sectio Putra Cesar Salah satu pendiri organisasi jurnalistik dan juga Wakil Ketua
osis tahun 2020. Divisi : -
2. Ratu Hindi Ditha Pertiwi Bergabung dengan Sora pada tahun ke dua sekolah
menengah atas dan memiliki jabatan asisten direktur lalu menjadi direktur di
tahun berikutnya. Divisi : Public Speaking
3. Aninda Salsabila Putri Bergabung dengan Sora pada Tahun pertamanya di SMA
dan tertarik di bidang foto dan video lalu menjadi direktur setelah kelulusan
Ratu Hindi Ditha Pertiwi. Divisi: Foto/videografi
xviii
3. Direktur :Aninda Salsabila Putri
Masa jabatan 2021 – 2022
Gaya kepemimpinan: Otoriter
Faktor Penyebab: meningkatnya permintaan untuk menjadi anggota organisasi hingga
hampir 70 orang yamg ingin bergabung
Membludak nya minat bergabung pada tahun tersebut membuat direktur banyak
menetapkan kebijakan sepihak untuk menghindari pertikaian anggota
E. PERMASALAHAN
Sora memiliki masalah dengan keanggotan dan peralatan yang tidak memadai,
khususnya dalam kepemimpinan Aninda Salsabila Putri, dalam tahun ini ada sekitar 70
orang yang ingin menjadi bagian dari organisasi jurnalisik ini dengan berbagai macam
alas an hal ini menciptakan ketidak efektifan dalam pengerjaan project yang ada dan
juga kebanyakan anggota tidak memiliki minat yang kuat dalam berorganisasi dan tak
sedikit yang bergabung dengan alas an yang konyol seperti “ingin terilhat keren” atau
“karena memegang kamera dan computer” hal ini menjadi masalah besar bagi
organisasi ini.
Belum lagi peralatan yang tidak memadai seperti tidak adanya PC dan Kamera yang
memenuhi standard dan juga kualitas dan skill angota yang dinilai oleh Komisaris itu
terkesan biasa saja dan juga mengalami penurunan.terlebih lagi banyak anggota yang
tidak bertanggung jawab dengan tugas dari divisinya sehingga banyak terjadi
penggerjaan tugas di luar job description (jobdesk). Padahal memiliki banyak anggota.
F. REKOMENDASI
Organisasi Sora harus bisa meningkatkan kualitas dengan kuantitas sebanyak itu,
maka harus di terapkan beberapa system untuk mebuat organisasi lebih terstuktur
terutama dalam penerimaan anggota dengan menggunakan system seleksi.
Dalam kasus ini anggota baru yang di terima sebanyak 70 orang tanpa adanya proses
seleksi, karena hali ini juga seiring berjlanya waktu banyak aggota yang keluar karena
xix
memiliki minat yang kurang karena itu membuat organisasi kesulitan untuk
membagikan tugas pada masa manggang keanggotan dan membuat beberapa project
yang di kerjakan anggota manggang tidak berjalan sesuai apa yang telah di tentukan,
jika di terapkan system seleksi dalam penerimaan anggota baru maka organisasi akan
mendapatkan anggota yang sesuai kriteria yang di butuhkan dengan minat yang kuat
dalam keorganisasian.
Salah satu masalah utama di kepemimpinan Aninda adalah banyaknya angoota yang
terlalu pecaya diri dengan kemampuanya, padahal menurut komisaris kemampuan
mereka cenderung biasa saja bahkan mungkin bisa di lakukan oleh semua pemula, maka
dari itu butuh peningkatan kemampuan. Sebenarnya juka memanfaatkan informasi di
internet dan juga media social lainnya banyak yang bisa di pelajari untuk meningkatkan
kemampuan.
ANALISIS MASALAH
Analisis SWOT
1.Strength (kekuatan)
xx
2. Weakness ( kelemahan)
3. Oportunity (peluang)
Bisa menjadi sarana penyalur Bakat atau mungkin keahlian pada siswa SMAN 1
Kranagwareng
4. Threats ( ancaman)
Dengan banyak nya anggota mungkin akan banyak pemikiran yang berbeda sehingga
memicu pertengkaran sesame amggota
PROSPEK ORGANISASI
xxi
G. KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
b. Saran
2. Adalan seminar dari orang yang memilki keahlian dari setiap divisi agar
meningkatkan kualitas setiap anggota
4. Perpanjang masa maggang agar membuat stiap anggota manggang bisa lebih
siap saat bertugas
xxii
DAFTAR PUSTAKA
xxiii