1. JUMI / 2001111146
2. ALFAN SURI A.R / 2001126604
3. LOLA ZULAIKA / 2001116835
4. MAULANA SYARIF HIDAYATULLAH /
2001111463
5. AFDHAL HAYYUN / 2001114454
JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS RIAU
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan tepat
waktu. Tidak lupa kelompok satu mengucapkan terimakasih kepada bapak Prof.
Dr. Seno Andri, MM, M.Si selaku pengampu mata kuliah Kepemimpinan.
dan kebutuhan organisasi sesuai situasi dan kondisi. Antara pemimpin dan
kepemimpinan baik secara individu maupun kelompok adalah satu kesatuan yang
tidak terpisahkan namun sering hal ini dipisahkan. Kepemimpinan adalah proses
Penulis menyadari jika makalah masih jauh dari kata sempurna, masih
banyak kekurangan sehingga penulis berharap saran dan kritiknya dalam makalah
ini, supaya kemudian penulis bisa membuat makalah yang lebih baik. Semoga
Kelompok II
ii
DAFTAR ISI
A. Kepemimpinan Partisipatif.............................................................................1
A. Kualitas ..........................................................................................................39
iii
E. Total Quality Management (TQM) ................................................................44
A. Organisasi .......................................................................................................48
iv
BAB VI
KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF
A. KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF
seseorang atau sebuah organisasi untuk memimpin dan membimbing orang lain,
tim atau suatu organisasi. Gaya biasanya dideskriptifkan dengan istilah seperti
dukungan dan rendah pengarahan dirujuk sebagai partisipatif karena posisi kontrol
saling bertukan pikiran atau ide dalam memecahkan permasalahan dan diakhiri
yang menerapkan gaya ini cenderung akan berorientasi kepada bawahan dengan
ketat. Pemimpin akan mendorong para anggota untuk melaksanakan tugas tugas
1
B. MANFAAT KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF
dan tenaga yang melibatkan dirinya pada keputusan yang lebih objektif.
2
Pemimpin harus memiliki kedekatan pribadi dengan pegawai karena
Riset Nasional Amerika tepatnya di pabrik telepon dekat Chicago pada tahun 1924.
pekerjaan lebih baik dengan keputusan kerja yang tinggi ketika pegawai didukung
oleh lingkunga kerja yang memadai. Kemudian, pada tahun 1940, gaya
berikut:
3
4. Membantu perkembangan kepemimpinan yang posisional dan
organisasinya.
4
3. Mementingkan menjalankan tugas guna untuk mempertahankan
perkembangan organisasi.
kepentingan yang kolektif, dan dilandasi dengan adanya kesadaran tanpa paksaan.
Oleh karena itu, konsep kepemimpinan modern harus dipahami sebagai suatu nilai
Sebuah studi yang dilakukan oleh kelompok Hay pada tahun 2011
kepemimpinan dan sebagainya akan berubah secara dramatis pada tahun yang akan
struktur sangat non shierarkis yang dilaksanakan dari bawah ke atas dan keputusan
nilai dan perilaku yang ditunjukkan oleh pemimpin untuk mendorong partisipasi,
5
komitmen, dan pengembangan pengikutnya. Pemimpin yang modern tidak hanya
mengarah pada timnya saja, tetapi juga harus lebih responsif terhadap umpan balik
dari orang lain dan harus mampu mengintegrasikan antara hati dan juga pikiran
organisasi.
6
1. Mendefenisikan batasan pengertian serta ruang lingkup pemberdayaan
pegawai.
7
BAB VII
Primal leadership
dan menginspirasi yang terbaik dalam diri kita. Ketika kita berusaha menjelaskan
Dimensi Primal
peran emosi yang primordial. Di dalam sejarah atau budaya manapun, pemimpin
kepastian dan kejelasan ketika menghadapi ketidakpastian atau ketika ada suatu
tugas yang harus dilakukan. Dalam organisasi modern, tugas emosi yang
Loop Terbuka
terletak pada rancang bangun otak manusia, disebut oleh para ilmuwan sebagai
sifat loop terbuka sistem limbik atau pusat emosi kita. Sistem loop tertutup adalah
8
sistem yang mengatur dirinya sendiri. Sedangkan sistem loop terbuka banyak
bergantung pada sumber luar untuk mengatur dirinya. Dengan kata lain, untuk
lain.
Realita yang sudah lama berlangsung dalam dunia bisnis adalah setiap orang
mengamati sang bos. Orang memetik isyarat dari atas. Bahkan jika bos-nya tidak
untuk beberapa hal, pemimpin ‘resmi’ ini kurang memiliki kredibilitas, orang-
orang bisa mencari bimbingan emosi dari orang lain yang mereka percayai dan
hargai.
Secara khusus, tawa menunjukkan kekuatan kerja sistem loop terbuka, dan
otomatis kita juga tersenyum dan tertawa. Senyum ramah menyebar dengan cepat
karena otak kita melibatkan sirkuit-sirkuit loop terbuka, yang dirancang secara
khusus untuk mendeteksi senyum dan tawa yang membuat kita merespons dengan
penyebaran emosinya. Pemimpin yang optimis dan antusias akan lebih mudah
9
mempertahankan orang-orangnya, dibandingkan para bos yang memiliki suasana
hati negatif.
orang merasakan emosi positif di tempat kerja ternyata merupakan faktoe yang
paling kuat dalam menentukan kepuasaan kerja dan karenanya seberapa besar
suasana hati yang buruk adalah pemimpin yang buruk untuk perusahaan dan
mereka yang menularkan suasana hati yang baik akan membantu keberhasilan
bisnis, sehingga jika suasana hati baik orang merasa lebih optimis tentang
kesepakatan umum bahwan karyawan yang merasa senang ketika bekerja akan
lebih bisa menyenangkan pelanggan dan dengan begitu akan meningkatkan laba.
Tetapi sebenarnya ada suatu logaritma tertentu untuk mengukur relasi ini. Yaitu
untuk setiap satu persen perbaikan suasana pelayanan, terjadi dua persen
peningkatan pendapatan.
10
Faktor faktor yang mempengaruhi
Dalam istilah fungsi otak, resonansi berarti pusat emosi orang-orang berada
dalam keadaan selaras secara positif. Perlu diingat bahwa salah satu jalan yang
paling ampuh dan langsung untuk menciptakan hubungan yang resonan antar-otak
adalah melalui tawa. Jadi, para pemimpin yang efektif akan menggunakan humor
dengan bebas, bahkan pada saat-saat yang menegangkan, dan mengirim pesan-
pesan positif yang mengubah nada emosi yang melatarbelakangi suatu interaksi.
kemampuan diri
11
Cara Membentuk Karakter Pemimpin Berdasarkan Emosional
merupakan suatu persepsi yang sangat berbahaya. Seorang pemimpin yang seperti
itu tidak akan bisa membaca lingkungannya yang kompleks, apalagi mengelola
diri sendiri karena kebanyakan dari mereka mempunyai kesadaran politikal dan
empati yang sangat kecil. Pemimpin tidak bisa menilai dirinya. Semakin tinggi
tangga yang didaki oleh seorang pemimpin, semakin kurang akuratlah penilaian
pada dirinya. Hal itu dikarenakan tidak adanya umpan balik yang jujur
sebagai pemimpin. Pemimpin perlu tahu dalam hal apa mereka dapat
Penyakit CEO
Kasus yang sangat jelas dari penyakit CEO yaitu suatu ruang hampa
orang-orang yang menahan informasi tersebut dihantui oleh rasa takut, yaitu takut
akan hukuman dari pemimpinnya, terutama jika gaya utama pemimpin ini adalah
karena ingin menjadi “warga negara yang baik” atau pemain tim, atau takut
orang yang tidak memberikan umpan balik yang jujur kepada rekan kerja mereka,
12
entah atasan atau bawahan, bisa dikarenakan oleh berbagai alasan, dan alasan
yang terkuat yaitu rasa takut membuat perasaan orang lain tidak nyaman. Padahal
secara akurat adalah sama pentingnya dengan umpan balik yang diterima dari
orang lain. Informasi yang jujur tentang kemampuan kepemimpinan sangat vital
bagi kesadaran diri seorang pemimpin, dan selanjutnya bagi pertumbuhan dan
efektivitasnya.
bahwa seseorang lahir dengan tingkat empati tertentu dan dan ada pula yang
bukan hanya bisa dipelajari, tetapi juga bisa bertahan dalam jangka panjang.
siklus kira-kira tiga sampai enam bulan antusiasme tersebut memudar. Tidak lama
kemudian ia bertindak dengan cara lamanya, bukan dengan cara baru yang telah ia
komitmenkan, fenomena tersebut itulah yang disebut sebagai efek bulan madu.
dan perasaan seseorang tentang belajar akan sangat berpengaruh. Orang akan
13
mempelajari apa yang ingin mereka pelajari. Jika pembelajaran dipaksakan
kepada kita, maka bahkan jika kita bisa menguasainya untuk sementara waktu,
perubahannya akan menghilang setelah paksaan itu berakhir. Empati yang lebih
besar bisa dibangun dan bertahan. Yang diperlukan yaitu usaha, motvasi, dan
pemimpin, pada setiap saat dari hidup dan kariernya. Tantangan untuk menguasai
Secara alami orang akan cenderung menjadi lebih kuat dalam kompetensi
pelaksana otak di lobus prefrontal dan sistem limbik yang mengatur perasaan,
di area limbik akan paling baik dipelajari melalui motivasi, banyak latihan dan
umpan balik. Berbeda dengan jenis pembelajaran yang terjadi di neokorteks, yang
14
luas. Ketika mempelajari keterampilan teknis atau analisis, neokorteks beroperasi
dengan sangat efisien. Di sisi lain, otak limbik adalah pembelajar yang lebih
untuk berfokus pada masa kini dan melepaskan pikiran yang mengganggu
pembelajaran yang mendalam ini bukan hanya sekadar penggunaan alat yang
tepat, lebih dari itu pembelajaran yang mendalam merupakan suatu proses yang
belum tentu berupa garis lurus dan lancar, tetapi lebih merupakan perjalanan yang
Tanda Peringatan
Teori kompleksitas, atau teori khaos menyatakan bahwa banyak proses yang
lebih cocok digambarkan sebagai perubahan mendadak dan bukan peralihan yang
mulus. Gempa bumi, misalnya, terjadi karena patahan lapisan bumi secara tiba-
15
tiba, meskipun tekanan di bawah permukaan buminya sudah terbentuk selama
yang tiba-tiba dan mengejutkan mengenai hidup kita bisa membuat kita bertindak,
mengejutkan kita dengan kebenaran yang mengagetkan tentang diri kita sendiri
mengejutkan ini bisa menakutkan atau mencerahkan. Ada orang yang bereaksi
dalamnya dan tidak peduli. Tetapi ada juga yang menerimanya sebagai tanda
Belajar Sendiri
diarahkan oleh diri sendiri (self directing learning): yaitu sengaja mengembangkan
atau menguatkan suatu aspek diri yang sudah atau ingin kita miliki. Langkah
pertama yaitu memiliki gambaran yang kuat tentang diri ideal, serta gambaran
yang akurat tentang diri riil, yaitu siapa diri kita pada saat ini. Pembelajaran
sendiri ini merupakan pembelajaran yang paling efektif dan bertahan lama jika
kita melaluinya.
Lima Penemuan
16
menggunakan setiap penemuan sebagai alat untuk melakukan perubahan yang
dibutuhkan untuk menjadi seorang pemimpin yang cerdas secara emosi. Jenis
secara mulus dan teratur, tetapi lebih mengikuti suatu urutan, di mana setiap
membuatnya menjadi bagian dari diri riil baru kita. Penemuan kedua yaitu
mencoba mengenali siapa kita sebenarnya pada saat ini, bagaimana kita bertindak,
bagaimana orang lain memandang kita dan apa saja keyakinan diri kita. Beberapa
dari pengamatan ini akan selaras dengan diri ideal kita, dan dapat dianggap
sebagai kekuatan kita. Beberapa lainnya mewakili kesenjangan antara siapa diri
kita saat ini (diri riil) dan siapa diri kita yang kita inginkan (diri ideal). Menyadari
sebuah tindakan di mana tercantum petunjuk yang terperinci tentang hal-hal baru
yang akan dicoba setiap hari, yang membangun kekuatan dan mendekatkan ke diri
kepemimpinan yang baru. Penemuan kelima bisa muncul setiap saat selama
proses pembelajaran. Pada siatuasi ini sangat membutuhkan peran orang lain
untuk mengenali diri ideal atau menemukan diri riil kita, untuk menemukan
kekuatan dan kesenjangan kita, untuk mengembangkan agenda untuk masa depan,
membantu kita melihat apa yang tidak kita lihat, meneguhkan kemajuan yang
17
telah kita capai, menguji persepsi kita, dan membuat kita tahu bagaimana tindakan
proses multifaset yang menembus tiga jenjang penting dari organisasi: perorangan
menjadi macet. Yang dibutuhkan adalah terlibat secara emosi dengan semangat
masa depan, diberi kesempatan untuk melakukan sesuatu yang berkaitan dengan
hal ini.Yang harus dilakukan para pemimpin adalah menemukan cara agar para
eksekutif terlibat secara emosi antara satu sama lain dan dengan visi mereka, serta
memastikan bahwa mereka bertindak atas visi tadi. Orang berubah jika mereka
terlibat secara emosi dan berkomitmen. Sebuah tim perancang harus memastikan
18
bahwa fokusnya tetap pada semangat—dan menemukan cara-cara untuk
Menciptakan Kesibukan
memungkinkan keterlibatan yang paradoks: yang paling baik dari yang terbaik
ikut terpilih, dan setiap orang mempunyai kesempatan. Semua ini berarti
atau pesan yang memberitahukapan dan dimana orang harus muncul untuk
cara yang ampuh untuk menciptakan kesibukan, yang penting bagi berlanjutnya
menangani semua jenjang ini membangun resonansi yang lebih besar di dalam
organisasi.
Meningkatkan Kepemimpinan
berjalan dan strategi berlanjut , pemimpin dan timnya membimbing para manager
dalam tahun-tahun pertama yang kritis.Tidak hanya berfokus pada orang, harus
mengerti peran penting penelaahan yang luas pada budaya yang melatarbelakangi
19
Memaksimalkan Pembelajaran Setengah-Jalan
bisnis – Pengalaman belajar yang keatif dan berpotensi besar serta bertujuan –
eksekutif Orang bisa dan akan berubah jika mereka menemukan alasan yang baik
pengertian tentang apa yang ingin mereka ubah dan bagaimana cara
emosi kolektif dari seluruh kelompok bisa berdampak lebih besar bagi bisnis di
untuk melakukan hal ini diperlukan seorang pemimpin yang cerdas, yang
mengerti cara membaca nada emosi kelompok dan mengubah norma-norma atau
20
budaya ke arah yang benar. Dan akhirnya, organisasi-organisasi sendiri bisa
membuat perbedaan yang sangat berarti bagi orang-orang yang bekerja disana—
dengan realita baru, jauh sebelum orang-orang lain melakukannya dan bukan
bereaksi terhadap kritis hari itu. Bahkan di tengah-tengah perubahan yang cepat,
mereka bisa melihat jalan mereka ke masa depan yang lebih cerah,
mengubah iklim bisnis yang dianggap tidak bisa diubah. Pemimpin yang resonan
tahu kapan ia harus bekerjasama dan kapan harus bersikap visioner, kapan harus
manusia dari kelompok yang harmonis. Mereka membangun kesetiaan yang teguh
menumbuhkan resonansi: mereka memiliki gairah yang murni bagi misi mereka,
dan gairah ini menular. Antusiasme dan kegembiraan mereka otomatis menyebar,
21
menyemangati orang-orang yang dipimpinnya. Dan resonansi adalah kunci dari
primal leadership
22
BAB VIII
mana seorang pemimpin akan menetapkan dan menyusun perannya dan peran
– orang untuk ikut dalam pencapaian tujuan bersama. Karena pemimpin selalu
pemimpin ditentukan oleh gaya bersikap dan bertindak seorang pemimpin yang
bersangkutan. Gaya dan sikap bertindak akan tampak dari cara memberi perintah,
bawahan, cara memimpin rapat, cara menegur kesalahan bawahan dan lain-lain.
dipercaya, bertindak ramah tamah, dan penuh perhatian, mencoba untuk mengerti
23
memperlihatkan apresiasi terhadap ide – ide para bawahan, memberi pengakuan
yang dihadapi para bawahannya, tujuannya adalah agar para bawahan yang
terkena masalah, merasa tenang dalam bekerja, sehingga bawahan tersebut tetap
dan berkomunikasi.
dandukungan.
meliputi :
24
1. Idealized influence/atributedadalah pemimpin yang menanamkan
makna kolektif dari misi dan berbicara tentang nilai-nilai dan keyakinan
B. Kinerja Pegawai
ka pengertian kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung
jawab masing- masing dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan secara ilegal,
tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral dan etika (Rivai &
ntu.Kinerja pegawai sangatlah perlu, sebab dengan kinerja ini akan diketahui seber
kepadanya. Untuk itu diperlukan penentuan kriteria yang jelas dan terukur serta
25
Menurut Simamora (1995),kinerja karyawan adalah tingkat terhadap mana pa
alam Harsuko 2011) kinerja merupakan derajat penyusunan tugas yang mengatur
ja adalah hasil yang dicapai oleh ses orang menurut ukuran yang berlaku untuk
satu kumpulan total dari kerja yang ada pada diri pekerja.
mencapai sasaran khusus yang berhubungan dengan peran perorangan dan atau
Kinerja adalah suatu konsep yang multi dimensional mencakup tiga aspek yaitu
(accomplishment)Dilihat dari sudut pandang ahli yang lain, kinerja adalah banyakn
Sementara itu menurut Bernandi & Russell 2001 (dalam Riani 2011) performansi
adalah catatan yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan
26
Dari beberapa pengertian di atas bisa disimpulkan bahwa kinerja pegawai
Menurut Schuler dan Jackson 2004 (dalam Harsuko 2011) bahwa ada 3
pekerjaan dilaksanakan.
menyenangkan.
Menurut Career Realism, kriteria kinerja karyawan yang baik meliputi 5 hal
sebagai berikut :
27
1. Aspek Produktif
pekerjaan akan selesai tepat waktu dan sesuai target yang diberikan.
Pikiran dan tindakan positif akan menghasilkan kinerja yang positif juga.
yang baik. Oleh karena itu, karyawan yang baik harus bisa
rekan kerja.
28
5. Menjalankan dan Evaluasi Pekerjaan dengan Baik
Menurut Bernandin & Russell (2001 dalam Riani 2011) kriteria yang diguna
yang timbul.
29
8. Personal Qualities (kualitas personal): menyangkut kepri
diberikan kepadanya.
1. Variabel individu
2. Variabel situasional
30
Menurut Mangkunegara ( 2005 : 13-14 ) faktor-faktor yang mempengaruhi
2. Faktor yang ada di luar individu, yaitu kondisi fisik seperti suara, pen
31
E. Pengukuran Kinerja Pegawai
kinerja juga digunakan untuk menilai pencapaian tujuan dan sasaran (Whittaker,
1993). Werther dan Davis (1996:346) menyatakan pengukuran kinerja juga berarti
yangterjadi. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting b
unit kerja. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi dan
Dalam pengukuran kinerja, yang akan diukur adalah kinerja orangorang yang
bekerja dalam unit unit organisasi. Alawine yang diikuti oleh Cikmat (1992:24
32
7) mengatakan bahwa” standar kinerja berfungsi sebagai tujuan – tujuan tertentu
yang harus dicapai oleh karyawan, harus realisti, dapat dikur, dan dapat dicapai
jabatan tertentu”3.
Dalam penilaian kinerja ada objek yang harus terukur untuk mengetahui
hasil keneja pegawai atau karyawan. Sehingga objek penilaian kinerja harus
baik dapat dengan menggunakan deskripisi yang lebih akurat dari perilaku
setiap tingkat skala penilaian. Sedangkan hal – hal yang bisa dinilai adalah4:
1. Akurasi
2. Kecekatan
3. Kreativitas
Bakat karena memiliki ide – ide baru, menemukan cara – cara baru dan
4. Keramahan
yang diawasi
5. Kepribadian
dengan pekerjaan
33
6. Penampilan pribadi
7. Kebugaran fisik
kelalahan
8. Kehadiran
Kepastian masuk kerja setiap hari sesuai dengan jam – jam kerja
9. Keandalan
supervise minimum
Jumlah kerja yang dapat dilakukan oleh seseorang dalam satu hari kerja
12. Stabilitias
stuasi krisis
13. Kesopanan
34
F. Meningkatkan Kinerja Pegawai
melakukan evaluasi kerja secara berkala. Hal ini harus Anda lakukan
35
Strategi reward and punishment bisa Anda lakukan kepada karyawan
peringatan.
• Jenjang Karir
36
• Berikan Feedback yang Membangun
Jika tidak ada yang dikerjakan selain menunggu proyek tersebut selesai,
maka kinerja mereka ikut menurun. Maka dari itu, Anda harus
semua proyek atau tugas bisa diselesaikan tepat waktu tanpa ada waktu
Tidak ada karyawan yang sempurna. Beberapa dari mereka pasti pernah
kondisi ini, cara meningkatkan kinerja individu dan tim yang bisa Anda
ditolerir.
37
Satu lagi cara meningkatkan kinerja karyawan yang bisa Anda lakukan
memiliki semangat kerja dan kinerja yang lebih baik, Anda harus
bermain, dan lainnya. Jika bisa, Anda juga harus ikut menghabiskan
38
BAB IX
A. Kualitas
manajemen yang menekankan pada pentingnya kualitas dalam setiap aspek dari
untuk memastikan produk atau layanan yang dihasilkan memiliki kualitas yang
tinggi.
kualitas sebagai tujuan utama organisasi, dan menganggap bahwa hal ini dapat
39
membawa manfaat jangka panjang bagi organisasi. Dengan memimpin secara
memenuhi atau melebihi standar yang ditetapkan dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya. Hal ini melibatkan kualitas pekerjaan yang dihasilkan, kinerja
yang efektif, dan kontribusi positif yang diberikan kepada organisasi. Berikut
tepat.
40
menciptakan lingkungan kerja yang positif dan membangun semangat
tim.
41
C. Ciri Pemimpin dan Pegawai yang Berkualitas
1. Visi dan arah: Pemimpin berkualitas memiliki visi yang jelas dan
yang mereka yakini. Mereka menjadi contoh bagi anggota tim mereka.
42
D. Ciri-ciri pegawai yang berkualitas:
lebih baik.
berkualitas. Namun, setiap individu dapat memiliki kombinasi yang berbeda dari
ciri-ciri ini.
43
E. Total Quality Management (TQM)
kepuasan pelanggan.
44
pengambilan keputusan, menyediakan pelatihan yang diperlukan,
berdasarkan data dan fakta yang dapat diukur. Pemimpin dan anggota
adalah pendekatan yang holistik dan melibatkan seluruh organisasi dalam upaya
45
F. Perencanaan, Pengendalian Dan Perbaikan Kualitas Kepemimpinanan.
yang berorientasi kualitas. Berikut adalah ringkasan dari ketiga tahapan tersebut:
pencapaian kualitas.
46
3. Perbaikan Kualitas Kepemimpinan : Perbaikan kualitas kepemimpinan
47
BAB X
A. Organisasi
institusi, dan kedua, mengacu pada proses organisasi sebagai salah satu fungsi
administrasi. Secara konseptual, ada dua batasan yang perlu diperhatikan, yaitu
istilah organisasi sebagai kata benda dan organisasi (organize) sebagai kata kerja
perkumpulan antara dua orang atau lebih yang bekerja sama dan secara formal
terkait untuk mencapai tujuan tertentu, dan dalam hubungan tersebut ada
seseorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan. Juga, dalam pengertian
umum, organisasi adalah wadah sekelompok orang yang bekerja sama secara
rasional dan sistematis, terarah atau terkendali untuk mencapai tujuan tertentu
48
Organisasi diharapkan dapat mencapai tujuan bersama secara efektif dan
adalah hal yang sulit. Bahkan, di sana Anda bisa belajar bagaimana bekerja sama
baik adalah Anda pasti merasa mudah untuk mengelola banyak orang.
untuk mengelola banyak orang. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika
hari nanti.
49
Soft skill memang sangat penting dari segi perkembangan, dengan
hal ini diperlukan komunikasi yang baik, apalagi saat kita bekerja.
akan bekerja dengan baik bagi kami di masa depan karena kami
dapat dilakukan secara terstruktur dan tidak ada kegiatan atau waktu
bagi diri sendiri dan orang lain. Anda belajar dan terus belajar untuk
dan belajar di dunia lain. Bahkan di dunia yang sulit untuk dimainkan.
karena siapa tahu di masa depan Anda akan bekerja dan memenuhi
peran yang sama selama berada di organisasi. Jadi, isi peran ini
50
dengan baik dan pelajari segalanya untuk mendapatkan hasil
maksimal darinya.
C. Ciri-ciri Organisasi
Karakteristik organisasi:
Juga, dalam arti umum, organisasi adalah wadah sekelompok orang yang
bekerja sama secara rasional dan sistematis, terarah atau terkendali untuk
dalamnya.
D. Jenis-jenis Organisasi
yaitu:
yang resmi biasanya ada juga yang sudah memiliki badan hukum, dan
• Dari jumlah orang, ada organisasi tunggal dengan semua tugas berasal
dari satu pimpinan, dan organisasi komisi yang memiliki dewan untuk
51
• Menurut tujuannya, ada organisasi sosial yang bersifat non-profit dan
masyarakat.
konsumennya.
E. Pembentukan Organisasi
tertentu, maka sudah seharusnya apabila orang sudah mengerti orang lain yang
Perilaku organisasi konsern dengan situasi hubungan manusia, sebab hal ini
52
prestasi seseorang dan manajemen. Perilaku keorganisasian juga meliputi:
personal, struktur kelompok dan proses, konflik, desain pekerjaan, dan stres. Dari
mengadakan pendekatan.
adalah teruji oleh kepentingan waktu sehingga sistematik pendekatan dalam studi
53
kecakapan/ketrampilan berhubungan dengan menyelesaikan pekerjaan tugas yang
F. Prilaku Organisasi
adalah bidang studi yang membahas organisasi secara makro, sedangkan perilaku
organisasi adalah bidang studi yang membahas organisasi secara mikro. Meski
tampak adanya perbedaan orientasi, bidang kajian teori organisasi dan perilaku
Namun demikian, keduanya merupakan bidang studi yang berbeda utamanya jika
kita melihatnya dari cara mengkaji organisasi. Dalam teori organisasi, manusia
hanya dibahas secara agregat sebab dalam bidang studi ini unit analisisnya adalah
organisasi dan perilaku organisasi juga dikemukakan oleh Keith Davis dan John
organisasi. Dalam hal ini, Davis dan Newstrom lebih tegas dalam mengartikan
perilaku organisasi, yakni perilaku dan tindakan manusia dalam organisasi. Dalam
54
memengaruhi perilaku sebuah organisasi. Dari kedua penjelasan di atas, bisa
dikatakan bahwa dalam bidang studi perilaku organisasi, kita berupaya memahami
sekali lagi menegaskan bahwa tema pokok dari perilaku organisasi adalah
manusia. Namun, karena manusia itu sendiri sebagai objek studi dan bersifat multi
perspektif, tidak semua aspek yang berkaitan dengan manusia akan menjadi tema
pokok dalam bidang studi ini. Hanya aspek-aspek manusia yang relevan dan
terkait dengan organisasi yang menjadi pusat perhatian bidang studi perilaku
organisasi. Secara umum, ada dua cara dalam memandang manusia dalam
organisasi.
sebagai bagian dari kelompok. Sebagai individu, manusia mempunyai sifat dan
karakter unik yang berbeda antara satu individu dan individu yang lain. Sampai
batas-batas tertentu, sifat dan karakter ini tidak berubah meski seseorang telah
bergabung dengan organisasi dalam jangka waktu lama. Kalau toh mengalami
perubahan, hal itu tidak terjadi dalam waktu pendek, melainkan secara gradual
dan memakan waktu yang relatif lama. Sulitnya perubahan sifat dan karakter
manusia ini disebabkan dalam diri manusia sudah terbentuk mental programming
atau lazim disebut sebagai mind set, yakni pola pikir, perilaku, pola tindak, dan
nilai-nilai individu yang sebagiannya berasal dari faktor turunan (heredity) serta
sebagiannya lagi dibangun dari pengalaman masa lalu orang tersebut dan
membentuk mind set seseorang misalnya lingkungan keluarga, teman bergaul, dan
tempat pendidikan. Di sisi lain, ketika seseorang berinteraksi dengan orang lain
55
dalam kurun waktu yang cukup lama, mempunyai kegiatan sejenis, dan
mempunyai orientasi yang sama sehingga mereka bisa saling berbagi pengalaman
dan harapan; di antara mereka akan membentuk suatu sistem sosial yang disebut
kelompok.
individu mempunyai kepentingan, orientasi, dan harapan yang sama. Oleh karena
itu, mereka lambat laun membangun mental programming yang bisa diterima oleh
semua (atau paling tidak sebagian besar) anggota kelompok. Mental programming
yang terbentuk dalam sebuah kelompok inilah yang disebut collective mental
dengan terbentuknya norma perilaku kelompok, itu berarti jika ada seorang
orang tersebut bisa diberi sanksi sosial oleh kelompoknya dan bahkan bisa
kedudukan dan peranan manusia dalam organisasi, baik sebagai individu maupun
56
sebagai kelompok, bisa dikatakan bahwa perilaku sebuah organisasi sangat
samping itu, dimensi-dimensi organisasi ini, secara langsung maupun tidak, juga
bisa dipengaruhi oleh perilaku manusianya. Oleh karena itu, yang menjadi titik
manusia yang relevan dengan organisasi. Hal ini sejalan dengan pengertian
individuals, groups, and structure have on behavior within organization, for the
disampaikan Stephens Robbins, elaborasi lebih lanjut dari definisi di atas sebagai
berikut. Pertama, perilaku keorganisasian adalah sebuah bidang studi. Hal ini
tersendiri dengan common body of knowledge yang terpisah dari bidang studi
57
lain. Seperti telah dijelaskan di muka misalnya, perilaku organisasi berbeda
Kedua, sebagai bidang studi yang berdiri sendiri, ruang lingkup bahasannya
juga sangat spesifik. Dalam hal ini, yang dipelajari bidang studi perilaku
perilaku individu maupun perilaku kelompok. Jennifer George dan Gareth Jones
• Way of thinking.
• Interdisciplinary field.
58
• Humanistic orientation.
• Performance oriented.
• External environment.
organisasi.
• Application orientation.
psikologi.
59
Oleh sebab itu struktur organisasi menyerap peranan penting dalam
setiap pengambilan
kebijakan organisasi.
asasi manusia.
60
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Terbuka.
61
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Peraturan Menteri
Mashar, Riani. 2011. Emosi Anak Usia Dini dan Strategi Pengembangannya.
Jakarta: Kencana.
Sketsa.
Pustaka Setia.
Universitas Terbuka.
Kalam Semesta
https://www.administrasipublik.com/2020/12/organisasi-dan-unsur-unsur-
organisasi.html
https://www.bola.com/ragam/read/4555498/pengertian-organisasi-unsur-ciri-
bentuk-dan-jenisnya-yang-perlu-diketahui
https://pakdosen.co.id/perilaku-organisas/
https://asriportal.com/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perilaku-organisasi/
62
Soelistya, D. (2022). Kepemimpinan Strategis (pp. 149–162). Nizamia Learning
Center. https://books.google.co.id/books?id=MG6BEAAAQBAJ
63