MAKALAH
STRUKTUR ORGANISASI LEMBAGA PEMERINTAH (Studi Kasus di Balai
Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku,
Sulawesi Selatan)
OLEH :
FITRIANI AMIR
NIM : 191060501006
PENULIS
COVER..................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................... 3
BAB I. PENDAHULUAN............................................................................. 4
A. Kajian Pustaka............................................................................... 9
B. Pembahasan.................................................................................. 14
A. Kesimpulan........................................................................................... 25
B. Saran..................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 27
A. Latar Belakang
Setiap organisasi merupakan bagian dari sistem sosial yang hidup di
tengah-tengah masyarakat. Masyarakat itu sendiri memiliki sifat dinamis, selalu
mengalami perubahan dan perkembangan. Karakteristik masyarakat seperti itu
menuntut organisasi untuk juga memiliki sifat dinamis. Tanpa dinamika yang
sejalan dengan dinamika masyarakat, organisasi tidak akan survive apalagi
berkembang. Ini berarti bahwa perubahan atau transformasi dalam suatu
organisasi merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindari. Secara terus
menerus organisasi harus menyesuaikan diri dengan tuntutan dan perubahan
yang terjadi di lingkungannya. Proses penyesuaian dengan lingkungan
merupakan salah satu permasalahan besar yang dihadapi organisasi modern
baik sektor swasta maupun sektor publik.
Perlunya transformasi organisasi di sektor publik atau pemerintahan juga
telah dinyatakan di dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025:
“Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 merupakan
kelanjutan dari pembangunan sebelumnya untuk mencapai tujuan
pembangunan sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Untuk itu, dalam 20 tahun ke
depan (kini tinggal 5 tahun), sangat penting dan mendesak bagi bangsa
Indonesia untuk melakukan penataan kembali berbagai langkah-langkah,
antara lain di bidang pengelolaan sumber daya alam, sumber daya manusia,
lingkungan hidup dan kelembagaannya sehingga bangsa Indonesia dapat
mengejar ketertinggalannya dan mempunyai posisi sejajar serta daya saing
yang kuat di dalam pergaulan masyarakat International.”
Menghadapi kondisi lingkungan yang selalu berubah seperti sekarang ini,
tidak ada cara lain yang lebih bijaksana bagi seorang pimpinan kecuali dengan
memahami hakekat transformasi/perubahan itu sendiri dan menyiapkan
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang penulisan makalah ini, maka dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimanakah upaya dan model transformasi organisasi di lingkup Balai
Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku terkait dengan Program
Pelatihan/Pembelajaran Online (e-Training/e-Learning) di era Pertanian
4.0?
2. Apa saja yang menjadi sasaran dan tahapan dalam transformasi organisasi
di lingkup Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku?
3. Seperti apa konsep penerapan Pelatihan/Pembelajaran Online (e-
A. KAJIAN PUSTAKA
Menurut Keban (2008), organisasi publik adalah organisasi yang tidak
bertujuan untuk memaksimumkan laba, tetapi pemberian pelayanan publik
(public services), seperti; pendidikan, kesehatan masyarakat, keamanan,
penegakan hukum, transportasi publik dan penyediaan barang kebutuhan
publik (misalnya penyediaan bahan kebutuhan pokok masyarakat). Meskipun
tujuan utama sektor publik adalah pemberian pelayanan publik, tidak berarti
sektor publik sama sekali tidak memiliki tujuan yang finansial. Organisasi sektor
publik juga memiliki tujuan finansial, akan tetapi hal ini berbeda baik secara
filosofis, konseptual, dan operasionalnya dengan tujuan profitabilitas pada
sektor swasta. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, organisasi publik
merupakan sebuah organisasi yang dibentuk oleh pemerintah dengan tujuan
untuk memberikan sebuah produk yang berbentuk barang maupun jasa serta
memberikan pelayanan kepada publik atau masyarakat tanpa mengejar profit
atau keuntungan yang bersifat pribadi.
Sebagai sebuah organisasi yang bergerak di bidang pemberian pelayanan
publik yang berhubungan langsung dengan berbagai lingkungan, organisasi
publik tentunya selalu mengalami tuntutan perubahan untuk menjaga
eksistensi dan stabilitas organisasi. Organisasi publik tidak hanya dituntut untuk
dapat bersikap fleksibel dan beradaptasi dengan lingkungan yang bergerak
sangat dinamis, namun juga dituntut mampu mengantisipasi berbagai bentuk
perubahan dan secara proaktif menyusun berbagai program perubahan yang
diperlukan. Secara teoritik, perubahan organisasi didorong oleh dua sumber,
yaitu faktor dari luar (ekternal) dan faktor dari dalam (internal) organisasi.
Dengan kata lain, setiap organisasi harus selalu peka terhadap aspirasi,
keinginan, tuntutan dan kebutuhan berbagai kelompok dengan siapa organisasi
berinteraksi (Siagian, 2012).
B. PEMBAHASAN
1. Upaya dan Model Transformasi Organisasi
Sebagai sebuah organisasi yang bergerak di bidang pemberian
pelayanan publik yang berhubungan langsung dengan berbagai lingkungan,
organisasi publik tentunya selalu mengalami tuntutan perubahan untuk
menjaga eksistensi dan stabilitas organisasi. Organisasi publik tidak hanya
dituntut untuk dapat bersikap fleksibel dan beradaptasi dengan lingkungan
yang bergerak sangat dinamis, namun juga dituntut mampu mengantisipasi
berbagai bentuk perubahan dan secara proaktif menyusun berbagai
program perubahan yang diperlukan. Secara teoritik, perubahan organisasi
didorong oleh dua sumber, yaitu faktor dari luar (ekternal) dan faktor dari
dalam (internal) organisasi. Dengan kata lain, setiap organisasi harus selalu
peka terhadap aspirasi, keinginan, tuntutan dan kebutuhan berbagai
kelompok dengan siapa organisasi berinteraksi.
Suatu perubahan yang ingin dilakukan oleh organisasi, haruslah
berupa perubahan yang bersifat efektif, di mana perubahan yang dimaksud
harus memiliki sasaran yang jelas dan didasarkan pada suatu diagnosis yang
tepat tentang wilayah permasalahan yang dihadapi oleh organisasi. Selain
itu perubahan organisasi yang terjadi harus berupa kolaborasi antara
berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan. Khususnya
keterlibatan dan partisipasi para anggota organisasi merupakan suatu
keharusan yang harus dipenuhi. Kemudian perubahan organisasi juga
menerapkan cara-cara baru yang diperlukan guna meningkatkan kinerja
dan (c) kultur organisasi. Karena sifat dan bentuk sasarannya yaitu
Dengan demikian sebagai salah satu unit pelayanan teknis dari Pusat
Pelatihan Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian,
Kementerian Pertanian, sudah sepatutnya peningkatan kompetensi
Sumberdaya Manusia (SDM) Pertanian ini menjadi fokus utama yang pada
akhirnya berimplikasi ke peningkatan produktifitas rakyat khususnya
masyarakat tani yang berdaya saing. Penyuluh pertanian selaku garda
terdepan tentu saja harus ditingkatkan tak hanya berupa kuantitas (jumlah),
tetapi juga kualitasnya karena Penyuluh Pertanian inilah yang paling dekat
dengan end user sehingga harus senantiasa meng-upgrade dirinya sesuai
dengan kebutuhan dunia pertanian. Upgrade tersebut bisa dilakukan melalui
kegiatan pelatihan, karena tugas dari penyuluh tidak hanya menggerakkan
A. Kesimpulan
1. Organisasi adalah suatu wadah dimana terdapat sekumpulan orang yang
mempunyai fikiran yang sama saling berkerjasama untuk mencapai tujuan
tertentu. Pada dasarnya, setiap organisasi pasti mengalami perubahan dan
juga perkembangan agar mampu untuk beradaptasi dengan lingkungan
sekitar. Perubahan yang terjadi pada sebuah organisasi bisa terjadi secara
terencana maupun tidak terencana tergantung dari faktor internal dan juga
eksternalnya. Akan tetapi, tujuan utama dari perubahan organisasi adalah
untuk mencapai efektivitas dan efisiensi kerja dan juga untuk mengubah
organisasi menjadi lebih baik lagi, khususnya di era Revolusi Pertanian 4.0.
2. Dalam perubahannya, organisasi terus bertransformasi menjadi lebih baik
dengan berbagai cara dan juga model. Model perubahan organisasi yang
banyak diterapkan adalah model perubahan organisasi Lewin dan model
perubahan organisasi Kotter. Masing-masing model memiliki tahap,
langkah, dan juga strategi yang berbeda-beda. Akan tetapi, semua model
mempunyai tujuan yang sama yaitu, untuk memajukan organisasi dan
membawa organisasi menjadi lebih baik lagi.
3. Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku sebagai salah satu organisasi
penyedia layanan publik di Bidang Pelatihan Pertanian juga tidak luput dari
proses transformasi/perubahan. Adapun model transformasi organisasi
dari BBPP Batangkaluku dieksplorasikan dalam pendekatan pada 4 kategori
yang disebut dengan 4R yaitu : (1)Reframing, pergeseran konsep dalam hal
pencapaian tujuan, (2)Restructure, terkait dengan bentuk organisasi dan
tingkat kompetisi, (3)Revitalization, merupakan sebuah usaha untuk
mendorong pertumbuhan dari seluruh komponen organisasi dan
(4)Renewal, mengenai pembaharuan organisasi yang sangat kental terkait
dengan unsur SDM.
B. Saran
1. Pada dasarnya, setiap organisasi selalu berusaha untuk berubah menjadi
lebih baik lagi. Akan tetapi, pada kenyataannya, mayoritas perubahan
organisasi yang terjadi banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Lingkungan organisasi yang terus berkembang menuntut organisasi
disekitarnya untuk turut serta berubah tanpa memperdulikan kesiapan dari
masing-masing elemen organisasi, khususnya elemen sumberdaya manusia.
Untuk itu proses pengembangan dan pembinaan sumberdaya manusia yang
ada di dalam organisasi perlu dilakukan untuk mendukung terjadinya
perubahan yang baik dengan menumbuhkan pengetahuan bahwa organisasi
sedang bertransformasi.
2. Menghadapi perubahan tersebut, tentunya ada yang siap dan ada juga yang
tidak siap. Terus meningkatkan kreativitas, inovasi dan empati dapat
menjadi kunci organisasi Balai dapat berkembang secara cepat dan tepat
sesuai dengan apa yang dicita-citakan. Kerjasama yang solid antar masing-
masing elemen organisasi juga menjadi juga dapat menjadi salah satu modal
agar organisasi dapat terus berkembang secara positif. Organisasi dapat
mencapai perubahan yang baik apabila organisasi tersebut bisa melakukan
perubahan sesuai dengan jati diri dan kemampuan masing-masing elemen-
elemen organisasi.
Dharma Putra, R.M. 2018. Inovasi Pelayanan Publik di Era Disrupsi (Studi tentang
Keberlanjutan Inovasi E-Health di Kota Surabaya). Jurnal Universitas Airlangga.
http://repository.unair.ac.id/74654/
Guillard J.F & Kelly N.J. 1995. “Transforming the Organization”. New York. Guilford
Press.
Kreitner, R., & Kinicki, A. 2014. Perilaku Organisasi (Bahasa Ind). Jakarta: Salemba
Empat
Muliawaty, L. 2019. Peluang dan Tantangan Sumber Daya Manusia di Era Disrupsi.
Jurnal Ilmu Administrasi Universitas Pasundan. Vol.10 No.1. Halaman 1-9.
http://journal.unpas.ac.id/index.php/kebijakan/article/view/1416
Permanasari, Y.W., & Perdhana M.S. 2017. Proses Transformasi PT. POS Indonesia
(Studi Kasus pada Kantor Processing Centre Semarang). Diponegoro Journal of
Management. Volume 6, Nomor 4. Halaman 1-13. http://eprints.undip.ac.id/55831/
Robbins, S. P. 2003. Organizational behavior (10th ed). New Jersey : Prentice Hall.
Saputra, A. D., Pratama, A. B., & Orbawati, E.B. 2019. Public Service Transformation
(A Case Study of Online Single Submission at The Office of Investment and
Integrated Services Magelang Municipality). Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Publik:
Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Publik. Volume 9 Number 1, Page 77-
86. p-ISSN: 2086-6364, e-ISSN: 2549-7499. http://ojs.unm.ac.id/iap
Wibowo. 2012. Manajemen Perubahan (3rd ed.). Jakarta: PT. Rajagrafindo. Persada.