PRODI MANAJEMEN
Penulis juga memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan
pengetikan dan kekeliruan sehingga membingungkan pembanca dalam memahami maksud
dari isi makalah ini. Terimakasih.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... II
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... III
BAB I Pembahasan ............................................................................................................. 1
A. Pendahuluan ............................................................................................................ 1
B. Sejarah OCB ........................................................................................................... 2
C. Pengertian ............................................................................................................... 3
D. Dimensi OCB .......................................................................................................... 3
1. Altruism ............................................................................................................ 3
2. Conscientiousness ............................................................................................. 3
3. Sportmanship .................................................................................................... 4
4. Courtessy........................................................................................................... 4
5. Civic Virtue ....................................................................................................... 4
6. Peacekeeping..................................................................................................... 4
7. Cheerleading ..................................................................................................... 4
E. Motif yang mendasari OCB .................................................................................... 4
F. Manfaat OCB dalam Perusahaan ............................................................................ 4
G. Factor – factor yang mempengaruhi OCB .............................................................. 7
BAB II Penutup................................................................................................................... 8
1. Kesimpulan ............................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 9
iii
BAB I
Pembahasan
A. Pendahuluan.
Reformasi birokrasi merupakan suatu cara baru yang lebih baik daripada sebelumnya
serta kemampuan untuk lebih menguasai alam lingkungan, nilai-nilai dan sumber daya
yang ada dalam rangka peningkatan kemampuan diri yang mencakup seluruh aspek
kehidupan bangsa dan negara. Dalam reformasi birokrasi, pembangunan nasional
dilaksanakan secara bersama-sama oleh pemerintah dan masyarakat. Hal ini berarti bahwa
di dalam pembangunan, yang ditingkatkan kualitasnya tidak saja pemerintah sebagai
administrator dan dinamisator pembangunan itu sendiri, tetapi juga masyarakat Indonesia.
Reformasi di sektor publik yang bergulir saat ini mengarahkan terjadinya perubahan
pola dan gaya penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik, demokratis, terbuka, luwes
efisien dan akuntabel. Hal ini sesuai dengan pola pengembangan pemerintahan governance
yang sering kali dimaknai sebagai minimal state artinya pekerjaan harus ditangani
organisasi yang dikelola pemerintah yang begitu banyak dan kompleks akibat kesalahannya
sendiri yang terlalu sering mengekspansi dan mengintervensi masalah-maslah masyarakat,
membutuhkan anggaran yang besar yang diperoleh dari utang tetapi tidak mampu
menanganinya dengan baik inefficiency, korupsi dan sebagainya, maka perannya direduksi
lewat restrukturisasi birokrasi, pengurangan anggaran atau privatisasi dan meningkatkan
sumber daya manusia yang lebih mampu dan profesional untuk menangani tugas pelayanan
dan pembangunan bagi masyarakat.
1
pelayanan menjadi lebih baik. Pola dan gaya pemerintahan harus segera dibenahi dan
dikembangkan dengan konsep good governance dengan upaya meningkatkan sumber daya
manusia yang lebih profesional dan berperilaku baik dalam melayani masyarakat. Menurut
Markozy 2001, karyawan yang baik good citizens adalah cenderung ntuk Organizational
Citizenship Behavior OCB di lingkungan kerjanya, sehingga organisasi akan lebih baik
dengan adanya karyawan yang bertindak Organizational Citizenship Behavior OCB.
Kinerja individu akan memengaruhi kinerja instansi secara keseluruhan, yang menuntut
adanya perilaku karyawan dalam suatu instansi.
B. Sejarah OCB
2
C. Pengertian
D. Dimensi OCB
1. Altruism
Altruism (sifat menolong) adalah perilaku karyawan dalam menolong rekan kerjanya yang
mengalami kesulitan dan menganggapnya bukan sebagai kewajiban yang ditanggungnya
(tidak mengharapkan imbalan).
2. Conscientiousness
3
3. Sportmanship
Sportmanship (sifat sportif) adalah perilaku yang memberikan toleransi terhadap keadaan
yang kurang ideal dalam organisasi tanpa mengajukan keberatan-keberatan.
4. Courtessy
Courtessy (kesopanan) adalah perilaku menjaga hubungan baik dengan rekan kerja agar
terhindar dari masalah-masalah interpersonal, misalnya saling menghargai dan
memperhatikan orang lain.
5. Civic Virtue
Civic Virtue adalah perilaku yang mengindikasikan tanggung jawab pada kehidupan
organisasi.
6. Peacekeeping
7. Cheerleading
Cheerleading diartikan sebagai bantuan kepada rekan kerja untuk mencapai prestasi yang
lebih tinggi.
4
1. Organizational Citizenship Behavior (OCB) meningkatkan produktivitas rekan kerja.
a) Karyawan yang menolong rekan kerja lain akan mempercepat penyelesaian tugas
rekan kerjanya, dan pada gilirannya meningkatkan produktivitas rekan tersebut.
b) Seiring dengan berjalannya perilaku membantu yang ditunjukkan karyawan akan
membantu menyebarkan best practice ke seluruh unit kerja atau kelompok.
2. Organizational Citizenship Behavior (OCB) meningkatkan produktivitas manajer.
a) Karyawan yang menampilkan perilaku civic virtue akan membantu manajer
mendapatkan saran atau umpan halik yang berharga dari karyawan tersebut untuk
meningkatkan efektivitas unit kerja.
b) Karyawan yang sopan, yang menghindari terjadinya konflik dengan rekan kerja,
akan menolong manajer terhindar dari krisis manajemen.
3. Organizational Citizenship Behavior (OCB) menghemat sumber days yang dimiliki
manajemen dan organisasi secara keluruhan.
a. Jika karyawan saling tolong menolong dalam menyelesaikan masalah dalam suatu
pekerjaan sehingga tidak perlu melibatkan manajer, konsekuensinya manajer dapat
memakai waktunya untuk melakukan tugas lain, seperti membuat perencanaan.
b. Karyawan yang menampilkan conscentiousness yang tinggi hanya membutuhkan
pengawasan minimal dari manajer sehingga manajer dapat mendelegasikan
tanggung jawab yang lebih besar kepada mereka, ini berarti lebih banyak waktu
yang diperoleh manajer untuk melakukan tugas yang lebih penting.
c. Karyawan lama yang membantu karyawan baru dalam pelatihan dan melakukan
orientasi kerja akan membantu organisasi mengurangi biaya untuk keperluan
tersebut.
d. Karyawan yang menampilkan perilaku sportmanship akan sangat menolong
manajer tidak menghabiskan waktu terlalu banyak untuk berurusan dengan
keluhan- keluhan kecil karyawan.
4. Organizational Citizenship Behavior (OCB) membantu menghemat energi sumber daya
yang langka untuk memelihara fungsi kelompok.
a. Keuntungan dari perilaku menolong adalah meningkatkan semangat, moril
(morale), dan kerekatan (cohesiveness) kelompok, sehingga anggota kelompok
(atau manajer) tidak perlu menghabiskan energi dan waktu untuk pemeliharaan
fungsi kelompok.
5
b. Karyawan yang menampilkan perilaku courtesy terhadap rekan kerja akan
mengurangi konflik dalam kelompok. sehingga waktu yang dihabiskan untuk
menyelesaikan konflik manajemen berkurang.
5. Organizational Citizenship Behavior (OCB) dapat menjadi sarana efektif untuk
mengoordinasi kegiatan-kegiatan kelompok kerja.
a. Menampilkan perilaku civic virtue (seperti menghadiri dan berpartisipasi aktif
dalam pertemuan di unit kerjanya) akan membantu koordinasi diantara anggota
kelompok, yang akhirnya secara potensial meningkatkan efektivitas dan efisiensi
kelompok.
b. Menampilkan perilaku courtesy (misalnya saling memberi informasi tentang
pekerjaan dengan anggota dari tim lain) akan menghindari munculnya masalah
yang membutuhkan waktu dan tenaga untuk diselesaikan.
6. Organizational Citizenship Behavior (OCB) meningkatkan kemampuan organisasi
untuk menarik dan mempertahankan karyawan terbaik
a. Perilaku menolong dapat meningkatkan moril dan keeratan serta perasaan saling
memiliki diantara anggota kelompok, sehingga akan meningkatkan kinerja
organisasi dan membantu organisasi menarik dan mempertahankan karyawan yang
baik.
b. Memberi contoh pada karyawan lain dengan menampilkan perilaku sportmanship
(misalnya tidak mengeluh karena permasalahan-permasalahan kecil) akan
menumbuhkan loyalitas dan komitmen pada organisasi.
7. Organizational Citizenship Behavior (OCB) meningkatkan stabilitas kinerja organisasi.
a. Membantu tugas karyawan yang tidak hadir di tempat kerja atau yang mempunyai
beban kerja berat akan meningkatkan stabilitas (dengan cara mengurangi
variabilitas) dari kinerja unit kerja.
b. Karyawan yang conscientiuous cenderung mempertahankan tingkat kinerja yang
tinggi secara konsisten, sehingga mengurangi variabilitas pada kinerja unit kerja.
8. Organizational Citizenship Behavior (OCB) meningkatkan kemampuan organisasi
untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
a. Karyawan yang mempunyai hubungan yang dekat dengan pasar dengan sukarela
memberi informasi tentang perubahan yang terjadi di lingkungan dan memberi
saran tentang bagaimana merespon perubahan tersebut, sehingga organisasi dapat
beradaptasi dengan cepat.
6
b. Karyawan yang secara aktif hadir dan berpartisipasi pada pertemuan-pertemuan
di organisasi akan membantu menyebarkan informasi yang penting dan harus
diketahui oleh organisasi.
c. Karyawan yang menampilkan perilaku conscientiousness (misalnya kesediaan
untuk memikul tanggung jawab baru dan mempelajari keahlian baru) akan
meningkatkan kemampuan organisasi beradaptasi dengan perubahan yang
terjadi di lingkungannya.
G. Factor factor yang mempengaruhi OCB
1. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari diri karyawan sendiri, antara lain:
kepuasan kerja, komitmen, kepribadian, moral karyawan, motivasi dan lain
sebagainya;
2. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar karyawan, antara lain: gaya
kepemimpinan, kepercayaan pada pimpinan, budaya organisasi dan lain
sebagainya.
7
BAB II
Penutup
1. Kesimpulan
Organizational Citizenship Behavior (OCB) adalah perilaku individu yang bebas secara
sukarela tanpa adanya paksaan yang tidak termasuk dalam tugas formal mereka,dilakukan
karena ketulusan hati dan tidak menerima penghargaan. Dimensi OCB mencakup berbagai
aspek perilaku positif di tempat kerja, seperti bertanggung jawab terhadap
organisasi,menolong atau membantu sesama karyawan,saling menghargai,menyebarkan
informasi yang berguna, dan berpartisipasi dalam inisiatif organisasi.perilaku ini dapat
berkontribusi secara signifikan terhadap kesejahteraan organisasi, menciptakan lingkungan
kerja yang lebih positif, dan meningkatkan produktivitas karyawan. Motif yang mendasari
OCB dapat bervariasi tergantung pada individu dan situasi. Beberapa motif umum
termasuk kepuasan kerja, identifikasi dengan organisasi, komitmen terhadap kolega, dan
keinginan untuk mencapai tujuan bersama. Motif ini dapat memengaruhi sejauh mana
seseorang bersedia untuk berkontribusi secara ekstra terhadap organisasi, meskipun tidak
diwajibkan secara formal.
Manfaat OCB dalam perusahaan adalah bahwa OCB dapat meningkatkan kinerja
organisasi secara keseluruhan, memperbaiki budaya kerja, dan menciptakan lingkungan
yang mendukung inovasi dan pertumbuhan jangka panjang.
8
DAFTAR PUSTAKA
peran organizational citizenship behavior (OCB) dalam meningkatkan kinerja
karyawan/Dr. Purnamie Titisari, SE., M.Si - Jakarta: Mitra Wacana Media, 2014
Bateman dan Organ, 1983: 4, peran organizational citizenship behavior (OCB) dalam
meningkatkan kinerja karyawan, Dr. Purnamie Titisari, SE., M.Si - Jakarta: Mitra
Wacana Media, 2014.
Organ, (1988:5), peran organizational citizenship behavior (OCB) dalam meningkatkan
kinerja karyawan, Dr. Purnamie Titisari, SE., M.Si - Jakarta: Mitra Wacana Media,
2014.
Brief, (1986:5), peran organizational citizenship behavior (OCB) dalam meningkatkan
kinerja karyawan, Dr. Purnamie Titisari, SE., M.Si - Jakarta: Mitra Wacana Media,
2014.
Organ, (1997:5), peran organizational citizenship behavior (OCB) dalam meningkatkan
kinerja karyawan, Dr. Purnamie Titisari, SE., M.Si - Jakarta: Mitra Wacana Media,
2014.
Frances (2001: 79), Manajemen Sumber Daya Manusia (Strategi Meningkatkan Kinerja
Karyawan), https://repository.penerbiteureka.com/publications/558898/manajemen-
sumber-daya-manusia-strategi-meningkatkan-kinerja-karyawan, ( diakses 18
Oktober 2023 ).
Lepine et al., 2002 : 79, Manajemen Sumber Daya Manusia (Strategi Meningkatkan
Kinerja Karyawan),
https://repository.penerbiteureka.com/publications/558898/manajemen-sumber-
daya-manusia-strategi-meningkatkan-kinerja-karyawan, ( diakses 18 Oktober 2023 ).
Organ et al., (2006 :79), Manajemen Sumber Daya Manusia (Strategi Meningkatkan
Kinerja Karyawan),
https://repository.penerbiteureka.com/publications/558898/manajemen-sumber-
daya-manusia-strategi-meningkatkan-kinerja-karyawan, ( diakses 18 Oktober 2023 ).
Luthans (2006 : 79), Manajemen Sumber Daya Manusia (Strategi Meningkatkan Kinerja
Karyawan), https://repository.penerbiteureka.com/publications/558898/manajemen-
sumber-daya-manusia-strategi-meningkatkan-kinerja-karyawan, ( diakses 18
Oktober 2023 ).
Schultz (2006 :79), Manajemen Sumber Daya Manusia (Strategi Meningkatkan Kinerja
Karyawan), https://repository.penerbiteureka.com/publications/558898/manajemen-
sumber-daya-manusia-strategi-meningkatkan-kinerja-karyawan, ( diakses 18
Oktober 2023 ).
Menurut McClelland et al. (1987:9), peran organizational citizenship behavior (OCB)
dalam meningkatkan kinerja karyawan, Dr. Purnamie Titisari, SE., M.Si - Jakarta:
Mitra Wacana Media, 2014.
9
Purnamie (2014:15), peran organizational citizenship behavior (OCB) dalam
meningkatkan kinerja karyawan, Dr. Purnamie Titisari, SE., M.Si - Jakarta: Mitra
Wacana Media, 2014.
10