Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ORGANISASI DAN ADMINISTRASI KESSOS

“TINDAKAN YANG DILAKUKAN ADMINISTRATOR PEKERJA SOSIAL”

( DOSEN PEMBIMBING : Drs. Syam’un, M.Pd, MM.)

DI SUSUN OLEH

“KELOMPOK 7”

APRILYA CINTA CARRLIZA PUTRI_50900120020

ALFINA SAID_50900120042

NINING AMELIA PUTRI_50900120039

ALFIAN YAHYA_50900120037

ASRIANTO_50900120019

LISA PURNAMASARI_50900120034

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

KESEJAHTERAAN SOSIAL

2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha esa. Atas rahmat dan karunia-
Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah teknologi komunikasi
dan informasi tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW
yang syafa’atnya kita nantikan kelak.

Penulisan makalah berjudul “TINDAKAN YANG DILAKUKAN ADMINISTRATOR


PEKERJA SOSIAL” dapat diselesaikan karena bantuan banyak pihak. Kami berharap
pembuatan makalah ini dapat bermafaat bagi banyak orang. Selain itu, kami juga berharap agar
pembaca mendapatkan sudut pandang baru setelah membaca makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama pada bagian isi.
Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah.
Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................................iii
BAB I ................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................. 2
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN .................................................................................................................................. 3
B. Asumsi Dasar Administrasi Pekerjaan Sosial ...................................................................... 3
C. Definisi Administrasi Pekerjaan Sosial ................................................................................ 4
D. Proses Sebagai Kerangka Berpijak Agar Lembaga Memberikan Pelayanan Yang Efektif
Dan Efisien. ..................................................................................................................................... 4
E. Dasar Pengetahuan, Keterampilan, Dan Nilai Dalam Administrasi Pekerjaan Sosial. .... 4
F. Posisi Yang Bisa Ditempati Oleh Social Worker Yang Memiliki Pemahaman
Administrasi Pekerjaan Sosial ....................................................................................................... 5
G. Menjadi Administrator Yang Sukses Dalam Pelayanan Manusia ..................................... 5
H. Kompetensi Yang Perlu Dimiliki Agar Menjadi Seorang Administrator Yang Baik ....... 6
I. Social Work Menjadi Administrator Atau Leader ............................................................... 8
BAB III .............................................................................................................................................. 10
PENUTUP ......................................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ........................................................................................................................... 10
Daftar Pustaka .................................................................................................................................. 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada mulanya banyak orang menganggap, termasuk para Pekerja Sosial sendiri,
bahwa Administrasi Pekerjaan Sosial (APS) tidak termasuk dalam konstelasi praktek
pekerjaan sosial. Meskipun para pekerja sosial telah lama berkiprah dalam organisasi-
organisasi kesejahteraan sosial, swasta maupun negeri, APS belum dipandang secara
integratif oleh para pekerja sosial sebagai suatu metode dan pendekatan yang memiliki
peranan penting dalam proses pertolongan profesional pekerjaan sosial. Namun
demikian situasi ini mulai berubah secara dramatis pada tahun 1970-an. APS atau sering
pula disebut Administrasi Kesejahteraan Sosial (AKS), mulai masuk ke dalam
'mainstream' metode dan teknik-teknik pekerjaan sosial (Patty, 1983).
Terdapat dua pengertian yang seringkali diberikan terhadap istilah APS ini.
Pertama, APS didefinisikan secara umum sebagai "usaha kerjasama yang terkoordinasi
dan melibatkan semua anggota organisasi dalam proses perumusan tujuan,
perencanaan, implementasi, perubahan dan evaluasi." APS diartikan sebagai aktivitas
menyeluruh dalam suatu organisasi kesejahteraan sosial yang tujuan utamanya untuk
mentransformasikan kebijakan sosial ke dalam pelayanan-pelayanan sosial. Kedua,
APS didefinisikan secara khusus sebagai "suatu metoda praktek pekerjaan sosial". APS
menunjuk pada proses intervensi sistematik yang terdiri dari tugas - tugas dan fungsi -
fungsi serta aktifitas - aktifitas terkait lainnya yang dilaksanakan oleh petugas
manajemen untuk memfasilitasi pencapaian misi dan tujuan organisasi. APS berkenaan
dengan penerapan pengetahuan keterampilan dan nilai - nilai secara bertujuan dalam
melaksanakan tugas - tugas seperti perumusan tujuan dan perencanaan program,
mobilisasi dan pemeliharaan sumber, serta pengevaluasian hasil - hasil organisasi
(Saari, 1977; Patty, 1983).
Sebagai suatu metoda praktek, maka ciri khas APS adalah :
1. Ditunjang oleh teori - teori administrasi dan organisasi umum serta teori - teori
manajemen.
2. Dikondisikan oleh tujuan - tujuan dan karakteristik manajemen kesejahteraan
sosial.

1
3. Diwarnai oleh teori-teori dan nilai - nilai pekerjaan sosial.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan dan sebutkan Posisi administrasi pekerjaan sosial dalam pekerja sosial.
2. Jelaskan dan sebutkan Asumsi dasar administrasi pekerjaan sosial.
3. Jelaskan dan sebutkan Definisi administrasi pekerjaan sosial.
4. Jelaskan dan sebutkan Proses sebagai kerangka berpijak agar lembaga memberikan
pelayanan yang efektif dan efisien.
5. Jelaskan dan sebutkan Dasar pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam
administrasi pekerjaan sosial.
6. Jelaskan dan sebutkan Posisi yang bisa di tempati oleh sosial worker yang memiliki
pemhaman administrasi pekerjaan sosial.
7. Jelaskan dan sebutkan Menjadi administrasi yang sukses dalam pelayanan manusia.
8. Jelaskan dan sebutkan Kompetensi yang perlu dimiliki agar menjadi seorang
administrator yang baik.
9. Jelaskan dan sebutkan Social work menjadi administrator atau leader.

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui posisi administrasi pekerjaan sosial dalam pekerja sosial.
2. Untuk mengetahui asumsi dasar administrasi pekerjaan sosial.
3. Untuk mengetahui definisi administrasi pekerjaan sosial.
4. Untuk mengetahui proses sebagai kerangka berpijak agar lembaga memberikan
pelayanan yang efektif dan efisien.
5. Untuk mengetahui dasar pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam administrasi
pekerjaan sosial.
6. Jelaskan dan sebutkan Posisi yang bisa di tempati oleh sosial worker yang memiliki
pemhaman administrasi pekerjaan sosial.
7. Untuk mengetahui bagaimana enjadi administrasi yang sukses dalam pelayanan
manusia.
8. Untuk mengetahui bagaimana kompetensi yang perlu dimiliki agar menjadi seorang
administrator yang baik.
9. Untuk mengetahui bagaimana Social work menjadi administrator atau leader.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Posisi Administrasi Pekerjaan Sosial Dalam Pekerjaan Sosial
Sebenarnya banyak posisi yang ditempati oleh administrasi pekerjaan sosial.
Pertama posisi administrasi pekerjaan sosial sebagai problem solving, yang difokuskan
dalam memahami dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan social functioning
dan social relationship. Kedua, Administrasi Pekerjaan Sosial diposisikan sebagai
metode praktik pekerjaan sosial. Sebagai metode, administrasi pekerjaan sosial
memiliki dua posisi yaitu sebagai metode utama dan sebagai metode pembantu
(pemungkin). Pada metode utama, posisi administrasi pekerjaan sosial sejajar dengan
metode pekerjaan sosial lainnya, seperti case work, group work, community
development, serta research.
Kemudian berdasarkan metode tradisional, administrasi pekerjaan sosial
diposisikan sebagai metode pemungkin sejajar dengan research, sedangkan metode
utamanaya case work, group work, dan community development.

B. Asumsi Dasar Administrasi Pekerjaan Sosial


Menurut Tracker asumsi dasar administrator pekerjaan sosial, sebagai berikut:
a. Memiliki pemahaman dan penerimaan serta komitmen yang mendalam
terhadap nilai-nilai pekerjaan sosial.
b. Memiliki pengetahuan yang banyak tentang pekerjaan sosial sebagai suatu
pelayanan profesional terhadap orang.
c. Memiliki identifikasi yang kuat terhadap profesi pekerjaan sosial dan tujuan
fundamental pekerjaan sosial
d. Mengitegrasikan praktik pekerjaan sosial dengan teori administrasi.
e. Terlibat dalam menciptakan relasi kerja yang efektif dengan dan antar orang.
f. Bertanggung jawab untuk menjaga kualitas pelayanan yang diberikan.

Kemudian asumsi kedua dari Kidnigh mengatakan bahwa administrasi


pekerjaan sosial merupakan proses transformasi kebijakan ke dalam pelayanan sosial..
melalui dua proses,yaitu:

1. transformasi kebijakan sosial menjadi pelayanan sosial yang kongkrit, dan,


2. menggunakan pengalaman dalam merekomendasikan modifikasi kebijakan.
3
C. Definisi Administrasi Pekerjaan Sosial
John Kidneigh (dalam Raharjo, 2010) mengatakan bahwa administrasi
pekerjaan sosial adalah proses transformasi kebijakan sosial ke dalam pelayanan-
pelayanan sosial melalui proses dua cara:
1. transformasi kebijakan ke dalam pelayanan-pelayanan sosial konkrir (nyata), dan
2. menggunakan pengalaman dengan merekomendasikan modifikasi kebijakan”.

Dari pengertian tersebut menekankan bahwa administrasi merupakan proses


implementasi, penerjemah kebijakan ke dalam program-program.

Kemudian ada definisi lain yang mengatakan bahwa administrasi pekerjaan sosial
merupakan suatu proses bekerja dengan orang dengan cara mengarahkan dan
menghubungkan energi mereka, sehingga mereka mampu menggunakan atau
memanfaatkan sumber yang tersedia untuk mencapai tujuan pelayanan dan program
pelayanan yang dibutuhkan masyarakat (dalam Skidmore, 1995:3).

Sebagai metode pemungkin, administrasi pekerjaan sosial didefinisikan sebagai


kegiatan crerical work seperti pencatatan, pelaporan, pengarsipan, dan berbagai format
administratif dalam rangka mendukung penerapan case work, group work dan CO/CD
dalam praktik pekerjaan sosial.

D. Proses Sebagai Kerangka Berpijak Agar Lembaga Memberikan Pelayanan


Yang Efektif Dan Efisien.
Proses APS dibagi menjadi beberpa tahapan yaitu:
Administrasi, Manajemen, harus memiliki keterampilan manajemen yang baik. ,
Kepemimpinan, Pengambilan keputusan, Hubungan antar manusia, Komunikasi yang
baik. Persepsi, seorang pemimpin dan staffnya harus memiliki satu persepsi guna
menunjang keberhasilan pelayanan yang diberikan.

E. Dasar Pengetahuan, Keterampilan, Dan Nilai Dalam Administrasi Pekerjaan


Sosial.
Dasar pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam APS menurut Kettner: 2002

4
1. Nilai-nilai praktik, misi dan filosofi, manajemen teori, manajemen pengetahuan dan
keterampilan kepemimpinan
2. Managing the organization, managing information, managing the personnel, and
managing finance.

F. Posisi Yang Bisa Ditempati Oleh Social Worker Yang Memiliki Pemahaman
Administrasi Pekerjaan Sosial
a. Managerial work:
Seorang pekerja sosial yang memiliki pemahaman mengenai administrasi
pekerjaan sosial dapat menjadi seorang field/ project officer, senior project
officer, manager, dan program director.
b. Profesional Work:
Case/ Community Worker, Case/ Community Development Manager,
Supervisor (Senior), Advisor
c. Others:
Posisi lain yang bisa ditempati oleh pekerja sosial yang memahami APS
menjadi specialist, adviser, consultant, researcher, social planner, policy
advocacy.

G. Menjadi Administrator Yang Sukses Dalam Pelayanan Manusia


Untuk menjadi seorang administrator yang sukses harus memiliki kemampuan:
a. Berpikir dan berencana ke depan secara realistis.
b. Memperkirakan kemungkinan-kemungkinan perencanaan khusus.
c. Mencari alternatif-alternatif lain dalam melakukan sesuatu.
d. Meramalkan dan memperkirakan yang akan timbul dari keputusan yang
dilaksanakan.
e. Menentukan prioritas.
f. Membuat keputusan.
g. Menangani berbagai peran dan tugas secara bersamaan.
h. Menciptakan keseimbangan pribadi.
i. Memahami fungsi sistem birokrasi dan teori yang berhubungan dengan
keorganisasian untuk mencapai tujuan.

5
j. Membuat yang lainnya bekerja produktif dalam memanfaatkan talenta-talenta
tertentu dari individu-individu dan kelompok-kelompok serta menutupi
keterbatasan mereka.
k. Menggunakan dan mendelegasikan wewenang secara tepat.
l. Berkomunikasi secara efektif dengan yang lain.
m. Bersikap meyakinkan.

H. Kompetensi Yang Perlu Dimiliki Agar Menjadi Seorang Administrator Yang


Baik
Untuk menjadi seorang administrator yang baik tentu saja harus memiliki
kompetensi, kompetensi yang harus dimiliki seorang administrator diantaranya adalah
pengetahuan, sikap, dan tindakan. Seorang administrator memberikan pelayanan
kepada klien harus mempergunakan pengetahuan-pengetahuan yang sudah teruji
kevaliditasannya. Berikut adalah pengetahuan yang harus dimiliki oleh seorang social
work administrator:
1. Administrator mengetahui tujuan-tujuan, kebijakan-kebijakan, pelayanan-
pelayanan, serta sumber daya-sumber daya dari lembaga.
2. Administrator memiliki pengetahuan dasar mengenai dinamika tingkah laku
manusia.
3. Administrator memiliki pengetahuan yang luas tentang sumber daya masyarakat,
terutama yang berhubungan dengan lembaganya.
4. Administrator memahami metode-metode pekerjaan sosial yang digunakan di
lembaga.
5. Administrator mengetahui prinsip-prinsip, proses-proses, dan teknik-teknik
manajemen.
6. Administrator telah mengenal baik asosiasi-asosiasi pekerjaan sosial professional.
7. Administrator memahami teori keorganisasian.
8. Administrator mengetahui proses-proses dan teknik-teknik evaluasi.

Selain pengetahuan, administrator pekerjaan sosial yang kompeten harus


memiliki sikap profesional, hal tersebut penting untuk menjalin hubungan dengan staf
maupun masyarakat. Berikut beberapa sikap yang dimiliki oleh seorang administrator
yang kompeten:

6
1. Administrator menghormati tiap anggota tim sebagai individu yang memiliki
kekhasan.
2. Administrator mengetahui bahwa tidak ada seorang pun yang sempurna dan
menerima hal ini bagi tim dan dirinya (acceptance).
3. Administrator berharap dapat memberikan keadaan fisik dan suasana kejiwaan
yang akan membantu tiap anggota tim agar dapat memberikan yang tebaik.
4. Administrator menyadari pentingnya nilai-nilai.
5. Administrator memiliki pikiran terbuka dan menerima ide-ide baru dan kenyataan-
kenyataan.
6. Administrator mengetahui bahwa kesejahteraan lembaga lebih penting daripada
kesejahteraan pekerja lainnya, termasuk administrator itu sendiri.

Terakhir, seorang administrator yang kompeten harus pandai dalam bertindak.


Kemampuan dalam bertindak bisa dikatakan sebagai perpaduan antara pengetahuan
dan sikap. Disinilah seorang administrator mempraktekan tindakan apa saja yang harus
dilakukan ketika melaksakan praktiknya. Apa saja tindakan yang harus dimiliki seorang
administrator yang kompeten?

a. Accepting (Penerimaan), menerima staf dan klien apa adanya, serta tenaga
profesional lainnya dan pemimpin dalam komunitas dimana ia bekerja. Pemimpin
menghormati setiap orang sebagai individu yang unik dengan aset dan keterbatasan,
masing-masing berusaha menuju menjadi lebih baik.
b. Caring (Peduli), administrator pekerjaan sosial memberikan sikap yang hangat
(peduli) terhadap staffnya dan memnumbuhkan rasa memiliki diantara staffnya.
Tentu saja hal ini tidak hanya sekadar diucapkan namun perlu ditnjukkan dengan
tindakan. Ketika staff sudah memperoleh itu semua, mereka akan semakin merasa
dihargai.
c. Creating, seorang administrator pekerjaan sosial harus kreatif, pribadi yang gemar
untuk merintis atau menetapkan kebijakan yang inovatif, metode dan prosedur yang
akan meningkatkan jasa dan hubungan staf.
d. Democratizing, seorang administrator merupakan seorang advokasi dari proses
demokrasi. Ia menghargai setiap pendapat dan nilai para staffnya, menyadari bahwa
dengan partisipasi mereka bisa membuat pelayanan yang lebih baik dari
sebelumnya. Dalam hal ini seorang administrator tidak memiliki sifat dictator.

7
e. Trusting, mempunyai kepercayaan yg implisit kepada stafnya. Dia menghargai
pandangan atau gagasan dr anggota, walaupun mungkin ada perbedaan antara
gagasan dengan apa yang mereka lakukan.
f. Approving, memahami bahwa setiap orang (staf atau klien) mengharapkan
persetujuan atau pengakuan. Dia memberi pujian dan pengharagaan kepada anggota
atau staf jika memang layak secara tertulis atau langsung.
g. Memelihara keseimbangan pribadi. Hidup dalam lingkungan yang baik,
mempunyai perhatian terhadap kesehatan fisik dan mental dan berusaha untuk
bersikap tenang. Berusaha menyimpan frustrasi dan masalahnya sehingga tidak
dilampiaskan kepada stafnya. Dia suka berkreasi dan melakukan hal yang
menyenangkan dan mampu mendapatkan energi yang baru.
h. Delegating, administrator pekerjaan sosial dapat menggunakan dan
mendelegasikan wewenang secara tepat.
i. Interacting with the community and professions
j. Decision Making
k. Facilitating
l. Communicating, seorang administrator memiliki kemampuan komunikasi yang
baik. Mampu berkomunikasi secara efektif.

I. Social Work Menjadi Administrator Atau Leader


Ada beberapa sebab para pekerja sosial lebih condong untuk menjadi seorang
administrator pada pelayanan manusia:

1. Untuk mendapatkan prestise dan status. Semua orang haus akan pengakuan,
dengan menjadi seorang administrator mereka dapat memenuhi keinginan
mereka dan mendapatkan status yang baik.
2. Untuk mendapatkan gaji yang besar. Biasanya seorang administrator akan
dibayar lebih tinggi dari pada menjadi pekerja sosial atau praktik lainnya.
3. Untuk memenuhi tujuannya. Setiap individu memiliki tujuannya masing-
masing begitupula dengan menjadi seorang administrator berarti menjadi
seorang pemimpin.Peran kepemimpinan menawarkan banyak kesempatan
untuk melakukan tindakan.

8
4. Keinginan untuk merubah kebijakan dan pelayanan. Ketika seorang pekerja
sosial menjadi seorang administrator tentu saja ia akan memiliki
kewenangan untuk merubah kebijakan dan memperbaiki pelayanan.
5. Mendapatkan kekuatan. Ketika seorang pekerja sosial menjadi seorang
administrator posisinya menjadi tinggi dan ia memiliki kekuatan penuh.
Kekuatan tersebut bisa digunakan secara positif dan bisa juga negative.
Namun sebagian pekerja sosial ingin menjadi bagian dari proses kekuatan
yang positif terutama dalam memberikan pelayanan dan meningkatkan
masyarakat.

9
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Banyak posisi yang ditempati oleh administrasi pekerjaan sosial. Pertama posisi
administrasi pekerjaan sosial sebagai problem solving, yang difokuskan dalam memahami
dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan social functioning dan social relationship.
Kedua, Administrasi Pekerjaan Sosial diposisikan sebagai metode praktik pekerjaan sosial.
Sebagai metode, administrasi pekerjaan sosial memiliki dua posisi yaitu sebagai metode
utama dan sebagai metode pembantu (pemungkin).
Asumsi dari Kidnigh mengatakan bahwa administrasi pekerjaan sosial merupakan
proses transformasi kebijakan ke dalam pelayanan sosial.. melalui dua proses,yaitu:

1. transformasi kebijakan sosial menjadi pelayanan sosial yang kongkrit, dan,


2. menggunakan pengalaman dalam merekomendasikan modifikasi kebijakan.

John Kidneigh (dalam Raharjo, 2010) mengatakan bahwa administrasi pekerjaan sosial
adalah proses transformasi kebijakan sosial ke dalam pelayanan-pelayanan sosial melalui
proses dua cara:

1. transformasi kebijakan ke dalam pelayanan-pelayanan sosial konkrir (nyata), dan


2. menggunakan pengalaman dengan merekomendasikan modifikasi kebijakan.

Proses APS dibagi menjadi beberpa tahapan yaitu: Administrasi, Manajemen, harus
memiliki keterampilan manajemen yang baik. , Kepemimpinan, Pengambilan keputusan,
Hubungan antar manusia, Komunikasi yang baik.

Dasar pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam APS menurut Kettner: 2002

1. Nilai-nilai praktik, misi dan filosofi, manajemen teori, manajemen pengetahuan dan
keterampilan kepemimpinan
2. Managing the organization, managing information, managing the personnel, and
managing finance.

10
Daftar Pustaka

Skidmore, Rex Austin. (1995). Social Work Administration: Dynamic Management and
Human Relationships. United States: Allyn and Bacon
Wibhawa, Budi., Santoso T. Raharjo & Meilany Budiarti S. (2010). DASAR-DASAR
PEKERJAAN SOSIAL: Pengantar Profesi Pekerjaan Sosial. Bandung: Widya
Padjadjaran.

11

Anda mungkin juga menyukai