NIM : 50900120007
KELAS : 3 KES-A
MATA KULIAH : PRAKTIKUM DAKWAH
Bismillahirrohmanirrohim…
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh…
Innalhamdalillahi nahmaduhu wanasta'inuwanastaghfiruhu wana'udzubillahi
min syuruuri anfusinaa wamin sayyiaati a'maalina. Man yahdillah falaa
mudhillalahu wamin yudhillhu falaa haadiyalahu. Asyhadu anna muhammdan
abduhuu warosuluh.
Asyhadu allaa ilaaha illallah, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhuu wa
rosuuluh.
Sebagai hamba Allah yang beriman marilah kita panjatkan puji dan syukur atas
kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan iman lahir dan
batin, serta kekuatan kesehatan kepada kita semua, sehingga kita dapat
berkumpul di tempat ini dalam rangka menghambakan diri kepada Allah
subhanahu wa ta’ala.
Shalawat serta salam tidak lupa kita kirimkan kepada junjungan kita nabi Allah
Muhammad ﷺyang telah mengantarkan umat manusia dari peradaaban hidup
yang jahiliyah menuju pada peradaban hidup yang modern, yang penuh dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti yang kita rasakan pada saat
ini. Semoga kita semua termasuk hambanya yang taat, yang berhak
mendapatkan syafaatnya di hari akhir kelak.
Hadirin Rahimakumullah…
Pada kesempatan kali ini izinkanlah saya menguraikan sedikitnya tentang sifat
munafik. Tentunya kita sering mendengar kalimat yang mengatakan lain di
muka lain dibelakang. Sedikitnya kalimat ini sedikit menjelaskan apa itu sifat
munafik. Munafik yaitu orang-orang yang menampakan keimanannya di
hadapan orang banyak baik dengan ucapan, perbuatan, sikap maupun
pengakuannya, tetapi pada kenyataannya tidak demikian .
Pada waktu itu, orang-orang munafik bergaul dengan orang-orang mukmin, itu
semua ditujukan agar mereka mendengar rahasia umat muslim dan
membocorkannya pada pihak lawan. Dalam hati orang-orang munafik ada
penyakit yang dengannya mereka membenci Rasulullah Saw, berada dalam
jalan kesesatan serta kebodohan. Orang-orang munafik mengira bahwa mereka
dapat menipu Allah dan orang-orang yang beriman. Padahal yang mereka tipu
tidak lain dan tidak bukan adalah diri mereka sendiri.
Saudaraku, semoga sifat-sifat kemunafikan ini tidak ditemukan dalam diri kita
semua. Barang kali demikianlah yang dapat saya sampaikan. Billahi Taufik Wal
Hidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
ALLAH ITU BAIK BANGET
Bismillahirrohmanirrohim…
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh…
Alhamdulillahirobbil’alamin. Alhamdulillahilldzii kaana ya’ibaadihi khairan
bashiiran, tabaarakalladzii ja’ala fiis samaa’i buruujan wa ja’ala fiihaa
siraajan wa qamaraan muniiran. Asyhadu allaa ilaaha illallahu wa asyhadu
anna muhammadan abduhu wa rasuuluhulladzii ba’atsahu bil haq basyiiraw
wandziira. wa daa’iyaa ilaal haq biidznihi wa siraajam muniira. Allahumma
shalli alaihi wa alaa alihi wa sahbihi wa sallim tasliiman katsiiran. Amma
ba’du.
Pernah berpikir ga sih, apa yang belum kita minta sudah dikasih sama Allah.
Seperti bangun tidur, kita merasakan kesegaran di pagi hari. Pikiran yang
tadinya rumit memikirkan permasalahan yang ada, kembali refresh karena
istirahat yang kita lakukan. Makanan yang diberikan untuk menunjang kekuatan
kita agar bisa beraktivitas. Semua itu Allah berikan untuk kita, Tapi kenapa kita
masih saja mengeluh!.
Allah berfirman kepada orang orang yang banyak dosa seperti kita, yang pernah
berzina, yang pernah minum khamar (minuman keras), yang mungkin pernah
membunuh dan pernah makan riba, yang pernah melakukan dosa diam-diam,
yang banyak dosa yang kotor hina dinar.
Allah bilang "Ya Ibaadi, hambaku!" Lembutnya panggilan Allah kepada kita,
Allah gk panggil kita wahai manusia, wahai pendosa, wahai orang yang hina,
tidak Allah bilang "Qul Ya Ibaadi Yalladzina Asrafuu ala anfusihim”, artinya :
bilang kepada hamba hambaku yang banyak dosa, tapi Allah tidak bilang yang
banyak dosa tapi yang melampaui batas terhadap dirinya. Lembut sekali
panggilan-Nya!
Udah banyak dosa Allah masih bilang kita hamba, bahkan ketika kita
melakukan dosa diam-diam dimalam hari tidak ada yang melihat, kecuali Allah
dan cuma satu malaikat yang mencatat, Allah berbisik kepada malaikat itu,
jangan catat dulu mungkin besok dia akan bertaubat dan jangan kabarkan ini
kepada malaikat yang lain. Jika kita buat dosa diam-diam Allah tutupin aib kita,
tapi begitu kita bertaubat Allah langsung mengatakan wahai para malaikat,
lihatlah hambaku itu, dia bertaubat. Giliran beramal sholeh Allah umumkan.
Allah kasih kita masalah buat kita, karena Allah pengen banget ngampuni dosa -
dosa kita. Allah kasih kita musibah karena Allah pengen banget melihat kita
datang menangis, lalu Allah akan menyambut kita dengan kasih sayang-Nya.
“Halummu ilayya ya rabbi”, datang kesini wahai hamba-hambaku.
Pada saat kita sakit menjelang kematian kita, tiba-tiba kita datang kepada Allah
dengan rasa menyesal. Ya Allah saya banyak dosa, ampunkanlah hamba ya
Allah. Tuh kan hambaku ini bertaubat. Kata Allah sini sini hambaku langsung
di selametin seolah di dekap dipeluk oleh Allah dan malaikat yang tadi mencatat
tidak jadi mencatat. Kata Allah "Wahai malaikat lihatlah hambaku ini
bertaubat, jangan catat keburukan dia.” Wahai malaikat lihatlah hambaku ini
sudah bertaubat”. Allah umumkan, lalu Allah mendekap kita dengan kasih
sayang.
Dalam hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi
wa sallam. Seorang hamba mengerjakan dosa kemudian berkata :
“Ya Allâh, ampunilah aku.’ Allâh Azza wa Jalla berfirman, ‘Hamba-Ku
mengerjakan dosa dan ia tahu bahwa ia mempunyai Rabb yang mengampuni
dosa dan menyiksa karenanya.’ Kemudian hamba tersebut berbuat dosa lagi,
lalu berkata, ‘Wahai Rabbku, ampunilah dosaku.’ Allâh Azza wa Jalla
berfirman, ‘Hamba-Ku berbuat dosa dan ia tahu bahwa ia memiliki Rabb yang
mengampuni dosa dan menyiksa karenanya.’ Kemudian hamba tersebut
berbuat dosa lagi, lalu berkata, ‘Wahai Rabbku, ampunilah dosaku.’ Allâh
Subhanahu wa Ta’ala berfirman, ‘Hambaku berbuat dosa dan ia tahu bahwa ia
memiliki Rabb yang mengampuni dosa dan menyiksa karenanya, berbuatlah
sesuka engkau, Aku telah mengampunimu”.
Demikianlah ceramah agama yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini,
semoga bermanfaat dan sealu mengingat Allah Subhanahu wa ta’ala. Akhirul
Qalam, wabillahi taufik walhidayah.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.