Anda di halaman 1dari 6

SYIRIK KECIL ADALAH DOSA BESAR

KHUTBAH PERTAMA :

.




.

Ma'asyiral Muslimin Jama'ah Jum'at yang Dirahmati Allah!


Sudah kita maklumi bersama bahwasanya tidaklah Allah mengutus seorang rasul
kecuali Dia memerintahkan rasul tersebut agar mengajak kaumnya kepada tauhid,
yakni memurnikan ibadah dan penyembahan hanya kepada Allah semata. Perintah
untuk bertauhid ini secara otomatis mengandung konsekuensi logis berupa larangan
keras dari berbuat syirik atau menyekutukan Allah dengan selainNya. Oleh karena itu
hadirin sekalian, seluruh ulama sepa-kat bahwa tidak ada amalan yang paling utama
melebihi tauhid dan tidak ada dosa paling besar yang melebihi syirik.
Syirik merupakan dosa terbesar di antara dosa-dosa besar, merupakan amal
perbuatan yang terburuk, kezhaliman yang paling besar, dan syirik akbar yang akan
menjadi sebab hancurnya seluruh amalan seseorang. Begitu banyak ayat-ayat dalam
al-Qur`an yang menggambarkan kepada kita tentang buruknya perilaku syirik ini. Di
antaranya adalah ayat yang menjelaskan kepada kita bahwa syirik merupakan dosa
yang tidak terampuni, sebagaimana Firman Allah Subhanahu Wata'ala :

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni
segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendakiNya." (AnNisa`:

48).

Lalu Allah juga menjelaskan kepada kita semua, bahwa orang yang berbuat syirik
berarti dia berada dalam kesesatan yang sangat jauh. Allah Subhanahu Wata'ala
berfirman :

"Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya


ia telah tersesat sejauh-jauhnya." (An-Nisa`: 116).
Dan yang lebih mengerikan lagi, hadirin sekalian! Allah Subhanahu Wata'ala telah
memvonis haram masuk surga bagi para pelaku kesyirikan. Allah Subhanahu
Wata'ala berfirman :

"Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti


Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada
bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun." (Al-Ma`idah: 72).
Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah!
Setelah kita memperhatikan penjelasan ayat-ayat di atas, maka sepantasnyalah kita
semua selalu waspada dan berhati-hati dari perbuatan syirik, baik syirik besar
maupun syirik kecil. Syirik besar insya Allah mayoritas kita kaum Muslimin sudah
maklum, seperti meminta dan berdoa kepada selain Allah, meyakini ada pencipta
dan pemelihara alam selain Allah, berkeyakinan bahwa selain Allah ada yang berhak
diibadahi, dan masih banyak lagi contoh-contoh lainnya. Namun jama'ah sekalian,
syirik kecil terkadang lepas dari perhatian kita, atau minimalnya kita kurang
memberikan perhatian sesuai dengan porsinya dalam masalah ini. Sehingga kalau
kita mengamati di sekeliling kita, ternyata masih ada saja sebagian saudara-saudara
kita kaum Muslimin yang terjebak dalam syirik kecil tanpa mereka sadari. Padahal
syirik kecil ini merupakan salah satu hal yang sangat dikhawatirkan oleh Rasulullah
Sallallahu 'Alahi Wasallam dan dapat menjadi wasilah atau perantara kepada syirik
besar.
Jama'ah yang dirahmati Allah!
Walaupun syirik kecil ini tidak menyebabkan pelakunya keluar dari Islam dan tidak
menyebabkan kekal di neraka, tetapi ia merupakan kaba`ir atau dosa besar.
Penamaan sebagai syirik kecil di sini hanyalah untuk membedakan jenis syirik saja,
bukan merupakan penggolongan sebagai dosa kecil. Jadi sekali lagi perlu kita

perhatikan dan kita tekankan melalui mimbar ini, bahwa syirik kecil adalah termasuk
salah satu dosa besar, bukan dosa kecil. Al-Imam adz-Dzahabi rahimhullah di dalam
kitabnya al-Kaba`ir telah menghimpun kurang lebih 70 an jenis dosa besar. Dan
beliau telah menempatkan syirik di dalam kitab tersebut pada urutan yang pertama,
dan masuk di dalamnya adalah syirik kecil. Oleh karena itu tidak ada alasan bagi kita
semua untuk bodoh dari syirik kecil ini, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak
memperhatikan
masalah
ini.
Selanjutnya Ma'asyiral Muslimin! Melalui mimbar ini khatib akan menyebutkan
beberapa contoh syirik kecil yang mungkin masih banyak terjadi di tengah-tengah
kita. Dengan harapan agar menjadi tambahan ilmu bagi kita yang belum
mengetahui, akan menjadi pengingat bagi kita yang lupa, dan memperkuat ingatan
bagi
kita
yang
telah
mengetahuinya.
Di antara contoh bentuk syirik kecil adalah riya` dalam beribadah, yaitu seseorang
melakukan suatu ibadah atau bentuk pendekatan diri kepada Allah namun di
samping itu dia bertujuan agar dilihat atau dipuji oleh sesama manusia. Ini
merupakan bentuk syirik yang tersembuyi (syirik khafi) yang sangat dikhawatirkan
oleh Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam menimpa para sahabat beliau. Bila para
sahabat masih dikhawatirkan akan tertimpa hal ini, maka bagaimanakah lagi dengan
kita semua yang sangat jauh keimanannya dibandingkan mereka. Sungguh kita
harus sangat lebih takut jika hal ini menimpa kita semua. Di antara caranya adalah
dengan banyak berlindung kepada Allah dari syirik, baik syirik yang kita ketahui
maupun yang tidak kita sadari. Lalu kita harus senantiasa memperbaiki niat dan
keikhlasan kita dalam setiap amal perbuatan yang kita lakukan, kita sadari penuh
bahwa hanya Allah-lah yang paling berhak mendapatkan segala bentuk peribadatan,
sedangkan manusia sama sekali tidak berhak, mereka semua sama sebagai hamba
di hadapan Allah, maka janganlah sekali-kali kita mencari muka dan pujian di
hadapan
manusia
dalam
ibadah
yang
kita
lakukan.
Di antara bentuk syirik kecil yang lain adalah bersumpah dengan menyebut selain
Allah. Berkenaan dengan ini, maka telah terdapat hadits Rasulullah Sallallahu 'Alahi
Wasallam yang sangat jelas memberitahukan kepada kita bahwa hal itu termasuk
kekufuran atau kesyirikan. Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam bersabda :

"Barang siapa yang bersumpah dengan selain Allah maka sungguh dia telah kafir
atau telah syirik." (Hadits shahih riwayat Abu Dawud dan at-Tirmidzi)
Kemudian contoh lain dari syirik kecil yaitu ucapan, "Atas kehendak Allah dan
kehendak anda (kehendak Fulan)," atau ucapan, "Kalau bukan karena Allah dan
fulan," "Ini adalah berkat pertolongan Allah dan fulan," serta ucapan-ucapan semisal
itu, yang intinya ada semacam pensejajaran antara Allah dan manusia. Ucapan
semacam ini adalah ucapan syirik, oleh karena itu harus diluruskan. Yang benar dari
ucapan di atas adalah, "Atas kehendak Allah kemudian kehendak anda." Atau,
"Kalau bukan karena Allah kemudian karena anda," atau, "Berkat pertolongan Allah

kemudian per-tolongan anda" demikian seterusnya. Rasulullah Sallallahu 'Alahi


Wasallam telah bersabda :

"Janganlah kalian semua mengucapkan, 'Atas kehendak Allah dan kehendak Fulan',
tetapi katakanlah, 'Atas kehendak Allah kemudian atas kehendak Fulan'." (HR.
Ahmad dan Abu Dawud, dan merupakan hadits shahih).

Dengan ucapan ini, maka kita terhindar dari kesyirikan dan sekaligus kita tidak lupa
mengucapkan terima kasih atas jasa atau bantuan yang diberikan oleh orang lain
kepada kita, sehingga dua tujuan dapat tercapai sekaligus.
Contoh lain dari syirik kecil adalah tathayyur, yaitu merasa sial atau naas karena
melihat jenis burung tertentu, dan termasuk juga binatang lain secara umum,
merasa sial dengan angka tertentu, hari dan tanggal tertentu, dan lain sebagainya.
Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam telah bersabda, dari Ibnu Mas'ud secara marfu'
:

. ,

"Thiyarah adalah syirik, thiyarah adalah syirik. Dan tidak ada seorang pun dari kita,
kecuali (terbersit dalam dirinya sesuatu dari hal itu), akan tetapi Allah 'Azza Wajalla
menghilangkannya dengan tawakal." (HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi dan ia
menyatakan shahih dan menjadikan perkataan yang akhir adalah perkataan Ibnu
Mas'ud).

Demikian juga Ma'asyiral Muslimin, termasuk syirik kecil yaitu memakaikan gelang
dari benang dan lainnya kepada anak-anak dengan tujuan untuk menolak bahaya
atau bala, memakai dan menggantungkan jimat tertentu untuk mencegah pengaruh
ain, untuk mendatangkan keberuntungan dan yang semisal dengan ini semua. Tidak
diragukan lagi bahwa hal ini merupakan bentuk kesyirikan kepada Allah karena
mengotori tawakal kita, mencemari tauhid kita kepada Allah. Rasulullah Sallallahu
'Alahi Wasallam telah bersabda tentang orang yang memakai jimat :

"Barangsiapa yang menggantungkan jimat, maka dia telah syirik." (HR. Ahmad, lihat
Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah, no. 492) .
Satu hal yang patut untuk digaris bawahi dalam masalah jimat ini adalah bahwa ia
termasuk dalam kategori syirik kecil, jika pema-kainya berkeyakinan bahwa jimat
tersebut hanya merupakan sebab atau sarana saja. Adapun jika dia
menggantungkan diri secara mut-lak dan berkeyakinan bahwa jimat tersebutlah

yang dapat memberi-kan perlindungan dengan sendirinya, maka pemakainya telah


terjerumus dalam syirik akbar, na'udzubillah min dzalik.
Semoga Allah melindungi dan menjauhkan kita semua dari segala bentuk kesyirikan,
syirik yang besar maupun yang kecil, syirik yang terang maupun yang tersembunyi.
Amin ya Rabbal 'alamin. Barakallahu li wa lakum.

KHUTBAH KEDUA :









:

: .



Kaum Muslimin yang dirahmati Allah!
Ibnu Mas'ud radiyallahu 'anhu pernah berkata, "Seorang mukmin melihat suatu dosa
seakan-akan dia duduk di bawah gunung dan takut jika gunung itu menimpanya."
Demikianlah selayaknya kita menyikapi dosa, janganlah kita melihat besar kecilnya
dosa, jangan kita memandang apakah ini syirik besar atau syirik kecil, tetapi lihatlah
kepada siapa kita sedang bermaksiat. Dengan kesadaran seperti ini, maka insya
Allah kita akan senantiasa waspada dan berhati-hati, senantiasa merasa dalam
pengawasan Allah Subhanahu Wata'ala sehingga akan hilang dari diri kita sikap
meremehkan dosa, yang mana ini merupakan indikasi seorang fajir, sebagaimana
dikatakan oleh Ibnu Mas'ud dalam kelanjutan ucapan beliau di atas. Beliau
mengatakan, "Adapun orang fajir, maka ia memandang dosa bagaikan lalat yang
hinggap di hidungnya lalu beliau berisyarat "begini", yakni menggerakkan tangannya
di depan hidung untuk mengusir lalat. Ini merupakan isyarat bahwa ia meremehkan
dosa sebagaimana ia meremehkan seekor lalat yang terbang di hadapan hidungnya.
Kita memohon kepada Allah agar Dia menjadikan kita semua sebagai hambahambaNya yang bertakwa, yang selalu memelihara diri dari dosa, lebih-lebih dosa
syirik baik besar maupun kecil.

.

.


.

Anda mungkin juga menyukai