Anda di halaman 1dari 2

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh..

ْ ‫ َو َعلَ ْي آ لِ ٍه َوَأ‬ . ‫ست َِعيْنُ َعلَي ُأ ُم ْو ِرا ل ُّد ْنيَا َوا ل ِّد ْي ٍن‬
َ‫ص َحابِ ِه َأ ْج َم ِعيْن‬ ِّ ‫اَ ْل َح ْم ُد هّلِل ِ َر‬
ْ َ‫ َوبِ ِه ن‬. َ‫ب ْال َعاَلَ ِميْن‬
"ALHAMDU LILLAHI RABBIL'ALAMIN WABIHI NASTA'INU'ALA UMURID
DUNYA WADDIN WA'ALA ALIHI WASHAHBIHI AJMA'IN"Hadirin
Rahimakumullah

Yang saya hormati teman-teman dan hadirin semua. Marilah kita bersama –
sama panjatkan puja, puji, dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Semesta
Alam karena atas berkah, rahmat dan hidayahnya kita semua dapat berkumpul di
tepat yang Insya Allah mulia ini Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan
ke pada junjungan kita – manusia terbaik sepanjang zaman yakni besar Nabi
Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya. Semoga kita semua
kelak mendapatkan syafaatnya. Aamiin

 Hadirin Rahimakumullah

Pada kesempatan kali ini izinkanlah saya menguraikan sedikitnya tentang sifat
munafik. Tentunya kita sering mendengar kalimat yang mengatakan lain di muka
lain dibelakang. Sedikitnya kalimat ini sedikit menjelaskan apa itu sifat munafik.
Munafik yaitu orang-orang yang menampakan keimanannya di hadapan orang
banyak baik dengan ucapan, perbuatan, sikap maupun pengakuannya, tetapi
pada kenyataannya tidak demikian .

Dalam pandangan syariat , keberadaan orang-orang munafik lebih berbahaya


dibandingkan dengan orang-orang kafir yang nyata-nyata memusuhi islam.
Sedangkan orang-orang munafik memusuhi islam dari dalam. Ibarat kata, orang
munafik adalah musuh dalam selimut. Mereka bergaul bersama-sama dengan
umat muslim dengan maksud mencari informasi tentang kelemahan umat muslim
dan pada akhirnya disampaikan kepada orang-orang kafir.

Allah Swt. berfirman, Diantara manusia ada yang mengatakan: ‘’ Kami telah
beriman kepada Allah dan hari kemudian,’’ padahal mereka itu sesungguhnya
bukan orang-orang mukmin. Mereka bermaksud dengan sunguh-sungguh
menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri
mereka sendiri , sedangkan mereka tidak sadar. Dalam hati mereka ada
penyakit, lalu Allah menambah (penyebab) penyakitnya dan bagi mereka siksa
yang pedih disebabkan mereka berdusta (Al-Baqoroh: 8-10). 

Pada waktu itu, orang-orang munafik bergaul dengan orang-orang mukmin, itu
semua ditujukan agar mereka mendengar rahasia umat muslim dan
membocorkannya pada pihak lawan. Dalam hati orang-orang munafik ada
penyakit yang dengannya mereka membenci Rasulullah Saw, berada dalam
jalan kesesatan serta kebodohan. Orang-orang munafik mengira bahwa mereka
dapat menipu Allah dan orang-orang yang beriman. Padahal yang mereka tipu
tidak lain dan tidak bukan adalah diri mereka sendiri.
Allah Berfirman,’’ Apabila dikatakan kepada mereka : janganlah kamu berbuat
kerusakan dimuka bumi,’’mereka menjawab: ‘’ Sesungguhnya kami adalah
orang-orang yang mengadakan perbaikan. ‘’ Sesungguhnya mereka itulah orang-
orang yang benar-benar perusak, tetapi mereka tidak menyadari (Al-Baqoroh:
11-12).

Saudaraku, orang-orang munafik tidak dapat mengambil manfaat dari petunjuk-


petunjuk Allah yang disampaikan melalui ayat-ayat Al-Quran. Telinga mereka tuli
sehingga tidak bisa mendengar suatu kebenaran. Mulut mereka bisu sehingga
tidak bisa berbicara kecuali penipuan dan kebohongan. Dan mata mereka buta
sehingga tidak mampu melihat tanda-tanda kebesaran Allah. Maka demikianlah,
mereka tetap dalam kegelapan dan kesesatannya karena fasilitas yang diberikan
Allah kepada mereka tidak berfungsi.

Allah Swt berfirman , atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari
langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinga mereka
dengan anak jari mereka, karena mendengar suara petir sebab takut akan mati.
Dan Allah meliputi orang-orang kafir. Hampir-hampir kilat itu menyambar
penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan
dibawah sinar itu. Dan apabila gelap menimpa mereka, mereka pun berhenti.
Jikalau Allah menghendaki , niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan
penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu. (Al-
Baqoroh: 19-24).

Saudaraku, semoga sifat-sifat kemunafikan ini tidak ditemukan dalam diri kita
semua. Barang kali demikianlah yang dapat saya sampaikan. Billahi Taufik Wal
Hidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai