Anda di halaman 1dari 4

Assalamu’alaikum Warahmatullahhi Wabarakatuh.

‫ِهلل الَّ ِذ ْى اَْر َس َل َر ُس ْولَهُ بِاهْلُدى َو ِديْ ِن احْلَ ِّق لِيُظْ ِهَرهُ َعلَى الدِّيْ ِن ُكلِّ ِه اَْر َسلَهُ بَ ِشْيًرا‬
ِ ‫اَحْل م ُد‬
َْ
ِ ِ ‫ونَ ِذيرا ود‬
ُ‫ك لَه‬ َ ْ‫ اَ ْش َه ُد اَ ْن الَ ِإلهَ االَّاهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِري‬.‫اجا ُمنِْيًرا‬ ‫ر‬ ِ ‫لىاهلل بِِإ ْذنِِه و‬
‫س‬
ً َ َ
ِ ‫اعيا ِإ‬
ً َ َ ًْ َ
‫آء َوالْ ُم ْر َسلِنْي َ َو َعلى الِِه‬ ِ ‫واَ ْشهد اَ َّن حُم َّمدا عبده ورسولُه اَللّه َّم صل على خامَتِ اَْألنْبِي‬
َ َ َ ِّ َ ُ ُ ْ ُ َ َ ُ ُ َْ ً َ ُ َ َ
‫اهلل اَِّت ُق ْوا اهللَ َح َّقا ُت َقاتِِه َوالَ مَتُْوتُ َّن اِالَّ َوَأْنتُ ْم ُم ْسلِ ُم ْو َن‬
ِ ‫ ََّأما به ُد َفيا ِعباد‬. ِ‫وصحبِ ِه َأمْج ع‬
َ َ َ َْ َ ‫َ َ ْ َ نْي‬
Segala puji hanya milik Allahhu Rabbi. Segala zat yang Maha Ghafur, zat yang Maha Syukur
yang telah memberikan beribu-ribu nikmat yang tidak terukur. Nikmat iman, nikmat islam,
sampai nikmat sehat wal afiat sehingga kita bisa berkumpul di tempat yang insyaallah
diberkahi Allah SWT.

Seandainya lautan yang ada di muka bumi ini, Allah jadikan sebagai tinta. Lalu, pepohonan-
pepohonan Allah jadikan pena, dan dedaunan Allah jadkan kertas. Niscaya ia tidak akan
cukup untuk menuliskan nikmat-nikmat yang Allah berikan kepada kita.

Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi akhirul jaman, seorang Nabi
yang lahirnya saja membuat goncang alam semesta, membuat heboh para malaikat Allah
SWT, yang kalau bukan karenanya tidak akan Allah ciptakan alam semesta ini. Siapakah dia,
tidak lain dan tidak bukan yaitu Nabi Muhammad SAW.

Semoga keluarganya, sahabatnya dan kita selaku umatnya yang mengikuti sunnah-sunnahnya
semoga mendapatkan syafaatnya.

Hadirin yang berbahagia…


Era milinium merupakan era institusional change, yaitu era menjamurnya berbagai media
komunikasi. Konsekuensinya, pada suatu sisi melahirkan nilai-nila positif, Namun disisi lain
over loading information melahirkan desease of adaftation, penyakit adaptasi. Penerimaan
terhadap unsur-unsur asing tanpa mempertimbangkan baik atau buruknya, ketika orang barat
judi, remaja dan pemuda  kita jangan terlena dengan mengikutinya, ketika orang barat terlena
dengan minum-minuman keras, remaja dan pemuda  kita terlena terlena dengan menuruti
budaya tersebut, bahkan yang paling besar dan  mendasar penyakit adaptasi ini melahirkan
dehumanisasi, demoralisasi, dan despritualisasi apabila tetap remaja dan pemuda kita ikut
berkiblat dengan budaya nnegatif tersebut.
Akibatnya manusia hidup bebas, keras, beringas, ganas bahkan lebih ganas dari binatang
buas, di sinilah pentingnya pembangunan kepribadian yang postif. Karena pentingnya
keperibadian positif, khusunya sebagai seorang muslim,  maka pada kesempatan ini, kita
akan membicarakan tentang “Remaja dan pemuda sebagai aset masa depan bangsa”. Dengan
rujukan al-Qur’an surat al-Anfal ayat 24-25 :

‫ول‬
ُ ُ‫َأن اهللَ حَي‬ ِ ‫ياَأيُّها الَّ ِذين ءامنُوا استَ ِجيبوا لِلَّ ِه ولِ َّلرس‬
َّ ‫ول ِإ َذا َد َعا ُك ْم لِ َما حُيْيِي ُك ْم َو ْاعلَ ُموا‬ ُ َ ُ ْ ََ َ َ َ
‫ين ظَلَ ُموا ِمْن ُك ْم‬ ِ َّ ِ ِ ِ ‫ِ ِ ِ ِإ‬
َ ‫} َو َّات ُقوا فْتنَةً اَل تُصينَب َّ الذ‬24{  ‫َبنْي َ الْ َم ْرء َو َق ْلبه َوَأنَّهُ لَْيه حُتْ َش ُرو َن‬
} ُ ‫َأن اهللَ َش ِد‬
ِ ‫يد الْعِ َق‬
25{ ‫اب‬ َّ ‫اصةً َو ْاعلَ ُموا‬
َّ ‫َخ‬

“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul
menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa
sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-
Nyalah kamu akan dikumpulkan. Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak
khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah
amat keras siksaan-Nya..” (QS. Al-Anfal)

Hadirin Yang berbahagia,


Berdasarkan ayat di atas maka dapatlah difahami bahwa dalam membangun remaja dan
pemuda  maka hendaknya dapat membatasi antara dirinya dengan hatinya. Namun, seperti
apakah membatasi antara manusia dengan hatinya? Al-Samarqandi di dalam kitab tafsirnya
Bahr al-Ulum menyebutkan, bahwa yang dimaksud dengan “yahulu bain al-mar’i wa qalbih”
adalah :

 “membatasi antara orang mukmin dengan kemaksiatannya yang mengarahkannya dan


mendekatkannya dengan api neraka, serta membatasi antara orang kafir dengan
keta’atannya yang dapat mendekatkannya dengan surga.”

Hadirin, penjelasan di atas menunjukkan bahwa seorang yang beriman bisa saja terjerumus
kedalam api neraka jika tidak dapat mengontrol hatinya dari kemaksiatan. Akan tetapi perlu
difahami bersama bahwa arahan berpikir ayat di atas bukan saja menjurus kepada
eksklusivisme Islam sehinga seringkali menafikan civil society yang sesungguhnya harus
terus dibangun.

Hadirin Yang berbahagia,


Karena itu ayat ini berpesan : buatlah prisai antara diri anda dengan ujian dan bencana
dengan jalan memelihara hubungan harmonis dengan-Nya. Laksanakanlah tuntunan-Nya
dengan anjurkan pula orang lain berbuat kebaikan dan menjauhi kemunkaran, karena jika
tidak kita semua akan ditimpa bencana. Dalam konteks ini Rasul saw memperingatkan :
“jika ada masyarakat yang melakukan kedurhakaan, sedang ada anggotanya yang mampu
menegur atau menghalangi mereka, tapi dia tidak melakukannya, maka Allah swt akan
menjatuhkan bencana yang menyeluruh kepada mereka”. 

Hadirin Yang berbahagia


Dalam menemukan remaja dan pemuda  yang sejati di tengah-tengah hiruk-pikuk
kemaksiatan yang dapat menjerumuskan kita ke lembah kenistaan, maka kita harus
menemukan metode yang efektif dalam mengarunginya. Dalam hal ini, Allah swt
mengajarkan dan memerintahkan kepada kita. Sebagaimana firman-Nya di dalam surat Ar-
Ruum ayat 60 :

}60{ ‫ الَ يُوقِنُو َن‬ ‫ين‬


َ ‫ذ‬ِ َّ‫ يست ِخ َّفنَّك ال‬ َ‫اهلل ح ٌّق و ال‬
َ َ َْ َ َ
ِ ‫فَاصرِب ِإ َّن و ْع َد‬
َ ْْ
“Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar dan sekali-kali janganlah
orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu menggelisahkan kamu.”
(QS. Ar-Ruum : 60)

Hadirin Yang berbahagia,


Berdasarkan firman Allah di atas, terdapat kata kunci yang paling ditekankan dengan kata
kerja perintah di dalamnya.

“bersabarlah terhadap apa yang telah diperintahkan oleh Allah dan terhadap apa yang
dipanjatkan kepada Allah meskipun engkau dapatkan di antara mereka ada yang
membangkang”

Penjelasan di atas menunjukkan betapa beratnya untuk menjadi mukmin yang sejati di dunia
ini, hingga Allah memerintahkan untuk selalu bersabar di dalamnya. Apalagi jika dikaitkan
dengan perkembangan zaman yang begitu cepat. Sebuah contoh adalah, saat ini sebagian
anak-anak muda kita terjerumus dan terlena dengan westernisasi, kebarat-baratan. Orang
barat merayakan valentine, kita ikut merayakan valentine.

Oleh karena itu, langkah apakah yang harus kita lakukan dalam rangka membangun generasi
bangsa yang berpribadian muslim sejati ? Dan siapakah yang berperan di dalamnya ?

1. Para orang tua, guru, dan pendidik, hendaknya memberikan bekal ilmu dan akhlaq yang
cukup bagi anak-anak, remaja, dan pemuda . Karena dengan ilmu dan akhlaq yang dimiliki,
mereka akan menjadi generasi yang “al-qawiy” yang kuat bukan generasi yang “al-dha’if”
atau generasi yang lemah.

2. Para remaja dan pemuda selaku generasi penerus bangsa, agar memiliki itikad yang baik
untuk dididik dan dibina, karena hal tersebut merupakan cikal bakal keberhasilan untuk
mewujudkan terbentuknya remaja dan pemuda yang sejati. Karena apalah arti guru tanpa
adanya murid. Dan apalah yang dapat dikerjakan seorang murid tanpa adanya instruksi dan
bimbingan dari guru. Oleh karena itu, saling take and give akan membuahkan hasil yang
berarti.

Hadirin itulah yang dapat kami sampaikan..


Dan pada akhirnya, dapat kita simpulkan bersama bahwa jika semua ikhtiyar ini sudah kita
lakukan, mudah-mudahan remaja dan pemuda kita bisa menjadi tumpuan, harapan, dan cita-
cita bagi bangsa kita. Amin Ya Robbal ‘Alamin.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan ada manfaatnya

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Anda mungkin juga menyukai