TUGAS KELOMPOK
MATA KULIAH ORGANISASI DAN ADMINISTRASI
KESEJAHTERAAN SOSIAL
“Pengetahuan Administrator Pekerja Sosial”
DOSEN PEMBIMBING
Drs. Syam’un, M.Pd, MM.
OLEH:
KELAS KESSOS A
Kelompok V
Makalah ini merupakan tugas mata kuliah Organisasi & adsministrasi kesejahteraan
sosial Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs.
Syam’un, M.Pd, MM. selaku dosen pembimbing mata kuliah Organisasi & administrasi dan
kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah
ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat membantu menambah pemgetahuan dan
pengalaman untuk para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………..………………………………........i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….…... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………….……….. 1
B. Rumusan Masalah……………………...………………………………..………….2
C. Tujuan…………………………………………………….………...……………… 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan…………...………………………………………………..…………... 10
B. Saran…………………………………………………………………….…………. 10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..….11
ii
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesejahteraan sosial adalah impian bagi setiap Negara dibelahan dunia termasuk di
Indonesia. Upaya untuk mencapai mimpi tersebut adalah bentuk kepedulian sebuah Negara
terhadap rakyatnya. Di Indonesia sendiri, mimpi tersebut termaktub dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945, seperti yang dikutip di bawah ini;
Kalimat di atas adalah cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke empat. Secara jelas dinyatakan bahwa salah satu tujuan
dibentuknya Negara Indonesia adalah untuk memajukan kesejahteraan umum. Namun
Indonesia sejak awal kemerdekaannya pada tahun 1945 sampai pada saat ini kesejahteraan
secara umum yang dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang di atas belum juga terwujud.
Pembangunan kesejahteraan sosial di Indonesia masih menyisakan tanda tanya besar, sebab
sampai sejauh ini permasalahan sosial masih terdapat Pembukaan Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia 1945, Alinea ke empat di mana-mana mulai dari masalah kemiskinan,
kesehatan, pengangguran sampai pada masalah keberfungsian sosial dan berbagai masalah-
masalah sosial lainnya
1
sosial masyarakat, pemerintah perlu merangsang terlebih dahulu dengan cara mencontohkan
apa yang sekiranya harus dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Pengertian Pengetahuan Administrator Pekerja Sosial
2. Apa saja Pengetahuan Pekerja Sosial Administrator
3. Apa saja Cara Administrator Pekerja Social Yang Kompoten Dalam Betindak
4. Apa saja Tugas yang dilakukan administrator pekerjaan sosial
5. Apa sajaTindakan-Tindakan Yang Dilakukan Dalam Administrator Pekerjaan Sosial
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Pengetahuan Administrator Pekerja Sosial
2. Untuk mengetahui Pengetahuan Pekerja Sosial Administrator
3. Untuk mengetahui Cara Administrator Pekerja Social Yang Kompoten Dalam Betindak
4. Untuk mengetadui Tugas yang dilakukan administrator pekerjaan sosial
5. Untuk mengtahui Tindakan-Tindakan Yang Dilakukan Dalam Administrator Pekerjaan
Sosial
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengetahuan Administrator Pekerja Sosial
Administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan keputusan yang telah
diambil dan pelaksanaannya dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya (P. Siagian). Administrasi adalah kegiatan yang dilakukan
untuk mengendalikan suatu usaha (pemerintah) agar tujuan tercapai (J. Wayong).
Dari pengertian di atas, kegiatan administrasi tdk hanya terbatas pada kegiatan
ketatausahaan, ttp meliputi seluruh rangkaian kegiatan pengendalian usaha kerjasama
sekelompok manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3
yang mungkin mereka dapat lakukan. Dia mengerti pentingnya kebijakan yang sehat dan
proses untuk berubah.
Seorang direktur agensi yang sukses menghabiskan beberapa jam setiap minggu
untuk meninjau sasaran, kebijakan, sumber daya, dan tantangan. Akibatnya dia
merencanakan secara efektif untuk masa kini dan masa depan.
4
3. Administrator memahami metode pekerja sosial yang digunakan di dalam agensi.
Administrator tidak perlu menjadi ahli dalam setiap metode tetapi harus memiliki
pengetahuan dasar tentang casework, groupwork, serta COCD dan penelitian, di
samping pemahaman yang komprehensif tentang prinsip, proses dan keterampilan
administrasi. Pemimpin harus sadar bahwa proses pemecahan masalah dibagi disemua
metode. Manajemen kasus adalah suatu proses yang saat ini menerima perhatian dan
penggunaan yang besar dalam memperkuat layanan pekerjaan sosial. Ini berfokus pada
perencanaan, koordinasi, dan integrasi jaringan layanan yang disadap dalam proses-
proses bantuan. Ini merupakan beberapa prinsip dan keterampilan dari casework,
groupwork, COCD. Manajer kasus dipekerjakan untuk memainkan peran penting dalam
meningkatkan dan mengencangkan layanan di lembaga yang lebih besar.
Evaluasi program saat ini diakui sebagai proses penting dalam menyediakan
layanan sosial yang efektif. Ini mempertimbangkan totalitas kebijakan dan tujuan
lembaga serta organisasinya dan upaya untuk menemukan, mengklarifikasi, dan
mengukur hasilnya adalah layanan.
Pemimpin tahu apa artinya dievaluasi sebagai anggota staf dan menyusun pola
terbaik yang adil dan efektif untuk evaluasi stafnya sendiri. Administrator mengundang
staf untuk menjadi bagian dari system yang disepakati.
8. Sikap administrator
Selain pengetahuan substantive, administrator pekrjaan sisial yang kompoten
memiliki sekelompok sikap professional, yang penting untuk hubungan dengan staf dan
masyarakat. Sikap adalah kecenderungan untuk bertindak dan terkait dengan perasaan
orang-orang, yang sangat penting dalam proses administrasi. Jika sorang anggota staf
merasa diperlakukan tidak adil, dia akan cenderung untuk menanggapi secara negative,
6
terlepas fakta-faktanya. Jika seorang eksekutif merasa benar-benar positif terhadap
seorang pekerja, pesan itu datang melalui lisan maupun non verbal.
Beberpa sikap penting yang diperlukan untuk keberhasilan administrasi dalam pekerjaan
social adalah sebagai berikut:
a) Administrator menghormati setiap anggota staf sebagai individu unik. Administratot
merasa bahwa setiap orang secara intrinsik penting dan layak mendapatkan kepercayaan
dan keyakinan dari pemimpin.
b) Administrator menghormati integritas setiap orang, privasinya jika sesuai, dan hak
untuk menjadi individu yang menentukan sendiri dalam kerangka kerja agensi.
c) Administrator berfikir bahwa kepribadian manusia adalah komponen yang paling
berharga dalam suatu agensi dan anggota staf dapat membuat atau menghancurkan
agensi tersebut. Administrator mengakui bahwa setiap anggota staf adalah unik, dengan
kekuatan dan keterbatasan, dan bahwa dia harus melakukan segala kemungkinan untuk
menunjukkan yang terbia dari diri mereka
d) Administrator mengakui bahwa tidak ada orang sempurna dan menerima premis ini
mengenai staf dan diri. Administrator menerima setiap anggota staf untuk apa orang itu
dan berharap untuk membantu setiap oaring mencapai apa yang dia inginkan. Kemudian
anggota staf tahu bahwa mereka dapat membuat kesalahan dan dipahami kemudian
dibantu, dari pada memar atau babak belur secara psikologis. Akibatnya anggota staf
merasa bahwa administrator mengenali keterbatasan diri dan rendah hati tentang
tindakannya. Sikap administrator adalah realistis dan alami. Ia meraih yang terbaik
tetapi mengakui bahwa tidak mencapai optimal dalam pengetahuan, kebijaksanaan, atau
praktek.
e) Administrator siap mengakui kesalahan, realistis, dan mengakui bahwa dia tidak
sempurnah, lebih dari anggota staf. Administrator semacam itu tidak berpura-pura
menjadi sesuatu yang bukan mereka
f) Administrator sadar mengenai pentingnya nilai-nilai. Administrator memiliki keyakinan
tentang apa yang benar dan salah untuk diri sendiri, staf, dan orang lain. Pemimpin tidak
memaksakan nilai-nilai ini pada orang lain tetapi menghormati nilai-nilai mereka.
g) Administrator memiliki pemikiran yang terbuka dan mudah menerima ide dan fakta
baru . penerimaan mengenai kenyataan lebih penting daripada mencoba untuk
membenarkan prasangka pribadi. Pemimpin mengetahui banyak perubahan yang tidak
dapat dihindari dan mempunyai sikap positif untuk perubahan kedepannya.
7
1) Menerimah, administrator pekerja social secara relistis menerima staf dan klien
sebagaimana adanya, serta personel dan pemimpin professional lainnya di komunitas
tempat mereka bekerja. Pemimpin menghormati setiap orang sebagai individu yang unik
dengan berbagai asas dan keterbatasan, masing-masing berusaha untuk menjadi lebih
baik. Administrator membantu menetapkan sasaran, standar, dan pedoman bagi staf. Ia
mendorong perbedaan individu sebagai warna dan kehangatan dalam hubungan manusia,
danmenundang setiap orang untuk menjadi diri sendiri dalam kerangka badan, organisasi,
kebijakan, dan prosedur.
2) Peduli, administrator pekerja sosial memancarka kehangatan dan memberi anggota staf
rasa memiliki. Tidak hanya anggota staf yang mengatakan bahwa dia peduli pada mereka,
tetapi juga didemokan oleh tindakan.
3) Meciptakan, administrator pekerja social harus kreatif, orang yang suka merintis atau
membuat kebijakan, metode, dan prosedur inovatif yang akan meningkatkan layanan agen
dan hubungan staf.
4) Demoktarisasi, administrator pekerja social adalah pendukung proses demokrasi. Dia
menghargai pendapat dan nilai-nilai staf dan orang lain, menyadari bahwa melalui
partisipasi mereka dapat membuat agensi lebih baik dari itu.
5) Percaya, administrator pekerja social memiliki kepercayaan implisit pada anggota staf
sudut pandang mereka dan pendapat serta data yang mereka sajikan di hormati, meskipun
mungkin ada perbedaan diantara mereka tentang apa yang mereka lakukan. Administrator
menimbulkan kepercayaan apda anggota staf dengan tidak meruntuhkannya, secara
terbuka atau diam-diam, tetapi dengan memanifestasikan kepercayaan dan
membangunnya.
6) Perencanaan, administrator pekerja social mahir dalam memanfaatkan proses
perencanaan. Ia tahu dari pengalaman bahwa perencanaan efektif dapat menginginkan
hasil dan bahwa kurang perencanaan bisa melemahkan dan menghancurkan agensi atau
layanan.
7) Pengorganisasian, oraganisasi yang efektif akan mengikuti perencanaan; jika sebaliknya,
maka agensi tersebut akan menjadi tidak efektif.
BAB III
PENUTUP
9
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, baik dari segi penyajian bahan
maupun dalam segi penulisan. Oleh sebab itu, kami kelompok V sangat-sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://andrameda.blogspot.com/2012/12/administrasi-kesejahteraan-sosial.html?m=1
10
https://duniakumu.com/pengethuan-pekerja-sosial-administrator-sikap-administrator/2/
11