Anda di halaman 1dari 15

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI


JURUSAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
KAMPUS GOWA
JL. Sultan Alauddin No.63, Romangpolong, Kec. Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan 92113

TUGAS KELOMPOK
MATA KULIAH ORGANISASI DAN ADMINISTRASI
KESEJAHTERAAN SOSIAL
“Pengetahuan Administrator Pekerja Sosial”

DOSEN PEMBIMBING
Drs. Syam’un, M.Pd, MM.

OLEH:
KELAS KESSOS A
Kelompok V

Indra waldi 50900120013


Hasbiah 50900120028
Zulfa islamiah ilyas 50900120031
Ummul Fatwa 50900120035
Anugrah putri 50900120036
Ega ponsel katili 50900120040

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatnya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kmi mengucapkan terimakasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.

Makalah ini merupakan tugas mata kuliah Organisasi & adsministrasi kesejahteraan
sosial Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs.
Syam’un, M.Pd, MM. selaku dosen pembimbing mata kuliah Organisasi & administrasi dan
kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah
ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat membantu menambah pemgetahuan dan
pengalaman untuk para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Samata, 12 juni 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………..………………………………........i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………….…... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………………….……….. 1
B. Rumusan Masalah……………………...………………………………..………….2

C. Tujuan…………………………………………………….………...……………… 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengetahuan Administrator Pekerja Sosial……………………………..3


B. Pengetahuan Pekerja Sosial Administrator………...………………………………. 3
C. Cara Administrator Pekerja Social Yang Kompoten Dalam Betindak…………….. 8
D. Tugas yang dilakukan administrator pekerjaan sosial……………………………... 8
E. Tindakan-Tindakan Yang Dilakukan Dalam Administrator Pekerjaan Sosial ……. 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan…………...………………………………………………..…………... 10
B. Saran…………………………………………………………………….…………. 10

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..….11

ii
3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kesejahteraan sosial adalah impian bagi setiap Negara dibelahan dunia termasuk di
Indonesia. Upaya untuk mencapai mimpi tersebut adalah bentuk kepedulian sebuah Negara
terhadap rakyatnya. Di Indonesia sendiri, mimpi tersebut termaktub dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945, seperti yang dikutip di bawah ini;

“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia


yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu dalam suatu undangundang dasar negara Republik Indonesia
yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia”

Kalimat di atas adalah cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke empat. Secara jelas dinyatakan bahwa salah satu tujuan
dibentuknya Negara Indonesia adalah untuk memajukan kesejahteraan umum. Namun
Indonesia sejak awal kemerdekaannya pada tahun 1945 sampai pada saat ini kesejahteraan
secara umum yang dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang di atas belum juga terwujud.
Pembangunan kesejahteraan sosial di Indonesia masih menyisakan tanda tanya besar, sebab
sampai sejauh ini permasalahan sosial masih terdapat Pembukaan Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia 1945, Alinea ke empat di mana-mana mulai dari masalah kemiskinan,
kesehatan, pengangguran sampai pada masalah keberfungsian sosial dan berbagai masalah-
masalah sosial lainnya

Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, dibutuhkan kesadaran dari setiap


individumaupun kelompok dalam hal peningkatan kesejahteraan secara kolektif, terlebih-lebih
kesadaran para pemangku kebijakan dalam hal ini pemerintah baik pusat maupun daerah. Para
teoritisi kesadaran sosial menyatakan bahwa pemerintah-pemerintah memperkenalkan dan
memperluas program-program sosial karena negara modern mewujudkan nilai-nilai
kemanusiaan warga negaranya yang dipegang secara mendalam. Versi lain dari teori ini
menyatakan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas kesejahteraan sosial karena banyak
orang kelas menengah tidak puas dengan kondisi kehidupan orang-orang miskin yang tidak
memuaskan, dengan menekan pemerintah untuk campur tangan, masyarakat mewujudkan
kesadaran sosialnya (Adi Facrudin, 2012: 92). Artinya bahwa untuk menumbuhkan kesadaran

1
sosial masyarakat, pemerintah perlu merangsang terlebih dahulu dengan cara mencontohkan
apa yang sekiranya harus dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Pengertian Pengetahuan Administrator Pekerja Sosial
2. Apa saja Pengetahuan Pekerja Sosial Administrator
3. Apa saja Cara Administrator Pekerja Social Yang Kompoten Dalam Betindak
4. Apa saja Tugas yang dilakukan administrator pekerjaan sosial
5. Apa sajaTindakan-Tindakan Yang Dilakukan Dalam Administrator Pekerjaan Sosial

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Pengetahuan Administrator Pekerja Sosial
2. Untuk mengetahui Pengetahuan Pekerja Sosial Administrator
3. Untuk mengetahui Cara Administrator Pekerja Social Yang Kompoten Dalam Betindak
4. Untuk mengetadui Tugas yang dilakukan administrator pekerjaan sosial
5. Untuk mengtahui Tindakan-Tindakan Yang Dilakukan Dalam Administrator Pekerjaan
Sosial

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengetahuan Administrator Pekerja Sosial
Administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan keputusan yang telah
diambil dan pelaksanaannya dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya (P. Siagian). Administrasi adalah kegiatan yang dilakukan
untuk mengendalikan suatu usaha (pemerintah) agar tujuan tercapai (J. Wayong).

Dari pengertian di atas, kegiatan administrasi tdk hanya terbatas pada kegiatan
ketatausahaan, ttp meliputi seluruh rangkaian kegiatan pengendalian usaha kerjasama
sekelompok manusia untuk mencapai tujuan bersama.

Administrasi (secara etimologis) berasal dari kata Latin “ad+ministrare =


melayani, membantu, memenuhi. Terbentuk kata benda “administratio” dan kata sifat
“administrativus”, masuk ke dlm bhs Inggris “administration”, diterjemahkan dlm bhs
Indonesia “administrasi”.Dikenal pula istilah bhs Belanda “adminitratie” mengandung
pengertian sempit yaitu kegiatan ketatausahaan.

Administrasi Kesejahteraan Sosial adalah suatu proses penyelengaraan dan


pelaksanaan kegiatan usaha kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang
menyangkut bidang kesejahteraan sosial. AKS adalah segenap proses penyelenggaraan dan
pelaksanaan kegiatan usaha kerjasama sekelompok orang (instansi, lembaga, yayasan dsb.)
dengan menggunakan sumber-sumber atau fasilitas yang ada, untuk memberikan bantuan
dan pelayanan kesejahteraan sosial. sehingga dapat meningkatkan taraf kesejahteraan sosial
dan dapat dapat melaksanakan fungsi sosialnya serta ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan
pembangunan.

Pengetahuan administrator pekerjaan sosial yaitu memberikan kepemimpinan


terhadap urusan internal lembaga (perumusan kebijakan, pengembangan program, pegawai,
evaluasi dan perencanaan jangka panjang dan memberikan kepemimpinan terhadap urusan
eksternal lembaga.

B. Pengetahuan Pekerja Sosial Administrator

Pengetahuan yang memadai yang dimiliki oleh seorang administrator sangat


penting dalam melakukan pelayanan yang efektif dari sebuah agen pekerjaan sosial. Berikut
ini adalah deskripsi singkat dari bidang pengetahuan yang menonjol. Administrator Tahu
Tujuan, Kebijakan, Layanan, dan Sumber daya. Administrator Agency memahami dengan
jelas target spesifik dan tujuan dari agensi dan berkomitmen untuk mencapainya. Dia paham
betul dalam kebijakan agensi, memahami apa yang harus mereka lakukan, melakukan hal

3
yang mungkin mereka dapat lakukan. Dia mengerti pentingnya kebijakan yang sehat dan
proses untuk berubah.

Administrasi memiliki pemahaman yang jelas tentang pelayanan yang sedang


dilakukan dan yang akan dilakukan. Ia sadar akan klien yang akan dilayani serta sarana yang
digunakan untuk melayani mereka. Eksekutif mengetahui sumber daya saat ini, keuangan
dan sebaliknya, dari agen dan memahami rute yang harus diambil untuk meningkatkan
sumber daya yang akan diperlukan. Administrator mengetahui detail yang signifikan dari
manual agensi, latar belakang sejarah dan hal-hal penting dari apa yang telah terjadi di masa
lalu dan kemungkinan akan terjadi di masa depan.

Seorang direktur agensi yang sukses menghabiskan beberapa jam setiap minggu
untuk meninjau sasaran, kebijakan, sumber daya, dan tantangan. Akibatnya dia
merencanakan secara efektif untuk masa kini dan masa depan.

1. Administrator memiliki pengetahuan dasar tentang dinamika perilaku manusia.


Ini membentuk dasar yang kuat untuk memahami diri sendiri, staff, dan klien.
Administrator tahu bahwa orang itu kompleks dan bahwa perilaku mereka berasal dari
totalitas bagian-bagian komponen mereka, termasuk biologis, psikologo, social, budaya,
dan etika. Seorang pemimpin menyadari bahwa perilaku manusia berasal dari interaksi
individu dengan lingkungan mereka, terutama hubungan dengan orang lain.
Administrator tahu bahwa staff akan bertindak dan bereaksi sesuai dengan
prinsip-prinsip perilaku manusia dan mengakui bahwa untuk bergaul secara efektif
dengan mereka, dia harus mengikuti literature tentang dinamika perilaku manusia.
Ia menyadari bahwa perasaan dan emosi karyawan seringkali lebih penting daripada
pengetahuan yang mereka miliki, tentu saja hal ini juga berlaku untuk klien yang datang
ke argensi.

2. Administrator memiliki pengetahuan yang lengkap tentang sumber daya


komunitas, terutama yang berkaitan dengan agensinya sendiri.
Pengetahuan sumber daya masyarakat mencakup pemahaman yang jelas tentang
tujuan dan layanan terhadap lembaga masyarakat, serta cara membuat rujukan kepada
mereka. Biasanya, administrator akan memiliki kenalan pribadi dan hubungan kerja
dengan para eksekutif dan para pemimpin lain dari agensi-agensi utama dalam
komunitas, terutama mereka yang mengambil referensi dari agensinya.
Administrator tidak hanya berkenalan dengan agen publik dan swasta tetapi juga
dengan orang-orang professional dalam praktik pribadi yang dapat dijangkau jika
diperlukan. Seringkali layanan utama dari pekerja social adalah “Membawa Ms. Jones
ke klinik.” Proses ini difasilitasi ketika administrator mengetahui dan mampu membuat
rujukan ke agen yang sesuai untuk klien yang datang ke agensi.

4
3. Administrator memahami metode pekerja sosial yang digunakan di dalam agensi.
Administrator tidak perlu menjadi ahli dalam setiap metode tetapi harus memiliki
pengetahuan dasar tentang casework, groupwork, serta COCD dan penelitian, di
samping pemahaman yang komprehensif tentang prinsip, proses dan keterampilan
administrasi. Pemimpin harus sadar bahwa proses pemecahan masalah dibagi disemua
metode. Manajemen kasus adalah suatu proses yang saat ini menerima perhatian dan
penggunaan yang besar dalam memperkuat layanan pekerjaan sosial. Ini berfokus pada
perencanaan, koordinasi, dan integrasi jaringan layanan yang disadap dalam proses-
proses bantuan. Ini merupakan beberapa prinsip dan keterampilan dari casework,
groupwork, COCD. Manajer kasus dipekerjakan untuk memainkan peran penting dalam
meningkatkan dan mengencangkan layanan di lembaga yang lebih besar.

Administrator mengetahui sumber daya yang dapat disadap unruk meningkatkan


keterampilan dan kemampuan pekerja garis. Ia mengetahui program dan teknik
pengembangan staf, kemungkinan lokakarya, dan melanjutkan program pendidikan yang
tersedia.

4. Administrator mengetahui prinsip, proses, dan teknik manajemen.


Administrator memiliki pemahaman dasar tentang lima proses mendasar yang
telah secara tradisional ditekankan dalam perencanaan manajemen bisnis,
pengorganisasian, kepegawaian, pengarahan, dan pengendalian. Ia menyadari subproses
yang terlibat dalam masing-masing kategori dan mampu menggunakan pengetahuan
yang terlibat dalam masing-masing kategori dan mampu menggunakan pengetahuan
yang relevan dalam memajukan kesejahteraan lembaga melalui pemanfaatan prinsip dan
teknik manajemen.
Administrator menyadari bahwa sangat penting untuk menggabungkan
sumberdaya dari bidang manajemen dan hubungan manusia ke dalam operasi terpadu
yang melibatkan teknik dan keterampilan dari masing-masing. Dia paham dengan
literature saat ini baik dalam manajemen dan hubungan manusia.

5. Administrator berkenalan dengan asosiasi professional dalam pekerjaan sosial.


Administrator tahu tentang tujuan tujuan dan kegiatan Asosiasi Pekerja Sosial
Nasional, Courcil tentang Pendidikan Pekerjaan Sosial, dan organisasi nasional dan local
terkait lainnya. Secara khusus, administrator memiliki pengetahuan tentang NASW dan
merupakan anggota aktif dari grup lokal. Ia menyadari bahwa asosiasi professional
memiliki keterbatasan; tetapi dalam eksistensinya yang relatif pendek, kontribusinya
telah mendukung kemajuan dan kesejahteraan anggota dan pekerjaan sosialnya secara
keseluruhan.

Selain itu, administrator memiliki pengetahuan tentang profesi psikiatri, psikologi,


keperawatan, kedokteran hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan pekerjaan
5
sosial. Dia tahu tentang tujuan, standar, dan layanan mereka dan memiliki hubungan
kerja dengan para pemimpin dari masing-masing kelompok.

6. Administrator memahami teori organisasi.


Administrator menyadari berbagai jenis pola organisasi dan dapat mengarahkan
mereka dengan cara yang kompeten. Pemahaman seperti itu memungkinkan untuk
mempertimbangkan perubahan dalam organisasi biro iklan, jika itu dianggap dapat
disarankan.
Administrator memahami bagaimana organisasi bekerja dan kekuatan serta
keterbatasannya. Dia juga tahu bagaimana itu cocok dengan dengan komunitas, secara
structural dan fungsional. Pemimpin menyadari pola organisasi lain yang mungkin
digunakan jika kebutuhan akan perubahan muncul.

7. Administrator tahu proses evaluasi dan teknik.


Administrator cukup tahu untuk dapat memperkenalkan penelitian evaluatif di
agensi mengenai layanan yang dilakukan dan untuk mengevaluasi anggota staf dan
kontribusinya, baik positif mauun negatif.

Administrator menyadari bahwa kita hidup dalam usia pertanggungjawaban,


bahwa pekerjaan social diminta, tidak pernah sebelumnya, untuk menunjukkan bahwa
itu dapat membuat perbedaan dalam kehidupan orang-orang melalui layanannya. Dia
memiliki pengetahuan tentang MBO, analisis system, perencanaan strategis, dan metode
pengelolaan lainnya, sehingga metode ini digunakan untuk keuntungan pada waktu dan
tempat yang tepat.

Evaluasi program saat ini diakui sebagai proses penting dalam menyediakan
layanan sosial yang efektif. Ini mempertimbangkan totalitas kebijakan dan tujuan
lembaga serta organisasinya dan upaya untuk menemukan, mengklarifikasi, dan
mengukur hasilnya adalah layanan.

Pemimpin tahu apa artinya dievaluasi sebagai anggota staf dan menyusun pola
terbaik yang adil dan efektif untuk evaluasi stafnya sendiri. Administrator mengundang
staf untuk menjadi bagian dari system yang disepakati.

8. Sikap administrator
Selain pengetahuan substantive, administrator pekrjaan sisial yang kompoten
memiliki sekelompok sikap professional, yang penting untuk hubungan dengan staf dan
masyarakat. Sikap adalah kecenderungan untuk bertindak dan terkait dengan perasaan
orang-orang, yang sangat penting dalam proses administrasi. Jika sorang anggota staf
merasa diperlakukan tidak adil, dia akan cenderung untuk menanggapi secara negative,

6
terlepas fakta-faktanya. Jika seorang eksekutif merasa benar-benar positif terhadap
seorang pekerja, pesan itu datang melalui lisan maupun non verbal.

Beberpa sikap penting yang diperlukan untuk keberhasilan administrasi dalam pekerjaan
social adalah sebagai berikut:
a) Administrator menghormati setiap anggota staf sebagai individu unik. Administratot
merasa bahwa setiap orang secara intrinsik penting dan layak mendapatkan kepercayaan
dan keyakinan dari pemimpin.
b) Administrator menghormati integritas setiap orang, privasinya jika sesuai, dan hak
untuk menjadi individu yang menentukan sendiri dalam kerangka kerja agensi.
c) Administrator berfikir bahwa kepribadian manusia adalah komponen yang paling
berharga dalam suatu agensi dan anggota staf dapat membuat atau menghancurkan
agensi tersebut. Administrator mengakui bahwa setiap anggota staf adalah unik, dengan
kekuatan dan keterbatasan, dan bahwa dia harus melakukan segala kemungkinan untuk
menunjukkan yang terbia dari diri mereka
d) Administrator mengakui bahwa tidak ada orang sempurna dan menerima premis ini
mengenai staf dan diri. Administrator menerima setiap anggota staf untuk apa orang itu
dan berharap untuk membantu setiap oaring mencapai apa yang dia inginkan. Kemudian
anggota staf tahu bahwa mereka dapat membuat kesalahan dan dipahami kemudian
dibantu, dari pada memar atau babak belur secara psikologis. Akibatnya anggota staf
merasa bahwa administrator mengenali keterbatasan diri dan rendah hati tentang
tindakannya. Sikap administrator adalah realistis dan alami. Ia meraih yang terbaik
tetapi mengakui bahwa tidak mencapai optimal dalam pengetahuan, kebijaksanaan, atau
praktek.
e) Administrator siap mengakui kesalahan, realistis, dan mengakui bahwa dia tidak
sempurnah, lebih dari anggota staf. Administrator semacam itu tidak berpura-pura
menjadi sesuatu yang bukan mereka
f) Administrator sadar mengenai pentingnya nilai-nilai. Administrator memiliki keyakinan
tentang apa yang benar dan salah untuk diri sendiri, staf, dan orang lain. Pemimpin tidak
memaksakan nilai-nilai ini pada orang lain tetapi menghormati nilai-nilai mereka.
g) Administrator memiliki pemikiran yang terbuka dan mudah menerima ide dan fakta
baru . penerimaan mengenai kenyataan lebih penting daripada mencoba untuk
membenarkan prasangka pribadi. Pemimpin mengetahui banyak perubahan yang tidak
dapat dihindari dan mempunyai sikap positif untuk perubahan kedepannya.

C. Cara Administrator Pekerja Social Yang Kompoten Dalam Betindak

7
1) Menerimah, administrator pekerja social secara relistis menerima staf dan klien
sebagaimana adanya, serta personel dan pemimpin professional lainnya di komunitas
tempat mereka bekerja. Pemimpin menghormati setiap orang sebagai individu yang unik
dengan berbagai asas dan keterbatasan, masing-masing berusaha untuk menjadi lebih
baik. Administrator membantu menetapkan sasaran, standar, dan pedoman bagi staf. Ia
mendorong perbedaan individu sebagai warna dan kehangatan dalam hubungan manusia,
danmenundang setiap orang untuk menjadi diri sendiri dalam kerangka badan, organisasi,
kebijakan, dan prosedur.
2) Peduli, administrator pekerja sosial memancarka kehangatan dan memberi anggota staf
rasa memiliki. Tidak hanya anggota staf yang mengatakan bahwa dia peduli pada mereka,
tetapi juga didemokan oleh tindakan.
3) Meciptakan, administrator pekerja social harus kreatif, orang yang suka merintis atau
membuat kebijakan, metode, dan prosedur inovatif yang akan meningkatkan layanan agen
dan hubungan staf.
4) Demoktarisasi, administrator pekerja social adalah pendukung proses demokrasi. Dia
menghargai pendapat dan nilai-nilai staf dan orang lain, menyadari bahwa melalui
partisipasi mereka dapat membuat agensi lebih baik dari itu.
5) Percaya, administrator pekerja social memiliki kepercayaan implisit pada anggota staf
sudut pandang mereka dan pendapat serta data yang mereka sajikan di hormati, meskipun
mungkin ada perbedaan diantara mereka tentang apa yang mereka lakukan. Administrator
menimbulkan kepercayaan apda anggota staf dengan tidak meruntuhkannya, secara
terbuka atau diam-diam, tetapi dengan memanifestasikan kepercayaan dan
membangunnya.
6) Perencanaan, administrator pekerja social mahir dalam memanfaatkan proses
perencanaan. Ia tahu dari pengalaman bahwa perencanaan efektif dapat menginginkan
hasil dan bahwa kurang perencanaan bisa melemahkan dan menghancurkan agensi atau
layanan.
7) Pengorganisasian, oraganisasi yang efektif akan mengikuti perencanaan; jika sebaliknya,
maka agensi tersebut akan menjadi tidak efektif.

D. Tugas yang dilakukan administrator pekerjaan sosial

1) Menentukan tujuan dan sasaran organisasi


2) Merencanakan dan pengembangkan program
3) Mendapatkan legitimasi, dukungan, dan sumber-sumber sosial
4) Merancang struktur dan proses administrasi.
5) Mengembangkan dan memelihara kemampuan staf
6) Merencanakan alokasi dan kontrol sumber finansial
7) Monitoring dan evaluasi program.

E. Tindakan-Tindakan Yang Dilakukan Dalam Administrator Pekerjaan Sosial


8
1) Menerima (accepting). Seorang administrator pekerjaan sosial menerima staf, klien,
personil profesional, dan masy apa adanya. Dia hrs menghargai setiap orang sbg individu
yg unik dg kelebihan dan keterbatasan, setiap orang berusaha menjadi yg terbaik.
2) Memperhatikan (caring). Menebarkan kehangatan dan memberi anggota rasa memiliki.
Tunjukkan tdk hanya dg kata2 ttp juga dg tindakan.
3) Menciptakan (creating). Harus kreatif, gemar menjadi pionir/pembuat kebijakan yg
inovatif yg akan memperbaiki pelayanan lembaga dan staf.
4) Menciptakan demokrasi (democratizing). Menghargai pendapat dan nilai2 staf. Dia
menyadari setiap anggota dpt memberikan kontribusinya ut kemajuan lembaga. Dia bukan
sorang diktator/otokratis.
5) Memberikan persetujuan (approving). Memahami bahwa setiap orang (staf/klien)
mengharapkan persetujuan/pengakuan. Dia memberi pujian dan pengharagaan kepada
anggota/staf klw memang layak scr tertulis atau langsung.
6) Mempercayai ( trusting). Mempunyai kepercayaan yg implisit kepada stafnya. Dia
menghargai pandangan/gagasan dr anggota, walaupun mungkin ada perbedaan antara
gagasan dg apa yg mereka lakukan.
7) Memelihara keseimbangan personal/pribadi. Hidup dlm lingkungan yg baik, mempunyai
perhatian thd kesehatan fisik dan mental dan berusaha ut bersikap rilek. Berusaha
menyimpan prustrasi dan masalahnya shg tdk dilampiaskan kepada stafnya. Dia suka
berkreasi dan melakukan hal yg menyenangkan dn mampu mendapatkan energi yg baru.

BAB III

PENUTUP

9
A. KESIMPULAN

Administrasi Kesejahteraan Sosial adalah suatu proses penyelengaraan dan pelaksanaan


kegiatan usaha kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang menyangkut
bidang kesejahteraan sosial. AKS adalah segenap proses penyelenggaraan dan pelaksanaan
kegiatan usaha kerjasama sekelompok orang (instansi, lembaga, yayasan dsb.) dengan
menggunakan sumber-sumber atau fasilitas yang ada, untuk memberikan bantuan dan
pelayanan kesejahteraan sosial. sehingga dapat meningkatkan taraf kesejahteraan sosial dan
dapat dapat melaksanakan fungsi sosialnya serta ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan
pembangunan.

Pengetahuan administrator pekerjaan sosial yaitu memberikan kepemimpinan


terhadap urusan internal lembaga (perumusan kebijakan, pengembangan program, pegawai,
evaluasi dan perencanaan jangka panjang dan memberikan kepemimpinan terhadap urusan
eksternal lembaga.

Tugas yang dilakukan administrator pekerjaan social:


 Menentukan tujuan dan sasaran organisasi
 Merencanakan dan pengembangkan program
 Mendapatkan legitimasi, dukungan, dan sumber-sumber sosial
 Merancang struktur dan proses administrasi.
 Mengembangkan dan memelihara kemampuan staf
 Merencanakan alokasi dan kontrol sumber finansial
 Monitoring dan evaluasi program.

B. SARAN

Makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, baik dari segi penyajian bahan
maupun dalam segi penulisan. Oleh sebab itu, kami kelompok V sangat-sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

http://andrameda.blogspot.com/2012/12/administrasi-kesejahteraan-sosial.html?m=1

10
https://duniakumu.com/pengethuan-pekerja-sosial-administrator-sikap-administrator/2/

11

Anda mungkin juga menyukai