Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KAPABILITAS ORGANISASI PUBLIK

Nama Kelompok :

1. Niluh Eka P. (19041010184)


2. Aulia Rachmawati. (19041010187)
3. Adibah Putri R. (19041010202)
4. Lukman (19041010199)
5. Reigi Aditya S.P (19041010203)
6. Nizam Abizar Al G (19041010175)

PENGEMBANGAN ORGANISASI D

JURUSAN ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ‘VETERAN’ JAWA TIMUR

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik
dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi publik dalam judul
Kapabilitas Organisasi Publik. Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Walupun mungkin terdapat
kesalahan dan kekurangannya, penulis sebagai manusia biasa yang tak terlepas dari kesalahan
dan kekurangan, sangat mengharapkan bimbingan dan kritik dari berbagai pihak, dengan
harapan penulis dapat menyempurnakan segala kesalahan dan kekurangan dari makalah ini.
Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh sekali dari kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran yang mampu membangkitkan jiwa kami, sangat diharapkan.
Mudah-mudahan skripsi ini mamapu memberi manfaat serta menunjang ilmu pengetahuan
bagi penullis khususnya dan bagi para generasi yang akan datang. Serta senantiasa mendapat
ridho-Nya. Amin.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................3
A. Latar Belakang........................................................................................................................3
a. Rumusan Masalah...................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................5
2.1 Pengertian Kapabilitas..............................................................................................................5
 Macam Kapabilitas..............................................................................................................5
 Contoh Kapabilitas..............................................................................................................6
2.2 Strategi Perubahan Organisasi Agar Berjalan Dengan Baik.................................................7
1. Perubahan seluruh organisasi.................................................................................................7
2. Perubahan perbaikan..............................................................................................................7
3. Perubahan tak terencana........................................................................................................7
4. Perubahan Transformasional..................................................................................................7
2.3 Faktor Penghambat Perubahan Organisasi............................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................11

iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organisasi perlu melakukan per- ubahan fundamental, untuk mengadaptasi
lingkungan dunia usaha yang baru dan sekaligus mampu berkelanjutan secara alamiah.
Kedua tantangan ini bersifat nyata dan urgen sehingga diskursus tentang perubahan
fundamental organisasi menjadi sebuah imperatip baru.Perubahan lingkungan organisasi,
pergeseran cara pandang tentang organisasi dan manusia memberi tantangan yang sangat
berat untuk mengembangkan hari esok. Cara pandang tentang kepemimpinan hari esok
juga mengalami perubahan fun- damental dari metode dan teknik konven- sional yang
melahirkan segelintir pemimpin -pemimpin usaha yang handal menjadi upaya terintegrasi
melalui kemampuan swatata organisasi, fleksibilitas dan adaptabilitas. Para Ilmuan
melakukan orientasi baru dalam mengembangkan kepemimpinan berdasarkan desain
yang adaptif. Mereka menyebut pendekatan baru ini dengan nama pengembangan ke-
pemimpinan stratejik (stratejic leadership development).
Organisasi sebagai sistem hidup merupakan sebuah sistem self generating network
of communications atau sebuah sistem jejaring komunikasi yang ber- kemampuan
melahirkan jejaring turunan- nya sendiri secara bekesinambungan ini berarti bahwa
sebuah organisasi manusia menjadi sebuah sistem hidup, hanya manakala ia diorganisir
sebagai sebuah jejaring atau berisi sejumlah jejaring yang lebih kecil dalam wilayah
sistem itu. Untuk memaksimalkan potensi kreatif dan kapabilitas dari sebuah organisasi
maka para pemimpin dan manajer organisasi bisnis dituntut memahami secara cermat
proses interaktif antara desain organisasi dan struktur formal dengan jaringan sistem
swatata pengembangannya (self-generatif networks) yang informal; Struktur formal
organisasi adalah serangkaian aturan-aturan dan ketentuan yang menetapkan hubungan-
hubungan antar orang-orang dan tugas- tugasnya yang sekaligus menentukan distribusi
kekuasaan.
Walaupun demikian, organisasi- organisasi manusia, merupakan sebuah per-
nyataan, perluasan atau manifestasi dari proses kehidupan para individu yang merupakan
bagian darinya. Oleh karena itu, suatu analisis tentang organisasi-organisasi dan
hubungan mereka dengan lingkungan, berguna untuk mendeterminasi faktor- faktor yang
perlu untuk kehidupannya (viability). Adapun faktor yang mendeter- minasi jangka waktu
bertahannya sesuatu organisasi terutama organisasi publik, yaitu apakah orang-orang
yang berkuasa di dalam organisasi tersebut ingin supaya organisasi tersebut akan tahan

iv
lama atau tidak. Sekalipun ada keinginan demikian, ada faktor-faktor lain pula yang harus
bekerja sebelum mereka mencapai apa yang diinginkan
a. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Kapabilitas, contoh dan macam-macam Kapabilitas?
2. Bagaimana strategi perubahan organisasi dapat berjalan dengan baik?
3. Faktor apa saja yang menghambat berjalannya strategi perubahan organisasi?

v
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kapabilitas


Kapabilitas, artinya juga sama dengan Kompetensi, yaitu Kemampuan. Namun
pemaknaan kapabilitas tidak sebatas memiliki keterampilan (skill) saja namun lebih
dari itu, yaitu lebih paham secara mendetail sehingga benar benar menguasai
kemampuannya dari titik kelemahan hingga cara mengatasinya.
Pengertian kapabilitas menurut Baker dan Sinkula (2005) adalah kapabilitas adalah
kumpulan keterampilan yang lebih spesifik, prosedur, dan proses yang dapat
memanfaatkan sumber daya ke keunggulan kompetitif. Berdasarkan pengertian
kapabilitas yang telah diungkapkan, maka dapat didefinisasikan sebagai sebuah
kemampuan yang memiliki lebih dari hanya keterampilan pada suatu hal yang
menjadi keunggulan bersaing dan menguasai kemampuan dari titik kelemahan. Sebag
ai salah satu ahli dalam ilmu sosial ia mengemukakan bahwa untuk tahapan dalam pe
ngukuran dimensi kapabilitas, diperlukan beberapa istilah. Yang diantaranya adalah s
ebagai berikut;

1. Kemampuan kesehatan
2. Kemampuan integritas
3. Kemampuan emosi
4. Kemampuan alasan praktis
5. Kemampuan afiliasi
6. Kemampuan bermain
7. Kemampuan lingkungan seseorang

Sehingga pada intinya, Nusbaum menjelaskan bahwa kapabilitas seseorang dapat


dilihat dalam berbagai aspek ia melakukan proses interkasi sosial serta mampu survaif
dengan kehidupan yang telah berjalan.

 Macam Kapabilitas

Adapun jikalau dilihat dari jenis-jenis kapabilitas, antara lain;

vi
1. Kapabilitas Bisnis

Kapabilitas ini berisi tentang rancangan dalam proses mengerakan roda perekonomian yang
menguntungkan. Sehingga diakui ataupun tidak dalam bisnis di perusahaan mengedepannya
kapabilitas yang menyakut tentang perfeksionalitas.

2. Kapabilitas Kepemimpinan

Berhubungan dengan kapabilitas pemimpin dimaknai sebagai tahapan dalam menggerakan


setiap bawahan didalamnya. Melalui jalan inilah banyak pihak yang mengemukakan setiap
individu memiliki beragam berbedaan satu sama lainnya. Adapun biasanya untuk hal
kapabilitas ini berada dalam sistem politik

3. Kapabilitas Sosial

Dalam klasifikasi kapabilitas ditemukan untuk kehidupan yang berkaitan erat


dengan hubungan sosial antara manusia. Maka dengan jalanan inilah kerapkali kapabilitas
sosial diartikan sebagai gambaran abtrak yang mampu menghubungkan masyarakat dengan
masyarakat lainnya, baik secara individu ataupun kelompok.

 Contoh Kapabilitas

1. Sistem Pemerintahan

Tentang bentuk sistem pemerintahan di Indonesia, yang termasuk dalam pengertian


demokrasi. Dalam tahapan ini melihat proses pemilu yang dilakukan oleh penduduk di
Indonesia, yang biasanya mengutamakan tentang hasil kinerja daripada janji-janji yang
diutarakan.

Maka tak khayal, bagi masyarakat yang merasakan hidup di orde baru pada masa
kepemimpinan Presiden Soharto banyak ditemukan tentang sosok yang menciptakan berbagai
pembangunan di Indonesia, bahkan berkat jasa-jasa yang beliau lakukan sematan “Bapak
Pembangunan” melakat pada Orde Baru “Soeharto”.

Meskipun, pendapat ini menuai pro dan kontra dalam kehidupan masyarakat, akan tetapi
telah sebagai gambaran kapabilitas beliau mampu membangun Indonesia dari berbagai
segemen, terutama pengentakan masalah kependudukan serta berbagai bidang di sektor
pertanian. Hal inilah dimaksukan sebagai salah satu bentuk kapabilitas kepemimpinan.

vii
2. Perusahaan

Prihal pekerjaan adanya kapabilitas juga sangatlah diperlukan. Misalnya saja diperusahaan
yang sedang kita pimpin kedatangan beberapa karyawan mutasi yang berasal dari daerah
yang memiliki unsur budaya yang lumayan berbeda dengan budaya dari mayoritas karyawan
di perusahaan anda. Sehingga beberapa karyawan terlihat menjauhi karywan baru tersebut.
Maka, sikap seseorang yang memiliki kapabilitas sudah seharusnya membuat acara dengan
tujuan meningkatkan keakraban para karyawan dengan memasukkan kegiatan edukasi
antar arti budaya agar karyawan dapat berfikir positif terhadap perbedaan yang ada sehingga
pekerjaan nantinya bisa berjalan sebagimana mestinya.

2.2 Strategi Perubahan Organisasi Agar Berjalan Dengan Baik


1. Perubahan seluruh organisasi

Tipe perubahan seluruh organisasi atau perubahan skala besar akan memengaruhi semua
karyawan dan stakeholder. Bahkan perubahan ini menjadi tantangan yang cukup berat ba
gi perusahaan. Oleh karena itu, ada baiknya manajemen membuat atau menambahkan keb
ijakan baru untuk menyelaraskan semua karyawan dari entry-level hingga top manageme
nt.

2. Perubahan perbaikan

Seperti namanya, perubahan perbaikan dilakukan ketika perusahaan tidak berjalan sesuai
rencana. Tim HR dan tim terkait akan mengidentifikasi perubahan yang akan dilakukan.
Biasanya penerapan perubahan tersebut hanya memengaruhi mereka yang memiliki
kinerja buruk.

3. Perubahan tak terencana

Terkadang perusahaan harus melakukan perubahan tak terencana. Hal itu terjadi ketika
industri bisnis terkena dampak pandemi, bencana alam, perubahan peraturan atau undang-
undang sehingga memengaruhi seluruh tenaga kerja.

4. Perubahan Transformasional

Tipe perubahan organisasi yang terakhir adalah perubahan transformasional. Ini adalah
perubahan yang memengaruhi struktur dan mengusik kegiatan perusahaan dalam jangka
waktu tertentu.

viii
Perusahaan yang menerapkan perubahan tersebut harus menempatkan tim andal yang
mampu merancang program inovatif sekaligus meminimalisir waktu adaptasi. Di lain
pihak, mereka memaksimalkan pengetahuan yang harus dipelajari oleh staf mengenai
perubahan baru tersebut. 

2.3 Faktor Penghambat Perubahan Organisasi


Era teknologi dan modernisasi menantang pimpinan organisasi dan jajaran manajemen
untuk dapat terus bersaing. Banyaknya organisasi baru yang bermunculan dan mampu
menarik perhatian pasar, menuntut organisasi untuk mengembangkan kapasitasnya, serta
meraih pasar baru untuk memenangkan persaingan bisnis. Untuk itu, setiap pemimpin
perlu mengetahui kekuatan dan kelemahan organisasinya, agar dapat menentukan
langkah-langkah yang perlu diambil untuk bersaing. Baik kekuatan maupun kelemahan
merupakan aspek yang berfokus pada aspek internal organisasi. Kekuatan (Strength)
merupakan kapabilitas yang dimiliki oleh organisasi yang relatif lebih baik dibanding
pesaing-pesaingnya. Sementara itu, Kelemahan (Weakness) merupakan keterbatasan
organisasi dalam hal sumber daya, keterampilan, dan kemampuan, yang menjadi
penghambat dari pertumbuhan Organisasi. Beberapa faktor yang dapat dianalisis untuk
kemudian diklasifikasikan sebagai Kekuatan dan Kelemahan organisasi adalah:
 Physical capital merupakan infrastruktur fisik yang digunakan oleh organisasi, seperti
bangunan dan gedung, pabrik, peralatan, dsb. Physical Capital juga terkait dengan ber
apa banyak aset fisik yang mampu didayagunakan oleh Organisasi untuk mengunggul
i pesaing-pesaingnya.
 Human capital meliputi kompetensi SDM, sistem manajemen SDM yang baik, dan ka
ryawan yang produktif.
 Financial capital merupakan seluruh sumber daya keuangan yang mendukung aktivita
s bisnis dan pencapaian sasaran strategis.
 Organizational capital meliputi kapabilitas organisasi secara umum, seperti: budaya or
ganisasi, reputasi perusahaan, sistem pelaporan dan sistem kendali, dsb.
 Information Capital merupakan aset dalam hal sistem, database, maupun jaringan dala
m suatu organisasi, yang dapat menciptakan nilai tambah.
 Product, merupakan hasil akhir dari sebuah proses bisnis, baik berupa barang maupun
jasa, yang ditawarkan kepada pelanggan. Kekuatan ataupun kelemahan sebuah barang
atau jasa juga dapat diukur dari kekuatan Brand produk tersebut di pasar.

ix
Ketika organisasi berhasil mengidentifikasi faktor-faktor internal tersebut di atas dan
membandingkan setiap faktor tersebut dengan pesaing-pesaingnya, maka pimpinan
organisasi dan jajaran manajemen dapat mengidentifikasi secara jelas faktor-faktor
internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan organisasi dibandingkan dengan pesaing-
pesaingnya. Pemahaman ini memungkinkan para pimpinan dan manager untuk dapat
menentukan langkah-langkah yang perlu ditindaklanjuti dalam upaya memenangkan
persaingan pasar.
Faktor Penghambat Restrukturisasi Organisasi Menurut Sopiah, (2008: 72) alasan utama
pegawai berusaha menghambat terjadinya perubahan, yaitu:
 Direct Cost, berkaitan dengan biaya yang harus ditanggung akibat adanya perubahan
karena perubahan membutuhkan biaya besar dan pegawai kawatir akan berkurangnya
pendapatan mereka.
 Saving Face, menunjukkan bahwa perubahan keputusan yang salah.
 Fear of The Unknow, orang yang menghambat suatu perubahan karena mereka khawa
tir tidak bisa menyesuaikan diri dengan organisasi baru.
 Breaking Routing, orang yang cenderung mempertahankan rutinitas karena mereka tel
ah nyaman dengan situasi yang ada.
 Incongruent Organizational Systems, sistem organisasi tidak mendorong terjadinya pe
rubahan yang berkaitan dengan penggajian/upah seleksi, pelatihan dan sistem kontrol.
 Incongruent Team Dynamics, tim perubahan dimaksudkan untuk menciptakan norma-
norma baru yang mungkin kurang dapat diterima oleh para anggota organisasi.

Faktor penghambat menurut Robbins (2008:344) adalah Sumber-sumber individual


 Kebiasaan, untuk menghadapi kompleksitas kehidupan, manusia menggunakan ke
biasaan atau respon yang terprogram.
 Rasa aman, orang yang memiliki kebutuhan akan rasa aman yang cukup besar cen
derung menolak perubahan.
 Faktor-faktor ekonomi, berbagai perubahan dalam tugas pekerjaan atau rutinitas p
ekerjaan yang telah pasti bisa menyebabkan munculnya ketakutan ekonomis .
 Takut pada hal yang belum diketahui, perubahan tak ubah seperti ambiguitas dan
ketidakpastian mengenai hal-hal yang belum diketahui
 Pemrosesan informasi yang selektif, individu bersalah karena secara selektif mem
proses informasi guna membuat persepsi mereka tetap utuh.
BAB III PENUTUP

x
Kapabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk memberdayakan sumber
dayanya untuk mencapai tujuan. Sumber daya yang dimaksud merupakan sumber
daya yang berasal dari manusia sebagai pegawai dan materi. Dalam pasar industri
sebuah kapabilitas perusahaan merupakan sumber kekuatan dalam meningkatkan
kinerja secara optimal.
Kapabilitas sendiri menurut KBBI definisi kapabilitas ialah perwujudan yang
menggambarkan kemampuan yang tidak sebatas memiliki arti keterampilan akan
tetapi secara nyata paham secara mendetail sehingga benar benar menguasai
kemampuannya dari titik kelemahan hingga cara mengatasinya. Oleh karena itu
kapabilitas memungkinkan suatu organisasi atau individu untuk melakukan perubahan
yang bertujuan untuk mencapai tujuan awal meraka serta meningkatkan tolak ukur
mereka di masyarakat atau umum.

DAFTAR PUSTAKA

xi
FIKRI FIRMANSYAH (2015). GAMBARAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI. Jurnal
Administrasi Bisnis, Vol.1 No.2 Januari 2015
https://id.hrnote.asia/orgdevelopment/8-langkah-perubahan-organisasi-yang-bisa-
meningkatkan-kinerja-perusahaan-210517/
https://dosensosiologi.com/kapabilitas/
https://cerdasco.com/kapabilitas/

xii

Anda mungkin juga menyukai