Oleh :
Putri Adelia E2B019052
Revi Nuraya E2B019076
Lintang Suci Sabiela E2B019091
KELAS AKUNTANSI 2
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Governance dan Pendekatan Institusional ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Bapak R. Ery Wibowo A.S, SE.,M.Si.,Ak,CA pada mata kuliah GCG. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................5
1.3 Tujuan........................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
2.1 Governance dan Pendekatan Institusional......................................................6
2.1.1 Governance dan Sudut Pandang Institusional.........................................6
2.1.2 Governance dan Peranan Institusi............................................................7
2.1.3 Penerapan Governance pada Institusi Bank Indonesia............................9
2.1.4 Governance di Bank Indonesia..............................................................10
2.1.5 Bank Indonesia; Governance dan Manajemen Kinerja.........................12
BAB III..................................................................................................................16
PENUTUP..............................................................................................................16
3.1 Kesimpulan...................................................................................................16
3.2 Saran.............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Paradigma good governance muncul sekitar tahun 1990 atau akhir 1980-
an. Paradigma tersebut muncul karena adanya anggapan dari Bank Dunia
bahwa apapun dan berapapun bantuan yang diberikan kepada negara-negara
berkembang, pasti habis tanpa bekas dan tidak dapat membawa negara-negara
tersebut ke keadaan yang lebih baik. Good governance di Indonesia muncul di
era reformasi. Hal tersebut muncul karena tuntutan terhadap keadaan
pemerintah pada era Orde Baru dengan berbagai permasalahan yang terutama
meliputi pemusatan kekuasaan pada presiden, baik akibat konstitusi (UUD
1945) maupun tidak berfungsi dengan baik lembaga tertinggi dan tinggi
negara lainnya, serta tersumbatnya saluran partisipasi masyarakat dalam
memberikan control social. Namun hingga saat ini good governance belum
mampu berjalan dengan baik. Masih banyak yang belum paham apa yang
dimaksud dengan good governance.
Pada era Reformasi ini, pemerintah (Legislatif dan Eksekutif) telah
menghasilkan tiga produk perundang-undangan yang mengubah wajah sistem
pemerintahan di Indonesia. Implikasi dari Undang-Undang ini terhadap
pembangunan daerah adalah terjadinya pergeseran kewenangan dalam
kebijakan perencanaan dan pembangunan daerah. Melalui desentralisasi
kebijakan,daerah mempunyai kewenangan dalam menetapkan kebijakan
dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah. Sedangkan
kewenangan pemerintah pusat dalam pelaksanaan pembangunan hanya
meliputi kebijakan tentang perencanaan pembangunan nasional dan
pengendalian pembangunan nasional secara makro.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana fokus pembahasan governance dengan pendekatan
institusional?
1.2.2 Bagaimana penjabaran dari konsep a good institution jika dikaitkan
dengan institusi Bank Indonesia?[
1.2.3 Bagaimana peran serta dampak dari Sistem Perencanaan, Anggaran, dan
Manajemen Kinerja (SPAMK) pada institusi Bank Indonesia?
1.2.4 Bagaimana mekanisme open system pada BI dalam aktivitas
organisasinya?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mendeskripsi fokus pembahasan governance dengan pendekatan
institusional.
1.3.2 Mendeskripsi konsep a good institution jika dikaitkan dengan institusi
Bank Indonesia.
1.3.3 Bagaimana peran serta dampak dari Sistem Perencanaan, Anggaran, dan
Manajemen Kinerja (SPAMK) pada institusi Bank Indonesia.
1.3.4 Mendeskripsi mekanisme open system pada BI dalam aktivitas
organisasinya.
BAB II
PEMBAHASAN
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Focus pembahasan governance menggunakan pendekatan institusional
tentunya menjadi terfokus pada aturan formal (law and regulations)
serta aturan informal (norms, practices and shared beliefs). Interaksi
antara kedua aturan tersebut akan menentukan dan memberi warna
dan praktik CG, regulasi keuangan serta mekanisme pasar.
Konsep a good state institution jika dikaitkan dengan institusi Bank
Indonesia (selanjutnya disingkat BI) berhubungan dengan peranan
lembaga dimaksud dalam penetapan kebijakan moneter di Indonesia,
sesuai dengan peranan bank sentral.
Keberadaan Sistem Perencanaan, Anggaran dan Manajemen Kinerja
(SPAMK) di dalam sistem organisasi BI secara keseluruhan akan
memberikan dampak optimal jika sistem dimaksud kompatibel dan
sesuai dengan perangkat sistem lainnya yang terdapat di dalam
organisasi BI.
Sesuai dengan konsepsi dinamis governance dalam kerangka open
system, hal ini mengisyaratkan perlunya perubahan dan peningkatan
(improvements) di dalam governance organisasi secara
kebersinambungan berdasarkan feedback dan implementasi stategi
yang telah dilaksanakan.
3.2 Saran
Demikian makalah yang dapat kami buat, semoga dapat bermanfaat
bagi pembaca. Apabila terdapat kritik dan saran yang ingin disampaikan,
silakan sampaikan pada kami (Lukviarman, 2016).
DAFTAR PUSTAKA
Lukviarman, N. (2016). Corporate Governance (R. N. Hamidawati (ed.)). PT.
ERA ADICITRA INTERMEDIA.