Anda di halaman 1dari 76

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STRATA I
MEDAN

PENGARUH DESAIN PEKERJAAN TERHADAP


GAIRAH KERJA KARYAWAN DIVISI IIA
(Inalum Internal Auditor)
PADA PT.INALUM

SKRIPSI

OLEH

VIRA RENATA SARI POHAN


050502170
MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat


Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Universitas Sumatera Utara
Medan
2009
Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan
Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Allah SWT dan Rasullulah SAW yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
Pengaruh Desain Pekerjaan terhadap Gairah Kerja karyawan divisi IIA (Inalum
Internal Auditor) pada PT.Inalum, Kuala Tanjung.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam meyelesaikan program
Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari dukungan
dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan hormat dan ucapan
terima kasih yang tiada cukup hanya dengan kata-kata kepada :
1. Bapak DRs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi.
2. Ibu Prof. Dr. Hj. Ritha. F Dalimunthe, SE, MSi selaku Ketua Departemen
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah memberi
masukan-masukan yang berarti bagi saya.
3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Sekertaris Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.
4. Ibu Dr. Prihatin Lumban Raja SE,Msi selaku dosen pembimbing saya yang
telah banyak meluangkan waktu serta memberi dukungan moril, membimbing
saya dengan penuh kesabaran dan memberi berbagai masukan dan bahan
pertimbangan pada saya dalam proses pengerjaan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Ami Dilham Se,Msi selaku dosen penguji I saya.
6. Ibu Dra. Friska Sipayung ,Msi selaku dosen penguji II saya.
7. Bapak dan Ibu Staf Pengajar Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
8. Segenap Karyawan PT.Inalum yang telah membantu penulis sebagai bahan
penelitian.
9. Papa sayang Drs. H. M.Syarif Pohan dan Mama sayang Renni Sari Siregar
terima kasih untuk semua doa, kasih sayang, dukungan, dan tawa canda yang

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
tidak henti-hentinya diberikan kepada ananda dan yang selalu bilang ”santai aja”.
(Alhamdulilah)
10. Vivi Revita Grivina Pohan, S.psi alias pipot sebagai teman tidur,teman
gosip,teman berantem,temen pinjem-pinjem baju, sepi juga rumah gak ada lagi
yang cerewet kayak ente dan bang Rinaldi Rizal ST.MBa dan keponakan ku
Alvi (yang insya allah akan segera lahir bulan Maret ini).
11. Yang tidak mungkin terlupakan Ismoyo Yuliaji Barus. Bsc B.I.T yang sering
melontarkan pertanyaan-pertanyaan tentang skrispsi ini dan yang sering membuat
tertawa dengan segala tingkah lakunya yang aneh.
12. Teman-Teman Kampus ku Mochoping : Titin SE, Uca, Meli, Maya, dan Kak
Irma dan juga para lelaki-lelaki M’05 : Repe, Taufik, Aad, Parlin, Afif, Lutfi,
Fly, bang Apang, Bom-bom, Wira, Bobi, Mesa SE, Kiput SE, Dipo SE, Rendi
dan lain-lain yang tidak bisa disebut satu persatu terima kasih telah menjadi teman
yang baik selama menjalani perkuliahan dari awal sampai akhirya kita selesai.
13. Keluarga Besar ku Pohan, Siregar, Harahap, Hasudungan, Lubis,sepupu-sepupu,
tante-tante, om-om di Kuala Tanjung, Medan, Jakarta, Surabaya, Jambi,
Mojokerto, Sipirok, makasih yaa semua. dan nenek yang tercinta jangan sakit-
sakit lagi yah nek.
Terima kasih buat semuanya yang belum bisa disebutkan.Bukannya lupa tapi cukup
diingat di dalam hati saja. Akhir kata, saya berharap skripsi ini kelak mendapat manfaat
bagi semua orang dan menjadi sumber informasi dalam menemukan hal-hal baru,
Semoga semua kebaikan, dukungan dan bimbingan yang diberikan kepada penulis akan
dibalas oleh ALLAH SWT.

Penulis
Medan, Februari 2009

Vira Renata Sari Pohan

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
ABSTRAK

Vira Renata Sari Pohan (2009). Pengaruh Desain Pekerjaan terhadap Gairah
kerja karyawan divisi IIA (Inalum Internal Auditor) pada PT.Inalum. Dr. Prihatin
Lumbanraja, SE,MSi (Pembimbing), Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE,MSi (Ketua
Departemen Manajemen), Drs.Ami Dilham SE,MSi (Penguji I),Dra.Friska Sipatung
SE,Msi (Penguji II).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Desain Pekerjaan (X) terhadap
Gairah Kerja (Y) divisi IIA, PT.Inalum, Kuala Tanjung. Dengan hipotesis Desain
pekerjaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap gairah kerja karyawan pada
divisi IIA di PT.Inalum,Kuala Tanjung.
Data Primer dalam penelitian ini diproleh dengan memberikan kuesioner dengan
skala pngukuran menggunakan skala likert,uji asumsi klasik, dan diolah statistik dengan
model Uji F, Uji t dan identifikasi determinan R square dengan menggunakan program
SPSS versi 12.00 dengan terlveih dauhuli kuesioner diuji Validitas dan Reliabiitasnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel desain pekerjaan (X) berpengaruh
signifikan terhadap gairah kerja (Y) pada karyawan divisi IIA (Inalum Internal Auditor)
PT.Inalum, Kuala Tanjung. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis
dengan hasil R square sebesar 0.672 atau 67.2 % Desain pekerjaan mempengaruhi gairah
kerja karyawan, Untuk itu penulis menyarankan agar perusahaan tetap mempertahankan
kejelasan dari desain pekerjaan yang selama ini dibuat dan atasan harus tetap
mendampingi karyawan nya dalam setiap pekerjaan yang diberikan.
Kata Kunci : Desain Pekerjaan dan Gairah Kerja.

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
DAFTAR ISI

Halaman

Daftar Isi .................................................................................................... i

Daftar Tabel .................................................................................................. ii

BAB I : PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Perumusan Masalah ............................................................... 4

C. Kerangka Konseptual ............................................................ 4

D. Hipotesis ............................................................................... 5

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 5

1. Tujuan Penelitian ............................................................. 5

2. Manfaat Penelitian ........................................................... 5

F. Metode Penelitian .................................................................. 6

1. Batasan Operasional ........................................................ 6

2. Defenisi Operasional Variabel ......................................... 6

3. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................... 8

4. Populasi dan Sampel ....................................................... 8

5. Jenis Data ........................................................................ 9

6. Teknik Pengumpulan Data ............................................... 9

7. Skala Pengukuran Variabel .............................................. 10

8. Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................... 11

9. Metode Analisis Data ....................................................... 14

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
BAB II : URAIAN TEORITIS ................................................................. 16

A. Penelitian Terdahulu .............................................................. 16

B. Gairah kerja ........................................................................... 17

1.Pengertian gairah kerja ................................................. 17

2. Cara Membangkitkan gairah kerja................................. 18

C. Desain Pekerjaan ................................................................... 19

1. Pengertian Desain Pekerjaan ...................................... 19

2. Dasar Dalam Desain Pekerjaan .................................. 22

3. Pendekatan dalam Desain Pekerjaan............................ 23

4. Desain pekerjaan sebagai motivasi dan tantangan........ 26

BAB III : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN.

A. Riwayat Singkat PT.INALUM................................................ 29

B. Sarana Utama ......................................................................... 29

1. Pembangkit Listrik Tenaga Air..................................... 29

2. Pabrik Peleburan Aluminium .............................. ......... 32

3 Pengendalian Dampak Lingkungan .............................. 34

4. Pelabuhan .................................................................... 35

5. Karyawan dan Alih Teknologi ..................................... 35

6.Sertifikat ISO ............................................................... 37

C. Desain Pekerjaan divisi IIA (Inalum Internal Auditor)............... . 38

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
BAB IV : ANALISIS DAN EVALUASI

A. Deskripsi Responden................................................................. .. 48

B. Deskriptif Variabel....................................................................... 50

C. Uji Asumsi Klasik....................................................................... . 54

1. Uji Normalitas Data................................................................... 54

2. Uji Heteroskedastisitas.............................................................. . 55

D. Uji regresi linier sederhana......................................................... . 56

BAB V : KESIMPULAN dan SARAN

A. Kesimpulan....................................................................................... .. 61

B. Saran................................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA

KUESIONER

LAMPIRAN

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
Daftar Tabel............................................................................................................ i

Tabel 1.1 Instrumen skala likert.............................................................................. 10

Tabel 1.2 Tabel Definisi Operasional ..................................................................... 10

Tabel 1.3 Tabel hasil analisis instrumen desain kerja............................................. 11

Tabel 1.4 Tabel hasil analisi instrumen gairah kerja................................................ 12

Tabel 4.1 Tabel Usia responden.............................................................................. 47

Tabel 4.2 Tabel Tingkat pendidikan responden...................................................... 48

Tabel 4.3 Tabel masa kerja karyawan..................................................................... 48

Tabel 4.4 Tabel skor pertanyaan............................................................................. 49

Tabel 4.5 Tabel skor Desain pekerjaan................................................................... 49

Tabel 4.6 Tabel skor Gairah kerja.......................................................................... 51

Tabel 4.7 Tabel Variabel enter............................................................................... 55

Tabel 4.8 Tabel Korelasi........................................................................................ 56

Tabel 4.9 Tabel Summury..................................................................................... 56

Tabel 4.10 Tabel Coeffisients (a)......................................................................... 57

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perusahaan merupakan suatu sistem yang diadakan dan dirancang untuk mencapai

hal–hal yang tidak dapat dicapai individu-individu secara sendiri-sendiri. Karyawan-

karyawan yang ada dalam organisasi tersebut memiliki tugasnya masing-masing, tugas

yang dilakukan oleh setiap individu mendefinisikan suatu posisi.

Perusahaan memerlukan tenaga yang terampil dan berkompeten untuk mendukung

usaha perusahaan dalam melaksanakan berbagai tugas sehingga memudahkan pencapaian

tujuan perusahaan. Pengelolaan yang baik dan professional merupakan suatu hal yang

menjadi bagian dari siklus hidup perusahaan dalam mencapai tujuannya. Untuk itu dalam

mencapai tujuan tersebut seluruh sumber daya yang ada dalam perusahaan harus dapat

dimanfaatkan sebaik mungkin termasuk sumber daya manusia sebagai alat utamanya.

Tingkat keberhasilan suatu perusahaan dalam melakukan segala kegiatan dalam

rangka mencapai tujuan sangat bergantung kepada kemampuan sumber daya manusianya

dalam menjalankan setiap aktifitas dan gairah kerja karyawan yang maksimal sangat

diharapkan dalam proses pencapaian tujuan ini.

Gairah kerja adalah sebuah kondisi karyawan yang mengakibatkan karyawan dapat

bekerja lebih terarah dan maksimal ( Nitisemito 1991 : 96 ). Dengan adanya gairah kerja

yang tinggi maka karyawan akan menghasilkan produktivitas yang tinggi. Tingkat gairah

kerja karyawan dapat dilihat dari tingkat absensi karyawan, lamanya suatu pekerjaan

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
dilakukan oleh karyawan, kegelisahan kerja, tingkat perpindahan, dan banyaknya

tuntutan kerja karyawan.

Setiap karyawan pada sebuah perusahaan pastilah akan menghadapi permasalahan-

permasalahan yang mengakibatkan tekanan kerja yang tinggi. Hal inilah yang

mengkondisikan karyawan sulit memiliki gairah dalam bekerja. Dengan dibuatnya desain

pekerjaan organisasi yang terstruktur dan jelas akan membantu mempengaruhi secara

positif kondisi kerja karyawan sehingga akan membantu membangkitkan gairah kerja

pada karyawan.

Desain Pekerjaan adalah Spesifikasi isi, metode dan hubungan berbagai perkerjaan

secara individu pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan pribadi pemegang pekerjaan secara

individu maupun tim (Sunarto 2005 : 78). Desain pekerjaan akan memberikan ketegasan

dan standar tugas yang harus dicapai oleh setiap karyawan, apabila desain pekerjaan yang

diberikan kurang jelas akan mengakibatkan karyawan kurang mengetahui tugas dan

tanggung jawabnya yang akan mempengaruhi gairah karyawan dalam bekerja, hal ini

mengakibatkan pekerjaan tidak tercapai dengan baik.

Desain pekerjaan mutlak diperlukan oleh setiap perusahaan karena dalam desain

pekerjaan, yang dilakukan adalah merakit sejumlah tugas menjadi sebuah pekerjaan atau

sekelompok pekerjaan agar perkerjaan yang dilakukan menjadi terarah jelas dan

pekerjaan dapat dilakukan secara efisien dan efektif. Desain pekerjaan senantiasa

mempengaruhi seluruh kondisi dasar perilaku individu-individu dalam perusahaan

dengan menciptakan motivasi pada setiap karyawannya yaitu dengan cara membuat

desain pekerjaan yang jelas signifikansi tugasnya, keberagaman tugas yang dikerjakan

dan apakah pekerjaan yang dibuat dapat mengembangkan kemampuan karyawannya dan

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
pemimpin adalah faktor dominan yang paling mempengaruhi bagaimana desain

pekerjaan itu dibuat.

Perusahaan industri seperti PT.INALUM memiliki begitu banyak divisi-divisi pada

perusahaannya salah satunya yang berperan penting adalah IIA (Inalum Internal Auditor)

yaitu divisi yang bertugas untuk mengawasi dan memeriksa jalannya divisi-divisi lain

yang ada di PT.INALUM setiap karyawan memiliki tanggung jawab yang besar dan

tugas yang tidak sedikit dan setiap karyawan diharapkan tidak melakukan kesalahan

dalam melakukan audit oleh karena itu seharusnya setiap karyawan di divisi IIA ini

haruslah didukung oleh desain pekerjaan yang cukup jelas agar setiap karyawan dapat

menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya dan dengan kesalahan yang seminim-

minimnya.

Pada kenyataan yang ada di lapangan bahwa, berdasarkan dari observasi yang telah

dilakukan dapat dilihat bahwa desain pekerjaan yang disampaikan atasan kepada

bawahan pada divisi IIA ini masih belum terlalu jelas sehingga terkadang masih sering

terjadi kesalahan-kesalahan yang dilakukan karyawan dalam melakukan pekerjaannya

dan ketidakjelasan itu dapat mempengaruhi gairah bekerja karyawannya.

Tabel 1.1
Laporan Absensi Pada Divisi IIA (Inalum Internal Auditor) PT.Inalum,Kuala
Tanjung
Bulan
November-08 Desember-08 Januari-09
No. Ket. Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Kehadiran Karyawan
1 Penuh 18 90 16 80 17 85
2 Izin Sakit 1 5 3 15 0 0
3 Izin Keperluan lain-lain 1 5 1 5 3 15
Jumlah 20 100 20 100 20 100
Sumber : Divisi IIA, PT.Inalum (data diolah)

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut perusahaan dapat menjaga gairah bekerja

karyawan dengan menciptakan desain pekerjaan untuk masing-masing individu sehingga

right man on the right job dapat terpenuhi.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melihat sejauh mana hubungan

antara desain pekerjaan dengan gairah kerja dengan sebuah penelitian yang berjudul

”Pengaruh Desain Pekerjaan Terhadap Gairah Kerja pada divisi IIA (Inalum

Internal Auditor) pada PT.INALUM, Kuala Tanjung”

B.Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka perumusan masalah yang dijadikan

objek penelitian adalah sebagai berikut : ” Apakah desain pekerjaan berpengaruh

signifikan terhadap gairah kerja karyawan pada divisi IIA (Inalum Internal

Auditor) di PT. Inalum, Kuala Tanjung ?”

C. Kerangka Konseptual

Desain pekerjaan yang jelas akan menimbulkan pengaruh signifikan yang sangat

besar terhadap gairah kerja karyawan. Tanpa adanya gambaran akan desain pekerjaan

yangharus dilakukan maka karyawan akan sulit mempunyai gairah untuk mengerjakan

pekerjaannya dengan lebih baik. Dengan demikian dalam kerangka penelitian ini

dikemukakan variabel yang akan diteliti yaitu Desain pekerjaan sebagai variabel bebas

dan Gairah kerja sebagai Variabel terikat. Seperti yang tertera pada gambar kerangka

konseptual 1.1 berikut :

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
Desain Pekerjaan ( X ) Gairah Kerja ( Y )

1. Signifikansi Tugas 1. Tingkat Absensi

2. Pengembangan Kemampuan 2. Tingkat Kegelisahan

dan Keterampilan 3. Tingkat Tuntutan.

3. Keberagaman Tugas

Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual

Sumber : Sunarto 2005:78 (Data diolah)

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan kesimpulan sementara dari tinjauan teoritis yang mencerminkan

hubungan antara variabel yang sedang diteliti dan merumuskan hipotesis yang berbentuk

alur yang dilengkapi dengan penjelasan kualitatif.

Berdasarkan kerangka konseptual diatas penulis merumuskan hipotesis sebagai

berikut :

” Desain pekerjaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap gairah kerja

karyawan pada divisi IIA di PT.Inalum,Kuala Tanjung.”

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis

pengaruh desain pekerjaan terhadap gairah kerja karyawan pada divisi IIA (Inalum

Internal Auditor) di PT. Inalum, Kuala Tanjung.

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
2. Manfaat Penelitian.

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk memberi saran dan masukan yang mungkin dapat bermanfaat bagi

perusahaan dalam rangka menciptakan desain pekerjaan yang jelas untuk

mempertahankan dan meningkatkan gairah kerja karyawan.

b. Penelitian ini merupakan kesempatan baik bagi penulis untuk dapat menerapkan

ilmu yang diperoleh selama menjalani perkuliahan dan memeperluas wahana

berpikir ilmiah

c. Sebagai referensi yang dapat memberikan tambahan ilmu dan pengetahuan serta

perbandingan dalam melakukan penelitian pada bidang yang sama di masa yang

akan datang.

F. Metode Penelitian

1. Batasan Operasional

Penelitian ini membahas pengaruh desain pekerjaan terhadap gairah kerja karyawan

pada divisi IIA (Inalum Internal Auditor) di PT.Inalum, Kuala Tanjung dengan

responden penelitian adalah karyawan PT.Inalum, pada divisi IIA (Inalum Internal

Auditor) yang berjumlah 20 orang.

2. Definisi Operasional

Defenisi operasional bertujuan untuk melihat sejauh mana variabel suatu faktor yang

berkaitan dengan faktor variabel yang lainya. Defenisi operasional merupakan petunjuk

bagaimana suatu variabel di ukur untuk mengetahui baik buruknya pengukuran dalam

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
sebuah penelitian. Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah desain

pekerjaan sebagai variabel bebas dan gairah kerja sebagai variabel terikat. Kedua

variabel tersebut dapat didefenisikan sebagai berikut.

a).Gairah Kerja ( Variabel terikat ) yaitu :

Gairah kerja adalah kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan yang di lakukan (

Nitisemito 1991 : 96 ). Menurut Kossen (1986 : 230), gejala yang menunjukkan

menurunya gairah kerja, indikatornya yaitu :

1. Tingkat Absensi adalah frekuensi ketidakhadiran karyawan dengan alasan tidak

jelas.

2. Tingkat kegelisahan adalah Tingkat rasa terbebani karyawan terhadap pekerjaan,

senang atau tidaknya terhadap pekerjaan yang diberikan, puas tidaknya terhadap

hasil kerja yang dilakukan dan berapa lama pekerjaan itu dilakukan karyawan.

3. Tingkat Tuntutan Karyawan adalah perwujudan dari ketidakpuasan karyawan

dimana pada tahap tertentu akan menimbulkan keberanian untuk mengajukan

tuntutan.

b). Desain Pekerjaan ( variabel bebas ) yaitu

Fungsi penetapan kegiatan kerja seorang atau sekelompok karyawan secara

organisasional yang tujuannya adalah untuk mengatur penugasan kerja agar dapat

memenuhi kebutuhan organisasi.

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
Menurut Sunarto (2005:81) Desain pekerjaan harus memuat hal-hal sebagai berikut :

1. Signifikansi tugas yaitu karyawan harus yakin tugas yang diberikan cukup

penting dan cukup berarti dan mempunyai dampak yang cukup besar pada

kehidupan atau pekerjaan orang lain.

2. Pengembangan kemampuan yaitu karyawan harus yakin bahwa pekerjaan yang

diberikan memungkinkan mereka menggunakan dan mengembangkan

kemampuan yang mereka miliki. Pekerjaan tersebut harus sesuai dengan

kemampuan yang ingin di kembangkan karyawan.

3. Keberagaman Tugas yaitu sejauh mana pekerjaan itu menuntut keragaman

kegiatan yang berbeda sehingga karyawan dapat menggunakan sejumlah

keterampilan dan kemampuan yang berbeda semakin beragam tugas yang

dikerjakan maka semakin baik tugas tersebut.

3. Tempat dan waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada PT.INALUM yang beralamat di Kuala Tanjung

Kecamatan Sei Suka 21257, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara pada divisi IIA

(Inalum Internal Auditor) Waktu penelitian dilaksanakan penulis mulai dari

November sampai Januari 2009.

4. Populasi dan Sampel

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.(Sugiyono, 2005:72 ).

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan pada divisi IIA (Inalum Internal

Auditor) di PT.Inalum yaitu sebanyak 20 orang.

Penelitian ini menggunakan jenis teknik pengambilan sampel yaitu Sampling Jenuh.

Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel apabila semua anggota populasi

digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2005:78). Hal ini sering dilakukan bila jumlah

populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang.

5. Jenis Data

a. Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh peneliti dengan cara

wawancara dan penyebaran angket kepada responden.

b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi berupa

dokumen perusahaan atau organisasi dan publikasi yang dikumpulkan oleh pihak

atau intansi lain. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi profil perusahaan,

struktur organisasi dan data yang diperoleh dari hasil pengolahan buku-buku,

teori- teori literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

6. Teknik Pengumpulan Data

a. Angket (kuesioner) yaitu dengan membuat daftar pertanyaan dalam bentuk angket

tentang desain pekerjaan dan gairah kerja yang ditunjukan kepada responden di

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
objek penelitian yaitu karyawan divisi IIA (Inalum Internal Auditor) pada

PT.Inalum.

b. Studi Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku

majalah, jurnal, dan dokumen lain yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti.

7. Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran yang digunakan oleh penulis untuk mengetahui masing-masing variabel

yaitu variabel X (Desain pekerjaan) dan variabel Y (Gairah Kerja) adalah dengan

menggunakan Skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan

persepsi seorang atau kelompok tentang fenomena sosial ( sugiyono, 2004 : 86 ).Untuk

keperluan analisis kuantitatif penelitian ini, maka setiap pertanyaan yang akan diberi

skala sangat baik sampai skala sangat buruk dimana skala tersebut mempunyai poin,

seperti contoh pada tabel berikut ini :

Tabel 1.2
Instrumen Skala Likert
No. Pernyataan Skor
1. Sangat baik 5

2. Baik 4
3. Cukup 3

4. Buruk 2
5. Sangat Buruk 1

Sumber : Sugiyono, 2005 : 8

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
Tabel 1.3

Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala Sumber


operasional pengukuran data

Fungsi penetapan 1.Signifikansi Skala Likert Kuesioner


kegiatan kerja tugas
seorang atau 2.Pengembangan
DesainPekerjaan
sekelompok kemampuan
(X)
karyawan secara 3.Keragaman
organisasional tugas.

Sebuah kondisi
1.Tingkat absensi
karyawan yang Skala Likert Kuesioner
2.Tingkat
mengakibatkan
Gairah Kerja kegelisahan
(Y) karyawan dapat
3.Tingkat tuntutan
bekerja lebih
maksimal

7. Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas

a. Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur dalam penelitian dapat mengukur sesuatu

yang memang ingin diukur. Dalam hal ini penulis menggunakan kuesioner yang terdiri

atas 8 butir pertanyaan Desain pekerjaan dan 9 butir pertanyaan Gairah kerja, sehingga

keseluruhan pertanyaan adalah 17 butir (item). Dimana setiap butir disiapkan 5 interval

jawaban. Jawaban terendah diberi skor 1 dan jawaban tertinggi diberi skor 5.

Pengujian validitas instrumen ditujukan kepada 30 orang pegawai pada divisi

Keuangan pada PT. INALUM . Uji validitas instrumen Desain Kerja dan Gairah Kerja
Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan
Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
menunjukkan hasil korelasi tiap faktor adalah positif dan diatas 0,3. Hal tersebut berarti

tiap-tiap faktor dalam instrumen Desain Kerja dan Gairah Kerja merupakan konstruk

yang kuat.

Tabel 1.4
Hasil Analisis Instumen Desain Kerja
(variabel Independent)

No. Butir Corrected item Keterangan


Instrumen total correlation
1 Valid
0.690
2 Valid
0.645
3 Valid
0.786
4 Valid
0.592
5 Valid
0.492
6 Valid
0.497
7 Valid
0.637
8 Valid
0.472
Sumber: Hasil Pengolahan data SPSS

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
Tabel 1.5
Hasil Analisis Instumen Gairah Kerja
(Variabel Dependent)

No. Butir Instrumen Corrected item total Keterangan


correlation
1 Valid
0.462
2 Valid
0.397
3 Valid
0.446
4 Valid
0.619
5 Valid
0.765
6 Valid
0.627
7 Valid
0.699
8 Valid
0.391
9 Valid
0.421
Sumber: Hasil Pengolahan data SPSS

b. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi atau kepercayaan hasil ukur

yang mengandung kecermatan pengukuran. Instrumen yang reliabel adalah instrumen

yang apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan

menghasilkan data yang sama. Dari output SPSS pengujian reliabilitas menunjukkan

nilai Cronbach’s alpha sebesar 0,846 untuk instrumen Desain Kerja, dan sebesar 0,843

untuk instrumen Gairah Kerja.

Menurut Umar Husein bahwa suatu ”construct” dianggap reliabel jika koefisien alpha

nya ≥ 0,70. Dengan demikian koefisien sebesar 0,846 dan 0 ,843 yang mendekati 1

sudah membuktikan bahwa instrumen Desain Kerja dan Gairah Kerja adalah Reliabel.

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
9. Metode Analisis Data

1) Metode Deskriptif

Metode penganalisisan data dengan menyusun data, mengelompokkannya selanjutnya

menginterprestasikannya sehingga diperoleh gambaran sebenarnya mengenai kondisi

perusahaan.

2) Metode Analisis Regresi Linier Sederhana

Metode regresi linier sederhana digunakan untuk melihat bagaimana pengaruh desain

pekerjaan terhadap gairah kerja karyawan yang dapat dilihat sebagai berikut :

Y = a + bX

Dimana :

Y = Desain Pekerjaan

X = Gairah kerja

a = Nilai Intercept ( konstan )

b = Koefisien Arah Regresi

3). Uji Asumsi Klasik.

a. Uji Heterokedastisitas

Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi

ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan yang lain. Pemeriksaan

terhadap gejala heterokedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pencar

residual yaitu selisih antara nilai Y prediksi dengan Y observasi.

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
b. Uji Normalitas.

Uji ini dapat dilakukan untuk menentukan apakah suatu frekuensi yang diobservasi

(Oi) sesuai dengan frekuensi yang diharapkan (Ei) yang distribusinya mendekati

kurva normal.

4) Uji t

Uji t merupakan uji yang secara parsial untuk membuktikan hipotesis awal tentang

pengaruh deskripsi kerja sebagai variabel bebas (independent) terhadap prestasi kerja

sebagai variabel terikat (dependent).

Ho : b = 0 artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Kriteria pengambilan keputusan :

Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5%

Ha diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5%

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Lindawati (2000) melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Iklim Organisasi

Terhadap Gairah Kerja Karyawan di Bengkel Auto 2000 Hr.Muhammad

Surabaya.” Hasil penelitian menyimpulkan bahwa iklim organisasi mempunyai korelasi

yang positif dan signifikan terhadap gairah kerja.

Devi Rahmawati (2007) melakukan penelitian berjudul ”Pengaruh Desain

Pekerjaan Terhadapa Prestasi Kerja Karyawan di Lingkungan PT. Pelabuhan

Indonesia III Cabang Tanjung Perak Surabaya” Alat analisis yang digunakan adalah

regresi linear berganda dengan hasil Penelitian sebagai berikut:

1) Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,546 berarti bahwa 54,6% prestasi kerja

karyawan dipengaruhi oleh Rentang Tugas (X1) , Kedalaman Tugas (X2), dan

Hubungan Tugas (X3). Sementara sisanya sebesar 45,4% dipengaruhi oleh

variabel-variabel lain yang tidak diteliti.

2) Hipotesis pertama terbukti kebenarannya, karena Variabel bebas yang terdiri dari

Rentang Tugas, Kedalaman Tugas, dan Hubungan Tugas secara simultan

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja karyawan.

3) Hipotesis kedua terbukti kebenarannya, karena Variabel bebas yang terdiri dari

Rentang Tugas, Kedalaman Tugas dan Hubungan Tugas secara parsial memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja karyawan.

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
B. Gairah Kerja

1. Pengertian Gairah Kerja

Karyawan yang mempunyai gairah kerja yang tinggi mempunyai loyalitas yang tinggi

juga terhadap atasan dan pekerjaanya dan menyelesaikan tugasnya sesuai dengan standar

yang diberlakukan dan dalam skala waktu yang telah di tentukan. Gairah kerja yang

tinggi hanya akan muncul ketika semua orang memiliki pengetahuan dan arah tujuan

yang jelas dan sederhana. Merupakan tugas terpenting dari pemimpin untuk menjadi

pembimbing dan penunjuk arah bagi perjalanan para karyawan dalam mencapai hasil

kerja terbaik. Tanpa campur tangan pemimpin maka dapat dipastikan para karyawan

hanya akan sibuk dengan pola kebiasaan atau rutinitas kerja yang bila dibiarkan terus

hanya akan menghasilkan kebosanan dan penurunan gairah kerja secara drastis.

Pemimpin harus memiliki kesadaran tentang pentingnya seorang pemimpin ditengah -

tengah karyawannya sebagai penunjuk arah dan sekaligus sebagai motivator dalam upaya

menjaga keutuhan gairah kerja untuk mencapai semua misi dan visi organisasi.

Pengertian gairah kerja menurut para ahli :

a) Menurut Nitisemito (1991 : 96 ) ” Gairah kerja adalah suatu kondisi rohani

atau perilaku individu tenaga kerja dalam perusahaan dan hal tersebut

mempunyai kecepatan maupun arah reaksi tenaga kerja terhadap berbagai

macam kegiatan ” Menurut pernyataan diatas dengan adanya sebuah kondisi

dari karyawan dimana kondisi tersebut mengakibatkan karyawan mempunyai

fokus yang baik dalam melakukan pekerjaan nya.

b) Menurut Hasibuan (1998 : 158 ) bahwa ” Kegairahan kerja adalah kemauan

dan kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan yang dilakukan ”

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
Hasibuan juga mengatakan dengan mengetahui perilaku manusia, apa

sebabnya orang mau bekerja dan kepuas-puasan apa yang dinikmati maka

manajer akan lebih mudah memotivasi karyawan perusahaan.

2. Cara Membangkitkan Gairah Kerja

Setiap perusahaan selalu berusaha untuk meningkatkan gairah kerja para

karyawannya semaksimal mungkin. Ada beberapa cara untuk membangkitkan gairah

kerja karyawan.

a. Gaji yang cukup, dengan gaji yang cukup untuk memenuhi kebutuhan para

karyawan cendrung akan meningkatkan semangat dan gairah kerja.

b. Pemberian fasilitas yang lengkap dan menunjang akan meningkatkan mutu

dan kualitas kerja.

c. Menempatkan karyawan pada posisi yang tepat. Hal ini menyebabkan

karyawan merasa senang dalam bekerja sama sesuai dengan keahlian dan

keterampilan dalam bidangnya masing-masing.

d. Memberi kesempatan pada karyawan untuk maju. Dengan adanya kebijakan

perusahaan untuk memberi kesempatan pada karyawan untuk maju membuat

mereka semangat dan bergairah.

e. Mengusahakan Karyawan pada posisi yang tepat. Hal ini membuat mereka

merasa pihak perusahaan memperhatikan kepentingan dan kenyamanan

mereka bekerja.

f. Harga diri perlu diperhatikan. Dengan adanya perasaan diakui sebagai anggota

keluarga besar organisasi dan perlakuan yang adil.

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
g. Mengajak karyawan untuk berunding serta mengatasi pelaksanaan pada

perusahaan. Dengan Mendorong karyawan untuk aktif berpartisipasi dalam

seiap kegiatan organisasi membuat mereka merasa ikut bertanggung jawab

terhadap hidup matinya organisasi.

h. Memperhatikan rasa aman untuk menghadapi masa depan. Dengan

memberikan kompensasi yang memadai berupa asuransi kepada karyawan dan

pensiun dan lain-lain.

i. Sesekali perlu menciptakan suasana santai. Misalnya perusahaan mengajak

para karyawan dan seluruh staff untuk berlibur bersama-sama dalam rangka

menjalin keakraban.

C. Desain Pekerjaan

1. Pengertian Desain Pekerjaan.

Desain pekerjaan atau Job design merupakan faktor penting dalam manajemen

terutama manajemen operasi karena selain berkaitan dengan produktivitas juga

menyangkut tenaga kerja yang akan melaksanakan kegiatan operasi perusahaan Desain

pekerjaan adalah suatu alat untuk memotivasi dan memberi tantangan kepada karyawan

oleh karena itu perusahaan perlu memiliki suatu sistem kerja yang dapat menunjang

tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien yang dapat merangsang

karyawan untuk bekerja secara produktif, mengurangi timbulnya rasa bosan dan dapat

meningkatkan kepuasan kerja, desain pekerjaan terkadang digunakan untuk menghadapi

stress kerja yang terjadi pada karyawan.

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
Setiap organisasi atau perusahaan mempunyai cara tersendiri dalam membuat desain

pekerjaan untuk setiap karyawannya sesuai dengan bagiannya masing-masing, dalam

membuat desain pekerjaan komunikasi antara atasan dan bawahan harus diperhatikan

karena desain pekerjaan dalam suatu organisasi dan proses komunikasi adalah hal yang

tidak dapat dipisahkan.

Inti dalam menyusun desain pekerjaan adalah bagaimana membuat semua pekerjaan

yang ada disusun secara sistematis. Desain pekerjaan membantu dalam menjelaskan

pekerjaan apa yang harus dikerjakan, bagimana mengerjakan pekerjaan tersebut, berapa

banyak pekerjaan yang harus dilakukan dan bagaimana ketentuan yang harus dijalankan

sehingga pekerjaan dapat diselesaikan. Beberapa pengertian desain pekerjaan :

a) Menurut Eddy Herjanto (2001:48) ”Desain Pekerjaan adalah rincian tugas dan

cara pelaksanaan tugas atau kegiatan yang mencakup siapa yang mengerjakan

tugas, bagaimana tugas itu dilaksanakan, dimana tugas dikerjakan dan hasil

apa yang diharapkan.” Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

desain pekerjaan harus dapat memberikan detail-detail mengenai tugas yang

diberikan yaitu bagaimana tugas dikerjakan dan apa-apa saja hasil yang

diharapkan pada saat pekerjaan tersebut selesai dilaksanakan.

b) Menurut Sulipan (2000:34) ”Desain Pekerjaan adalah fungsi penetapan

kegiatan kerja seorang atau sekelompok karyawan secara organisasional.

Tujuannya untuk mengatur penugasan kerja supaya dapat memenuhi

kebutuhan organisasi” Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa desain

pekerjaan dibuat oleh perusahaan untuk mengatur tugas-tugas yang tepat

sasaran, memberikan tugas kepada orang dengan kemampuan dan


Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan
Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
keterampilan yang harus dimiliki untuk mengerjakan tugas tersebut demi

mencapai sasaran dari perusahaan.

c) Menurut Nurhidayati Dwiningsih (www.google.co.id) ”Desain pekerjaan

adalah sebuah pendekatan yang menentukan tugas-tugas yang terkandung

dalam suatu pekerjaan bagi seorang atau sekelompok karyawan dalam suatu

organisasi”. Dari definisi di atas desain pekerjaan dibutuhkan untuk

menjelaskan tugas-tugas yang harus dilakukan oleh para karyawanya dan

pendekatan-pendekatan bagaimana yang harus di lakukan oleh sang karyawan

dalam menjalankan tugas nya tersebut.

Desain pekerjaan akan membantu perusahaan apabila menghadapi beberapa

permasalahan umum berikut yakni:

1) Pekerjaan yang melebihi batas maksimum..

2) Pekerjaan yang berada dibawah batas minimum.

3) Pekerjaan yang berulanag-ulang.

4) Keterbatasan pengendalian terhadap pekerjaan yang berlebih.

5) Isolasi pekerjaan.

6) Shift kerja.

7) Penundaan dalam mengisi posisi yang kosong.

8) Keterbatasan dalam memahami keseluruhan proses kerja.

Desain Pekerjaan yang baik sehendaknya :

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
1) Atasan menerima masukan dari karyawan. Karyawan sehendaknya dipersilahkan

untuk memilih berbagai macam pekerjaan berdasarkan kebutuhan individu,

kebiasaan pekerjaan dan lingkungan pekerjaan.

2) Berikan karyawan pendidikan untuk menyelesaikan pekerjaannya.

3) Pelatihan yang tepat akan sangat berguna bagi karyawan sehingga mengerti

bagaimana pekerjaan dilakukan dan cara melakukanya.

4) Tambahkan jadwal untuk beristirahat sejenak dari pekerjaan.

5) Berikan timbal balik terhadap karyawan mengenai pekerjaan yang mereka

lakukan.

6) Minimalkan pengeluaran yang tidak perlu dan penekanan pada keperluan yang

paling penting.

7) Keseimbangan statistik dan kedinamisan kerja.

2.Dasar Desain Pekerjaan.

Permulaan yang harus dilakukan ketika mendesain pekerjaan adalah mengenai proses

pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan, pastikan bahwa setiap desain

pekerjaan yang dibuat bersifat mengikat untuk merealisasikan tujuan bisnis perusahaan.

Jika desain pekerjaan yang dibuat merancu maka tujuan perusahaan sulit untuk tercapai.

Beberapa hal penting dalam mendesain pekerjaan untuk karyawan :

1) Signifikansi Tugas.

Karyawan akan bekerja dengan lebih baik apabila mereka meyakini bahwa

pekerjaan yang diberikan oleh atasan adalah pekerjaan yang cukup penting,

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
berikan kepastian bahwa setiap pekerjaan yang mereka kerjakan akan membuat

perusahaan semakin kuat.

2) Keberagaman Tugas.

Karyawan akan bekerja lebih baik dan bertahan pada pekerjaannya lebih lama

apabila mereka diberikan pekerjaan yang beragam. Walaupun terkadang

pekerjaan yang terlalu bermacam-macam akan mengarahkan pada ketidak

efisienan dan stress pada karyawan.

3) Penggunaan dan Pengembangan Kemampuan.

Desain pekerjaan yang dibuat harus dapat menggambarkan penggunaan

kemampuan dari karyawan tersebut dan bagaimana kemampuan mereka yang

telah ada sebelumnya dapat berkembang secara berkala sesuai dengan minat dan

bakat karyawan sehingga karyawan tidak cepat bosan dengan pekerjaan yang

hanya membutuhkan kemampuan yang begitu-begitu saja.

3.Pendekatan Dalam Desain Pekerjaan.

Menurut Eddy Herjanto (2001:85) Desain pekerjaan harus dalam bentuk tertulis

sehingga ada dokumen yang dapat menjadi rujukan serta dimengerti dan disepakati baik

oleh pihak manajemen maupun pekerja. Kesepakatan ini diperlukan agar terjadi

keseimbangan yaitu dapat dilakukan secara wajar oleh karyawan, tetapi tetap merangsang

produktivitas pekerja yang tinggi seperti yang dikehendaki oleh manajemen perusahaan.

Ada 3 jenis pendekatan dalam desain pekerjaan atau Job designing :

1. Manajemen Ilmiah.

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
Pendekatan ilmiah mendasarkan pada konsep bahwa dalam mencapai efisiensi

yang tinggi seorang pekerja dituntut untuk dapat menguasai pekerjaanya. Hal itu

dapat diperoleh apabila pekerja yang bersangkutan hanya menangani suatu jenis

pekerjaan tertentu dan tidak berganti-ganti pekerjaan. Dengan kata lain, dilakukan

spesialisasi tenaga kerja untuk setiap jenis pekerjaan, spesialisasi merupakan

istilah yang dipakai untuk menjelaskan suatu pekerjaan yang ruang lingkupnya

sangat terbatas. Dengan spesialisasi pekerja dapat mengenal benar tugasnya

sehingga menghasilkan output yang lebih besar dan tingkat kesalahan yang kecil.

Namun spesialisasi juga memiliki kekurangan yaitu mengakibatkan kebosanan

bagi para pekerja karena pengulangan jenis tugas yang sama terus menerus

sehingga mendorong meningkatkan ketidakhadiran ataupun perputaran (turn

over) pekerja.

2. Pendekatan Perilaku.

Pendekatan ini menekankan pada pengertian bahwa manusia merupakan mahluk

hidup yang kompleks sehingga perlu pendekatan tertentu dalam penanganannya

yaitu dengan memperhatikan faktor-faktor perilaku dan pemenuhan kepuasan

terhadap kemauan atau keinginan manusia.Dalam merancang tugas terdapat 2 hal

yang sering menjadi bahan pertimbangan yaitu banyak pekerja yang merasa

tugasnya tidak menarik dan pekerja yang menghendaki tanggung jawab lebih

besar dari tugasnya. Kedua hal itu berkaitan dengan kepuasan kerja dalam

menjalankan tugasnya, yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja, mutu

keluaran atupun suasana kerja. Sehubungan dengan itu untuk membuat pekerjaan

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
lebih menarik dan berarti, para penyusun desain pekerjaan harus

mempertimbangkan faktor-faktor berikut :

a) Perluasan tugas (job enlargement) meliputi pemberian posisi tugas yang lebih

besar secara horisontal, dimana pekerjaan tambahan itu berada pada tingkat

kecakapan dan tanggung jawab yang setara dengan pekerjaan semula.

b) Pengayaan tugas (job enrichment) mencakup penambahan tugas dengan

tanggung jawab yang lebih tinggi seperti perencanaan dan pengendalian.

c) Perputaran tugas (job rotation) yaitu melakukan penukaran tugas antar pekerja

secara periodik untuk menghindari seseorang bekerja secara monoton

mengerjakan tugas yang sama setiap hari. Perputaran tugas ini memberikan

kesempatan kepada pekerja untuk memperbanyak pengalaman dan

memungkinkan seorang pekerja untuk menggantikan pekerja lain yang tidak

masuk.

3. Pendekatan Sosioteknis

Pendekatan ini mengarah pada pengembangan tugas yang tidak semata-mata

mencerminkan teknologi yang paling ekonomis tetapi juga memperhatikan faktor sosial

tempat karyawan bekerja. Pendekatan sosioteknik sangat umum dan tidak melakukan

perubahan khusus dalam organisasi. Pendekatan ini mencakup pembentukan kelompok-

kelompok kerja yang masing-masing bertanggung jawab untuk suatu kegiatan kerja.

Tujuannya untuk mengembangkan suatu hubungan dan komitmen yang kuat antara para

pekerja terhadap pekerjaannya.

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
4. Desain pekerjaan sebagai motivasi dan tantangan bagi karyawan.

Manajer mempunyai kesempatan untuk mempengaruhi motivasi karyawan melalui

desain pekerjaannya. Desain pekerjaan yang baik akan membantu dalam mencapai dua

tujuan yang terpenting yaitu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan ketepatan dalam

menggunakan kemampuan karyawan. Keutungan yang akan di dapat oleh karyawan dan

atasan berasal dari kesuksesan desain pekerjaanya. Pekerjaan tidak akan dapat selesai

tepat pada waktunya apabila desain pekerjaan dibuat asal-asalan. Desain pekerjaan yan

buruk hanya akan membuat karyawan bosan dan frustasi dengan pekerjaan yang

dilakukan.

Manajer atau atasan mempunyai tanggung jawab dalam mendesain pekerjaan apabila

atasan mengabaikan tanggung jawabnya dalam mendesain pekerjaan ini maka karyawan

akan membuat desain pekerjaannya sendiri. Desain pekerjaan yang dibuat sendiri oleh

karyawan bukan dibuat berdasarkan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan tetapi

dibuat berdasarkan oleh pengalaman kerja dari karyawan tersebut.

Desain pekerjaan diawali dengan menentukan kewajiban karyawan, tugas dan

aktivitas untuk setiap pekerjaan. Proses itu disebut dengan analisis pekerjaan, analisis

pekerjaan terdiri dari isi pekerjaan, Deskripsi kerja, proses penyeleksian, orientasi dan

pelatihan merupakan hal yang dipelajari melalui analisis pekerjaan. Setelah

menyelesaikan analsis pekerjaan lalu diterusakan dengan desain pekerjaan. Desain

pekerjaan adalah struktur pekerjaan untuk memperbaiki efisiensi bisnis dan kepuasan

kerja karyawan. Pekerjaan yang tidak menarik dan membosankan akan menimbulakan

beberapa permasalahan. Desain pekerjaan memberikan petunjuk bagaimana cara untuk

mengsingkronkan antara karyawan dan pekerjaan mereka.

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
Desain pekerjaan yang baik paling tidak harus memliki 5 karakteristik berikut:

1) Desain pekerjaan yang dibuat paling tidak harus dapat mendorong karyawan

untuk menggunakan berbagai kemampuan yang dimiliki. Berada di satu tempat

secara terus menerus dan melakukan pekerjaan yang sama dalam waktu yang

lama dan hanya menggunakan sedikit kemampuan karyawan dalam pekerjaannya

lama kelamaan akan membuat siapa pun karyawan itu menjadi bosan dan

pekerjaan menjadi tidak menarik kembali. Karyawan akan bekerja lebih baik dan

bertahan lama ada pekerjaannya apabila diberikan pekerjaan yang beragam.

2) Desain pekerjaan harus mendorong karyawan agar total dalam pekerjaannya.

Sebuah tugas yang sederhana sekalipun akan dapat memuaskan apabila seorang

karyawan diberi tanggung jawab dalam pengerjaan seluruh tugas tersebut.

3) Desain pekerjaan harus dapat memungkinkan karyawan dalam mengerti secara

signifikan tugas-tugas mereka.

4) Desain pekerjaan yang dibuat harus memungkinkan karyawan memiliki tanggung

jawab, kebebasan, tantangan dan kesempatan untuk berkreasi.

5) Timbal balik adalah karakteristik yang terakhir dari desain pekerjaan. Desain

pekerjaan yang baik adalah antisipasi dari kebutuhan komunikasi antara bawahan

dan atasan kebanyakan dari mereka memerlukan komunikasi rutin dengan

atasannya.

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Riwayat Singkat PT. Indonesia Asahan Aluminium (Inalum)

Pada tanggal 6 Januari 1976, PT. Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) sebuah

perusahaan patungan antara pemerintah Indonesia dan Nippon Asahan Aluminium

Co,Ltd. Didirikan dijakarta. Inalum adalah perusahaan yang membangun dan

mengoperasikan proyek asahan sesuai dengan perjanjian induk. Perbandingan saham

antara pemerintah Indonesia dan Nippon Asahan Aluminium pada waktu perusahaan

didirikan adalah 10 % dengan 90 %. Pada bulan Juli 1979 perbandingan tersebut berubah

menjadi 25 % dengan 75 % dan sejak bulan Juni 1987 menjadi 41.33 % dengan 58,87 %

dan sejak bulan Pebruari 1997 menjadi 41,12 % dengan 58,88%. Untuk melaksanakan

ketentuan dalam perjanjian induk pemerintah Indonesia kemudian mengeluarkan SK

presiden No.5 Tahun 1976 yang melandasi terbentuknya otorita pengembangan proyek

asahan sebagai wakil pemerintah yang bertanggung jawab atas lancarnya pembangunan

dan pengembangan proyek Asahan. Inalum dapat dicatat sebagai pelopor dan perusahaan

pertama di Indonesia yang bergerak dalam bidang industri peleburan aluminium dengan

investasi 411 milyar Yen.

B. Sarana Utama

1. Pembangkit Listrik Tenaga Air ( PLTA)

INALUM membangun dan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Air yang

terdiri dari Stasiun pembangkit Siguragura dan Tangga yang dikenal juga dengan PLTA

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
Asahan No.2 yang berlokasi di Paritohan Kabupaten Toba Samosir Propinsi Sumatera

Utara. Kedua stasiun pembangkit ini dioperasikan dengan memakai air sungai Asahan

yang mengalir dari Danau Toba ke Selat Malaka. Oleh karena itu tenaga listrik yang

dihasilkan sangat bergantung pada tinggi muka air Danau Toba.

Pembangunan PLTA ini dimulai tanggal 9 Juni 1978. Stasiun pembangkit dibawah

tanah Siguragura mulai dibangun pada tanggal 7 April 1980 dengan peletakan ”Batu

Sendi Utama” oleh Presiden Soeharto dalam suatu upacara adat tradisional Jepang dan

daerah setempat. Pembangunan PLTA secara keseluruhan selesai dalam jangka waktu

lima tahun. Peresmian penyelesaian pembangunan PLTA ini kemudian dilakukan oleh

Wakil Presiden Umar Wirahadikusuma pada tanggal 7 Juni 1983.

Kapasitas terpasang dari kedua stasiun pembangkit adalah 603 MW Output tetap

sebesar 426 MW dan output puncak 513 MW, Tenaga listrik yang dihasilkan dipakai

untuk industri Aluminium di Kuala Tanjung dan sesuai dengan perjanjian induk dan

kelebihan tenaga listrik dari kebutuhan perusahaan untuk operasi PLTA pabrik peleburan

dan prasarana penunjang lainnya disalurkan kepada masyarakat melalui PLN dengan

batasan beban puncak 50 MW dan energi listrik sebesar 218 GWh setiap tahun.

a. Bendungan Pengatur.

Untuk menjamin kelancaran operasi pabrik peleburan aluminium di Kuala

Tanjung dibutuhkan tenaga listrik yang konstan dan stabil. Hal ini hanya dapat

dipenuhi apabila air mengalir dengan konstan dan stabil ke stasiun

pembangkit listrik. Untuk itu dibangun bendungan pengatur yang terletak di

Siruar yaitu 14,5 km dari mulut Danau Toba guna mengatur aliran air yang

keluar dari danau. Bendungan yang dibangun dengan tipe beton massa ini

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
tingginya 39m dengan volume 27.400m³. Pembangunan bendungan ini

memakan waktu sekitar tiga tahun yaitu mulai bulan Juni 1978 sampai dengan

bulan Januari 1981.

b. Bendungan Penadah Air Siguragura.

Bendungan Penadah Air Siguragura dibangun guna menciptakan tenaga

listrik. Bendungan ini terletak di Simorea 9 km di hilir bendungan pengatur.

Pembangunan bendungan dimulai bulan Mei 1978 dan selesai bulan

Oktober1981 bendungan dengan tipe beton massa ini tingginya 46m dengan

massa 38.000m³.

c. Stasiun Pembangkit Listrik Siguragura.

Ruang Stasiun Pembangkit Listrik Siguragura ini mempunyai ukuran panjang

93m, lebar 18m dan tinggi 36m dengan 4 unit generator yang masing-masing

berkapasitas 71,5 MW. Stasiun pembangkit listrik Siguragura ini berada kira-

kira 200m dalam pembangkit bawah tanah yang pertama di Indonesia.

d. Bendungan Penadah Air Tangga.

Air yang telah dipakai untuk menggerakkan turbin pada Stasiun Pembangkit

Siguragura ini kembali dialirkan ke sungai Asahan. Air ini kemudian

dimanfaatkan lagi untuk menggerakkan turbin yang ada pada Stasiun

Pembangkit Listrik Tangga melalui bendungan Penadah Air Tangga yang

terletak 4 km di bagian hilir Stasiun Pembangkit Listrik Siguragura.

Bendungan yang panjangnya 125m dengan tinggi 82m serta volume

53.000m3 ini dibangun berbentuk busur yang pertama di Indonesia.

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
Pembangunan bendungan ini dimulai bulan Mei 1978 dan selesai bulan

Oktober 1982.

e. Stasiun Pembangkit Listrik Tangga.

Stasiun Pembangkit Listrik Tangga berada diatas permukaan tanah dan

memiliki 4 unit generator yang masing-masing berkapasitas 79,2 MW. Stasiun

Pembangkit Listrik ini terletak kira-kira 5 km di bagian hilir Stasiun

Pembangkit Listrik Siguragura dan 1 km di hilir Bendungan Penadah Air

Tangga. Air yang ditampung oleh Bendungan Penadah Air Tangga dialirkan

ke stasiun pembangkit listrik melalui terowongan bawah tanah sepanjang

1.618m. Ruang stasiun Pembangkit Listrik Tangga mempunyai panjang 95.3

m, lebar 33.8m dan tinggi 36.3m.

f. Jaringan Transmisi.

Tenaga listrik yang dihasilkan oleh stasiun pembangkit Siguragura dan tangga

disalurkan lebih dahulu ke medan saklar pada msaing-masing stasiun. Tenaga

listrik peleburan aluminium di Kuala Tanjung melalui jaringan Transmisi

bertegangan tinggi sepanjang 120km, menembus daerah pegunungan

perkebunan dan dataran rendah yang melintasi Kabupaten Toba Samosir,

Kabupaten Simalungun, Kabuaten Asahan, dan Kabupaten Batu bara.

2. Pabrik Peleburan Aluminium

INALUM membangun pabrik peleburan aluminium beserta prasarana pendukung

produksinya di atas area seluas 200ha di Kuala Tanjung yang berjarak lebih kurang 110

km dari medan. Pabrik Peleburan dengan kapasitas desain 225.000 ton aluminium

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
batangan (ingot) per tahun, kapasitas ini telah dikembangkan menjadi 250.000 ton

aluminium pertahun, dibangun menghadap selat Malaka. Pembangunannya dimulai

tanggal 6 Juli 1979 sedang tahap pertama operasinya dimulai tanggal 20 Januari 1982

peresmian tahap pertama operasi dilakukan oleh Presiden Soeharto disaksikan oleh 12

Mentri Kabinet pembangunan II. Pengoperasian tungku pertama dilaksanakan tanggal 15

Februari 1982 dan pada bulan Maret tahun yang sama aluminium ingot pertama berhasil

dicetak. Tanggal 14 Oktober 1982, Kapal Ocean Prima dengan muatan 4.800 ton

aluminium ingot bertolak meninggalkan pelabuhan Kuala Tanjung menuju Jepang

sekaligus menandai ekspor perdana aluminium ingot produksi INALUM. Sejak itu

Indonesia tercatat sebagai salah satu negara pengekspor aluminium didunia. Produksi ke-

sejuta ton dicapai pada tanggal 8 Februari 1988, produksi ke-dua juta ton pada tanggal 2

Juni 1993, dan pada tanggal 12 Desember 1997 dihasilkan produksi ke-tiga juta ton dan

mencapai ke-empat juta ton pada tanggal 16 Desember 2003, pada tanggal 11 Januari

2008 mencapai produksi ke-lima juta ton. Produk INALUM menjadi komoditas ekspor

dengan tujuan utama Jepang dan juga dipasarkan untuk konsumsi dalam negri.

Umumnya produsen dalam negri yang menggunakan aluminium untuk industri hilir

seperti produk ekstrusi, kabel dan lembaran aluminium. PT. INALUM telah mendapat

sertifikat ISO 9001:2000, sebuah standar international untuk menjamin mutu produksi,

instalasi dan service. Aluminium ingot produksi INALUM mempunyai tingkat kemurnian

99,70%, 99,90% dan 99,92%. Peleburan aluminium INALUM di Kuala Tanjung

memproses alumina menjadi logam aluminium dengan memakai alumina, karbon dan

tenaga listrik sebagai bahan baku utama. Pada peleburan ini terdapat 3 bagian utama

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
untuk proses produksi yaitu Bagian Tungku Reduksi, Bagian Karbon dan Bagian

Penuangan serta fasilitas penunjang.

3.Pengendalian Dampak Lingkungan.

INALUM sangat memperhatikan pengendalian polusi guna mencegah dampak

operasi peleburan. Investasi cukup besar telah dilakukan untuk manajemen lingkungan

berkaitan dengan aktivitas peleburan, terutama sekali untuk sistem pengendalian emisi

yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan pengoperasian pabrik.

Pabrik peleburan dilengkapi dengan sistem pembersih gas untuk menghindari

pencemaran gas buang termasuk flourida dan debu yang keluar dari tungku reduksi serta

SOx dan Ter dari proses pemanggangan anoda. Pabrik juga dilengkapi dengan 27 unit

pembersih gas kering yang dihubungkan ketiga gedung reduksi untuk membersihkan

tungku reduksi. Untuk membersihkan emisi gas yang keluar dari tungku untuk

membersihkan emisi gas alumina disemprotkan ke aliran gas yang mengandung flourida.

Hampir semua flourida dalam gas bereaksi dengan alumina dan terserap. Alumina yang

telah mengandung flourida serta partikel-partikel lain tersebut kemudian dimasukkan

kembali kedalam tungku reduksi sementara gas yang telah bersih dikeluarkan melalui

cerobong. Sistem recovery dan recycling dari flourida ini tidak saja bermanfaat bagi

pengendalian dampak lingkungan, tetapi juga merupakan penghematan yang cukup besar

yang hampir dapat menutup biaya pengoperasian pembersih gas kuning. Selain itu juga

perusahaan mengadakan pemantauan terhadap zat-zat pencemar baik dilingkungan pabrik

maupun disekitarnya. Pemantauan di lingkungan secara berkala terhadap emisi flourida

yang terdapat diudara, pada pertumbuhan dan ditanah serta SOx yang terdapat di udara.

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
4.Pelabuhan

Kegiatan impor bahan baku dan pengapalan produknya, perusahaan telah membangun

sebuah pelabuhan pada bagian timur pabrik peleburan dengan 3 buah dermaga yaitu

dermaga A,B,C. Untuk mendapatkan kedalaman laut yang ideal, dermaga ini dibangun

menjorok sepanjang 2,5 km ke tengah laut dengan jembatan yang menghubungkannya ke

darat. Pelabuhan ini mempunyai kapasitas muat sebesar 1500mt sampai 2000mt dan

kapasitas bongkar 4000mt/hari.

Dermaga A dengan kapasitas 25.000 DWT dipakai khusus untuk membongkar bahan

baku dan bahan-bahan keperluan operasi pabrik lainya. Dermaga B dengan kapasitas

16000 DWT dipakai untuk pengapalan batangan aluminium (ingot) dan dermaga C

dengan kapasitas 3000 DWT yang digunakan untuk membongkar peralatan pada masa

pembangunan proyek dan guna kepentingan umum, diserahkan kepada pemerintah pada

tanggal 24 April 1984.

5. Karyawan dan Alih Teknologi.

a. Karyawan.

Karyawan perusahaan berjumlah sekitar 2.300 orang dari berbagai tingkatan dan latar

belakang pendidikan dan datang dari berbagai daerah di indonesia. Mereka bekerja di

PLTA, pabrik aluminium, Kantor Penghubung Medan serta kantor pusat di Jakarta.

Sebagaian besar karyawan adalah warga masyarakat sekitar daerah pabrik peleburan dan

PLTA dan sebagian lagi datang dari berbagai daerah dipropinsi Sumatera Utara,

Karyawan sarjana direkrut dari berbagai perguruan tinggi di indonesia. Sesuai dengan

perjanjian induk perusahaan telah mengadakan program latihan yang bersifat

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
komprehensif baik di Indonesia maupun luar negri bagi karyawannya. Pada awal masa

pembangunan, INALUM telah mengirim lebih 100 karyawan untuk mengikuti pelatihan

di Jepang mereka menjalani pelatihan selama 6 sampai 12 bulan untuk menjadi tenaga

inti dalam pengoperasian pabrik sementara itu sejumlah pekerja Indonesia pada

kontraktor INALUM juga mendapat kesempatan mengikuti pelatihan di Jepang. Melalui

proses inilah alih teknologi dapat dilaksanakan dengan lancar amat disadari bahwa pabrik

peleburan aluminium dan PLTA membutuhkan teknologi tinggi dan canggih. Karyawan

juga mendapat kesempatan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka di

bidang manajemen, teknik dan lain-lain yang berhubungan dengan pengembangan

sumber daya manusia pada pusat pendidikan dan latihan (HRD) yang didirikan oleh

perusahaan di Tanjung Gading.

b. Alih Teknologi

Pelatihan yang diberikan pada karyawan Indonesia pada awal pembangunan, dari

tahun 1979 sampai dengan tahun 1982 merupakan sebuah pengenalan pada permulaan

operasi peleburan dan PLTA. Lima tahun berikutnya pada permulaan operasi yaitu dari

tahun 1982 sampai 1987 merupakan tahap alih teknologi dalam bidang operasi dan lima

tahun berikutnya dari tahun 1987 sampai 1992 merupakan alih teknologi untuk know-

how.

Sejak tahun 1992 sebuah program sistematis untuk peningkatan teknologi peleburan

diterapkan oleh perusahaan guna meningkatan persaingan, yaitu meningkatkan

produktivitas, mengurangi pemakaian energi serta bahan baku dan memproduksi produk

aluminium dengan tingkat kemurnian yang lebih tinggi dalam jumlah yang lebih besar.

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
Sekarang peleburan telah dapat menaikkan produktivitas sekitar 11 % (potensi kapasitas

produksi adalah sebesar 250.000 MT/Tahun bukan lagi 225.000 MT/Tahun) mengurangi

pemakaian tenaga listrik sekitar 2 % dan pemakaian karbon sekitar 10 % dari desain

semula.

6. Sertifikat ISO

Salah satu persyaratan menjadi pemain kunci adalah kemampuan melaksanakan

proses kerja, proses produksi dan servis berdasarkan metode standar global yang disebut

ISO, sebuah metode yang pada prinsipnya telah diterapkan oleh Inalum sejak awal dalam

memproduksi aluminium ingot.

Komitmen perusahaan sejak awal pendirianya perduli terhadap kelestarian alam dan

lingkungan telah pula dilengkapi dengan berhasilnya PT.INALUM memperoleh sertifikat

ISO 14001:1996 pada tanggal 5 April 2002 sertifikat ini kemudian diperbaharui menjadi

sertifikat ISO 14001:2004 yang mulai berlaku sejak 5 April 2005 sementara itu pada

tahun 2003 PT.INALUM juga telah berhasil mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000 yang

mulai berlaku pada tanggal 9 Oktober 2003 Sedangkan untuk evolusi PROPER dalam

bidang Lingkungan, INALUM telah mendapatkan ”Bendera Biru” dan ” Bendera Emas”

dalam bidang SMK 3.

C. Desain Pekerjaan divisi Inalum Internal Auditor (IIA)

Inalum Internal Auditor (IIA) adalah divisi yang bertugas untuk mengawasi jalannya

kegiatan di dalam PT. INALUM. Berikut adalah rangkaian desain pekerjaan pada divisi

IIA (Inalum Internal Auditor).

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
(I)

WORKING PAPER OF AUDIT PROGRAM RELATED TO THE AUDIT

ON FINANCE SECTION – HEAD OFFICE

( JFA – GENERAL AUDIT CYCLE VII )

1.ORGANIZATION CHART

1. Memeriksa apakah struktur organisasi dibuat telah sesuai dengan jenjang

jabatannya.

2. Memeriksa apakah job description dibuat telah sesuai dengan job assignment

perusahaan.

3. Memastikan tidak ada jabatan rangkap.

4. Memeriksa apakah system Internal Control berjalan baik untuk: Pengeluaran cek,

petty cash fund, sistem Akuntansi dll.

2.PROTEAN SYSTEM

1. Memeriksa apakah Protean telah digunakan untuk membantu pekerjaan

JFA.

2. Memeriksa apakah ada fasilitas Protean yg belum digunakan JFA.

3. Memeriksa apakah data yang di entry tepat waktu sehingga data yangg

ada adalah uptodate dan akurat.

4. Memeriksa apakah system Avantis Link dengan central Account.

5. Memeriksa system securitynya sudah dapat meng-cover terjadinya resiko

yang mungkin bisa terjadi. Misalnya perubahan angka keuangan yg

sengaja dilakukan setelah approval diberikan, dsb.

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
3.PENGELUARAN DAN PENERIMAAN KAS DAN AKUNTANSI KANTOR PUSAT

1. Meminta daftar pengeluaran kas dan memeriksa apakah ada pengeluaran kas yang

tidak mendapat otoritas baik oleh pimpinan atau bertentangan dengan peraturan

perusahaan (WI). Caranya adalah dengan membandingkan daftar pengeluaran kas

dengan daftar pengeluaran yang diizinkan dalam peraturan (jika ada), memeriksa

approval nya (termasuk approval level), dsb.

2. Memerikasa apakah penerimaan dan pengeluaran kas telah di record dengan

benar/akurat (di protean) dan tepat waktu serta didukung oleh dokumen yang

syah.

3. Memeriksa apakah system security di Protean telah cukup baik. Memeriksa

bahwa tidak memungkinkan terjadinya perubahan transaksi oleh orang yang tidak

berhak.

4. Memeriksa apakah ada transaksi penerimaan dan pengeluaran yang tidak di buku-

kan /di record.

5. Memeriksa pencairan foreign currency adalah sesuai dengan rate yang berlaku

pada saat pencairan.

4.PENGELOLAAN REKENING BANK KANTOR PUSAT

1. Memastikan bahwa semua penerimaan dan pengeluaran rekening bank telah di

record dalam Bank Statement dan sesuai jumlah dan tanggal pembukuannya.

2. Memeriksa apakah penerimaan dan pengeluaran bank telah didukung oleh bukti-

bukti yang syah.

3. Memastikan bahwa akseptasi pengeluaran cek diverifikasi dan diotorisasi oleh 2

orang pejabat yang berhak.

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
4. Memeriksa out-standing cek/Deposit in Transit/Bank Transfer pada bulan

berjalan/pada akhir bulan telah dibukukan dengan jumlah yang benar pada Bank

Statement pada bulan berjalan/bulan berikutnya.

5. Memastikan adanya Bank rekonsiliasi pada akhir bulan. Memeriksa bukti-bukti

pendukung bank rekonsiliasi. Telusuri jika ada penyimpangan bank rekonsiliasi.

6. Memeriksa semua transaksi pengeluaran dan penerimaan kas telah direcord

secara akurat dan tepat waktu.

7. Memeriksa apakah saldo akhir Bank Statement pada bulan berjalan sama dengan

saldo akhir Cash in Bank pada Accounting Book.

8. Memeriksa Certificate Deposito dan memastikan bunganya telah dibukukan

dalam rekening bank dan di record dalam accounting book.

9. Memastikan bahwa deposito di tempatkan pada bank yang menawar bunga

kompetitif dengan cara membandingkan penawaran bunga antar bank dengan

penempatan deposito perusahaan.

5.MANAJEMEN SELURUH KEBIJAKAN PERPAJAKAN PERUSAHAAN

1. Memeriksa dan mengevaluasi kebijakan perusahan, dasar peraturannya dan aktual

pelaksanaannya.

2. Memeriksa jenis pajak yang dibayar kantor pusat ( JFA ) dan kesesuaianya

dengan peraturan perusahaan yang diberikan kepada JFA.

3. Memeriksa apakah pajak telah dibayar sesuai waktunya.

4. Memeriksa bukti setoran pajak dan jumlah setorannya.

5. Memeriksa restitusi pajak apakah telah diterima tepat waktu.

6. Memeriksa (secara sample) kebenaran perhitungan pajak.

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
6.PEMINJAMAN DAN PEMBAYARAN PINJAMAN SERTA PEMBAYARAN BUNGA

PINJAMAN

1. Memeriksa daftar pinjaman dan alat control pembayaran pinjaman beserta

bunganya.

2. Memeriksa kebenaran kalkulasi pinjaman dan bunganya.

3. Memeriksa apakah jumlah pembayaran pinjaman dan bunganya telah sesuai

dengan perhitungan tersebut.

4. Memastikan bahwa implementasi pinjaman telah sesuai dengan peraturan

perusahaan.

5. Memeriksa adanya bukti pembayaran pinjaman dan bunganya.

7.KOORDINASI DENGAN INSTANSI PEMERINTAH/LEMBAGA TERKAIT DALAM

HUBUNGAN PERPAJAKAN DAN PEMBAYARAN HUTANG.

1. Mempelajari peraturan perusahan dan pemerintah terkait hal tersebut diatas.

2. Memeriksa bukti-bukti pelaksanaannya apakah sesuai dengan hal tersebut diatas.

8.MEMBANTU DEPARTEMEN PERENCANAAN DALAM MELAKUKAN

PEKERJAAN DAN PENGAWASAN ANGGARAN UNTUK KANTOR PUSAT

1. Meminta dan memeriksa transaksi budget kantor pusat dibawah pengawasan JFA.

2. Mempelajari peraturan kantor sehubungan dengan pelaksanaan dan pengawasan

budget.

3. Memeriksa apakah ada penyimpangan pelaksanaan budget yang tidak sesuai

dengan peraturan perusahaan.

4. Memeriksa apakah ada pelaksanaan transaksi budget sebelum budget di setujui.

5. Memeriksa apakah otorisasi budget telah dilakukan oleh yang berwenang.


Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan
Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
6. Memeriksa apakah ada table control pengawasan budget.

7. Memeriksa apakah ada pelanggaran limitasi budget yang di approve JFA.

9.ASSET CONTROL

1. Meminta latest List of Fixed Asset.

2. Melakukan verifikasi atas keberadaan fixed asset baik penambahan dan

disposalnya.

3. Memeriksa bahwa pembelian / disposal fixed asset telah masuk/didelete dari List

of Fixed Asset.

(II)

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
WORKING PAPER OF AUDIT PROGRAM RELATED TO THE AUDIT ON

PROCUREMENT SECTION

(SPM- GENERAL AUDIT CYCLE XII)

1. Organization Structure

a) Keberadaan Org. Chart (periksa atas keberadaan struktur organisasi SPM).

b) Validitas Org.Chart (telusuri apakah struktur organisasi tersebut di update atau

tidak).

c) Job Description (periksa apakah Job Description telah dibuat secara jelas dan

tidak bias).

d) PIC Name (periksa terhadap keseluruhan PIC namenya).

e) Concurrent Job (pastikan tidak ada jabatan rangkap di SPM).

f) Periksa apakah pembagian tugas & tanggung jawab sudah sesuai internal control

yang baik.

2. Receiving RFP

a) Budget

1. Apakah RFP diproses setelah adanya approval budget/ RFA oleh SPA.

2. Telusuri apakah budget dalam RFP sesuai dengan AMP nya.

b) RFP

1. Apakah RFP segera diproses sesuai dengan ketentuan waktu.

2. Cek tanggal penerimaan RFP.

3. Cek tanggal approval RFP.

4. Telusuri apakah dokumen pendukung RFP sudah lengkap. (T/S, Blank B/Q,

Price Reference)

c) Preparing Tender Document, yang meliputi :


Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan
Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
1. Request For Procurement Execution

2. Request For Quotation.

Langkah-langkah Audit :

1) Apakah tender document tersebut sesuai dengan ketentuan waktunya sejak

RFP di approve SPM.

2) Apakah tender schedule dibuat sesuai dengan ketentuan waktu.

3) Telusuri apakah rekomendasi bidder sesuai dengan ketentuan dan kualifikasi

di DPM.

4) Apakah penawar yang diundang sesuai dengan rekomendasi dalam RFPE.

5) Apakah tanggal penerimaan RFQ oleh bidder sesuai dengan ketentuan tertulis.

6) Apakah tenggang waktunya memungkinkan bidder melakukan penawaran.

7) Apakah jumlah peserta tender yang diundang sebanyak- banyaknya sesuai

dengan bidang dan kelasnya untuk mendukung prinsip efisien, terbuka,dan

bersaing.

8) Apakah ada bukti penerimaan RFQ oleh bidder.

9) Cek nama dan tanda tangannya.

10) Cek penerimaan Fax dari supplier.

11) Cek email dari supplier.

12) Cek buku ekspedisi.

3. Tender Process

a) Tender Briefing

1. Apakah ada minutes of meeting Tender Briefing.

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
2. Apakah peserta T/B diikuti seluruh peserta tender, requester, SPA dan pihak-

pihak yang terkait.

3. Apakah perbedaan/perubahan spect T/B.

4. Telusuri bagaimana mekanisme mengundang bidder dalam T/B.

5. Apakah mekanisme T/B dituangkan dalam P/M and W/I.

6. Apakah tanggal undangan T/B yang dikirim ke bidder waktunya cukup untuk

menghadiri T/B tersebut.

7. Apakah semua bidder dikirim undangan T/B.

8. Telusuri apakah T/S dan B/Q dan tata cara evaluasi telah diberikan oleh

supplier dan buktikan ada tanda terimanya.

9. Apakah pagu anggaran dinyatakan kepada seluruh peserta.

b) Quotation

1. Telusuri apakah quotation yang diterima sesuai dengan batas waktu yang

ditentukan.

2. Verifikasi dan cek apakah ada penerimaan quotation diluar batas waktu yang

ditentukan.

3. Cek apakah ada quotation yang diterima sesuai dengan bidder yang diundang.

c) Opening Quotation

1. Periksa apakah opening tender dilaksanakan sesuai dengan tanggal yang

ditentukan dalam RFPE.

2. Periksa apakah peserta terdiri dari bidder yang diundang.

3. Periksa apakah requester, SPM dan Finance hadir dalam opening tender.

4. Periksa apakah O/T telah memenuhi persyaratan 50%+1.

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
5. Periksa apabila jika tidak memenuhi ketentuan diatas ada dilakukan

perpanjangan waktu untuk opening tender (sesuai dengan P/M and W/I).

6. Periksa apakah ada revisi penawaran dari bidder dalam hal spesifikasi maupun

harga.

7. Cek secara keseluruhan apakah ada price list dari maker maupun distributor.

4. Evaluation

a) Telusuri apakah Request for T/E sudah dikirim ke requester setelah O/T

dibuka.

b) Cek berapa lama T/E diterima dari requester sejak RFTE dikirim.

c) Periksa apakah ada action dari SPM terhadap T/E yang masuk melebihi batas

waktu yang ditentukan pada RFTE.

d) Periksa apakah T/E result berdekatan/melebihi validity time.

e) Cek apakah ada ketentuan dasar dalam menentukan bisnis evaluasi & teknikal

evaluasi

f) Periksa apakah passing grade yang ditetapkan dalam bisnis evaluasi dibuat

ketentuan yang berlaku.

g) Periksa apakah passing grade untuk joint evaluasi (Teknis dan Bisnis)

totalnya telah ditetapkan dan sesuai dengan ketentuan dan pelaksanaannya

telah konsisten.

h) Telusuri apakah teknikal klarifikasi telah diproses sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

i) Periksa apakah dasar dari pelaksanaan Teknikal klarifikasi.

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
j) Periksa apakah spesifikasi yang diklarifikasi telah dibicarakan dalam tender

briefing.

k) Periksa apakah telah ditentukan persyaratan peserta yang mengikut i tender

briefing untuk bidder jika ada cek status pesertanya.

l) Cek apakah dasar SPM dalam penentuan pemenang tender.

m) Telusuri apakah pemenang tender sesuai dengan rekomen-dasi dalam T/E

(Joint Evaluation) dengan harga yang termurah.

5. Price Negotiation

a) Cek apakah ada benchmark SPM dalam mengadakan proses negosiasi.

b) Cek apakah penyebab dari pelaksanaan negosiasi harga.

c) Cek berapa lama length days dalam proses negosiasi harga.

6. Contract

a) Cek apakah dalam pembuatan OTC sesuai dengan ketentuan yang berlaku

(RFUD)

b) Cek apakah ada tertera klausul seperti : Warranty, Delivery Date, Penalty,

Retention Money, Approval Level Signature, Attachment Kontrak (Spec. and

Quantity).

c) Periksa setiap halaman pada kontrak harus diparaf & cek kekonsistenannya.

d) Periksa apakah spesifikasi kontrak sesuai dengan Technical Spec/Tender

briefing.

e) Cek apakah tanggal kontrak dilakukan setelah RFAB atau negosiasi.

f) Cek apakah Amandemen kontrak dilakukan bila ada ketentuan yang tidak

dapat dilakukan dalam kontrak.

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
g) Periksa apakah pelaksanaan split kontrak sesuai dengan W/I.

h) Periksa apakah ada pemenang kontrak yang mensubkan pekerjaan ke

kontraktor lain dan periksa bagaimana W/Inya.

i) Cek apakah untuk barang keagenan harus sesuai dengan harga dalam price

list.

7. Delivery Order

a) Cek apakah delivery order sesuai dengan kontrak seperti : tanggal, spesifikasi dan

quantity.

b) Periksa apakah claim of Misdelivery telah dilakukan secepatnya dan sesuai

dengan ketentuan.

c) Telusuri apakah barang yang di claims karena out of spec ditindak lanjuti sesuai

dengan ketentuan.

d) Telusuri apakah barang yang diterima dilengkapi dengan dokumen yang syah

dan disyaratkan dalam kontrak seperti maker certificate.

e) Telusuri apakah joint inspection telah dilakukan oleh SPM sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

8. RFE

a) Telusuri apakah RFE diproses sesuai dengan ketentuan.

b) Telusuri apakah RFE dilakukan untuk barang yang belum pernah dibeli.

c) Telusuri apakah bidder yang direkomendasikan cukup untuk memperoleh

informasi harga yang kompetitif.

d) Telusuri apakah dasar dalam penunjukkan bidder.

9. Avantis System

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
a) Telurusi sejauh mana avantis menunjang pekerjaaan SPM dengan cara observasi

ke PIC avantis di SPM.

b) Pertanyakan kepada PIC SPM atas apa saja yang diinput di avantis dan ikuti

seluruh prosesnya, termasuk price reference.

c) Periksa apa saja fasilitas yang ada di avantis dengan cara ambil datanya dan print

screen menunya.

d) Periksa apa saja fasilitas avantis yang belum di gunakan oleh SPM :

1. Ambil datanya.

2. Print screen menunya.

3. Tanyakan mengapa fasilitas tersebut tidak digunakan

(buat berita acaranya dan ditandatangani oleh JM SPM).

4. Buat saran dan point penting atas fasilitas avantis dari IIA

e) Dalam hal Security :

1. Periksa bagaimana Approvalnya.

2. Periksa apakah avantis tersebut dipergunakan oleh SPM.

3. Adakan wawancara dengan PIC data avantis (buat BAP dan

ditandatangani oleh JSPM)

4. Pertanyakan seberapa jumlah bidder yang bisa diundang.

5. Pertanyakan mengapa pasal dalam W/I menyatakan minimal 3 bidder

yang diundang (wawancara ke M/S SPM).

10. Evaluasi Supplier, Performance & Punishment.

a) Lakukan evaluasi terhadap :

1. Syarat-syarat untuk jadi supplier.

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
2. Konsistensi pelaksanaan terhadap supplier yang sudah ada & baru

mengenai

3. Cek keberadaan :

a) Kantor

b) Modal Usaha

c) Pengalaman

d) Organization Chart

e) Referensi (terdaftar di perusahaan mana saja, dan referensi dari

perusahaan mana yang terdaftar tentang performannya)

f) Perizinan

g) Sejak kapan terdaftar di Inalum

h) Evaluasi performance dari SPM dan punishmentnya (jika ada)

i) Dokumen administrasi tidak memenuhi syarat tetapi diterima.

j) Tidak ada legalisasi dokumen.

k) Fasilitas kantor, perumahan dan gudang bagi kontraktor

l) Kontak saran untuk keluhan supplier

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A.Deskripsi Responden

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner. Penelitian ini

dilakukan dengan wawancara dan membagikan kuesioner kepada 20 orang responden,

dimana responden yang menjawab penelitian ini adalah karyawan pada divisi IIA di

PT.Inalum, Kuala Tanjung.

Berikut ini diperlihatkan data karakteristik responden yang dilihat dari segi usia, jenis

kelamin, tingkat pendidikan, dan masa kerja berkaitan dengan data variabel penelitian

berikut :

Tabel 4.1

Usia Responden

Usia Jumlah Persentase

> 30 – 40 tahun 7 35%

> 40 – 50 tahun 5 25%

> 50 tahun 8 40%

Jumlah 20 100

Tabel 4.1 menunjukkan mayoritas usia responden adalah 30 - 40 tahun adalah

sebesar 35%, usia 40-50 tahun adalah sebesar 25%, dan usia >50 tahun adalah sebesar 40

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
Tabel 4.2

Tingkat Pendidikan Responden.

Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase

SLTA 1 10%

Diploma 6 30%

Sarjana 12 60%

Jumlah 20 100%

Tabel 4.2 menunjukkan mayoritas tingkat pendidikan responden adalah Sarjana sebesar

60% dan Diploma 30%

Tabel 4.3

Masa Kerja Responden

Masa kerja Jumlah Persentase

6 – 10 tahun 5 25%

11 – 15 tahun 2 10%

16 – 20 tahun 1 5%

21 – 25 tahun 5 25%

26 – 30 tahun 7 35%

Jumlah 20 100

Tabel 4.3 menunjukkan mayoritas masa kerja responden adalah 26- 30 tahun sebesar

35%, dan 21-25 tahun sebesar 25%.

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
B. Deskriptif Variabel

Secara deskriptif persentase hasil penelitian dengan variabel-variabel yang diteliti

terdiri dari Variabel Independen Desain Pekerjaan (X) dan Variabel Dependen Gairah

Kerja (Y). Tanggapan responden diukur dengan menggunakan Skala Likert dengan 5

skor jawaban sebagai berikut

Tabel 4.4
Skor Pertanyaan

No. Pernyataan Skor


1. Sangat baik 5
2. Baik 4
3. Cukup 3
4. Buruk 2
5. Sangat Buruk 1
Sumber : (Sugiyono, 2006 : 86)

Secara keseluruhan, hasil jawaban dari butir-butir instrumen kuesioner dari

variabel yang diteliti adalah sebagai berikut :

1. Desain Pekerjaan.

Tabel 4.5
Desain Pekerjaan
Butir Frekuensi
SB % B % C % Bu % SBu %
1 2 10 12 60 6 30 0 0 0 0
2 7 35 11 55 2 10 0 0 0 0
3 2 10 8 40 10 50 0 0 0 0
4 0 0 13 65 7 35 0 0 0 0
5 1 5 16 80 3 15 0 0 0 0
6 1 5 11 55 8 40 0 0 0 0
7 5 25 10 50 5 25 0 0 0 0
8 4 10 13 65 3 15 0 0 0 0
Sumber: Hasil penelitian diolah (2008)

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 20 orang responden untuk variabel

Desain Pekerjaan pada Tabel 4.5, yaitu:

a. Pada butir 1 (Kejelasan Desain Kerja yang dibuat oleh atasan) 10% karyawan

menjawab sangat baik, 60% karyawan menjawab baik dan 30% karyawan menjawab

cukup. Pada butir ini tidak ada karyawan yang menjawab buruk atau sangat buruk.

b. Pada butir 2 (Fasilitas yang diberikan perusahaan dalam mendukung pekerjaan

karyawan) 35 % karyawan menjawab sangat baik 55% karyawan menjawab baik dan

10 % karyawan menjawab cukup. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih

jawaban sangat buruk dan buruk.

c. Pada butir 3 (Frekuensi pendampingan atasan) 10% karyawan menjawab sangat baik

40 % karyawan menjawab baik dan 50% karyawan menjawab cukup. Pada butir ini

tidak ada responden yang memilih alternatif jawaban sangat buruk dan buruk.

d. Pada butir 4 (Bantuan yang diberikan atasan dalam mengerjakan tugas) 13%

karyawan menjawab baik dan 35% karyawan menjawab cukup dan pada butir ini

tidak ada karyawan yang menjawab sangat baik, buruk dan sangat buruk.

e. Pada Butir 5 (Sejauh mana karyawan mengerti dengan desain yang dibuat atasan) 5 %

karyawan menjawab sangat baik 80% karyawan menjawab baik dan 15 % menjawab

cukup. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih alternatif jawaban sangat

buruk dan buruk.

f. Pada Butir 6 (Keberagaman tugas yang dibuat oleh atasan) 25 % karyawan

menjawab sangat baik 55% karyawan menjawab baik dan 40 % karyawan menjawab

cukup. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih alternatif jawaban sangat

buruk dan buruk.

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
g. Pada Butir 7 (Pengembangan kemampuan dan keterampilan karyawan) 25 %

karyawan menjawab sangat baik, 50 % karyawan menjawab baik dan 25 % karyawan

menjawab cukup. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih alternatif jawaban

sangat buruk dan buruk.

h. Pada Butir 8 ( Tingkat pengusaan karyawan terhadap tugas yang diberikan)

10% karyawan menjawab sangat baik 65 % karyawan menjawab baik dan 15%

karyawan menjawab cukup. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih

alternatif jawaban sangat buruk dan buruk.

Berdasarkan dari hasil jawaban para responden diatas, dapat dilihat bahwa pada

pertanyaan butir 5 yaitu mengenai sejauh mana karyawan mengerti dengan desain

pekerjaan yang dibuat, memiliki persentasi jawaban yang tertinggi yaitu hampir

semua karyawan menjawab baik.

2. Gairah Kerja

Tabel 4.6
Gairah Kerja

Butir Frekuensi
SB % B % C % Bu % SBu %
1 3 15 15 75 1 5 1 5 0 0
2 5 25 13 65 1 5 1 5 0 0
3 5 25 11 55 4 20 0 0 0 0
4 7 35 11 55 2 10 0 0 0 0
5 6 30 11 55 3 15 0 0 0 0
6 5 25 10 50 5 25 0 0 0 0
7 3 15 7 35 8 40 1 5 1 5
8 12 60 8 40 0 0 0 0 0 0
9 4 20 13 65 3 15 0 0 0 0
Sumber: Hasil penelitian diolah (2008)
Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 20 orang responden untuk variabel

Gairah Kerja pada Tabel 4.6, yaitu:


Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan
Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
a. Pada butir 1 (Kenyamanan karyawan dalam mengerjakan tugas) 15% karyawan

menjawab sangat baik 75% karyawan menjawab baik dan 5% karyawan menjawab

cukup dan 5% menjawab buruk. Pada butir ini tidak ada karyawan yang menjawab

sangat buruk.

b. Pada butir 2 (Penilaian karyawan terhadap perusahaan) 25% karyawan menjawab

sangat baik 65% karyawan menjawab baik dan 5% karyawan menjawab cukup dan

5% menjawab buruk. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih jawaban

sangat buruk.

c. Pada butir 3 (Lamanya seorang karyawan menyelesaikan pekerjaan) 25% karyawan

menjawab sangat baik 55 % karyawan menjawab baik dan 20% karyawan menjawab

cukup. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih alternatif jawaban sangat

buruk dan buruk.

d. Pada butir 4 (Pencapaian target berdasarkan desain kerja) 35 % karyawan menjawab

sangat baik dan 55% karyawan menjawab baik dan 10 % karyawan menjawab cukup.

Pada butir ini tidak ada karyawan yang menjawab buruk dan sangat buruk.

e. Pada Butir 5 (Kepuasan karyawan terhadap pekerjaan yang dilakukan) 30% karyawan

menjawab sangat baik, 55% karyawan menjawab baik dan 15% menjawab cukup.

Pada butir ini tidak ada responden yang memilih jawaban buruk dan sangat buruk.

f. Pada Butir 6 (Tingkat kesenangan karyawan dalam mengerjakan pekerjaan) 25%

karyawan menjawab sangat baik 50% karyawan menjawab baik dan 25% karyawan

menjawab cukup. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih jawaban buruk

dan sangat buruk.

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
g. Pada Butir 7 ( Apa yang diterima karyawan sesuai harapan) 15% karyawan menjawab

sangat baik, 35% karyawan menjawab baik dan 40% karyawan menjawab cukup 5 %

karyawan menjawab buruk dan 5% karyawan menjawab sangat buruk.

h. Pada Butir 8 (Tingkat kehadiran karyawan ) 60 % karyawan menjawab sangat baik

40% karyawan menjawab baik. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih

jawaban cukup, buruk dan sangat buruk.

i. Pada Butir 9 (Motivasi dari atasan untuk mengurangi absen) 20% karyawan

menjawab sangat baik, 65% karyawan menjawab baik dan 15% dari karyawan

menjawab baik. Pada butir ini tidak ada karyawan yang menjawab buruk dan sangat

buruk.

Berdasarkan dari hasil jawaban para responden diatas, dapat dilihat bahwa pada

pertanyaan butir 1 yaitu mengenai sejauh mana kenyamanan karyawan dalam

mengerjakan pekerjaannya, memiliki persentasi jawaban yang tertinggi yaitu hampir

semua karyawan menjawab baik.

C. Uji Asumsi Klasik

a). Uji Normalitas Data

Uji Normalitas data dapat dilihat dari output SPSS melalui gambar kurva normal p-p

Plot untuk menunjukkan sebaran data penelitian jika residual normal maka nilai-nilai

sebaran data terletak sepanjang garis lurus. Disini terlihat bahwa sebaran data pada chart

berikut bisa dikatakan tersebar di sekeliling garis lurus tersebut (tidak ada terpencar dari

garis lurus) maka dapat dikatakan bahwa persyaratan normalitas data bisa terpenuhi.

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable:Desain kerja

1.0

Expected Cum Prob


0.8

0.6

0.4

0.2

0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob

b). Uji Heteroskedastisitas

Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi

ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Pemeriksaan

terhadap gejala heterokedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pencar (scatter

plot) yaitu grafik yang merupakan diagram pencar residual yaitu selisih antara nilai X

dengan Y observasi

Hipotesis :

a) Jika diagram pencar yang ada membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka

regresi mengalami gangguan heterokedastisitas.

b) Jika diagram pencar tidak membentuk pola atau acak maka regresi tidak

mengalami gangguan heterokedastisitas.

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
Regression Studentized Residual
-2 -1 0 1 2

eulaV detciderP dezidradnatS noissergeR


-1

Dependent Variable: gairah_kerja

Scatterplot

Berdasarkan grafik scatter plot dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak

di atas sumbu Y, sehingga dapat dinyatakan regresi tidak mengalami gangguan

heterokedastisitas. Artinya model regresi layak untuk memprediksi variabel Gairah kerja

(Y) berdasarkan Variabel Desain Kerja (X) pada divisi IIA

(Inalum Internal Auditor) di PT.Inalum, Kuala Tanjung.

D. Hasil Uji Regresi Linier Sederhana.

Data penelitian ini diuji dengan uji normalitas dan memenuhi asumsi tersebut.

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan Analisis Regresi. Dalam

menganalisis regresi digunakan metode enter yaitu dengan memasukkan semua variabel

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
kedalam analisis yang dapat diketahui variabel mana yang mempunyai pengaruh

signifikan terhadap variabel dependent.

Tabel 4.7
Variables Entered/Removed(b)
Variables
Model Variables Entered Removed Method
1 Desain_kerja(a) . Enter

a All requested variables entered.


b Dependent Variable: gairah_kerja

Tabel diatas menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang dikeluarkan (removed)

dengan kata lain variabel independent yaitu Desain Kerja telah dimasukkan kedalam

perhitungan regresi dan yang menjadi variabel dependent adalah Gairah Kerja. Hasil

output selanjutnya adalah Correlation yang menggambarkan hubungan antara satu

variabel dengan variabel lainnya yang dimasukkan dalam pengolahan regresi.

Tabel 4.8
Correlation

Desain kerja Gairah Kerja


Desainke Pearson Correlation 1 ,820(**)
rja Sig. (1-tailed) ,000
N 20 20
GairahKe Pearson Correlation ,820(**) 1
rja Sig. (1-tailed) ,000
N 20 20
** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Bagian pertama tabel 4.8 dapat disimpulkan bahwa besar hubungan antara desain

pekerjaan dengan gairah kerja yang dihitung dengan koefisien korelasi sebesar 0.820 hal

ini menujukkan hubungan yang sangat erat (mendekati 1) di antara desain pekerjaan dan

gairah kerja. Arah hubungan positif (tidak ada tanda negatif pada angka 0.820)

menujukkan semakin diefektifkannya desain kerja akan membuat gairah kerja cendrung

meningkat.
Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan
Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
Tingkat koefisien korelasi satu sisi dari output (diukur dari probabilitas)

menghasilkan angka 0.000 atau praktis 0 oleh karena probabilitas jauh di bawah 0,05

maka korelasi antara desain kerja dan gairah kerja sangat nyata.

Tabel 4.9
Model Summary(b)

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1
.820(a) .672 .654 2.26668 1.992
a Predictors: (Constant), desain_kerja
b Dependent Variable: gairah_kerja

Hasil Output SPSS selanjutnya yaitu model summary yang menunjukkan nilai R

square yaitu sebesar 0.672 yang berarti 67.2% Gairah Kerja dapat dijelaskan oleh

variabel independent desain kerja yang berpengaruh signifikan terhadapnya. Sedangkan

sisanya 32.8% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan pada penelitian ini.

Tabel 4.10
Coefficients(a)

Standardize
d
Unstandardized Coefficient Collinearity
Model Coefficients s T Sig. Statistics
Std. Toleran
B Error Beta ce VIF
1 (Constant) 7.592 4.817 1.576 .041
Desain_kerja .942 .155 .820 3.077 .006 1.000 1.000

a Dependent Variable: gairah_kerja

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS

Pengujian variabel independen terhadap variabel dependen dapat dilihat dari Uji t

yang digunakan untuk menguji signifikansi memakai hipotesis sebagai berikut:


Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan
Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
Ho : tidak ada pengaruh yang signifikan dari Desain Kerja terhadap Gairah Kerja.

Ha : ada pengaruh yang signifikan dari Desain Kerja terhadap Gairah Kerja..

a. Dengan membandingkan t hitung dengan t tabel

Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5%

Ha diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5%

b.Dengan berdasarkan probabilitas

Ho diterima jika probabilitas > 0.05

Ha diterima jika probabilitas < 0.05

Keputusan Hasil Analisis Uji t

Terlihat bahwa pada kolom sig. /significances adalah .006 atau probabilitas jauh

dibawah 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima atau penilaian Desain kerja berpengaruh

secara signifikan terhadap Gairah Kerja.

Hasil selanjutnya dari tabel 4.10 coefficients yang menunjukkan data hasil regresi

penelitian pada kolom Beta Unstandardized Coefficients . Jika hasil pengolahan SPSS

tersebut dimasukkan kedalam rumus maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 7.592 + 0.942 X

Interpretasi model:

Desain Kerja berpengaruh positif terhadap Gairah Kerja dengan koefisien regresi

sebesar 0.942 Ini berarti apabila Desain Kerja diefektifkan maka Gairah Kerja akan

meningkat. Tanda r (positif) pada variabel Desain Kerja menunjukkan hubungan searah,

artinya apabila Desain Kerja semakin baik, begitu juga sebaliknya t hitung = 3.077 > t

tabel 1.576 dan probabilitas 0.006 < 0.05, ini berarti Desain Kerja memiliki pengaruh

yang cukup signifikan terhadap Gairah Kerja pada signifikansi 5%.

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
Desain pekerjaan yang dibuat untuk membantu pekerjaan karyawan pada divisi IIA

(Inalum Internal Auditor) memiliki peran penting dalam hal meningkatkan gairah kerja

karyawannya hal ini dapat diperjelas dengan melihat hasil dari penelitian di atas

menunjukkan bahwa dari 20 orang karyawan pada divisi IIA (Inalum Internal Auditor) di

PT.Inalum, 67.2 % Gairah Kerja karyawan dapat dijelaskan oleh Desain Kerja sedangkan

sisanya 32.8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini

yaitu kemampuan, prestasi kerja, peluang untuk berprestasi, kepastian harapan, iklim

kerja dll.. Desain pekerjaan pada bagian IIA tersebut memberikan pengaruh yang relatif

besar terhadap gairah karyawan, Sehingga dalam hal ini penulis dapat menyimpulkan

bahwa Desain pekerjaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dalam

meningkatnya gairah kerja karyawan.

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Desain Kerja berpengaruh signifikan terhadap Gairah Kerja dengan koefisien

regresi sebesar 0,942. Hal ini berarti bahwa dengan adanya kejelasan Desain

Kerja yang diberikan perusahaan kepada karyawan akan meningkatkan Gairah

Kerja Karyawan.

2. Desain Kerja mempunyai pengaruh dominan terhadap gairah Kerja karyawan,

dengan hasil determinan R square sebesar 67.2% ini berarti Desain Kerja sudah

tersusun dengan baik dan menjadi salah satu faktor dalam yang mempengaruhi

Gairah Kerja karyawan.

B. Saran

1. Perusahaan diharapkan tetap mempertahankan kejelasan dalam mendesain

pekerjaan seperti : kapan saat terbaik untuk melakukan pekerjaan, siapa yang akan

melakukan pekerjaan, berapa banyak pekerjaan yang harus dilakukan dan

bagaimana ketentuan yang harus dijalankan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan

tepat waktu dengan begitu perusahaan dapat mempertahankan gairah

karyawannya dalam bekerja.

2. Walaupun setiap karyawan telah dibekali dengan desain pekerjaan, tetapi dalam

halini diharapkan atasan tetap mendampingi dan selalu memberi arahan kepada

setiap karyawannya dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan agar

terciptakeserasian tujuan dalam menyelesaikan setiap pekerjaan


Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan
Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
DAFTAR PUSTAKA

Barker, Alan. 2001 . Managing People. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Dessler,Gary.2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kesembilan, Jilid


pertama. PT.Indeks, Kelompok Gramedia.Jakarta.

Djaelani. M, Bisri. 2004. Teknis Menulis Skripsi .Hanggar Kreator. Yogyakarta.

Glasser, Rolin dan Christine. 2000. Managing by Design. Addison. Wesley.


Canada.

Harding, H.A & D.T Johns. 2001. Manajemen Operasi. PT.Ikrar Mandiriabadi.
Jakarta.

Herjanto, Eddy. 2001. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Kedua, Cetakan

Hook, John.2000. Memotivasi Karyawan. Tugu. Yogyakarta.

Jayagus. 2007.Pengaruh Iklim Organisasi terhadap gairah kerja pada hotel Tun
Teja,Pekan Baru,Riau.Universitas Sumatera Utara.Medan

Kossen.Stan.1986. Aspek Manusiawi dalam Organisasi. Airlangga.Jakarta.

Nitisemito,Alex 1991 . Manajemen Sebagai Suatu Dasar dan Pengantar..Edisi


Revisi Kedua.Ghalia Indonesia. Jakarta.

P.Robbins, Stephen. 2003. Perilaku Organisasi. Edisi Kesembilan, Jilid Kedua.


Indeks. Jakarta.

Sugiarto, dkk.2005. Pengantar Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama.Jakarta.

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
Sunarto, 2005. Mengelola Karyawan. Amus. Yogyakarta.

Sulipan, 2000. Manajemen Karyawan. Tugu. Yogyakarta.

www. Google.co.id

www. Yahoo.com

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
Lampiran – 1 KUESIONER PENELITIAN

a. Umum

Bapak/Ibu yang terhormat

Pertanyaan yang ada dalam kuesioner ini bertujuan untuk melengkapi data penelitian

dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul :

’’Pengaruh Desain Pekerjaan terhadap Gairah Kerja Karyawan PT.INALUM,

Asahan, Kuala Tanjung ”

Oleh karena itu saya sebagai penulis mengharapkan :

1. Bapak / Ibu dapat menjawab setiap pertanyaan dengan sejujur-jujurnya dan

perlu diketahui bahwa jawaban dari kuesioner ini tidak berhubungan dengan

benar atau salah.

2. Pilihalah jawaban dengan memberi tanda silang (×) pada salah satu jawaban

yang paling sesuai menurut bapak dan ibu ini dapat dilakukan berdasarkan

skala berikut ini :

Jawaban sangat buruk :1 Jawaban Buruk :2

Jawaban cukup :3 Jawaban Baik :4

Jawaban Sangat baik :5

b. Identitas Responden

Nama :

Jenis Kelamin : Laki-Laki/Perempuan

Pekerjaan/Posisi :

Pendidikan Terakhir :

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
Bagian I ( Desain Pekerjaan)

No. Pertanyaan Sangat Baik Cukup Buruk Sangat


Baik Buruk
1. Bagaimanakah Menurut bapak/ibu kejelasan desain
pekerjaan yang selama ini di buat oleh atasan kepada
anda?
2. Bagaimana menurut bapak/ibu fasilitas yang diberikan
perusahaan dalam mendukung melaksanakan rancangan
kerja yang telah dibuat?
3. Bagaimana menurut bapak/ibu frekuensi pendampingan
pimpinan selama melakukan perkerjaan

4. Bagaimana menurut bapak/ibu bantuan yang diberikan


pimpinan kepada anda dalam menghadapi masalah kerja

Apakah bapak/ibu mengerti dengan cukup baik desain


5. pekerjaan yang diberikan oleh atasan?

6. Apakah menurut bapak/ibu tugas yang diberikan atasan


cendrung monoton atau tidak ada keragaman tugas?

7. Apakah desain kerja yang selama ini dibuat cukup baik


bagi bapak/ibu dalam mengembangkan kemampuan dan
keterampilan anda?
8. Bagaimana menurut bapak/ibu tingkat penguasaan anda
terhadap tugas yang diberikan atasan berdasarakan
rancangan tugasnya?

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009
Bagian II (Gairah Kerja)

No. Pertanyaan Sangat Baik Cukup Buruk Sangat


Baik Buruk
1. Bagaimana Kenyamanan bapak/ibu dalam melaksanakan
tugas sesuai dengan posisi yang anda miliki saat ini?

2. Bagaimana penilaian bapak/ibu terhadap perusahaan


sekarang dibandingkan dengan perusahaan sejenis yang
anda ketahui?
3. Berapa lama biasanya bapak/ibu menyelesaikan pekerjaan
yang diberikan oleh atasan?
4. Bagaimana tingkat pencapaian target kerja bapak/ibu
berdasarkan desain pekerjaan yang telah dibuat.?

5. Bagaimana tingkat kepuasan hasil kerja yang bapak/ibu


lakukan selama ini sesuai dengan desain kerja yang dibuat?

6. Bagaimana tingkat kesenangan bapak/ibu saat ini terhadap


pekerjaan yang anda kerjakan ?

7. Menurut bapak/ibu Apakah yang anda terima dari


perusahaan sebanding dengan harapan?

8. Bagaimana tingkat kehadiran bapak/ibu dalam satu bulan


terakhir (diluar konteks : sakit, keperluan keluarga,
kemalangan )
9. Bagaimana Menurut bapak/ibu motivasi dari atasan yang
dapat mengurangi ketidakhadiran karyawan?

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h Kerj a K ar yawan


Divis i IIA(Inalum Internal Auditor) Pad a PT .INALUM, 2009.
USU Repositor y © 2009

Anda mungkin juga menyukai