Anda di halaman 1dari 89

PENGARUH IMPLEMENTASI ISO 9001: 2008 TERHADAP

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN


PT INTAN PARIWARA, KLATEN

Oleh
SEPTI PRIMA YESTI
H24080015

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012

i
RINGKASAN

SEPTI PRIMA YESTI. H24080015. Pengaruh Implementasi ISO 9001: 2008


Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT Intan Pariwara, Klaten. Di bawah
bimbingan H. MUSA HUBEIS.

Perkembangan bisnis dan ketatnya persaingan membuat segala macam


bentuk perusahaan untuk menghasilkan produk bermutu, maka pengelolaan sistem
manajemen mutu (SMM) semakin dirasa perlu dan mendesak untuk diterapkan
dalam perusahaan. PT Intan Pariwara merupakan salah satu perusahaan penerbitan
dan percetakan buku yang sudah mendapatkan sertifikasi SMM berupa ISO
9001:2008, yang diakui secara internasional guna meningkatkan daya saing
produknya.
Penelitian ini bertujuan (1) Mengkaji implementasi SMM ISO 9001:2008
di PT Intan Pariwara, (2) Menganalisis pengaruh implementasi SMM ISO
9001:2008 terhadap produktivitas kerja karyawan, serta (3) Menganalisis faktor-
faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi SMM ISO 9001:2008 dan
produktivitas kerja di PT Intan Pariwara. Data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari observasi
langsung dan penggunaan kuesioner kepada karyawan PT Intan Pariwara. Data
sekunder diperoleh dari studi literatur, data perusahaan dan publikasi elektronik.
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation
Modelling (SEM) yang diproses dengan menggunakan program Linear Structural
Relationship (Lisrel) 8.30.
Karakteristik karyawan di PT Intan Pariwara didominasi oleh laki-laki
70%, berusia 26-45 tahun (41%), lulusan SMA 44% dan telah bekerja selama
lebih dari 10 tahun (38%). Implementasi ISO 9001:2008 di PT Intan Pariwara
sudah efektif dan memengaruhi produktivitas kerja karyawan 82%. Hal ini berarti
bahwa penerapan ISO 9001:2008 dapat meningkatkan produktivitas kerja
karyawan. Indikator pelatihan karyawan memiliki kontribusi paling besar dalam
membentuk SMM ISO 9001:2008, yaitu 0,82 (82%) dan kontribusi terkecil dari
peubah standar sistem operasional 0,58 (58%). Kontribusi terbesar terhadap
produktivitas kerja karyawan adalah peubah kemauan kerja 0,79 (79%) dan
peubah kemampuan kerja memberikan kontribusi terkecil 0,41 (41%).

ii
PENGARUH IMPLEMENTASI ISO 9001: 2008 TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
PT INTAN PARIWARA, KLATEN

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor

SEPTI PRIMA YESTI


H24080015

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012

iii
Judul Skripsi : Pengaruh Implementasi ISO 9001:2008 Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT Intan Pariwara, Klaten
Nama : Septi Prima Yesti
NIM : H24080015

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Prof. Dr. Ir. H. Musa Hubeis, MS, Dipl. Ing, DEA


NIP. 19550626 198003 1002

Mengetahui,
Ketua Departemen

Dr. Ir. Jono M. Munandar, MSc


NIP. 19610123 198601 1002

Tanggal Lulus :

iv
RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 21 September 1989 di Kabupaten


Magetan, Jawa Timur, merupakan anak ketiga dari tiga (3) bersaudara pasangan
Ayahanda Suprapto dan Ibunda Yatmini. Penulis memulai pendidikan di Taman
Kanak-kanak Nirwana II pada tahun 1995 sampai dengan tahun 1996. Pada tahun
2002 lulus dari pendidikan Sekolah Dasar Negeri (SDN) IV Magetan, kemudian
melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Magetan dan lulus
tahun 2005, selanjutnya lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1
Magetan pada tahun 2008.
Pada tahun 2008 diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur
USMI (Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor) yang pada akhirnya
masuk ke Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM), Departemen Manajemen.
Selama masa perkuliahan, penulis aktif mengikuti organisasi IMPATA (Ikatan
Mahasiswa Magetan) sebagai sekretaris dan organisasi IMAJATIM (Ikatan
Mahasiswa Jawa Timur) sebagai bendahara divisi kesejahteraan periode 2008-
2009. Selain itu, penulis juga aktif mengikuti berbagai kegiatan yang diadakan
oleh Himpunan Profesi Manajemen (COM@), Badan Eksekutif Mahasiswa FEM
dan bergabung dengan kepanitiaan BGTC (Banking Goes to Campus). Penulis
pernah menjadi pengajar kumulasi Mata Kuliah Akutansi Biaya dari COM@.

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya, sehingga


penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul Pengaruh Implementasi ISO
9001:2008 terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT Intan Pariwara, Klaten
sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen
Manajemen, FEM IPB.
Implementasi ISO 9001:2008 baru diberlakukan pertama kali di PT Intan
Pariwara, maka diharapkan dapat berpengaruh terhadap kinerja karyawan sehari-
hari sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan, maka
kritik dan saran diharapkan untuk penyempurnaan dan bahan referensi, sehingga
bermanfaat bagi semua pihak.

Bogor, April 2012

Penulis

iv
UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini, banyak pihak yang telah
memberikan saran, bimbingan, dukungan dan bantuan baik secara langsung
maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Prof.Dr.Ir.H. Musa Hubeis, MS,Dipl.Ing,DEA selaku dosen pembimbing
yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, saran, motivasi
dan pengarahan kepada penulis.
2. Dra. Siti Rahmawati, M.Pd dan Nurhadi Wijaya, S.TP, MM atas
kesediaannya menjadi dosen penguji dan memberikan kritik serta saran demi
perbaikan skripsi ini.
3. Ayahanda Suprapto, Ibunda Yatmini dan Kakak-kakakku (Wawied dan
Bastian) yang telah memberikan dukungan moril, semangat, kasih sayang dan
doa yang tiada henti.
4. Avif Hendita yang tidak henti-hentinya memberikan dukungan, doa,
semangat dan kasih sayang. Terima kasih atas perhatian yang diberikan.
5. Seluruh staf pengajar, staf tata usaha, staf perpustakaan, dan karyawan/wati
Departemen Manajemen FEM IPB atas segala bantuan selama masa
perkuliahan.
6. Bapak Heru Nugroho, Bapak Faruq, Mbak Mila, Mbak Lusi dan Mas Syahrul
serta seluruh karyawan PT Intan Pariwara atas bantuan dan kerjasama selama
penelitian.
7. Teman-teman satu bimbingan (Ifa, Nayla, Mega, Fitri, Puspa, Rina, Ruth dan
David) atas kerjasama, dukungan dan doa selama penyusunan skripsi.
8. Teman-teman belajar (Aulia, Putri, Ana, Meylisa) atas kebersamaannya
selama ini.
9. Desti, Syilva dan Silvi terima kasih telah memberikan semangat dan selalu
mendengar keluhan penulis.
10. Keluarga TK Club (Ike, Putri, Ana, Lusi, Sari) yang telah memberikan
semangat dan dukungan.

v
11. Sindy, Ita, Nurul, Angietha, Dewi R dan Uchi, terima kasih atas kebersamaan
selama perkuliahan.
12. Teman-teman kosan Wisma Ayu : Sherly, Destika, Olip, Riza, Nurul,
Sheba, Mbak Shinta, Mbak Yuni, Mbak Fat dan teman-teman yang tidak
dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas dorongan, semangat,
kebersamaan dan keceriaan selama ini.
13. Teman-teman seperjuangan Manajemen 45, terima kasih atas kebersamaan
dan persahabatan selama perkuliahan, semoga silaturahmi kita tetap terjalin.
14. Teman-teman IMPATA atas kebersamaannya selama ini.
15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih telah
membantu menyelesaikan skripsi ini.

vi
DAFTAR ISI

Halaman
RINGKASAN
RIWAYAT HIDUP......................................................................... . iii
KATA PENGANTAR.................................................................... . iv
UCAPAN TERIMA KASIH.......................................................... . v
DAFTAR TABEL ......................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ..................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................. xi
I. PENDAHULUAN ................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah ......................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................. 3
1.4 Ruang Lingkup Penelitian ................................................ 3
II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................... 4
2.1 Industri Penerbitan ........................................................... 4
2.2 Definisi Mutu ................................................................... 4
2.3 Total Quality Management ............................................... 5
2.4 Sertifikasi ISO ................................................................. 5
2.4.1 Struktur Standar ISO 9000........................................ 7
2.4.2 ISO 9001:2008.......................................................... 8
2.4.3 Manfaat ISO 9001:2008............................................ 9
2.5 Produktivitas .................................................................... 10
2.6 Structural Equation Modelling ......................................... 11
2.6.1 Definisi SEM............................................................ 11
2.6.2 Peubah SEM............................................................. 11
2.6.3 Model SEM............................................................... 12
2.6.4 Tahapan dalam SEM................................................. 13
2.6.5 Ukuran Kesesuaian Model...................................... 14
2.7 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan ......................... 15
III. METODE PENELITIAN .................................................... 16
3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ........................................ 17
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................ 18
3.3 Pengumpulan Data ........................................................... 18
3.4 Pengolahan dan Analisis Data .......................................... 19
3.5.1 Uji Validitas.............................................................. 19
3.5.2 Uji Reliabilitas.......................................................... 20
3.5.3 SEM.......................................................................... 21

vii
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kondisi Umum Perusahaan...................................................... 25


4.1.1 Sejarah Perusahaan......................................................... 25
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan............................................... 26
4.1.3 Produk Perusahaan......................................................... 26
4.1.4 Jaringan Perusahaan....................................................... 27
4.1.5 Struktur Organisasi.......................................................... 28
4.1.6 Tenaga Kerja .................................................................. 28
4.2 Implementasi ISO 9001:2008................................................... 29
4.3 Pengujian Kuesioner................................................................. 30
4.3.1 Uji Validitas................................................................... 32
4.3.2 Uji Reliabilitas............................................................... 33
4.4 Karakteristik responden........................................................... 34
4.4.1 Jenis Kelamin................................................................ 34
4.4 2 Tingkat pendidikan........................................................ 34
4.4.3 Usia................................................................................ 35
4.4.4 Masa kerja..................................................................... 35
4.4.5 Pengalaman kerja.......................................................... 36
4.5 Hasil Analisis SEM................................................................. 36
4.5.1 Peubah laten Bebas Implementasi ISO 9001:2008....... 40
4.5.2 Peubah Laten Terikat Produktivitas Kerja.................... 45
4.6 Implikasi Manajerial............................................................... 48

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan...................................................................................... 50
2. Saran................................................................................................ 50

DAFTAR PUSTAKA .................................................................... 51

LAMPIRAN .................................................................................. 53

viii
DAFTAR TABEL

No. Halaman
1. Perbandingan persyaratan ISO 9001,9002,9003 ....................... 8
2. Jenis dan sumber data penelitian .............................................. 18
3. Jaringan perusahaan PT Intan Pariwara..................................... . 27
4. Jumlah karyawan PT Intan Pariwara......................................... . 28
5. Jumlah judul buku terbitan PT Intan Pariwara........................... 30
6. Sasaran mutu bagian divisi PT Intan Pariwara............................ 30
7. Peubah-peubah penelitian............................................................ 37
8. Pengujian GOF............................................................................ 39

ix
DAFTAR GAMBAR

No. Halaman
1. Kerangka pemikiran penelitian ................................................. 17
2. Diagram lintas kerangka hubungan ISO 9001:2008
dengan produktivitas kerja karyawan......................................... 23
3. Karakteristik tingkat pendidikan responden............................... 35
4. Karakteristik usia responden..................................................... . 35
5. Karakteristik masa kerja responden............................................ 36
6. Karakteristik pengalaman kerja responden................................ . 36
7. Nilai estimasi model struktural................................................... 38
8. Nilai uji nyata model struktural................................................... 39

x
DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman
1. Kuesioner penelitian ................................................................ 53
2. Struktur organisasi ................................................................... 60
3. Wilayah distribusi produk-produk PT Intan Pariwara................. 61
4. Uji validitas dan reliabilitas....................................................... . 62
5. Hasil perhitungan variance extracted dan construct reliability.. 65
6. Syntax model pengaruh implementasi ISO 9001:2008 terhadap
produktivitas kerja karyawan................................................... 67

xi
1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Pertumbuhan bisnis di dunia ini selalu mengalami perkembangan dari


waktu ke waktu disertai dengan kemajuan teknologi. Hal tersebut
menimbulkan tingkat persaingan menjadi ketat. Seiring dengan
perkembangan bisnis dan ketatnya persaingan membuat segala macam bentuk
perusahaan, maupun industri untuk lebih menghasilkan produk bermutu.
Kebutuhan akan pengelolaan sistem manajemen mutu (SMM) semakin dirasa
perlu dan mendesak untuk diterapkan pada berbagai cakupan industri yang
semakin beragam. Oleh karena itu, berbagai organisasi mengembangkan
standar dan pedoman tentang SMM. Dalam penerapan SMM tidak dapat
lepas dari peranserta Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada dalam
perusahaan. Posisi SDM sebagai bagian penting dalam perusahaan hendaknya
dimanfaatkan seoptimum mungkin untuk meningkatkan produktivitas kinerja
agar dapat memasuki dunia persaingan yang semakin ketat.
Salah satu usaha yang dapat dilakukan dalam menghadapi persaingan
adalah perusahaan harus menghasilkan produk bermutu. Definisi dari mutu
produk menurut Juran dalam Nasution (2005) adalah kecocokan penggunaan
produk (fitness for use) untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
Sedangkan Garvin dan Davis dalam Nasution (2005) menyatakan bahwa
mutu adalah suatu kondisi dinamik yang berhubungan dengan produk,
manusia/tenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau
melebihi harapan konsumen atau pelanggan.
Standar sistem mutu yang diterima secara luas sebagai acuan SMM
dan penjaminan mutu pertama kali diterbitkan oleh organisasi standardisasi
internasional (ISO) pada tahun 1987, yaitu ISO seri 9000 yang terdiri dari
ISO 9001, ISO 9002, ISO 9003 dan ISO 9004. Kemudian dalam
perkembangannya ISO 9001 mengalami revisi hingga sekarang menjadi ISO
9001:2008 (Hary, 2008).
ISO 9001 merupakan SMM dan penjaminan mutu yang memberikan
panduan pada organisasi menyangkut proses perancangan (desain),
2

pengembangan, produksi, instalasi dan pelayanan, perkembangan ISO 9001


versi terbaru adalah ISO 9001:2008. Terdapat jutaan organisasi yang sudah
menerapkan ISO 9001:2008 di 176 negara di seluruh dunia (Roger, 2009).
Dalam penerapan SMM ISO 9001:2008 seharusnya sejalan dengan tujuan
perusahaan dan hasil dari implementasi ISO tersebut dapat sesuai dengan
kebutuhan perusahaan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja
karyawan yang akan membawa banyak manfaat bagi stakeholders dalam
maupun luar suatu perusahaan/organisasi.
Industri percetakan dan penerbitan buku adalah salah satu industri
yang harus memiliki mutu tinggi, agar mampu memberikan kepuasan bagi
konsumennya. Oleh karena itu, produsen harus terus meningkatkan mutu dari
produk yang dihasilkan. Salah satu perusahaan penerbitan buku yang masih
bertahan adalah PT Intan Pariwara. PT Intan Pariwara merupakan perusahaan
penerbitan buku yang berdiri sejak tahun 1982, telah berperan aktif dalam
peningkatan mutu pendidikan nasional dengan menerbitkan banyak buku-
buku pelajaran mulai dari jenjang Taman Kanak-kanak (TK) sampai Sekolah
Menengah Umum (SMU). Berbagai program yang dicanangkan pemerintah
untuk menerbitkan buku, khususnya Kementrian Pendidikan Nasional dan
Agama secara aktif diikuti oleh PT Intan Pariwara. Produkproduk PT Intan
Pariwara kini telah sampai di berbagai kota seluruh Indonesia diantaranya
Aceh, Medan, Lampung, Jakarta, Tegal, Cilacap, Surabaya, Denpasar dan
untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3. Oleh karena itu,
perusahaan dituntut untuk terus mempertahankan mutu produk agar dapat
meningkatkan kepuasan konsumen, serta untuk menghadapi pesaing,
diantaranya Erlangga, Yudhistira, Tiga Serangkai, Gravindo dan Ganesha
(Rafick, 2006).

PT Intan Pariwara telah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008 pada


tahun 2010, menunjukkan bahwa perusahaan telah menyediakan produk
secara konsisten memenuhi persyaratan pelanggan dan sudah menjalankan
SMM yang diakui secara internasional guna meningkatkan daya saing
produknya. Di lain pihak, perolehan sertifikat ini berpengaruh terhadap
kegiatan sehari-hari yang dikerjakan oleh karyawan. Setiap karyawan
3

diharapkan dapat bekerja dengan baik, sehingga berpengaruh pada


produktivitas kerja karyawan.

1.2. Perumusan masalah `

Persaingan global menuntut perusahaan untuk menghasilkan suatu


produk bermutu agar mempunyai daya saing. ISO 9001:2008 merupakan
standarisasi manajemen mutu yang berlaku secara internasional. Sertifikasi
ISO 9001:2008 yang diterima PT Intan Pariwara bukanlah sesuatu hal yang
didapat dalam sekejap, namun merupakan hasil usaha semua pihak yang ada
dalam suatu organisasi, terutama peran serta SDM.

SDM diharapkan dapat bekerja dengan baik, sehingga berpengaruh


pada produktivitas kerjanya guna mempertahankan sertifikasi ISO yang telah
diperoleh perusahaan, maka dari itu permasalahan yang diteliti adalah :
1. Bagaimana implementasi SMM ISO 9001:2008 di PT Intan Pariwara saat
ini ?
2. Apakah terdapat pengaruh implementasi SMM ISO 9001:2008 terhadap
produktivitas kerja karyawan ?
3. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi keberhasilan implementasi
SMM ISO 9001:2008 dan produktivitas kerja di PT Intan Pariwara ?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Mengkaji implementasi SMM ISO 9001:2008 di PT Intan Pariwara


2. Menganalisis pengaruh implementasi SMM ISO 9001:2008 terhadap
produktivitas kerja karyawan
3. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
implementasi SMM ISO 9001:2008 dan produktivitas kerja di PT Intan
Pariwara

1.4. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada divisi perusahaan yang berkaitan dengan


penerapan ISO 9001:2008 di PT Intan Pariwara.
4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Industri Penerbitan

Penerbit adalah pihak penulis dan penyunting yang menyiapkan


naskah. Penerbit bertugas menerima naskah, mengolahnya (antara lain
menyuntingnya), meminta bantuan percetakan untuk mencetaknya menjadi
buku dalam jumlah tertentu, lalu menyebarkan buku itu melalui toko buku
(Mansoor, 1993).

2.2. Definisi Mutu

Menurut Gaspersz (2003), kata mutu memiliki banyak definisi yang


berbeda dan bervariasi dari konvensional sampai yang lebih strategik.
Definisi konvensional dari mutu biasanya menggambarkan karakteristik
langsung dari suatu produk, seperti performansi (performance), keandalan
(reliability), mudah dalam penggunaan (easy of use), estetika (esthethics).
Mutu juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang menentukan kepuasan
pelanggan dan upaya perubahan ke arah perbaikan terus menerus sehingga
dikenal istilah : Q-MATCH (Quality = Meets Agreed Terms and Changes).

Sejumlah definisi di atas merumuskan bahwa pada dasarnya mutu


mengacu kepada pengertian pokok berikut :
1. Mutu terdiri dari sejumlah keistimewaan produk, baik keistimewaan
langsung maupun keistimewaan atraktif yang memenuhi keinginan
pelanggan dan dengan demikian memberikan kepuasan atas penggunaan
produk itu.
2. Mutu terdiri dari segala sesuatu yang bebas dari kekurangan dan
kerusakan.

Feigenbaum dalam Nasution (2005) menyatakan bahwa mutu adalah


kepuasan pelanggan sepenuhnya (full customer satisfaction). Suatu produk
bermutu, apabila dapat memberi kepuasan sepenuhnya kepada konsumen,
yaitu sesuai dengan apa yang yang diharapkan konsumen atas suatu produk.
Mutu menurut Deming dalam Nasution (2005) adalah kesesuaian dengan
kebutuhan pasar, atau konsumen. Perusahaan harus benar-benar dapat
5

memahami apa yang dibutuhkan konsumen atas suatu produk yang akan
dihasilkan.

2.3. TOTAL QUALITY MANAGEMENT

Persaingan global sekarang ini menuntut perusahaan menghasilkan


mutu barang, atau jasa yang sesuai dengan keinginan pelanggan, sehingga
dapat memenangkan persaingan. Total Quality Management (TQM)
merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk
memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terusmenerus atas
produk, jasa, tenaga kerja, proses dan lingkungan.
Menurut Hessel dalam Nasution (2005), konsep TQM mengandung
tiga (3) unsur, yaitu :
1. Strategi nilai pelanggan
Nilai pelanggan adalah manfaat yang dapat diperoleh pelanggan atas
penggunaan barang/jasa yang dihasilkan perusahaan dan pengorbanan
pelanggan untuk memperolehnya. Strategi ini merupakan perencanaan
bisnis untuk memberikan nilai bagi pelanggan, termasuk karakteristik
produk, cara penyampaian, pelayanan dan sebagainya.
2. Sistem organisasional
Sistem organisasional berfokus pada penyediaan nilai bagi pelanggan.
Sistem ini mencakup tenaga kerja, material, mesin/teknologi proses,
metode operasi dan pelaksanaan kerja, aliran proses kerja, arus informasi
dan pembuatan keputusan.
3. Perbaikan mutu berkelanjutan
Perbaikan mutu diperlukan untuk menghadapi lingkungan eksternal yang
selalu berubah, terutama perubahan selera pelanggan. Konsep ini menuntut
adanya komitmen untuk melakukan pengujian kualitas produk secara
berkelanjutan. Dengan perbaikan mutu berkelanjutan, akan dapat
memuaskan pelanggan.

2.4. SERTIFIKASI ISO 9000

Sertifikasi ISO (Internasional Standard Organization) adalah bukti


kepercayaan lembaga penilai berskala internasional terhadap manajemen
6

suatu lembaga/institusi/perusahaan (Umar, 2003). Menurut Nasution (2005)


ISO merupakan organisasi internasional khusus dalam hal standarisasi. ISO
9000 merupakan standar sistem manajemen mutu (SMM) internasional,
karena ISO 9000 memuat persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh
sistem manajemen dalam menghasilkan suatu produk (barang atau jasa).
Sedangkan ISO 9001 adalah suatu standar yang diakui secara internasional,
yang menetapkan persyaratan untuk sistem manajemen mutu dimana suatu
organisasi harus menunjukkan kemampuannya untuk memberikan produk
sesuai persyaratan pelanggan, pedoman hukum dan peraturan yang berlaku.
Faktor-faktor yang memengaruhi ISO 9001:2008 adalah komitmen
manajemen puncak, kebijakan mutu, standar sistem operasional,
dokumentasi, pengendalian dokumen, infrastruktur yang dimiliki perusahaan,
pelatihan karyawan, komunikasi dan koordinasi (Syukur, 2010).

Menurut Nasution (2005) tujuan utama dari ISO 9001:2008 ada tiga
(3), yaitu :
1. Organisasi mencapai dan mempertahankan mutu produk atau jasa yang
dihasilkan, sehingga secara berkesinambungan dapat memenuhi kebutuhan
para pembeli, atau pelanggan.
2. Organisasi memberikan keyakinan kepada pihak manajemennya sendiri
bahwa mutu yang dimaksudkan itu telah dicapai dan dapat dipertahankan.
3. Organisasi memberikan keyakinan kepada pihak pembeli bahwa mutu
yang dimaksudkan itu telah atau akan dicapai dalam produk, atau jasa
yang dijual.
Standar ISO 9000 diperkenalkan tahun 1987 oleh the International
Organisation for Standardisation di Jenewa, Swiss. Standar ISO 9000
didasarkan pada konsep bahwa karakteristik minimun tertentu SMM dapat
distandarisasi, SMM memberikan manfaat kepada pemasok dan pelanggan
dan berfokus pada proses. ISO 9000 juga memuat prosedur pengendalian
manajemen yang didalamnya termasuk pendokumentasian proses disain,
produksi dan distribusi untuk menghasilkan produk dan layanan yang sesuai
dengan kebutuhan pelanggan (Purnama, 2005)
7

8.4.1 STRUKTUR STANDAR ISO 9000

Menurut Purnama (2005) terdapat lima (5) bagian dari standar ISO
9000, yaitu :
a. Seri ISO 9000: SMM dan penjamin mutuPanduan untuk
pemilihan dan penggunaan standar. Standar ini dapat digunakan
oleh perusahaan-perusahaan yang perlu memberikan jaminan
kepada pelanggan bahwa persyaratan tertentu yang diminta telah
terpenuhi semuanya, mulai dari perancangan (desain) sampai
pelayanan.
b. ISO 9001: Model sistem mutuModel untuk penjaminan mutu
dalam organisasi menyangkut proses perancangan (desain),
pengembangan, produksi, instalasi dan pelayanan. Standar ini
cocok digunakan khususnya oleh perusahaan manufaktur yang
merancang dan membuat produk sendiri.
c. ISO 9002: Model sistem mutu-Model untuk penjaminan mutu
organisasi menyangkut proses instalasi, tidak termasuk
perancangan (desain) dan pengembangan. Setelah perancangan
(desain) dan spesifikasi ditentukan baik secara internal atau dari
pelanggan, model ini digunakan untuk memperlihatkan
kemampuan dalam produksi dan instalasi. Standar ini cocok
digunakan oleh perusahaan yang menghasilkan produk yang
spesifikasinya ditentukan pihak lain.
d. ISO 9003: Model sistem mutu-Model untuk penjaminan mutu
dalam organisasi menyangkut proses inspeksi akhir dan pengujian
kesesuaian produk dengan persyaratan yang ditetapkan. Model ini
digunakan untuk memperlihatkan kemampuan inspeksi dan
pengujian, jika produknya dipasok oleh suatu perusahaan
pemanufaktur. Standar ini khusus digunakan oleh badanbadan
seperti laboratorium pengujian, pusat kalibrasi dan distribusi
peralatan yang melakukan pemeriksaan dan pengujian produk-
produk yang dipasok.
8

4. ISO 9004: Unsur-unsur manajemen mutu dan sistem mutu


Panduan yang berkaitan dengan organisasi. ISO 9004 tidak
dimaksudkan untuk kepentingan kontraktual, tetapi merupakan
suatu dokumen untuk kepentingan internal organisasi.
Tabel 1. Perbandingan Persyaratan ISO 9001, 9002 dan 9003
No Persyaratan ISO ISO ISO
9001 9002 9003
1 Tanggungjawab manajemen
2 Sistem mutu
3 Tinajuan kontrak
4 Pengendalian desain
5 Pengendalian dokumen dan data
6 Pembelian
7 Pengendalian produk yang dipasok oleh
pelanggan
8 Identifikasi dan kemampuan penelusuran
produk
9 Pengendalian proses
10 Inspeksi dan pengujian
11 Inspeksi, pengukuran dan peralatan
pengujian
12 Inspeksi dan status pengujian
13 Pengendalian terhadap produk yang tidak
sesuai
14 Tindakan koreksi
15 Penanganan, penyimpanan, pengepakan,
dan pengiriman
16 Pengendalian catatan mutu
17 Audit mutu internal
18 Pelatihan
19 Pelayanan
20 Teknik-teknik statistik
Sumber : Chatab dalam Purnama, 2005.

2.4.2 ISO 9001:2008

ISO 9001:2008 adalah suatu standar internasional untuk SMM.


ISO 9001:2008 menetapkan persyaratan-persyaratan dan penilaian dari
suatu SMM. ISO 9001:2008 bukan merupakan standar produk, karena
tidak menyatakan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh
sebuah produk (barang atau jasa). ISO 9001:2008 hanya merupakan
standar SMM. Namun, diharapkan bahwa produk yang dihasilkan dari
suatu SMM internasional, akan bermutu baik (memenuhi standar),
9

sehingga dapat disimpulkan bahwa ISO 9001:2008 adalah prosedur


terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk manajemen sistem,
yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk
(barang atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu, dimana
kebutuhan atau persyaratan tertentu tersebut ditentukan atau di
spesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi (Syaffa, 2008)

Pada dasarnya seri ISO 9001:2000 dengan ISO 9001:2008 tidak


terdapat perubahan yang nyata. Perubahan yang mendasar dari ISO
9001:2000 ke ISO 9001:2008 adalah sasaran mutu lebih terinci,
persyaratan kompetensi, lebih fokus pelanggan, menekankan pada
perbaikan berkesinambungan serta telah disesuaikan dengan ISO 14001
dan sistem manajemen yang lain (Setyawan, 2010)
Langkahlangkah penerapan ISO 9001:2008 (Setyawan, 2010) :
1. Penetapan komitmen dari manajemen puncak
2. Pembentukan Tim ISO 9001:2008
3. Pelatihan kesadaran Mutu dan dokumentasi
4. Identifikasi proses bisnis
5. Disain sistem dan pendokumentasian
6. Penerapan sistem manajemen ISO 9001:2008
7. Pelatihan audit internal
8. Pelaksanaan audit internal
9. Tinjauan manajemen
10. Sertifikasi

2.4.3 Manfaat ISO 9001:2008 (Syaffa, 2008)

a. Meningkatkan kepercayaan pelanggan


b. Jaminan mutu produk dan proses
c. Meningkatkan produktivitas perusahaan
d. Meningkatkan motivasi, moral dan kinerja karyawan
e. Sebagai alat analisa pesaing perusahaan
f. Meningkatkan hubungan saling menguntungkan dengan pemasok
g. Meningkatkan cost efficiency dan keamanan produk
10

h. Meningkatkan komunikasi internal


i. Meningkatkan citra positif perusahaan
j. Sistem terdokumentasi
k. Media untuk pelatihan dan pendidikan

2.5 PRODUKTIVITAS

Menurut Nasution (2005), produktivitas merupakan rasio antara hasil


kegiatan (output) dan segala pengorbanan (input) dalam menghasikan sesuatu.
Dalam memanfaatkan SDM secara optimal untuk peningkatan produktivitas
diperlukan struktur organisasi yang baik dan jelas, peningkatan mutu SDM dan
keterlibatan total karyawan, serta keterpaduan dari seluruh kegiatan
perusahaan.

Produktivitas merupakan perbandingan antara hasil yang dapat dicapai


dengan keseluruhan sumber daya yang dipergunakan per satuan waktu.
Peningkatan produktivitas tenaga kerja merupakan sasaran strategik, karena
peningkatan produktivitas sangat tergantung pada kemampuan tenaga manusia
yang memanfaatkannya. Faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja
adalah pendidikan, keterampilan, disiplin, motivasi, jaminan sosial, sarana
produksi, sikap dan etika kerja, tingkat penghasilan, lingkungan dan iklim
kerja, teknologi dan kesempatan berprestasi.
Faktor yang mempengaruhi produktivitas karyawan perusahaan dapat
digolongkan pada tiga (3) kelompok menurut Simanjuntak dalam Sumarsono
(2003), yaitu :
1. Mutu dan kemampuan fisik karyawan yang dipengaruhi oleh tingkat
pendidikan, latihan, motivasi kerja, etos kerja, mental dan kemampuan
fisik karyawan bersangkutan.
2. Sarana pendukung kerja mencakup lingkungan kerja dan kesejahteraan
tenaga kerja.
3. Supra sarana meliputi kebutuhan pemerintah, hubungan industrial dan
kemampuan dalam mencapai sistem kerja optimal.

Sinungan (2008) menyatakan bahwa faktorfaktor produktivitas yaitu


kemauan kerja tinggi, kemampuan kerja sesuai dengan isi kerja, lingkungan
11

kerja yang nyaman, penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup


minimun, jaminan sosial yang memadai, kondisi kerja manusiawi dan
hubungan kerja harmonis.

2.6. Structural Equation Modelling (SEM)

2.6.1 Definisi SEM

SEM adalah teknik statistik multivariat yang merupakan


kombinasi antara analisis faktor dan analisis regresi (korelasi) yang
bertujuan untuk menguji hubungan-hubungan antar peubah yang ada
pada sebuah model, baik antar indikator atau konstruknya ataupun
hubungan antara konstruknya (Santoso, 2007). Structural Equation
Modeling merupakan hubungan kausal dan dinilai dapat mengatasi
kelemahan dalam model regresi maupun jalur path. Salah satu kelebihan
SEM tersebut adalah dapat mengukur suatu hubungan yang tidak bisa
diukur secara langsung (Ghozali dan Fuad, 2005).

Penggunaan SEM sebagai alat statistik sangat bermanfaat bagi


para peneliti karena untuk membenarkan adanya kausalitas teoritis
melalui uji data empirik, selain itu SEM berguna sekali pada seluruh
bidang ilmu sosial seperti ekonomi, sosiologi, anthropologi, psikologi,
dan lain sebagainya.

2.6.2 Peubah-peubah dalam SEM (Wijayanto, 2008)

a. Peubah Laten atau konstruk laten adalah konsep abstrak. Peubah laten
hanya dapat diamati secara tidak langsung dan tidak sempurna melalui
efeknya pada peubah teramati. SEM mempunyai dua jenis (2) peubah
laten yaitu eksogen dan endogen. Peubah eksogen adalah peubah yang
nilainya ditentukan diluar model. Sedangkan peubah endogen adalah
peubah yang nilainya ditentukan dari dalam model.

b. Peubah Teramati atau peubah terukur adalah peubah yang dapat


diamati atau dapat diukur secara empiris dan sering disebut sebagai
indikator.
12

2.6.3 Model-Model dalam SEM (Wijayanto, 2008)

a. Model Struktural menggambarkan hubungan-hubungan yang ada


diantara peubah-peubah laten. Persamaan model struktural secara
umum dituliskan sebagai berikut :
= B+ + ...............................................................................(1)
dimana:
= vektor peubah laten endogen berukuran m x 1
B= matriks koefisien peubah endogen () berukuran m x m
= matriks koefisien peubah laten eksogen () berukuran m x n
=vektor peubah laten eksogen berukuran n x 1
=vektor sisaan acak hubungan antara dengan berukuran m x 1
dengan m= banyaknya peubah laten endogen
n= banyaknya peubah laten eksogen
b. Model pengukuran menghubungkan peubah laten dengan peubah-
peubah teramati melalui model pengukuran berbentuk analisis faktor.
Terdapat dua persamaan (2) yang digunakan untuk menjelaskan model
pengukuran untuk y dan model pengukuran x.
Model persamaan pengukuran untuk y :
=y + .....................................................................................(2)
Model persamaan pengukuran untuk x:
X=x + .....................................................................................(3)
Dimana :
: vektor peubah endogen yang dapat diamati berukuran p x 1
X : vektor eksogen yang dapat diamati berukuran q x 1
y : matriks koefisien regresi antara y terhadap berukuran p x m
x : matriks koefisien regresi antara x terhadap berukuran q x n
: vektor sisaan pengukuran terhadap y berukuran p x1
: vektor sisaan pengukuran terhadap x berukuran q x 1
dengan p = banyaknya indikator bagi peubah laten endogen
q = banyaknya indikator bagi peubah laten eksogen
Dengan asumsi persamaan model struktural adalah :
1) tidak berkorelasi dengan
13

2) tidak berkorelasi dengan


3) tidak berkorelasi dengan
4) , , dan tidak saling berkorelasi

2.6.4 Tahapan dalam prosedur SEM menurut Bollen dan Long dalam
Wijayanto (2008)

a. Spesifikasi model
Tahap ini berkaitan dengan pembentukan model awal persamaan
struktural, sebelum dilakukan estimasi. Spesifikasi model meliputi
aktivitas mendefinisikan peubah laten, mendefinisikan peubah
teramati dan mendefinisikan hubungan antara peubah laten dengan
peubah teramati.
b. Identifikasi
Tahap ini berkaitan dengan pengkajian tentang kemungkinan
diperolehnya nilai yang unik untuk setiap parameter yang ada di
dalam model dan kemungkinan persamaan simultan tidak ada
solusinya. Tahapan identifikasi dimaksudkan untuk menjaga agar
model yang dispesifikasikan bukan merupakan model yang under
identified atau unidentified.
c. Estimasi
Tahap ini berkaitan dengan estimasi terhadap model untuk
menghasilkan nilai-nilai parameter dengan menggunakan salah satu
metode estimasi yang tersedia.
d. Uji kecocokan
Tahap ini berkaitan dengan pengujian kecocokan antara model
dengan data.
e. Respesifikasi.
Tahap ini berkaitan dengan respesifikasi model berdasarkan atas
hasil uji kecocokan tahap sebelumnya. Pelaksanaan respesifikasi
sangat tergantung kepada strategi pemodelan yang digunakan.
14

2.6.5 Ukuran Kesesuaian Model

Ukuran-ukuran yang dapat dijadikan pedoman untuk mendapatkan


model yang sesuai dalam SEM, antara lain :
a. Statistik Khi-kuadrat (2)
Mengikuti uji statistik yang berkaitan dengan persyaratan nyata,
semakin kecil, semakin baik.
b. p-value
p-value diharapkan lebih besar dari 0,05, atau 0,1, yaitu uji tidak
nyata, maka matriks input dan estimasi tidak berbeda, maka model
yang diajukan layak.
c. Goodness of Fit Indices (GFI)
GFI merupakan suatu ukuran mengenai ketepatan model dalam
menghasilkan matriks peragam observasi. Nilai ini harus berkisar
antara 0-1, dimana nilai lebih tinggi adalah lebih baik. Nilai GFI
yang lebih besar dari 0,9 menunjukkan fit suatu model yang baik.
d. Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI)
AGFI adalah sama seperti GFI, tetapi telah menyesuaikan pengaruh
degrees of freedom pada suatu model. Nilai AGFI sebesar 1, berarti
bahwa model memiliki perfect fit. Sedangkan model fit adalah yang
memiliki nilai AGFI 0,9.
e. Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA)
RMSEA mengukur penyimpangan nilai parameter pada suatu
model dengan matriks peragam populasinya. Nilai RMSEA yang
kurang dari 0,05 mengindikasikan adanya model fit, dan nilai
RMSEA yang berkisar 0,08 menyatakan bahwa model memiliki
perkiraan kesalahan yang dapat diterima. Sedangkan sampai
dengan 0,1 menyatakan bahwa model memiliki fit yang cukup,
RMSEA lebih besar dari 0,1 menggambarkan model fit yang sangat
jelek.
15

f. CN (Critical Number)

Nilai CN 200 menunjukkan ukuran contoh mencukupi untuk


digunakan mengestimasi model. Kecocokan yang baik, atau
memuaskan.

2.7 Penelitian Terdahulu yang Relevan

Apriyanti (2009) melakukan penelitian berjudul Analisis Pengaruh


Sertifikasi ISO 9001:2000 terhadap Kinerja Perusahaan Jasa (Studi Kasus di
PT Jamsostek Persero Cabang Bandung I) dengan Important Performance
Analysis (IPA) dan Korelasi Pearson (Pearson Product Moment Correlation).
Hasilnya menjelaskan bahwa perolehan sertifikasi ISO 9001:2000 memberi
pengaruh perbaikan terhadap kinerja di PT Jamsostek Bandung I. Penerapan
ISO membuat kinerja perusahaan lebih terstruktur, terdokumentasi, telah
memiliki Standardisasi Operasional Perusahaan (SOP) dan telah melakukan
tinjauan manajemen setiap satu tahun sekali sebagai wujud dari usaha
perusahaan dalam melakukan perbaikan berkesinambungan.

Wulandari (2009) melakukan penelitian berjudul Kajian Penerapan


Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada PT Unitex Tbk, Bogor.
Faktor-faktor yang menjadi permasalahan dalam penerapan SMM ISO
adalah SMM, tanggung jawab manajemen, manajemen sumber daya, realisasi
produk, serta perbaikan, analisis dan peningkatan. Permasalahan tersebut
dianalisis dengan menggunakan metode proses hirarki analitik (AHP). Dari
hasil analisis yang harus dilakukan perusahaan adalah memperbaiki sistem
informasi.
Maulana (2011) melakukan penelitian mengenai Analisis Penerapan
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pada Kantor Manajemen Mutu
Institut Pertanian Bogor. Dengan AHP diketahui bahwa unsur-unsur yang
ada dalam penerapan SMM ISO 9001:2008 menurut hirarki penyusunannya
adalah SMM, tanggungjawab manajemen, manajemen sumber daya, realisasi
produk, serta perbaikan, analisis dan peningkatan. Dari hasil analisis tindakan
yang dilakukan berupa Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) dan diklat.
16

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Persaingan yang semakin ketat pada industri percetakan dan


penerbitan buku membuat PT Intan Pariwara untuk membakukan produk
buku yang dihasilkan agar dapat bersaing di pasar global. ISO 9000 telah
diterima secara luas sebagai acuan SMM dan penjaminan mutu. PT Intan
Pariwara adalah salah satu perusahaan yang mendapatkan sertifikasi
standar ISO 9001:2008. Implementasi ISO 9001:2008 akan berdampak
baik bagi perusahaan apabila disertai dengan peningkatan produktivitas
karyawan. Konsep pemikiran penelitian ini diawali dengan mengetahui
bagaimana penerapan ISO 9001:2008 di PT Intan Pariwara. Langkah
selanjutnya akan dilakukan identifikasi faktor-faktor untuk mengetahui
pengaruh ISO 9001:2008 dengan produktivitas kerja karyawan. SMM ISO
9001:2008 dipengaruhi oleh komitmen manajemen puncak, kebijakan
mutu, standar sistem operasional, dokumentasi, pengendalian dokumen,
infrastruktur yang dimiliki perusahaan, pelatihan karyawan, komunikasi
dan koordinasi (Syukur, 2010)
Faktor yang memengaruhi produktivitas menurut Sinungan (2008)
adalah kemauan kerja, kemampuan kerja, lingkungan kerja nyaman,
penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup minimun, jaminan
sosial memadai, kondisi kerja manusiawi dan hubungan kerja harmonis.
Seluruh faktor yang mempengaruhi ISO 9001:2008 dan produktivitas
karyawan adalah peubah inidikator. Kemudian melakukan analisis
pengaruh peubah laten bebas (ISO 9001:2008) terhadap peubah laten
terikat (produktivitas kerja karyawan) dengan menggunakan analisis SEM
dengan bantuan software LISREL 8.30 untuk memberikan masukan bagi
perusahaan dalam menentukan kebijakan manajemen yang tepat berkaitan
dengan pelaksanaan ISO 9001:2008. Dari uraian tersebut, maka kerangka
pemikiran penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.
17

PT Intan Pariwara

Penerapan ISO
9001:2008

Faktor-faktor ISO 9001:2008 Faktor-faktor Produktivitas kerja


1. Komitmen manajemen karyawan
puncak 1. 1. Kemauan kerja
2. Kebijakan mutu 2. 2. Kemampuan kerja
3. Standar sistem operasional 3. 3. Lingkungan kerja nyaman
4. Dokumentasi 4. 4. Penghasilan
5. Pengendalian dokumen 5. 5. Jaminan sosial
6. Infrastruktur yang dimiliki 6. 6. Kondisi kerja manusiawi
perusahaan 7. 7. Hubungan kerja harmonis
7. Pelatihan karyawan
8. Komunikasi dan koordinasi

Pengaruh ISO 9001:2008 terhadap


produktivitas kerja karyawan

Masukan bagi perusahaan dalam


menentukan kebijakan manajemen
yang tepat terkait ISO 9001:2008

Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian


18

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT Intan Pariwara kantor pusat yang


berada di jalan Ki Hajar Dewantoro kotak pos 111, Klaten, Jawa Tengah.
Pemilihan lokasi penelitian dilakukan berdasarkan kesengajaan dengan
pertimbangan bahwa perusahaan ini salah satu penerbitan besar di
Indonesia dan masih bertahan hingga sekarang sejak berdiri pada tahun
1982. Selain itu PT Intan Pariwara merupakan perusahaan penerbitan buku
yang sudah mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008. Waktu penelitian
dilaksanakan pada bulan Januari Februari 2012.

3.2. Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder. Data primer diperoleh dengan cara wawancara dan pengisian
kuesioner (Lampiran 1) dengan pihakpihak terkait. Data sekunder
diperoleh dari studi pustaka, dokumen perusahan yang berkaitan dengan
penelitian, literatur yang dianggap sesuai dengan penelitian dan hasil
penelitian terdahulu. Jenis dan sumber data dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Jenis dan sumber data penelitian


Jenis data Sumber data
1. Data primer Responden
Staf/karyawan
2. Data sekunder Arsip perusahaan
Gambaran perusahaan Dokumen yang dimiliki
Tinjauan pustaka perusahaan
Studi pustaka dan internet

Penyebaran kuesioner dilakukan dengan metode penarikan contoh


Non probability sampling, yaitu Purposive sampling yang penetapan
contohnya berdasarkan kriteria yang ditetapkan peneliti (Umar, 2005).
Sedangkan penentuan jumlah sampel didasarkan pada pendapat Ding et
al. dalam Ghozali dan Fuad (2005), bahwa ukuran contoh 100-150
merupakan ukuran contoh minimum dalam menggunakan SEM.
19

Skala pengukuran yang digunakan untuk setiap jawaban yang


diberikan responden adalah menurut skala Likert, yaitu pemberian skala
dengan 5 kategori seperti SS (sangat setuju), S (setuju), KS (kurang
setuju), TS (tidak setuju), STS (sangat tidak setuju). Isi kuesioner meliputi
faktor-faktor yang memengaruhi implementasi ISO 9001:2008 dan faktor-
faktor yang memengaruhi produktivitas kerja karyawan.

3.3. Pengolahan dan Analisis data

3.3.1 Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu


kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh kuesioner tersebut. Jadi, uji validitas dimaksudkan untuk
mengetahui sejauhmana ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam
melakukan fungsi ukurnya. Pengukuran tingkat validitas dalam
penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan korelasi antara
skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau peubah.
Dalam hal ini melakukan korelasi masing masing skor
pertanyaan dengan total skor , dengan hipotesa :
H0 : tidak terdapat korelasi antara skor butir pertanyaan
dengan total skor peubah ( Sig > alpha )
H1 : terdapat korelasi antara skor butir pertanyaan dengan
total skor peubah (Sig < alpha)
Langkah-langkah mengukur validitas (Umar, 2002) adalah :
a. Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur.
b. Melakukan uji coba pengukur tersebut pada sejumlah responden,
minimal 30 orang, sehingga distribusi skor (nilai) akan lebih
mendekati kurva normal.
c. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.
d. Menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing
pernyataan dengan skor total memakai rumus korelasi Pearson
product moment berikut :
20

n XY X Y
rxy ..........................(4)
n X X n Y Y
2 2 2 2

Keterangan :
rxy = Korelasi antar X dan Y
n = Jumlah responden
X = Skor masing-masing pertanyaan dari setiap responden
Y = Skor total semua pertanyaan dari setiap responden
Uji validitas dilakukan pada 36 responden dimana nilai yang
dihitung dinyatakan sahih, apabila nilai sig < alpha. Pengujian
validitas diolah dengan menggunakan Software Statistical Package
for Social Science (SPSS) 16 for windows.
3.3.2 Uji reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan tingkat
kestabilan data hasil pengukuran dengan teknik alpha cronchbach
berikut :

k
2

r11 1 ..................................................................(5)
k 1 1
2

Keterangan : r11 = Reliabilitas instrumen


K = Banyaknya butir pertanyaan

2
= Jumlah ragam butir

12 = Jumlah ragam total


Untuk mencari nilai ragam digunakan rumus berikut :

X 2

X 2

n
2 ..................................................................(6)
n
Keterangan : n = Jumlah responden
X = Nilai skor yang dipilih

Uji reliabilitas dilakukan pada 36 responden, dimana kuesioner


dinyatakan reliabel, jika mempunyai nilai koefisien alpha yang lebih
21

besar dari 0,6. Pengujian reliabilitas diolah dengan menggunakan


Software SPSS 16 for windows.
3.3.3 SEM
Analisis data SEM digunakan untuk menjelaskan pengaruh
antara implementasi ISO 9001:2008 terhadap produktivitas kerja
karyawan. Selain itu, analisis data juga digunakan untuk mengetahui
faktor paling dominan dari ISO 9001:2008 yang mempengaruhi
produktivitas kerja karyawan. Langkah-langkah SEM dalam penelitian
ini adalah :
a. Konseptualisasi model (pengembangan model berbasis teori dan
konsep)
Pada tahap ini dilakukan telaah teori yang mendalam tentang
pengaruh implementasi ISO 9001:2008 terhadap produktivitas
kerja karyawan serta ditentukan peubah laten dan peubah teramati
berdasarkan teori.
b. Penyusunan diagram alur (path diagram construction)
Pada tahap ini peubah laten dan peubah teramati dibentuk dalam
diagram path, agar lebih mudah memahami hubungan antar
peubah.
c. Konversi diagram path ke model struktural
Pada tahap ini model struktural dan model pengukuran
digambarkan lebih jelas.
d. Memilih matriks input
Pada tahap ini matriks input dipilih dan dimasukkan ke dalam
perhitungan.
e. Penilaian model fit
Pada tahap ini matriks input diolah kemudian diperoleh nilai
goodness of fit index dari model. Kriteria penilaian model fit
seperti diuraikan dalam Bab 2.
22

f. Intepretasi model
Pada tahap ini dilakukan intepretasi model yaitu melihat besarnya
pengaruh atau kontribusi peubah teramati terhadap peubah laten
dan besarnya pengaruh antar peubah laten.
Analisis data menggunakan SEM dengan peubah laten
bebas adalah ISO 9001:2008 () yang memiliki indikator berikut :
X1 = Komitmen manajemen puncak
X2 = Kebijakan mutu
X3 = Standar sistem operasional
X4 = Dokumentasi
X5 = Pengendalian dokumen
X6 = Infrastruktur yang dimiliki perusahaan
X7 = Pelatihan karyawan
X8 = Komunikasi dan koordinasi
Indikator dari peubah X1 sampai X8 dikorelasikan dengan peubah
laten terikat, yaitu produktivitas kerja karyawan () dengan
indikator berikut :
Y1= Kemauan kerja
Y2= Kemampuan kerja
Y3= Lingkungan kerja yang nyaman
Y4= Penghasilan yang memenuhi kebutuhan hidup minimun
Y5=Jaminan sosial
Y6=Kondisi kerja yang manusiawi
Y7=Hubungan kerja
Proses analisis data masing-masing peubah dengan
menggunakan software LISREL 8.30. Model SEM pengaruh
implementasi ISO 9001:2008 terhadap produktivitas karyawan
disajikan pada Gambar 2.
23

X1
Y1
X2
Y2
ISO
X3 Produktivitas
9001:2008
kerja ( Yj )
( Xi )
Y3
X4

Y4
X5

X6 Y5

Y6
X7

X8 Y7

Dimana :

i = 1,2,3,4,5,6,7,8

j = 1,2,3,4,5,6,7

Gambar 2. Diagram lintas kerangka pengaruh implementasi ISO


9001:2008 terhadap produktivitas kerja karyawan
24

Perumusan Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

H1 : Terdapat pengaruh positif dan nyata penerapan ISO 9001:2008 terhadap


produktivitas kerja karyawan di PT Intan Pariwara
H2 : Terdapat pengaruh positif dan nyata antara komitmen manajemen puncak,
kebijakan mutu, standar sistem operasional, dokumentasi, pengendalian
dokumen, infrastruktur yang dimiliki perusahaan, pelatihan karyawan,
komunikasi dan koordinasi secara bersama-sama terhadap sistem
manajemen mutu ISO 9001:2008.
H3 : Terdapat pengaruh positif dan nyata kemauan kerja, kemampuan kerja,
lingkungan kerja yang nyaman, penghasilan yang dapat memenuhi
kebutuhan hidup minimun, jaminan sosial memadai, kondisi kerja
manusiawi dan hubungan kerja harmonis secara bersama-sama terhadap
produktivitas karyawan.
25

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Kondisi Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Perusahaan

PT Intan Pariwara pada mulanya adalah toko buku dan alat tulis
bernama Sumber Kawruh yang didirikan oleh Bapak Suwito terletak di
jalan Pemuda, Klaten. Usaha toko buku ini berkembang sehingga pada
tahun 1969 Bapak Suwito mencoba menerbitkan sendiri beberapa buku
pelajaran. Tanggapan yang positif dari pasar membuat Bapak Suwito
untuk lebih serius mendalami bidang penerbitan. Toko buku Sumber
Kawruh akhirnya menjadi perusahaan perorangan.
Bukubuku terbitan Sumber Kawruh mulai digunakan di Jawa
Tengah terutama daerah eks-Karesidenan Surakarta. Kemudian
perusahaan pun melakukan pengembangan usaha ke provinsi-provinsi
lainnya. Pada saat itu penerbitan masih merupakan badan usaha
perorangan dengan sembilan karyawan dan berlokasi dirumah Bapak
Suwito di jalan Cempaka 40, Klaten. Naskah-naskah yang sudah diedit
lalu dikirim ke percetakan diluar kota Klaten untuk dicetak, karena
belum memiliki mesin cetak sendiri.
Pada tanggal 3 November 1976 unit bisnis perusahaan
dipisahkan untuk mempermudah sistem pengendalian manajemen. Unit
bisnis penerbitan diberi nama penerbit Intan yang beralamatkan di jalan
Bhayangkara II/20 dengan luas tanah 25.641 m2. Seiring dengan
perkembangan bisnis perusahaan maka pada tahun 1978 penerbit Intan
beralih dari perusahaan perorangan menjadi persekutuan komanditer
(CV). Nama CV Intan disahkan dengan akta notaris 12/78 tanggal 20
Juli 1978. Tanggal 8 November 1982 CV Intan diubah menjadi PT
Intan Pariwara dan resmi berdiri sebagai perusahaan penerbitan
berskala nasional. Intan Pariwara mempunyai arti, Intan adalah permata
yang indah, berkilau, bernilai tinggi dan tahan benturan, sehingga
diharapkan perusahaan mampu bertahan dalam berbagai situasi
26

persaingan bisnis. Nama ini dipilih karena mudah dibaca, dikenal dan
diingat. Sedangkan Pariwara berarti penyebar informasi pendidikan dan
ilmu pengetahuan kemana-mana dan luas . Oleh karena itu, pada tahun
1984 PT Intan Pariwara pindah di jalan Beringin yang sekarang
menjadi jalan Ki Hajar Dewantara PO BOX 111, Klaten, dengan luas
tanah 3,5 ha. Pada tahun 1992 Intan Pariwara menjadi sponsor
tunggal olimpiade fisika tingkat dunia di Amerika Serikat. Buku-buku
terbitan PT Intan Pariwara Grup telah mendapatkan pengesahan dari
Departemen Pendidikan Nasional melalui SK Dirjen Dikdasmen No.
455/C/Kep/LK/2004 dan No. 505/C/Kep/LK/2004 untuk jenjang SD
dan Permendiknas No. 26 Tahun 2005 untuk jenjang SMA. Sekarang
PT Intan Pariwara terletak di Jalan Ki Hajar Dewantara, Klaten Utara,
Kotif Klaten 57438, Kotak Pos 111, Telp. (0272) 322441, Fax. (0272)
322607 serta sudah memiliki 140 kantor perwakilan di seluruh
Indonesia.
4.1.2 Visi dan Misi PT Intan Pariwara
1. Visi PT Intan Pariwara
Ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dengan menyediakan sarana
pendidikan bermutu.
2. Misi PT Intan Pariwara
Menerbitkan buku ilmu pengetahuan dengan harga terjangkau.
3. Kredo atau Filosofi PT Intan Pariwara
Mari bersama Intan Pariwara mencerdaskan bangsa.
4.1.3 Produk PT Intan Pariwara
Buku pelajaran dari tingkat Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar
(SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah
Umum (SMU). Buku-buku tersebut antara lain buku pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN), Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, Matematika, Agama Islam, Agama Kristen, Agama Katolik,
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Seni Musik, buku evaluasi seluruh
bidang studi, buku-buku pengayaaan dan referensi.
27

4.1.4 Jaringan Perusahaan PT Intan Pariwara

PT Intan Pariwara telah menjalin kerjasama sehingga


mempunyai banyak jaringan dengan perusahaan penerbitan buku
lainnya untuk mempertahankan konsistensinya di dunia penerbitan.
Jaringan perusahaan dari PT Intan Pariwara disajikan dalam Tabel 3.

Tabel 3 . Jaringan perusahaan PT Intan Pariwara

PT Pakar Raya (Bandung) Penerbit buku referensi terjemahan


dari luar negeri dan buku pelajaran
Bahasa Inggris SD sampai SMU
PT Sunda Kelapa Pustaka Penerbit buku sains
(Jakarta)
PT Citra Aji Pratama Penerbit buku pelajaran dan
(Yogyakarta) pelengkap (EYD, Atlas, Tabel
matematika)
PT Saka Mitra Kompetensi Penerbit buku sekolah kejuruan
( Klaten) (SMK)
PT Cempaka Putih (Klaten) Penerbit buku ilmu sosial: PPKN,
Sejarah, Ekonomi, Agama,dan buku
pengayaan
PT Apsara Tiyasa Sambada Produk alat tulis sekolah dan alat
(Klaten) peraga
PT Pustaka Insan Madani Penerbit buku-buku Islami
(Yogyakarta)
PT Literatur Media Sukses Penerbit buku pelajaran mendukung
(Jakarta) Ujian Akhir Nasional
PT Macanan Jaya Cemerlang Percetakan
(Klaten)
PT Intan Sejati (Klaten) Percetakan
Sumber : Bagian HRD PT Intan Pariwara, 2011 (a)
28

4.1.5 Struktur Organisasi PT Intan Pariwara


PT Intan Pariwara dipimpin oleh seorang Board of Directors
(BOD), dimana dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh BOD
assistant yang terdiri dari public relation dan legal office, all round
serta corporate secretary. BOD membawahi enam (6) divisi dalam
perusahaan diantaranya adalah finance, accounting, warehouse,
transportation; information and technology; operational production;
business support; marketing dan internal audit. Setiap divisi dipimpin
oleh seorang General Manajer (GM), dimana setiap divisi tersebut
masih terbagi menjadi bagian-bagian tertentu. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Lampiran 2.
4.1.6 Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang dimiliki PT Intan Pariwara terdiri dari
karyawan tetap dan karyawan kontrak. Jumlah karyawan PT Intan
Pariwara dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Jumlah karyawan PT Intan Pariwara bulan Desember
2011
Bagian Karyawan Karyawan Total (orang)
Tetap (orang) Kontrak
(orang)
Board of 1 - 1
Directors
BoD Assistant 11 - 11
Finance, 141 57 198
Accounting,
Warehouse,
Transportation
Information and 14 1 15
Technology
Operational 86 5 91
Production
Bussiness 40 2 42
support
Marketing 71 18 89
Internal audit 4 4 8
Jumlah 368 87 455
Sumber: Bagian HRD PT Intan Pariwara, 2011 (a)
29

4.2. Implementasi SMM ISO 9001:2008

PT Intan Pariwara baru mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008 pada


bulan Desember 2009 dan penerapannya baru terlihat bulan Januari 2010.
Meskipun sebelumnya perusahaan ini belum menerapkan ISO 9001:1994 dan
ISO 9001:2000, namun ISO 9001:2008 yang diterapkan sudah cukup efektif,
karena pelaksanaannya selalu dipantau oleh divisi internal audit. Divisi yang
menerapkan SMM ISO 9001:2008 adalah divisi finance tanpa warehouse dan
transportasi, information and technology, bussiness support, operational
production, dan marketing. Tujuan implementasi SMM ISO 9001:2008 di PT
Intan Pariwara adalah :
1. Memberikan bukti dan jaminan bahwa perusahaan mempunyai SMM dan
produk yang dihasilkan sesuai dengan keinginan pelanggan.
2. Membuat sistem kerja menjadi standar kerja yang terdokumentasi
sehingga memudahkan pelaksanaan pekerjaan.
3. Memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh badan standarisasi
internasional tentang penerapan SMM.
4. Memberikan kerangka dasar untuk memperbaiki mutu produk secara
terus menerus dan berkesinambungan dalam hubungannya dengan
persyaratan SMM.
Implementasi SMM ISO 9001:2008 di PT Intan Pariwara ditandai
dengan adanya manual mutu dan standar sistem operasional kerja yang
didokumentasikan. Manual mutu menjelaskan ruang lingkup SMM ISO
9001:2008 seperti kebijakan mutu, sasaran mutu dan strategi untuk mencapai
sasaran mutu. Sedangkan standar operasional kerja berisi prosedur kerja dan
deskripsi kerja. Pendokumentasian mutu berdasarkan pada kegiatankegiatan
yang dikerjakan setiap hari, seperti pada bagian Human Resource
Development (HRD) dilakukan pendokumentasian mulai dari prosedur
training, rekruitmen, maupun pelaksanaan pelatihan. Tujuan dari
pendokumentasian adalah memudahkan dalam melakukan pengendalian
dokumen, sehingga ketika ditinjau ulang, maka revisi dokumen dapat
teridentifikasi dengan jelas. Selain adanya manual mutu, implementasi ISO
30

9001:2008 di PT Intan Pariwara terkait dengan produktivitas kerja karyawan


terlihat dari jumlah judul buku yang diterbitkan seperti terlihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Jumlah judul buku terbitan PT Intan Pariwara
Tahun Jenis buku Jumlah Total
(judul buku)
2009 (sebelum Buku teks dan 360 624
penerapan ISO evaluasi
9001:2008) Pengayaan dan 264
referensi
2010 (setelah Buku teks dan 474 744
penerapan ISO evaluasi
9001:2008) Pengayaan dan 270
referensi
Sumber : Bagian PPC PT Intan Pariwara, 2011 (b)
Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan jumlah judul
buku yang diterbitkan oleh PT Intan Pariwara sebelum dan sesudah
implementasi ISO 9001:2008. Implementasi SMM ISO 9001:2008 di PT
Intan Pariwara membuat tiga (3) bagian perusahaan memiliki sasaran mutu
dengan target ketercapaian masing-masing seperti pada Tabel 6.
Tabel 6. Sasaran mutu bagian divisi perusahaan PT Intan Pariwara
Bagian Sasaran mutu Rencana Target
Pelaksanaan ketercapaian
(%)
Information Tindakan untuk Memastikan 95
and Technology perbaikan, formulir permintaan
maksimal 2 hari perbaikan diisi
kerja kecuali kasus lengkap, setelah
penggantian pengecekan
hardware menentukan
tindakan perbaikan
yang akan dilakukan
Merespon dengan Memastikan 95
tindakan pertama formulir permintaan
maksimal 10 menit perbaikan diisi
dari permintaan lengkap
perbaikan
31

Lanjutan Tabel 6.
Bagian Sasaran mutu Rencana Target
Pelaksanaan ketercapaian(%)
Customer Respon Menyampaikan 95
service menjawab komplain produk ke
komplain bagian product
konsumen tidak planning control
melebihi 1 x 24 (PPC), kemudian
jam PPC melanjutkan
ke bagian terkait
dengan isi
komplain ;
Menerima jawaban
komplain dari PPC
untuk melanjutkan
ke konsumen.
Pemenuhan Memastikan usulan 80
Human kebutuhan ke BOD segera
Resource karyawan harus dibuat setelah ada
Development dilakukan dua (2) pengajuan dari
(HRD bulan setelah departemen terkait ;
usulan Segera melakukan
penambhan tes karyawan
karyawan apabila usulan
disetujui BOD sudah di- acc oleh
BOD.
Program Berkoordinasi 80
pelatihan tahunan dengan bagian R &
yang dibuat harus D untuk pembuatan
dapat program pelatihan ;
direalisasikan Menyiapkan sarana
dan prasarana
pelatihan
Evaluasi kinerja Membuat form 100
karyawan harus penilaian kinerja
dilakukan karyawan dengan
minimal setahun berkoordinasi
sekali yang akan dengan divisi untuk
dilaksanakan menentukan
pada bulan kualifikasi
Januari hingga kompetensi yang
April dinilai ;
Mensosialisasikan
form penilaian
kinerja karyawan
kepada pimpinan
divisi.
Sumber : Bagian HRD PT Intan Pariwara, 2010
32

Implementasi SMM ISO 9001:2008 menuntut perusahaan untuk


melakukan pelatihan kepada seluruh karyawan, agar dapat dengan mudah
memahami SMM ISO 9001:2008. Pemantauan mengenai pelaksanaan SMM
ISO 9001:2008 di PT Intan Pariwara dilakukan oleh divisi internal audit.
Internal audit melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap kesesuaian
antara manual mutu dengan pelaksanaan SMM di lapang. Meskipun
pelaksanaan SMM ISO 9001:2008 dipantau oleh internal audit, namun masih
terdapat kendala dalam implementasinya, yaitu sulitnya mensosialisasikan
SMM ISO 9001:2008 kepada karyawan perusahaan dan kurangnya kesadaran
dari karyawan tentang pentingnya mutu. Selain itu anggapan bahwa ISO
9001:2008 hanyalah sebagai dokumen untuk pelaksanaanya sesuai dengan
deskripsi kerja masing-masing. Oleh karena itu, hanya beberapa karyawan
yang benar-benar mengerti tentang implementasi ISO 9001:2008.
Manfaat yang dapat diperoleh PT Intan Pariwara dengan
diterapkannya SMM ISO 9001:2008 adalah memberikan jaminan mutu pada
produk yang dihasilkan, sehingga dapat meningkatkan daya saing, serta
menambah kepercayaan dari pihak luar bahwa produk yang dihasilkan sesuai
dengan persyaratan yang telah ditetapkan oleh pelanggan dan peraturan yang
berlaku. Selain itu, dapat mengarahkan karyawan untuk lebih berwawasan
mutu dan menciptakan kejelasan kerja yang membuat pekerjaan menjadi
lebih efisien.

4.3. Pengujian Kuesioner

4.3.1 Uji validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah, atau tidaknya suatu


kuesioner. Suatu kuesiner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner
tersebut. Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh
implementasi ISO 9001:2008 terhadap produktivitas kerja karyawan,
maka dipilih delapan (8) peubah yang merupakan indikator dari SMM
ISO 9001:2008 :
33

1. Komitmen manajemen
2. Kebijakan mutu
3. Standar sistem operasional
4. Dokumentasi
5. Pengendalian dokumen
6. Infrastruktur yang dimiliki perusahaan
7. Pelatihan karyawan
8. Komunikasi dan koordinasi
Dipilih tujuh (7) peubah yang merupakan indikator dari
produktivitas kerja karyawan, yaitu :
1. Kemauan kerja
2. Kemampuan kerja
3. Lingkungan kerja yang nyaman
4. Penghasilan yang memenuhi kebutuhan hidup minimum
5. Jaminan sosial
6. Kondisi kerja manusiawi
7. Hubungan kerja harmonis
Pengujian validitas dari peubah-peubah penelitian menggunakan
korelasi Product Moment dengan bantuan software SPSS 16 for
Windows. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa semua pertanyaan
yang mewakili peubah penelitian adalah valid. Hasil dari pengujian
validitas dapat dilihat pada Lampiran 4.

4.3.2 Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh


mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan . Kuesioner
dinyatakan reliabel apabila nilai dari Alpha-Cronbach lebih dari 0,6
(Sugiyono, 2009). Hasil pengujian reliabilitas yang dilakukan terhadap
36 responden menggunakan Alpha Cronbach dengan bantuan software
SPSS 16 for Windows menyatakan bahwa semua pertanyaan yang
mewakili peubah penelitian adalah andal dapat dilihat pada Lampiran 4.
Pengujian reliabilitas peubah indikator dalam mengukur peubah laten
pada SEM dapat dilakukan dengan menggunakan Composite/Construct
34

Reliability Measure maupun Variance Extracted Measure. Reliabilitas


construct dikatakan baik jika nilai construct reliability 0,70 dan nilai
variance extracted 0,50 (Sitinjak dan Sugiarto, 2006). Pada Lampiran
5 dapat dilihat bahwa seluruh nilai construct reliability dari dua (2)
peubah laten adalah SMM ISO 9001:2008 (89%) dan produktivitas
kerja (82%). Nilai Construct Reliability dari seluruh peubah laten telah
memiliki nilai yang baik, yaitu di atas 70%. Sedangkan nilai
Variance Extract dari SMM ISO 9001:2008 (51%) dan produktivitas
kerja (46%). Meskipun nilai variance extract dari produktivitas kerja
kurang dari 50% namun, nilai peubah laten produktivitas kerja masih
dianggap layak, karena nilainya tidak jauh berbeda.

4.4. Karakteristik Responden

Analisis karakteristik responden penting dilakukan, karena


karakteristik tersebut mempengaruhi kemampuan responden dalam
memahami pertanyaan pada kuesioner. Karakteristik responden ditinjau dari
segi jenis kelamin, tingkat pendidikan, usia, masa kerja dan pengalaman
kerja.

4.4.1 Jenis Kelamin

Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 108 orang terdiri


dari lima (5) divisi, yaitu finance, information and technology,
bussiness support, operational production, dan marketing. Jenis
kelamin dari 108 responden PT Intan Pariwara sebanyak 70% laki-laki
dan 30% perempuan. Hal ini dikarenakan padatnya pekerjaan dan
dibatasi waktu deadline, sehingga perusahaan cenderung menerima
laki-laki daripada perempuan.

4.4.2 Tingkat Pendidikan

Pendidikan 108 responden PT Intan Pariwara dapat dilihat pada


Gambar 3, dimana sebagian besar responden memiliki tingkat
pendidikan SMA (44%) dan yang terkecil berpendidikan S2 (2%). Hal
ini terjadi karena PT Intan Pariwara sengaja melakukan rekruitmen
yang lebih besar kepada lulusan SMA sebagai wujud kepedulian
35

perusahaan kepada anak-anak yang tidak sanggup melanjutkan sekolah


ke jenjang lebih tinggi. Rincian dari tingkat pendidikan responden dapat
dilihat pada Gambar 3.

2%

SMA
39% 44%
D3
S1
S2
15%

Gambar 3. Karakteristik tingkat pendidikan responden

4.4.3 Usia Responden

Usia responden PT Intan Pariwara dapat dilihat pada Gambar 4,


dimana jumlah responden paling banyak berusia antara 26-35 tahun
dan 36-45 tahun, yaitu 41% dan yang terkecil berusia diatas 55 tahun
(2%). Rincian dari usia responden dapat dilihat pada Gambar 4.

3% 2%
13%
<=25
41% 26-35

41% 36-45
46-55
>55

Gambar 4. Karakteristik usia responden

4.4.4 Masa Kerja

Pada Gambar 5 diketahui bahwa masa kerja di atas 10 tahun


menempati posisi paling tinggi (38%) dan masa kerja kurang dari satu
(1) tahun menempati posisi paling rendah (11 %). Hal ini menunjukkan
36

bahwa loyalitas dari karyawan sangat tinggi. Rincian dari masa kerja
responden dapat dilihat pada Gambar 5.

11%

< 1 Tahun
38% 13% 1-3 Tahun
4-5 Tahun
12%
6-10 Tahun
> 10 Tahun
26%

Gambar 5. Karakteristik masa kerja responden

4.4.5 Pengalaman kerja

Gambar 6 menunjukkan bahwa pengalaman kerja pertama responden


menempati posisi paling tinggi (61%). Hal ini semakin menguatkan
bahwa karyawan merasa nyaman bekerja di PT Intan Pariwara sehingga
sampai bertahan lama bekerja di perusahaan ini. Rincian dari
pengalaman kerja responden dapat dilihat pada Gambar 6.

7% Pengalaman Pertama

9% Pengalaman kedua

Pengalaman ketiga
23%
61%
Lebih dari pengalaman
ketiga

Gambar 6. Karakteristik pengalaman kerja responden

4.5 Hasil Analisis SEM

Pada penelitian ini, besarnya pengaruh implementasi ISO 9001:2008


terhadap produktivitas kerja karyawan PT Intan Pariwara dapat diketahui
37

dengan menggunakan teknik SEM yang terdiri dari dua peubah yaitu peubah
laten bebas dan peubah laten tidak bebas. ISO 9001:2008 () merupakan
peubah laten bebas dan produktivitas kerja karyawan () merupakan peubah
laten tidak bebas. Peubah penelitian dan indikator-indikator yang diukur
dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7. Peubah-peubah penelitian


Peubah Indikator yang diukur Nomor Pernyataan
Penelitian
Implementasi ISO Komitmen Manajemen(X1) 1,2,3,4,5,6,7
9001:2008 () Kebijakan Mutu (X2) 8,9,10,11,12,13,14
Standar sistem Operasional (X3) 15,16,17,18
Dokumentasi (X4) 19,20,21
Pengendalian dokumen (X5) 22,23,24
Infrastruktur yang dimiliki 25,26,27
perusahaan (X6)
Pelatihan karyawan (X7) 28,29,30,31
Komunikasi dan koordinasi (X8) 32,33,34,35,36
Produktivitas Kemauan kerja (Y1) 37,38,39,40,41
kerja karyawan Kemampuan kerja (Y2) 42,43,44,45
() Lingkungan kerja nyaman (Y3) 46,47,48,49
Penghasilan yang memenuhi 50,51,52,53
kebutuhan hidup minimum (Y4)
Jaminan sosial (Y5) 54,55,56,57
Kondisi kerja yang manusiawi 58,59,60
(Y6)
Hubungan kerja harmonis (Y7) 61,62,63,64,65

Nilai dari masing-masing pernyataan tiap komponen diambil nilai


totalnya. Pengambilan nilai total ini bertujuan untuk mendapatkan satu (1) angka
yang dapat mewakili setiap peubah indikator yang ada. Selanjutnya nilai tersebut
diolah dengan menggunakan software LISREL 8.30 yang membentuk nilai
estimate model struktural pengaruh implementasi ISO 9001:2008 terhadap
38

produktivitas kerja karyawan PT Intan Pariwara yang dapat dilihat pada Gambar
7.

Gambar 7. Nilai estimate model struktural


Gambar 7 menunjukkan bahwa implementasi ISO 9001:2008 memberikan
pengaruh nyata terhadap produktivitas kerja karyawan 0,82 (82%) dengan nilai t
(Gambar 8) 18,71 pada taraf nyata 5% (> 1,96). Hal ini menunjukkan bahwa
penerapan SMM ISO 9001:2008 akan meningkatkan produktivitas karyawan.
Besarnya pengaruh implementasi ISO 9001:2008 terhadap produktivitas
kerja karyawan dikarenakan responden menilai bahwa implementasi ISO
9001:2008 merupakan salah satu bentuk kesadaran karyawan tentang pentingnya
menghasilkan produk bermutu sesuai dengan persyaratan pelanggan. Hal tersebut
sesuai dengan pendapat Syukur (2010) bahwa implementasi ISO 9001:2008 yang
diikuti dengan komitmen manajemen, adanya kebijakan mutu, standar sistem
operasional, dokumentasi, pengendalian dokumen, pelatihan karyawan,
komunikasi dan koordinasi efektif dapat mendorong tercapainya peningkatan
produktivitas kerja karena adanya kejelasan kerja, sehingga menjadi lebih efisien
waktu dan tenaga. Oleh karena itu, perusahaan perlu meningkatkan efektivitas,
atau mempertahankan pelaksanaan ISO 9001:2008 yang diterapkan sekarang agar
39

dapat memberikan pengaruh nyata terhadap peningkatan produktivitas kerja


karyawan, sehingga tujuan PT Intan Pariwara dapat tercapai.

Gambar 8. Nilai uji nyata (uji-t) Model Struktural


Gambar 8 menunjukkan bahwa semua indikator yang membentuk
peubah laten adalah sahih (memiliki t-value lebih dari 1,96), sehingga model
tersebut tidak memerlukan modifikasi. Berdasarkan hasil pengolahan dapat
dilihat uji kecocokan serta batas-batas nilai yang menunjukkan tingkat
kecocokan yang baik (good fit) untuk setiap Goodness of Fit (GOF) seperti
tercantum dalam Tabel 8.
Tabel 8. Pengujian GOF model pada model pengaruh implementasi ISO
9001:2008 terhadap produktivitas kerja karyawan PT Intan
Pariwara
GOF Tingkat Hasil Keterangan
Kecocokan yang
bisa diterima
Khi-kuadrat Semakin kecil, 109,69 Poor fit
semakin baik
p-value 0,05 0,01046 Poor fit
RMSEA 0,08 0,062 Good fit
RMR 0,05 atau 0,058 Good fit
0,10
AGFI 0,90 0,98 Good fit
40

Lanjutan Tabel 8.
GOF Tingkat Kecocokan Hasil Keterangan
yang bisa diterima
GFI 0,90 0,99 Good fit
CN 200 273,68 Good fit

4.5.1 Peubah Laten Bebas Implementasi ISO 9001:2008

Peubah laten bebas implementasi ISO 9001:2008 dibentuk oleh


beberapa peubah indikator, dimana setiap peubah indikator mempunyai
pengaruh yang besarnya masing-masing dapat dijelaskan sebagai
berikut :
a. Komitmen manajemen puncak
Komitmen manajemen di PT Intan Pariwara ditandai dengan
adanya penetapan kebijakan dan sasaran mutu, mengadakan
tinjauan manajemen, menyediakan sumber daya yang diperlukan
serta mengkomunikasikan pentingnya memenuhi permintaan
pelanggan dan peraturan terkait. Komitmen manajemen yang telah
dilakukan PT Intan Pariwara adalah :
1) Selalu menjaga agar dalam proses penciptaan produk agar
terdapat peningkatan.
2) Selalu menjaga agar produk yang diciptakan sesuai dengan
pelanggan dan kebijakan pemerintah.
3) Selalu menjaga agar produk yang diciptakan sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan.
4) Selalu menjaga agar peningkatan kompetensi kerja terprogram
dengan baik.
5) Mengalokasikan dana untuk mendukung peningkatan mutu
produk.
Peubah komitmen manajemen (X1) memberikan kontribusi 0,71
atau 71% dalam membentuk implementasi SMM ISO 9001:2008.
Nilai ini positif dan berpengaruh cukup nyata, artinya semakin
tinggi komitmen manajemen terhadap mutu akan semakin efektif
41

implementasi ISO 9001:2008. Berpengaruhnya peubah komitmen


menajemen ditandai dengan nilai t 14,77 (> 1,96). Nilai t yang
lebih besar dari 1,96 dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima
dengan taraf nyata 5% dan kontribusi 71%.
b. Kebijakan Mutu
Pihak manajemen PT Intan Pariwara telah menetapkan kebijakan
mutu untuk memenuhi persyaratan pelanggan dan perbaikan
berkelanjutan serta memastikan bahwa kebijakan mutu tersebut
dipahami dan diterapkan oleh seluruh karyawan. Kebijakan mutu
yang ditetapkan PT Intan Pariwara adalah :
1) Kepuasan pelanggan
i. Menciptakan sarana pendidikan berupa buku pelajaran, buku
pedoman pendidik, buku pengayaan, buku referensi dan alat
peraga dengan meminimalisir kesalahan, baik kesalahan
cetak, maupun kesalahan isi.
ii. Menciptakan produk yang benar-benar dibutuhkan oleh
pelanggan dengan mengakomodasi masukan dari pelanggan.
iii. Menciptakan produk yang sesuai dengan peralatan
percetakan yang didukung oleh bagian-bagian pendukung
produk yang bekerja efektif dan efisien, sehingga menekan
biaya produksi, yang pada akhirnya menekan harga produk
sehingga terjangkau oleh pelanggan.
iv. Menyelesaikan produk tepat waktu, sehingga tidak
menghambat kerja.
2) Peningkatan berkesinambungan
i. Mengevaluasi produk untuk mengetahui penerimaan
pelanggan terhadap produk.
ii. Mengajak pemangku kepentingan untuk berperanserta dalam
penciptaan produk yang bermutu, tepat waktu dan diterima
masyarakat dengan baik.
42

iii. Memperbaiki produk untuk menampung masukan dari


pelanggan, kebijakan pemerintah dan perkembangan ilmu
pengetahuan.
3) Peningkatan Sumber Daya
i. Mengadakan pelatihan kerja bagi editor, ilustrator dan tenaga
layout untuk meningkatkan kompetensi kerja.
ii. Bekerjasama dengan nara sumber yang berkompeten untuk
menjelaskan isu-isu terkini.
iii. Bekerjasama dengan lembaga pendidikan tinggi untuk
mendapatkan naskah bermutu tinggi.
iv. Memperbarui peralatan kerja seperti komputer, software,
printer untuk meningkatkan kinerja.
Peubah kebijakan mutu (X2) berkontribusi 0,74 (74%) dalam
membentuk efektivitas implementasi ISO 9001:2008. Kontribusi
ini sedikit lebih besar dibandingkan komitmen manajemen, hal ini
menunjukkan bahwa kebijakan mutu perusahaan mempunyai
pengaruh positif dan nyata terhadap implementasi ISO 9001:2008
yang ditandai dengan nilai t 12,55 (> 1,96). Artinya hipotesis
diterima dengan taraf nyata 5% dan kontribusi 74%.
c. SOP
SOP yang ditetapkan oleh PT Intan Pariwara agar seluruh
karyawan mematuhi peraturan perusahaan dan mengarahkan
karyawan agar berwawasan mutu dalam bekerja untuk memenuhi
permintaan pelanggan. Peubah standar sistem operasional (X 3)
berkontribusi (58%) dalam membentuk efektivitas implementasi
ISO 9001:2008. Hal ini menunjukkan bahwa peubah standar sistem
operasional berpengaruh nyata terhadap implementasi ISO
9001:2008 dengan nilai t 11,74 (> 1,96). Nilai t yang lebih besar
dari 1,96, maka hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh
positif dan nyata antara peubah standar sistem operasional terhadap
implementasi ISO 9001:2008 diterima dengan taraf nyata 5% dan
kontribusi 58%.
43

d. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan pada setiap kegiatan perusahaan yang
sudah terprogram, maupun belum terprogram pelaksanaanya untuk
memudahkan saat dilakukannya evaluasi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan. Selain itu, dokumentasi juga mencakup
kebijakan, sasaran dan manual mutu. Peubah dokumentasi (X 4)
memiliki kontribusi 67%. Hal ini menunjukkan bahwa
dokumentasi mempunyai pengaruh cukup berarti dalam
membentuk efektivitas implementasi ISO 9001:2008 dengan nilai t
12,42 (> 1,96). Nilai t yang lebih besar dari 1,96 menunjukkan
bahwa dokumentasi mempunyai pengaruh nyata dan positif sesuai
hipotesis, sehingga hipotesis diterima dengan taraf nyata 5%.
e. Pengendalian dokumen
Pengendalian dokumen dilakukan agar dokumen SMM dikelola
dan dipelihara, sehingga mudah teridentifikasi saat akan digunakan.
Tujuan dari pengendalian dokumen adalah mencegah
digunakannya dokumen yang sudah kadaluarsa, memastikan
dokumen jelas dan teridentifikasi, memperbarui dan meninjau
kembali dokumen. Pengendalian dokumen (X5) mempunyai
kontribusi 66% yang menunjukkan bahwa peubah X5 ini
berpengaruh nyata dan positif dalam membentuk efektivitas
implementasi ISO 9001:2008 dengan nilai t 13,03 (> 1,96). Nilai t
yang lebih besar dari 1,96 menunjukkan hipotesis diterima dengan
taraf nyata 5%.
f. Infrastruktur yang dimiliki perusahaan
Penyediaan dan pemeliharaan infrastruktur perusahaan sangat
dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian terhadap persyaratan
produk dan sangat penting sebagai sarana pendukung dalam
implementasi ISO 9001:2008. Infrastruktur yang disediakan oleh
PT Intan Pariwara adalah bangunan, ruang kerja, peralatan
(hardware, maupun software) sarana komunikasi dan transportasi,
fasilitas Mandi Cuci dan Kakus (MCK), serta mesin-mesin. Peubah
44

Infrastruktur yang dimiliki perusahaan (X6) berkontribusi (73%)


dalam membentuk efektivitas implementasi ISO 9001:2008.
Peubah ini berpengaruh nyata dengan nilai t 15,38 (> 1,96). Nilai t
yang lebih besar dari 1,96, menunjukkan hipotesis adanya
pengaruh positif dan nyata antara peubah infrastruktur yang
dimiliki perusahaan terhadap implementasi ISO 9001:2008
diterima dengan taraf nyata 5% dan kontribusi 73%.
g. Pelatihan karyawan
Pelatihan karyawan sangat diperlukan, karena bagi karyawan yang
pekerjaannya berhubungan langsung dengan persyaratan produk
harus memiliki kompetensi tinggi. Peubah pelatihan karyawan (X 7)
mempunyai kontribusi paling tinggi, yaitu 82% dalam membentuk
efektivitas implementasi ISO 9001:2008. Nilai tersebut berarti
pelatihan karyawan berpengaruh positif dan nyata dengan nilai t
16,73 (> 1,96), semakin sering dilakukan pelatihan akan semakin
efektif implementasi ISO 9001:2008. Penilaian responden yang
tinggi diduga karena pada perusahaan penerbitan buku yang
membutuhkan kreatifitas tinggi dalam layout dan desain sangat
diperlukan pelatihan karyawan secara berkala. Selain itu,
responden menyadari pentingnya pelatihan dalam keberhasilan
menerapkan SMM karena dengan adanya pelatihan dapat
meningkatkan motivasi dari semua orang dalam perusahaan,
terutama dalam penyusunan prosedur kerja. Pelatihan mempunyai
peran penting dalam perusahaan dimana, pelatihan karyawan akan
menghasilkan pekerjaan yang bermutu tinggi. Hasil kerja yang
bermutu merupakan salah satu alat untuk membangun kekuatan
perusahaan sehingga tujuan perusahaan tercapai. Nilai t yang lebih
besar dari 1,96 menunjukkan bahwa hipotesis diterima dengan taraf
nyata 5%.
h. Komunikasi dan koordinasi
Komunikasi dan koordinasi pada PT Intan Pariwara terjadi antara
pihak di dalam, maupun dengan pihak di luar perusahaan. Metode
45

komunikasi dalam bentuk tertulis atau verbal, pertemuan (meeting),


conference. Komunikasi dengan pihak dalam perusahaan terjadi
antara top manajemen dengan seluruh karyawan tentang ISO
9001:2008. Sedangkan komunikasi dengan pihak luar adalah
pelanggan dilakukan untuk menangani permintaan, menampung
keluhan-keluhan serta memberikan informasi produk yang dimiliki
perusahaan. Peubah komunikasi dan koordinasi (X8) ini
berkontribusi 78% dalam membentuk implementasi ISO
9001:2008. Peubah ini berpengaruh nyata dengan nilai t 16,23
(> 1,96). Nilai t yang lebih besar dari 1,96, hipotesis menunjukkan
adanya pengaruh positif dan nyata antara peubah komunikasi dan
koordinasi terhadap implementasi ISO 9001:2008 diterima dengan
taraf nyata 5% dan kontribusi 78%.

4.5.2 Peubah laten terikat produktivitas kerja karyawan

Peubah laten terikat produktivitas kerja karyawan dibentuk oleh


beberapa peubah indikator, dimana setiap peubah indikator mempunyai
pengaruh yang besarnya masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Kemauan kerja
Kemauan kerja menunjukkan bahwa seorang karyawan melakukan
pekerjaan tanpa diperintah dan melakukan pekerjaan karena kesadaran
yang timbul dari diri sendiri. Kemauan kerja muncul ketika seorang
karyawan merasa mempunyai tanggungjawab atas pekerjaannya, bekerja
dengan sungguh-sungguh tanpa adanya pengawasan dari atasan. Peubah
kemauan kerja (Y1) memberikan kontribusi dalam membentuk
produktivitas kerja karyawan PT Intan Pariwara 79% berpengaruh nyata
dengan nilai t 14,99 (> 1,96). Nilai t yang lebih besar dari 1,96 dapat
disimpulkan bahwa peningkatan peubah kemauan kerja akan
meningkatkan produktivitas kerja karyawan 79% dengan taraf nyata 5%.
Hal ini berarti peningkatan kemauan kerja akan lebih meningkatkan
produktivitas kerja karyawan pada PT Intan Pariwara. Peubah kemauan
kerja dinilai tinggi oleh responden, karena adanya asumsi bahwa
karyawan tidak akan bekerja tanpa adanya kemauan kerja yang kuat.
46

b. Kemampuan kerja
Kemampuan kerja adalah kompetensi, ilmu yang dimiliki dan didukung
ketrampilan kerja yang dimiliki oleh seorang karyawan dalam melakukan
pekerjaannya. Peubah kemampuan kerja (Y2) memberikan kontribusi
41% dalam membentuk produktivitas kerja karyawan PT Intan Pariwara,
berpengaruh nyata dengan nilai t 6,18 (> 1,96). Nilai t yang lebih besar
dari 1,96, dapat disimpulkan bahwa peningkatan peubah kemampuan
kerja akan meningkatkan produktivitas kerja karyawan 41% dengan taraf
nyata 5%. Walaupun kontribusi yang diberikan oleh peubah kemampuan
kerja paling rendah, namun peningkatan atribut ini turut memberikan
pengaruh terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan pada PT
Intan Pariwara.
c. Lingkungan kerja yang nyaman
Lingkungan kerja dapat memengaruhi seorang karyawan dalam
melakukan pekerjaannya. Lingkungan kerja yang nyaman dapat
membuat karyawan bekerja lebih baik. Oleh karena itu, perusahaan harus
menetapkan dan mengelola lingkungan kerja bagi karyawan yang
diperlukan untuk mencapai kesesuaian persyaratan produk. Peubah
lingkungan kerja nyaman (Y3) memberikan kontribusi 76% dalam
membentuk produktivitas kerja karyawan, berpengaruh nyata dengan
nilai t 8,79 (> 1,96). Nilai t yang lebih besar dari 1,96, dapat dinyatakan
bahwa peningkatan peubah lingkungan kerja nyaman akan meningkatkan
produktivitas kerja karyawan 76% dengan taraf nyata 5%. Artinya,
peningkatan dari lingkungan yang nyaman akan meningkatkan
produktivitas kerja karyawan PT Intan Pariwara.
d. Penghasilan
Penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup bagi karyawannya
mendorong seseorang untuk lebih bekerja giat. Penghasilan yang cukup
menyebabkan karyawan lebih semangat bekerja sehingga dapat
meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Peubah penghasilan (Y4)
memberikan kontribusi dalam membentuk produktivitas kerja karyawan
pada PT Intan Pariwara 50% yang berpengaruh nyata dengan nilai t 6,42
47

(> 1,96). Nilai t yang lebih besar dari 1,96, dapat disimpulkan bahwa
peningkatan peubah penghasilan akan meningkatkan produktivitas kerja
karyawan 50% dengan taraf nyata 5 %. Hal ini berarti peningkatan
penghasilan akan lebih meningkatkan produktivitas kerja karyawan yang
ada di PT Intan Pariwara.
e. Jaminan sosial
Program jaminan sosial penting diadakan oleh perusahaan karena sangat
membantu karyawan yang mengalami kecelakaan kerja, sehingga beban
yang ditanggung oleh karyawan menjadi lebih ringan. Peubah jaminan
sosial (X5) berkontribusi dalam membentuk produktivitas kerja karyawan
70% yang berpengaruh nyata dengan nilai t sebesar 8,45 (>1,96). Nilai t
yang lebih besar dari 1,96, dapat disimpulkan bahwa peningkatan peubah
jaminan sosial akan meningkatkan produktivitas kerja karyawan 70%
dengan taraf nyata 5%. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan jaminan
sosial akan diikuti oleh peningkatan produktivitas kerja karyawan.
f. Kondisi kerja yang manusiawi
Kondisi kerja yang manusiawi membuat karyawan diperlakukan dengan
baik oleh atasannya, sehingga dapat berpengaruh seorang karyawan
dalam bekerja. Kondisi kerja yang berhubungan dengan penjadwalan dari
pekerjaan, lamanya bekerja dalam sehari, deskripsi pekerjaan merupakan
faktor yang penting diperhatikan, agar karyawan dapat merasa nyaman
dalam bekerja, sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja. Peubah
kondisi kerja yang manusiawi (Y6) berkontribusi 71% dalam membentuk
produktivitas kerja karyawan dan berpengaruh nyata dengan nilai t 8,68
(> 1,96). Nilai t yang lebih besar dari 1,96, dapat disimpulkan bahwa
peningkatan peubah kondisi kerja manusiawi akan meningkatkan
produktivitas kerja karyawan 70% dengan taraf nyata 5%. Artinya,
peningkatan faktor kondisi kerja manusiawi akan meningkatkan
produktivitas kerja karyawan di PT Intan Pariwara.
g. Hubungan kerja
Hubungan kerja yang dibina dengan baik dengan atasan, rekan kerja
maupun bawahan penting dilakukan oleh setiap karyawan yang bekerja
48

dalam perusahaan. Hubungan kerja yang baik membuat kondisi kerja


menjadi lebih nyaman, sehingga berpengaruh terhadap kinerja untuk
meningkatkan produktivitas kerja. Peubah hubungan kerja (Y7)
berkontribusi 54% dalam membentuk produktivitas kerja karyawan dan
memiliki pengaruh nyata dengan nilai t 7,66 (> 1,96). Nilai t yang lebih
besar dari 1,96 dapat disimpulkan bahwa peningkatan peubah hubungan
kerja akan meningkatkan produktivitas kerja karyawan 54% dengan taraf
nyata 5%. Artinya, peningkatan faktor hubungan kerja akan
meningkatkan produktivitas kerja karyawan pada PT Intan Pariwara.

4.6. Implikasi Manajerial

Implikasi manajerial untuk implementasi ISO 9001:2008 dan


produktivitas kerja karyawan pada PT Intan Pariwara adalah :
1. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa untuk setiap indikator
pembentuk efektivitas implementasi ISO 9001:2008 mempunyai nilai
kontribusi tinggi, maka diharapkan PT Intan Pariwara dapat
mempertahankan, bahkan meningkatkan kondisi implementasi ISO
9001:2008 yang diterapkan saat ini dengan meningkatkan komunikasi dan
koordinasi agar semua karyawan mengerti, memahami melalui sosialisasi
secara rutin tentang kebijakan mutu perusahaan, sasaran mutu perusahaan,
standar penilaian prestasi, hal-hal yang berkaitan untuk meningkatkan
motivasi dan semangat kerja karyawan, sehingga berdampak pada
peningkatan produktivitas kerja karyawan.
2. Hasil penelitian membuktikan bahwa implemetasi ISO 9001:2008
memberikan pengaruh bagi produktivitas kerja karyawan pada PT Intan
Pariwara, maka perlu memperhatikan dan meningkatkan peubah indikator
terendah untuk implementasi ISO 9001:2008 58% dan peubah indikator
paling rendah untuk produktivitas kerja karyawan peubah indikator
kemampuan kerja 41%.
3. Menyadari pentingnya peranan SDM sebagai aset yang penting dalam
perusahaan dengan mengadakan pelatihan karyawan yang terprogram,
sehingga dapat dilaksanakan secara berkala dengan mempertimbangkan
pengalaman karyawan, pengetahuan, keterampilan, sasaran dan metode
49

pelatihan yang digunakan dalam meningkatkan keefektifan implementasi


ISO 9001:2008 dan produktivitas kerja karyawan.
4. PT Intan Pariwara sebaiknya memfasilitasi keterlibatan karyawan dalam
pengambilan keputusan, sehingga setiap karyawan merasa dianggap dalam
perusahaan dengan cara penggunaan sistem informasi untuk memberikan
saran, pendapat dan diikutsertakan dalam rapat perusahaan.
5. PT Intan Pariwara perlu meningkatkan penyediaan fasilitas yang lebih
baik untuk kelancaran pekerjaan, terkait dengan peningkatkan motivasi
kerja karyawan seperti upah kerja, tunjangan dan bonus, jika karyawan
mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Selain itu, fasilitas yang
berhubungan langsung dengan pekerjaan seperti ruang kerja, peralatan
kerja, komputer juga perlu ditingkatkan, agar karyawan merasa nyaman
dalam bekerja yang berdampak pada peningkatan produktifitas kerja
karyawan.
6. PT Intan Pariwara perlu meningkatkan evaluasi mengenai implementasi
ISO 9001:2008 melalui tindakan perbaikan atas penyimpangan yang
terjadi dan mempunyai program peningkatan kerja secara terus-menerus.
50

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
a. Implementasi ISO 9001:2008 di PT Intan Pariwara sudah efektif, yang
ditunjukkan kondisi di lapangan seperti karyawan melakukan
dokumentasi prosedur-prosedur kerja dan kegiatan yang telah
dilakukan, adanya peningkatan jumlah judul buku yang diterbitkan,
adanya sasaran mutu, melakukan pencatatan setiap melakukan
pekerjaannya dengan tujuan mempermudah penelusuran terhadap
kesalahan dan lebih fokus terhadap persyaratan pelanggan dalam
pembuatan produk.
b. Implementasi ISO 9001:2008 memengaruhi produktivitas kerja
karyawan di PT Intan Pariwara 82%, maka penerapan SMM ISO
9001:2008 akan meningkatkan produktivitas karyawan.
c. Faktor SMM ISO 9001:2008 yang berpengaruh adalah pelatihan
karyawan (82%) dan faktor standar sistem operasional mempunyai
pengaruh paling kecil (58%). Sedangkan produktivitas kerja karyawan
yang berpengaruh yaitu kemauan kerja (79%) dan faktor kemampuan
kerja mempunyai pengaruh terkecil (41%).
2. Saran
a. Meninjau kembali dan melakukan perbaikan terhadap sistem standar
operasional yang sesuai dengan kondisi perusahaan saat ini melalui
evaluasi pelaksanaan sistem standar operasional secara berkala
sehingga efektivitas implementasi ISO 9001:2008 dapat lebih
ditingkatkan.
b. Meningkatkan kemampuan karyawan dengan cara mengadakan
seminar dan pelatihan secara berkala, sehingga dapat berdampak pada
peningkatan produktivitas kerja karyawan.
51

DAFTAR PUSTAKA

Apriyanti, R. 2009. Analisis Pengaruh Sertifikasi ISO 9001:2000 Terhadap


Kinerja Perusahaan Jasa (Studi Kasus di PT Jamsostek Persero Cabang
Bandung I). Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan
Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Bagian HRD PT Intan Pariwara. 2011(a). Selayang pandang PT Intan Pariwara.


Intan Pariwara, Klaten

Bagian PPC PT Intan Pariwara. 2011(b). Terbitan buku PT Intan Pariwara. Intan
Pariwara, Klaten

Bagian HRD PT Intan Pariwara. 2010. Sasaran mutu PT Intan Pariwara. Intan
Pariwara, Klaten

Gaspersz, V. 2003. Total Quality Management. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Ghozali, I. dan Fuad. 2005. Structural Equation Modeling dengan LISREL 8.30.
Gramedia, Jakarta.

Hary. 2008. Sistem Manajemen Mutu. www.bsn.go.id. [6 Oktober 2011]

Mansoor, S. 1993. Pengantar Penerbitan. ITB Bandung, Bandung.

Maulana, A. 2011. Analisis Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008


Pada Kantor Manajemen Mutu Institut Pertanian Bogor. Skripsi pada
Departemen Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut
Pertanian Bogor, Bogor.

Nasution, M. 2005. Manajemen Mutu Terpadu. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Purnama, N. 2005. Tinjauan Kritis Terhadap Implementasi ISO 9000, Jurnal


Siasat Bisnis; 2 (2) : hal 163 176.

Rafick, I. 2006. Pandai Mengajar Cakap Berbisnis. www.swa.co.id. 2006.


[7 Oktober 2011]

Roger. 2009. ISO 9000-Quality Management . www.iso.org. [6 Oktober 2011]


52

Santoso, S. 2007. Structural Equation Modelling, Konsep dan Aplikasi dengan


AMOS. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Setyawan. 2010. Kesadaran ISO 9001:2008. www.sprintconsultant.co.id.


[12 Oktober 2011]

Sinungan, M. 2008. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Bumi Aksara, Jakarta.


Sitinjak, T.J.R dan Sugiarto. 2006. Lisrel. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Alfabeta, Bandung.
Sumarsono, S. 2003. Ekonomi Sumber Daya dan Ketenagakerjaan. Graha Ilmu,
Jakarta.

Syaffa. 2008. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. www.detik.com.


[10 Oktober 2011]

Syukur, A. 2010. 5R, ISO 9001:2008 dan Poka Yoke, Strategi Jitu Manajemen
Mutu Perusahaan. Kata Buku, Yogyakarta.

Umar, H. 2002. Metode Riset Bisnis. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

_______. 2003. Business An Introduction. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

_______. 2005. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Gramedia


Pustaka Utama, Jakarta.

Wijayanto, S. 2008. Structural Equation Modelling dengan Lisrel 8.8. Graha Ilmu,
Jakarta.

Wulandari, R. 2009. Kajian Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000


Pada PT Unitex Tbk, Bogor. Skripsi pada Departemen Manajemen. Fakultas
Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
53

LAMPIRAN
54

Lampiran 1. Kuesioner penelitian

Kuesioner ini digunakan sebagai bahan dalam penyusunan skripsi berjudul


Pengaruh Implementasi ISO 9001:2008 Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
PT Intan Pariwara.
Informasi yang diterima dari kuesioner ini bersifat rahasia, tidak akan
berpengaruh terhadap penilaian prestasi kerja Anda dan hanya digunakan untuk
kepentingan akademis. Atas bantuan dan kerjasama Bapak/Ibu saya ucapkan
terima kasih.

Septi Prima Yesti


Mahasiswa Departemen Manajemen
Institut Pertanian Bogor

BAGIAN I. IDENTITAS RESPONDEN


Petunjuk pengisian : Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai
Nama :
Divisi :
Usia :
Jenis kelamin :
1. Apakah tingkat pendidikan terakhir Anda ?
a. SMA c. S1 e. Lainnya, sebutkan
b. D3 d. S2
2. Sudah berapa lama Anda bekerja di Perusahaan ini ?
a. < 1 tahun c. 4-5 tahun e. > 10 tahun,sebutkan
b. 1-3 tahun d. 6-10 tahun
3. Apakah bekerja di perusahaan ini merupakan pengalaman pertama ?
a. Ya c. Tidak, pengalaman ketiga
b. Tidak, pengalaman kedua d. Tidak, lebih dari pengalaman ketiga
55

Lanjutan Lampiran 1.
BAGIAN II. PERTANYAAN PILIHAN
Petunjuk pengisian : Isilah kuesioner di bawah ini dengan tanda silang (X) pada
pilihan yang menurut Anda paling tepat.
SS : Sangat Setuju (5) KS : Kurang Setuju (3) STS : Sangat Tidak Setuju (1)
S : Setuju (4) TS : Tidak Setuju (2)
Alternatif Jawaban
No. PERNYATAAN
5 4 3 2 1
A. Komitmen Manajemen
1 Pihak manajemen mengawasi
pelaksanaan kebijakan mutu di
perusahaan
2 Pihak manajemen melakukan
evaluasi terhadap kebijakan
mutu secara berkala
3 Manajemen terlibat aktif dalam
pelaksanaan Sistem Manajemen
Mutu (SMM)
4 Pihak manajemen
memperhatikan hal-hal yang
berkaitan dengan pelaksanaan
SMM
5 Pihak manajemen selalu
memberi contoh yang baik
dalam penerapan SMM
6 Pihak manajemen melakukan
tindakan perbaikan atas
penyimpangan yang terjadi
terkait dengan SMM
7 Pelaksanaan kebijakan mutu
didukung oleh sumber daya
manusia yang kompeten
B. Kebijakan Mutu Perusahaan
8 Perusahaan memiliki kebijakan
mutu tertulis
9 Kebijakan mutu sejalan dengan
tujuan perusahaan dan fokus
pelanggan
10 Kebijakan mutu mengandung
komitmen untuk terus
meningkatkan keefektifan SMM
56

Lanjutan Lampiran 1.
No. PERNYATAAN Alternatif Jawaban
5 4 3 2 1
B. Kebijakan Mutu Perusahaan
11 Kebijakan mutu telah
dikomunikasikan dengan jelas
dan dimengerti oleh seluruh
anggota perusahaan
12 Kebijakan mutu perusahaan
berpengaruh terhadap
pelaksanaan pekerjaan yang
berkaitan dengan mutu produk
13 Kebijakan mutu di review sesuai
kondisi perusahaan sekarang
14 Perusahaan melakukan evaluasi
tentang pemahaman karyawan
atas kebijakan mutu
C. Standar sistem operasional
15 Perusahaan memiliki standar
operasi kerja dari setiap pekerjaan
yang ada
16 Prosedur kerja dalam setiap
kegiatan sesuai dengan tujuan
perusahaaan
17 Perusahaan selalu merevisi
standar operasi kerja secara
berkala
18 Standar operasi kerja membantu
dalam menyelesaikan pekerjaan
D. Dokumentasi
19 Semua kegiatan yang
berhubungan dengan SMM
didokumentasikan
20 Hasil evaluasi semua kegiatan
didokumentasikan
21 Kebijakan mutu, pedoman mutu
dan semua prosedur kerja
didokumentasikan
E. Pengendalian dokumen
22 Semua dokumen disimpan
ditempat yang dapat
teridentifikasi dengan jelas
23 Perusahaan melakukan review
dan update dokumen, sehingga
tidak kadaluarsa
57

Lanjutan Lampiran1 .
No. PERNYATAAN Alternatif Jawaban
5 4 3 2 1
24 Perusahaan memiliki
pedoman mutu yang berisi
tentang kebijakan mutu,
kegiatan perusahaan,
tanggungjawab karyawan
dan prosedur yang mengatur
kegiatan produksi
F. Infrastruktur yang dimiliki perusahaan
25 Perusahaan memeriksa
keadaan infrastruktur secara
berkala
26 Infrastruktur perusahaan
(gedung, mesin, peralatan
kerja baik hardware,
maupun software)
menunjang pelaksanaan
SMM
27 Perusahaan menyediakan
anggaran khusus untuk
perbaikan infrastruktur
perusahaan
G. Pelatihan karyawan
28 Perusahaan mengadakan
pelatihan untuk mendukung
penerapan SMM dan
kebijakan mutu
29 Pelatihan penerapan SMM
dilaksanakan secara berkala
30 Program pelatihan selalu
didokumentasikan
31 Program pelatihan yang
diadakan selalu dievaluasi
H. Komunikasi dan koordinasi
32 Perusahaan
mengkomunikasikan SMM
dan dimengerti oleh seluruh
karyawan
33 Karyawan memahami
dengan jelas materi dan
pelaksanaan SMM di
perusahaan
58

Lanjutan Lampiran 1.
No. PERNYATAAN Alternatif Jawaban
5 4 3 2 1
H. Komunikasi dan koordinasi
34 Perusahaan sering
mengadakan rapat yang
melibatkan karyawan terkait
dengan pelaksanaan
kebijakan mutu
35 Anda merasa terlibat
langsung dan berperan
dalam memberikan ide-ide
untuk mendukung
pelaksanaan kebijakan mutu
36 Informasi dan materi tentang
kebijakan mutu dapat
diperoleh karyawan dengan
mudah
I. Kemauan Kerja
37 Saya memiliki tanggung
jawab terhadap pekerjaan
38 Saya selalu berinisiatif
untuk mengerjakan
pekerjaan sebelum
diperintah
39 Saya selalu mematuhi
peraturan kerja dan semua
peraturan yang berlaku
dalam perusahaan
40 Saya selalu mengikuti
semua kegiatan-kegiatan
yang diadakan perusahaaan
41 Saya selalu bersungguh-
sungguh dalam
melaksanakan pekerjaan
meskipun tanpa pengawasan
J. Kemampuan Kerja
42 Saya dapat menyelesaikan
tugas tepat waktu
43 Saya selalu mengerjakan
tugas dengan baik
44 Saya memiliki keterampilan
sesuai bidang kerja saya saat
ini
59

Lanjutan Lampiran 1.
No. PERNYATAAN Alternatif Jawaban
5 4 3 2 1
J. Kemampuan Kerja
45 SMM perusahaan
disesuaikan dengan
kemampuan kerja karyawan
K. Lingkungan Kerja
46 Lingkungan kerja
mendorong saya untuk
bekerja lebih baik
47 Kondisi lingkungan kerja
saya nyaman, rapi dan
kondusif
48 Saya memiliki rekan kerja
yang baik dan ramah
49 Kepedulian saya terhadap
lingkungan perusahaan
sangat besar
L. Penghasilan
50 Perusahaan memberikan gaji
sesuai pekerjaan yang saya
lakukan
51 Karyawan mendapatkan
bonus atas prestasi yang
dikerjakan
52 Besarnya gaji sesuai dengan
kemampuan perusahaan dan
ketentuan pemerintah,
sehingga adil menurut saya
53 Gaji tambahan untuk
overtime sesuai dengan
ketentuan perusahaan
M. Jaminan Sosial
54 Perusahaan menyediakan
asuransi kecelakaan dan
asurasi jiwa
55 Perusahaan mempunyai
peraturan tertulis mengenai
keamanan dan keselamatan
kerja
60

Lanjutan Lampiran 1.
No. PERNYATAAN Alternatif Jawaban
5 4 3 2 1
M. Jaminan Sosial
56 Perusahaan memberikan
santunan kepada karyawan
yang terkena musibah
57 Perusahaan memberikan
perhatian yang lebih
terhadap keselamatan dan
kemanan kerja karyawan
N. Kondisi kerja yang manusiawi
58 Pekerjaan yang diberikan
sesuai dengan kemampuan
dan keterampilan karyawan
59 Jam kerja sesuai dengan
peraturan perundang-
undangan No. 13 tahun 2003
yang menyatakan bahwa
waktu kerja 7 jam dalam
sehari dan 40 jam dalam
seminggu
60 Beban kerja sesuai dengan
jabatan
O. Hubungan kerja
61 Saya memiliki hubungan
kerja yang baik
62 Saya mampu bekerjasama
dengan orang lain
63 Saya sering meminta saran
kepada rekan kerja, atau
atsan mengenai pekerjaan
yang sulit
64 Saya sering membantu
teman menyelesaikan tugas
yang bukan pekerjaan pokok
saya
65 Saya sering meminta
bantuan untuk
menyelesaikan pekerjaan,
khususnya pekerjaa yang
sulit

Terima kasih
16

Lampiran 2. Struktur organisasi PT Intan Pariwara

BOARD OF DIRECTORS

BoD Assistant
1.Public Relation & Legal Office
2.All Round
3.Corporate Secretary

Finance, Accounting, Information and Operational Bussiness Support Internal Audit


Warehouse, Technology (IT) Production Marketing
Transportation

General APBD
Finance Programmer National Project
R & D and Affair
& Sisdur Salles 1
Multimedia
HRA National
Accounting Hardware Product Block Grant
Salles 2 Project
Planning &
Controlling HRD
Warehouse 1 Regional
Salles 1 Special
Customer Project
Warehouse 2 Service Regional
Product
Salles 2
Central
Transportation Quality Regional Project

61
Management Salles 3
Representatif
(QMR)
62

Lampiran 3. Wilayah distribusi produk-produk PT Intan Pariwara

No Nama kota No Nama kota No Nama kota


1 Aceh 44 Purwokerto 87 Singkawang
2 Medan 45 Pemalang 88 Sanggau
3 Pematang siantar 46 Pekalongan 89 Sintang
4 Delli serdang 47 Majalengka 90 Palangkaraya
5 Rantau Prapat 48 Banjarnegara 91 Sampit
6 Padang 49 Kebumen 92 Banjarmasin
Sidempuan
7 Bukittinggi 50 Yogyakarta 93 Barabai
8 Solok 51 Klaten 94 Balikpapan
9 Padang 52 Magelang 95 Banjar baru
10 Batang hari 53 Salatiga 96 Makasar
11 Muara bungo 54 Semarang 97 Samarinda
12 Dumai 55 Kudus 98 Tarakan
13 Pekanbaru 56 Pati 99 Bau-bau
14 Tanjung pinang 57 Purwodadi 100 Bulukumba
15 Batam 58 Boyolali 101 Pare-pare
16 Rengat 59 Sukoharjo 102 Palopo
17 Jambi 60 Solo 103 Mamuju
18 Bengkulu 61 Ngawi 104 Kendari
19 Lamat 62 Madiun 105 Gorontalo
20 Palembang 63 Ponorogo 106 Kotamobago
21 Sungai liat 64 Pacitan 107 Manado
22 Bangka 65 Tulung Agung 108 Mataram
23 Prabumulih 66 Kediri 109 Sumbawa
24 Batu raja 67 Blitar 110 Sumba
25 Kota bumi 68 Malang 111 Ende
26 Lampung 69 Nganjuk 112 Kupang
27 Metro 70 Mojokerto 113 Kaloko
28 Serang 71 Bojonegoro 114 Bone
29 Tangerang 72 Lamongan 115 Bantang
30 Depok 73 Surabaya 116 Luwuk
31 Bekasi 74 Sidoarjo 117 Ternate
32 Bogor 75 Pasuruan 118 Ambon
33 Cianjur 76 Probolinggo 119 Sorong
34 Karawang 77 Lumajang 120 Berau
35 Purwakarta 78 Situbondo 121 Manukwari
36 Bandung 79 Jember 122 Biak
37 Garut 80 Banyuwangi 123 Jayapura
38 Tasikmalaya 81 Bangkalan 124 Merauke
39 Banjarpatraman 82 Pamekasan
40 Indramayu 83 Tabanan
41 Cirebon 84 Denpasar
42 Tegal 85 Gianyar
43 Cilacap 86 Pontianak
63

Lampiran 4. Uji validitas dan reliabilitas

Uji Validitas
Dikatakan valid bila ada korelasi antara total skor dengan skor di setiap peubah
H0 : tidak ada korelasi (sig > alpha)
H1 : ada korelasi (sig < alpha)
Digunakan alpha 5%
Pada tabel di bawah akan disertakan uji validitas untuk semua peubah. Dan semua
1 A2 A3 A4 A5 A6 A7
Pearson
Correlation .683** .597** .504** .574** .378* .515** .652**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.002 0.000 0.023 0.001 0.000
N 36 36 36 36 36 36 36
peubah terbukti valid.

B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14


Pearson
Correlation .464** .551** .469** .469** .478** .347* .512**
Sig. (2-tailed) 0.004 0.001 0.004 0.004 0.003 0.038 0.001
N 36 36 36 36 36 36 36

C15 C16 C17 C18


Pearson
Correlation .468** .682** 0.41333* .578**
Sig. (2-tailed) 0.004 0.000 0.050 0.000
N 36 36 36 36

D19 D20 D21


Pearson
Correlation .558** .544** .428**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.001 0.009
N 36 36 36

E22 E23 E24


Pearson
Correlation .433** .662** .629**
Sig. (2-tailed) 0.008 0.000 0.000
N 36 36 36
64

Lanjutan Lampiran 4.

F25 F26 F27


Pearson
Correlation .658** .566** .618**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000
N 36 36 36

G28 G29 G30 G31


Pearson
Correlation .639** .620** .544** .599**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.001 0.000
N 36 36 36 36

H32 H33 H34 H35 H36


Pearson
Correlation .509** .482** .531** .719** .531**
Sig. (2-tailed) 0.002 0.003 0.001 0.000 0.001
N 36 36 36 36 36

I37 I38 I39 I40 I41


Pearson
Correlation .432** .342* .490** .468** .678**
Sig. (2-tailed) 0.009 0.041 0.002 0.004 0.000
N 36 36 36 36 36

J42 J43 J44 J45


Pearson
Correlation .444** .444** .517** 0.342*
Sig. (2-tailed) 0.007 0.007 0.001 0.049
N 36 36 36 36

K46 K47 K48 K49


Pearson
Correlation .669** .429** .415* .531**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.009 0.012 0.001
N 36 36 36 36
65

Lanjutan Lampiran 4

L50 L51 L52 L53


Pearson
Correlation .338* .359* 0.373* 0.344*
Sig. (2-tailed) 0.044 0.031 0.029 0.049
N 36 36 36 36

M54 M55 M56 M57


Pearson
Correlation 0.326* .642** .381* .590**
Sig. (2-tailed) 0.048 0.000 0.022 0.000
N 36 36 36 36

N58 N59 N60


Pearson
Correlation .563** .435** .474**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.008 0.003
N 36 36 36

O61 O62 O63 O64 O65


Pearson
Correlation .642** .568** .521** 0.398* -.354*
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.001 0.050 0.034
N 36 36 36 36 36
Keterangan **: sangat nyata 10%
*: nyata 5%

b. Uji Realibilitas
Suatu peubah dikatakan reliabel, bila nilai cronbach alpha > 0,6
Case Processing Summary Reliability Statistics

Cronbach's Cronbach's
Alpha N of Items % Alpha N of Items

Cases .943 65 100.0 .943 65

Excludeda 0 .0

Total 36 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Pada output di atas diperoleh nilai cronbach alpha 0.943, maka reliabel
66

Lampiran 5. Hasil perhitungan construct reliability dan variance extracted


model struktural

Peubah Laten Construct reliability Variance extracted


SMM ISO 9001:2008 0,89 0,51
Produktivitas kerja karyawan 0,82 0,46

Perhitungan construct reliability dan variance extracted model struktural


dilakukan dengan perhitungan dibawah ini :

Construct reliability dan Variance extracted SMM ISO 9001:2008

( Standardized loading)2 = (0,71+0,74+0,58+0,67+0,66+0,73+0,82+0,78)2

= 32,377

(Standardized loading2) = (0,71)2+(0,74)2+(0,58)2+(0,67)2+(0,66)2+(0,73)2+

(0,82)2+(0,78)2

= 4,086

Measurement error = 0,49+0,46+0,66+0,55+0,57+0,47+0,32+0,40

= 3,92
67

Lanjutan Lampiran 5.

Construct reliability dan variance extracted produktivitas kerja karyawan

( Standardized loading)2 = (0,79+0,41+0,76+0,50+0,70+0,71+0,54)2

= 19,45

(Standardized loading2) = (0,79)2+(0,41)2+(0,76)2+(0,50)2+(0,70)2+(0,71)2+

(0,54)2

= 2,91

Measurement error = 0,37+0,83+0,43+0,75+0,51+0,50+0,70

= 4,09
68

Lampiran 6. Syntax model pengaruh implementasi ISO 9001:2008 terhadap


Produktivitas kerja karyawan

DATE: 2/29/2012

TIME: 19:20

L I S R E L 8.30

BY

Karl G. Jreskog & Dag Srbom

This program is published exclusively by

Scientific Software International, Inc.

7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100

Chicago, IL 60646-1704, U.S.A.

Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140

Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-99

Use of this program is subject to the terms specified in the

Universal Copyright Convention.

Website: www.ssicentral.com

The following lines were read from file D:\SEMSEPTY\DATA.SPJ:

Observed Variables

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 Y1 Y2

Y3 Y4 Y5 Y6 Y7

Correlation Matrix From File D:\SEMSEPTY\DATA.COR

Sample Size = 108

Latent Variables ISO Produktiv

Relationships

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 = ISO

Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 = Produktiv
69

Lanjutan Lampiran 6.

Produktiv = ISO

Path Diagram

options ME=UL AD=OFF IT=300

set the error covariance between Y4 and Y1 to free

set the error covariance between Y5 and Y4 to free

set the error covariance between X2 and Y4 to free

set the error covariance between X2 and X1 to free

set the error covariance between X4 and X2 to free

set the error covariance between X5 and X3 to free

set the error covariance between X6 and X4 to free

set the error covariance between X7 and X2 to free

set the error covariance between X8 and Y4 to free

set the error covariance between X8 and X5 to free

set the error covariance between X4 and X3 to free

End of Problem

Sample Size = 108

Correlation Matrix to be Analyzed

Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
Y1 1.00
Y2 0.37 1.00
Y3 0.50 0.41 1.00
Y4 0.23 0.18 0.44 1.00
Y5 0.44 0.24 0.51 0.55 1.00

Y6 0.48 0.24 0.57 0.48 0.50 1.00

Y7 0.50 0.23 0.46 0.30 0.31 0.49

X1 0.52 0.21 0.42 0.20 0.41 0.35


70

Lanjutan Lampiran 6.

X2 0.54 0.26 0.44 0.11 0.39 0.42

X3 0.42 0.17 0.32 0.15 0.38 0.29

X4 0.39 0.20 0.45 0.19 0.45 0.45

X5 0.45 0.30 0.34 0.10 0.34 0.28

X6 0.53 0.27 0.43 0.36 0.40 0.33

X7 0.56 0.26 0.49 0.42 0.54 0.50

X8 0.53 0.16 0.54 0.58 0.57 0.55

Correlation Matrix to be Analyzed

Y7 X1 X2 X3 X4 X5

-------- -------- -------- -------- -------- --------

Y7 1.00

X1 0.29 1.00

X2 0.26 0.73 1.00

X3 0.24 0.50 0.48 1.00

X4 0.16 0.56 0.68 0.57 1.00

X5 0.25 0.43 0.59 0.60 0.60 1.00

X6 0.29 0.49 0.49 0.51 0.31 0.54

X7 0.36 0.60 0.52 0.44 0.50 0.50

X8 0.42 0.56 0.50 0.36 0.41 0.36

Correlation Matrix to be Analyzed


71

Lanjutan Lampiran 6.

X6 X7 X8

-------- -------- --------

X6 1.00

X7 0.59 1.00

X8 0.52 0.65 1.00

Number of Iterations = 8

LISREL Estimates (Unweighted Least Squares)

Y1 = 0.79*Produkti, Errorvar.= 0.37 , R = 0.63

(0.053) (0.16)

14.99 2.38

Y2 = 0.41*Produkti, Errorvar.= 0.83 , R = 0.17

(0.066) (0.14)

6.18 5.89

Y3 = 0.76*Produkti, Errorvar.= 0.43 , R = 0.57

(0.086) (0.16)

8.79 2.77

Y4 = 0.50*Produkti, Errorvar.= 0.75 , R = 0.25

(0.078) (0.15)

6.42 5.06
72

Lanjutan Lampiran 6.

Y5 = 0.70*Produkti, Errorvar.= 0.51 , R = 0.49

(0.082) (0.15)

8.45 3.36

Y6 = 0.71*Produkti, Errorvar.= 0.50 , R = 0.50

(0.082) (0.15)

8.68 3.25

Y7 = 0.54*Produkti, Errorvar.= 0.70 , R = 0.30

(0.071) (0.15)

7.66 4.85

X1 = 0.71*ISO, Errorvar.= 0.49 , R = 0.51

(0.048) (0.15)

14.77 3.19

X2 = 0.74*ISO, Errorvar.= 0.46 , R = 0.54

(0.059) (0.16)

12.55 2.79

X3 = 0.58*ISO, Errorvar.= 0.66 , R = 0.34

(0.050) (0.15)

11.74 4.40
73

Lanjutan Lampiran 6.

X4 = 0.67*ISO, Errorvar.= 0.55 , R = 0.45

(0.054) (0.16)

12.42 3.53

X5 = 0.66*ISO, Errorvar.= 0.57 , R = 0.43

(0.051) (0.15)

13.03 3.71

X6 = 0.73*ISO, Errorvar.= 0.47 , R = 0.53

(0.047) (0.15)

15.38 3.10

X7 = 0.82*ISO, Errorvar.= 0.32 , R = 0.68

(0.049) (0.16)

16.73 2.03

X8 = 0.78*ISO, Errorvar.= 0.40 , R = 0.60

(0.048) (0.15)

16.23 2.57

Error Covariance for Y4 and Y1 = -0.17

(0.11)

-1.55

Error Covariance for Y5 and Y4 = 0.20

(0.11)

1.90
74

Lanjutan Lampiran 6.

Error Covariance for X2 and Y4 = -0.19

(0.10)

-1.86

Error Covariance for X2 and X1 = 0.21

(0.11)

1.83

Error Covariance for X4 and X2 = 0.19

(0.11)

1.69

Error Covariance for X4 and X3 = 0.18

(0.11)

1.63

Error Covariance for X5 and X3 = 0.22

(0.11)

2.03

Error Covariance for X6 and X4 = -0.17

(0.11)

-1.58

Error Covariance for X7 and X2 = -0.09

(0.11)

-0.77

Error Covariance for X8 and Y4 = 0.26

(0.10)

2.49
75

Lanjutan Lampiran 6.

Error Covariance for X8 and X5 = -0.15

(0.11)

-1.41

Produkti = 0.82*ISO, Errorvar.= 0.33, R = 0.67

(0.044)

18.71

Correlation Matrix of Independent Variables

ISO

--------

1.00

Covariance Matrix of Latent Variables

Produkti ISO

-------- --------

Produkti 1.00

ISO 0.82 1.00


76

Lanjutan Lampiran 6.

Goodness of Fit Statistics (GoF)

Degrees of Freedom = 78
Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 109.69 (P = 0.010)
Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 31.69
90 Percent Confidence Interval for NCP = (7.98 ; 63.43)

Minimum Fit Function Value = 0.40


Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.30
90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.075 ; 0.59)
Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.062
90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.031 ; 0.087)
P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.23

Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 1.81


90 Percent Confidence Interval for ECVI = (1.59 ; 2.11)
ECVI for Saturated Model = 2.24
ECVI for Independence Model = 20.07

Chi-Square for Independence Model with 105 Degrees of Freedom = 2117.64


Independence AIC = 2147.64
Model AIC = 193.69
Saturated AIC = 240.00
Independence CAIC = 2202.87
Model CAIC = 348.34
Saturated CAIC = 681.86

Root Mean Square Residual (RMR) = 0.058


Standardized RMR = 0.058
Goodness of Fit Index (GFI) = 0.99
Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.98
Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.64

Normed Fit Index (NFI) = 0.98


Non-Normed Fit Index (NNFI) = 1.02
Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.73
Comparative Fit Index (CFI) = 1.00
Incremental Fit Index (IFI) = 1.02
Relative Fit Index (RFI) = 0.97

Critical N (CN) = 273.68

The Problem used 38168 Bytes (= 0.1% of Available Workspace)

Time used: 0.266 Seconds

Anda mungkin juga menyukai