OLEH
120502115
The purpose of this research is to know and to analyze the influence of self-
actualization need, rewards need, and social need towards employees’
performance in Credit Division and Retail Division on Head Office of Bank of
Sumut, Medan. The population in this study were all employee at Credit Division
and Retail Division on Head Office of Bank of Sumut, Medan. The sample in this
research is 49 respondents, using Non-Probability Sampling method. Data
analysis method that used in this research is quantitative descriptive analysis and
multiple linear regression analysis.
The result shows that self-actualization needs, rewards need, and social
needs parcial and simultaneously have a significant influence towards employees’
performance at Credit Division and Retail Division on Head Office of Bank of
Sumut, Medan. Results determinant coefficient Adjusted R Square is 79%
increase in employee performace can be explained by the variable of self-
actualization need, reward need, and social need while the remaining 21% can be
explained by another variable which are not examined in this study.
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena atas
pemeliharaanNya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh
Kebutuhan Aktualisasi Diri, Kebutuhan Penghargaan dan Kebutuhan Sosial
Terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat
PT. Bank Sumut Medan. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Program Studi Strata 1
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak menerima
dukungan, semangat, nasehat, doa, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Ayah tercinta
Pendi Manik, Ibu tersayang Rina Simbolon, Adik Doddy Rogabe Forgiver Manik,
Adik Delsinki Regina Sonia Manik, yang telah memberikan cinta, kasih sayang,
semangat dan doa yang tidak henti- hentinya selama ini. Penulis juga ingin
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ramli, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, S.E., M.E. dan Ibu Dra. Marhayani, M.Si. selaku
Ketua dan Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, S.E., M.Si. dan Ibu Dra. Friska Sipayung,
M.Si. selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas SumateraUtara.
4. Ibu Dra. Lucy Anna, MS selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
memberi masukan, kesempatan waktu dan tenaga untuk penyelesaian skripsi
ini.
5. Ibu Dr. Friska Sipayung M.Si selaku Dosen Pembaca Penguji atas saran dan
masukan yang telah diberikan.
6. Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah
banyak membantu penulis dalam menyelesaikan studi Strata 1 Manajemen.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan skripsi
ini dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Terima kasih.
Medan, Januari 2017
Penulis,
Halaman
ABSTRAK i
ABSTRACT ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah .............................................................. 11
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................. 12
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................ 13
PENDAHULUAN
harus dijalankan dengan seoptimal mungkin. Hal ini dikarenakan bahwa setiap
dengan baik dengan didukung oleh sumber daya perusahaan. Salah satu sumber
daya yang sangat penting dan seharusnya mendapat perhatian lebih dari
yang bisa memberikan motivasi yang tinggi pada pegawai untuk bekerja dengan
sangat diperlukan motivasi dari atasan kepada bawahannya ataupun sesama rekan
kerja dalam jabatan atau posisi yang selevel. Perusahaan harus menyadari bahwa
motivasi adalah hal utama dan berpengaruh cukup besar dalam peningkatan
prestasi kerja para pegawai. Sehubungan dengan hal tersebut, maka setiap
perusahaan harus sensitif terhadap hal ini demi tercapainya tujuan perusahaan
yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu
kebutuhan tertinggi atau yang paling puncak. Ketika seseorang telah tercukupi
diri, dalam hal ia diakui sebagai seseorang yang memiliki kontribusi penting atas
kebutuhan untuk mewujudkan diri yaitu mengenai nilai dan kepuasan yang di
kebutuhan, maka Maslow juga menyatakan kebutuhan sosial adalah hal yang tak
kalah penting yang dibutuhkan manusia. Kebutuhan sosial (affiliation) atau sering
disebut dengan social needs atau affiliation needs, merupakan kebutuhan untuk
hidup bersama dengan orang lain. Kebutuhan ini hanya dapat terpenuhi bersama
orang lain dalam masyarakat, karena memang orang lainlah yang dapat
Motivasi berkaitan dengan tingkat usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam
mengejar tujuan yang berkaitan erat dengan kepuasan pekerja dan performansi
Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
dipengaruhi oleh beberapa faktor pendukung, baik yang berasal dari luar maupun
mendorong pegawai untuk mau ikut bekerja dengan giat berbeda antara pegawai
satu dengan lainnya. Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan motif, tujuan dan
diperlukan untuk mendorong pegawai dalam berprestasi yang pada akhirnya akan
terbaik akan sangat berpengaruh pada pencapaian tujuan dari perusahaan yang
pada akhirnya akan berujung pada pertumbuhan bank. Bank adalah badan usaha
yang pertumbuhannya sangat tergantung pada besarnya dana pihak ketiga yang
dihimpun dan disalurkan kembali ke masyarakat. Peran dari perusahaan ini sangat
Dari wawancara awal yang dilakukan oleh penulis didapati bahwa salah
satu contoh dari aktualisasi diri Pimpinan Bank Sumut khususnya pimpinan di
harus mempunyai kepercayaan terhadap calon debitur bahwa dana yang diberikan
akan digunakan sesuai dengan tujuan, dan pada akhirnya akan dikembalikan lagi
kepada bank sesuai dengan perjanjian. Pendapatan terbesar bagi usaha jasa
perbankan adalah berasal dari bunga kredit yang diberikan. Sehingga memang,
pemberian kredit ini memiliki faktor resiko yang cukup tinggi, dan berpengaruh
cukup besar pula pada tingkat kesehatan bank. Tentunya, disinilah salah satu
kredit pada produk unggulan Divisi Ritel yaitu Kredit Multi Guna (KMG), Kredit
Pensiun, Kredit Permaisuri dan Kredit Mikro Sumut Sejahtera II. Untuk
produk kredit pelanggan dan produk kredit Usaha Mikro Kecil (UMK) dengan
pemerintah melalui kredit program. Aktualisasi diri pimpinan divisi ritel salah
permaisuri meningkat 33% atau menjadi 1 (satu) Triliun pada tahun 2016 dengan
rumah ibadah, dan kepala desa dalam melakukan penyaluran. Dalam hal ini,
orang. Bank Sumut yang dalam hal ini Divisi Ritel juga bekerja sama dengan
hanya 6,9% dibawah KUR yang berbunga 9%. Hal ini dilakukan untuk
Divisi Ritel juga dalam usaha aktualisasi dirinya menargetkan menyalurkan kredit
ini harus dibarengi dengan peningkatan kinerja para pegawai dalam divisi ini.
menghargai pegawai berupa fasilitas gaji, pemberian bonus pada pegawai target
kerjanya tercapai, tunjangan hari raya setiap tahun, mobil dinas untuk pimpinan
senior dan petinggi yang ada di Bank, bantuan seragam pegawai, serta fasilitas
ruangan kerja yang ber-AC dan perlengkapan kantor yang lengkap. Sebagai
reward yang diberikan Bank Sumut kepada pegawai Tahun 2014 adalah sebagai
berikut :
tim yang solid. Selain Penghargaan tersebut, Bank Sumut mencoba menciptakan
saat bekerja dan adanya komunikasi informal yang terbangun diantara sesama
pegawai dalam waktu istirahat seperti makan siang bersama. Dalam usaha
membangun ikatan sosial tersebut, para pegawai juga terlibat dalam berbagai
kegiatan seperti olahraga, seni, dan kerohanian yang diorganisir oleh komunitas
TK/SK/2015.
feedback dari seluruh perlakuan yang diberikan oleh perusahaan. Ini berkaitan dengan
belum ada formulasi pengukuran dan penilaian kinerja pegawai yang secara resmi
digunakan sejak kurang lebih 54 tahun PT. Bank SUMUT berdiri. Sistem
pada tahun ini. Berikut tabel penilaian kinerja subjektif yang dibuat oleh Divisi
Tabel 1.1
Hasil Penilaian Manajemen Kinerja (Subjektif)
Pegawai Divisi Kredit Kantor Pusat PT. Bank SUMUT Medan Tahun 2013 - 2015
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
Point
Nilai Jumlah Jumlah Jumlah
Pencapaian Persentase Persentase Persentase
Pegawai Pegawai Pegawai
K-
100 – 150 (Kurang - - - - - -
Minus)
K+
151 – 250 (Kurang - - 2 8% 2 8%
Plus)
SB
351 – 450 (Sangat 24 80% - - 1 4%
Bagus)
Is
451 – 500 1 3,33% - - - -
(Istimewa)
Sumber : PT. Bank SUMUT, data diolah
Dapat dilihat pada Tabel 1.1 bahwa terjadi penurunan kinerja pegawai dari
tahun ke tahun. Terdapat pertambahan pegawai yang mendapat nilai K+, fluktuasi
Tabel 1.2
Hasil Penilaian Manajemen Kinerja (Subjektif)
Pegawai Divisi Ritel Kantor Pusat PT. Bank SUMUT Medan Tahun 2014 - 2015
Tahun 2014 Tahun 2015
Point Pencapaian Nilai Jumlah Jumlah
Persentase Persentase
Pegawai Pegawai
K-
100 – 150 (Kurang - - - -
Minus)
K+
151 – 250 (Kurang - - 1 4,16%
Plus)
SB (Sangat
351 – 450 1 4,16% 1 4,16%
Bagus)
Is
451 – 500 - - - -
(Istimewa)
Sumber : PT. Bank SUMUT, data diolah
Dapat dilihat pada Tabel 1.2 juga terjadi penurunan kinerja pegawai dari
yang mendapat nilai SB (Sangat Bagus) dan tidak ada pegawai yang mendapat
kedua tabel di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja di Divisi Kredit dan
penelitian dikarenakan PT. Bank Sumut menerima anugerah WOW The Best of
Medan Service Excellence Award 2014 dari MarkPlus Inc., sebagai juara I bank
kategori bank konvensional dengan modal inti Rp100 miliar sampai dengan <Rp 5
WOW SEA Medan adalah bentuk apresiasi terhadap perusahaan lokal yang
memiliki kinerja layanan yang baik yang diselenggarakan oleh Markplus Inc.
Akan tetapi, berdasarkan annual report Bank Sumut Tahun 2013 dan 2014 yang
tahun berjalan sebelum pajak turun sebesar 15,28% per Desember 2013 berjumlah
Rp 733 miliar dan per Desember 2014 menjadi Rp 621,80 miliar . Dari data
tersebut, maka terlihat bahwa kinerja organisasi dalam hal pencapaian laba
penurunan kinerja pegawainya. Lebih khusus alasan pemilihan Divisi Kredit dan
Ritel adalah karena sumber pendapatan utama suatu bank adalah berasal dari
bunga kredit. Penyaluran kredit tahun 2014 hanya tumbuh sebesar 6,14%
sehingga total aset Bank Sumut hanya meningkat 8,81%. Rasio kredit bermasalah
pada tahun 2014 dibanding tahun 2013 yang masih diangka 3,83%. Bahkan, pada
Maret 2015 rasio NPL ini memburuk yaitu nyaris menyentuh 7% dimana ini
baik atau tidak. NPL berkaitan dengan kredit bermasalah dimana semakin banyak
angka rasio NPL pada sebuah bank bisa dipastikan bahwa ada yang salah dengan
kinerja bank tersebut. Karena pada hakikatnya, fungsi dasar sebuah bank adalah
menyimpan dalam bank dengan pihak yang membutuhkan dana sehingga pihak
tersebut mengajukan kredit atau pinjaman ke bank. NPL atau kredit macet terjadi
ketika nasabah tidak rajin membayar kredit. Bank Sumut juga terindikasi tidak
mampu ekspansi kredit yang mengakibatkan rasio Loans to Deposit Ratio (LDR)
turun pada tahun 2014 sebesar 95,89% dibandingkan tahun 2013 sebesar 107,31%
(sumber: Annual Report Bank Sumut 2013 dan 2014). LDR adalah rasio
jumlah dana dan modal sendiri yang digunakan. Ketika rasio LDR menurun, maka
suatu bank menurun kinerjanya dalam hal menyalurkan dana ke masyarakat dalam
bentuk kredit.
sederhana jika di lihat secara teori, tapi cukup kompleks dalam praktik, sehingga
pemberian motivasi yang tepat. Dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk
Pegawai pada Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat PT. Bank Sumut,
Medan”.
berikut:
Pegawai pada Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat PT Bank Sumut,
Medan?
kerja Pegawai pada Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat PT Bank
Sumut, Medan?
Pegawai pada Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat PT Bank Sumut,
Medan?
sosial, berpengaruh terhadap prestasi kerja Pegawai pada Divisi Kredit dan
Kerja Pegawai pada Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat PT Bank
Sumut, Medan.
Pegawai pada Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat PT Bank Sumut,
Medan.
Pegawai pada Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat PT Bank Sumut,
Medan.
Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat PT Bank Sumut, Medan.
Prestasi Kerja Pegawai Divisi Kredit dan Ritel pada instansi tersebut.
3 Bagi Peneliti
perusahaan dan sebagai alat pembanding antara teori yang didapat di bangku
TINJAUAN PUSTAKA
Motif (motive) sebagai kata dasar dari motivasi (motivation) dapat diartikan
sebagai suatu daya dorong yang menggerakkan manusia dalam bertingkah laku
dalam 2 (dua) macam situasi, yaitu situasi masalah (problem situation) dan situasi
tergantung bagaimana proses dan besar upaya seseorang bertindak dalam dua
Motif timbul karena adanya tujuan yang jelas dalam upaya memenuhi
kebutuhan. Dalam hal ini, Daft (2006:363) sangat tepat dalam menyimpulkan
tersebut terpenuhi. Penghargaan juga memberi tahu orang bahwa perilaku tersebut
tindakan tertentu. Dalam hal ini, motivasi dibedakan menjadi dua yaitu motivasi
ekstrinsik diberikan oleh orang lain, khususnya manajer dan meliputi promosi dan
kenaikan gaji.
pada proses di mana usaha seseorang diberi energi, diarahkan, dan berkelanjutan
menuju tercapainya suatu tujuan. Defenisi ini memiliki tiga elemen kunci: energi,
2. Arah adalah usaha tingkat tinggi tidak selalu mengarah pada kinerja yang
tingkat upaya (level of effort) dari seseorang dan tingkat ketegaran (level of
mencapai suatu hasil. Tingkat upaya ini juga akan menunjukkan ukuran
tertentu.
individu mempunyai motif yang ditimbulkan oleh kehendak yang menjadi sebab
munculnya perilaku. Perilaku ini digerakkan oleh tujuan yang dapat memuaskan
2. Didalam motivasi juga terdapat derajat dari upaya untuk mencapai tujuan
tertentu.
3. Motivasi merupakan salah satu faktor diantara sejumlah faktor yang dapat
1. Faktor Intern, yaitu keinginan untuk dapat hidup, keinginan untuk dapat
supervisi yang baik, adanya jaminan pekerjaan, status tanggung jawab, dan
serta kemampuan seorang manusia untuk melakukan koreksi diri dan bertahan
dalam perubahan tertentu adalah faktor penentu yang tidak boleh dilupakan ketika
dalam organisasi setiap hari. Teori motivasi juga membantu manajer dan pegawai
adalah teori kebutuhan Maslow yang secara luas dikenal pada tahun 1960-an dan
1970-an, terutama di kalangan manajer praktisi, mungkin karena teori ini logis
secara intuitif dan mudah dimengerti. Abraham Maslow telah menyusun teori
motivasi dalam hal ini disebut Teori Hierarki Kebutuhan dalam Robbins dan
Coulter (2010:110):
dan perlindungan dari kejahatan fisik dan emosional, serta jaminan bahwa
faktor penghargaan internal, seperti harga diri otonomi, dan prestasi serta
akan rasa aman dan keselamatan. Kebutuhan ini akan dirasakan mendesak
dengan orang lain. Kebutuhan ini hanya dapat terpenuhi bersama masyarakat,
karena memang orang lainlah yang dapat memenuhinya bukan diri sendiri.
tetapi karena kesadaran dan keinginan diri sendiri. Dalam kondisi ini
masing masing.
kesejahteraan fisik.
yang meningkat.
Herzberg. Herzberg dalam Daft (2006:372) menjelaskan ada dua faktor yang
(2010:46-48) teori ini menjelaskan bahwa motivasi merupakan hasil dari tiga
usaha yang akan dilakukan akan menimbulkan harapan bahwa hasil kerjanya
diwujudkan dalam bentuk prestasi kerja. Selanjutnya prestasi kerja tersebut akan
dorongan yang dapat membuat individu menginginkan suatu imbalan pada waktu
dirinya melakukan suatu kegiatan dalam pekerjaannya. Nilai yang terkait dengan
suatu imbalan amat dipengaruhi oleh faktor demografi diantaranya usia, tingkat
diketahui dari tingkat kuat atau tidaknya usaha yang dilakukan oleh pegawai
selama dia melakukan kegiatan dalam pekerjaannya dan dapat juga dinyatakan
pegawai melalui tingkat prestasi yang dicapai yang ditrntukan oleh usaha yang
mencapai prestasi yang berupa harapan itu akan memperoleh suatu ganjaran
(instrumentality).
ekspektasi ini adalah pemahaman tujuan individu dan tautan antara usaha dan
kinerja, antara kinerja dan imbalan, serta antara imbalan dan kepuasan tujuan
individu. Teori ini menekankan hadiah atau imbalan. Sebagai hasilnya, kita harus
percaya bahwa imbalan yang ditawarkan organisasi sejalan dengan apa yang
diinginkan individu.
Terakhir adalah Teori Keadilan (equity theory) yang dibuat oleh Stacy
imbalan yang diberikan oleh suatu organisasi. Teori ini menyatakan bahwa
mereka peroleh dengan kelayakan imbalan yang telah diterima sebagai masukan
Dari ketiga teori di atas, Teori Hierarki Kebutuhan adalah teori yang
cukup banyak dianut karena atasan lebih berusaha memenuhi kebutuhan pegawai-
aktualisasi diri adalah kebutuhan seseorang untuk mampu menjadi apa yang
diinginkan sesuai dengan potensi yang dimiliki. Misalnya seorang musisi harus
mengatakan bahwa “What a man can be, he must be”. Patioran (2013: 12)
menjelaskan bahwa aktualisasi diri merupakan proses menjadi diri sendiri dan
Dari beberapa pengertian di atas yang paling sesuai dengan keadaan dan
kondisi pada kantor ini ialah Robbins dan Coulter (2010: 110) yang menyebutkan
menjadi apa yang diinginkan sesuai dengan potensi yang dimiliki. Dapat
4. Kebutuhan dorongan
3. Spontanitas
5. Otonomi
merupakan hal yang tidak mudah karena banyak faktor yang menjadi penghambat
baik dari diri individu itu sendiri maupun yang berasal dari luar (masyarakat
telah terpenuhi tidak lagi akan memotivasi individu tersebut. Jadi jika ingin
mana orang tersebut berada saat ini dan fokus untuk memenuhi kebutuhan-
1. Pengertian Penghargaan
ataupun peristiwa yang dihadirkan dalam rangka terjadinya suatu tindakan atau
hasil yang diinginkan, yang mana diharapkan tindakan atau hasil tersebut dapat
2. Indikator-indikator Penghargaan
1. Gaji
Gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang diterima pegawai sebagai
perusahaan. Gaji umumnya berlaku untuk tarif bayaran mingguan, bulanan, atau
2. Insentif
pada kinerja individu, tim, atau organisasional. Tujuan utama dari pemberian
3. Pujian
biasanya diberikan oleh atasan kepada pegawai yang memiliki prestasi kerja
tertentu.
5. Tunjangan
kepada pegawai.
1. Gaji
2. Insentif
3. Asuransi
kompensasi finansial.
hubungan dengan orang lain. kebutuhan sosial paling sering dibahas dan mengacu
Kebutuhan sosial menunjukkan sifat kebutuhan kita akan orang lain. Ini
adalah kebutuhan untuk memiliki, cinta, kasih sayang sama halnya dengan
seseorang mencari kebutuhannya akan cinta dan rasa memiliki agar dapat
dipenuhi.
Kebutuhan sosial juga dianggap kebutuhan dasar atau sesuatu yang sangat
mereka sendiri.
bersama dengan orang lain. Kebutuhan ini hanya dapat terpenuhi bersama
diterima oleh orang lain. Kebutuhan untuk di hormati oleh orang lain,
berbeda-beda, yang saling tergantungan satu dengan yang lainnya, yang berusaha
Porter dan Lawler dalam Wijono (2010:59) mengatakan bahwa prestasi kerja
adalah hasil yang dicapai oleh seseorang individu untuk ukuran yang telah
ditetapkan dalam suatu pekerjaan. Lebih jelas Guion (1965) dalam Wijono
(2010:60) mengatakan bahwa prestasi kerja mempunyai dua hal, yaitu pertama,
secara kuantitas mengacu pada “hasil”,dari suatu kerja yang dilakukan seperti
sejumlah pengeluaran barang oleh individu per jam. Kedua, dari sudut kualitas,
juga prestasi kerja mengacu pada “bagaimana sempurna” seseorang itu melakukan
prestasi kerja bisa dinilai dari kualitas kerja,kuantitas kerja, keterikatan, keahlian
merencanakan, daya usaha dalam pekerjaan, dan prestasi secara keseluruhan serta
ditentukan juga oleh faktor keahlian, minat, motivasi, dan situasi pekerjaan.
manajer dan sebagainya juga dilakukan penelitian. Namun dalam hal ini penilaian
diarahkan kepada prestasi kerja. Sehingga fokus penilaiannya asalah sejauh mana
untuk mengetahui pegawai tersebut sudah bekerja sesuai dengan apa yang
itu terdiri dari identifikasi, observasi, pengukuran, dan pengembangan hasil kerja
tahap identifikasi merupakan tahap awal dari proses yang terdiri atas penentuan
unsur-unsur yang akan diamati. Kegiatan ini diawali dengan melakukan analisis
pekerjaan agar dapat mengenal unsur-unsur yang akan dinilai dan dapat
seksama dan periodik. Semua unsur yang dinilai harus diamati secara seksama
penting dari penilaian dari prestasi kerja yaitu: untuk memperoleh informasi yang
daya manusia yang lain seperti perencanaan dan pengembangan karier, program
kompensasi dan pemberhentian pegawai. Mathis dan Jackson dalam Sri Budi
waktu proses sesuai dengan standar, maka pegawai itu dapat dikatakan
kerja dengan melihat daftar hadir. Asumsi yang digunakan adalah jika
5. Kerja sama. Standar ini biasanya digunakan untuk menilai kinerja pegawai
diawasi.
penilaian kerja :
3. Descriptive Essays
5. Ranking Methods
mengemukakan bahwa penilaian prestasi akan terasa wajar dan tepat apabila:
2. Penilai memahami betul tingkat kinerja dari mereka yang dinilai tentang
Hasil dari penilaian prestasi dapat digunakan untuk menentukan kenaikan gaji dan
promosi.
Menurut Byar dan Rue dalam Sutrisno (2009: 165) terdapat dua faktor yang
mempengaruhi Prestasi Kerja , yaitu faktor individu dan faktor lingkungan. Faktor
1. Usaha (effort) yang menunjukkan sejumlah sinergi fisik dan mental yang
3. Role/Task perception yaitu segala perilaku dan aktivitas yang dirasa perlu
1. Karakteristik situasi,
2. Diskripsi pekerjaan,
Tabel 2. 1
Penelitian Terdahulu
Judul Variabel Metode
No Peneliti Hasil Penelitian Tahun
Penelitian Penelitian Analisis
1 Akbar Pengaruh Kebutuhan Analisis Adanya pengaruh 2013
Rizky Kebutuhan Aktualisasi Regresi yang signifikan
Adhani Aktualisasi Diri Diri (X1) Linier antara aktualisasi
dan Beban Kerja Beban Berganda diri (X1) terhadap
terhadap Kerja (X2) prestasi kerja (Y)
Prestasi Prestasi pada PT. Bank
Pegawai di PT Pegawai Tabungan Negara
BTN Surabaya, (Y) (Persero), Tbk
Kantor Cabang Cabang Syariah
Syariah Surabaya dan tidak
Surabaya adanya pengaruh
yang signifikan
antara beban kerja
(X2) terhadap
prestasi kerja (Y)
pada PT. Bank
Tabungan Negara
(Persero), Tbk
Cabang Syariah
Surabaya serta
tidak ada pengaruh
yang signifikan
antara aktualisasi
diri (X1) dan
beban kerja
(X2)secara
bersama-sama
terhadap prestasi
kerja (Y).
variabel terikat. Kerangka penelitian ini dikemukakan variabel yang akan diteliti
sosial sebagai variabel bebas dan prestasi kerja sebagai variabel terikat. Pada
perusahaannya. Ada banyak hal yang dapat meningkatkan prestasi tersebut. Salah
pimpinan, agar para pegawai tersebut dapat lebih meningkatkan volume dan mutu
pekerjaan sehingga penilaian prestasi kerja dapat dilakukan. Robbins dan Coulter
sebagai berikut: Dalam teori motivasi tradisional, motivasi akan tinggi pada
tingkat dimana imbalan yang diterima individu yang berkinerja tinggi memenuhi
kebutuhannya dan konsisten dengan tujuan individunya. Hal ini sejalan dengan
teori yang dikembangkan oleh Victor Vroom dalam Robbins dan Coulter
(2010:123) bahwa motivasi adalah produk tiga faktor yaitu: Valance (keinginan
dan keadilan, seseorang dengan prestasi kerja yang tinggi tidak termotivasi
melainkan karena didorong oleh motivasi internal untuk mencapai prestasi tinggi.
mengambil peran dalam hal ini. Manajer harus bisa mengenali tingkat kebutuhan
setiap pegawai .
pada teori Maslow karena menurut teori Maslow menyatakan bahwa suatu hirarki
kebutuhan yang lebih pokok harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan
yang lebih tinggi mulai mengendalikan perilaku seseorang, karena jika kebutuhan
yang lebih tinggi sudah terpenuhi maka akan berhenti daya motivasi seseorang.
Pada Divisi Ritel dan Divisi Kredit Kantor Pusat Bank Sumut Medan dalam
Sedangkan untuk variabel prestasi kerja (Y) mengacu pada teori Mathis
dan Jackson karena orang yang kurang berprestasi dapat dikenali dari tidak
secara optimal. Kebutuhan aktualisasi diri memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan
ciri-ciri kebutuhan yang lain karena aktualisasi terpenuhi melalui diri sendiri yaitu
melalui usaha pribadi, dan pemenuhannya sejalan dengan jenjang karier seseorang
Kebutuhan yang di butuhkan oleh setiap manusia yang normal, semakin tinggi
akan penghargaan tersebut. Wujud dari kebutuhan ini berupa penghargaan dan
pengakuan akan kontribusinya oleh orang lain. Kebutuhan akan penghargaan ini
Pada tahap berikutnya, Maslow menyakini ada kebutuhan yang tak kalah
penting yaitu kebutuhan sosial atau sering pula dikatakan dengan affiliation needs
hanya dapat terpenuhi bersama masyarakat, karena memang orang lainlah yang
untuk di sayangi, di cintai, dan diterima oleh orang lain. Kebutuhan untuk di
hormati oleh orang lain, keikutsertaan dalam pergaulan, dan berprestasi. Byars
dan Rue dalam Sutrisno (2009: 164) mengartikan prestasi adalah tingkat
dan keadilan, seseorang dengan prestasi kerja yang tinggi tidak termotivasi
melainkan karena didorong oleh motivasi internal untuk mencapai prestasi tinggi.
mengambil peran dalam hal ini. Manajer harus bisa mengenali tingkat kebutuhan
setiap pegawai .
pada teori Maslow karena menurut teori Maslow menyatakan bahwa suatu hirarki
kebutuhan yang lebih pokok harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan
yang lebih tinggi mulai mengendalikan perilaku seseorang, karena jika kebutuhan
yang lebih tinggi sudah terpenuhi maka akan berhenti daya motivasi seseorang.
Pada Divisi Ritel dan Divisi Kredit Kantor Pusat Bank Sumut Medan dalam
memberikan upah atau gaji yang sesuai terhadap pegawainya. Sedangkan untuk
variabel prestasi kerja mengacu pada teori Mathis dan Jackson karena orang
yang kurang berprestasi dapat dikenali dari tidak terlaksananya target pekerjaan
terhadap prestasi pegawai. Jika kebutuhan dasar seperti psikologi dan rasa aman
tercapai, maka tiga teori kebutuhan dalam motivasi kerja diharapkan juga dapat
tercapai, karena apabila tidak maka seorang pegawai mungkin sulit untuk
berprestasi, oleh karena itu dalam hal motivasi kerja harus sejalan dengan tingkat
Kebutuhan Aktualisasi
Diri
Kebutuhan Sosial
masih harus diuji kebenarannya secara empiris. (Iskandar, 2008 : 56). Menurut
Singarimbun dalam Iskandar (2008 : 56), hipotesis adalah sarana penelitian ilmiah
yang penting dan tidak bisa ditinggalkan, karena ia merupakan instrumen kerja
dari teori.
Prestasi Kerja pada Pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat PT
Kerja pada Pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat PT Bank
Sumut, Medan.
pada Pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat PT Bank Sumut,
Medan.
Pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat PT Bank Sumut, Medan.
METODE PENELITIAN
usulan penelitian, proses, hipotesis, survey lapangan, analisa data dan kesimpulan
karena penelitian ini menghubungkan dua variabel atau lebih (Sugiyono 2010 :
57).
Kerja Pegawai pada Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat PT Bank
Sumut,Medan.
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan diadakan di Kantor Pusat PT Bank Sumut yang beralamat di
Selain itu juga bertujuan memberikan batasan-batasan pada objek yang akan
diteliti. Defenisi operasional variabel yang akan diteliti dalam penulisan ini adalah
sebagai berikut:
aktualisasi diri adalah kebutuhan seseorang untuk mampu menjadi apa yang
atau hasil yang diinginkan, yang mana diharapkan tindakan atau hasil tersebut
dapat kembali terjadi pada orang yang sama maupun orang yang berbeda.
3. Kebutuhan Sosial
bersama dengan orang lain. Kebutuhan ini hanya dapat terpenuhi bersama
dan diterima oleh orang lain. Kebutuhan untuk di hormati oleh orang lain,
4. Prestasi Kerja
Menurut Hasibuan (2001:69), prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang
serta waktu.
Definisi Skala
Variabel Dimensi Indikator
Operasional Ukur
Kebutuhan Kebutuhan pegawai 1. Penghargaan 1. Gaji tetap
Penghargaan akan faktor-faktor Materil 2. Insentif
(X2) penghargaan 3. Tunjangan
4. Asuransi
internal, seperti
harga diri otonomi,
2. Penghargaan 1. Penghargaan
dan prestasi serta Non-Materil Dari Instansi
faktor-faktor 2. Pujian
penghargaan Likert
eksternal, seperti
status, pengakuan
dan perhatian.pada
Divisi Kredit dan
Divisi Ritel Kantor
Pusat Bank Sumut,
Medan
Definisi Skala
Variabel Dimensi Indikator
Operasional Ukur
Prestasi Hasil kerja yang 1.Efisiensi 1.Pengalaman
kerja (Y) dicapai pegawai 2.Kecakapan
Divisi Kredit dan Kerja
Divisi Ritel Kantor
Pusat Bank Sumut,
Medan dalam
melaksanakan tugas- 2. Hasil Kerja 1.Kualitas Kerja
2.Kuantitas
tugas yang Likert
Kerja
dibebankan yang
didasarkan atas
kecakapan,
pengalaman, dan
kesungguhan serta
waktu
Sumber: Maslow (1970), Hasibuan, (2002), Robbins dan Coulter (2010),
Kadarisman (2012), Suryo (2007), (Hasibuan, 2002)
Likert. Dimana menurut Wirawan (2011) cara pengukuran skala Likert adalah
sangat tidak setuju. Kemudian jawaban tersebut diberi skor masing-masing 5,4,3,2
No Skala Skor
2 Setuju (S) 4
Populasi dalam penelitian ini adalah Pegawai Divisi Kredit dan Divisi
Ritel Kantor Pusat PT Bank Sumut, Medan yang berjumlah 49 orang . Teknik
pupulasi di jadikan sampel karena ukuran nya relatif kecil. Jadi seluruh anggota
a. Data Primer ; yaitu data yang didapat dari pengamatan peneliti di lapangan
dengan penyebaran angket ke Pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor
sudah tersedia dengan member tanda cross (X). Kuesioner atau angket disebarkan
kepada para pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat PT Bank Sumut.
ukur. Umar (2008:52) menjelaskan bahwa uji validitas berguna untuk mengetahui
diganti karena dianggap tidak relevan. Asumsi pokok dari uji validitas ini adalah
setiap pertanyaan - pernyataan berkaitan satu dengan yang lainnya, dan juga
berhubungan dengan objek yang akan diteliti. Kuesioner merupakan daftar dari
diinginkan.
berikut:
30 responden diluar dari pada sampel yaitu Pegawai Kantor Cabang Utama Bank
Sumut, Medan.
Tabel 3.3
Validasi Tiap Pertanyaan
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Corrected Cronbach's Keterangan
Item Deleted if Item Deleted Item-Total Alpha if Item
Correlation Deleted
VAR00001 101.4667 90.051 .520 .946 Valid
VAR00002 101.3667 90.378 .567 .946 Valid
VAR00003 101.3333 88.644 .620 .945 Valid
VAR00004 101.2000 88.372 .645 .945 Valid
VAR00005 101.3000 90.217 .573 .945 Valid
VAR00006 101.2333 88.875 .630 .945 Valid
VAR00007 101.2333 87.702 .610 .945 Valid
VAR00008 101.1667 87.868 .603 .945 Valid
VAR00009 101.2667 86.823 .655 .945 Valid
VAR00010 101.2333 87.082 .726 .944 Valid
VAR00011 101.1667 88.144 .638 .945 Valid
VAR00012 101.1000 86.231 .760 .943 Valid
VAR00013 101.1667 86.489 .790 .943 Valid
VAR00014 101.2000 87.476 .661 .944 Valid
VAR00015 101.2667 90.064 .435 .947 Valid
VAR00016 101.1333 90.051 .499 .946 Valid
VAR00017 101.1000 89.679 .675 .945 Valid
VAR00018 101.1667 88.144 .638 .945 Valid
VAR00019 101.1000 86.231 .760 .943 Valid
VAR00020 101.1667 86.489 .790 .943 Valid
VAR00021 101.1333 90.326 .473 .947 Valid
VAR00022 101.2333 91.082 .574 .946 Valid
VAR00023 101.2000 90.924 .544 .946 Valid
VAR00024 101.3000 90.700 .624 .945 Valid
VAR00025 101.2000 88.372 .645 .945 Valid
VAR00026 101.2333 91.082 .574 .946 Valid
Sumber: Hasil Pengelolaan SPSS (2016)
nilai Corrected Item-Total Correlation pada tiap pernyataaan memiliki nilai diatas
0,361 sehingga dapat dinyatakan 26 (dua puluh enam) butir pernyataan pada
menetapkan apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih
dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama. Ada dua manfaat dalam
1. Dapat membedakan antara berbagai tingkatan dengan lebih baik dari pada skala
(sangat berarti) antara variabel yang sebenarnya memang terkait satu sama lain
(berkorelasi).
r hitung lebih besar dari nilai r tabel maka dapat dinyatakan bahwa kuesioner
tersebut reliabel.
2
𝑘𝑘 ∑ 𝛼𝛼
r11 = � � (1 − 𝑏𝑏)
𝑘𝑘 − 1 2
𝛼𝛼
𝑡𝑡
dengan menggunakan SPSS dengan uji statistik Cronbach Alpha (r hasil) dengan
Jika nilai Cronbach's Alpha > 0,8 maka reliabilitas sangat baik
0,7 < Cronbach's Alpha < 0,8 maka reliabilitas baik
Jika nilai Cronbach's Alpha < 0,7 maka tidak reliabel
Tabel 3.4
Reliability Statistics
Cronbach's Cronbach's N of Items
Alpha Alpha Based on
Standardized
Items
.947 .948 26
besar pengaruh atau hubungan antara variabel independent (X) yang terdiri dari
kebutuhan aktualisasi diri (X1), kebutuhan penghargaan (X2) dan kebutuhan sosial
(X3) terhadap variabel dependent (Y) yaitu prestasi kerja. Analisis ini
Y=a+b X +b X +b X +e
1 1 2 2 3 3
Keterangan:
Y = Prestasi Kerja
a = Konstanta
X1 = Kebutuhan Aktualisasi Diri
X2 = Kebutuhan Penghargaan
X3 = Kebutuhan Sosial
Uji normalitas merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh dalam
melakukan analisis regresi. Jika data yang akan digunakan dalam analisis regresi
tidak mengikuti distribusi normal, maka analisis tidak dapat memenuhi asumsi
yang dibenarkan.
Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik
histogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara data observasi
b. Analisis Statistik
Untuk mengetahui normal tidaknya sebaran data yang diteliti seperti data
Selanjutnya untuk penentuan normal atau tidaknya sebaran data yang akan
Jika nilai sig probability lebih besar dari 0,05 maka Ho ditolak dengan pengertian
bahwa data yang dianalisis berdistribusi normal. Demikian juga sebaliknya jika
nilai sig probability lebih kecil dari 0,05 maka Ho diterima dengan pengertian
mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama,
dikatakan terjadi heterokedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau
Dasar analisis metode grafik adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta
titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada
heteroskedastisitas.
b. Metode Statistik
heteroskedastisitas.
dijelaskan variabel independen lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance > 0,1
Ha : β > 0, berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap
1. Jika F hitung > F tabel dan probabilitas (nilai signifikan) < tingkat
2. Jika F hitung < F tabel dan probabilitas (nilai signifikansi)> tingkat signifikansi
1. Jika t hitung > t tabel dan probabilitas (nilai signifikan) < tingkat signifikansi
5% ((α = 0,05) maka Ha diterima dan Ho ditolak berarti ada pengaruh yang
dependen.
2. Jika t hitung < t tabel dan probabilitas (nilai signifikansi) > tingkat signifikansi
5% ((α= 0,05) maka Ho diterima dan Ha ditolak berarti tidak ada pengaruh
df = N-k.
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang lebih kecil (mendekati nol),
(Y), dimana (0 <R2< 1). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat
dependen.
November 1961 dengan dasar hukum pendirian berdasarkan Akta Notaris Rusli
No. 22 dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan sebutan BPDSU. Pada
Utara No.5 tahun 1965 bentuk usaha diubah menjadi Badan Usaha. Modal dasar
pada saat itu sebesar Rp 100 juta dan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah
tersebut maka pada tahun 1999,bentuk hukum BPDSU diubah kembali menjadi
di Medan, Jl. Imam Bonjol No. 18 yang didirikan berdasarkan Akta No. 38
tanggal 16 April 1999 dibuat dihadapan Alina Hanum, SH, Notaris di Medan
Indonesia No. C-8224 HT. 0.1.0.1. TH 99 tanggal 05 Mei 1999. Pada saat
ditingkatkan menjadi Rp 500 miliar. Sesuai dengan Akta No.39 tanggal 10 Juni
memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
menjadi R p 2 triliun. Jumlah aset Bank SUMUT mencapai Rp10,75 triliun pada
2009 dan menjadi Rp12,76 triliun pada 2010. Didukung semangat untuk menjadi
Karena itu, modal dasar Bank SUMUT kembali ditingkatkan dari Rp1 triliun pada
2008 menjadi Rp2 triliun pada 2011 dengan jumlah aset yang meningkat menjadi
18,95 triliun. Pada 2014, jumlah aset Bank SUMUT mencapai Rp23,39 triliun.
Hal ini merupakan pencapaian yang baik melihat tantangan dan peluang yang
saling berkait bersinergi membentuk huruf “S” yang merupakan kata awal
Sumut.Warna Orange sebagai simbol suatu hasrat untuk terus maju yang
dan mudah dibaca. Penulisan Bank dengan huruf kecil dan SUMUT dengan
perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu
a. Terpercaya / Reliable
b. Ramah / Cordial
c. Energik / Energetic
d. Bersahabat / Friendly
e. Aman / Secure
dalam transaksi.
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menjalankan ajaran agama.
maju.
g. Komitmen / Commitment
Divisi Kredit berada dibawah Direktur Bisnis dan Syariah sedangkan Divisi Ritel
a. Penghimpunan dana
b. Pengalokasian dana
c. Jasa Perbankan
e. Perbankan Syariah
dan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah dan lembaga otoritas moneter
(BI)
3) Merumuskan program kegiatan Direktur Bisnis dan Syariah setiap awal tahun
Performance Indicators (KPI) yang ditetapkan bagi Direksi Bidang Bisnis dan
Syariah.
8) Mengadakan rapat internal Direktur Bisnis dan Syariah secara berkala guna
dengan kewenangannya
Direktur Utama.
Direktur Utama.
g. Melakukan penjajakan kepada Bank – Bank BUMN antara lain Bank Mandiri
dan BNI untuk bekerja sama dalam pembiayaan secara sindikasi terhadap
pembiayaan.
2. Direktur Pemasaran
a. Pengembangan bisnis
b. Unit Kerja Cabang, Cabang Pembantu, Kantor Kas, Kas Mobil, dan Payment
Point.
dan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah dan lembaga otoritas moneter
(BI).
Pemasaran.
Pemasaran.
objek yang diteliti (Sugiyono,2011:29). Data utama dalam penelitian ini adalah
dirumuskan.
butir pertanyaan untuk variabel kebutuhan aktualisasi diri (X1), 8 butir pertanyaan
kebutuhan sosial (X3) dan 6 butir pertanyaan untuk variabel pretasi kerja (Y).
kepada 49 orang responden orang responden pegawai Divisi Kredit dan Divisi
Ritel Kantor Pusat Bank Sumut Medan, kuesioner berisikan deskripsi responden
penelitian ini adalah berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, dan lama
bekerja.
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jumlah
Jenis Kelamin Persentase
Responden
Laki Laki 41 83.7%
Perempuan 8 16.3%
Jumlah 49 100%
Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
perempuan dengan tingkat perbedaan jumlah yang cukup besar. Pada umumnya
Pegawai laki-laki cenderung mampu menghadapi beban kerja yang lebih besar
pegawai laki-laki dan perempuan yang cukup besar disesuaikan dengan kebutuhan
juga harus turun ke kantor-kantor cabang melakukan tugas-tugas kedua divisi ini.
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Jumlah
Usia (Tahun) Persentase
Responden
20-30 25 51.0%
31-40 22 44.9%
41-50 2 4.1%
Jumlah 49 100%
Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan usia
menunjukkan bahwa usia rata-rata pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor
Pusat Bank Sumut Medan adalah usia yang produktif (ditinjau dari segi usia).
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Jumlah
Tingkat pendidikan Persentase
Responden
Diploma 2 85.7 %
Sarjana (S1) 42 10.2 %
Sarjana (S2) 5 4.1%
Jumlah 49 100 %
Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Jumlah
Lama bekerja (Tahun) Persentase
Responden
<1 6 12.2 %
1-5 20 40.8 %
6-10 15 30.6 %
>10 8 16.3 %
Jumlah 49 100%
Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
bekerja nya adalah 6 orang responden (12,2%) telah bekerja selama < 1 tahun, 20
orang responden (40,8%) telah bekerja 1-5 tahun, 15 orang responden (30,6%)
yang bekerja 6-10 tahun, dan 8 orang responden (16,3%) telah bekerja > 10
tahun.
Aktualisasi Diri
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kebutuhan Aktualisasi Diri
Sangat
Sangat Kurang Tidak
Setuju Tidak Total
No. Setuju Setuju Setuju
Setuju
Item F % F % F % F % F % F %
1. 27 55,1 22 44,9 0 0 0 0 0 0 49 100
2. 6 12,2 32 65,3 11 22,4 0 0 0 0 49 100
3. 9 18,4 31 63,3 9 18,4 0 0 0 0 49 100
4. 8 16,3 28 57,1 13 26,5 0 0 0 0 49 100
5. 5 10,2 30 61,2 13 26,5 1 2,0 0 0 49 100
6. 9 18,4 29 59,2 11 22,4 0 0 0 0 49 100
7. 21 42,9 25 51,0 3 6,1 0 0 0 0 49 100
8. 13 26,5 31 63,3 5 10,2 0 0 0 0 49 100
Sumber: Hasil Penelitian(2016)
1. Pada pernyataan pertama, “Saya selalu memperbaiki diri apabila melakukan
Hal ini menunjukkan bahwa pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor
kesalahan.
yang dimiliki oleh pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank
menunjukkan bahwa Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut
ini menunjukkan bahwa Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank
bahwa fasilitas yang disediakan Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat
pegawai.
tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor
7. Pada pernyataan ketujuh, “Saya selalu memotivasi diri agar mencapai tujuan
pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut Medan
menunjukkan bahwa pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat
Penghargaan
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kebutuhan Penghargaan
Sangat Setuju Kurang Tidak Sangat Total
No. Setuju Setuju Setuju Tidak
Ite Setuju
m F % F % F % F % F % F %
1. 7 14,3 33 67,3 4 8,2 5 10,2 0 0 49 100
2. 8 16,3 32 65,3 7 14,3 2 4,1 0 0 49 100
3. 8 16,3 33 67,3 8 16,3 0 0 0 0 49 100
4. 4 8,2 37 75,5 5 10,2 3 6,1 0 0 49 100
5. 8 16,3 29 59,2 12 24,5 0 0 0 0 49 100
6. 8 16,3 33 67,3 5 10,2 3 6,1 0 0 49 100
7. 8 16,3 27 55,1 13 26,5 1 2,0 0 0 49 100
8. 14 28,6 31 63,3 3 6,13 1 2,0 0 0 49 100
Sumber: Hasil Penelitian(2016)
1. Pada pernyataan pertama, “Gaji yang saya terima sesuai dengan kapasitas
tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa gaji yang diterima oleh pegawai Divisi
Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut Medan sesuai dengan
2. Pada pernyataan kedua, “Gaji yang saya terima sesuai dengan keahlian yang
bahwa gaji yang diterima oleh pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor
diberikan oleh Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut
pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa insentif yang diberikan oleh
Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut sesuai dengan yang
pegawai harapkan.
5. Pada pernyataan keenam, “Tunjangan jabatan yang saya terima sesuai dengan
bahwa tunjangan jabatan yang diberikan oleh Divisi Kredit dan Divisi Ritel
pegawai..
asuransi yang diberikan oleh Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat
penghargaan yang telah diberikan oleh Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor
8. Pada pernyataan ketiga belas, “Saya merasa senang ketika atasan memuji
kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Pegawai Divisi Kredit dan Divisi
Ritel Kantor Pusat Bank Sumut merasa senang ketika hasil kerja mereka
Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kebutuhan Sosial
Sangat Setuju Kurang Tidak Sangat Total
No. Setuju Setuju Setuju Tidak
Item Setuju
F % F % F % F % F % F %
1. 28 57,1 21 42,9 0 0 0 0 0 0 49 100
2. 21 42,9 28 57,1 0 0 0 0 0 0 49 100
3. 19 38,8 28 57,1 2 4,1 0 0 0 0 49 100
sangat setuju, dan 42,9% responden menyatakan setuju.. Hal ini menunjukkan
bahwa rasa saling menghormati atar sesama rekan dibutuhkan oleh pegawai
dan 57,1% responden menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa jalinan
persahabatan yang akrab dengan rekan kerja dibutuhkan oleh pegawai Divisi
3. Pada pernyataan ketiga, “Saya butuh untuk diakui keberadaaan saya diatara
4. Pada pernyataan keempat, “Penting bagi saya untuk ikut terlibat dalam semua
setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa penting bagi
pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut untuk ikut
Tabel 4.9
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kebutuhan Prestasi Kerja
Sangat Setuju Kurang Tidak Sangat Total
No. Setuju Setuju Setuju Tidak
Item Setuju
F % F % F % F % F % F %
1. 11 22,4 34 69,4 4 8,2 0 0 0 0 49 100
2. 12 24,5 33 67,3 4 8,2 0 0 0 0 49 100
3. 19 38,8 30 61,2 0 0 0 0 0 0 49 100
4. 14 28,6 31 63,3 4 8,2 0 0 0 0 49 100
5. 16 32,7 31 63,3 2 4,1 0 0 0 0 49 100
6. 12 24,5 32 65,3 5 10,2 0 0 0 0 49 100
Sumber: Hasil Penelitian (2016)
1. Pada pernyataan pertama, “Saya mempunyai pengalaman yang luas sehingga
menunjukkan bahwa pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat
menunjukkan bahwa pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat
sangat setuju, dan 61,2% menyatakan setuju dengan pernyataan tersebut. Hal
ini menunjukkan bahwa pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat
menunjukkan bahwa hasil pekerjaan pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel
memenuhi target pekerjaan yang diberikan oleh Badan Divisi Kredit dan
Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat apakah suatu model layak atau
statistik yang harus dipenuhi pada regresi liner berganda. Uji Asumsi Klasik yang
maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed) diatas, nilai signifikan 5% artinya variabel
Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik
histrogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua absorvasi
Gambar 4.3
Histogram Uji Normalitas
normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng (genta)
b. Pendekatan Grafik
mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa residual
c. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov
Tabel 4.10
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
X1 X2 X3 Y
N 49 49 49 49
Normal Parametersa Mean 31.5510 17.4694 25.326
32.6327
5
Std. 3.97419 1.62150 2.2489
3.14705
Deviation 6
Most Extreme Differences Absolute .141 .178 .165 .212
Positive .125 .091 .165 .212
Negative -.141 -.178 -.104 -.139
Kolmogorov-Smirnov Z .990 1.243 1.154 1.485
Asymp. Sig. (2-tailed) .281 .091 .139 .024
a. Test distribution is Normal.
bahwa:
gejala multikolinearitas pada data dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance
Value dan Varians Inflation Factor (VIF). Dengan kriteria sebagai berikut :
multikolinearitas
Tabel 4.11
Uji Nilai Tolerance dan VIF
Coefficientsa
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
Pada Tabel 4.11 terlihat bahwa nilai tolerance semua variabel bebas adalah
lebih besar dari nilai ketetapan 0,1 dan nilai VIF semua variabel bebas adalah
lebih kecil dari nilai ketetapan 5. Oleh karna itu, data dalam penelitian ini
sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual antara satu
pengamatan dengan pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang
Ada beberapa cara untuk mendekati ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu :
a. Pendekatan Grafik
Berdasarkan gambar 4.5 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta
Tabel 4.12
Hasil Uji Glejser Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
kebutuhan sosial) terhadap variabel terikat (prestasi kerja). Data diolah secara
alat bantu program SPSS. Adapun bentuk umum persamaan regresi yang
Dimana :
Y = Prestasi Kerja
X2 = Kebutuhan Penghargaan
X3 = Kebutuhan Sosial
α = Konstanta
e = Standar error
Tabel 4.12
Hasil Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
variabel kebutuhan sosial 0,859 dan nilai konstanta (a) adalah -0,356 maka
digunakann statistik F (Uji F). Jika F-hitung < F-Tabel maka Ho diterima atau Ha
ditolak, sedangkan jika F-hitung > F-Tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika
keterangan:
Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) 49 dan jumlah keseluruhan
1. df(pembilang) = 4-1= 3
2. df(penyebut) = 49-4 = 45
Tabel 4.14
Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F)
ANOVAa
Total 242.776 48
a. Predictors: (Constant), Kebutuhan Sosial, Aktualisasi Diri, Kebutuhan Penghargaan
b. Dependent Variable: Prestasi Kerja
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Tabel 4.14 diatas mengungkapkan bahwa nilai F-hitung adalah 56,506
95% (α = 0,05) adalah 2,81. Oleh karena itu pada kedua perhitungan yaitu F-
hitung > F-Tabel dan tingkat signifikansinya (0,000) < 0,05 menunjukan bahwa
pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut Medan.
diri, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan sosial secara parsial apakah masing-
masing berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pegawai Divisi Kredit dan
a) Ho:b1,b2, b3 =0,artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan
b) Ha: b1, b2, b3≠0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan
Untuk melihat t tabel dalam pengujian hipotesis pada model regresi, perlu
menentukan derajat bebas atau degree of freedom dan hal ini ditentukan dengan
rumus :
Df = n - k
Pada analisis regresi digunakan probabilitas 2 sisi, dicari nilai tabel distribusi t
dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-k atau
49-4 = 45 (n adalah jumlah kurun waktu pada observasi dan k adalah jumlah
Tabel 4.15
Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
maka tingkat variabel prestasi kerja pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel
terhadap prestasi kerja pegawai Kantor Badan Penanaman Modal Kota Medan,
hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,05) lebih kecil atau sama dengan dari
0,05 dan t-hitung (2,961) lebih besar dibandingkan t-Tabel (2,014) artinya jika
Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut Medan meningkat
terhadap prestasi kerja prestasi kerja pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel
Kantor Pusat Bank Sumut Medan, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,260)
lebih besar dari 0,05 dan t-hitung (2,307) lebih besar dibandingkan t-Tabel
variabel prestasi kerja pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat
prestasi kerja prestasi kerja pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor
Pusat Bank Sumut Medan, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,000) lebih
artinya jika variabel kebutuhan sosial ditingkatkan maka variabel prestasi kerja
pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut Medan
Tabel 4.16
Hasil Pengujian Koefisien Determinasi
Model Summaryb
1. Nilai R sebesar 0.889 sama dengan 88,9 % berarti hubungan antara variabel
terhadap variabel prestasi kerja pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor
2. Nilai Adjusted R Square 0.790 berarti 79% prestasi kerja pegawai Kantor
3. Standard Error of the Estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang
4.6 Pembahasan
aktualisasi diri adalah kebutuhan seseorang untuk mampu menjadi apa yang
diinginkan sesuai dengan potensi yang dimiliki. Misalnya seorang musisi harus
berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai Divisi Kredit
dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut Medan. . Terdapat tiga pernyataan
mempertahakan jabatan dan wewenang yang sesuai potensi saya”. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa mayoritas pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor
Pusat Bank Sumut Medan setuju bahwa pekerjaan membantu mereka untuk
dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut Medan. Pernyataan kedua yang paling
banyak disetujui oleh pegawai yaitu Instansi memberikan saya kesempatan untuk
Pernyataan ketiga yang paling banyak disetujui oleh pegawai yaitu “Saya selalu
berusaha mempertahankan jabatan dan wewenang yang sesuai potensi saya” yang
mana menunjukan bahwa pegawai merasa nyaman dengan jabatan mereka karena
mereka leluasa untuk bekerja sesuai dengan potensi yang dimiliki masing-masing
yang dapat meningkatkan prestasi kerja ke arah yang lebih baik pada Divisi Kredit
yang paling dominan (26,5% responden) adalah “Fasilitas yang ada dalam
miliki”, dapat dilihat bahwa fasilitas di Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor
Pusat Bank Sumut Medan belumlah memberikan dukungan yang cukup untuk
Akbar Dkk (2013), Hidayat (2013), dan Azizah Dianingtyas (2014) seluruhnya
kerja.
Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut Medan. Pernyataan
yang paling dominan (75,5% responden) adalah Insentif yang diberikan oleh
instansi sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut Medan setuju
dengan adanya pemberian penghargaan dari instansi berupa insentif sesuai yang
paling dominan diantara semua pernyataan adalah butir “Tunjangan jabatan yang
saya terima sesuai dengan resiko pekerjaan saya (24,5%)” dan butir
pegawai merasa tunjangan yang diberikan oleh belum sesuai resiko pekerjaan
bersama dengan orang lain. Kebutuhan ini hanya dapat terpenuhi bersama
masyarakat, karena memang orang lainlah yang dapat memenuhinya, bukan diri
diterima oleh orang lain. Kebutuhan untuk di hormati oleh orang lain,
adalah “Penting bagi saya untuk ikut terlibat dalam semua kegiatan sosial di
Ritel Kantor Pusat Bank Sumut Medan setuju ikut terlibat dalam kegiatan sosial
rasa kebersamaan antar pegawai pada Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat
Bank Sumut Medan dan nantinya berpengaruh kepada prestasi kerja pegawai.
Namun walau ada sebagian pegawai yang cenderung kurang setuju dengan
pernyataan yang ada mengenai Kebutuhan Sosial, jumlahnya tidak dominan yang
sangat dibutuhkan oleh pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank
5.1 Kesimpulan
pada Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut Medan.
signifikan terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Divisi Kredit dan Divisi
Prestasi Kerja Pegawai pada Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank
Sumut Medan.
5.2 Saran
sebagai berikut :
terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor
Pusat Bank Sumut Medan. Pada hasil jawaban atas pernyataan Fasilitas yang
bakat pegawai yang difasilitasi oleh instansi merupakan salah satu faktor
paling banyak oleh pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank
Sumut Medan (26,5% responden), oleh sebab itu diharapkan kepada Divisi
Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut Medan untuk lebih
pengembangan minat .
positif dan signifikan terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Divisi Kredit dan
Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut Medan. Pada hasil survey dengan cara
dan signifikan terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Divisi Kredit dan Divisi
Ritel Kantor Pusat Bank Sumut Medan. Pada hasil survey dengan cara
dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut Medan cukup memberikan rasa
oleh Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut Medan dimasa-
masa mendatang.
promosi jabatan, kompensasi, disiplin kerja dan variabel lainnya yang lebih
dapat membantu tercapainya tujuan organisasi pada Divisi Kredit dan Divisi
BUKU
Hasibuan, Malayu S.P 2008 Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara,
Jakarta.
Murray, H.A. 1968. Motivation and Emotion. Englewood Cliffs, New Jersey,
Prentice-Hall.
Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Prenada Media Group:
Jakarta.
JURNAL
Patioran, D.S. (2013). Hubungan antara Kepercayaan Diri dan Aktualisasi Diri
pada Karyawan PT. Duta Media Kaltim Press (Samarinda Pos). Jurnal
Ilmu Manajemen,10-18.
SKRIPSI
Rizky, Akbar (2013). “Pengaruh Kebutuhan Aktualisasi Diri dan Beban Kerja
terhadap Prestasi Karyawan di PT BTN Surabaya, Kantor Cabang
Syariah Surabaya”. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Surabaya.
THESIS
Suryo. (2007). Analisis Dampak Imbalan dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Timur. Tesis.
Universitas Samarinda.
WEBSITE
http://www.banksumut.com
http://www.waspada.co.id
http://www.kontan.co.id
http://sumatra.bisnis.com
No:
KUESIONER PENELITIAN
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
2. Jenis Kelamin : a. Laki – Laki b. Perempuan
3. Usia :
4. Pendidikan :
5. Masa Kerja :
C. DAFTAR PERTANYAAN
N %
Valid 30 100.0
a
Cases Excluded 0 .0
Total 30 100.0
Reliability Statistics
.947 .948 26
Item Statistics
Item-Total Statistics
Scale Statistics
Lampiran 3
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Lampiran 5
Lampiran 7
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Lampiran 9
Coefficientsa
Std.
Model B Error Beta T Sig. Tolerance VIF
Total 242.776 48
Lampiran 11
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Lampiran 12
Model Summaryb
5 4 3 3 3 3 4 4
22
5 3 3 3 3 3 5 4
23
5 4 4 4 4 5 5 5
24
4 3 4 3 3 4 4 3
25
4 3 4 3 4 5 4 5
26
4 4 3 4 4 3 4 4
27
4 4 4 5 5 4 5 3
28
5 4 5 4 5 4 4 4
29
5 4 5 4 5 4 5 5
30
5 4 4 4 4 4 5 5
31
4 4 4 4 3 3 4 4
32
4 4 4 3 2 4 5 4
33
5 5 4 4 4 5 5 4
34
5 4 5 4 4 4 5 4
35
4 4 4 4 3 4 4 4
36
5 5 5 5 4 4 5 5
37
4 4 4 4 3 4 4 5
38
5 5 4 4 4 5 5 4
39
5 4 4 4 4 4 4 4
40
5 4 4 4 4 4 4 4
41
4 4 4 4 4 4 3 4
42
5 4 5 5 4 4 4 5
43
5 4 3 3 3 3 4 4
44
5 3 3 3 3 3 3 4
45
4 3 4 3 3 4 4 3
46
4 3 4 4 3 3 4 4
47
4 3 3 3 4 4 4 4
48
4 3 3 3 4 3 4 4
49
Lampiran 14
4 4 4 4 4 4 4 4
14
5 5 5 5 5 4 5 5
15
4 4 4 4 4 4 4 4
16
5 4 4 4 4 4 4 4
17
4 4 4 4 4 4 4 4
18
4 4 5 5 4 4 3 4
19
4 4 4 4 4 4 4 4
20
5 5 4 4 4 5 5 4
21
3 3 3 3 3 3 3 3
22
4 4 4 4 3 4 3 4
23
5 4 4 4 5 4 5 5
24
2 3 4 2 3 2 3 4
25
4 5 4 4 4 3 4 5
26
4 4 3 4 4 5 5 5
27
4 4 5 4 5 5 4 5
28
4 4 5 4 5 4 4 4
29
4 4 4 4 4 4 3 4
30
4 4 4 4 3 4 4 3
31
3 3 4 4 4 4 4 4
32
2 2 4 4 4 4 4 4
33
4 5 4 4 4 4 4 5
34
4 4 4 4 4 4 4 4
35
4 4 4 4 4 4 4 4
36
5 5 5 5 5 5 4 5
37
4 4 4 4 4 4 4 4
38
5 4 4 4 4 4 4 5
39
4 4 4 4 4 4 4 4
40
4 4 5 5 4 4 3 4
41
4 4 4 4 4 4 4 4
42
4 5 5 4 4 5 5 4
43
3 3 3 3 3 3 3 4
44
4 4 4 4 3 4 3 4
45
2 3 4 2 3 2 3 4
46
2 2 3 3 3 3 2 4
47
4 4 3 3 3 4 4 4
48
4 4 3 3 4 4 4 4
49
Lampiran 15
Kebutuhan Sosial
No. Item
Q1 Q2 Q3 Q4
5 4 4 4
1
5 5 4 4
2
5 4 4 4
3
4 4 5 4
4
5 5 5 5
5
5 5 5 4
6
5 5 5 5
7
4 5 5 4
8
5 5 4 4
9
5 4 4 4
10
5 4 4 4
11
5 4 4 4
12
5 5 5 4
13
4 4 4 4
14
5 5 5 5
15
4 4 4 4
16
5 5 5 5
17
4 4 4 4
18
4 4 4 3
19
4 4 3 3
20
4 4 4 4
21
4 4 4 4
22
5 5 4 4
23
5 5 4 4
24
5 4 4 4
25
4 4 5 4
26
5 5 5 5
27
5 5 5 4
28
5 5 5 5
29
4 5 5 4
30
5 5 4 4
31
5 4 4 4
32
5 4 4 4
33
5 4 4 4
34
5 5 5 4
35
4 4 4 4
36
5 5 5 5
37
4 4 4 4
38
5 5 5 5
39
4 4 4 4
40
4 4 4 3
41
4 4 3 3
42
4 4 4 4
43
4 4 4 4
44
5 5 4 4
45
5 4 4 4
46
4 4 5 4
47
4 4 5 5
48
4 5 5 5
49