Anda di halaman 1dari 140

SKRIPSI

PENGARUH KEBUTUHAN AKTUALISASI DIRI, KEBUTUHAN


PENGHARGAAN, DAN KEBUTUHAN SOSIAL TERHADAP
PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA DIVISI KREDIT DAN
DIVISI RITEL KANTOR PUSAT PT. BANK SUMUT
MEDAN

OLEH

HARDO F.G.G MANIK

120502115

PROGRAM STUDI STRATA-I MANAJEMEN


DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

PENGARUH KEBUTUHAN AKTUALISASI DIRI, KEBUTUHAN


PENGHARGAAN DAN KEBUTUHAN SOSIAL TERHADAP
PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA DIVISI KREDIT
DAN DIVISI RITEL KANTOR PUSAT
BANK SUMUT MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari sebagian faktor


motivasi yaitu kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan
sosial, secara parsial dan simultan terhadap prestasi kerja pegawai pada Divisi
Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut Medan. Populasi dalam
penelitian ini adalah pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank
Sumut Medan. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 49 responden. Teknik
pengambilan sampel menggunakan nonprobability sampling atau metode sampling
jenuh. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif
kuantitatif dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa variabel kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan
sosial secara parsial dan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap prestasi
kerja pegawai pada Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut
Medan. Hasil koefisien determinasi Adjusted R Square sebesar 79% variabel
prestasi kerja pegawai dapat dijelaskan oleh kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan
penghargaan, dan kebutuhan sosial, sedangkan sisanya 21% dapat dijelaskan oleh
faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kata kunci: Penghargaan, Kebutuhan Aktualisasi Diri, Kebutuhan Sosial,


Prestasi Kerja

Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT

THE EFFECT OF SELF-ACTUALIZATION NEEDS, REWARDS NEED,


AND SOCIAL NEEDS TOWARD EMPLOYEES' WORK
PERFORMANCE IN CREDIT DIVISION AND
RETAIL DIVISION ON HEAD OFFICE OF
BANK OF SUMUT
MEDAN

The purpose of this research is to know and to analyze the influence of self-
actualization need, rewards need, and social need towards employees’
performance in Credit Division and Retail Division on Head Office of Bank of
Sumut, Medan. The population in this study were all employee at Credit Division
and Retail Division on Head Office of Bank of Sumut, Medan. The sample in this
research is 49 respondents, using Non-Probability Sampling method. Data
analysis method that used in this research is quantitative descriptive analysis and
multiple linear regression analysis.
The result shows that self-actualization needs, rewards need, and social
needs parcial and simultaneously have a significant influence towards employees’
performance at Credit Division and Retail Division on Head Office of Bank of
Sumut, Medan. Results determinant coefficient Adjusted R Square is 79%
increase in employee performace can be explained by the variable of self-
actualization need, reward need, and social need while the remaining 21% can be
explained by another variable which are not examined in this study.

Key words: self-actualization need, rewards need, social need, employees’


work performance.

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena atas
pemeliharaanNya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh
Kebutuhan Aktualisasi Diri, Kebutuhan Penghargaan dan Kebutuhan Sosial
Terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat
PT. Bank Sumut Medan. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Program Studi Strata 1
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak menerima
dukungan, semangat, nasehat, doa, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Ayah tercinta
Pendi Manik, Ibu tersayang Rina Simbolon, Adik Doddy Rogabe Forgiver Manik,
Adik Delsinki Regina Sonia Manik, yang telah memberikan cinta, kasih sayang,
semangat dan doa yang tidak henti- hentinya selama ini. Penulis juga ingin
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ramli, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, S.E., M.E. dan Ibu Dra. Marhayani, M.Si. selaku
Ketua dan Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, S.E., M.Si. dan Ibu Dra. Friska Sipayung,
M.Si. selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas SumateraUtara.
4. Ibu Dra. Lucy Anna, MS selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
memberi masukan, kesempatan waktu dan tenaga untuk penyelesaian skripsi
ini.
5. Ibu Dr. Friska Sipayung M.Si selaku Dosen Pembaca Penguji atas saran dan
masukan yang telah diberikan.
6. Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah
banyak membantu penulis dalam menyelesaikan studi Strata 1 Manajemen.

Universitas Sumatera Utara


7. Pimpinan dan karyawan Kantor Pusat PT. Bank Sumut Medan yang telah
memberikan kesempatan untuk riset dan membantu penulis dalam
mengumpulkan data untuk penulisan skripsi ini.
8. Rekan-rekan Pengurus Komisariat GMKI FEB-USU masa bakti 2013-
2014, Pengurus Komisariat GMKI FEB-USU masa bakti 2014-2015, dan
Badan Pengurus Cabang GMKI Medan masa bakti 2015-2017 yang
menjadi keluarga yang membantu penulis menjadi mahasiswa yang tinggi
iman, ilmu dan pengabdian.
9. Adik-adik Pengurus Komisariat GMKI FEB USU masa bakti 2016-2017
terutama yang terkasih Olipia Margaretha Siburian,Johan Simarmata, Desi
Melati Lubis, King Sinaga, Marlin Ambarita, Risna Siahaan dan Adam
Nababan yang telah membantu penulis dalam pengerjaan skripsi ini.
10. Kakanda Jahartap Yustin Pasaribu dan Kakanda Sondang Simamora yang
menjadi mentor penulis dalam upaya menyelesaikan skripsi ini.
11. Seluruh rekan-rekan mahasiswa/ i Program Studi Manajemen Stambuk 2012
program reguler terimakasih atas kebersamaan selama perkuliahan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan skripsi
ini dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Terima kasih.
Medan, Januari 2017
Penulis,

Hardo F.G.G Manik


NIM : 120502115

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK i
ABSTRACT ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah .............................................................. 11
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................. 12
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................ 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Uraian Teoritis ...................................................................... 14
2.1.1 Pengertian Motivasi .................................................... 14
2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi ............ 17
2.1.3 Teori-Teori Motivasi .................................................. 18
2.1.4 Kebutuhan Aktualisasi Diri ........................................ 22
2.1.5 Kebutuhan Penghargaan............................................. 25
2.1.6 Kebutuhan Sosial ....................................................... 27
2.1.7 Prestasi Kerja .............................................................. 29
2.1.7.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Prestasi Kerja .................................................. 33
2.2 Penelitian Terdahulu ............................................................ 34
2.3 Kerangka Konseptual ........................................................... 37
2.4 Hipotesis ............................................................................... 42

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Jenis Penelitian ..................................................................... 44
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian............................................... 45
3.3 Batasan Operasional Variabel .............................................. 45
3.4 Definisi Operasional Variabel .............................................. 45
3.5 Skala Pengukuran Variabel .................................................. 48
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ........................................... 49
3.7 Jenis dan Sumber Data ........................................................ 49
3.8 Metode Pengumpulan Data ................................................. 50
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas .............................................. 50
3.9.1 Uji Validitas................................................................ 50
3.9.2 Uji Reliabilitas ............................................................ 52

Universitas Sumatera Utara


3.10 Teknik Analisis Data ........................................................... 54
3.10.1 Analisis Deskriptif ................................................... 54
3.10.2 Analisis Regresi Berganda ....................................... 54
3.10.3 Uji Asumsi Klasik ................................................... 54
3.11 Uji Hipotesis ....................................................................... 56
3.12 Pengujian Koefisien Determinan ........................................ 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Gambaran Umum Perusahaan 59
4.1.1 Sejarah Singkat ......................................................... 59
4.1.2 Visi dan Misi ............................................................ 62
4.1.3 Statement Budaya Perusahaan .................................. 62
4.1.4 Struktur Organisasi ................................................... 65
4.2 Hasil Penelitian ....................................................................... 70
4.2.1 Metode Analisis Deskriptif....................................... 70
4.2.1.1 Analisis Deskriptif Responden
Berdasarkan Jenis Kelamin ........................ 71
4.2.1.2 Analisis Deskriptif Responden
Berdasarkan Usia ....................................... 72
4.2.1.3 Analisis Deskriptif Responden .................
Berdasarkan Pendidikan ............................ 72
4.2.1.4 Analisis Deskriptif Responden
Berdasarkan Lama Bekerja ........................ 73
4.2.2 Analisis Statistik Deskriptif...................................... 73
4.2.2.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap
Variabel Kebutuhan Aktualisasi Diri ......... 74
4.2.2.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap
Variabel Kebutuhan Penghargaan ............. 77
4.2.2.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap
Variabel Kebutuhan Sosial 79
4.2.2.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap
Variabel Prestasi Kerja 82
4.3 Uji Asumsi Klasik 83
4.3.1 Uji Normalitas 83
4.3.2 Uji Multikolinearitas 86
4.3.3 Uji Heterokedastisitas 86
4.4 Analisis Regresi Linear Berganda ........................................... 88
4.5 Pengujian Hipotesis ................................................................. 90
4.5.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ............................. 90
4.5.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t).................................. 91
4.5.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2) ..................... 94
4.6 Pembahasan ............................................................................. 95
4.6.1 Pengaruh Kebutuhan Aktualisasi Diri Terhadap
Prestasi Kerja ........................................................... 95
4.6.2 Pengaruh Kebutuhan Penghargaan Terhadap
Prestasi Kerja ........................................................... 97

Universitas Sumatera Utara


4.6.2 Pengaruh Kebutuhan Sosial Terhadap
Prestasi Kerja ........................................................... 98

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan 100
5.2 Saran 101

DAFTAR PUSTAKA 103

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

No.Tabel Judul Halaman


1.1 Hasil Penilaian Manajemen Kinerja Divisi Kredit .............. 7
1.2 Hasil Penilaian Manajemen Kinerja Divisi Ritel ................. 8
2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................ 34
3.1 Operasionalisasi Variabel .................................................... 47
3.2 Instrumen Skala Likert ......................................................... 49
3.3 Validasi Tiap Pernyataan ..................................................... 51
3.4 Reliability Statistic ............................................................... 53
4.1 Karateristik Responden Berdasarkan
Jenis Kelamin ....................................................................... 71
4.2 Karateristik Responden Berdasarkan Usia .......................... 72
4.3 Karateristik Responden Berdasarkan
Tingkat Pendidikan .............................................................. 72
4.4 Karateristik Responden Berdasarkan
Lama Bekerja ....................................................................... 73
4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap ............................
Variabel Kebutuhan Aktualisasi Diri ................................... 74
4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap
Variabel Kebutuhan Penghargaan ...................................... 77
4.8 Distribusi Jawaban Responden Terhadap
Variabel Kebutuhan Sosial .................................................. 79
4.9 Distribusi Jawaban Responden Terhadap
Variabel Prestasi Kerja ........................................................ 81
4.10 One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test ................................ 85
4.11 Uji Nilai Tolerance dan VIF ................................................ 86
4.12 Hasil Uji Glesjer Heterokedastisitas .................................... 88
4.13 Hasil Regresi Linier Berganda ............................................. 89
4.14 Hasil Uji F Signifikansi Simultan (Uji F) ............................ 91
4.15 Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ............................................. 92
4.16 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi ............................... 94

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

No.Gambar Judul Halaman


2.1 Kerangka Konseptual .......................................................... 42
4.1 Logo Bank Sumut ................................................................ 61
4.2 Struktur Organisasi .............................................................. 65
4.3 Histogram Uji Normalitas .................................................... 84
4.4 Plot Uji Normalitas .............................................................. 84
4.5 Scatterplot Heteroskedastisitas ............................................ 87

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 Kuesioner Penelitian .................................................. 106


2 Validitas dan Reliabilitas ........................................... 110
3 Hasil Regresi Analisis Linier Berganda ..................... 112
4 Grafik Histogram Uji Normalitas ............................... 113
5 Normal P-Plot of Regression ...................................... 113
6 Uji Normalitas ............................................................ 114
7 Scatterplot ................................................................... 114
8 Uji Glesjer .................................................................. 115
9 Uji Nilai Tolerance dan VIF ...................................... 115
10 Hasil Uji F .................................................................. 116
11 Uji Signifikansi Parsial ............................................... 116
12 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi ..................... 116
13 Distribusi Jawaban Pernyataan Responden
Variabel Kebutuhan Aktualisasi Diri ......................... 117
14 Distribusi Jawaban Pernyataan Responden
Variabel Kebutuhan Kebutuhan Penghargaan ........... 119
15 Distribusi Jawaban Pernyataan Responden
Variabel Kebutuhan Sosial ......................................... 121
16 Distribusi Jawaban Pernyataan Responden
Variabel Prestasi Kerja ............................................... 124

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan, fungsi-fungsi manajemen

harus dijalankan dengan seoptimal mungkin. Hal ini dikarenakan bahwa setiap

perusahaan menginginkan segala fungsi operasional perusahaan dapat berjalan

dengan baik dengan didukung oleh sumber daya perusahaan. Salah satu sumber

daya yang sangat penting dan seharusnya mendapat perhatian lebih dari

perusahaan adalah sumber daya manusia.

Tentu, sumber daya manusia berbeda dengan sumber daya lainnya

diperusahaan. Manusia digerakkan oleh motivasi dalam bekerja. Jadi, perusahaan

yang bisa memberikan motivasi yang tinggi pada pegawai untuk bekerja dengan

memenuhi kebutuhan mereka akan meningkatkan prestasi kerjanya dimana

pegawai akan produktif sehingga berpengaruh pada peningkatan kinerja

perusahaan secara keseluruhan termasuk peningkatan laba perusahaan. Untuk itu,

sangat diperlukan motivasi dari atasan kepada bawahannya ataupun sesama rekan

kerja dalam jabatan atau posisi yang selevel. Perusahaan harus menyadari bahwa

motivasi adalah hal utama dan berpengaruh cukup besar dalam peningkatan

prestasi kerja para pegawai. Sehubungan dengan hal tersebut, maka setiap

perusahaan harus sensitif terhadap hal ini demi tercapainya tujuan perusahaan

secara lebih efektif dan efisien.

Robbins dan Coulter (2010:56) mendefinisikan motivasi sebagai proses

yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu

Universitas Sumatera Utara


tujuan. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu

tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti telah mempunyai kekuatan

untuk memperoleh kesuksesan dalam hidupnya

Sesuai teori motivasi yang dikemukakan oleh Abraham Maslow tentang

hirarki kebutuhan, maka pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri merupakan

kebutuhan tertinggi atau yang paling puncak. Ketika seseorang telah tercukupi

dalam ke-4 kebutuhan di bawahnya maka ia pun akan membutuhkan aktualiasi

diri, dalam hal ia diakui sebagai seseorang yang memiliki kontribusi penting atas

sebuah perusahaan. Kebutuhan aktualisasi diri akan menciptakan kepuasan

tersendiri dari individu tersebut. Kebutuhan akan kepuasan diri meliputi:

kebutuhan untuk mewujudkan diri yaitu mengenai nilai dan kepuasan yang di

dapat dari sebuah pekerjaan.

Selain kebutuhan aktualisasi diri dan penghargaan dalam teori hirarki

kebutuhan, maka Maslow juga menyatakan kebutuhan sosial adalah hal yang tak

kalah penting yang dibutuhkan manusia. Kebutuhan sosial (affiliation) atau sering

disebut dengan social needs atau affiliation needs, merupakan kebutuhan untuk

hidup bersama dengan orang lain. Kebutuhan ini hanya dapat terpenuhi bersama

orang lain dalam masyarakat, karena memang orang lainlah yang dapat

memenuhinya, bukan diri sendiri.

Motivasi dirumuskan sebagai perilaku yang ditujukan pada sasaran,

Motivasi berkaitan dengan tingkat usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam

mengejar tujuan yang berkaitan erat dengan kepuasan pekerja dan performansi

Universitas Sumatera Utara


pekerjaan. Artinya, semakin tinggi motivasi seseorang dalam bekerja maka

prestasi kerjanya juga akan semakin tinggi.

Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam

melaksanakan tugas–tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas

kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu (Hasibuan:2008). Prestasi

dipengaruhi oleh beberapa faktor pendukung, baik yang berasal dari luar maupun

dari dalam individu. Daya perangsang, daya pendorong, motivasi yang

mendorong pegawai untuk mau ikut bekerja dengan giat berbeda antara pegawai

satu dengan lainnya. Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan motif, tujuan dan

kebutuhan dari masing-masing pegawai untuk bekerja. Untuk itu, kebutuhan

pegawai baik yang bersifat materiil maupun non-materiil hendaknya dipenuhi

sesuai harapannya apabila prestasi kerja pegawai diharapkan tinggi.

Melihat pentingnya pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja pegawai,

maka sudah sepatutnya motivasi diberikan kepada pegawai dalam organisasi

swasta maupun pemerintah. Sehingga dengan pemberian motivasi mutlak

diperlukan untuk mendorong pegawai dalam berprestasi yang pada akhirnya akan

memperlancar tugas-tugas perusahaan.

Berdasarkan pada pandangan tersebut yang menyatakan dalam hal ini

Teori Hierarki Kebutuhan Maslow yaitu aktualisasi diri, penghargaan dan

kebutuhan sosial mempunyai hubungan terhadap prestasi kerja pegawai, maka

peneliti tertarik untuk meneliti hal itu.

Universitas Sumatera Utara


PT. Bank Sumut yang merupakan badan usaha yang bergerak di bidang

perbankan. Tingkat komitmen pegawai dalam usaha memberika pelayanan yang

terbaik akan sangat berpengaruh pada pencapaian tujuan dari perusahaan yang

pada akhirnya akan berujung pada pertumbuhan bank. Bank adalah badan usaha

yang pertumbuhannya sangat tergantung pada besarnya dana pihak ketiga yang

dihimpun dan disalurkan kembali ke masyarakat. Peran dari perusahaan ini sangat

penting dalam usaha mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara melalui

pengaturan sirkulasi keuangan, sehingga perusahaan harus terus-menerus

meningkatkan pelayanan kepada nasabah, kinerja dan profitabilitas perusahaan

agar mampu mempertahankan dan meningkatkan sumbangan untuk kemajuan

perekonomian dalam bidang perbankan.

Dari wawancara awal yang dilakukan oleh penulis didapati bahwa salah

satu contoh dari aktualisasi diri Pimpinan Bank Sumut khususnya pimpinan di

divisi kredit dan divisi ritel adalah menjalankan kewewenangnya dalam

memaksimalkan outstanding credit. Dalam memberikan kredit, tentunya bank

harus mempunyai kepercayaan terhadap calon debitur bahwa dana yang diberikan

akan digunakan sesuai dengan tujuan, dan pada akhirnya akan dikembalikan lagi

kepada bank sesuai dengan perjanjian. Pendapatan terbesar bagi usaha jasa

perbankan adalah berasal dari bunga kredit yang diberikan. Sehingga memang,

pemberian kredit ini memiliki faktor resiko yang cukup tinggi, dan berpengaruh

cukup besar pula pada tingkat kesehatan bank. Tentunya, disinilah salah satu

bentuk aktualisasi diri pimpinan di divisi ini untuk mengaktualisasikan dirinya

dalam usaha menjaga kesehatan bank dalam hal pertumbuhan kredit.

Universitas Sumatera Utara


Pada tahun 2014, divisi ritel dibentuk dan dipisahkan dari divisi ritel

karena Bank Sumut memfokuskan diri pada pemasaran kredit ritel.

Memperhatikan peluang pasar pada tahun 2014, Bank memfokuskan pemasaran

kredit pada produk unggulan Divisi Ritel yaitu Kredit Multi Guna (KMG), Kredit

Pensiun, Kredit Permaisuri dan Kredit Mikro Sumut Sejahtera II. Untuk

meningkatkan pemasaran kredit ritel Bank melakukan beberapa kreasi pada

produk kredit pelanggan dan produk kredit Usaha Mikro Kecil (UMK) dengan

pemerintah melalui kredit program. Aktualisasi diri pimpinan divisi ritel salah

satunya adalah berusaha berprestasi dengan menargetkan penyaluran kredit

permaisuri meningkat 33% atau menjadi 1 (satu) Triliun pada tahun 2016 dengan

melakukan strategi door to door serta memanfaatkan perkumpulan pengajian,

rumah ibadah, dan kepala desa dalam melakukan penyaluran. Dalam hal ini,

sebagaimana dikutip dari http://m.kontan.co.id/ news/bank-sumut-bidik-kredit-

permaisuri-rp-1-triliun, Kepala Divisi Ritel juga menargetkan nasabah 2000-3000

orang. Bank Sumut yang dalam hal ini Divisi Ritel juga bekerja sama dengan

pemerintah berusaha berprestasi dengan menyalurkan kredit UMKM berbunga

hanya 6,9% dibawah KUR yang berbunga 9%. Hal ini dilakukan untuk

mendukung perkembangan koperasi dan UMKM di Sumatera Utara dimana

terdapat 2,5 juta UMKM dan 11.000 unit koperasi (http://sumatra.bisnis.com).

Divisi Ritel juga dalam usaha aktualisasi dirinya menargetkan menyalurkan kredit

pensiun pada pensiunan PNS di Pemerintah Provinsi Sumut dan Kabupaten/Kota

se-Sumut yang berjumlahnya ribuan orang (http://m.kontan.co.id/). Tentu, target

ini harus dibarengi dengan peningkatan kinerja para pegawai dalam divisi ini.

Universitas Sumatera Utara


Berikutnya, berdasarkan pengamatan saya di Bank Sumut, cara mereka

menghargai pegawai berupa fasilitas gaji, pemberian bonus pada pegawai target

kerjanya tercapai, tunjangan hari raya setiap tahun, mobil dinas untuk pimpinan

senior dan petinggi yang ada di Bank, bantuan seragam pegawai, serta fasilitas

ruangan kerja yang ber-AC dan perlengkapan kantor yang lengkap. Sebagai

reward yang diberikan Bank Sumut kepada pegawai Tahun 2014 adalah sebagai

berikut :

Penghargaan masa kerja :

1. 15 tahun pengabdian, sebanyak 58 orang

2. 20 tahun pengabdian, sebanyak 16 orang

3. 30 tahun pengabdian, sebanyak 13 orang

Kebutuhan sosial antar pegawai sangat penting sebagai modal kerjasama

tim yang solid. Selain Penghargaan tersebut, Bank Sumut mencoba menciptakan

semangat kekeluargaan antar pegawai sebagai kebutuhan sosial. Para pegawai

juga rutin melakukan outbound untuk membuat hubungan emosional semakin

baik. Berdasarkan pengamatan awal terlihat pegawai berinteraksi dalam kelompok

saat bekerja dan adanya komunikasi informal yang terbangun diantara sesama

pegawai dalam waktu istirahat seperti makan siang bersama. Dalam usaha

membangun ikatan sosial tersebut, para pegawai juga terlibat dalam berbagai

kegiatan seperti olahraga, seni, dan kerohanian yang diorganisir oleh komunitas

Bank Sumut Community (BSC) dengan SK Direksi Nomor 30/Dir/DSDM-

TK/SK/2015.

Universitas Sumatera Utara


Berikutnya, selain teori hierarki kebutuhan tersebut , prestasi kerja merupakan

feedback dari seluruh perlakuan yang diberikan oleh perusahaan. Ini berkaitan dengan

produktivitas kerja pegawai yang nantinya bisa berkontribusi untuk memajukan

perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis, disebutkan

belum ada formulasi pengukuran dan penilaian kinerja pegawai yang secara resmi

digunakan sejak kurang lebih 54 tahun PT. Bank SUMUT berdiri. Sistem

pengukuran kinerja KPI (Key Performance Indicator) direncanakan dilakukan

pada tahun ini. Berikut tabel penilaian kinerja subjektif yang dibuat oleh Divisi

SDM Kantor Pusat Bank Sumut, Medan.

Tabel 1.1
Hasil Penilaian Manajemen Kinerja (Subjektif)
Pegawai Divisi Kredit Kantor Pusat PT. Bank SUMUT Medan Tahun 2013 - 2015
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
Point
Nilai Jumlah Jumlah Jumlah
Pencapaian Persentase Persentase Persentase
Pegawai Pegawai Pegawai
K-
100 – 150 (Kurang - - - - - -
Minus)
K+
151 – 250 (Kurang - - 2 8% 2 8%
Plus)

251 – 350 88%


Bagus 5 16,66% 23 92% 22

SB
351 – 450 (Sangat 24 80% - - 1 4%
Bagus)

Is
451 – 500 1 3,33% - - - -
(Istimewa)
Sumber : PT. Bank SUMUT, data diolah

Dapat dilihat pada Tabel 1.1 bahwa terjadi penurunan kinerja pegawai dari

tahun ke tahun. Terdapat pertambahan pegawai yang mendapat nilai K+, fluktuasi

pegawai yang mendapatkan nilai B (Bagus), penurunan tajam jumlah pegawai

Universitas Sumatera Utara


yang mendapat nilai SB (Sangat Bagus) dan pegawai yang mendapatkan nilai Is

(Istimewa) hanya satu orang di tahun 2013.

Tabel 1.2
Hasil Penilaian Manajemen Kinerja (Subjektif)
Pegawai Divisi Ritel Kantor Pusat PT. Bank SUMUT Medan Tahun 2014 - 2015
Tahun 2014 Tahun 2015
Point Pencapaian Nilai Jumlah Jumlah
Persentase Persentase
Pegawai Pegawai
K-
100 – 150 (Kurang - - - -
Minus)
K+
151 – 250 (Kurang - - 1 4,16%
Plus)

251 – 350 91,16%


Bagus 23 95,83% 22

SB (Sangat
351 – 450 1 4,16% 1 4,16%
Bagus)

Is
451 – 500 - - - -
(Istimewa)
Sumber : PT. Bank SUMUT, data diolah

Dapat dilihat pada Tabel 1.2 juga terjadi penurunan kinerja pegawai dari

tahun ke tahun. Terdapat pertambahan pegawai yang mendapat nilai K+,

penurunan pegawai yang mendapatkan nilai B (Bagus), stagnasi jumlah pegawai

yang mendapat nilai SB (Sangat Bagus) dan tidak ada pegawai yang mendapat

nilai Istimewa. Tentu sebenarnya dalam usaha Bank Sumut meningkatkan

produktivitasnya, predikat SB dan Is harusnya bisa digapai. Maka berdasarkan

kedua tabel di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja di Divisi Kredit dan

Ritel Kantor Pusat PT. Bank SUMUT belum maksimal.

Universitas Sumatera Utara


Alasan pemilihan Kantor Pusat PT. Bank Sumut Medan sebagai subjek

penelitian dikarenakan PT. Bank Sumut menerima anugerah WOW The Best of

Medan Service Excellence Award 2014 dari MarkPlus Inc., sebagai juara I bank

dengan pelayanan terbaik di Medan berdasarkan indeks persepsi customer, untuk

kategori bank konvensional dengan modal inti Rp100 miliar sampai dengan <Rp 5

Triliun (kelompok Buku I & II) sebagaimana dilansir dalam www.banksumut.com.

WOW SEA Medan adalah bentuk apresiasi terhadap perusahaan lokal yang

memiliki kinerja layanan yang baik yang diselenggarakan oleh Markplus Inc.

Akan tetapi, berdasarkan annual report Bank Sumut Tahun 2013 dan 2014 yang

di peroleh dari website www.banksumut.com terkait kinerja keuangan, maka laba

tahun berjalan sebelum pajak turun sebesar 15,28% per Desember 2013 berjumlah

Rp 733 miliar dan per Desember 2014 menjadi Rp 621,80 miliar . Dari data

tersebut, maka terlihat bahwa kinerja organisasi dalam hal pencapaian laba

semakin menurun. Kegagalan kinerja organisasi ini merupakan indikasi

penurunan kinerja pegawainya. Lebih khusus alasan pemilihan Divisi Kredit dan

Ritel adalah karena sumber pendapatan utama suatu bank adalah berasal dari

bunga kredit. Penyaluran kredit tahun 2014 hanya tumbuh sebesar 6,14%

sehingga total aset Bank Sumut hanya meningkat 8,81%. Rasio kredit bermasalah

(Non-Performing Loan Gross) semakin mengkhawatirkan yaitu mencapai 5,47%

pada tahun 2014 dibanding tahun 2013 yang masih diangka 3,83%. Bahkan, pada

Maret 2015 rasio NPL ini memburuk yaitu nyaris menyentuh 7% dimana ini

sudah masuk kategori berbahaya (sumber:http://waspada.co.id/fokus-

redaksi/kinerja-keuangan-bank-sumut-anjlok). Non-Performing Loan (NPL)

Universitas Sumatera Utara


adalah salah satu cara bagi sebuah bank untuk menilai fungsi bank itu bekerja

baik atau tidak. NPL berkaitan dengan kredit bermasalah dimana semakin banyak

angka rasio NPL pada sebuah bank bisa dipastikan bahwa ada yang salah dengan

kinerja bank tersebut. Karena pada hakikatnya, fungsi dasar sebuah bank adalah

menghubungkan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dan ingin

menyimpan dalam bank dengan pihak yang membutuhkan dana sehingga pihak

tersebut mengajukan kredit atau pinjaman ke bank. NPL atau kredit macet terjadi

ketika nasabah tidak rajin membayar kredit. Bank Sumut juga terindikasi tidak

mampu ekspansi kredit yang mengakibatkan rasio Loans to Deposit Ratio (LDR)

turun pada tahun 2014 sebesar 95,89% dibandingkan tahun 2013 sebesar 107,31%

(sumber: Annual Report Bank Sumut 2013 dan 2014). LDR adalah rasio

perbandingan antara jumlah dana yang disalurkan ke masyarakat (kredit) dengan

jumlah dana dan modal sendiri yang digunakan. Ketika rasio LDR menurun, maka

suatu bank menurun kinerjanya dalam hal menyalurkan dana ke masyarakat dalam

bentuk kredit.

Pada akhirnya masalah motivasi sebetulnya adalah persoalan yang

sederhana jika di lihat secara teori, tapi cukup kompleks dalam praktik, sehingga

setiap perusahaan hendaknya mempunyai suatu pedoman dalam menetapkan

pemberian motivasi yang tepat. Dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kebutuhan Aktualisasi Diri,

Kebutuhan Penghargaan dan Kebutuhan Sosial terhadap Prestasi Kerja

Pegawai pada Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat PT. Bank Sumut,

Medan”.

Universitas Sumatera Utara


1.2 Perumusan Masalah

Dalam pelaksanaan kegiatannya, perusahaan tidak lepas dari

permasalahan. Dari uraian tersebut, maka perumusan masalahnya adalah sebagai

berikut:

1. Apakah kebutuhan aktualisasi diri berpengaruh terhadap prestasi kerja

Pegawai pada Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat PT Bank Sumut,

Medan?

2. Apakah kebutuhan kebutuhan penghargaan berpengaruh terhadap prestasi

kerja Pegawai pada Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat PT Bank

Sumut, Medan?

3. Apakah kebutuhan kebutuhan sosial, berpengaruh terhadap prestasi kerja

Pegawai pada Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat PT Bank Sumut,

Medan?

4. Apakah kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan

sosial, berpengaruh terhadap prestasi kerja Pegawai pada Divisi Kredit dan

Divisi Ritel Kantor Pusat PT Bank Sumut, Medan?

Universitas Sumatera Utara


1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis pengaruh Kebutuhan Aktualisasi Diri terhadap Prestasi

Kerja Pegawai pada Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat PT Bank

Sumut, Medan.

2. Untuk menganalisis pengaruh Kebutuhan Penghargaan terhadap Prestasi Kerja

Pegawai pada Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat PT Bank Sumut,

Medan.

3. Untuk menganalisis pengaruh Kebutuhan Sosial terhadap Prestasi Kerja

Pegawai pada Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat PT Bank Sumut,

Medan.

4. Untuk menganalisis pengaruh Kebutuhan Aktualisasi Diri, Kebutuhan

Penghargaan dan Kebutuhan Sosial terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada

Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat PT Bank Sumut, Medan.

Universitas Sumatera Utara


1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, diharapkan penelitian ini akan memberi

manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain:

1 Bagi Kantor Pusat PT Bank Sumut

Dapat memberikan saran dan masukan yang bermanfaat mengenai Kebutuhan

Aktualisasi Diri, Kebutuhan Penghargaan dan Kebutuhan Sosial pada terhadap

Prestasi Kerja Pegawai Divisi Kredit dan Ritel pada instansi tersebut.

2 Bagi Pihak lain

Bagi peneliti dapat dijadikan perbandingan dalam melakukan pengembangan

penelitian yang sama di masa yang akan datang. Menambah pengetahuan

khususnya manajemen sumber daya manusia, penelitian ini dapat digunakan

sebagai referensi penelitian guna pengembangan penelitian lebih lanjut,

tentang pengaruh kebutuhan aktualisasi diri, penghargaan, dan kebutuhan

sosial terhadap prestasi kerja pegawai.

3 Bagi Peneliti

Memperluas wawasan dan pengetahuan penulis mengenai kebutuhan

aktualisasi diri, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan sosial serta

pengaruhnya meningkatkan prestasi kerja pada suatu organisasi atau

perusahaan dan sebagai alat pembanding antara teori yang didapat di bangku

kuliah dan fakta di lapangan

Universitas Sumatera Utara


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Pengertian Motivasi

Motif (motive) sebagai kata dasar dari motivasi (motivation) dapat diartikan

sebagai suatu daya dorong yang menggerakkan manusia dalam bertingkah laku

dalam 2 (dua) macam situasi, yaitu situasi masalah (problem situation) dan situasi

pilihan (choice situation). Dalam pemenuhan kebutuhan, besar motivasi

tergantung bagaimana proses dan besar upaya seseorang bertindak dalam dua

situasi di atas untuk mencapai sesuatu yang diinginkan.

Motif timbul karena adanya tujuan yang jelas dalam upaya memenuhi

kebutuhan. Dalam hal ini, Daft (2006:363) sangat tepat dalam menyimpulkan

kaitan motif,kebutuhan dan tindakan:

Orang-orang mempunyai kebutuhan dasar, seperti makanan, pencapaian,

perolehan moneter, yang mewujudkan ketegangan internal dan memotivasi

perilaku-perilaku tertentu untuk memenuhi kebutuhan. Sejauh mana perilaku

tersebut berhasil, orang diberi penghargaan dalam pengertian bahwa kebutuhan

tersebut terpenuhi. Penghargaan juga memberi tahu orang bahwa perilaku tersebut

tetap dan dapat digunakan lagi di masa depan.

Lebih lanjut Daft (2006:363) mengemukakan defenisi motivasi yaitu bahwa

motivasi merujuk pada kekuatan-kekuatan internal atau eksternal seseorang yang

membangkitkan antusiasme dan perlawanan untuk melakukan serangkaian

tindakan tertentu. Dalam hal ini, motivasi dibedakan menjadi dua yaitu motivasi

Universitas Sumatera Utara


intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah kepuasan yang diterima

seseorang dalam proses melakukan tindakan tertentu sedangkan motivasi

ekstrinsik diberikan oleh orang lain, khususnya manajer dan meliputi promosi dan

kenaikan gaji.

Robbins dan Coulter (2010:109) mengungkapkan bahwa motivasi mengacu

pada proses di mana usaha seseorang diberi energi, diarahkan, dan berkelanjutan

menuju tercapainya suatu tujuan. Defenisi ini memiliki tiga elemen kunci: energi,

arah dan ketekunan.

1. Energi adalah ukuran dari intensitas atau dorongan. Seseorang yang

termotivasi menunjukkan usaha dan bekerja keras.

2. Arah adalah usaha tingkat tinggi tidak selalu mengarah pada kinerja yang

menguntungkan kecuali usaha itu disalurkan ke arah yang menguntungkan

organisasi. Usaha yang diarahkan dan konsisten dengan tujuan organisasi

adalah jenis usaha yang kita inginkan dari para pegawai.

3. Ketekunan adalah kita menginginkan pegawai untuk tekun dalam usahanya

untuk mencapai tujuan tersebut.

Senada dengan Robbins dan Coulter, Kanfer dalam Solihin (2009:152)

mendefenisikan motivasi sebagai suatu kekuatan psikologis yang akan

menentukan arah dari perilaku seseorang (direction of a person’s behavior),

tingkat upaya (level of effort) dari seseorang dan tingkat ketegaran (level of

persistence) pada saat seseorang dihadapkan pada berbagai rintangan.

Defenisi ini mengandung beberapa elemen konsep sebagai berikut.

1. Arah dari perilaku seseorang menunjukkan berbagai kemungkinan pilihan

Universitas Sumatera Utara


perilaku yang bisa dipilih seseorang.

2. Tingkat upaya menunjukkan sampai sejauh mana upaya seseorang untuk

mencapai suatu hasil. Tingkat upaya ini juga akan menunjukkan ukuran

intensitas dari dorongan yang dimiliki seseorang untuk mencapai hasil

tertentu.

3. Tingkat ketegaran menunjukkan apakah seseorang pada saat menghadapi

rintangan atau masalah tetap berusaha menghadapinya atau malah menyerah.

Milton sebagaimana dikutip dalam Sutarto (2011:21) menyimpulkan bahwa

motivasi kerja mengandung 3 (tiga) komponen utama, yaitu yang menggerakkan

(energizing), perilaku, tujuan serta insentif. Menggerakkan timbul apabila

individu mempunyai motif yang ditimbulkan oleh kehendak yang menjadi sebab

munculnya perilaku. Perilaku ini digerakkan oleh tujuan yang dapat memuaskan

kehendak atau keinginan seorang pegawai.

Dengan demikian beberapa kesimpulan yang dapat diambil terkait

pemahaman mengenai motivasi adalah

1. Didalam motivasi terdapat perilaku yang mengarah kepada tujuan dimana

perilaku tersebut diarahkan oleh keinginan untuk memuaskan kebutuhan

2. Didalam motivasi juga terdapat derajat dari upaya untuk mencapai tujuan

tertentu.

3. Motivasi merupakan salah satu faktor diantara sejumlah faktor yang dapat

memengaruhi prestasi kerja seseorang dalam hubungan kerja di organisasi.

Universitas Sumatera Utara


2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Beragam faktor yang memengaruhi seseorang dalam melaksanakan

pekerjaan. Faktor-faktor tersebut bisa berasal dari karakteristik pribadi dan

karakteristik organisasi. Sutrisno (2009:116-120) mengklasifikasikan faktor-

faktor itu ke dalam 2 (dua) kelompok sebagai berikut:

1. Faktor Intern, yaitu keinginan untuk dapat hidup, keinginan untuk dapat

memiliki, keinginan untuk memperoleh penghargaan, keingian untuk

memperoleh pengakuan, dan keinginan untuk berkuasa.

2. Faktor Ekstern, yaitu kondisi lingkungan kerja, kompensasi yang memadai,

supervisi yang baik, adanya jaminan pekerjaan, status tanggung jawab, dan

peraturan yang fleksibel.

Selanjutnya lebih dalam Pattanayak (2002:176) menguraikan faktor-faktor yang

harus diperhatikan terkait motivasi kerja.

In order to understand what motivates a person, it is necessary to


understand the human resource which is characterized by the
following: (a). Behaviour and performance of human beings is
affected by physiological as well as psychological ,cultural, and
socio-economic conditions. (b) Individual differences result from
genes, the grooming process and the value system of his culture. (c)
Human beings, endowed with thought process, are capable of self –
correction, and resisting the change. (d) One can be motivated to
perform better.

Motivasi pegawai dalam bekerja sangat dipengaruhi oleh kondisi fisiologi,

psikologi, budaya, dan sosial-ekonomi. Kemudian, sistem nilai dalam budaya

serta kemampuan seorang manusia untuk melakukan koreksi diri dan bertahan

dalam perubahan tertentu adalah faktor penentu yang tidak boleh dilupakan ketika

menganalisis apa saja faktor yang memengaruhi motivasi kerja.

Universitas Sumatera Utara


2.1.3 Teori-Teori Motivasi

Teori motivasi membantu kita memahami keterlibatan dinamis tempat

organisasi beroperasi dengan mengambarkan manajer dan pegawai saling terlibat

dalam organisasi setiap hari. Teori motivasi juga membantu manajer dan pegawai

untuk memecahkan permasalahan yang ada di organisasi. Teori yang pertama

adalah teori kebutuhan Maslow yang secara luas dikenal pada tahun 1960-an dan

1970-an, terutama di kalangan manajer praktisi, mungkin karena teori ini logis

secara intuitif dan mudah dimengerti. Abraham Maslow telah menyusun teori

motivasi dalam hal ini disebut Teori Hierarki Kebutuhan dalam Robbins dan

Coulter (2010:110):

1. Kebutuhan fisiologis (physiological needs)—kebutuhan seseorang akan

makanan, minuman, tempat berteduh, seks, dan kebutuhan fisik lainnya

2. Kebutuhan keamanan (safety needs)—kebutuhan seseorang akan keamanan

dan perlindungan dari kejahatan fisik dan emosional, serta jaminan bahwa

kebutuhan fisik akan terus dipenuhi.

3. Kebutuhan sosial (social needs)—kebutuhan seseorang akan kasih sayang,

rasa memiliki, penerimaan dan persahabatan

4. Kebutuhan penghargaan (esteem needs)—kebutuhan seseorang akan faktor-

faktor penghargaan internal, seperti harga diri otonomi, dan prestasi serta

faktor-faktor penghargaan eksternal, seperti status, pengakuan dan perhatian.

5. Kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization needs)—kebutuhan seseorang

akan pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri;

dorongan untuk mampu menjadi apa yang diinginkan.

Universitas Sumatera Utara


Lebih jelas Sutrisno (2009:122-124) menguraikan hierarki kebutuhan ini:

1. Kebutuhan fisiologis; kebutuhan untuk mempertahankan hidup dari kematian

dan merupakan tingkat paling dasar yang diperkenalkan oleh Maslow.

Keinginan untuk memenuhi kebutuhan dasar inilah yang mendorong orang

untuk mengerjakan suatu pekerjaan karena dengan bekerja ia mendapat

imbalan yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan tadi.

2. Kebutuhan rasa aman; setelah kebutuhan tingkat dasar terpenuhi maka

seseorang berusaha memenuhi kebutuhannya lebih tinggi, yaitu kebutuhan

akan rasa aman dan keselamatan. Kebutuhan ini akan dirasakan mendesak

setelah kebutuhan pertama terpenuhi.

3. Kebutuhan sosial; kebutuhan ini merupakan kebutuhan untuk hidup bersama

dengan orang lain. Kebutuhan ini hanya dapat terpenuhi bersama masyarakat,

karena memang orang lainlah yang dapat memenuhinya bukan diri sendiri.

4. Kebutuhan penghargaan; setiap orang yang normal membutuhkan adanya

penghargaan diri meliputi kebutuhan terhadap kekuasaan, prestasi, kekuatan

dan kemampuan serta penghargaan nama baik yang meliputi status,

keberhasilan, pengakuan, dan penghargaan.

5. Kebutuhan aktualisasi diri; ini merupakan tingkat kebutuhan paling tinggi.

Untuk memenuhinya, seseorang bertindak bukan atas dorongan orang lain

tetapi karena kesadaran dan keinginan diri sendiri. Dalam kondisi ini

seseorang ingin memperlihatkan kemampuan dirinya secara optimal di tempat

masing masing.

Universitas Sumatera Utara


Teori berikutnya adalah toeri ERG. Teori ini diusulkan oleh Clayton

Alderfer. Menurut Alderfer dalam Daft (2006:369), Toeri ERG miliknya

mengidentifikasikan tiga kategori kebutuhan:

1. Kebutuhan kehidupan (existence needs). Ini merupakan kebutuhan akan

kesejahteraan fisik.

2. Kebutuhan keterhubungan (relatedness needs). Ini menyinggung kebutuhan

akan pemenuhan hubungan dengan orang lain.

3. Kebutuhan pertumbuhan (growth needs). Ini berfokus pada perkembangan

potensi manusia dan keinginan akan pertumbuhan pribadi serta kompetensi

yang meningkat.

Berikutnya, teori dua faktor. Teori ini dikembangkan oleh Frederick

Herzberg. Herzberg dalam Daft (2006:372) menjelaskan ada dua faktor yang

memberikan kontribusi terhadap perilaku pegawai ditempat kerja. Pertama, faktor

higiene yaitu faktor-faktor yang melibatkan kehadiran atau ketidakhadiran faktor-

faktor yang membuat pekerjaan menjadi tidak memuaskan, termasuk kondisi

kerja, bayaran, kebijaksanaan perusahaan dan hubungan antarpersonal. Kedua,

faktor motivator yaitu faktor-faktor yang memengaruhi kepuasaan pekerjaan

berdasarkan pada pemenuhan kebutuhan tingkat tinggi seperti pencapaian,

pengakuan, tanggungjawab, dan peluang pertumbuhan.

Berikutnya adalah teori pengharapan (Valance-Intrumentality-Expectancy)

yang dikembangkan oleh Victor Vroom. Menurut Vroom dalam Wijono

(2010:46-48) teori ini menjelaskan bahwa motivasi merupakan hasil dari tiga

faktor yaitu seberapa besar individu mempunyai keinginan memperoleh nilai

Universitas Sumatera Utara


(valance) yang diprediksi oleh individu tersebut tentang kemungkinan bahwa

usaha yang akan dilakukan akan menimbulkan harapan bahwa hasil kerjanya

diwujudkan dalam bentuk prestasi kerja. Selanjutnya prestasi kerja tersebut akan

memperoleh imbalan sebagai instrumentalitas. Nilai (valence) merupakan suatu

dorongan yang dapat membuat individu menginginkan suatu imbalan pada waktu

dirinya melakukan suatu kegiatan dalam pekerjaannya. Nilai yang terkait dengan

suatu imbalan amat dipengaruhi oleh faktor demografi diantaranya usia, tingkat

pendidikan, sosial-ekonomi, dan jenis pekerjaan individu. Harapan dapat

diketahui dari tingkat kuat atau tidaknya usaha yang dilakukan oleh pegawai

selama dia melakukan kegiatan dalam pekerjaannya dan dapat juga dinyatakan

dalam bentuk kemungkinan melalui prediksi yang dilakukan oleh seorang

pegawai melalui tingkat prestasi yang dicapai yang ditrntukan oleh usaha yang

dilakukannya. Setiap pegawai yang mempunyai keinginan bahwa usaha untuk

mencapai prestasi yang berupa harapan itu akan memperoleh suatu ganjaran

(instrumentality).

Robbins dan Coulter (2010:124) menjelaskan bahwa kunci dari teori

ekspektasi ini adalah pemahaman tujuan individu dan tautan antara usaha dan

kinerja, antara kinerja dan imbalan, serta antara imbalan dan kepuasan tujuan

individu. Teori ini menekankan hadiah atau imbalan. Sebagai hasilnya, kita harus

percaya bahwa imbalan yang ditawarkan organisasi sejalan dengan apa yang

diinginkan individu.

Terakhir adalah Teori Keadilan (equity theory) yang dibuat oleh Stacy

Adams. Sutarto Wijono (2010:52) menjelaskan bahwa teori keadilan ini

Universitas Sumatera Utara


mengungkapkan tentang bagaimana perasaan dan reaksi pegawai terhadap sistem

imbalan yang diberikan oleh suatu organisasi. Teori ini menyatakan bahwa

pegawai membandingkan hasil kerja atau prestasi kerja (keluaran-output) yang

mereka peroleh dengan kelayakan imbalan yang telah diterima sebagai masukan

(input) atas pekerjaan yang telah mereka lakukan.

Dari ketiga teori di atas, Teori Hierarki Kebutuhan adalah teori yang

cukup banyak dianut karena atasan lebih berusaha memenuhi kebutuhan pegawai-

pegawainya untuk meningkatkan produktivitas kerja.

2.1.4 Kebutuhan Aktualisasi Diri

1. Pengertian Aktualisasi Diri

Robbins dan Coulter (2010: 110) menyebutkan bahwa kebutuhan

aktualisasi diri adalah kebutuhan seseorang untuk mampu menjadi apa yang

diinginkan sesuai dengan potensi yang dimiliki. Misalnya seorang musisi harus

bermain musik, seorang profesor harus mengajar, dan sebagainya. Maslow

mengatakan bahwa “What a man can be, he must be”. Patioran (2013: 12)

menjelaskan bahwa aktualisasi diri merupakan proses menjadi diri sendiri dan

mengembangkan bakat, sifat-sifat dan potensi potensi psikologis yang unik.

Dari beberapa pengertian di atas yang paling sesuai dengan keadaan dan

kondisi pada kantor ini ialah Robbins dan Coulter (2010: 110) yang menyebutkan

bahwa kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan seseorang untuk mampu

menjadi apa yang diinginkan sesuai dengan potensi yang dimiliki. Dapat

disimpulkan aktualisasi diri merupakan penggunaan semua bakat, pemenuhan

semua kualitas dan kapasitas dalam diri seorang individu.

Universitas Sumatera Utara


2. Indikator-indikator Kebutuhan Aktualisasi Diri

Menurut Robbins dan Coulter (2010: 110) menyebutkan indikator

kebutuhan aktualisasi diri adalah sebagai berikut:

1. Kebutuhan pertumbuhan (growth need)

Kebutuhan pertumbuhan adalah kebutuhan untuk mengetahui dan memahami

sesuatu, untuk tumbuh dan berkembang dengan dihargai orang lain.

2. Kebutuhan pencapaian potensi seseorang (achieving one’s potential)

Yaitu kebutuhan seseorang untuk mengembangkan potensi, kemampuan, dan

bakat yang ada dalam dirinya secara maksimal.

3. Kebutuhan pemenuhan diri (self-fulfillment)

Yaitu kebutuhan untuk memenuhi keberadaan diri dengan memaksimalkan

penggunaan kemampuan dan potensi yang ada dalam dirinya.

4. Kebutuhan dorongan

Yaitu dorongan dalam diri individu untuk mempertahankan keberadaan dirinya

sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

Maslow dalam Sarwono (2000) menyebutkan terdapat beberapa indikator

dalam mencapai aktualisasi diri yang optimal, yaitu:

1. Persepsi yang tepat terhadap realita

2. Menerima diri sendiri, orang lain, dan lingkungan dengan baik

3. Spontanitas

4. Fokus terhadap target pencapaian

5. Otonomi

6. Kedekatan dengan individu yang lain

Universitas Sumatera Utara


7. Mendalami hubungan interpersonal

8. Nyaman dan solid

9. Memiliki selera humor dan bisa bergurau.

Penelitian ini menggunakan indikator yang merupakan adaptasi dari

indikator Robbins dan Coulter (2010: 110). Indikator-indikator yang dipilih

merupakan indikator yang paling sesuai dengan kondisi kantor.

Maslow menyebutkan bahwa untuk mencapai tahap aktualisasi diri

merupakan hal yang tidak mudah karena banyak faktor yang menjadi penghambat

baik dari diri individu itu sendiri maupun yang berasal dari luar (masyarakat

maupun pengaruh negatif).

Teori Maslow mengatakan bahwa sebuah kebutuhan yang pada dasarnya

telah terpenuhi tidak lagi akan memotivasi individu tersebut. Jadi jika ingin

memotivasi seseorang, menurut Maslow, kita harus memahami tingkat hierarki di

mana orang tersebut berada saat ini dan fokus untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhan di atau di atas tingkat tersebut.

2.1.5 Kebutuhan Penghargaan

1. Pengertian Penghargaan

Mathis dan Jackson (2006: 424) menyebutkan bahwa penghargaan adalah

imbalan yang diberikan oleh perusahaan untuk merekrut, memotivasi, dan

mempertahankan orang-orang yang cakap.

Penghargaan merupakan suatu objek berwujud ataupun tidak berwujud

ataupun peristiwa yang dihadirkan dalam rangka terjadinya suatu tindakan atau

hasil yang diinginkan, yang mana diharapkan tindakan atau hasil tersebut dapat

Universitas Sumatera Utara


kembali terjadi pada orang yang sama maupun orang yang berbeda. Pemberian

penghargaan dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas serta

mempertahankan pegawai yang berprestasi supaya tetap berada dalam perusahaan.

2. Indikator-indikator Penghargaan

Menurut Kadarisman (2012: 43) indikator-indikator untuk mengukur

variabel penghargaan, yaitu:

1. Gaji

Gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang diterima pegawai sebagai

konsekuensi yang telah memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan

perusahaan. Gaji umumnya berlaku untuk tarif bayaran mingguan, bulanan, atau

tahunan (terlepas dari lamanya jam kerja).

2. Insentif

Insentif adalah bentuk pembayaran langsung yang didasarkan dengan kinerja

pegawai dan dimaksudkan sebagai pembagian keuntungan bagi pegawai akibat

peningkatan produktivitas. Sedangkan Mathis dan Jackson (2006: 455)

menyebutkan bahwa insentif adalah penghasilan tidak tetap pegawai berdasarkan

pada kinerja individu, tim, atau organisasional. Tujuan utama dari pemberian

insentif adalah untuk mendorong produktivitas pegawai dan efektivitas biaya.

3. Pujian

Pujian merupakan salah satu bentuk penghargaan non materiil. Pujian

biasanya diberikan oleh atasan kepada pegawai yang memiliki prestasi kerja

sehingga dapat menambah semangat bekerja pegawai tersebut.

Universitas Sumatera Utara


4. Cuti

Perusahaan memberikan hari libur kepada pegawai karena alasan-alasan

tertentu.

5. Tunjangan

Tunjangan merupakan kompensasi tidak langsung yang diberikan perusahaan

kepada pegawai.

Suryo (2007: 28) menyebutkan bahwa indikator penghargaan terdiri dari:

1. Gaji

Bentuk pembayaran yang besarnya tanpa mempertimbangan jam kerja.

2. Insentif

Imbalan yang diberikan perusahaan berdasarkan tingkat penjualan, tingkat

keuntungan, atau tingkat produktivitas.

3. Asuransi

Asuransi yang diberikan perusahaan kepada pegawai untuk menjamin

kompensasi finansial.

Indikator yang digunakan dalam penelitian ini merupakan modifikasi dari

indikator-indikator di atas. Indikator gaji, insentif, pujian, cuti, dan tunjangan

merupakan indikator dari Kadarisman (2012: 43). dan indikator pelatihan,

pengembangan, dan asuransi merupakan indikator dari Suryo (2007: 28).

Indikator-indikator yang dipilih merupakan indikator yang telah disesuaikan

dengan kondisi instansi.

2.1.6 Kebutuhan Sosial

1. Pengertian Kebutuhan Sosial

Universitas Sumatera Utara


Kebutuhan sosial adalah hal-hal seperti penerimaan, penghargaan, dan

persahabatan. Pada dasarnya, kebutuhan sosial dapat dipenuhi dengan menempa

hubungan dengan orang lain. kebutuhan sosial paling sering dibahas dan mengacu

dalam kepada hierarki Kebutuhan Maslow

Kebutuhan sosial menunjukkan sifat kebutuhan kita akan orang lain. Ini

adalah kebutuhan untuk memiliki, cinta, kasih sayang sama halnya dengan

hubungan dengan keluarga dan teman-teman. kebutuhan ini terpenuhi melalui

hubungan menyenangkan dan memuaskan dengan orang lain. Hubungan yang

menyenangkan dan memuaskan akan mengisyaratkan penerimaan oleh orang lain.

Setelah kebutuhan dasar fisiologis dan keamanan mereka terpenuhi, selanjutnya

seseorang mencari kebutuhannya akan cinta dan rasa memiliki agar dapat

dipenuhi.

Hirarki Kebutuhan Maslow adalah teori psikologi yang mencoba untuk

menjelaskan perilaku manusia. Menurut teori ini, tindakan manusia bergantung

pada pemenuhan tujuan. teori Maslow biasanya ditampilkan dalam sebuah

piramida dengan lima tingkat. kebutuhan sosial ditempatkan di tingkat ketiga.

kebutuhan sosial ditempatkan sebagai kebutuhan yang tingkat kepentingan nya

lebih rendah dibandingkan dengan kebutuhan keamanan dan kebutuhan fisiologis

namun lebih tinggi dari harga diri dan aktualisasi diri.

Kebutuhan sosial juga dianggap kebutuhan dasar atau sesuatu yang sangat

penting bagi pertumbuhan dan perkembangan. Menurut teori Maslow, kebutuhan

sosial penting karena menjalin hubungan emosional sangat penting untuk

mencegah kegelisahan, depresi dan rasa kesepian. Maslow juga berpendapat

Universitas Sumatera Utara


bahwa manusia membalas emosi dengan tujuan memenuhi kebutuhan sosial

mereka sendiri.

Kebutuhan sosial atau sering pula dikatakan dengan affiliation needs

Abraham Maslow dalam Sutrisno (2007:131) merupakan kebutuhan tingkat ketiga

dimana Maslow menyatakan kebutuhan ini merupakan kebutuhan untuk hidup

bersama dengan orang lain. Kebutuhan ini hanya dapat terpenuhi bersama

masyarakat, karena memang orang lainlahyang dapat memenuhinya, bukan diri

sendiri. Kebutuhan sosial meliputi Kebutuhan untuk di sayangi, di cintai, dan

diterima oleh orang lain. Kebutuhan untuk di hormati oleh orang lain,

keikutsertaan dalam pergaulan, dan berprestasi.

2. Indikator Kebutuhan Sosial

Terdapat empat golongan kebutuhan sosial (Hasibuan, 2002:155), yaitu:

1. Kebutuhan akan perasaan diterima orang lain di lingkungan tempat tinggal

dan bekerja (sense of belonging).

2. Kebutuhan akan perasaan dihormati karena setiap manusia merasa dirinnya

penting (sense of performance).

3. Kebutuhan akan kemajuan dan tidak gagal (sense of achievement).

4. Kebutuhan akan perasaan ikut serta (sense of participation).

2.1.7 Prestasi Kerja

1. Pengertian Prestasi Kerja

Organisasi adalah kumpulan orang yang memiliki kompetensi yang

berbeda-beda, yang saling tergantungan satu dengan yang lainnya, yang berusaha

untuk mewujudkan kepentingan bersama mereka,dengan memanfaatkan berbagai

Universitas Sumatera Utara


sumber daya. Pada dasarnya tujuan bersama yang ingin diwujudkan oleh

organisasi adalah mencari keuntungan. Oleh karena itu, diperlukan pegawai-

pegawai yan mempunyai prestasi kerja yang tinggi.

Byars dan Rue dalam Sutrisno (2009:150) mengartikan prestasi sebagai

tingkat kecakapan seseorang pada tugas-tugas yang mencakup pada pekerjaannya.

Porter dan Lawler dalam Wijono (2010:59) mengatakan bahwa prestasi kerja

adalah hasil yang dicapai oleh seseorang individu untuk ukuran yang telah

ditetapkan dalam suatu pekerjaan. Lebih jelas Guion (1965) dalam Wijono

(2010:60) mengatakan bahwa prestasi kerja mempunyai dua hal, yaitu pertama,

secara kuantitas mengacu pada “hasil”,dari suatu kerja yang dilakukan seperti

sejumlah pengeluaran barang oleh individu per jam. Kedua, dari sudut kualitas,

juga prestasi kerja mengacu pada “bagaimana sempurna” seseorang itu melakukan

pekerjaannya. Misalnya, barang yang dikerjakannya harusnya berkualitas. Jadi,

prestasi kerja bisa dinilai dari kualitas kerja,kuantitas kerja, keterikatan, keahlian

merencanakan, daya usaha dalam pekerjaan, dan prestasi secara keseluruhan serta

ditentukan juga oleh faktor keahlian, minat, motivasi, dan situasi pekerjaan.

2. Penilaian Prestasi Kerja

Dalam sebuah organisasi atau perusahaan, para pegawai, supervisor,

manajer dan sebagainya juga dilakukan penelitian. Namun dalam hal ini penilaian

diarahkan kepada prestasi kerja. Sehingga fokus penilaiannya asalah sejauh mana

seorang pegawai, supervisor, manajer tersebut telah melaksanakan pekerjaannya

untuk mengetahui pegawai tersebut sudah bekerja sesuai dengan apa yang

diharapkan oleh organisasi atau belum.

Universitas Sumatera Utara


Sutrisno (2009:153) memberikan defenisi penilaian prestasi sebagai

berikut. Penilaian prestasi merupakan sebuah proses formal untuk melakukan

peninjauan kembali dan evaluasi prestasi kerja secara priodik. Kegiatan-kegiatan

itu terdiri dari identifikasi, observasi, pengukuran, dan pengembangan hasil kerja

pegawai dalam sebuah organisasi. Panggabean (2002:66) menjelaskan bahwa

tahap identifikasi merupakan tahap awal dari proses yang terdiri atas penentuan

unsur-unsur yang akan diamati. Kegiatan ini diawali dengan melakukan analisis

pekerjaan agar dapat mengenal unsur-unsur yang akan dinilai dan dapat

mengembangkan skala penilaian. Observasi berarti ada pengamatan secara

seksama dan periodik. Semua unsur yang dinilai harus diamati secara seksama

agar dapat dibuat penilaian yang wajar dan tepat.

Murphy dan Cleveland dalam Sutrisno (2009:154) menegaskan arti

penting dari penilaian dari prestasi kerja yaitu: untuk memperoleh informasi yang

berguna dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kegiatan sumber

daya manusia yang lain seperti perencanaan dan pengembangan karier, program

kompensasi dan pemberhentian pegawai. Mathis dan Jackson dalam Sri Budi

(2005:95) menetapkan lima standar utama dalam melakukan penilaian terhadap

prestasi/kinerja pegawai yaitu:

1. Jumlah keluaran (quantity of output). Standar ini lebih banyak digunakan

untuk menilai prestasi pegawai dibagian produksi/teknis. Standar ini

dilakukan dengan cara membandingkan antara besarnya jumlah keluaran yang

seharusnya (standar normal) dengan kemampuan sebenarnya.

Universitas Sumatera Utara


2. Kualitas keluaran (quality of output). Standar kualitas menekankan pada

kualitas produk yang dihasilkan daripada jumlah keluaran. Artinya, semakin

sedikit jumlah produk yang cacat maka semakin tinggi prestasinya.

3. Waktu keluaran (timeliness of output). Apabila pegawai dapat mempersingkat

waktu proses sesuai dengan standar, maka pegawai itu dapat dikatakan

memiliki prestasi yang baik.

4. Tingkat kehadiran (presences at work). Sebagian organisasi mengukur prestasi

kerja dengan melihat daftar hadir. Asumsi yang digunakan adalah jika

kehadiran pegawai dibawah standar, maka pegawai tersebut tidak akan

mampu memberikan kontribusi yang optimal terhadap organisasi.

5. Kerja sama. Standar ini biasanya digunakan untuk menilai kinerja pegawai

pada tingkat supervisor dan manajer. Keterlibatan seluruh pegawai dalam

mencapai target yang ditetapkan akan memengaruhi keberhasilan bagian yang

diawasi.

Lebih lanjut, Budi (2005:97) menjelaskan ada beberapa metode dalam

penilaian kerja :

1. Graphic Rating Scales ( Skala Rating)

2. Critical Incidents Methods ( Inseden-insiden kritis)

3. Descriptive Essays

4. Work Standards (Standar Kerja)

5. Ranking Methods

6. Forced Distribution ( Distribusi yang dipaksa)

Universitas Sumatera Utara


7. Forced-choice and Weighted Checklist Performance Report ( Pemilihan yang

Dipaksakan dan Laporan Pemeriksaan Kinerja Tertimbang)

8. Behaviorally Anchored Scales

9. Metode Pendekatan Management by Objective (MBO)

Landy dan rekan-rekannya (1978;1980) dalam Panggabean (2002:71)

mengemukakan bahwa penilaian prestasi akan terasa wajar dan tepat apabila:

1. Penilaian prestasi dilaksankan secara priodik

2. Penilai memahami betul tingkat kinerja dari mereka yang dinilai tentang

tugas-tugas yang akan dilakukan

3. Penilai terlibat dengan pegawai dalam penentuan rencana yang dapat

digunakan untuk mengurangi kelemahan.

Hasil dari penilaian prestasi dapat digunakan untuk menentukan kenaikan gaji dan

promosi.

2.1.7.1 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Prestasi Kerja

Menurut Byar dan Rue dalam Sutrisno (2009: 165) terdapat dua faktor yang

mempengaruhi Prestasi Kerja , yaitu faktor individu dan faktor lingkungan. Faktor

–faktor individu yang di maksud adalah :

1. Usaha (effort) yang menunjukkan sejumlah sinergi fisik dan mental yang

digunakan dalam menyelenggarakan gerakan tugas

2. Abilities yaitu sifat-sifat personal yang di perlukan untuk melaksanakan tugas

3. Role/Task perception yaitu segala perilaku dan aktivitas yang dirasa perlu

oleh individu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara


Sedangkan faktor lingkungan yang mempengaruhi prestasi kerja adalah, Kondisi

fisik, peralatan, waktu, material, pendidikan, supervisi, desain organisasi,

pelatihan dan keberuntungan.Faktor-faktor lingkungan, tidak secara langsung

menentukan prestasi kerja melainkan mempengaruhi faktor-faktor individu.

Sofyandi (2008:124) lebih ringkas menjelaskan bahwa terdapat beberapa

faktor yang memengaruhi penilaian prestasi kerja:

1. Karakteristik situasi,

2. Diskripsi pekerjaan,

3. Tujuan-tujuan penilaian kinerja,

4. Sikap para pegawai dan manajer terhadap evaluasi.

Universitas Sumatera Utara


2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2. 1
Penelitian Terdahulu
Judul Variabel Metode
No Peneliti Hasil Penelitian Tahun
Penelitian Penelitian Analisis
1 Akbar Pengaruh Kebutuhan Analisis Adanya pengaruh 2013
Rizky Kebutuhan Aktualisasi Regresi yang signifikan
Adhani Aktualisasi Diri Diri (X1) Linier antara aktualisasi
dan Beban Kerja Beban Berganda diri (X1) terhadap
terhadap Kerja (X2) prestasi kerja (Y)
Prestasi Prestasi pada PT. Bank
Pegawai di PT Pegawai Tabungan Negara
BTN Surabaya, (Y) (Persero), Tbk
Kantor Cabang Cabang Syariah
Syariah Surabaya dan tidak
Surabaya adanya pengaruh
yang signifikan
antara beban kerja
(X2) terhadap
prestasi kerja (Y)
pada PT. Bank
Tabungan Negara
(Persero), Tbk
Cabang Syariah
Surabaya serta
tidak ada pengaruh
yang signifikan
antara aktualisasi
diri (X1) dan
beban kerja
(X2)secara
bersama-sama
terhadap prestasi
kerja (Y).

Universitas Sumatera Utara


Lanjutan Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Judul Variabel Metode
No Peneliti Hasil Penelitian Tahun
Penelitian Penelitian Analisis
2 Azizah Pengaruh Penghargaan Analisis Penghargaan 2013
Dianingtyas Penghargaan dan (X1) Regresi berpengaruh
Kebutuhan Kebutuhan Berganda positif
Aktualisasi Diri Aktualisasi terhadap prestasi
terhadap Prestasi Diri (X2) kerja pegawai PT.
Kerja pegawai Prestasi Telkom Kotabaru
Pada PT. Telkom Kerja (Y) Yogyakarta
Kotabaru Kebutuhan
Yogyakarta aktualisasi diri
berpengaruh
positif terhadap
prestasi kerja
pegawai PT.
Telkom Kotabaru
Yogyakarta
3 Bambang Pengaruh Kebutuhan Analisis Aktualisasi 2015
Teguh Aktualisasi Aktualisasi Regresi Diri,Penghargaan,
Cahyono Diri,Penghargaan, Diri (X1) Linier dan Lingkungan
dan Lingkungan Penghargaan Berganda Kerja berpengaruh
Kerja terhadap (X2) secara signifikan
Prestasi Kerja Lingkungan terhadap Prestasi
Pegawai pada Kerja (X3) Kerja Pegawai
Kegiatan Prestasi
Prasarana Kerja (Y)
Konservasi
Sumber Daya Air
Balai Besar
Wilayah Sungai
Brantas Kediri
Tahun 2015

Universitas Sumatera Utara


Lanjutan Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Judul Variabel Metode
No Peneliti Hasil Penelitian Tahun
Penelitian Penelitian Analisis
4 Cintya Pengaruh Kebutuhan Analisis Kebutuhan 2016
Yonanda, Kebutuhan Fisiologis Statistik Fisiologis,
Heru Fisiologis, (X1) Deskriptif Keamanan,
Susilo, Keamanan, Keamanan dan Sosial,
Arik Sosial, (X2) Analisis Penghargaan, dan
Prasetya Penghargaan, Sosial (X3) Statistik Aktualisasi Diri
dan Aktualisasi Penghargaan Inferensial berpengaruh
Diri terhadap (X4) positif dan
Prestasi Kerja Aktualisasi signifikan
Pegawai Diri (X5) terhadap Prestasi
(studi pada Prestasi Kerja Kerja Pegawai
pegawai PT. (Y) (studi pada
Asuransi pegawai PT.
Jiwasraya Asuransi
(Persero) Jiwasraya
Malang (Persero) Malang
Regional Regional Office)
Office)
5 Hidayat Analisis Kebutuhan Analisis Aktualisasi diri, 2013
Pengaruh Aktualisasi Regresi Penghargaan dan
Kebutuhan Diri (X1) Linier Kebutuhan Sosial
Aktualisasi Penghargaan Berganda berpengaruh
Diri, Kebutuhan (X2) secara signifikan
Penghargaan, Kebutuhan terhadap prestasi
dan Kebutuhan Sosial (X3) kerja pegawai.
Sosial Terhadap Prestasi Kerja
Prestasi Kerja (Y)
Pegawai Pada
PT. Bank
Syariah
Mandiri, Tbk
Cabang Petisah
Medan
6 Ragil Pengaruh Motivasi Analisis Motivasi dan 2013
Permanasari Motivasi dan (X1) Deskriptif Lingkungan Kerja
Lingkungan Lingkungan Persentase berpengaruh
Kerja terhadap Kerja (X2) positif dan
Kinerja Kinerja (Y) signifikan
Pegawai (studi terhadap Kinerja
pada pegawai Pegawai (studi
PT. Anugerah pada pegawai PT.
Raharjo Anugerah Raharjo
Semarang) Semarang)

Universitas Sumatera Utara


2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual penelitian menurut Sapto Haryoko dalam Iskandar

(2008: 54) menjelaskan secara teoritis model konseptual variabel-variabel

penelitian, tentang bagaimana pertautan teori-teori yang berhubungan dengan

variabel-variabel penelitian yang ingin diteliti, yaitu variabel bebas dengan

variabel terikat. Kerangka penelitian ini dikemukakan variabel yang akan diteliti

yaitu motivasi kebutuhan aktualisasi diri , kebutuhan penghargaan dan kebutuhan

sosial sebagai variabel bebas dan prestasi kerja sebagai variabel terikat. Pada

umumnya perusahaan akan berusaha meningkatkan prestasi pegawai dalam

perusahaannya. Ada banyak hal yang dapat meningkatkan prestasi tersebut. Salah

satu di antaranya melalui motivasi kerja.

Pemberian motivasi kepada para pegawai merupakan kewajiban paara

pimpinan, agar para pegawai tersebut dapat lebih meningkatkan volume dan mutu

pekerjaan sehingga penilaian prestasi kerja dapat dilakukan. Robbins dan Coulter

(2010:125) menjelaskan keterkaitan antara teori motivasi dan prestasi kerja

sebagai berikut: Dalam teori motivasi tradisional, motivasi akan tinggi pada

tingkat dimana imbalan yang diterima individu yang berkinerja tinggi memenuhi

kebutuhannya dan konsisten dengan tujuan individunya. Hal ini sejalan dengan

teori yang dikembangkan oleh Victor Vroom dalam Robbins dan Coulter

(2010:123) bahwa motivasi adalah produk tiga faktor yaitu: Valance (keinginan

untuk memperoleh reward), Expectancy (E) menunjukkan kemungkinan

keberhasilan kerja (performance probility), dan Instrumentality (I) menunjukkan

kemungkinan diterimanya reward jika pekerjaan berhasil.

Universitas Sumatera Utara


Namun, dalam teori motivasi yaitu kebutuhan akan prestasi, penguatan

dan keadilan, seseorang dengan prestasi kerja yang tinggi tidak termotivasi

dengan oleh penilaian organisasi atas kinerjanya ataupun imbalan organisasi

melainkan karena didorong oleh motivasi internal untuk mencapai prestasi tinggi.

Kesimpulannya, diperlukan keinginan serta dorongan yang tinggi dalam bekerja

karena prestasi kerja segaris lurus dengan motivasi. Manajer seharusnya

mengambil peran dalam hal ini. Manajer harus bisa mengenali tingkat kebutuhan

setiap pegawai .

Sutrisno (2009:147) menjelaskan hal-hal yang harus dilakukan oleh

manajer dalam keterkaitan antara motivasi dan prestasi kerja:

1. Menciptakan iklim kerja yang menyenangkan.

2. Memberikan penghargaan dan pujian bagi yang berprestasi dan membimbing

yang belum berprestasi.

3. Membagi tugas sesuai dengan kemampuan para bawahan.

4. Memberi umpan balik tentang hasil pekerjaan.

5. Memberikan kesempatan bawahan untuk maju dan berkreativitas.

Dalam penelitian ini yang dijadikan variabel Motivasi adalah berdasar

pada teori Maslow karena menurut teori Maslow menyatakan bahwa suatu hirarki

kebutuhan manusia adalah bertingkat. Dari sini bisa dikatakan bahwasanya

kebutuhan yang lebih pokok harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan

yang lebih tinggi mulai mengendalikan perilaku seseorang, karena jika kebutuhan

yang lebih tinggi sudah terpenuhi maka akan berhenti daya motivasi seseorang.

Pada Divisi Ritel dan Divisi Kredit Kantor Pusat Bank Sumut Medan dalam

Universitas Sumatera Utara


usahanya memberikan motivasi dan semangat kerja pegawai yaitu dengan

memberikan upah atau gaji yang sesuai terhadap pegawainya.

Sedangkan untuk variabel prestasi kerja (Y) mengacu pada teori Mathis

dan Jackson karena orang yang kurang berprestasi dapat dikenali dari tidak

terlaksananya target pekerjaan yang dibebankan serta tingkat kehadiran pegawai.

Sesuai dengan teori motivasi yang dikemukakan Abraham Maslow dalam

Sutrisno (2009) mengenai 5 (lima) Hierarki Kebutuhan. Kebutuhan aktualisasi diri

merupakan kebutuhan paling puncak dari hierarki kebutuhan, dimana Kebutuhan

ini adalah untuk mewujudkan diri dan mengembangkan kapasitas prestasinya

secara optimal. Kebutuhan aktualisasi diri memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan

ciri-ciri kebutuhan yang lain karena aktualisasi terpenuhi melalui diri sendiri yaitu

melalui usaha pribadi, dan pemenuhannya sejalan dengan jenjang karier seseorang

sehingga tidak semua orang mendapatkan kebutuhan ini.

Sejalan dengan kebutuhan aktualisasi diri lebih lanjut Maslow menyatakan

di hierarki ke 4 (empat) yaitu kebutuhan penghargaan dimana merupakan

Kebutuhan yang di butuhkan oleh setiap manusia yang normal, semakin tinggi

kedudukan seseorang dalam perusahaan maka semakin tinggi pula kebutuhan

akan penghargaan tersebut. Wujud dari kebutuhan ini berupa penghargaan dan

pengakuan akan kontribusinya oleh orang lain. Kebutuhan akan penghargaan ini

di dapatkan apabila seseorang telah berhasil atau berprestasi.

Pada tahap berikutnya, Maslow menyakini ada kebutuhan yang tak kalah

penting yaitu kebutuhan sosial atau sering pula dikatakan dengan affiliation needs

merupakan kebutuhan tingkat ketiga dimana Maslow menyatakan kebutuhan ini

Universitas Sumatera Utara


merupakan kebutuhan untuk hidup bersama dengan orang lain. Kebutuhan ini

hanya dapat terpenuhi bersama masyarakat, karena memang orang lainlah yang

dapat memenuhinya, bukan diri sendiri. Kebutuhan sosial meliputi Kebutuhan

untuk di sayangi, di cintai, dan diterima oleh orang lain. Kebutuhan untuk di

hormati oleh orang lain, keikutsertaan dalam pergaulan, dan berprestasi. Byars

dan Rue dalam Sutrisno (2009: 164) mengartikan prestasi adalah tingkat

kecapakan seseorang pada tugas-tugas mencakup pada pekerjaan.

Namun, dalam teori motivasi yaitu kebutuhan akan prestasi, penguatan

dan keadilan, seseorang dengan prestasi kerja yang tinggi tidak termotivasi

dengan oleh penilaian organisasi atas kinerjanya ataupun imbalan organisasi

melainkan karena didorong oleh motivasi internal untuk mencapai prestasi tinggi.

Kesimpulannya, diperlukan keinginan serta dorongan yang tinggi dalam bekerja

karena prestasi kerja segaris lurus dengan motivasi. Manajer seharusnya

mengambil peran dalam hal ini. Manajer harus bisa mengenali tingkat kebutuhan

setiap pegawai .

Sutrisno (2009:147) menjelaskan hal-hal yang harus dilakukan oleh

manajer dalam keterkaitan antara motivasi dan prestasi kerja:

1. Menciptakan iklim kerja yang menyenangkan.

2. Memberikan penghargaan dan pujian bagi yang berprestasi dan membimbing

yang belum berprestasi.

3. Membagi tugas sesuai dengan kemampuan para bawahan.

4. Memberi umpan balik tentang hasil pekerjaan.

5. Memberikan kesempatan bawahan untuk maju dan berkreativitas.

Universitas Sumatera Utara


Dalam penelitian ini yang dijadikan variabel Motivasi (X) adalah berdasar

pada teori Maslow karena menurut teori Maslow menyatakan bahwa suatu hirarki

kebutuhan manusia adalah bertingkat. Dari sini bisa dikatakan bahwasanya

kebutuhan yang lebih pokok harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan

yang lebih tinggi mulai mengendalikan perilaku seseorang, karena jika kebutuhan

yang lebih tinggi sudah terpenuhi maka akan berhenti daya motivasi seseorang.

Pada Divisi Ritel dan Divisi Kredit Kantor Pusat Bank Sumut Medan dalam

usahanya memberikan motivasi dan semangat kerja pegawai yaitu dengan

memberikan upah atau gaji yang sesuai terhadap pegawainya. Sedangkan untuk

variabel prestasi kerja mengacu pada teori Mathis dan Jackson karena orang

yang kurang berprestasi dapat dikenali dari tidak terlaksananya target pekerjaan

yang dibebankan serta tingkat kehadiran pegawai.

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kebutuhan aktualisasi

diri, penghargaan dan kebutuhan sosial memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap prestasi pegawai. Jika kebutuhan dasar seperti psikologi dan rasa aman

tercapai, maka tiga teori kebutuhan dalam motivasi kerja diharapkan juga dapat

tercapai, karena apabila tidak maka seorang pegawai mungkin sulit untuk

berprestasi, oleh karena itu dalam hal motivasi kerja harus sejalan dengan tingkat

kecapakan seorang pegawai dalam menjalankan tugas dalam organisasi sehingga

prestasi pegawai dapat tercapai dengan baik.

Berdasarkan teori-teori diatas, kebutuhan aktualisasi diri , kebutuhan

penghargaan dan kebutuhan sosial , sangat berpengaruh terhadap variabel prestasi

Universitas Sumatera Utara


kerja pegawai pada Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat PT. Bank Sumut

Medan maka model kerangka konseptual dapat digambarkan sebagai berikut :

Kebutuhan Aktualisasi
Diri

Kebutuhan Penghargaan Prestasi


Kerja

Kebutuhan Sosial

Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis Penelitian


Hipotesis diturunkan melalui teori. Hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap masalah penelitian. Hipotesis adalah suatu pernyataan yang

masih harus diuji kebenarannya secara empiris. (Iskandar, 2008 : 56). Menurut

Singarimbun dalam Iskandar (2008 : 56), hipotesis adalah sarana penelitian ilmiah

yang penting dan tidak bisa ditinggalkan, karena ia merupakan instrumen kerja

dari teori.

Berdasarkan kerangka konseptual yang telah ditetapkan, maka hipotesis

penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Kebutuhan Aktualisasi Diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Prestasi Kerja pada Pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat PT

Bank Sumut, Medan.

Universitas Sumatera Utara


2. Kebutuhan Penghargaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi

Kerja pada Pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat PT Bank

Sumut, Medan.

3. Kebutuhan Sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Kerja

pada Pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat PT Bank Sumut,

Medan.

4. Kebutuhan Aktualisasi Diri, Kebutuhan Penghargaan, dan Kebutuhan Sosial

secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Prestasi Kerja pada

Pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat PT Bank Sumut, Medan.

Universitas Sumatera Utara


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini berpendekatan kuantitatif, berjenis deskriptif dan asosiatif.

Dikatakan pendekatan kuantitatif sebab pendekatan yang di gunakan didalam

usulan penelitian, proses, hipotesis, survey lapangan, analisa data dan kesimpulan

data sampai dengan penulisannya menggunakan aspek pengukuran perhitungan,

rumus dan kepastian numerik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif

karena dilakukan dengan tujuan utama untuk memberikan gambaran atau

deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Menurut Sukmadinata, N. S,

(2011), penelitian deskriptif ditujukan untuk mendeskripsikan atau

menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat

alamiah atau rekayasa manusia. Sedangkan dikatakan sebagai penelitian asosiatif

karena penelitian ini menghubungkan dua variabel atau lebih (Sugiyono 2010 :

57).

Dengan demikian penelitian ini akan menjelaskan pengaruh Kebutuhan

Aktualisasi Diri, Kebutuhan Penghargaan, dan Kebutuhan Sosial terhadap Prestasi

Kerja Pegawai pada Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat PT Bank

Sumut,Medan.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan diadakan di Kantor Pusat PT Bank Sumut yang beralamat di

Jalan Imam Bonjol No 8, Medan.

Universitas Sumatera Utara


2. Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan mulai bulan Oktober - Desember 2016.

3.3 Batasan Operasional Variabel Penelitian

Adapun yang menjadi batasan operasional pada penelitian ini adalah


dengan cara menentukan atau mengidentifikasi variabel penelitian. Sehingga
Batasan operasional nya adalah sebagai berikut :
1. Variabel Terikat : Prestasi Pegawai (Y)
2. Variabel Bebas : Kebutuhan Aktualisasi Diri (X1)
Kebutuhan Penghargaan (X2)
Kebutuhan Sosial (X3)
3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Penguraian definisi operasional variabel-variabel yang akan diteliti

merupakan suatu cara untuk mempermudah pengukuran variabel penelitian.

Selain itu juga bertujuan memberikan batasan-batasan pada objek yang akan

diteliti. Defenisi operasional variabel yang akan diteliti dalam penulisan ini adalah

sebagai berikut:

1. Kebutuhan Aktualisasi Diri

Kebutuhan aktualisasi diri adalah proses menjadi diri sendiri dan

mengembangkan sifat-sifat dan potensi psikologis yang unik. Kebutuhan ini

meliputi kesempatan untuk berkreatifitas dan pertumbuhan pengembangan

diri. Robbins dan Coulter (2010: 110) menyebutkan bahwa kebutuhan

aktualisasi diri adalah kebutuhan seseorang untuk mampu menjadi apa yang

diinginkan sesuai dengan potensi yang dimiliki.

Universitas Sumatera Utara


2. Kebutuhan Penghargaan

Penghargaan merupakan suatu objek berwujud ataupun tidak berwujud

ataupun peristiwa yang dihadirkan dalam rangka terjadinya suatu tindakan

atau hasil yang diinginkan, yang mana diharapkan tindakan atau hasil tersebut

dapat kembali terjadi pada orang yang sama maupun orang yang berbeda.

3. Kebutuhan Sosial

Maslow menyatakan kebutuhan ini merupakan kebutuhan untuk hidup

bersama dengan orang lain. Kebutuhan ini hanya dapat terpenuhi bersama

masyarakat, karena memang orang lainlah yang dapat memenuhinya, bukan

diri sendiri. Kebutuhan sosial meliputi Kebutuhan untuk di sayangi, di cintai,

dan diterima oleh orang lain. Kebutuhan untuk di hormati oleh orang lain,

keikutsertaan dalam pergaulan, dan berprestasi.

4. Prestasi Kerja

Menurut Hasibuan (2001:69), prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang

dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan

kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan

serta waktu.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Definisi Skala
Variabel Dimensi Indikator
Operasional Ukur
Kebutuhan Kebutuhan Pegawai 1. Pengembang 1. Pengembang
Aktualisasi Divisi Kredit dan an an Potensi
diri (X1) Divisi Ritel Kantor 2. Kesempatan
untuk
Pusat Bank Sumut,
berkembang
Medan untuk 3. Fasilitas
mampu menjadi apa untuk
yang diinginkan berkembang Likert
sesuai dengan 2. Pencapaian 1. Kebutuhan
potensi yang dimiliki Potensi pemenuhan
diri
2. Kebutuhan
dorongan

Definisi Skala
Variabel Dimensi Indikator
Operasional Ukur
Kebutuhan Kebutuhan pegawai 1. Penghargaan 1. Gaji tetap
Penghargaan akan faktor-faktor Materil 2. Insentif
(X2) penghargaan 3. Tunjangan
4. Asuransi
internal, seperti
harga diri otonomi,
2. Penghargaan 1. Penghargaan
dan prestasi serta Non-Materil Dari Instansi
faktor-faktor 2. Pujian
penghargaan Likert
eksternal, seperti
status, pengakuan
dan perhatian.pada
Divisi Kredit dan
Divisi Ritel Kantor
Pusat Bank Sumut,
Medan

Universitas Sumatera Utara


Lanjutan tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel

Kebutuhan Kebutuhan untuk 1.Hubungan 1. Rasa saling


Sosial (X3) hidup bersama sesama pegawai menghormat
dengan orang lain i
2. Persahabatan
atau berkelompok
pada Divisi Kredit
dan Ritel Kantor
Likert
Pusat Bank Sumut, 2. Rasa diterima 1. Pengakuan
2. Keikutsertaan
Medan

Definisi Skala
Variabel Dimensi Indikator
Operasional Ukur
Prestasi Hasil kerja yang 1.Efisiensi 1.Pengalaman
kerja (Y) dicapai pegawai 2.Kecakapan
Divisi Kredit dan Kerja
Divisi Ritel Kantor
Pusat Bank Sumut,
Medan dalam
melaksanakan tugas- 2. Hasil Kerja 1.Kualitas Kerja
2.Kuantitas
tugas yang Likert
Kerja
dibebankan yang
didasarkan atas
kecakapan,
pengalaman, dan
kesungguhan serta
waktu
Sumber: Maslow (1970), Hasibuan, (2002), Robbins dan Coulter (2010),
Kadarisman (2012), Suryo (2007), (Hasibuan, 2002)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala untuk mengukur variabel penelitian ini adalah menggunakan skala

Likert. Dimana menurut Wirawan (2011) cara pengukuran skala Likert adalah

Universitas Sumatera Utara


dengan menggunakan jawaban sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan

sangat tidak setuju. Kemudian jawaban tersebut diberi skor masing-masing 5,4,3,2

dan 1. Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No Skala Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber: Wirawan (2011)

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah Pegawai Divisi Kredit dan Divisi

Ritel Kantor Pusat PT Bank Sumut, Medan yang berjumlah 49 orang . Teknik

pengambilan sampel adalah teknik sampling jenuh, dimana seluruh anggota

pupulasi di jadikan sampel karena ukuran nya relatif kecil. Jadi seluruh anggota

populasi di jadikan sampel.

3.7 Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah :

a. Data Primer ; yaitu data yang didapat dari pengamatan peneliti di lapangan

dengan penyebaran angket ke Pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor

Pusat Bank Sumut Medan yang menjadi sampel.

Universitas Sumatera Utara


b. Data Sekunder ; yaitu data yang digunakan diambil dari referensi, buku atau

dokumen-dokumen yang terkait dengan teori motivasi, serta prestasi kerja.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode yang di gunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah

penyebaran kuesioner atau angket. Teknik pengumpulan data dengan

menyebarkan angket tertutup, dimana responden hanya memiliki jawaban yang

sudah tersedia dengan member tanda cross (X). Kuesioner atau angket disebarkan

kepada para pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat PT Bank Sumut.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.9.1 Uji Validitas

Validitas dalam penelitian dijelaskan sebagai suatu derajat ketepatan alat

ukur. Umar (2008:52) menjelaskan bahwa uji validitas berguna untuk mengetahui

apakah ada pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner yang harus dibuang atau

diganti karena dianggap tidak relevan. Asumsi pokok dari uji validitas ini adalah

setiap pertanyaan - pernyataan berkaitan satu dengan yang lainnya, dan juga

berhubungan dengan objek yang akan diteliti. Kuesioner merupakan daftar dari

butir-butir pernyataan –pernyataanyang saling berhubungan dengan konsep yang

diinginkan.

Uji kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai

berikut:

Jika rhitung> rtabel maka pertanyaan tersebut valid.

Jika rhitung < rtabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.

Universitas Sumatera Utara


Pengujian validitas ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada

30 responden diluar dari pada sampel yaitu Pegawai Kantor Cabang Utama Bank

Sumut, Medan.

Tabel 3.3
Validasi Tiap Pertanyaan
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Corrected Cronbach's Keterangan
Item Deleted if Item Deleted Item-Total Alpha if Item
Correlation Deleted
VAR00001 101.4667 90.051 .520 .946 Valid
VAR00002 101.3667 90.378 .567 .946 Valid
VAR00003 101.3333 88.644 .620 .945 Valid
VAR00004 101.2000 88.372 .645 .945 Valid
VAR00005 101.3000 90.217 .573 .945 Valid
VAR00006 101.2333 88.875 .630 .945 Valid
VAR00007 101.2333 87.702 .610 .945 Valid
VAR00008 101.1667 87.868 .603 .945 Valid
VAR00009 101.2667 86.823 .655 .945 Valid
VAR00010 101.2333 87.082 .726 .944 Valid
VAR00011 101.1667 88.144 .638 .945 Valid
VAR00012 101.1000 86.231 .760 .943 Valid
VAR00013 101.1667 86.489 .790 .943 Valid
VAR00014 101.2000 87.476 .661 .944 Valid
VAR00015 101.2667 90.064 .435 .947 Valid
VAR00016 101.1333 90.051 .499 .946 Valid
VAR00017 101.1000 89.679 .675 .945 Valid
VAR00018 101.1667 88.144 .638 .945 Valid
VAR00019 101.1000 86.231 .760 .943 Valid
VAR00020 101.1667 86.489 .790 .943 Valid
VAR00021 101.1333 90.326 .473 .947 Valid
VAR00022 101.2333 91.082 .574 .946 Valid
VAR00023 101.2000 90.924 .544 .946 Valid
VAR00024 101.3000 90.700 .624 .945 Valid
VAR00025 101.2000 88.372 .645 .945 Valid
VAR00026 101.2333 91.082 .574 .946 Valid
Sumber: Hasil Pengelolaan SPSS (2016)

Universitas Sumatera Utara


Pada Tabel 3.3 diatas terlihat seluruh pernyataan valid, karena seluruh

nilai Corrected Item-Total Correlation pada tiap pernyataaan memiliki nilai diatas

0,361 sehingga dapat dinyatakan 26 (dua puluh enam) butir pernyataan pada

kuesioner dalam penelitian ini valid.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Umar (2008:54) menjelaskan bahwa uji reabilitas berguna untuk

menetapkan apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih

dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama. Ada dua manfaat dalam

memiliki skala dengan keandalan tinggi (High Reliability), yaitu:

1. Dapat membedakan antara berbagai tingkatan dengan lebih baik dari pada skala

dengan keandalan rendah.

2.Besar kemungkinan bahwa kita akan menemukan hubungan yang signifikan

(sangat berarti) antara variabel yang sebenarnya memang terkait satu sama lain

(berkorelasi).

Pengujian realibilitas yang digunakan pada penelitian ini

adalahmenggunakan rumus alpha. Nilai r hitung dibandingkan dengan r tabel, jika

r hitung lebih besar dari nilai r tabel maka dapat dinyatakan bahwa kuesioner

tersebut reliabel.

Rumus yang digunakan adalah:

2
𝑘𝑘 ∑ 𝛼𝛼
r11 = � � (1 − 𝑏𝑏)
𝑘𝑘 − 1 2
𝛼𝛼
𝑡𝑡

Universitas Sumatera Utara


Keterangan:
r11= reliabilitas instrument
𝒌𝒌 = banyaknya butir pernyataan
𝜶𝜶𝒕𝒕𝟐𝟐 = varians total
Σ𝜶𝜶𝒃𝒃𝟐𝟐= jumlah varians butir/pernyataan
Pengukuran reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan SPSS dengan uji statistik Cronbach Alpha (r hasil) dengan

nilai cronbach alpha > 0.60 dapat dinyatakan reliabel.

Jika nilai Cronbach's Alpha > 0,8 maka reliabilitas sangat baik
0,7 < Cronbach's Alpha < 0,8 maka reliabilitas baik
Jika nilai Cronbach's Alpha < 0,7 maka tidak reliabel

Tabel 3.4
Reliability Statistics
Cronbach's Cronbach's N of Items
Alpha Alpha Based on
Standardized
Items
.947 .948 26

Sumber: Hasil Pengelolaan SPSS (2016)


Tabel 3.4 menjelaskan bahwa semua butir pernyataan instrument kuesioner
memiliki reliabel sangat baik karena nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,942 lebih
besar dari 0,80.

3.10 Teknis Analisis Data

3.10.1 Analisis Deskriptif

Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk mendeskripsikan

atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi

(Sugiyono, 2012: 147). Selanjutnya pada deskripsi variabel akan dijelaskan

Universitas Sumatera Utara


gambaran umum dari masing-masing variabel untuk mendapatkan gambaran awal

permasalhan yang menjadi objek dalam penelitian ini.

3.10.2 Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis regresi berganda berfungsi untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh atau hubungan antara variabel independent (X) yang terdiri dari

kebutuhan aktualisasi diri (X1), kebutuhan penghargaan (X2) dan kebutuhan sosial

(X3) terhadap variabel dependent (Y) yaitu prestasi kerja. Analisis ini

dimaksudkan untuk mengetahui adakah pengaruh kebutuhan aktualisasi diri,

kebutuhan penghargaan dan kebutuhan sosial terhadap prestasi kerja. Model

persamaan yang dapat di formulasikan sebagai berikut :

Y=a+b X +b X +b X +e
1 1 2 2 3 3

Keterangan:
Y = Prestasi Kerja
a = Konstanta
X1 = Kebutuhan Aktualisasi Diri
X2 = Kebutuhan Penghargaan
X3 = Kebutuhan Sosial

b 1…3 = Koefisien Regresi


e = Standar Error
3.10.3 Uji Asumsi Klasik

3.10.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh dalam

melakukan analisis regresi. Jika data yang akan digunakan dalam analisis regresi

tidak mengikuti distribusi normal, maka analisis tidak dapat memenuhi asumsi

yang dibenarkan.

Universitas Sumatera Utara


a. Analisis Grafik

Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik

histogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara data observasi

dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.

b. Analisis Statistik

Untuk mengetahui normal tidaknya sebaran data yang diteliti seperti data

kinerja pegawai, variabel motivasi kerja dan variabel budaya organisasi,

selanjutnya dilakukan uji normalitas dengan memanfaatkan uji Kolmogorov-

Smirnov yang penghitungannya dilakukan melalui paket program SPSS guna

mendapatkan nilai x2 (Chi kuadrat).

Selanjutnya untuk penentuan normal atau tidaknya sebaran data yang akan

diteliti dapat ditentukan berdasarkan nilai sig probability masing-masing variabel.

Jika nilai sig probability lebih besar dari 0,05 maka Ho ditolak dengan pengertian

bahwa data yang dianalisis berdistribusi normal. Demikian juga sebaliknya jika

nilai sig probability lebih kecil dari 0,05 maka Ho diterima dengan pengertian

bahwa data yang dianalisis tidak berdistribusi normal.

3.10.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedasitisitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup

mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama,

maka dikatakan ada homoskedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama

dikatakan terjadi heterokedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau

tidaknya heteroskedastisitas, yaitu:

Universitas Sumatera Utara


a. Metode Grafik

Dasar analisis metode grafik adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta

titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada

membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah tejadi

heteroskedastisitas.

b. Metode Statistik

Dasar analisis metode statistik adalah jika variabel independen signifikan

secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi

heteroskedastisitas.

3.10.3.3 Uji Multikolinieritas

Gejala Multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan

VIF (Variance Inflation Factor).Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel

indeenden manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya.Tolerance

adalah mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak

dijelaskan variabel independen lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance > 0,1

dan VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinieritas.

3.11 Uji Hipotesis

3.11.1 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel

independen secara bersama-sama (simultan) dapat berpengaruh terhadap variabel

dependen. Cara yang digunakan adalah dengan membandingkan nilai F hitung

dengan F tabel dengan ketentuan sebagai berikut

Universitas Sumatera Utara


H0 : β = 0, berarti tidak ada pengaruh signifikan dari variabel independen

terhadap variabel dependen secara simultan.

Ha : β > 0, berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap

variabel dependen secara simultan. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah

95% atau taraf signifikan 5% (λ = 0,05) dengan kriteria sebagai berikut :

1. Jika F hitung > F tabel dan probabilitas (nilai signifikan) < tingkat

signifikansi5% ((α = 0,05) maka Ha diterima dan H0 ditolak berarti ada

variabel independen secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel dependen.

2. Jika F hitung < F tabel dan probabilitas (nilai signifikansi)> tingkat signifikansi

5% ((α = 0,05) maka H0 diterima dan Ha ditolak berarti ada variabel

independen secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen. Dimana F tabel ditentukan dengan mencari

derajat bebasnya y yaitu df1=k-1 dan df2=N-k, dimana N = jumlah sampel

dan k = jumlah variabel.

3.11.2 Uji secara Parsial (Uji t)

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel

independen secara parsial terhadap variabel dependen. Uji t dilakukan dengan

membandingkan t hitung terhadap t tabel dengan ketentuan sebagai berikut :

H0 : β = 0, berarti tidak ada pengaruh signifikan dari masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen.

Ha : β > 0 , b erarti ad a p en g aruh yang signifikan dari masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen secara simultan.

Universitas Sumatera Utara


Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95% atau taraf signifikan 5%

(α = 0,05) dengan kriteria sebagai berikut :

1. Jika t hitung > t tabel dan probabilitas (nilai signifikan) < tingkat signifikansi

5% ((α = 0,05) maka Ha diterima dan Ho ditolak berarti ada pengaruh yang

signifikan dari masing-masing variabel independen terhadap variabel

dependen.

2. Jika t hitung < t tabel dan probabilitas (nilai signifikansi) > tingkat signifikansi

5% ((α= 0,05) maka Ho diterima dan Ha ditolak berarti tidak ada pengaruh

yang signifikan dari masing-masing variabel independen terhadap variabel

dependen. Dimana t tabel ditentukan dengan mencari derajat bebasnya yaitu

df = N-k.

3.12 Pengujian Koefisien Determinan (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa besar

kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Nilai koefisien

determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang lebih kecil (mendekati nol),

berarti kemampuan variabel-variabel independen (X) dalam menjelaskan variabel

dependen (Y) amat terbatas.

Jika Koefisien determinasi (R2) semakin besar (mendekati satu) menunjukkan

semakin baik kemampuan variabel independen (X) terhadap variabel dependen

(Y), dimana (0 <R2< 1). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat

untuk menerangkan pengaruh variabel independen yang diteliti terhadap variabel

dependen.

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara didirikan pada tanggal 4

November 1961 dengan dasar hukum pendirian berdasarkan Akta Notaris Rusli

No. 22 dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan sebutan BPDSU. Pada

1962,berdasarkan UU No.13 tahun 1962 tentang Ketentuan Pokok Bank

Pembangunan Daerah dan sesuai dengan Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera

Utara No.5 tahun 1965 bentuk usaha diubah menjadi Badan Usaha. Modal dasar

pada saat itu sebesar Rp 100 juta dan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah

Tingkat I Sumatera Utaradan Pemerintah Daerah Tingkat II se-Sumatera Utara.

Sejalan dengan Program Rekapitalisasi, bentuk hukum BPDSU tersebut

harus diubah dari Perusahaan Daerah ( P D ) menjadi Perseroan Terbatas (PT)

agar saham Pemerintah Pusat dapat masuk untuk pengembangan dan

dikemudian hari saham pihak ketiga dimungkinkan dapat masuk atas

persetujuan DPRD Tingkat I Sumatera Utara, sehingga berdasarkan hal

tersebut maka pada tahun 1999,bentuk hukum BPDSU diubah kembali menjadi

Perseroan Terbatas dengan nama PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera

Utara atau disingkat PT Bank SUMUTyangberkedudukan dan berkantor Pusat

di Medan, Jl. Imam Bonjol No. 18 yang didirikan berdasarkan Akta No. 38

tanggal 16 April 1999 dibuat dihadapan Alina Hanum, SH, Notaris di Medan

Universitas Sumatera Utara


yang telah mendapat pengesahan dari Departemen Kehakiman Republik

Indonesia No. C-8224 HT. 0.1.0.1. TH 99 tanggal 05 Mei 1999. Pada saat

itu,modal dasar ditetapkan sebesar Rp 400 miliar.

Seiring dengan pertimbangan kebutuhan proyeksi pertumbuhan

bank,maka pada tanggal 15 Desember 1999 melalui Akta No.31,modal dasar

ditingkatkan menjadi Rp 500 miliar. Sesuai dengan Akta No.39 tanggal 10 Juni

2008 yang dibuat dihadapan H.Marwansyah Nasution, SH,Notaris di Medan

berkaitan dengan Akta Penegasan No.05 tanggal 10 November2008 yang telah

memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Surat Keputusan No.AHU-AH.01-

87927.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 20 November 2008 yang diumumkan dalam

Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No.10 tanggal 03 Februari

2009,maka modal dasar ditambah dari Rp 500 miliar menjadi Rp 1

triliun.Anggaran Dasar terakhir,sesuai dengan Akta No.12, tanggal 18 Mei 2011

dari Notaris Afrizal Arsad Hakim, S.H.,mengenai Pernyatan Keputusan Rapat

P T . Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara.

Perubahan anggaran dasar ini telah memperoleh persetujuan dari

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana

dinyatakan dalam Surat Keputusan No. AHU-33566.AHU.01.02 Tahun 2011

tanggal 5 Juli 2011,dimana modal dasar mengalami perubahan dari Rp 1 triliun

menjadi R p 2 triliun. Jumlah aset Bank SUMUT mencapai Rp10,75 triliun pada

2009 dan menjadi Rp12,76 triliun pada 2010. Didukung semangat untuk menjadi

Bank profesional dan tangguh menghadapi persaingan dengan digalakkannya

Universitas Sumatera Utara


program to be the best yang sejalan dengan Road Map BPD Regional Champion

2014, Bank SUMUT kemudian memperkuat permodalannya. Struktur permodalan

tersebut tidak hanya mengandalkan peryertaan saham dari Pemerintah Daerah,

melainkan juga membuka akses permodalan lain seperti penerbitan obligasi.

Karena itu, modal dasar Bank SUMUT kembali ditingkatkan dari Rp1 triliun pada

2008 menjadi Rp2 triliun pada 2011 dengan jumlah aset yang meningkat menjadi

18,95 triliun. Pada 2014, jumlah aset Bank SUMUT mencapai Rp23,39 triliun.

Hal ini merupakan pencapaian yang baik melihat tantangan dan peluang yang

relatif dinamis yang terjadi sepanjang tahun berjalan.

Logo dan Filosofi

Identitas Bank Sumut tercermin dari logo perusahaan yang juga

merupakan brand company dengan simbol-simbol bentuk, warna dan tagline

yang memberikan makna filosofi bisnis Bank Sumut.

Gambar 4.1 Logo perusahaan


Bentuk logo menggambarkan dua elemen dalam bentuk huruf “U”yang

saling berkait bersinergi membentuk huruf “S” yang merupakan kata awal

“SUMUT”.Sebuah penggambaran bentuk kerjasama yang sangat erat antara

Bank Sumut dengan masyarakat Sumatera Utara sebagaimana visi Bank

Sumut.Warna Orange sebagai simbol suatu hasrat untuk terus maju yang

Universitas Sumatera Utara


dilakukan dengan energik yang dipadu dengan warna biru yang sportif dan

profesional sebagaimana misi Bank Sumut.

Warna Putih sebagai ungkapan ketulusan hati untuk melayani

sebagaimana statement Bank Sumut. Jenis huruf “Platino Bold”sederhana

dan mudah dibaca. Penulisan Bank dengan huruf kecil dan SUMUT dengan

huruf kapital guna lebih mengedepankan Sumatera Utara, sebagai gambaran

keinginan dan dukungan untuk membangun dan membesarkan Sumatera Utara.

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan


4.1.2.1 Visi Perusahaan

Menjadi bank andalan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan

perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu

sumber pendapatan daerah dalam peningkatan taraf hidup rakyat.

4.1.2.2 Misi Perusahaan

Mengelola dana pemerintah dan masyarakat secara profesional

yang didasarkan pada prinsip-prinsip compliance.

4.1.3 Statemen Budaya Perusahaan pada PT. Bank SUMUT

Statement Budaya Perusahaan yang terdiri dari 7 nilai budaya PT.Bank

SUMUT adalah “Memberikan Pelayanan TERBAIK”.

Makna dari TERBAIK yaitu:

Berusaha untuk selalu Terpercaya

Energik didalam melakukan setiap kegiatan

Senantiasa bersikap Ramah

Membina Hubungan secara Bersahabat

Universitas Sumatera Utara


Menciptakan suasana yang Aman dan nyaman

Memiliki Integritas tinggi

Komitmen penuh untuk memberikan yang terbaik

Penjabaran Nilai-Nilai Perusahaan

a. Terpercaya / Reliable

1. Bersikap jujur, handal dan dapat dipercaya.

2. Memiliki karakter dan etika yang baik.

b. Ramah / Cordial

1. Bertingkah-laku sopan dan santun

2. Senantiasa siap membantu dan melayani nasabah

c. Energik / Energetic

1. Bersemangat tinggi, disiplin, selalu berpenampilan rapi dan menarik

2. Berpikir positif, kreatif dan inovatif untuk kepuasan nasabah.

d. Bersahabat / Friendly

1. Memperhatikan dan menjaga hubungan dengan nasabah.

2. Memberikan solusi yang paling menguntungkan.

e. Aman / Secure

1. Menjaga rahasia perusahaan dan nasabah sesuai ketentuan.

2. Menjamin kecepatan layanan yang memuaskan dan tidak melakukan kesalahan

dalam transaksi.

f. Integritas Tinggi / High Integrity

1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menjalankan ajaran agama.

Universitas Sumatera Utara


2. Berakhlak mulia, jujur, menjunjung kode etik profesi dan memiliki visi untuk

maju.

g. Komitmen / Commitment

1. Senantiasa menepati janji yang telah diucapkan.

2. Bertanggung jawab atas seluruh tugas, pekerjaan dan tindakan.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Deskripsi Pekerjaan di Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank
Sumut

Divisi Kredit berada dibawah Direktur Bisnis dan Syariah sedangkan Divisi Ritel

berada dibawah Direktur Pemasaran. Berikut uraian tugasnya:

1. Direktur Bisnis dan Syariah

Direktur Bisnis dan Syariah membawahi bidang tugas:

a. Penghimpunan dana

b. Pengalokasian dana

c. Jasa Perbankan

d. Penyelamatan dan Supervisi Kredit

e. Perbankan Syariah

f. Hukum yang berkaitan dengan perkreditan/pembiayaan

Yang menjadi tugas Direktur Bisnis dan Syariah adalah:

1) Menetapkan visi, misi dilingkungan Direktur Bisnis dan Syariah yang

diselaraskan dengan visi, misi dan strategi perusahaan

2) Menetapkan strategi dan kebijakan pemasaran yang diselaraskan dengan visi,

misi, dan strategi, kebijakan korporasi dengan mempertimbangkan ketentuan

dan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah dan lembaga otoritas moneter

(BI)

3) Merumuskan program kegiatan Direktur Bisnis dan Syariah setiap awal tahun

yang didasarkan kepada RKAT dan RJPP yang telah disahkan.

4) Mengkomunikasikan strategi dan kebijakan serta pemasaran kepada seluruh

jajaran pemasaran (Divisi Treasury, Divisi Kredit, Divisi Penyelamatan Kredit

dan Divisi Usaha Syariah).

Universitas Sumatera Utara


5) Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan di bidang Penghimpunan

Dana, Pengalokasian Dana, Jasa Perbankan dan Bidang Penyelamatan dan

Supervisi Kredit, dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

6) Mengkoordinasikan dan mensupervisi kegiatan divisi-divisi dibawah Direktur

Bisnis dan Syariah.

7) Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Key

Performance Indicators (KPI) yang ditetapkan bagi Direksi Bidang Bisnis dan

Syariah.

8) Mengadakan rapat internal Direktur Bisnis dan Syariah secara berkala guna

membahas masalah-masalah di bidang pemasaran.

9) Menjalankan arahan-arahan dari Direktur Utama, Komisaris dan RUPS dan

menindaklanjuti temuan hasil audit Divisi Pengawasan dan Auditor Ekstern

yang berkaitan dengan Akuntansi dan Keuangan.

10) Menangani masalah-masalah hukum yang berhubungan dengan kegiatan

perkreditan dan pembiayaan.

11) Melaksanakan dan mengendalikan Usaha Syariah yang meliputi Supervisi

Pembiayaan, Operasional dan Treasury Syariah.

12) Melaksanakan dan memantau penerapan prinsip-prinsip Good Corporate

Governance di lingkungan Direktur Bisnis dan Syariah.

Universitas Sumatera Utara


Uraian Tugas Divisi Kredit:

a. Melaksanakan aktivitas pemberian kredit atau penyaluran dana/pembiayaan

yang terdapat pada seluruh unit kantor operasional Bank SUMUT

b. Menilai dan memantau risiko kredit

c. Memutuskan pemberian kredit/pembiayaan dalam jumlah tertentu sesuai

dengan kewenangannya

d. Melakukan revisi/penyesuaian ketentuan tentang kewenangan Direksi dalam

persetujuan pemberian kredit baik dalam jumlah maupun dispensasi,

mengingat ketentuan sebelumnya kewenangan tersebut harus melibatkan

Direktur Utama.

e. Menjajaki BUMD yang ada di Sumatera Utara khususnya yang membutuhkan

Kredit Modal Kerja dalam rangka pengembangan usaha.

f. Melakukan revisi/penyesuaian ketentuan tentang kewenangan Direksi dalam

persetujuan pemberian kredit baik dalam jumlah maupun dispensasi,

mengingat ketentuan sebelumnya kewenangan tersebut harus melibatkan

Direktur Utama.

g. Melakukan penjajakan kepada Bank – Bank BUMN antara lain Bank Mandiri

dan BNI untuk bekerja sama dalam pembiayaan secara sindikasi terhadap

proyek – proyek yang berskala besar di Sumatera Utara.

h. Melakukan penjajakan kepada Pemerintah Daerah untuk mencari informasi

tentang Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Kota yang membutuhkan

pembiayaan.

2. Direktur Pemasaran

Universitas Sumatera Utara


Direktur Pemasaran membawahi bidang tugas:

a. Pengembangan bisnis

b. Unit Kerja Cabang, Cabang Pembantu, Kantor Kas, Kas Mobil, dan Payment

Point.

Adapun yang menjadi tugas Direktur Pemasaran adalah:

1) Menetapkan visi, misi di lingkungan Direktur Pemasaran yang diselaraskan

dengan visi, misi dan strategi perusahaan.

2) Menetapkan strategi dan kebijakan pemasaran yang diselaraskan dengan visi,

misi dan strategi, kebijakan korporasi dengan mempertimbangkan ketentuan

dan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah dan lembaga otoritas moneter

(BI).

3) Merumuskan program kegiatan Direktur Pemasaran setiap awal tahun yang

didasarkan kepada RKAT dan RJPP yang telah disahkan.

4) Mengkomunikasikan strategi dan kebijakan serta pemasaran kepada seluruh

jajaran pemasaran (Divisi Pengembangan Bisnis, dan Unit Kerja Operasional).

5) Mengkoordinasikan dan mensupervisi kegiatan divisi-divisi dibawah Direktur

Pemasaran.

6) Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Key

Performance Indicators (KPI) yang ditetapkan bagi Direksi Bidang

Pemasaran.

7) Mengadakan rapat internal Direktur Pemasaran secara berkala guna

membahas masalah- masalah di bidang Pemasaran.

Universitas Sumatera Utara


8) Menjalankan arahan-arahan dari Direktur Utama, Komisaris dan RUPS dan

menindaklanjuti temuan hasil audit Divisi Pengawasan dan Auditor Ekstern

yang berkaitan dengan Akuntansi dan Keuangan.

9) Melaksanakan dan memantau penerapan prinsip-prinsip Good Corporate

Governance di lingkungan Direktur Pemasaran.

Uraian tugas Divisi Ritel:

a. Melakukan riset pasar untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan produk

disbanding dengan pesaing.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif adalah cara merumuskan dan menafsirkan data

yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan,

penyusunan, penganalisisan data, sehingga dapat diketahui gambaran umum dari

objek yang diteliti (Sugiyono,2011:29). Data utama dalam penelitian ini adalah

informasi dari responden dan pernyataan-pernyataan untuk mendapatkan

informasi yang dibutuhkan dalam menganalisis masalah penelitian yang

dirumuskan.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan

(kuesioner). Jumlah pertanyaan seluruhnya adalah 26 butir pertanyaan yakni 8

butir pertanyaan untuk variabel kebutuhan aktualisasi diri (X1), 8 butir pertanyaan

untuk variabel kebutuhan Penghargaan (X2), 4 butir pernyataan untuk variabel

kebutuhan sosial (X3) dan 6 butir pertanyaan untuk variabel pretasi kerja (Y).

Universitas Sumatera Utara


Analisis deskriptif pada penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner

kepada 49 orang responden orang responden pegawai Divisi Kredit dan Divisi

Ritel Kantor Pusat Bank Sumut Medan, kuesioner berisikan deskripsi responden

dan jawaban atas pertanyaan yang diberikan. Karakteristik responden dalam

penelitian ini adalah berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, dan lama

bekerja.

4.2.1.1 Analisis deskriptif responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jumlah
Jenis Kelamin Persentase
Responden
Laki Laki 41 83.7%
Perempuan 8 16.3%
Jumlah 49 100%
Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)

Pada Tabel 4.1 terlihat bahwa karakteristik responden berdasarkan jenis

kelamin adalah 41 orang responden (83,7%) berjenis kelamin laki-laki dan 8

orang responden (16,3%) berjenis kelamin perempuan. Hal ini menunjukkan

bahwa jumlah pegawai laki-laki lebih dominan dibandingkan dengan pegawai

perempuan dengan tingkat perbedaan jumlah yang cukup besar. Pada umumnya

Pegawai laki-laki cenderung mampu menghadapi beban kerja yang lebih besar

dibandingkan dengan pegawai perempuan, sedangkan pegawai perempuan

cenderung lebih rapi, sabar dan teliti dalam menyelesaikan pekerjaan

dibandingkan dengan pegawai laki-laki, oleh karena itu perbedaan jumlah

pegawai laki-laki dan perempuan yang cukup besar disesuaikan dengan kebutuhan

Universitas Sumatera Utara


pada Divisi Kredit dan Divisi Ritel ini dengan pekerjaan yang cukup berat karena

juga harus turun ke kantor-kantor cabang melakukan tugas-tugas kedua divisi ini.

4.2.1.2 Analisis deskriptif responden berdasarkan usia

Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Jumlah
Usia (Tahun) Persentase
Responden
20-30 25 51.0%
31-40 22 44.9%
41-50 2 4.1%
Jumlah 49 100%
Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)

Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan usia

mayoritas pegawai berumur 20 – 40 sebasar 47 orang (95,9%), hal ini

menunjukkan bahwa usia rata-rata pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor

Pusat Bank Sumut Medan adalah usia yang produktif (ditinjau dari segi usia).

4.2.1.3 Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Jumlah
Tingkat pendidikan Persentase
Responden
Diploma 2 85.7 %
Sarjana (S1) 42 10.2 %
Sarjana (S2) 5 4.1%
Jumlah 49 100 %
Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)

Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan

tingkat pendidikan adalah 2 orang responden (4,1%) berpendidikan Diploma, dan

mayoritas pegawai 47 orang responden (95,9%) berpendidikan Sarjana, S-1

maupun S-2. Adapun jumlah perbandingan dari tingkat pendidikan pegawai

Universitas Sumatera Utara


disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja pada Divisi Kredit dan Divisi Ritel

Kantor Pusat Bank Sumut Medan.

4.2.1.4 Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Jumlah
Lama bekerja (Tahun) Persentase
Responden
<1 6 12.2 %
1-5 20 40.8 %
6-10 15 30.6 %
>10 8 16.3 %
Jumlah 49 100%
Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)

Pada Tabel 4.4 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan lama

bekerja nya adalah 6 orang responden (12,2%) telah bekerja selama < 1 tahun, 20

orang responden (40,8%) telah bekerja 1-5 tahun, 15 orang responden (30,6%)

yang bekerja 6-10 tahun, dan 8 orang responden (16,3%) telah bekerja > 10

tahun.

4.2.2 Analisis Statistik Deskriptif

Secara deskriptif persentase hasil penelitian setiap dimensi faktor yang

mempengaruhi prestasi kerja pegawai Badan Penanaman Modal Kota Medan

adalah sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara


4.2.2.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kebutuhan

Aktualisasi Diri

Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kebutuhan Aktualisasi Diri
Sangat
Sangat Kurang Tidak
Setuju Tidak Total
No. Setuju Setuju Setuju
Setuju
Item F % F % F % F % F % F %
1. 27 55,1 22 44,9 0 0 0 0 0 0 49 100
2. 6 12,2 32 65,3 11 22,4 0 0 0 0 49 100
3. 9 18,4 31 63,3 9 18,4 0 0 0 0 49 100
4. 8 16,3 28 57,1 13 26,5 0 0 0 0 49 100
5. 5 10,2 30 61,2 13 26,5 1 2,0 0 0 49 100
6. 9 18,4 29 59,2 11 22,4 0 0 0 0 49 100
7. 21 42,9 25 51,0 3 6,1 0 0 0 0 49 100
8. 13 26,5 31 63,3 5 10,2 0 0 0 0 49 100
Sumber: Hasil Penelitian(2016)
1. Pada pernyataan pertama, “Saya selalu memperbaiki diri apabila melakukan

kesalahan”, sebanyak 55,1% responden menyatakan sangat setuju dan 44,9%.

Hal ini menunjukkan bahwa pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor

Pusat Bank Sumut Medan selalu memperbaiki diri apabila melakukan

kesalahan.

2. Pada pernyataan kedua, “Pekerjaan yang saya miliki membantu

mengembangkan potensi yang saya miliki.”, sebanyak 12,2% responden

menyatakan sangat setuju, 65,3% responden menyatakan setuju, 22,4%

responden menyatakan kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan

yang dimiliki oleh pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank

Sumut Medan dapat mengembangkan potensi yang mereka miliki.

3. Pada pernyataan ketiga, “Instansi Memberikan saya kesempatan untuk

berkembang”, sebanyak 18,4% responden menyatakan sangat setuju, 63,3%

Universitas Sumatera Utara


menyatakan setuju, dan 18,4% responden menyatakan kurang setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut

Medan memberikan pegawainya kesempatan untuk berkembang.

4. Pada pernyataan keempat, “Instansi memberikan kesempatan kepada saya

untuk menerapkan keahlian dan kemampuan yang dimiliki.”, sebanyak 16,3%

responden menyatakan sangat setuju, 57,1% responden menyatakan setuju, dan

26,5% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal

ini menunjukkan bahwa Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank

Sumut Medan memberikan kesempatan kepada pegawainya untuk menerapkan

keahlian dan kemampuan yang mereka miliki.

5. Pada pernyataan kelima, “Fasilitas yang ada dalam perusahaan membantu

dalam pengembangan kemampuan dan bakat yang saya miliki.”, sebanyak

10,2% responden menyatakan sangat setuju, 61,2% responden menyatakan

setuju, 26,5% responden menyatakan kurang setuju dan 2,0% responden

menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan

bahwa fasilitas yang disediakan Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat

Bank Sumut Medan membantu pengembangan kemampuan dan bakat

pegawai.

6. Pada pernyataan keenam, “Instansi mengizinkan saya untuk turut

berpartisipasi dalam penentuan tujuan yang harus dicapai Instansi.”, sebanyak

18,4% responden menyatakan sangat setuju, 59,2% responden menyatakan

setuju, dan 22,4% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan

tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor

Universitas Sumatera Utara


Pusat Bank Sumut Medan mengizinkan pegawainya untuk turut berpartisipasi

dalam penentuan tujuan yang harus dicapai.

7. Pada pernyataan ketujuh, “Saya selalu memotivasi diri agar mencapai tujuan

yang diinginkan.”, sebanyak 42,9% responden menyatakan sangat setuju,

51,0% responden menyatakan setuju, dan 6,1% responden menyatakan

kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa

pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut Medan

selalu memotivasi diri agar mencapai tujuan yang diinginkan.

8. Pada pernyataan kedelapan, “Saya selalu berusaha mempertahankan jabatan

dan wewenang yang sesuai potensi saya”, sebanyak 26,5% responden

menyatakan sangat setuju, 63,3% responden menyatakan setuju, dan 10,2%

responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat

Bank Sumut Medan selalu berusaha mempertahankan jabatan dan wewenang

yang sesuai dengan potensi mereka.

Universitas Sumatera Utara


4.2.2.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kebutuhan

Penghargaan

Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kebutuhan Penghargaan
Sangat Setuju Kurang Tidak Sangat Total
No. Setuju Setuju Setuju Tidak
Ite Setuju
m F % F % F % F % F % F %
1. 7 14,3 33 67,3 4 8,2 5 10,2 0 0 49 100
2. 8 16,3 32 65,3 7 14,3 2 4,1 0 0 49 100
3. 8 16,3 33 67,3 8 16,3 0 0 0 0 49 100
4. 4 8,2 37 75,5 5 10,2 3 6,1 0 0 49 100
5. 8 16,3 29 59,2 12 24,5 0 0 0 0 49 100
6. 8 16,3 33 67,3 5 10,2 3 6,1 0 0 49 100
7. 8 16,3 27 55,1 13 26,5 1 2,0 0 0 49 100
8. 14 28,6 31 63,3 3 6,13 1 2,0 0 0 49 100
Sumber: Hasil Penelitian(2016)
1. Pada pernyataan pertama, “Gaji yang saya terima sesuai dengan kapasitas

pekerjaan saya”, sebanyak 14,3% responden menyatakan sangat setuju,

67,3% responden menyatakan setuju, 8,2% responden menyatakan kurang

setuju, dan 10,2% responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan

tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa gaji yang diterima oleh pegawai Divisi

Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut Medan sesuai dengan

kapasitas pekerjaan mereka.

2. Pada pernyataan kedua, “Gaji yang saya terima sesuai dengan keahlian yang

saya miliki”, sebanyak 16,3% responden menyatakan sangat setuju, 65,3%

responden menyatakan setuju, , 14,3% responden menyatakan setuju dan

sebanyak 4,1% responden menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan

bahwa gaji yang diterima oleh pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor

Pusat Bank Sumut Medan sesuai dengan keahlian mereka miliki.

Universitas Sumatera Utara


3. Pada pernyataan ketiga, “Insentif yang diberikan oleh instansi sesuai dengan

kapasitas pekerjaan”, sebanyak 16,3% responden menyatakan sangat setuju,

67,3% menyatakan setuju, dan 16,3% responden menyatakan kurang setuju

dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa insentif yang

diberikan oleh Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut

Medan sesuai dengan kapasitas pekerjaan pegawai.

4. Pada pernyataan keempat, “Insentif yang diberikan oleh instansi sesuai

dengan yang saya harapkan”, sebanyak 8,2% responden menyatakan sangat

setuju, 75,5% responden menyatakan setuju, 10,2% responden menyatakan

kurang setuju dan 6,1% responden menyatakan tidak setuju dengan

pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa insentif yang diberikan oleh

Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut sesuai dengan yang

pegawai harapkan.

5. Pada pernyataan keenam, “Tunjangan jabatan yang saya terima sesuai dengan

resiko pekerjaan saya ”, sebanyak 16,3% responden menyatakan sangat

setuju, 59,2% responden menyatakan setuju, dan 24,5% responden

menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan

bahwa tunjangan jabatan yang diberikan oleh Divisi Kredit dan Divisi Ritel

Kantor Pusat Bank Sumut sesuai dengan resiko pekerjaan pekerjaan

pegawai..

6. Pada pernyataan kedelapan, “Asuransi kesehatan yang diberikan Instansi

sesuai dengan kebutuhan kesehatan saya”, sebanyak 16,3% responden

menyatakan sangat setuju, 67,3% responden menyatakan setuju, 10,2%

Universitas Sumatera Utara


responden menyatakan kurang setuju dan 6,1% responden menyatakan

kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa

asuransi yang diberikan oleh Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat

Bank Sumut sesuai dengan kebutuhan pegawai.

7. Pada pernyataan kesembilan, “Penghargaan yang telah diberikan Instansi

meningkatkan motivasi saya dalam bekerja.”, sebanyak 16,3% responden

menyatakan sangat setuju, 55,1% responden menyatakan setuju, 26,5%

responden menyatakan kurang setuju dan 2,0% responden menyatakan

kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa

penghargaan yang telah diberikan oleh Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor

Pusat Bank Sumut meningkatkan motivasi pegawai dalam bekerja.

8. Pada pernyataan ketiga belas, “Saya merasa senang ketika atasan memuji

hasil kerja saya”, sebanyak 16,1% responden menyatakan sangat setuju,

69,6% responden menyatakan setuju, dan 14,3% responden menyatakan

kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Pegawai Divisi Kredit dan Divisi

Ritel Kantor Pusat Bank Sumut merasa senang ketika hasil kerja mereka

dipuji oleh atasan.

4.2.2.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kebutuhan Sosial

Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kebutuhan Sosial
Sangat Setuju Kurang Tidak Sangat Total
No. Setuju Setuju Setuju Tidak
Item Setuju
F % F % F % F % F % F %
1. 28 57,1 21 42,9 0 0 0 0 0 0 49 100
2. 21 42,9 28 57,1 0 0 0 0 0 0 49 100
3. 19 38,8 28 57,1 2 4,1 0 0 0 0 49 100

Universitas Sumatera Utara


4. 10 20,4 35 71,4 4 8,2 0 0 0 0 49 100
Sumber: Hasil Penelitian(2016)
1. Pada pernyataan pertama, “Saya membutuhkan rasa saling menghormati antar

sesama rekan didalam Instansi”, sebanyak 57,1% responden menyatakan

sangat setuju, dan 42,9% responden menyatakan setuju.. Hal ini menunjukkan

bahwa rasa saling menghormati atar sesama rekan dibutuhkan oleh pegawai

Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut.

2. Pada pernyataan kedua, “Saya butuh menjalin persahabatan yang akrab

dengan rekan kerja”, sebanyak 42,9% responden menyatakan sangat setuju,

dan 57,1% responden menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa jalinan

persahabatan yang akrab dengan rekan kerja dibutuhkan oleh pegawai Divisi

Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut.

3. Pada pernyataan ketiga, “Saya butuh untuk diakui keberadaaan saya diatara

rekan-rekan kerja ”, sebanyak 38,8% responden menyatakan sangat setuju,

57,1% menyatakan setuju, dan 4,1% responden menyatakan kurang setuju

dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pengakuan akan

keberadaan pegawai diantara rekan-rekan kerja dibutuhkan oleh pegawai

Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut.

4. Pada pernyataan keempat, “Penting bagi saya untuk ikut terlibat dalam semua

kegiatan sosial di Instansi”, sebanyak 20,4% responden menyatakan sangat

setuju, 71,4% menyatakan setuju, dan 8,2% responden menyatakan kurang

setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa penting bagi

pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut untuk ikut

terlibat dalam semua kegiatan sosial di Instansi.

Universitas Sumatera Utara


4.2.2.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Prestasi Kerja

Tabel 4.9
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kebutuhan Prestasi Kerja
Sangat Setuju Kurang Tidak Sangat Total
No. Setuju Setuju Setuju Tidak
Item Setuju
F % F % F % F % F % F %
1. 11 22,4 34 69,4 4 8,2 0 0 0 0 49 100
2. 12 24,5 33 67,3 4 8,2 0 0 0 0 49 100
3. 19 38,8 30 61,2 0 0 0 0 0 0 49 100
4. 14 28,6 31 63,3 4 8,2 0 0 0 0 49 100
5. 16 32,7 31 63,3 2 4,1 0 0 0 0 49 100
6. 12 24,5 32 65,3 5 10,2 0 0 0 0 49 100
Sumber: Hasil Penelitian (2016)
1. Pada pernyataan pertama, “Saya mempunyai pengalaman yang luas sehingga

menambah efisien dalam mengerjakan tugas”, sebanyak 22,4% responden

menyatakan sangat setuju, 69,4% responden menyatakan setuju, dan 8,2%

responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat

Bank Sumut mempunyan pengalaman yang luas sehingga tugas yang

dikerjakan lebih efisien.

2. Pada pernyataan kedua, “Saya mempunyai kecakapan dan menguasai segala

seluk-beluk yang berhubungan dengan kewajiban saya.”, sebanyak 24,5%

responden menyatakan sangat setuju, 67,3 % responden menyatakan setuju,

dan sebanyak 8,2% responden menyatakan kurang setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat

Bank Sumut mempunyai kecakapan dan menguasai seluk-beluk yang

berhubungan dengan pekerjaan mereka.

Universitas Sumatera Utara


3. Pada pernyataan ketiga, “Saya selalu mengutamakan kualitas hasil pekerjaan

yang menjadi tanggung jawab saya.”, sebanyak 38,8% responden menyatakan

sangat setuju, dan 61,2% menyatakan setuju dengan pernyataan tersebut. Hal

ini menunjukkan bahwa pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat

Bank Sumut selalu mengutamakan kualitas hasil pekerjaan yang menjadi

tanggung jawab mereka.

4. Pada pernyataan keempat, “Hasil pekerjaan saya tidak mengecewakan

walaupun membutuhkan waktu yang lama.”, sebanyak 28,6% responden

menyatakan sangat setuju, 63,3% responden menyatakan setuju, dan 8,2%

responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa hasil pekerjaan pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel

Kantor Pusat Bank Sumut Medan tidak mengecewakan walaupun

membutuhkan waktu yang lama.

5. Pada pernyataan kelima, “Saya selalu memenuhi target pekerjaan yang

diberikan”, sebanyak 32,7% responden menyatakan sangat setuju, 63,3%

responden menyatakan setuju, dan 4,1% responden menyatakan kurang setuju

dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai selalu

memenuhi target pekerjaan yang diberikan oleh Badan Divisi Kredit dan

Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut.

6. Pada pernyataan keenam, “Saya selalu mengerjakan pekerjaan tambahan

walaupun standar minimal telah terpenuhi”, sebanyak 24,5% responden

menyatakan sangat setuju, 65,3,% responden menyatakan setuju, dan 10,2%

responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini

Universitas Sumatera Utara


menunjukkan bahwa pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat

Bank Sumut selalu mengerjakan pekerjaan tambahan walaupun strandar

minimal telah terpenuhi.

4.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat apakah suatu model layak atau

tidak layak digunakan dalam penelitian.Uji asumsi klasik adalah persyaratan

statistik yang harus dipenuhi pada regresi liner berganda. Uji Asumsi Klasik yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

4.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti

atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan

pendekatan Kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%

maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed) diatas, nilai signifikan 5% artinya variabel

residual berdistribusi normal.

Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik

histrogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua absorvasi

dengan distribusi yang mendekati distribusi normal :

Universitas Sumatera Utara


a. Pendekatan Histogram

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Gambar 4.3
Histogram Uji Normalitas

Berdasarkan Gambar 4.3 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi

normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng (genta)

dan tidak melenceng ke kiri atau ke kanan.

b. Pendekatan Grafik

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)


Gambar 4.4
Plot Uji Normalitas

Universitas Sumatera Utara


Pada Gambar 4.4 menunjukkan bahwa pada scatter plot terlihat titik yang

mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa residual

peneliti normal. Namun untuk lebih memastikan bahwa di sepanjang garis

diagonal berdistribusi normal, maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S).

c. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov

Tabel 4.10
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
X1 X2 X3 Y
N 49 49 49 49
Normal Parametersa Mean 31.5510 17.4694 25.326
32.6327
5
Std. 3.97419 1.62150 2.2489
3.14705
Deviation 6
Most Extreme Differences Absolute .141 .178 .165 .212
Positive .125 .091 .165 .212
Negative -.141 -.178 -.104 -.139
Kolmogorov-Smirnov Z .990 1.243 1.154 1.485
Asymp. Sig. (2-tailed) .281 .091 .139 .024
a. Test distribution is Normal.

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Jika nilai probabilitas > 0,05 maka Ho diterima

Jika nilai probabilitas <= 0,05 maka Ho ditolak

Sehingga dari hasil Kolmogorov-Smirnov pada tabel 4.10 diatas menunjukkan

bahwa:

X1 = 0,990 yang artinya > 0,05 maka populasi berdistribusi normal

X2 = 1.243 yang artinya > 0,05 maka populasi berdistribusi normal

X3 = 1.154 yang artinya > 0,05 maka populasi berdistribusi normal

Y = 1.485 yang artinya > 0,05 maka populasi berdistribusi normal

Universitas Sumatera Utara


4.3.2 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknnya

gejala multikolinearitas pada data dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance

Value dan Varians Inflation Factor (VIF). Dengan kriteria sebagai berikut :

1. Apabila VIF > 5 maka diduga mempunyai persoalan Multikolinearitas.

2. Apabila VIF < dari 5 maka tidak terdapat Multikolinearitas.

3. Apabila tolerance< 0,1 maka diduga mempunyaipersoalan

multikolinearitas

4. Apabila tolerance > 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas.

Tabel 4.11
Uji Nilai Tolerance dan VIF
Coefficientsa

Unstandardized Standardized Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics

Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) -.356 2.020 -.176 .861

Aktualisasi Diri .205 .069 .287 2.961 .005 .495 2.021

Kebutuhan Penghargaan .126 .055 .223 2.307 .026 .500 1.998

Kebutuhan Sosial .859 .100 .619 8.605 .000 .900 1.111

a. Dependent Variable: Prestasi


Kerja
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Pada Tabel 4.11 terlihat bahwa nilai tolerance semua variabel bebas adalah

lebih besar dari nilai ketetapan 0,1 dan nilai VIF semua variabel bebas adalah

lebih kecil dari nilai ketetapan 5. Oleh karna itu, data dalam penelitian ini

dikatakan tidak mengalami masalah multikolinearitas.

Universitas Sumatera Utara


4.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Tujuan uji heteroskedastisitas adalah untuk mengetahui apakah dalam

sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual antara satu

pengamatan dengan pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang

Homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Ada beberapa cara untuk mendekati ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu :

a. Pendekatan Grafik

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)


Gambar 4.5
Scatterplot Heteroskedastisitas

Berdasarkan gambar 4.5 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta

titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka

berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi

layak dipakai untuk memprediksi prestasi kerja berdasarkan masukan variabel

kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan sosial.

Universitas Sumatera Utara


b. Uji Glesjer

Tabel 4.12
Hasil Uji Glejser Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) 1.389 1.295 1.072 .289

Aktualisasi Diri -.002 .044 -.008 -.040 .968

Kebutuhan Penghargaan -.010 .035 -.061 -.291 .773

Kebutuhan Sosial -.013 .064 -.032 -.205 .839

a. Dependent Variable: RES2

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)


Pada Tabel 4.12 terlihat variabel independen (kebutuhan aktualisasi diri,

kebutuhan penghargaan dan kebutuhan sosial) yang tidak signifikan secara

statistik mempengaruhi variabel dependen RES2 ). Hal ini terlihat dari

probabilitas kebutuhan aktualisasi diri (0,968), kebutuhan penghargaan (0,773)

dan kebutuhan sosial (0,839) diatas tingkat signifikansi 5 % (0.05), jadi

disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

4.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui berapa besar

pengaruh variabel bebas (kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan penghargaan dan

kebutuhan sosial) terhadap variabel terikat (prestasi kerja). Data diolah secara

Universitas Sumatera Utara


statistik untuk keperluan analisis dan pengujian hipotesis dengan menggunakan

alat bantu program SPSS. Adapun bentuk umum persamaan regresi yang

digunakan adalah sebagai berikut :

Y = α + b1X1 + b2X2+ b3X3 + e

Dimana :
Y = Prestasi Kerja

X1 = Kebutuhan Aktualisasi Diri

X2 = Kebutuhan Penghargaan

X3 = Kebutuhan Sosial

α = Konstanta

b1, b2 = Koefisien regresi

e = Standar error

Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS, maka hasil persamaan regresi

linear berganda dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut ini :

Tabel 4.12
Hasil Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) -.356 2.020 -.176 .861

Aktualisasi Diri .205 .069 .287 2.961 .005

Kebutuhan Penghargaan .126 .055 .223 2.307 .026

Kebutuhan Sosial .859 .100 .619 8.605 .000

a. Dependent Variable: Prestasi Kerja


Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan Tabel 4.13 diketahui pada kolom kedua (unstandardized

Coefficients) bagian B diperoleh nilai b1 variabel kebutuhan aktualisasi diri

sebesar 0,205, nilai b2 variabel kebutuhan penghargaan sebesar 0,126, nilai b3

variabel kebutuhan sosial 0,859 dan nilai konstanta (a) adalah -0,356 maka

diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Y = -0,356 + 0,205X1 + 0,126X2 + 0,859X3 +e

4.5 Pengujian Hipotesis

4.5.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak

digunakann statistik F (Uji F). Jika F-hitung < F-Tabel maka Ho diterima atau Ha

ditolak, sedangkan jika F-hitung > F-Tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika

tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Untuk menentukan nilai F,maka diperlukan adanya derajat bebas

pembilang dan derajat bebas penyebut,dengan rumus sebagai berikut:

df(pembilang) = k-1 df(penyebut) = n-k

keterangan:

n = jumlah sampel penelitian

k = jumlah variabel bebas dan terikat

Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) 49 dan jumlah keseluruhan

variabel (k) adalah 4, sehingga diperoleh:

1. df(pembilang) = 4-1= 3

2. df(penyebut) = 49-4 = 45

Universitas Sumatera Utara


Maka Ftabel0,05 (3,45)= 2,81

Berdasarkan output dibawah ini terlihat bahwa:

Tabel 4.14
Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 191.848 3 65.949 56.506 .000b

Residual 50.927 45 1.132

Total 242.776 48
a. Predictors: (Constant), Kebutuhan Sosial, Aktualisasi Diri, Kebutuhan Penghargaan
b. Dependent Variable: Prestasi Kerja
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Tabel 4.14 diatas mengungkapkan bahwa nilai F-hitung adalah 56,506

dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F-Tabel pada tingkat kepercayaan

95% (α = 0,05) adalah 2,81. Oleh karena itu pada kedua perhitungan yaitu F-

hitung > F-Tabel dan tingkat signifikansinya (0,000) < 0,05 menunjukan bahwa

pengaruh variabel bebas (kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan penghargaan dan

kebutuhan sosial) secara serempak adalah signifikan terhadap prestasi kerja

pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut Medan.

4.5.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Uji-t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah kebutuhan aktualisasi

diri, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan sosial secara parsial apakah masing-

masing berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pegawai Divisi Kredit dan

Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut Medan.

Kriteria pengujian adalah:

a) Ho:b1,b2, b3 =0,artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan

Universitas Sumatera Utara


signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

b) Ha: b1, b2, b3≠0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria

pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

c) Jika thitung<t tabel pada α=5% ,makaHoditerima dan Haditolak.

d) Jika thitung>t tabel pada α=5% ,makaHo ditolak dan Ha diterima.

Untuk melihat t tabel dalam pengujian hipotesis pada model regresi, perlu

menentukan derajat bebas atau degree of freedom dan hal ini ditentukan dengan

rumus :

Df = n - k

• Dimana n = Banyaknya observasi dalam kurun waktu data.

• Dimana k = Banyaknya variabel (bebas dan terikat).

Pada analisis regresi digunakan probabilitas 2 sisi, dicari nilai tabel distribusi t

dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-k atau

49-4 = 45 (n adalah jumlah kurun waktu pada observasi dan k adalah jumlah

variabel). Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025) hasil diperoleh untuk t

tabel sebesar 2,014.

Tabel 4.15
Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) -.356 2.020 -.176 .861

Aktualisasi Diri .205 .069 .287 2.961 .005

Kebutuhan Penghargaan .126 .055 .223 2.307 .026

Kebutuhan Sosial .859 .100 .619 8.605 .000

Universitas Sumatera Utara


a. Dependent Variable: Prestasi Kerja
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Berdasarkan Tabel 4.15 dapat dilihat bahwa:

1. Konstanta (a) = -,356 ini menunjukkan bahwa jika variabel kebutuhan

aktualisasi diri, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan sosial dianggap konstan

maka tingkat variabel prestasi kerja pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel

Kantor Pusat Bank Sumut Medan bernilai -0,356

2. Variabel kebutuhan aktualisasi diri berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap prestasi kerja pegawai Kantor Badan Penanaman Modal Kota Medan,

hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,05) lebih kecil atau sama dengan dari

0,05 dan t-hitung (2,961) lebih besar dibandingkan t-Tabel (2,014) artinya jika

variabel aktualisasi diri ditingkatkan maka variabel prestasi kerja pegawai

Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut Medan meningkat

dengan tingkat yang yang signifikan.

3. Variabel kebutuhan penghargaan berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap prestasi kerja prestasi kerja pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel

Kantor Pusat Bank Sumut Medan, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,260)

lebih besar dari 0,05 dan t-hitung (2,307) lebih besar dibandingkan t-Tabel

(2,014) artinya jika variabel kebutuhan penghargaan ditingkatkan maka

variabel prestasi kerja pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat

Bank Sumut Medan meningkat dengan tingkat yang signifikan.

4. Variabel kebutuhan sosial berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

prestasi kerja prestasi kerja pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor

Pusat Bank Sumut Medan, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,000) lebih

Universitas Sumatera Utara


kecil dari 0,05 dan t-hitung (8,605) lebih besar dibandingkan t-Tabel (2,014)

artinya jika variabel kebutuhan sosial ditingkatkan maka variabel prestasi kerja

pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut Medan

meningkat dengan tingkat yang signifikan.

4.5.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)


Pengujian Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa besar

kontribusi variabel bebas (kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan penghargaan dan

kebutuhan sosial) terhadap variabel terikat (prestasi kerja). Koefisien determinasi

berkisar antara nol sampai satu (0 ≤ R2 ≥ 1).

Tabel 4.16
Hasil Pengujian Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate

1 .889a .790 .776 1.06382

a. Predictors: (Constant), Kebutuhan Sosial, Aktualisasi Diri, Kebutuhan


Penghargaan
b. Dependent Variable: Prestasi Kerja
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Berdasarkan Tabel 4.16 dapat diketahui bahwa :

1. Nilai R sebesar 0.889 sama dengan 88,9 % berarti hubungan antara variabel

kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan sosial

terhadap variabel prestasi kerja pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor

Pusat Bank Sumut Medan sebesar 88,9 % artinya hubungannya erat.

2. Nilai Adjusted R Square 0.790 berarti 79% prestasi kerja pegawai Kantor

Badan Penanaman Modal Kota Medan dapat di jelaskan oleh variabel

kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan sosial.

Sedangkan sisanya 21 % dapat dijelaskan oleh faktor-faktor selain yang

Universitas Sumatera Utara


diteliti dalam penelitian ini seperti kompensasi, pengembangan karir, budaya

organisasi dan sebagainya.

3. Standard Error of the Estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang

diprediksi. Nilai Standard Error of the Estimate 1.06382

4.6 Pembahasan

4.6.1 Pengaruh Kebutuhan Aktualisasi Diri Terhadap Prestasi Kerja

Robbins dan Coulter (2010: 110) menyebutkan bahwa kebutuhan

aktualisasi diri adalah kebutuhan seseorang untuk mampu menjadi apa yang

diinginkan sesuai dengan potensi yang dimiliki. Misalnya seorang musisi harus

bermain musik, seorang profesor harus mengajar, dan sebagainya. Maslow

mengatakan bahwa “What a man can be, he must be”.

Berdasarkan Uji-t Variabel Kebutuhan Aktualisasi Diri secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai Divisi Kredit

dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut Medan. . Terdapat tiga pernyataan

mengenai Kebutuhan Aktualisasi Diri yang mendapat tanggapan cenderung setuju

yang paling dominan yaitu: “Pekerjaan yang saya miliki membantu

mengembangkan potensi yang saya miliki”, “Instansi memberikan saya

kesempatan untuk berkembang”, dan pernyataan “Saya selalu berusaha

mempertahakan jabatan dan wewenang yang sesuai potensi saya”. Hal tersebut

mengindikasikan bahwa mayoritas pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor

Pusat Bank Sumut Medan setuju bahwa pekerjaan membantu mereka untuk

mengembangkan potensi yang dimiliki dalam bekerja. Potensi pegawai yang

dimaksimalkan dengan baik dalam melakukan pekerjaan tentu diharapkan mampu

Universitas Sumatera Utara


mendorong produktivitas serta meningkatkan prestasi kerja pegawai Divisi Kredit

dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut Medan. Pernyataan kedua yang paling

banyak disetujui oleh pegawai yaitu Instansi memberikan saya kesempatan untuk

berkembang.Dalam usaha meningkatkan prestasi kerja, maka pegawai yang

berkesempatan untuk berkemban berbagai pembelajaran tentu sangat baik adanya.

Pernyataan ketiga yang paling banyak disetujui oleh pegawai yaitu “Saya selalu

berusaha mempertahankan jabatan dan wewenang yang sesuai potensi saya” yang

mana menunjukan bahwa pegawai merasa nyaman dengan jabatan mereka karena

mereka leluasa untuk bekerja sesuai dengan potensi yang dimiliki masing-masing

yang dapat meningkatkan prestasi kerja ke arah yang lebih baik pada Divisi Kredit

dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut Medan.

Namun ada sebagian pegawai yang cenderung tidak setuju dengan

pernyataan yang ada mengenai Kebutuhan Aktualisasi Diri. Pernyataan mengenai

Kebutuhan Aktualisasi Diri yang mendapat tanggapan cenderung kurang setuju

yang paling dominan (26,5% responden) adalah “Fasilitas yang ada dalam

perusahaan membantu dalam pengembangan kemampuan dan bakat yang saya

miliki”, dapat dilihat bahwa fasilitas di Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor

Pusat Bank Sumut Medan belumlah memberikan dukungan yang cukup untuk

aktualisasi diri pegawai didalamnya.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan

Akbar Dkk (2013), Hidayat (2013), dan Azizah Dianingtyas (2014) seluruhnya

menyatakan Kebutuhan Aktualisasi Diri berpengaruh positif terhadap prestasi

kerja.

Universitas Sumatera Utara


4.6.2 Pengaruh Kebutuhan Penghargaan Terhadap Prestasi Kerja

Mathis dan Jackson (2006: 424) menyebutkan bahwa penghargaan adalah

imbalan yang diberikan oleh perusahaan untuk merekrut, memotivasi, dan

mempertahankan orang-orang yang cakap

Berdasarkan hasil uji-t parsial menunjukan bahwa Kebutuhan

Penghargaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai

Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut Medan. Pernyataan

mengenai Kebutuhan Penghargaan yang mendapat tanggapan cenderung setuju

yang paling dominan (75,5% responden) adalah Insentif yang diberikan oleh

instansi sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut Medan setuju

dengan adanya pemberian penghargaan dari instansi berupa insentif sesuai yang

diharapkan para pegawai. Diharapkan dengan adanya bentuk penghargaan dari

instansi berupa insentif membuat mereka makin termotivasi dalam melaksanakan

tugasnya dan prestasi kerja pegawai dapat meningkat.

Namun ada sebagian pegawai yang cenderung kurang setuju dengan

pernyataan yang ada mengenai Kebutuhan Penghargaan. Pernyataan mengenai

Kebutuhan Penghargaan yang mendapat tanggapan cenderung kurang setuju yang

paling dominan diantara semua pernyataan adalah butir “Tunjangan jabatan yang

saya terima sesuai dengan resiko pekerjaan saya (24,5%)” dan butir

“Penghargaan yang telah diberikan perusahaan meningkatkan motivasi saya

Universitas Sumatera Utara


dalam bekerja (26,5% responden)” . Hal ini menunjukkan bahwa sebagian

pegawai merasa tunjangan yang diberikan oleh belum sesuai resiko pekerjaan

mereka. Butir pernyataan kedua yang paling banyak kurang disetujui

menunjukkan bahwa sebagian terdapat sebagian pegawai yang merasa bahwa

penghargaan yang diberikan perusahaan kepada para karyawannya belum mampu

untuk memotivasi mereka dalam melakukan pekerjaannya dengan lebih baik.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan

Hidayat (2013) dan Azizah Dianingtyas (2014) seluruhnya menyatakan

Kebutuhan Penghargaan berpengaruh positif terhadap prestasi kerja.

4.6.3 Pengaruh Kebutuhan Sosial Terhadap Prestasi Kerja

Kebutuhan sosial atau sering pula dikatakan dengan affiliation needs

Abraham Maslow dalam Sutrisno (2007:131) merupakan kebutuhan tingkat ketiga

dimana Maslow menyatakan kebutuhan ini merupakan kebutuhan untuk hidup

bersama dengan orang lain. Kebutuhan ini hanya dapat terpenuhi bersama

masyarakat, karena memang orang lainlah yang dapat memenuhinya, bukan diri

sendiri. Kebutuhan sosial meliputi Kebutuhan untuk di sayangi, di cintai, dan

diterima oleh orang lain. Kebutuhan untuk di hormati oleh orang lain,

keikutsertaan dalam pergaulan, dan berprestasi.

Berdasarkan hasil uji-t parsial menunjukan bahwa Kebutuhan Sosial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai Badan

Penanaman Modal Kota Medan. Pernyataan mengenai Kebutuhan Sosial yang

mendapat tanggapan cenderung setuju yang paling dominan (71,4% responden)

adalah “Penting bagi saya untuk ikut terlibat dalam semua kegiatan sosial di

Universitas Sumatera Utara


instansi” Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas pegawai Divisi Kredit dan Divisi

Ritel Kantor Pusat Bank Sumut Medan setuju ikut terlibat dalam kegiatan sosial

merupakan kebutuhan sosial yang penting yang diharapkan dapat meningkatkan

rasa kebersamaan antar pegawai pada Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat

Bank Sumut Medan dan nantinya berpengaruh kepada prestasi kerja pegawai.

Namun walau ada sebagian pegawai yang cenderung kurang setuju dengan

pernyataan yang ada mengenai Kebutuhan Sosial, jumlahnya tidak dominan yang

menunjukkan bahwa keempat butir pernyataan tersebut merupakan hal-hal yang

sangat dibutuhkan oleh pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank

Sumut Medan dalam bersosial.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan

Hidayat (2013) seluruhnya menyatakan Kebutuhan Penghargaan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap prestasi kerja.

Universitas Sumatera Utara


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam

penelitian ini, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan (Uji-F) diketahui bahwa Variabel Kebutuhan Aktualisasi Diri,

Variabel Kebutuhan Penghargaan dan Variabel Kebutuhan Sosial secara

serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Kerja Pegawai

pada Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut Medan.

2. Berdasarkan (Uji-t) Variabel Kebutuhan Aktualisasi Diri Variabel Kebutuhan

Penghargaan dan Variabel Kebutuhan Sosial berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Divisi Kredit dan Divisi

Ritel Kantor Pusat Bank Sumut Medan.

3. Berdasarkan perhitungan koefisien determinan (R2) menunjukkan bahwa

hubungan antar Variabel Kebutuhan Aktualisasi Diri, Variabel Kebutuhan

Penghargaan, dan Variabel Kebutuhan Sosial memiliki hubungan yang cukup

erat terhadap yang mana ketiga variabel tersebut berpengaruh terhadap

Prestasi Kerja Pegawai pada Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank

Sumut Medan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti memberi saran

sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara


1. Variabel Kebutuhan Aktualisasi Diri memiliki pengaruh positif dan signifikan

terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor

Pusat Bank Sumut Medan. Pada hasil jawaban atas pernyataan Fasilitas yang

ada dalam perusahaan membantu dalam pengembangan kemampuan dan

bakat pegawai yang difasilitasi oleh instansi merupakan salah satu faktor

kebutuhan aktualisasi diri yang mendapat respon cenderung kurang setuju

paling banyak oleh pegawai Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank

Sumut Medan (26,5% responden), oleh sebab itu diharapkan kepada Divisi

Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut Medan untuk lebih

memperhatikan pemberian fasilitas kepada pegawai untuk berkembang dalam

pengembangan minat .

2. Variabel Kebutuhan Penghargaan dalam penelitian memiliki pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Divisi Kredit dan

Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut Medan. Pada hasil survey dengan cara

memberikan pernyataan dalam bentuk kuesioner bahwa pernyataan mengenai

kebutuhan penghargaan yang mendapatkan tanggapan cenderung kurang

setuju paling banyak (26,5 responden) adalah penghargaan yang telah

diberikan meningkatkan motivasi saya dalam bekerja, sehingga disarankan

agar perlu dilakukan peninjauan kembali terhadap bentuk-bentuk

penghargaan agar lebih bisa meningkatkan motivasi pegawai dalam bekerja.

3. Variabel Kebutuhan Sosial dalam penelitian memiliki pengaruh yang positif

dan signifikan terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Divisi Kredit dan Divisi

Ritel Kantor Pusat Bank Sumut Medan. Pada hasil survey dengan cara

Universitas Sumatera Utara


memberikan pernyataan dalam bentuk kuesioner didapati bahwa Divisi Kredit

dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut Medan cukup memberikan rasa

persahabatan, pengakuan akan keberadaan, dan dan memfasilitasi aktivitas

sosial. Hal-hal ini hendaknya terus dipertahankan bahkan ditingkatkan lagi

oleh Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut Medan dimasa-

masa mendatang.

4. Penelitian ini menggunakan tiga variabel bebas untuk mengukur Prestasi

Kerja Pegawai, sehingga disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk

memperhatikan variabel tersebut dengan mengembangkan indikator yang

lebih tepat atau menambahkan variabel lainnya seperti budaya organisasi,

promosi jabatan, kompensasi, disiplin kerja dan variabel lainnya yang lebih

relevan yang memiliki pengaruh terhadap Prestasi Kerja Karyawan sehingga

dapat membantu tercapainya tujuan organisasi pada Divisi Kredit dan Divisi

Ritel Kantor Pusat Bank Sumut Medan

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Berry, Lilly. 1997. Psychology at Work, Mc Grawhill, Singapore.

Goble, Frank. 1991. Mazhab Ketiga Psikologi Humanistik Abraham Maslow,


Kanisius:Yogyakarta.

Hasibuan, Malayu S.P 2008 Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara,
Jakarta.

Hersey, Paul. 1988. Management of Organizational Behavior, Prentice-Hall, New


Jersey.

Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan


Kualitatif), Jakarta, Gaung Persada Press.

Jewell, LN. 1985.Contemporary Industrial/Organizational Psychology. West


Publishing, Minnesota.

Kadarisman, M. 2012. Manajemen Kompensasi. Rajagrafindo Persada: Depok.

Kossen, Stan.1983.Aspek Manusiawi dalam Organisasi, Erlangga, Jakarta.

Maslow, Abraham H. 1954. Motivation and Personality, Harper & Row,New


York.

Mathis, R. L., & John, H. J. (2006). Human Resource Management.


Organizational Behavior (Tenth Edition). Thomson South-Western.
(Terjemahan Angelica D). Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi
Sepuluh). Jakarta,Salemba Empat.

Munandar, Ashar. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi, UI Press:Jakarta.

Murray, H.A. 1968. Motivation and Emotion. Englewood Cliffs, New Jersey,
Prentice-Hall.

Nawawi, Hadari. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia, Gadjah Mada


University Press, Yogyakarta.

Universitas Sumatera Utara


Ndraha, Taliziduhu. 1999. Pengantar Teori Pengembangan Sumber Daya
Manusia, Rineka Cipta, Jakarta.

Pattanayak, Biswajeet. 2002. Human Resource Management, Prentice-Hall of

India, New Delhi.

Peters, RS. 1960. The Concept of Motivation, Humanities Press ,London.

Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A. (2008). Perilaku Organisasi Buku 1,


Salemba Empat, Jakarta

Robbins, Stephen. 1984. Essentials of Organizational Behavior, Prentice-Hall,


New Jersey.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan:Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif


dan R & D.Alfabeta, Bandung

Sukmadinata, N. S. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Cetakan ke 7.Bandung :


Remaja Rosdakarya.

Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Prenada Media Group:
Jakarta.

Husein ,Umar.2003. Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.


Jakarta : PT. Gramedia Pustaka.

Wijono, Sutarto. 2011. Psikologi Industri dan Organisasi. Kencan Prenada


Media Group:Jakarta.

Wirawan.2011.Evaluasi: Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi.Raja


Grafindo Persada: Jakarta

JURNAL

Patioran, D.S. (2013). Hubungan antara Kepercayaan Diri dan Aktualisasi Diri
pada Karyawan PT. Duta Media Kaltim Press (Samarinda Pos). Jurnal
Ilmu Manajemen,10-18.

SKRIPSI

Universitas Sumatera Utara


Cahyono, Bambang. (2015). “Pengaruh Aktualisasi Diri, Penghargaan dan
Lingkungan Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada Kegiatan
Prasarana Konservasi Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai
Brantas Kediri”, Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara
PGRI Kediri.
Dianingtyas, Azizah. (2014). “Pengaruh Penghargaan dan Kebutuhan Aktualisasi
Diri terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada PT. Telkom Kotabaru
Yogyakarta”, Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Yogyakarta.

Hidayat. (2015). “Analisis Pengaruh Kebutuhan Aktualisasi Diri, Kebutuhan


Penghargaan dan Kebutuhan Sosial Terhadap Prestasi Kerja
Karyawan Pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk Cabang Petisah
Medan”, Skripsi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara.

Rizky, Akbar (2013). “Pengaruh Kebutuhan Aktualisasi Diri dan Beban Kerja
terhadap Prestasi Karyawan di PT BTN Surabaya, Kantor Cabang
Syariah Surabaya”. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Surabaya.

Yonanda, Cintya dkk (2016). “Pengaruh Kebutuhan Fisiologis, Keamanan, Sosial,


Penghargaan, dan Aktualisasi Diri terhadap Prestasi Kerja Karyawan
(studi pada karyawan PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Malang
Regional Office).” Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Brawijaya.

Permanasari, Ragil.(2013). “Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap


Kinerja Karyawan (studi pada karyawan PT. Anugerah Raharjo
Semarang).”Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang

THESIS

Suryo. (2007). Analisis Dampak Imbalan dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Timur. Tesis.
Universitas Samarinda.
WEBSITE

http://www.banksumut.com

http://www.waspada.co.id

http://www.kontan.co.id

http://sumatra.bisnis.com

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 1

No:

KUESIONER PENELITIAN

Dalam rangka memenuhi Tugas Akhir Skripsi Program Studi Manajemen


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, bersama ini saya
mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/Saudari untuk menjadi responden penelitian
saya yang berjudul “Pengaruh Kebutuhan Aktualisasi Diri, Kebutuhan
Penghargaan, Dan Kebutuhan Sosial Terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada
Divisi Kredit dan Divisi Ritel Kantor Pusat Bank Sumut, Medan “. Penelitian
ini merupakan rancangan dalam pembuatan skripsi saya.

Saya sangat mengharapkan bantuan dari Bapak/Ibu/Sdr/i untuk mengisi


kuesioner yang saya ajukan ini sesuai dengan kondisi yang ada. Setiap jawaban
yang Bapak/Ibu/Sdr/I berikan sangat berarti dalam penelitian ini. Bapak/Ibu/Sdr/I
tak perlu ragu untuk menjawab semua pertanyaan yang disediakan dengan
sejujurjujurnya dan apa adanya, karena data ini akan kami jadikan sebagai
informasi yang bersifat rahasia. Setiap jawaban yang Bapak/Ibu/Sdr/I berikan
tidak akan mempengaruhi penilaian instansi terhadap anda.

Atas perhatian dan kerja Bapak/Ibu/Sdr/I saya ucapkan terima kasih

A. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama :
2. Jenis Kelamin : a. Laki – Laki b. Perempuan
3. Usia :
4. Pendidikan :
5. Masa Kerja :

Universitas Sumatera Utara


B. PETUNJUK PENGISIAN
Berilah tanda check list (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai
dengan pendapat saudara. Kriteria penilaian :

Sangat Setuju (SS) : diberi skor 5

Setuju (S) : diberi skor 4

Kurang Setuju (KS) : diberi skor 3

Tidak Setuju (TS) : diberi skor 2

Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi skor 1

C. DAFTAR PERTANYAAN

I. Variabel Kebutuhan Aktualisasi Diri (X1)


No Pernyataan SS S KS TS STS

1 Saya selalu memperbaiki diri


apabila melakukan kesalahan.

2 Pekerjaan yang saya miliki


membantu mengembangkan potensi
yang saya miliki.

3 Instansi memberikan saya


kesempatan untuk berkembang

4 Instansi memberikan kesempatan


kepada saya untuk menerapkan
keahlian dan kemampuan yang
dimiliki.

5 Fasilitas yang ada dalam


perusahaan membantu dalam
pengembangan kemampuan dan
bakat yang saya miliki.

6 Instansi mengizinkan saya untuk


turut berpartisipasi dalam
penentuan tujuan yang harus

Universitas Sumatera Utara


dicapai Instansi.

7 Saya selalu memotivasi diri agar


mencapai tujuan yang diinginkan.

8 Saya selalu berusaha


mempertahankan jabatan dan
wewenang yang sesuai potensi saya

II. Variabel Kebutuhan Penghargaan (X2)


No Pernyataan SS S KS TS STS

1 Gaji yang saya terima sesuai


dengan kapasitas pekerjaan saya.

2 Gaji yang saya terima sesuai


dengan keahlian yang saya miliki.

3 Insentif yang diberikan oleh


Instansi sesuai dengan kapasitas
pekerjaan

4 Insentif yang diberikan oleh


Instansi sesuai dengan yang saya
harapkan.

5 Tunjangan jabatan yang saya terima


sesuai dengan resiko pekerjaan saya

6 Asuransi kesehatan yang diberikan


Instansi sesuai dengan kebutuhan
kesehatan saya.

7 Penghargaan yang telah diberikan


Instansi meningkatkan motivasi
saya dalam bekerja.

8 Saya merasa senang ketika atasan


memuji hasil kerja saya

Universitas Sumatera Utara


III. Variabel Kebutuhan Sosial (X3)
No Pernyataan SS S KS TS STS

1 Saya membutuhkan rasa saling


menghormati antar sesama rekan
didalam Instansi

2 Saya butuh menjalin persahabatan


yang akrab dengan rekan kerja

3 Saya butuh untuk diakui


keberadaaan saya diatara rekan-
rekan kerja

4 Penting bagi saya untuk ikut terlibat


dalam semua kegiatan sosial di
Instansi

IV. Variabel Prestasi Kerja (Y)


No Pernyataan SS S KS TS STS

1 Saya mempunyai pengalaman


yang luas sehingga menambah
efisien dalam mengerjakan
tugas

2 Saya mempunyai kecakapan


dan menguasai segala seluk-
beluk yang berhubungan
dengan kewajiban saya.

3 Saya selalu mengutamakan


kualitas hasil pekerjaan yang
menjadi tanggung jawab saya.

4 Hasil pekerjaan saya tidak


mengecewakan walaupun
membutuhkan waktu yang

Universitas Sumatera Utara


lama.

5 Saya selalu memenuhi target


pekerjaan yang diberikan.

6 Saya selalu mengerjakan


pekerjaan tambahan walaupun
standar minimal telah
terpenuhi.

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 2
Validitas dan Reliabilitas

Case Processing Summary

N %

Valid 30 100.0
a
Cases Excluded 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Cronbach's N of Items


Alpha Alpha Based on
Standardized
Items

.947 .948 26

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00001 3.8000 .55086 30


VAR00002 3.9000 .48066 30
VAR00003 3.9333 .58329 30
VAR00004 4.0667 .58329 30
VAR00005 3.9667 .49013 30
VAR00006 4.0333 .55605 30
VAR00007 4.0333 .66868 30
VAR00008 4.1000 .66176 30
VAR00009 4.0000 .69481 30
VAR00010 4.0333 .61495 30
VAR00011 4.1000 .60743 30
VAR00012 4.1667 .64772 30
VAR00013 4.1000 .60743 30
VAR00014 4.0667 .63968 30
VAR00015 4.0000 .64327 30
VAR00016 4.1333 .57135 30

Universitas Sumatera Utara


Lanjutan Item-Statistics
VAR00017 4.1667 .46113 30
VAR00018 4.1000 .60743 30
VAR00019 4.1667 .64772 30
VAR00020 4.1000 .60743 30
VAR00021 4.1333 .57135 30
VAR00022 4.0333 .41384 30
VAR00023 4.0667 .44978 30
VAR00024 3.9667 .41384 30
VAR00025 4.0667 .58329 30
VAR00026 4.0333 .41384 30

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's


Item Deleted if Item Deleted Total Alpha if Item
Correlation Deleted

VAR00001 101.4667 90.051 .520 .946


VAR00002 101.3667 90.378 .567 .946
VAR00003 101.3333 88.644 .620 .945
VAR00004 101.2000 88.372 .645 .945
VAR00005 101.3000 90.217 .573 .945
VAR00006 101.2333 88.875 .630 .945
VAR00007 101.2333 87.702 .610 .945
VAR00008 101.1667 87.868 .603 .945
VAR00009 101.2667 86.823 .655 .945
VAR00010 101.2333 87.082 .726 .944
VAR00011 101.1667 88.144 .638 .945
VAR00012 101.1000 86.231 .760 .943
VAR00013 101.1667 86.489 .790 .943
VAR00014 101.2000 87.476 .661 .944
VAR00015 101.2667 90.064 .435 .947
VAR00016 101.1333 90.051 .499 .946
VAR00017 101.1000 89.679 .675 .945
VAR00018 101.1667 88.144 .638 .945
VAR00019 101.1000 86.231 .760 .943
VAR00020 101.1667 86.489 .790 .943
VAR00021 101.1333 90.326 .473 .947
VAR00022 101.2333 91.082 .574 .946
VAR00023 101.2000 90.924 .544 .946
VAR00024 101.3000 90.700 .624 .945

Universitas Sumatera Utara


Lanjutan Tabel Item-Total Statistics
VAR00025 101.2000 88.372 .645 .945
VAR00026 101.2333 91.082 .574 .946

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

105.2667 95.789 9.78716 26

Lampiran 3

HASIL REGRESI ANALISIS LINIER BERGANDA

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) -.356 2.020 -.176 .861

Aktualisasi Diri .205 .069 .287 2.961 .005

Kebutuhan Penghargaan .126 .055 .223 2.307 .026

Kebutuhan Sosial .859 .100 .619 8.605 .000


a. Dependent Variable: Prestasi Kerja

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 4

GRAFIK HISTOGRAM UJI NORMALITAS

Lampiran 5

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 6
Normalitas Pendekatan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
X1 X2 X3 Y
N 49 49 49 49
Normal Parametersa Mean 31.5510 17.4694 25.326
32.6327
5
Std. 3.97419 1.62150 2.2489
3.14705
Deviation 6
Most Extreme Differences Absolute .141 .178 .165 .212
Positive .125 .091 .165 .212
Negative -.141 -.178 -.104 -.139
Kolmogorov-Smirnov Z .990 1.243 1.154 1.485
Asymp. Sig. (2-tailed) .281 .091 .139 .024
a. Test distribution is Normal.

Lampiran 7

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 8

Uji Glesjer Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) 1.389 1.295 1.072 .289

Aktualisasi Diri -.002 .044 -.008 -.040 .968

Kebutuhan Penghargaan -.010 .035 -.061 -.291 .773

Kebutuhan Sosial -.013 .064 -.032 -.205 .839

a. Dependent Variable: RES2

Lampiran 9

Uji Nilai Tolerance dan VIF

Coefficientsa

Unstandardized Standardized Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics

Std.
Model B Error Beta T Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) -.356 2.020 -.176 .861

Aktualisasi Diri .205 .069 .287 2.961 .005 .495 2.021

Kebutuhan Penghargaan .126 .055 .223 2.307 .026 .500 1.998

Kebutuhan Sosial .859 .100 .619 8.605 .000 .900 1.111

a. Dependent Variable: Prestasi


Kerja

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 10

Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F)


ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 191.848 3 65.949 56.506 .000b

Residual 50.927 45 1.132

Total 242.776 48

a. Predictors: (Constant), Kebutuhan Sosial, Aktualisasi Diri, Kebutuhan Penghargaan


b. Dependent Variable: Prestasi Kerja

Lampiran 11

Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -.356 2.020 -.176 .861

Aktualisasi Diri .205 .069 .287 2.961 .005

Kebutuhan Penghargaan .126 .055 .223 2.307 .026

Kebutuhan Sosial .859 .100 .619 8.605 .000

a. Dependent Variable: Prestasi Kerja

Lampiran 12

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .889a .790 .776 1.06382

a. Predictors: (Constant), Kebutuhan Sosial, Aktualisasi Diri, Kebutuhan Penghargaan


b. Dependent Variable: Prestasi Kerja

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 13

Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Variabel Kebutuhan Aktualisasi


Diri

No. Aktualisasi Diri


Item Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8
5 3 3 3 3 3 5 4
1
5 4 4 4 4 5 5 5
2
4 3 4 3 3 4 4 3
3
4 3 4 3 4 5 4 5
4
4 4 3 4 4 3 4 4
5
4 4 4 5 5 4 5 3
6
5 4 4 5 4 5 4 4
7
5 4 5 4 5 4 5 5
8
5 4 4 4 4 4 5 5
9
4 4 4 4 3 3 4 4
10
4 4 4 4 4 4 4 4
11
5 5 4 5 4 5 5 4
12
5 4 5 4 4 4 5 4
13
4 4 4 4 4 4 4 4
14
5 5 5 5 4 4 5 5
15
4 4 4 4 4 4 5 5
16
5 5 4 4 4 5 5 4
17
5 4 4 4 4 4 4 4
18
5 4 4 4 4 4 4 4
19
4 4 4 4 4 4 3 4
20
5 4 5 5 4 4 5 4
21

Universitas Sumatera Utara


Lanjutan Tabel Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Variabel
Kebutuhan Aktualisasi Diri

5 4 3 3 3 3 4 4
22
5 3 3 3 3 3 5 4
23
5 4 4 4 4 5 5 5
24
4 3 4 3 3 4 4 3
25
4 3 4 3 4 5 4 5
26
4 4 3 4 4 3 4 4
27
4 4 4 5 5 4 5 3
28
5 4 5 4 5 4 4 4
29
5 4 5 4 5 4 5 5
30
5 4 4 4 4 4 5 5
31
4 4 4 4 3 3 4 4
32
4 4 4 3 2 4 5 4
33
5 5 4 4 4 5 5 4
34
5 4 5 4 4 4 5 4
35
4 4 4 4 3 4 4 4
36
5 5 5 5 4 4 5 5
37
4 4 4 4 3 4 4 5
38
5 5 4 4 4 5 5 4
39
5 4 4 4 4 4 4 4
40
5 4 4 4 4 4 4 4
41
4 4 4 4 4 4 3 4
42
5 4 5 5 4 4 4 5
43
5 4 3 3 3 3 4 4
44

Universitas Sumatera Utara


Lanjutan Tabel Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Variabel
Kebutuhan Aktualisasi Diri

5 3 3 3 3 3 3 4
45
4 3 4 3 3 4 4 3
46
4 3 4 4 3 3 4 4
47
4 3 3 3 4 4 4 4
48
4 3 3 3 4 3 4 4
49

Lampiran 14

Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Variabel Kebutuhan


Penghargaan

No. Kebutuhan Penghargaan


Item Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8
4 4 4 4 3 4 3 5
1
5 4 4 4 5 4 5 5
2
2 3 4 2 3 2 3 4
3
4 5 4 4 4 4 5 5
4
4 4 3 4 4 5 5 5
5
4 4 5 4 5 5 4 5
6
4 4 3 4 5 4 4 4
7
4 4 4 4 4 3 3 4
8
4 4 4 4 3 4 3 3
9
3 3 4 4 4 4 4 2
10
4 4 4 4 4 4 4 4
11
4 5 4 4 4 5 4 5
12
4 4 4 4 4 4 4 4
13

Universitas Sumatera Utara


Lanjutan Tabel Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Variabel
Kebutuhan Penghargaan

4 4 4 4 4 4 4 4
14
5 5 5 5 5 4 5 5
15
4 4 4 4 4 4 4 4
16
5 4 4 4 4 4 4 4
17
4 4 4 4 4 4 4 4
18
4 4 5 5 4 4 3 4
19
4 4 4 4 4 4 4 4
20
5 5 4 4 4 5 5 4
21
3 3 3 3 3 3 3 3
22
4 4 4 4 3 4 3 4
23
5 4 4 4 5 4 5 5
24
2 3 4 2 3 2 3 4
25
4 5 4 4 4 3 4 5
26
4 4 3 4 4 5 5 5
27
4 4 5 4 5 5 4 5
28
4 4 5 4 5 4 4 4
29
4 4 4 4 4 4 3 4
30
4 4 4 4 3 4 4 3
31
3 3 4 4 4 4 4 4
32
2 2 4 4 4 4 4 4
33
4 5 4 4 4 4 4 5
34
4 4 4 4 4 4 4 4
35
4 4 4 4 4 4 4 4
36

Universitas Sumatera Utara


Lanjutan Tabel Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Variabel
Kebutuhan Penghargaan

5 5 5 5 5 5 4 5
37
4 4 4 4 4 4 4 4
38
5 4 4 4 4 4 4 5
39
4 4 4 4 4 4 4 4
40
4 4 5 5 4 4 3 4
41
4 4 4 4 4 4 4 4
42
4 5 5 4 4 5 5 4
43
3 3 3 3 3 3 3 4
44
4 4 4 4 3 4 3 4
45
2 3 4 2 3 2 3 4
46
2 2 3 3 3 3 2 4
47
4 4 3 3 3 4 4 4
48
4 4 3 3 4 4 4 4
49

Lampiran 15

Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Variabel Kebutuhan Sosial

Kebutuhan Sosial
No. Item
Q1 Q2 Q3 Q4
5 4 4 4
1
5 5 4 4
2
5 4 4 4
3
4 4 5 4
4
5 5 5 5
5

Universitas Sumatera Utara


Lanjutan Tabel Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Variabel
Kebutuhan Sosial

5 5 5 4
6
5 5 5 5
7
4 5 5 4
8
5 5 4 4
9
5 4 4 4
10
5 4 4 4
11
5 4 4 4
12
5 5 5 4
13
4 4 4 4
14
5 5 5 5
15
4 4 4 4
16
5 5 5 5
17
4 4 4 4
18
4 4 4 3
19
4 4 3 3
20
4 4 4 4
21
4 4 4 4
22
5 5 4 4
23
5 5 4 4
24
5 4 4 4
25
4 4 5 4
26
5 5 5 5
27
5 5 5 4
28

Universitas Sumatera Utara


Lanjutan Tabel Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Variabel
Kebutuhan Sosial

5 5 5 5
29
4 5 5 4
30
5 5 4 4
31
5 4 4 4
32
5 4 4 4
33
5 4 4 4
34
5 5 5 4
35
4 4 4 4
36
5 5 5 5
37
4 4 4 4
38
5 5 5 5
39
4 4 4 4
40
4 4 4 3
41
4 4 3 3
42
4 4 4 4
43
4 4 4 4
44
5 5 4 4
45
5 4 4 4
46
4 4 5 4
47
4 4 5 5
48
4 5 5 5
49

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 16

Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Variabel Prestasi Kerja


Prestasi Kerja
No. Item
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6
4 4 4 4 4 4
1
5 5 5 4 4 5
2
4 4 4 4 3 4
3
5 5 4 5 4 4
4
4 5 5 4 5 4
5
4 4 5 5 5 5
6
5 5 4 5 5 4
7
4 4 5 4 5 4
8
4 4 5 3 4 4
9
4 4 5 5 4 4
10
4 3 4 4 4 4
11
5 5 5 4 5 4
12
4 4 5 5 5 5
13
4 4 4 4 4 4
14
4 5 5 5 5 5
15
4 4 4 4 4 4
16
5 4 5 5 5 5
17
4 4 4 4 4 4
18
4 4 4 4 4 3
19
3 3 4 4 4 3
20
4 4 4 4 4 5
21
4 4 4 3 4 4
22

Universitas Sumatera Utara


Lanjutan Tabel Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Variabel Prestasi
Kerja
4 4 4 4 4 4
23
5 5 5 4 4 5
24
4 4 4 4 3 4
25
5 5 4 5 4 4
26
4 5 5 4 5 4
27
4 4 5 5 5 5
28
5 5 4 5 5 4
29
4 4 5 4 5 4
30
4 4 5 3 4 4
31
4 4 5 5 4 4
32
4 3 4 4 4 4
33
5 4 5 4 5 4
34
4 4 5 5 5
35
4 4 4 4 4 4
36
4 5 5 5 5 5
37
4 4 4 4 4 4
38
5 4 5 5 5 5
39
4 4 4 4 4 4
40
4 4 4 4 4 3
41
3 3 4 4 4 3
42
4 4 4 4 4 5
43
4 4 4 3 4 4
44
4 4 4 4 4 4
45

Universitas Sumatera Utara


Lanjutan Lanjutan Tabel Distribusi Jawaban Pernyataan Responden
Variabel Prestasi Kerja
5 5 4 4 4 3
46
3 4 4 4 4 4
47
3 4 4 4 4 4
48
4 4 4 4 4 4
49

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai