TESIS
Ditulis untuk memenuhi persyaratan
untuk menyelesaikan Program Studi Magister Manajemen
ABSTRAK
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga Penulis dapat memulai dan
menyelesaikan tugas penyusunan tesis ini.
Penyusunan tesis ini dimaksudkan sebagai salah satu persyaratan
dalam penyelesaian pendidikan guna mendapatkan gelar kesarjanaan
Magister Manajemen pada program pascasarjana Universitas Dirgantara
Marsekal Suryadarma, Jakarta.
Dalam penyusunan sampai dengan penyelesaian tesis ini sangat
besar peran dari berbagai pihak dalam memberikan bimbingan, saran
serta koreksi, sehingga dapat terselesaikannya tesis ini. Melalui
kesempatan ini ijinkan kami mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Marsekal Muda TNI (Purn) Dr. Potler Gultom, SH, MM., selaku
Rektor Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma, Jakarta
2. Bapak Marsekal Pertama TNI (Purn) Prof. DR. A. Dirwan, M.Sc.,
selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Dirgantara
Marsekal Suryadarma dan yang juga Dosen Pembimbing Pendamping
yang secara langsung memberikan bimbingan dan masukan, arahan
dan koreksi sehingga dapat terselesaikan tugas penelitian/tesisini.
3. Bapak Dr. Ahmad Faisal, SE., MM selaku Sekretaris Program
Pascasarjana Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma dan
Dosen Pembimbing Utama yang secara langsung memberikan
bimbingan dan masukan, arahan dan koreksi sehingga dapat
terpenuhinya penulisan menjadi lebih baik.
4. Para dosen Universitas Suryadarma yang telah memberikan
pembekalan materi dengan segala penjelasannya, sehingga dapat
memberikan hasil nyata dalam penyelesaian tugas tesis ini.
3
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK..................................................................................................1
DAFTAR ISI...............................................................................................4
1. Manfaat Teoritis.......................................................................20
A. Kajian Teori....................................................................................22
2. Kompetensi .............................................................................30
5
3. Kepemimpinan ........................................................................38
I. Hipotesis Statistik...........................................................................97
didefinisi.
didefinisi.
didefinisi.
tidak didefinisi.
BAB I
PENDAHULUAN
manusia pada dasarnya menjadi salah satu faktor kunci dalam fungsi
semua sumber daya itu, sumber yang paling utama bagi pencapaian
mempengaruhi sumbar daya yang lain. Sumber daya manusia adalah aset
yang paling berharga yang dimiliki oleh perusahaan. Seharusnya, hal hal
beberapa aspek, seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama
yang kompleks. Salah satu hal yang berperan penting terhadap sumber
juga sangat dipengaruhi oleh pemimpin pemimpin yang cakap di area dan
dan leader, supervisor, pemimpin yang baik untuk berkembang, dan agar
PT. Metinca Prima Industrial Works atau yang biasa disingkat PT.
mulai dari aluminium, carbon steel, stainless steel, duplex, sampai super
komponen mesinnya.
13
cukup. Hal ini dibuktikan dengan order-order yang masih banyak masuk
orang yang tahu lebih dalam tentang kebutuhan technical skill yang
(QCD) yang baik. Sudah lebih dari satu dekade PT Metinca mensuply
yang sering terjadi tiga tahun terakhir ini adalah pengiriman barang ke
keterlambatannya. Bila hal ini tidak diatasi dan dicari jalan keluarnya,
Works.
yang kompetitif, dan pengiriman yang tepat waktu sangat dibutuhkan agar
yang dialami oleh PT. Metinca Prima Industrial Works adalah pengiriman
barang yang sering mundur dari waktu yang tertera di Purchase Order
harga yang kurang kompetitif dengan kompetitor lain. Bila kita selidiki lagi
banyak kasus bahwa barang direject ketika proses produksi oleh internal
reject, jawabannya adalah karena kualitas barang itu tidak sesuai dengan
Meskipun ada part yang sudah di reject oleh QC inspector, dan lalu
kekurangan tersebut, tapi masih saja sering terjadi kasus barang di reject
dan barang tersebut masih datang lagi dengan kesalahan yang sama. Hal
1
Rencana Mutu, Quality Management System (QMS) PT. MPIW. 08.11.2020
16
usaha dari para pimpinan di perusahaan ini sangat perlu ditingkatkan. Bila
dilihat dari kualitas kerja, perlu ditinjau ulang, apakah kompetensi para
dikaji sebelumnya.
karyawan, dan adakah kaitannya hal hal diatas itu dengan keterlambatan
Suryadarma, Jakarta.
B. Identifikasi Masalah
Hal-hal inilah yang timbul dari internal perusahaan yang perlu untuk
kualitas kerja di PT. Metinca Prima Industrial Works, ada beberapa hal
C. Pembatasan Masalah
untuk memajukan PT. MPIW melalui perbaikan mutu SDM, maka peneliti
perilaku organisasi yang dapat diukur secara jelas dan diharapkan dapat
19
ini diutamakan pada variabel yang diduga berpengaruh kuat dan langsung
D. Rumusan Masalah
1. Manfaat Teoritis
dunia akademisi.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Perusahaan
b) Bagi Pembaca
mempelajarinya.
22
BAB II
A. Kajian Teori
dari perilaku organisasi. Teori ini digunakan sebagai Grand Theory dalam
2
Colquitt, Jason A., Lepine Jeffery A., & Wesson, Michael J., Organizational Behavior:
Improving Performance and Commitment in the workplace, Fourth edition, New
York: McGraw-Hill Irwin, 2015.p. 6.
23
negosiasi, faktor tim: proses & komunikasi , faktor tim: karakteristik dan
Pada hasil individu terbagi menjadi 2 hal, yaitu kinerja pekerjaan dan
komitmen organisasi. Dari dua hal tersebut, kualitas kerja akan masuk ke
adalah mekanisme individu yang terdiri dari hal hal berikut, diantaranya;
Sedangkan dari dari uraian identifikasi masalah diatas dan dari sisi
Dari uraian diatas, ada beberapa variabel yang diduga oleh peneliti,
Adapun variabel variabel yang akan diteliti selanjutnya untuk kasus ini
1. Kualitas Kerja
3
Mathis dan Jakson, ManajemenSumber Daya Manusia, terjemahan Jimmy Sadeli dan
Bayu Prawira, (Jakarta edisi Pertama, Salemba Empat, 2002 p. 83
25
dapat terpenuhi.
dan pemberhentian.
4
M.S.P Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, PT. Gunung Agung,
2003, P 44
26
kerja suatu standar fisik yang diukur karena hasil kerja yang
efisien.
5
Rao, TV. Performance Apprasial: Theory and Practise, Diterjemahkan oleh Ny. L
Mulyana, Penilaian Prestasi Praktek dan Kerja: Teori dan Pusat Lembaga PPM Pustaka,
2013 p.11
6
Flippo, Edwin, Manajemen Personalia, Edisi Keenam, Jakarta: Erlangga. 1995 p.28
27
7
Sedarmayanti.. Sumber Daya Manusia dan Produktifitas Kerja. Bandung : Penerbit
Mandar Maju, 2007 p. 18
8
Mangkunegara AP. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Cetakan
Pertama. Bandung: Remaja Rosda Karya. 2002 p. 10
28
indikator.
9
Hasibuan, Melayu. Manajemen Personalia dan SDM. Jakarta:CV Haji Masagung,
2008 p. 95
29
kerja.
karyawan,
10
Matutina. Pengembangan sumber daya manusia terhadap kualitas dan kinerja
karyawan pada Giant pulosari malang. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. 2001. p. 205
30
2. Kompetensi
a) Pengertian Kompetensi
11
Stephen P. Robbins & Timothy A. Judge, Organizational Behavior, Thirteenth Edition,
New Jersey: Pearson Prentice Hall, 2009., p.79
31
kompeten.
luas.
ini.
manajemen.
didalamnya.
bidang tersebut.
14
Mondy, & Martocchio Human Resource Management, 2016, op.cit., p.68.
15
Wibowo, Manajemen Kinerja, 2012,op. cit., p. 324
33
ahli diatas.
b) Dimensi Kompetensi
beberapa ahli.
lainnya.
16
Wibowo, Manajemen Kinerja, 2012,op.cit., pp. 325-326.
17
Jason A. Colquitt, Jeffery A. LePine & Michael J. Wesson, op. cit., p.356.
34
bersingungan.
18
John M. Ivancevich, Robert Konopaske & Michael T. Matteson, Organizational
Behavior and Management , Eighth Edition, New York: McGraw-Hill International
Edition, 2008, p.66.
19
Robert Kreitner & Angelo Kinicki, Organizational Behavior,2008, op.cit. p. 141.
35
mencarikan indikatornya.
c) Tipe Kompetensi
kompetensi, yaitu:
organisasional.
nonverbal.
20
Wibowo, op.cit., pp. 328-330.
36
team player.
membangkitkan pendapatan.
d) Sintesis Kompetensi
beradaptasi.
38
3. Kepemimpinan
a) Pengertian Kepemimpinan
21
Amstrong. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik Panduan Praktis untuk
bertindak, alih bahasa oleh Ati cahayani.Jakarta: PT Gramedia. 2003 p. 67
39
organisasi.
22
Miftah Toha, Kepemimpinan, 2006 p. 5
23
Stephen P. Robbins, Management, dialih bahasa oleh T. Hermaya, 2005 p. 128
24
B. Isyandi.. Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Prespektif Global. Unri
Press, Pekanbaru, 2004 p. 81
40
Robbins.
25
Malayu SP Hasibuan. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit PT. Bumi
Aksara. Jakarta. 2002.p. 47
41
positif.
organisasional tercapai.
26
Dubrin Andrew J. The Complete Ideal’s Guides to Leadership (Terjemahan), Edisi
Kedua, Prenada Media, Jakarta, 2005 p.3
42
tinggi.
orang lain.
tepat.
2. Teori Kelompok
3. Teori Situasional
27
Miftah Toha, Kepemimpinan dalam Manajemen, 2006 : 31
44
b) Teori-Teori Kepemimpinan
sesuatu.
28
Kartini Kartono. Pemimpin dan Kepemimpinan, Penerbit PT. Rajagrafindo Persada,
Jakarta. 2006 p. 11
45
perbuatan-perbuatan tertentu.
mendorong prestasi.
yang efektif.
hasilnya
29
Anoraga, Pandji. Psikologi Kepemimpinan. Jakarta: Rineka Cipta. 2003 p. 2
46
c) Fungsi Kepemimpinan
30
Veithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Raja Grafindo Persada.,
2005 p. 53
47
pimpinan.
secara maksimal.
d) Tipe Kepemimpinan
kepemimpinan meliputi :
e) Dimensi Kepemimpinan
peran, 10) inisiasi struktur, dan 11) kombinasi dari dua atau
32
Jason A. Colquitt, Jeffery A. LePine & Michael J. Wesson, op.cit., pp.552-553.
33
Yukl, Gary, Leadership in Organizations, 2013, op. cit., p.30.
49
f) Sintesis Kepemimpinan
34
Steven L. McShane & Mary Ann Von Glinow,2015, op. cit., p.243.
35
Hamzah B Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta, PT. Bumi Aksara 2009
p.58
50
4. Motivasi Kerja
sebagai salah satu cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
a) Pengertian Motivasi
sejumlah individu.
memuaskan kebutuhan.
36
Robbins, Stephen P. & Coulter, Mary. 2005. Manajemen, Edisi 8. PT Indeks. Jakarta.
2005 p. 129
37
Robbins, Stephen P. & Judge, Timothy A. 2008. Perilaku Organisasi Edisi 12.
Salemba Empat. Jakarta. 2008 p. 223
52
Coulter.
Coulter.
38
Sopiah. Perilaku Organisasional. Andi Offset, Yogyakarta, 2007 p. 170
39
Mathis, Robert L. dan John H. Jackson. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Terj. Edisi kesembilan buku I bekerja sama dengan Jimmy Sadeli dan Bayu Prawira Hie.
Jakarta: Salemba Empat. 2001, p 89
53
tujuan perusahaan yang luar biasa. Teori dari Mathis ini masih
individu.
40
Rivai, Veithzal. (2004). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi.Edisi Kedua.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2004 p.64
41
Saydam, Gouzali. Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resources
Management): Suatu Pendekatan Mikro, Cetakan ke-2. Jakarta, Penerbit Djambatan,
2000 p. 370.
54
1. Kematangan pribadi
2. Tingkat pendidikan
bekerja keras.
4. Kebutuhan
pekerjaan.
55
6. Kepuasan kerja
tinggi.
bekerja keras.
56
menyelesaikan pekerjaan.
dan wewenang.
57
c) Jenis-jenis Motivasi
3 bentuk, yaitu;
memperjuangkan kesuksesan;
42
Luthans, Fred. Perilaku Organisasi. Cetakan Keempat. Yogyakarta: Penerbit Andi
Offset. 2011, p. 160
58
d) Dimensi Motivasi
usahanya.
Ketekunan.
berprestasi.
e) Sintesis Motivasi
Ada beberapa hasil penelitian sebelum tesis ini yang hampir mendekati
sama, dan yang dinilai relevan untuk dijadikan acuan terhadap penelitian
2) dilaksanakan di PT Tribandhawa
2) Penelitian dilakukan
di instansi
Pemerintahan
Motivasi). SEKUPANG)
terhadap Motivasi
Kerja Karyawan
C. Kerangka Berpikir
Keterangan :
: garis hubungan yang diteliti
: garis hubungan yang Tidak diteliti
beradaptasi
meningkat.
66
akan tercipta motivasi kerja mencapai tujuan organisasi dari tiap tiap
beradaptasi
dari karyawan.
68
Kepemimpinan.
69
Bila motivasi dalam diri dari tiap tiap individu dalam organisasi
secara positif terhadap Kualitas Kerja. Hal ini berarti Kualitas Kerja
D. Hipotesis Penelitian
sebagai berikut:
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
informasi yang valid dan benar, serta dapat dipercaya (reliabel), tentang
Works.
Works.
Works.
Works.
72
Tambun, di Jl. Setia Dharma No.35 Tambun Selatan, Bekasi 17510, mulai
pra survey, konsolidasi, uji coba instrumen, uji validitas dan reliabilitas
C. Metode Penelitian
(status quo variable) berdasarkan data yang ada pada saat penelitian dan
X3 Y
X2
Keterangan:
X1 = Variabel Kompetensi
X2 = Variabel Kepemimpinan
X3 = Variabel Motivasi
diduga dipengaruhi oleh variabel X1, X2, X3, sebagai variabel bebas,
dalam model. Variabel- variabel residual ini dilambangkan oleh Ɛ1 dan Ɛ2,
menghasilkan data yang sama dalam beberapa kali mengukur obyek yang
software.
tanpa adanya satu perlakuan khusus terhadap data tertentu oleh peneliti.
variabel terhadap variabel yang lain. Adapun variabel yang dikaji terdiri
Oleh karena itu, hubungan tiap dua variabel tersebut harus diuji
Kerja.
populasi homogen dan berkarakter sama dalam penelitian ini adalah 418
orang.
yang sama bagi semua unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi
46
Sugiono, Metode Penelitian Manajemen Pendekatan: Kuantitatif, Kualitatif,
Kombinasi (Mixed Methods), Penelitian Tindakan (Action Research), Penelitian,
Evaluasi, Bandung, Alfabeta, 2014, p. 151.
78
sebanyak 645 orang sebagai populasi yang ada di PT. MPIW, maka
λ2 . N . P. Q
S=
d2 (N – 1) + λ2 . P. Q
Keterangan:
S = jumlah sampel
λ2 = chi kuadrat yang harganya tergantung dari derajat
kebebasan dan tingkat kesalahan.
N = Jumlah posisi
P = peluang benar (0,5)
Q = peluang salah (0,5)
d = perbedaan antara rata-rata sampel dengan rata-rata populasi
(0,162)
1469,53125
S= = 106,72462 ≈ 110
13,76938
yang diambil dari seluruh populasi yang terjangkau dan berkarakter sama,
penelitian.
47
Ibid., p. 158
79
orang, yaitu dari populasi yang sama, dari karyawan operator, yang
Dalam penelitian ini jenis data yang dikumpulkan adalah data aktual.
Kerja.
Kerja akan diisi oleh karyawan pada level operator yang menunjukkan
suatu sikap, dengan memilih satu dari 5 kategori pilihan jawaban, yaitu;
tidak setuju.
tersebut bisa didapatan hasil-hasil yang valid dan tidak valid. Butir-butir
yang valid dipergunakan dalam penelitian lebih lanjut. Dan yang tidak valid
G. Instrumen Penelitian
Kerja diisi oleh responden, yaitu karyawan di level operator yang masih
a) Definisi Konseptual
tujuan.
b) Definisi Operasional
d) Kalibrasi Instrumen
yang ada.
Jika rhitung < rtabel.maka butir kuesioner itu invalid dan akan
di drop.
12, 13, 14, 17, 20, 21, dan 24. Hasil perrhitungan validitas
(2) Reliabilitas
nilai dari alfa cornbach diatas 0,6 dan nilai signifikasi (sig)
e) Instrumen Final
2. Variabel Kompetensi
a) Definisi Konseptual
dalam pekerjaan.
b) Definisi Operasional
oleh karyawan.
di tabel berikut.
22 usulan perbaikan
adaptasi dengan lingkungan
Kemampuan 23 kerja
5 24 adaptasi dengan atasan
3
beradaptasi
25 adaptasi ke rekan kerja;
JUMLAH 25
d) Kalibrasi Instrumen
(1) Validitas
yang ada.
87
Jika rhitung < rtabel.maka butir kuesioner itu invalid dan akan
di drop.
(2) Reliabilitas
nilai dari alfa cornbach diatas 0,6 dan nilai signifikasi (sig)
e) Instrumen Final
2.4
3. Variabel Kepemimpinan
a) Definisi Konseptual
organisasi.
b) Definisi Operasional
oleh karyawan..
d) Validasi Instrumen
(1) Validitas
yang ada.
Jika rhitung < rtabel.maka butir kuesioner itu invalid dan akan
di drop.
3.2
91
(2) Reliabilitas
nilai dari alfa cornbach diatas 0,6 dan nilai signifikasi (sig)
e) Instrumen Final
3.4
4. Variabel Motivasi
a) Definisi Konseptual
b) Definisi Operasional
tabel berikut.
17 kerjasama
18 ketertiban tempat kerja
19 penyelesaian tugas
Tanggung 20 mengetahui target
4 4
Jawab 21 antisipasi masalah
22 tertib mengembalikan alat-alat
23 mendukung pencapaian tujuan
5 Dukungan 24 loyalitas ke perusahaan 3
25 usulan perbaikan
JUMLAH 25
yang ada.
Jika rhitung < rtabel.maka butir kuesioner itu invalid dan akan
di drop.
4.2
(2) Reliabilitas
nilai dari alfa cornbach diatas 0,6 dan nilai signifikasi (sig)
e) Instrumen Final
rekursif (satu arah); 3) semua variabel residu tidak saling berkorelasi dan
Pada model analisis jalur dikenal dua tipe variabel yaitu: variabel
yang dibuat, maka variabel endogen dalam penelitian ini adalah Kualitas
I. Hipotesis Statistik
sebagai berikut:
H₀ : ρ3₁ = 0
H₁ : ρ3₁ > 0
H₀ : ρ32 = 0
H₁ : ρ32 > 0
H₀ : ρY1 = 0
H₁ : ρY1 > 0
H₀ : ρY2 = 0
98
H₁ : ρY2 > 0
H₀ : ρY3 = 0
H₁ : ρY3 > 0
Keterangan:
H₀ : Hipotesis nol
H₁ : Hipotesis alternatif
BAB IV
PT. Metinca Industrial Works level operator yang masih aktif untuk
dijawab.
kumpulkan dan diinput menjadi data excel. Data yang digunakan ini
adalah data primer yang murni dari penyebaran kuesioner kepada 110
orang responden. Data inilah yang akan kita teliti dan kita analisa apakah
saling keterkaitan. Hasil penelitian ini akan terdiri dari ; deskripsi data,
A. Deskripsi Data
terpenuhi.
PERSENTASE
NO BAGIAN FREKUENSI PERSENTASE
KUMULATIF
1 Machining 30 27,27% 27,27%
2 Welding 12 10,91% 38,18%
3 Assembling 10 9,09% 47,27%
4 Logistik 5 4,55% 51,82%
5 Quality Control 5 4,55% 56,36%
6 Painting 15 13,64% 70,00%
7 Sand Casting 20 18,18% 88,18%
8 Packaging 6 5,45% 93,64%
9 Maintenance 7 6,36% 100,00%
Total 110 100,00%
2. Usia Responden
UMUR PERSENTASE
NO FREKUENSI PERSENTASE
[Tahun] KUMULATIF
1 < 20 2 1,82% 1,82%
2 21 - 25 17 15,45% 17,3%
3 26 - 30 32 29,09% 46,4%
4 31 - 35 34 30,91% 77,3%
102
5 36 - 40 21 19,09% 96,4%
6 41 - 45 3 2,73% 99,1%
7 46 - 50 1 0,91% 100,0%
8 51 - 55 0 0,00%
9 56 - 60 0 0,00%
Total 110 100,00%
Dari data diatas, dapat kita ketahui usia kira kira keadaan usia
3. Jenis Kelamin
aryawati mendapat hak hak yang sama dalam bekerja. Adapun data
JENIS PERSENTASE
NO FREKEUENSI PERSENTASE
KELAMIN KUMULATIF
1 Laki-laki 97 79,09% 79,09%
2 Perempuan 13 20,91% 100%
Total 110 100%
Dari data diatas dapat diketahui bahwa jumlah laki laki yang
terdiri dari 16 butir pernyataan dengan skala pengukuran rating scale yang
sebesar 73.
355.997.
Adapun distribusi frekuensi skor Kinerja dapat dilihat pada tabel 4.1
1. 42 - 49 5 5,0 5,0
2. 50 - 59 16 16,0 21,0
3. 60 - 69 25 25,0 46,0
4. 70 - 79 12 12,0 58,0
5. 80 - 89 17 17,0 75,0
6. 90 - 99 11 11,0 86,0
7. 100 - 109 10 10,0 96,0
8. 110 - 115 4 4,0 100,0
Skor terbesar untuk variabel Kinerja berada pada kelas interval 60%-
terdiri dari 25 butir pernyataan dengan skala pengukuran rating scale yang
1. 67 - 69 6 6,0 6,0
2. 70 - 78 23 23,0 29,0
3. 79 - 85 16 16,0 45,0
4. 86 - 92 17 17,0 62,0
5. 93 - 98 16 16,0 78,0
6. 99 - 103 9 9,0 87,0
7. 104 - 109 8 8,0 95,0
8. 110 - 113 5 5,0 100,0
70-78 (23%), dan skor terendah adalah kelas interval 110-113 (6%).
yang terdiri dari 25 butir pernyataan dengan skala pengukuran rating scale
sebesar 56.
1. 69 - 77 6 6,0 6,0
2. 78 - 86 15 15,0 21,0
3. 87 - 94 12 12,0 33,0
4. 95 - 100 18 18,0 51,0
5. 101 - 110 16 16,0 67,0
6. 111 - 118 17 17,0 84,0
7. 119 - 123 12 12,0 96,0
8. 124 - 125 4 4,0 100,0
Jumlah 100 100
kelas interval 95-100 (18%), dan skor terendah adalah kelas interval 124-
125 (4%).
6. Variabel Motivasi
tabel 4.4
Frekuensi
No. Kelas Interval
Absolut Relatif (%) Komulatif (%)
1. 74 - 83 7 7,0 7,0
2. 84 - 93 13 13,0 20,0
3. 94 - 104 14 14,0 34,0
4. 105 - 109 16 16,0 50,0
5. 110 –114 13 13,0 63,0
6. 115 - 118 13 13,0 76,0
7. 119 - 123 18 18,0 94,0
8. 124 - 125 6 6,0 100,0
123 (18%), dan skor terendah adalah kelas interval 124 -125 (6%).
dihasilkan untuk semua variabel dalam penelitian ini, meliputi: Kinerja (Y),
1. Uji Normalitas
Cases
tersebar secara normal. Hal ini dapat ditunjukkan dari nilai signifikansi
yang diperoleh seluruhnya lebih kecil dari 0.05 yaitu variabel Kinerja
normalitas.
112
2. Uji Homogenitas
Homogenitas.
KINERJA
Levene Statistic df1 df2 Sig.
12.417 19 73 .000
Homogenitas.
3. Uji Linieritas
SPSS 20, Jika nilai Linearity < nilai α (0.05) maka distribusi berpola linier.
Total 11967.710 99
Deviation
from 179.251 21 8.536 4.519 .000
Linearity
Within Groups 145.452 77 1.889
Total 11967.710 99
Total 11776.750 99
Total 11776.750 99
kriteria Linieritas.
Total 11776.750 99
C. Pengujian Model
yaitu:
Correlations
Kinerja Kemampuan Perilaku Motivasi
(Y) (X1) Kepemimpinan (X3)
(X2)
jalur, yaitu ρ2₁, ρ₃₁, ρ₃₂, ρY₁, ρY₂, ρY₃, dan enam buah koefisien korelasi
yaitu r₁₂, r₁₃, r₂₃, r₁Y, r₂Y, r₃Y, Sedangkan hasil perhitungan koefisien
korelasi yang diperoleh dengan SPSS 20, diperoleh nilai korelasi antar
adalah r₂₃ = 0.987, koefisien korelasi antar variabel X₁ dan Y adalah r₁Y =
Model struktural yang ditampilkan pada gambar 4.5 di atas terdiri dari
ditampilkan pada gambar 4.6, terdiri dari satu variabel endogen yaitu X3
Hasil pengolahan data dengan SPSS 20, disajikan pada tabel 4.8,
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
Total 11779.440 99
a. Dependent Variable: MOTIVASI
b. Predictors: (Constant), P.KEPEMIMPINAN, KEMAMPUAN
b
Model Summary
1 .988
a
.972 .972 1.749
a. Predictors: (Constant), P.KEPEMIMPINAN, KEMAMPUAN
b. Dependent Variable: MOTIVASI
Dari tabel 4.8 di atas juga dapat dilakukan perhitungan lebih lanjut
untuk variabel Kemampuan (X₁) = 0.001 yang berarti lebih kecil (<) dari
pada tingkat α yang digunakan (=0.05) atau 0.001 < 0.05, hal ini
0.001 yang berarti 0.001 < 0.05, hal ini menunjukkan bahwa H₀ ditolak,
Dari tabel 4.9. diketahui bahwa nilai ρ lebih kecil daripada tingkat α
yang digunakan (0.05) atau 0.001 < 0.05, sehingga H₀ ditolak, artinya
X3 = ρx3x₁X₁ + ρx3x₂X₂ + ε₁
variabel endogen dari dua variabel eksogen, dapat secara parsial maupun
122
lain.
Motivasi (X3) adalah sebesar 69,52%, hal ini berarti Motivasi ditentukan
39,19%
123
0.3576 =35,76%
terhadap variabel Motivasi (X3) adalah sebesar 74,95%, hal ini berarti
ditampilkan pada gambar 4.7, terdiri dari 1 variabel endogen yaitu Kinerja
124
Hasil pengolahan data dengan SPSS 20, sesuai tabel berikut ini:
Total 11766.910 99
a. Dependent Variable: KINERJA
b. Predictors: (Constant), MOTIVASI, P.KEPEMIMPINAN, KEMAMPUAN
1 .998
a
.991 .991 .719
a. Predictors: (Constant), MOTIVASI, P.KEPEMIMPINAN, KEMAMPUAN
b. Dependent Variable: KINERJA
125
Dari tabel 4.11 di atas juga dapat dilakukan perhitungan lebih lanjut
untuk variabel Kemampuan (X₁) = 0.002 yang berarti lebih kecil (<) dari
pada tingkat α yang digunakan (=0.05) atau 0.002 < 0.05, hal ini
yang berarti atau signifikan antara Kemampuan (X₁) terhadap Kinerja (Y).
berarti 0.001 < 0.05, hal ini menunjukkan bahwa H₀ ditolak, artinya secara
Motivasi (X3) = 0.003 yang berarti 0.003 < 0.05, hal ini menunjukkan
Dari tabel 4.12. diketahui bahwa nilai ρ lebih kecil daripada tingkat α
yang digunakan (0.05) atau 0.000 < 0.05, sehingga H₀ ditolak, artinya
Kinerja (Y).
126
variabel endogen dari tiga variabel eksogen, dapat secara parsial maupun
lain.
Kinerja (Y) adalah sebesar 84,18%, hal ini berarti Kinerja ditentukan oleh
Motivasi (X3):
Kemampuan (X₁),
terhadap variabel Kinerja (Y) adalah sebesar 82,96%, hal ini berarti
Kepemimpinan (X₂):
Kinerja (Y) adalah sebesar 86,04%, hal ini berarti Kinerja ditentukan oleh
variabel Motivasi.
variabel Kemampuan (X₁)=0.001 yang berarti lebih kecil (<) dari pada
tingkat α yang digunakan (=0.05) atau 0.001 < 0.05, hal ini menunjukkan
variabel Motivasi (X3), secara parsial adalah sebesar 69,52%. Hal ini
69,52%.
dari pada tingkat α yang digunakan (=0.05) atau 0.001 < 0.05, hal ini
130
Motivasi (X3).
variabel Kinerja.
variabel Kemampuan (X₁)=0.002 yang berarti lebih kecil (<) dari pada
tingkat α yang digunakan (=0.05) atau 0.002 < 0.05, hal ini menunjukkan
variabel Kinerja (Y), secara parsial adalah sebesar 84,18%. Hal ini berarti
dari pada tingkat α yang digunakan (=0.05) atau 0.001 < 0.05, hal ini
Kinerja (Y).
terhadap variabel Kinerja (Y), secara parsial adalah sebesar 82,96%. Hal
sebesar 82,96%.
Kinerja.
variabel Motivasi (X3)=0.003 yang berarti lebih kecil (<) dari pada tingkat α
yang digunakan (=0.05) atau 0.003 < 0.05, hal ini menunjukkan bahwa H₀
Kinerja (Y), secara parsial adalah sebesar 86,04%. Hal ini berarti variabel
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Dari Lima hipotesis yang
nilai hitung ρ untuk variabel Kemampuan (X₁) = 0.001 atau 0.001 < 0.05.
Hal ini berarti secara parsial terdapat pengaruh secara signifikan antara
2) Hipotesis kedua
0.001 < 0.05. Hal ini berarti secara parsial terdapat pengaruh secara
3) Hipotesis ketiga
nilai hitung ρ untuk variabel Kemampuan (X₁) = 0.002 atau 0.002 < 0.05.
Hal ini berarti secara parsial terdapat pengaruh secara signifikan antara
sebesar 84,18%.
4) Hipotesis keempat
0.001 < 0.05. Hal ini berarti secara parsial terdapat pengaruh secara
5) Hipotesis kelima
134
nilai hitung ρ untuk variabel Motivasi (X3) = 0.003 atau 0.003 < 0.05. Hal
sebesar 86,04%.
E. Keterbatasan Penelitian
SPSS 20.0.
BAB V
A. Kesimpulan
Industrial Works.
137
B. Implikasi
Works.
Industrial Works.
Industrial Works.
C. Saran
Wewenang.