i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada kehadirat Allah SWT karena dengan
rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan proposal usulan ini yang
berjudul “Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai
Bagian Penertiban Penyalahgunaan Tenaga Listrik pada PT. Haleyora
Power Area Garut”.
Pada kesempatan ini perkenankanlah saya selaku penulis menghaturkan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Tim Dosen Pembimbing
Utama Bapak H. Tommy Indra G, SE., MM dan Dosen Pembimbing Pendamping
Bapak Addy Satriandy, SE., MM, yang telah memberikan dukungan pemikiran,
bimbingan, dan motivasi dengan penuh kesabaran.
Selain itu saya juga sampaikan penghargaan yang setinggi-tinggi kepada
semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, utamanya kepada;
1. Yth. Bapak H. Selamet Thanoe selaku Ketua Yayasan Pendidikan dan
Pelatihan Yasa Anggana
2. Yth. Ibu Dr. Tita Rachtawati Santanu, SE., MM selaku Ketua STIE Yasa
Anggana Garut
3. Yth. Bapak Dadang Syafarudin, SE., MM selaku Wakil Ketua I Bidang
Akademik
4. Yth. Bapak Hari Mulia, SE., MM selaku Wakil Ketua II Bidang Adm
Umum dan Keuangan
5. Yth. Ibu Nita Eldiani, A.Md., SE., MM selaku Wakil Ketua 3 Bidang
Kemahasiswaan dan Humas
6. Yth. Bapak Dr. Deni Rustandi, SE., MM selaku Direktur Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
7. Yth. Bapak Ade Dian NR, SE., MM selaku Kepala Lembaga Penjaminan
Mutu
ii
8. Yth. Bapak Suca Rusdian, SE., MM selaku Ketua Program Studi
Manajemen S1
9. Seluruh Dosen dan Staff/Tenaga Kependidikan di STIE Yasa Anggana
10. Manajer PT. Haleyora Power Area Garut beserta Staff
11. Semua pihak yang telah membantu memberikan masukan-masukan atas
terselesaikannya usulan penelitian ini
Saya menyadari bahwa usulan penelitian yang saya buat ini jauh dari kata
sempurna, semoga proposal penelitian ini memberikan banyak manfaat bagi para
pembaca serta menambah wawasan bagi kita semua.
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1.. Latar Belakang Masalah...................................................................................1
1.2. Batasan Masalah................................................................................................5
1.3. Rumusan Masalah.............................................................................................5
1.4. Tujuan Penelitian..............................................................................................6
1.5. Kegunaan Penelitian..........................................................................................6
1.5.1. Kegunaan Ilmiah.....................................................................................6
1.5.2. Kegunaan Praktis....................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
LAMPIRAN – LAMPIRAN......................................................................................
vi
DAFTAR TABEL
No Judul Hal
1.1 Tingkat Absensi Pegawai PT. Haleyora Power Area Garut Tahun 2021 3
1.2 Data Produktivitas Kerja PT. Haleyora Power Area Garut Bagian
Penertiban dan Penyalahgunaan Tenaga Listrik Tahun 2021 4
2.1 Penelitian Terdahulu 46
3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian 58
3.2 Daftar Pegawai PT. Haleyora Power Area Garut Bagian Penertiban dan
Penyalahgunaan Tenaga Listrik 63
3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi Pearson Product Moment 66
3.4 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi 68
3.5 Tabel Analisis Nilai Alternatif Jawaban 69
3.6 Bobot Penilaian 71
3.7 Interpretasi Koefisien Korelasi 74
3.8 Rencana Jadwal Penelitian 77
3.1 Data Responden Berdasarkan Usia 86
3.2 Data Berdasarkan Pendidikan Terakhir 86
3.3 Komposisi Responden Berdasarkan Status 87
4.4 Data Responden Berdasarkan Lama Bekerja 88
4.5 Data Analisis Item Instrumen Disiplin (X) 89
4.6 Data Analisis Item Instrumen Produktivitas Kerja (Y) 90
4.7 Uji Reliabilitas Disiplin 91
4.8 Uji Reliabilitas Produktivitas Kerja 92
4.9 Tanggapan Responden Mengenai Pernyatann “Pegawai harus mematuhi
pedoman kerja yang telah diatur perusahaan”. 93
4.10 Tanggapan Responden Mengenai Pernyataan “Pegawai harus mematuhi
aturan-aturan kerja yang telah ditetapkan perusahaan”. 94
4.11 Tanggapan Responden Mengenai Pernyataan “Pegawai harus mengikuti
standarisasi kerja di perusahaan” 95
4.12 Tanggapan Responden Mengenai Pernyataan “Peringatan secara lisan
diberikan pada pegawai yang tidak mematuhi peraturan perusahaan”. 96
4.13 Tanggapan Responden Mengenai Pernyataan “Peringatan tulisan diberikan
pada pegawai yang tidak mengindahkan teguran lisan” 96
4.14 Tanggapan Responden Mengenai Pernyataan “Perusahaan melakukan
pemberhentian sementara pada pegawai yang melakukan pelanggaran
Sedang, seperti menyalahgunakan wewenang” 97
4.15 Tanggapan Responden Mengenai “Pemecatan dilakukan pada pegwai-
yang melakukan pelanggaran berat seperti melanggar nilai Integritas
korupsi dan gratifikasi ataupun tindakan Fraud (Curang) Lainnya”. 98
4.16 Rekapitulasi Analisis Pernyataan Responden Terhadap Variabel Disiplin 99
4.17 Tanggapan Responden Mengenai Pernyataan “Pegawai mampu
menghasilkan pencapaiannya dalam kurun waktu 1 bulan” 101
vii
4.18 Tanggapan Responden Mengenai Pernyataan “Kriteria Pegawai harus
sesuai dengan standar aturan kerjanya” 102
4.19 Tanggapan Responden Mengenai Pernyataan “Pegawai harus mempunyai
kemampuan teknis agar kualitas kerjanya baik”. 102
4.20 Tanggapan Responden Mengenai Pernyataan “Pegawai harus punya
kemampuan praktis dalam bekerja sehingga mengahsilkan kualitas yang
baik” 103
4.21 Tanggapan Responden Mengenai Pernyataan “Pegawai harus mencapai
target recovery kwh yang telah ditentukan dalam waktu 1 bulan”. 104
4.22 Tanggapan Responden Mengenai Pernyataan “Pegawai harus memiliki
persepsi yang baik dari pencapaian target dalam waktu 1 bulan” 105
4.23 Rating Scale Produktivitas Kerja 105
4.24 Koefisien Korelasi Disiplin Terhadap Produktivitas Kerja 107
4.25 Uji-t Hipotesis 109
viii
DAFTAR GAMBAR
No Judul Hal
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Sumber daya manusia (SDM) memang aspek penting dalam suatu institusi
atau organisasi yang perlu dibangun dan digali agar diperoleh tenaga kerja yang
Manusia (MSDM). Manajemen sumber daya manusia merupakan ilmu dan seni
yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien, untuk
manajemen dan sumber daya manusia itu sendiri, semakin baik kualitas
manajemen suatu perusahaan, maka produktivitas kerja akan semakin baik dan
Oleh karena itu produktivitas kerja Pegawai adalah sangat penting, karena
yang dibutuhkan oleh konsumen secara berkelanjutan dan sejalan dengan itu
disiplin, etika kerja, sikap kreatif dan inovatif serta membina lingkungan yang
1
2
sehat untuk memicu pekerjaan yang baik. Seorang Pegawai yang memiliki
perusahaan akan tercapai. Dengan disiplin kerja yang tinggi akan membuat
Pegawai bekerja lebih giat dan menjiwai pekerjaanya yang pada akhirnya akan
dapat menjadi pegawai yang tangguh dan bermutu serta mampu melaksanakan
tugas atau kegiatan dengan baik sehingga menghasilkan produktivitas yang baik.
Salah satu perusahaan yang menerapkan disiplin kerja pegawai yaitu PT.
Haleyora Power Area Garut , perusahaan ini (biasa disingkat HP) didirikan khusus
Power adanya pegawai yang belum menerapkan disiplin kerja yang baik
salah satu contohnya yaitu ada beberapa Pegawai yang tidak hadir saat
ditargetkan.
Berikut ini data absensi Pegawai dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 1.1
Tingkat Absensi Pegawai
PT. Haleyora Power Area Garut Tahun 2021
2021
Bulan Jumlah
T S I TK
Januari 5 11 3 8 27
Februari 4 16 9 9 38
Maret 4 19 15 6 44
April 1 27 21 7 56
Mei 1 11 24 5 41
Juni 8 30 27 4 69
Juli 6 57 9 7 79
Agustus 1 16 15 8 40
September 1 11 15 5 32
Oktober 7 11 8 7 33
November 21 34 17 8 80
Desember 6 18 16 3 43
Sumber : PT Haleyora Power
Keterangan :
T = Telat
S = Sakit
I = Izin
TK = Tanpa Keterangan
4
data Produktivitas kerja pegawai dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 1.2
Data Produktivitas Kerja PT. Haleyora Power Area Garut Bagian
Penertiban dan Penyalahgunaan Tenaga Listrik Tahun 2021
Presentasi Pencapaian
Target Target Realisasi
Jumlah (Orang)
Bulan Per Bulanan Bulanan
Petugas 50%-
Petugas (Kwh) (Kwh) >100% <50%
99.9%
Januari 30 29.883 896.468 516.218 2 5 23
Februari 30 29.883 896.468 465.110 2 8 20
Maret 30 29.883 896.468 526.977 1 13 16
April 30 29.883 896.468 458.497 1 2 27
Mei 30 29.883 896.468 354.204 1 2 27
Juni 30 29.883 896.468 414.545 2 3 25
Juli 30 29.883 896.468 455.655 1 1 28
Agustus 30 29.883 896.468 420.373 1 0 29
September 30 29.883 896.468 500.003 1 3 26
Oktober 30 29.883 896.468 569.968 1 6 23
November 30 29.883 896.468 576.163 1 8 21
Desember 30 29.883 896.468 637.086 2 12 16
tercapai. Beberapa batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Produktivitas kerja
2. Lokasi penelitian di PT. Haleyora Power Area Garut bagina Penertiban dan
di PT Haleyora Power ?
6
Sesuai dengan perumusan masalah di atas, adapun tujuan dari penelitian ini
adalah:
Power
produktivitas kerja.
disiplin dan produktivitas kerja yang telah didapat penulis pada masa
7
2. Bagi pihak lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
dan bagi peneliti yang akan melakukan penelitian dengan topik yang sama
dan kegunaan secara praktis bagi pihak perusahaan untuk dijadikan sebagai
sekumpulan orang atau kelompok yang memiliki tujuan tertentu dan berupaya
2021:6) organisasi adalah suatu badan yang memiliki maksud tertentu, memiliki
anggota-anggota, dan memiliki suatu jenis struktur tertentu yang disengaja. Azhar
kelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat
orang yang bekerja sama dalam struktur dan koordinasi tertentu dalam mencapai
8
9
berikut:
a. Koordinasi
b. Tujuan Bersama
c. Pembagian kerja
d. Integrasi
organisasi sebagai suatu wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama,
etimologi berasal dari kata “to manage” yang artinya mengatur. Sehingga
manajemen dapat diartikan bagaimana cara mengatur seluruh sumber daya yang
ada di perusahaan agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan
pengarahan dan pengawasan dari pada sumber daya manusia untuk mencapai
tujuan yang sudah ditetapkan terlebih dahulu. Manajemen juga merupakan suatu
perusahaan melalui kerjasama para pegawai untuk mencapai tujuan secara efektif
dan efisien”.
10
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan”. Sedangkan Menurut Budiono yang
pada abad 17 dan 18. Manajemen terdiri dari enam unsur (6M) yaitu: Man,
“Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai
proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber lainnya secara efektif dan
ahli sangat beragam. Definisi manajemen harus dapat menjawab rumusan 5W1H
(what, when, why, who, where dan how). Apa yang diatur ? kapan diatur ?
mengapa harus diatur ? siapa yang diatur ? dimana harus diatur ? dan bagaimana
teori manajemen.
merupakan suatu ilmu, seni dan proses kegiatan yang dilakukan dalam upaya
mencapai tujuan bersama dengan mengelola sumber daya manusia dan sumber
daya lainnya secara optimal melalui kerja sama antar anggota organisasi.
dilakukan oleh para manajer sebagai usaha untuk mewujudkan tujuan yang ingin
sebagai berikut :
dua, yaitu tujuan profit dan nonprofit. Organisasi bertujuan profit harus
bahwa pekerja tidak dapat bekerja secara maksimal sehingga mereka perlu
diarahkan kembali.
dalam kegiatan, seperti salah cara kerja atau salah menggunakan waktu,
pasti akan muncul karena suatu kegiatan ditangani oleh banyak pekerja.
1. Man adalah tenaga kerja manusia, baik tenaga kerja pimpinan maupun
diinginkan
5. Machines adalah mesin atau alat yang digunakan untuk mencapai tujuan
resources management)
pelaksanaan dan pengendalian. Proses ini terdapat dalam fungsi/ bidang produksi,
berbagai pengalaman dan hasil penelitian dalam bidang SDM dikumpulkan secara
sistematis dalam apa yang disebut manajemen sumber daya manusia. Istilah
“Manajemen sumber daya manusia juga dapat didefinisikan pula sebagai suatu
pegawai”.
suatu sistem yang bertujuan untuk mempengaruhi sikap, perilaku dan kinerja
peningkatan kesejahteraan”.
Hal yang penting untuk dimiliki seorang tenaga kerja adalah kemampuan,
efektif dan efisien. Kemampuan, kecakapan dan keterampilan akan kurang berarti
16
apabila tidak diikuti dengan moral kerja, komitmen pegawai dalam bekerja untuk
dan tuntutan daya saing produksi barang dan/atau jasa yang dihasilkan.
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) ini akan terus berkembang sesuai
mengatur individu atau pegawai yang ada pada perusahaan dalam melaksanakan
tugas pekerjaannya secara efektif dan efisien guna mewujudkan tujuan yang telah
disepakati bersama.
proses yang benar, agar semua kegiatan pengelolaan sumber daya manusia dapat
mengikuti pengelolaan yang benar maka pencapaian tujuan mudah dicapai pula,
untuk kebutuhan suatu pekerjaan. Job analysis juga disusun dengan jabatan
terakomodasi seluruhnya.
dan memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan loyal terhadap
menyeleksi lamaran yang masuk, tujuan dari seleksi ini yaitu untuk
baru diterima sebagai calon Pegawai harus melalui masa orientasi dan
untuk Pegawai yang lama perlu dilakukan pengembangan diri, baik melalui
atau kinerja perilaku. Kinerja yang diperoleh hasil kerja Pegawai yang
maupun tidak langsung (indirect) baik berupa uang ataupun barang kepada
8. Jenjang Karir (career path) adalah perjalanan kerja seseorang selama dia
Pegawai yang dilakukan secara transparan dan jelas. Karir Pegawai dapat
sama (rotasi).
19
9. Keselamatan dan kesehatan (safety and health) adalah fungsi sumber daya
keselamatan Pegawai.
kedua belah pihak antara Pegawai dan manajemen. Tujuan lainya agar
diperlukan.
perekrutan dan seleksi “yang teliti”, sistem kompensasi dan insentif yang
20
berkembang.
SDM)
perusahaan
kerja
II.4. Disiplin
menyangkut pengaturan cara hidup dan mengatur cara kerja. Hal ini erat
digunakan manajer untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya
23
organisasi”.
pada keputusan peraturan – peraturan dan nilai – nilai tinggi dari pekerjaan dan
peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup
kegiatan kesadaran individu untuk menaati suatu peraturan instansi atau lembaga.
Oleh karena itu kedisiplinan merupakan sarana terpenting untuk mencapai tujuan
tenang sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan yang
berlaku, baik tertulis maupun tidak. Juga bisa sebagai prosedur yang mengkoreksi
pihak pegawai atas kesadaran untuk menaati peraturan organisasi dan norma
sosial serta pegawai yang dapat menyesuaikan diri dengan sukarela pada
keputusan peraturan dan nilai – nilai dan dapat menjalankan aktivitas kerjanya
secara sungguh-sungguh.
24
kehidupan yang terjalin antara individu satu dengan lainnya menjadi lebih
memiliki keadaan yang tenang, tertib dan tentram, sangat berperan dalam
Pegawai agar senantiasa menunjukan kinerja yanng baik. Sikap, prilaku dan
pola kehidupan yang baik dan berdisiplin terbentuk melalui satu proses yang
kepatuhan dapat menjadi lemah, serta motivasi untuk mengikuti aturan yang
Menurut Rivai (2015:825), ada beberapa bentuk disiplin kerja yang harus
kerja yaitu:
merupakan salah satu komponen dari usaha produktivitas, selain kualitas dan hasil
pertumbuhan yang tinggi dan berkelanjutan juga merupakan unsur penting dalam
jumlah tenaga kerja dan modal yang sama, pertumbuhan output akan meningkat
lebih cepat apabila kualitas dari kedua sumber daya tersebut meningkat.
kontribusinya terhadap output dari suatu proses produksi sering dihadapkan pada
berbagai kesulitan. Di samping itu, kedudukan manusia, baik sebagai tenaga kerja
kasar maupun sebagai manajer, dari suatu aktivitas produksi tentunya juga tidak
sama dengan mesin atau alat produksi lainnya. Seperti diketahui bahwa output
aktivitas tersebut, maka sumber daya manusia merupakan sumber daya utama
produktivitas tenaga kerja. Tentu saja, produktivitas tenaga kerja ini dipengaruhi,
adalah mengacu pada konsep produktivitas sumber daya manusia. Secara umum
1. Produktivitas (P) naik apabila input (I) turun dan output (O) tetap
2. Produktivitas (P) naik apabila input (I) turun dan output (O) naik
3. Produktivitas (P) naik apabila input (I) tetap dan output (O) naik
4. Produktivitas (P) naik apabila input (I) naik dan output (O) naik tetapi jumlah
5. Produktivitas (P) naik apabila Input (I) turun dan Output (O) turun tetapi
dalam memanfaatkan sumber daya manusia (do the right thing) dan meningkatkan
keluaran sebesar-besarnya (do the thing right). Dengan kata lain bahwa
mencapai tujuan dan efisien dalam menggunakan sumber daya. Menurut Putti
berikut:
target yang dapat tercapai baik secara kuantitas maupun waktu. Makin besar
rasio output/input, namun jelas bahwa kualitas input dan kualitas proses akan
bagi suatu perusahaan sangatlah penting sebagai alat pengukur keberhasilan dalam
meningkat.
Produktivitas kerja pada dasarnya dapat dilihat dari dua dimensi yaitu
bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok
harus lebih baik dari hari ini. Sedangkan Menurut Hasibuan (2015:125)
keluaran (barang-barang atau jasa) dengan masukan (tenaga kerja, bahan dan
uang). Masukan sering dibatasi dengan tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur
c. Kondisi kerja
d. Kepuasan kerja
kemampuan menghasilkan barang dan jasa dari berbagai sumberdaya atau faktor
barang dan jasa dalam waktu tertentu yang telah ditentukan atau sesuai dengan
fisik atau bisa juga disebut kemampuan keterampilan. Dalam kamus besar bahasa
ketepatan waktu :
1. Kuantitas kerja adalah merupakan suatu hasil yang dicapai oleh Pegawai
2. Kualitas kerja adalah merupakan suatu standar hasil yang berkaitan dengan
mutu dari suatu produk yang dihasilkan oleh Pegawai dalam hal ini
waktu yang ditentukan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil kerja serta
kerja adalah perbandingan antara hasil kinerja actual (output) dengan pengorbanan
dikaitkan dengan keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan yang
intinya mengarah pada tujuan yang sama, bahwa produktivitas kerja adalah rasio
4. Manajemen produktivitas
1. Motivasi
2. Pendidikan
3. Disiplin kerja
4. Keterampilan
7. Tingkat penghasilan
keterampilan, disiplin, sikap dan etika, gizi dan kesehatan, jaminan sosial,
34
1. Manusia
2. Modal
3. Metode (proses)
5. Lingkungan produksi
1. Sikap mental yaitu motivasi kerja, disiplin kerja dan etika kerja.
2. Pendidikan
3. Keterampilan
4. Manajemen
6. Tingkat penghasilan
8. Jaminan sosial
11. Teknologi
1. Sikap kerja seperti; kesediaan untuk bekerja secara bergiliran (shift work),
dalam usaha bersama antara pimpinan organisasi dan tenaga kerja untuk
tugas.
dalam berusaha dan berada pada jalur yang benar dalam berusaha.
36
salah satu kiat dalam mengelola organisasi dengan baik, akan tetapi
merupakan salah satu etos kerja yang penting sebagai bagian filsafat
manajemen mutakhir. Pentingnya etos kerja ini terlihat dengan lebih jelas
2. Peningkatan mutu hasil kerja, mutu tidak hanya berkaitan dengan produk
yang dihasilkan dan dipasarkan, baik berupa barang maupun jasa, akan
yang harus dipegang teguh oleh semua eselon manajemen dalam hirarki
organisasi.
hak-hak tersebut.
2. Keadaan pasar: apakah sedang naik atau turun, harga, mutu, kemampuan
ekonomi.
5. Keadaan SDM: sikap, gaya, komitmen dan sistem nilai yang dianut orang-
ketepatan waktunya.
2. Mental dan kemampuan fisik Pegawai adalah hal yang sangat penting untuk
3. Hubungan antar atasan dan bawahan, hal ini akan mempengaruhi kegiatan
kerja.
dari indeks output terhadap indeks input agregat, jika rasio meningkat
sedikit input.
40
telah disadari secara menyeluruh. Tidak ada jenis kegiatan manusia yang tidak
kurang produktif.
organisasi.
dicapai oleh perusahaan. Maka dari itu setiap perusahaan harus melakukan
dapat mengevaluasi para Pegawai secara objektif dan akurat kita harus mampu
42
suatu kegiatan.
perbandingan yang dapat dibedakan dalam tiga jenis yang sangat berbeda adalah
sebagai berikut :
dengan lainnya.
fisik dan produktivitas nilai. Secara fisik produktivitas diukur secara kuantitatif
yang dialokasikan.
sumberdaya dapat digunakan secara benar dan tepat sehingga tidak terjadi
rendah, berarti telah terjadi pemborosan, sebaliknya jika efisiensi tinggi namun
44
efektivitas rendah berarti kegiatan tidak mencapai sasaran, hasil yang dicapai
lebih rendah dari target. Rendahnya tingkat efektivitas dan efisiensi bisa
disebabkan oleh kelalaian dan ketidakmampuan pegawai, atau bisa juga karena
kesalahan manajemen.
pegawai disamping berkaitan dengan tugas utamanya, juga perlu dilihat dari
dalam bidangnya.
4. Memahami pekerjaan.
menyempurnakan.
2. Kualitas kerja merupakan suatu standar hasil yang berkaitan dengan mutu
dari suatu produk yang dihasilkan oleh pegawai/pekerja, dalam hal ini
pada awal waktu yang telah ditentukan, dilihat dari sudut koordinasi
pada teori-teori yang dijelaskan pendapat-pendapat para ahli yang telah diuraikan
Tabel 2.3
Penelitian Terdahulu
Nama
Jurnal,Nomor/
Nama Penulis dan
No Tahun Terbit Hasil Persamaan Perbedaan
Judul
Jurnal dan
ISSN
1. Th Radito A Jurnal Bisnis Menunjukan Memiliki 47
Metode analisis
Manajemen dan bahwa disiplin variabel yang data yang
Pengaruh Disiplin Akuntansi kerja, sama yaitu digunakan
Kerja, Lingkungan (JBMA) vol.3, lingkungan disiplin kerja berbeda dengan
Kerja dan Jaminan No 2 (2016) kerja dan (X) dan penulis, peneliti
Sosial Terhadap jaminan sosial produktivitas ini
Produktivitas Kerja berpengaruh kerja (Y) menggunakan
Pegawai. (Studi signifikan metode analisis
pada Rumah Sakit positif regresi linear
Mata "YAP" terhadap berganda
Yogyakarta) produktivitas
kerja pegawai
penting karena manusia adalah faktor penggerak utama dalam pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan oleh sebuah perusahaan. Tanpa adanya dukungan sumber
daya manusia yang dapat bekerja dengan baik, maka perusahaan akan sulit
adalah memperoleh laba dan menjadi yang terbaik dalam memenuhi kebutuhan
konsumen, berdasarkan pada dua hal tersebut perusahaan dituntut untuk dapat
terus berproduktif menghasilkan produk dengan kualitas dan mutu terbaik dan
berkelanjutan. Oleh karena itu produktivitas kerja pegawai adalah sangat penting,
produk yang dibutuhkan oleh konsumen secara berkelanjutan dan sejalan dengan
itu target laba perusahaan dapat tercapai. Banyak faktor yang dapat
kedisiplinan dari diri seorang pegawai maupun etika kerja seorang pegawai di
digunakan manajer untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya
pada keputusan peraturan – peraturan dan nilai – nilai tinggi dari pekerjaan dan
peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup
dengan disiplin kerja adalah pegawai yang dapat menyesuaikan diri dengan
sukarela pada keputusan peraturan dan nilai – nilai dan dapat menjalankan
indikator disiplin kerja yaitu : (1). Disiplin preventif adalah kegiatan yang
dilaksanakan untuk mendorong para pegawai agar mengikuti berbagai standar dan
pokoknya adalah untuk mendorong disiplin diri di antara para pegawai. (2).
yang lebih lanjut. Kegiatan korektif sering berupa suatu bentuk hukuman dan
produksi lainnya“. Oleh karena itu produktivitas sering diartikan sebagai rasio
antara keluaran dan masukkan dalam satuan waktu tertentu. Sedangkan menurut
barang dan jasa dari berbagai sumber daya atau faktor produksi yang digunakan
untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan dalam suatu
barang dan jasa dalam waktu tertentu yang telah ditentukan atau sesuai dengan
fisik atau bisa juga disebut kemampuan keterampilan. Dalam kamus besar bahasa
barang/jasa yang bagus, agar sesuai dengan target yang telah ditentukan
perusahaan.
1. Kuantitas kerja adalah suatu hasil yang dicapai oleh pegawai sesuai dengan
2. Kualitas kerja adalah suatu standar hasil yang berkaitan dengan mutu dari
suatu produk yang dihasilkan oleh pegawai dalam hal ini merupakan
perusahaan.
waktu yang ditentukan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil kerja serta
produktivitas kerja pegawai akan semakin baik. Dan dapat dikonstruksikan model
berikut:
rXY
Disiplin Kerja Produktivitas Kerja
(X) (Y)
Gambar II.1
Struktur Paradigma Hubungan Variabel Penelitian
Keterangan :
X = Disiplin kerja
Y = Produktivitas kerja
II.8. Hipotesis
diberikan baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum berdasarkan pada
fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga
METODOLOGI PENELITIAN
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau
lebih”. Dalam penelitian ini dilakukan metode pengumpulan data, mengolah data
dan menganalisis serta menarik kesimpulan dari data – data mengenai bagaimana
54
55
Landasan Teori
Rumusan Hipotesis
Populasi Pengembangan
Instrumen
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
akibat karena adanya variabel bebas. Dalam hal ini variabel terikat adalah
berikut:
57
Tabel III.4
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Sub
Variabel Konsep Variabel Indikator Skala
Variabel
Disiplin adalah 1. Disiplin a. Mematuhi pedoman
kekuatan yang preventif kerja.
berkembang
didalam tubuh b. Mematuhi aturan-
karyawan dapat aturan kerja.
menyesuaikan diri c. Mengikuti
dengan sukarela standarisasi
Disiplin pada keputusan Kerja.
peraturan - 2. Disiplin Ordinal
Kerja (X) a. Peringatan Lisan.
peraturan dan nilai - korektif.
nilai tinggi dari
pekerjaan dan (Handoko b. Peringatan tulisan.
perilaku. yang dikutip c. Pemberhentian
(Hamali (2016 : oleh Hamali sementara.
214) (2016:213)
d. Pemecatan.
Produktivitas Kerja 1. Kuantitas
adalah kemampuan kerja a. Standar pencapaian.
menghasilkan
barang dan jasa dari b. Standar aturan
berbagai sumber kerja.
daya atau faktor 2. Kualitas
produksi yang kerja a. Kemampuan teknis.
Produktivita
digunakan untuk
s Kerja Ordinal
meningkatkan b. Kemampuan
(Y)
kualitas dan praktis.
kuantitas pekerjaan 3. Ketepatan
yang dihasilkan waktu. a. Hasil kerja
dalam suatu (Simamora
perusahaan. (2015:612)
(Simamora b. Persepsi karyawan
(2015:610)
58
penulisan ini dilakukan dengan berbagai cara yang bisa dijadikan dasar untuk
pemecahan masalah. Dalam hal ini data yang diperlukan adalah data tentang
disiplin kerja dan produktivitas kerja yang didapat dari manajer PT. Haleyora
Power
a. Data primer adalah data yang didapat dari sumber data primer atau
Power.
b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua dan telah
penerbitan atau penelitian, data ini biasanya telah tersedia dan diperoleh
dengan cara membaca laporan-laporan yang telah ada. Biasanya data ini
secara tidak langsung dalam bentuk laporan hasil riset yang lalu,
dokumen, literatur, buku dan lain-lain yang ada kaitannya dengan data-
c. Data yang ada kaitannya dengan pengaruh dan disiplin kerja terhadap
produktivitas kerja
dengan kondisi perusahaan yang erat kaitannya dengan masalah yang akan
sendiri maupun tentang nilai mereka pada proses disiplin kerja agar
adalah suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari
diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui tentang hal-hal dari
dalam hal ini adalah disiplin kerja (X) dan variabel (Y) produktivitas kerja.
Alasan digunakan metode kuesioner atau angket ini karena responden (PT.
Haleyora Power) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri,
sehingga akan diperoleh data yang lengkap dan akurat, selain itu dapat
nilai, budaya dan norma yang berkembang pada situasisosial yang diteliti,
selain itu studi kepustakaan sangat penting dalam melakukan penelitian, hal
penelitian”. Jadi yang dimaksud populasi adalah individu yang memiliki sifat
yang sama walaupun persentasi kesamaan itu sedikit atau dengan kata lain seluruh
individu yang akan dijadikan sebagai objek penelitian”. Dan yang menjadi
populasi dalam penelitian ini adalah pegawai PT. Haleyora Power yang tercatat
sebanyak 30 orang.
62
Tabel III.5
Daftar Pegawai PT. Haleyora Power Area Garut Bagian Penertiban dan
Penyalahgunaan Tenaga Listrik
NO NAMA UNIT NO NAMA UNIT
1 Risnandi Garut Kota 16 Gilang Cibatu
2 Megan Garut Kota 17 Saepul Cibatu
3 Fajar Garut Kota 18 Syahrul Cibatu
4 Sadam M Garut Kota 19 Heldi Cikajang
5 M Sadam Garut Kota 20 Rendi Cikajang
6 Rifki Garut Kota 21 Pian Cikajang
7 Aris Leles 22 Irvan Cikajang
8 Januar Leles 23 Rudi Cikajang
9 Rizal Leles 24 Sandi Cikajang
10 Firman Leles 25 Dani Pameungpeuk
11 Restu Leles 26 Rikman Pameungpeuk
12 Ahmad Leles 27 Riki Pameungpeuk
13 Fauzi Cibatu 28 Deden Pameungpeuk
14 Dhila Cibatu 29 Supriatna Pameungpeuk
15 Rizki Cibatu 30 Ahdi Pameungpeuk
Sumber Data : PT. Haleyora Power
Menurut Sugiyono (2016:91), bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan
adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel”.
dikarenakan jumlah populasi pegawai pada PT. Haleyora Power Garut Bagian
P2TL 30 orang.
baik atau memenuhi standar, minimal ada dua syarat yang harus dipenuhi yaitu
menunjukan tingkat keabsahan (validitas) suatu alat ukur, dimana suatu alat ukur
yang valid berarti memiliki tingkat validitas yang tinggi”. Untuk mengetahui
validitas suatu instrumen penelitian, maka perlu dilakukan uji validitas dengan
dilakukan.
64
diberi skor 1 – 2 – 3 -4 – 5.
dengan skor total. Menurut Sugiyono (2016: 183) rumusan korelasi product
moment yaitu:
r xy=n ¿ ¿
Keterangan:
r = Koefisien korelasi
n = Banyaknya data
X = Variabel bebas
Y = Variabel terikat
65
interpretasi koefisien korelasi pearson product moment dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel III.6
Interpretasi Koefisien Korelasi Pearson Product Moment
Besar Koefisien Keterangan
< 0,361 Instrumen tidak valid
≥ 0,361 Instrumen Valid
konsistensi dan stabilitas data atau temuan”. Instrumen yang reliabel apabila dua
atau lebih penelitian dalam objek yang sama menghasilkan data yang sama, atau
peneliti sama dalam waktu yang berbeda menghasilkan data yang sama, atau
sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukan data yang tidak berbeda.
Hal ini dapat dilihat pada hasil pengukuran relatif konstan, maka alat ukur tersebut
reliabel atau handal, dengan demikian reliabilitas menunjukan alat ukur penelitian
sebagai berikut:
( )
∑a2
( )
ri 1=
k
k−1
1=
a2
b
1
Keterangan :
dalam uji reliabilitas dengan menggunakan rumus alpha cronbach adalah sebagai
berikut :
dan B, dengan catatan : A = Jumlah data butir, dan B = Jumlah data tiap
2. Mencari nilai varian tiap butir, dengan menggunakan rumus seperti berikut:
2 ( ∑ x )2
(∑ x ) −
n
α=
n
67
Keterangan :
N = jumlah responden
X = nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomer-nomer butir pertanyaan)
∑a b¿ ( a(1 )+ a(2 )+ … a( n) )
2 2 2 2
Keterangan :
a 2i = Varian total
y2 = Skor total
n = Jumlah responden
5. Memasukan nilai varian butir dan varian total pada rumus Alpha cronbach.
berikut :
Tabel III.7
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi
Alpha Cronbach
reliabel apabila cronbach’s alpha¿ 0,600. Nilai alpha yang dihasilkan tinggal
Data yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian diolah dan dianalisis
statistika berupa uji validitas dan uji reliabilitas, analisis koefisien korelasi,
yang diperoleh dari kuesioner dengan cara memberikan bobot penilaian dari setiap
Tabel III.8
Tabel Analisis Nilai Alternatif Jawaban
Dari tabel analisis ini dapat ditarik suatu kesimpulan (generalisasi) untuk
atau
f .b
Σ= X 100 %=… %
Skor tertinggi
Keterangan :
∑ = Jumlah keseluruhan
Keterangan :
X = Nilai rata-rata item pernyataan variabel X
kedalam rumus :
X Y
x 100 % atau x 100 %
Sit Sit
Keterangan :
Tabel III.9
Bobot Penilaian
71
No Uraian Bobot
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Agar dapat diketahui secara jelas dan mengetahui seberapa besar disiplin
termasuk dalam kategori sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju dan
sangat tidak setuju. Menurut Sugiyono (2015:97), adapun yang harus dilakukan
2. Setuju : n x 30 x 4 = nS
ST TS KS S SS
SS
0 nST nS
nTB nKB nB
B B
Gambar III.3
Rating Scale Instrumen Penelitian
Sumber: Sugiyono (2015:248)
72
Keterangan:
r xy=n ¿ ¿
Keterangan :
r = Koefisien korelasi
n = Jumlah responden
x = Variabel bebas
y = Variabel terikat
penelitian korelasi menggunakan pedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel
berikut :
Tabel III.10
Interpretasi Koefisien Korelasi
adalah angka atau indeks yang digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan
determinasi yaitu untuk melihat persentase disiplin (X) dan produktivitas kerja
2
KD=r x 100 %
Keterangan :
KD = Koefisien determinasi
2
r = Koefisien korelasi
74
Dasar pengambilan keputusan yang digunakan dalam uji t adalah sebagai berikut :
2. Jika nilai probabilitas signifikansi < 0.05, maka hipotesis diterima ,hipotesis
Uji T dapat dianalisis melalui nila T, apabila T pada penelitian lebih besar
dari nilai T dalam tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Apabila nilai T dari
penelitian lebih kecil dari nilai T dalam tabel, H0 tidak diterima dan Ha ditolak
Keterangan :
α = 5% atau 0,05
n = jumlah responden
k = jumlah variabel
Tabel III.11
Rencana Jadwal Penelitian
Februari 2022 - Juni 2022
N Uraian Feb Maret Apr Mei Juni
2 14 7 20 1 1 6 12 16 25 K
o Kegiatan s.d s.d s.d s.d s.d s.d
2
s.d s.d s.d s.d et
4
12 17 19 31 27 14 11 15 25 30
Penelitian
1 pendahul
uan
Studi
2
literatur
Penulisan
3
proposal
Perbaikan
4
proposal
Seminar
5
UP
Pengump
6
ulan data
Pengolah
7
an Data
Penulisan
8 laporan /
skripsi
Ujian
9 Kompete
nsi
1 Ujian
0 sidang
BAB IV
HASIL PENELITIAN
terdapat ketidak sepakatan dalam masalah penetapan harga jual dan beli listrik,
Antam.
bisnis yang dihadapi PLN, maka HP jadi diarahkan untuk mengelola bisnis
penjualan tenaga listrik (ritel), yang di masa mendatang diperkirakan akan makin
77
78
Pelindo II untuk menyalurkan dan menjual listrik kepada tenants di kawasan milik
Pelindo II dengan skema penjualan listrik secara bulk dan tarif premium kepada
perusahaan patungan yang dibentuk oleh Pelindo II dengan F{P sebagai wakil dari
dan distribusi tenaga listrik, bekerja sama dengan unit-unit PLN Wilayah melalui
Ketenagalistrikan.
dan Jawa yang terdiri dari 6 Region, 38 UP3, 4 UP2D dan 231 ULP.
Penjelasan visi :
dan efisien.
Visioner, Empathy.
sebagai penunjang Visi dan Misi HP, dengan penjelasan sebagai berikut
80
berikut :
Governance (GCG).
Quality Setter.
melayani pelanggan.
5. Visioner merupakan suatu sikap yang menciptakan visi dan tujuan yang
jelas berkenaan dengan pemahaman masa depan yang lebih baik dan usaha-
sangat penting karena dengan adanya sturktur organisasi setiap pegawai akan
aktivitas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan. Struktur
organisasi PT. Haleyora Power Area Garut, berbentuk organisasi lini yaitu
terbentuk dengan adanya kesatuan komando atau perintah dari atasan dan
bawahan hanya mempunyai satu atasan langsung, tidak ada staff atau penasihat
pimpinan.
82
berikut:
1. Manajer
Governance
2. SPV Administrasi
3. SPV Pemeliharaan
lainnya seperti :
lainnya seperti :
e. Memonitor beban
5. SPV K3L
Tugas pokok SPV K3L adalah mengawasi, mensupervasi dan tugas lainnya
seperti:
e. Membuat tagihan
prestasi.
Tabel 4.12
Data Responden Berdasarkan Usia
Jumla Persentase
Umur
h (%)
20-30 tahun 26 87
31-40 tahun 3 10
41-49 tahun 1 3
>50 tahun 0 0
Total 30 100%
pada PT. Haleyora Power Garut diperoleh bahwa rata-rata responden usia yang
termasuk usia yang produktif, karena pegawai usia yang aktif dalam bekerja,
Tabel 4.13
Data Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Presentasi
Jumlah
Terakhir (%)
SD 0 0
SMP 0 0
SMK 26 86
Diploma 4 13
Total 30 100%
Sumber : Data yang Diolah 2022
86
teknis dalam pemelriksaan instalasi listrikr yang tidak normal maupun dalam
menggali potensi Recovery KWH yang baik dalam mencapai target yang telah
perusahaan.
Tabel 4.14
Komposisi Responden Berdasarkan Status
Presentasi
Status Jumlah
(%)
Menikah 14 53
Belum Menikah 16 47
Total 30 100%
Sumber : Data yang Diolah 2022
berkeluarga dan sisanya sebanyak 14 orang belum menikah. Hal ini disebabkan
Tabel 4.15
Data Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Jumla Persentase
Umur
h (%)
1 - 3 tahun 19 64
3 - 5 tahun 4 13
5 - 7 tahun 3 10
>7 tahun 4 13
Total 30 100%
bekerja pada PT. Haleyora Power Garut diperoleh bahwa rata-rata responden
lama bekerja yang terbanyak, yaitu 1 - 3 tahun. Hal ini dikarenakan pada lama
memiliki pengalaman yang minin akan tetapi mampu bekerja secara optimal
moment.
88
Berikut adalah hasil analisis item instrumen Disiplin dengan jumlah butir
Tabel 4.16
Data Analisis Item Instrumen Disiplin (X)
No Butir
r-hitung r-tabel Keputusan
Instrumen
1 0,779 0,361 valid
2 0,811 0,361 valid
3 0,730 0,361 valid
4 0,791 0,361 valid
5 0,658 0,361 valid
6 0,735 0,361 valid
Berdasarkan tabel 4.5 di atas, diketahui bahwa semua butir pada instrumen
Disiplin dinyatakan valid. Karena seperti yang telah dikemukakan bahwa jika
koefisien korelasi sama dengan atau lebih dari 0,361 maka butir instrumen
dinyatakan valid. Butir yang menyatakan validitas tertinggi adalah butir 2 dengan
koefisien korelasi sebesar 0,811 dan butir dengan validitas terendah adalah butir
rumus product moment. Berikut adalah hasil analisis item instrumen Produktivitas
Tabel 4.17
Data Analisis Item Instrumen Produktivitas Kerja (Y)
No Butir
r-hitung r-tabel Keputusan
Instrumen
1 0,707 0,361 Valid
2 0,716 0,361 Valid
3 0,706 0,361 Valid
4 0,813 0,361 Valid
5 0,560 0,361 Valid
6 0,515 0,361 Valid
Sumber : Data Primer yang Diolah 2022
Berdasarkan tabel 4.6 di atas, diketahui bahwa semua butir pada instrumen
bahwa jika koefisien korelasi sama dengan atau lebih dari 0,361 maka butir
instrumen dinyatakan valid. Butir yang menyatakan validitas tertinggi adalah butir
4 dengan koefisien korelasi sebesar 0,813 dan butir dengan validitas terendah
ketahap uji reliabilitas instrumen Disiplin yang dalam hal ini diolah dengan
90
Tabel 4.18
Uji Reliabilitas Disiplin
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excluded 0a
.0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.867 7
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS, 2022
instrumen yang telah disusun memenuhi syarat validitas dan reliabilitas, maka
pengumpulan data.
dilanjutkan ketahap uji reliabilitas instrumen produktivitas kerja yang dalam hal
91
ini diolah dengan menggunakan aplikasi SPSS (Statistical Product and Serpice
Solution) Versi 26 for windows yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.19
Uji Reliabilitas Produktivitas Kerja
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excluded 0a
.0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.728 6
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS, 2022
seluruh instrumen yang telah disusun memenuhi syarat validitas dan reliabilitas,
yang disajikan dalam kuisioner terkait dengan disiplin, maka data yang diperoleh
dianalisis.
1. Sangat Setuju :5
2. Setuju :4
3. Kurang Setuju :3
4. Tidak Setuju :2
Tabel 4.20
Tanggapan Responden Mengenai Pernyatann “Pegawai harus mematuhi
pedoman kerja yang telah diatur perusahaan”.
Presentase
No Tanggapan Bobot Frekuensi Skor
%
1 Sangat setuju 5 9 45 35%
2 Setuju 4 20 80 63%
3 Kurang setuju 3 1 3 2%
4 Tidak Setuju 2 0 0 0%
5 Sangat tidak setuju 1 0 0 0%
Jumlah 30 128 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2022
93
mematuhi pedoman kerja yang telah diatur perusahaan, jawaban responden yang
paling tinggi ialah berada pada alternatif jawaban setuju sebanyak 20 orang atau
63% dan terdapat 35% menyatakan sangat setuju. Ini berarti Pegawai telah
Tabel 4.21
Tanggapan Responden Mengenai Pernyataan “Pegawai harus mematuhi
aturan-aturan kerja yang telah ditetapkan perusahaan”.
Presentase
No Tanggapan Bobot Frekuensi Skor
%
1 Sangat setuju 5 11 55 42%
2 Setuju 4 18 72 55%
3 Kurang setuju 3 1 3 3%
4 Tidak Setuju 2 0 0 0%
5 Sangat tidak setuju 1 0 0 0%
Jumlah 30 130 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2022
jawaban responden yang paling tinggi ialah berada pada alternatif jawaban setuju
sebanyak 18 orang atau 55% dan terdapat 42,0% menyatakan sangat setuju. Ini
tidak baik sehingga enggan mematuhi aturan-aturan kerja yang telah ditetapkan di
perusahaan.
Tabel 4.22
Tanggapan Responden Mengenai Pernyataan “Pegawai harus mengikuti
standarisasi kerja di perusahaan”
Presentase
No Tanggapan Bobot Frekuensi Skor
%
1 Sangat setuju 5 9 45 35%
2 Setuju 4 20 80 63%
3 Kurang setuju 3 1 3 2%
4 Tidak Setuju 2 0 0 0%
5 Sangat tidak setuju 1 0 0 0%
Jumlah 30 128 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2022
Berdasarkan tabel 4.11 di atas, mengenai tanggapan responden Pegawai
paling tinggi ialah berada pada alternatif jawaban setuju sebanyak 20 orang atau
63% dan terdapat 35% menyatakan sangat setuju. Ini berarti Pegawai mampu
setuju dikarenkan Pegawai tersebut sering izin dalam bekerja sehingga kurangnya
standarisasi kerja.
95
Tabel 4.23
Tanggapan Responden Mengenai Pernyataan “Peringatan secara lisan
diberikan pada pegawai yang tidak mematuhi peraturan perusahaan”.
Presentase
No Tanggapan Bobot Frekuensi Skor
%
1 Sangat setuju 5 10 50 38%
2 Setuju 4 20 80 62%
3 Kurang setuju 3 0 0 0%
4 Tidak Setuju 2 0 0 0%
5 Sangat tidak setuju 1 0 0 0%
Jumlah 30 130 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2022
secara lisan diberikan pada pegawai yang tidak mematuhi peraturan perusahaan,
jawaban responden yang paling tinggi ialah berada pada alternatif jawaban setuju
sebanyak 20 orang atau 62% dan terdapat 38% menyatakan sangat setuju. Ini
berarti semua Pegawai setuju diberikn peringatan secara lisan diberikan pada
Tabel 4.24
Tanggapan Responden Mengenai Pernyataan “Peringatan tulisan diberikan
pada pegawai yang tidak mengindahkan teguran lisan”
Presentase
No Tanggapan Bobot Frekuensi Skor
%
1 Sangat setuju 5 10 50 38%
2 Setuju 4 20 80 62%
3 Kurang setuju 3 0 0 0%
4 Tidak Setuju 2 0 0 0%
5 Sangat tidak setuju 1 0 0 0%
Jumlah 30 130 100%
Sumber : Hasil pengolahan Data, 2022
96
tulisan diberikan pada pegawai yang tidak mengindahkan teguran lisan, jawaban
responden yang paling tinggi ialah berada pada alternatif jawaban setuju sebanyak
20 orang atau 62% dan sebanyak 10 orang atau 38% menyatakan sangat setuju.
Ini berarti semua Pegawai setuju apabila peringatan tulisan diberikan pada
pegawai yang tidak mengindahkan teguran lisan dikarenakan tidak ada pernyataan
Tabel 4.25
Tanggapan Responden Mengenai Pernyataan “Perusahaan melakukan
pemberhentian sementara pada pegawai yang melakukan pelanggaran
Sedang, seperti menyalahgunakan wewenang”
Presentase
No Tanggapan Bobot Frekuensi Skor
%
1 Sangat setuju 5 7 35 28%
2 Setuju 4 20 80 65%
3 Kurang setuju 3 3 9 7%
4 Tidak Setuju 2 0 0 0%
5 Sangat tidak setuju 1 0 0 0%
Jumlah 30 124 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2022
tinggi ialah berada pada alternatif jawaban setuju sebanyak 20 orang atau 65%
dan terdapat 7 orang atau 28% menyatakan sangat setuju. Ini berarti Pegawai
ditetapkan.
Tabel 4.26
Tanggapan Responden Mengenai “Pemecatan dilakukan pada pegwai yang
melakukan pelanggaran berat seperti melanggar nilai Integritas korupsi dan
gratifikasi ataupun tindakan Fraud (Curang) Lainnya”.
Presentase
No Tanggapan Bobot Frekuensi Skor
%
1 Sangat setuju 5 11 55 42%
2 Setuju 4 19 76 58%
3 Kurang setuju 3 0 0 0%
4 Tidak Setuju 2 0 0 0%
5 Sangat tidak setuju 1 0 0 0%
Jumlah 30 131 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2022
dilakukan pada pegwai yang melakukan pelanggaran berat seperti melanggar nilai
jawaban responden yang paling tinggi ialah berada pada alternatif jawaban setuju
sebanyak 19 orang atau 58% dan terdapat 11 orang atau 42% menyatakan sangat
setuju. Ini berarti semua Pegawai setuju apabila Pemecatan dilakukan pada
tidak ada pernyataan kurang setuju,tidak setuju dan sangat tidak setuju
98
Tabel 4.27
Rekapitulasi Analisis Pernyataan Responden Terhadap Variabel Disiplin
Tanggapan Nilai Tanggapan
Nilai Indeks
Responden Responden
Sangat setuju 7 x 30 x 5 = 1.050 67 x 5 = 335
Setuju 7 x 30 x 4 = 840 137 x 4 = 548
Kurang setuju 7 x 30 x 3 = 630 6 x 3 = 18
Tidak Setuju 7 x 30 x 2 = 420 0 x 2 =0
Sangat tidak setuju 7 x 30 x 1 = 210 0 x 1 =0
Total 3.150 901
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2022
Disiplin, maka nilai indeks maksimum 1.050 dan nilai indeks minimum 210 serta
100% = 85,8%
Dari data diatas, dapat digambarkan dengan rating scale sebagai berikut:
STS TS KS S b
SS
Gambar 4.4
Rating Scale Disiplin
Atas dasar jawaban responden dalam kuesioner tentang Disiplin, maka
jumlah skor yang didapat adalah 901, sehingga tanggapan responden termasuk ke
dalam kategori setuju atau baik karena terletak antara titik 840 dan 1.050. Sejalan
dengan hal ini menunjukan bahwa responden setuju bahwa disiplin merupakan
yang disajikan dalam kuisioner terkait dengan produktivitas kerja Pegawai, maka
data yang diperoleh dari tanggapan responden tersebut kemudian diolah dan
1. Sangat Setuju :5
2. Setuju :4
3. Kurang Setuju :3
4. Tidak Setuju :2
Tabel 4.28
Tanggapan Responden Mengenai Pernyataan “Pegawai mampu
menghasilkan pencapaiannya dalam kurun waktu 1 bulan”
Presentase
No Tanggapan Bobot Frekuensi Skor
%
1 Sangat setuju 5 4 20 17%
2 Setuju 4 20 80 69%
3 Kurang setuju 3 5 15 13%
4 Tidak Setuju 2 1 2 1%
5 Sangat tidak setuju 1 0 0 0%
Jumlah 30 117 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2022
responden yang paling tinggi ialah berada pada alternatif jawaban setuju sebanyak
20 orang atau 69% dan terdapat 4 orang atau 17% menyatakan sangat setuju. Ini
Sisanya sebanyak 5 orang atau 13% menyatakan kurang setuju dan 1% sangat
Tabel 4.29
Tanggapan Responden Mengenai Pernyataan “Kriteria Pegawai harus sesuai
dengan standar aturan kerjanya”
Sko
No Tanggapan Bobot Frekuensi Presentase %
r
1 Sangat setuju 5 5 25 20%
2 Setuju 4 25 100 80%
3 Kurang setuju 3 0 0 0%
4 Tidak Setuju 2 0 0 0%
5 Sangat tidak setuju 1 0 0 0%
Jumlah 30 125 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2022
Pegawai harus sesuai dengan standar aturan kerjanya, jawaban responden yang
paling tinggi ialah berada pada alternatif jawaban setuju sebanyak 25 orang atau
80% dan terdapat 5 orang atau 20 % menyatakan sangat setuju. Ini berarti se mua
dikarenakan tidak ada pernyataan kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak
setuju
Tabel 4.30
Tanggapan Responden Mengenai Pernyataan “Pegawai harus mempunyai
kemampuan teknis agar kualitas kerjanya baik”
Presentase
No Tanggapan Bobot Frekuensi Skor
%
1 Sangat setuju 5 8 40 31%
2 Setuju 4 22 88 69%
3 Kurang setuju 3 0 0 0%
4 Tidak Setuju 2 0 0 0%
5 Sangat tidak setuju 1 0 0 0%
Jumlah 30 128 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2022
102
responden yang paling tinggi ialah berada pada alternatif jawaban setuju sebanyak
22 orang atau 69% dan terdapat 31,0% menyatakan sangat setuju. Ini berarti semu
kerjanya baik. dikarenakan tidak ada pernyataan kurang setuju, tidak setuju dan
Tabel 4.31
Tanggapan Responden Mengenai Pernyataan “Pegawai harus punya
kemampuan praktis dalam bekerja sehingga mengahsilkan kualitas yang
baik”
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2022
Presentase
No Tanggapan Bobot Frekuensi Skor
%
Berdasarkan tabel 4.
1 Sangat setuju 5 9 45 35%
2 Setuju 4 21 84 65%
3 Kurang setuju 3 0 0 17%
4 Tidak Setuju 2 0 0 0%
5 Sangat tidak setuju 1 0 0 0%
Jumlah 30 129 100%
kualitas yang baik, jawaban responden yang paling tinggi ialah berada pada
alternatif jawaban setuju sebanyak 21 orang atau 65% dan terdapat 9 orang atau
35% menyatakan sangat setuju. Ini berarti semua Pegawai sudah mempunyai
tidak ada pernyataan kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju
103
Tabel 4.32
Tanggapan Responden Mengenai Pernyataan “Pegawai harus mencapai
target recovery kwh yang telah ditentukan dalam waktu 1 bulan”.
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2022
Presentase
No Tanggapan Bobot Frekuensi Skor
Berdasarkan tabel 4.21 % di atas,
1 Sangat setuju 5 2 10 9%
2 Setuju 4 23 92 80%
3 Kurang setuju 3 3 9 8%
4 Tidak Setuju 2 2 4 3%
5 Sangat tidak setuju 1 0 0 0%
Jumlah 30 115 100%
setuju sebanyak 23 orang atau 80% dan terdapat 2 orang atau 9% menyatakan
sangat setuju. Ini berarti Pegawai sudah mampu mencapai targetnya yang telah
setuju dan 2 orang atau 3% menyatakan tidak setuju dikarenakan Pegawai tersebut
menganggap target yang ditetapkan terlalu berat sehingga tidak mencapai target
Tabel 4.33
Tanggapan Responden Mengenai Pernyataan “Pegawai harus memiliki
persepsi yang baik dari pencapaian target dalam waktu 1 bulan”
Presentase
No Tanggapan Bobot Frekuensi Skor
%
1 Sangat setuju 5 2 10 9%
2 Setuju 4 25 100 83%
3 Kurang setuju 3 3 9 8%
4 Tidak Setuju 2 0 0 0%
5 Sangat tidak setuju 1 0 0 3%
Jumlah 30 119 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2022
Berdasarkan tabel 4.21 di atas, mengenai tanggapan responden Pegawai
harus memiliki persepsi yang baik dari pencapaian target dalam waktu 1 bulan,
jawaban responden yang paling tinggi ialah berada pada alternatif jawaban setuju
sebanyak 25 orang atau 84% dan terdapat 2 orang atau 9% menyatakan sangat
setuju. Ini berarti Pegawai sudah mempunyai persepsi yang dari pencapaian target
dikarenakan Pegawai tersebut baru bekerja dan belum memiliki pengalaman kerja
Tabel 4.34
Rating Scale Produktivitas Kerja
Tanggapan Nilai Tanggapan
Nilai Indeks
Responden Responden
Sangat setuju 6 x 30 x 5 = 900 30 x 5 = 150
Setuju 6 x 30 x 4 = 720 136 x 4 = 544
Kurang setuju 6 x 30 x 3 = 540 11 x 3 = 33
Tidak Setuju 6 x 30 x 2 = 360 3x2 =6
Sangat tidak setuju 6 x 30 x 1 = 180 0x1 =0
Total 2.700 733
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2022
105
produktivitas kerja, maka nilai indeks maksimum 900 dan nilai indeks minimum
STS TS KS S b SS
Gambar 4.5
Rating Scale Produktivitas Kerja
Atas dasar jawaban responden dalam kuesioner tentang Produktivitas Kerja,
dalam kategori setuju atau baik karena terletak antara titik 720 dan 900.Hal ini
(Produktivitas Kerja) maka uji statistik yang dipergunakan adalah rumus koefisien
aplikasi pengolahan data statistik SPSS (Statistical Product and Serpice Solution)
Tabel 4.35
Koefisien Korelasi Disiplin Terhadap Produktivitas Kerja
Correlations
Disiplin ProduktivitasKerja
Disiplin Pearson 1 .709**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000
N 30 30
ProduktivitasKerja Pearson .709 **
1
Correlation
Sig. (2-tailed) .000
N 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS, 2022
Moment adalah sebesar 0,709. Koefisien korelasi tersebut berada pada interval
0,60 - 0,799 maka dapat ditafsirkan bahwa hubungan antara Disiplin(X) terhadap
Produktivitas Kerja (Y) Pegawai pada PT. Haleyora Power Garut mempunyai
tingkat hubungan yang kuat dan berpengaruh positif, artinya apabila Disiplin
sebaliknya, apabila disiplin menurun maka Produktivitas kerja Pegawai pada PT.
Kd= r² x 100%
Kd = 0,709²x 100%
Kd= 50,26%
sisanya sebesar 49,74% karena dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti seperti
penghasilan, jaminan sosial, lingkungan dan iklim kerja, sarana produksi dan
kesempatan berprestasi.
pengolahan data statistik SPSS (Statistical Product and Serpice Solution) Versi 26
for windows.
108
individual dalam menerangkan variabel dependen secara parsial dapat dilihat pada
Tabel 4.36
Uji-t Hipotesis
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 2.85
(Constant) 8.551 2.997 .008
3
5.32
Disiplin .529 .099 .709 .000
0
a. Dependent Variable: Produktivitas Kerja
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS, 2022
Produktivitas Kerja (Y) adalah 0,000 < 0,005 maka hipotesis diterima dan nilai t
hitung 5,320 > nilai t tabel 2,045 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya
Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa hipotesis yang dapat
diangkat atas teori-teori yang sudah digunakan disebutkan bahwa faktor disiplin
dengan demikian disiplin pada PT. Haleyora Power Garut akan baik. Namun
sebaliknya apabila jika disiplin kurang baik maka Produktivitas kerja Pegawai di
Power Garut
Disiplin yang dimiliki oleh setiap Pegawai di PT. Haleyora Power Garut
berbeda-beda. Namun secara umum disiplin harus dimiliki olek setiap Pegawai
karna bisa menjunjung nilai disiplin yang baik agar bisa menyelesaikan targetnya
dalam waktu yang telah ditentukan oleh perusahaan. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan pada PT. Haleyora Power Garut, hasil penyebaran kuesioner kepada 30
terhadap pernyataan yang diajukan. Hal ini dapat diartikan bahwa mayoritas
tanggapan responden dalam kuesioner mengenai disiplin yang ada pada PT.
Haleyora Power garut, maka jumlah skor yang didapat adalah 901 dan masuk
kategori baik.
berat seperti melanggar nilai Integritas korupsi dan gratifikasi ataupun tindakan
110
Fraud (Curang) Lainnya, untuk PT. Haleyora Power Area Garut dinilai tepat
karena tepat karena terletak antara titik 840 - 1.050. Hal ini dapat dipersepsikan
bahwa disiplin Pegawai yang ada pada PT. Haleyora Power Garut mendapat
respon yang baik dari Pegawai sebagai tindakan korektif , merujuk pada teori
Menurut Handoko yang dikutip oleh Hamali (2016:213) Disiplin korektif adalah
Kegiatan korektif sering berupa suatu bentuk hukuman dan disebut tindakan
Hal ini sesuai dengan Menurut Hartatik (2015:183) “Disiplin kerja adalah
suatu alat yang digunakan manajer untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai
diajukan. Hal ini dapat diartikan bahwa mayoritas menjawab setuju terhadap
mengenai produktivitas kerja Pegawai yang ada di PT. Haleyora Power Garut,
maka jumlah skor yang didapat adalah 733 dan termasuk kategori baik.
Terutama dilihat dari sub variabel kualitas kerja dengan indikator yang
tertinggi bahwa Pegawai harus punya kemampuan praktis dalam bekerja sehingga
mengahsilkan kualitas yang baik untuk PT. Haleyora Power Garut dinilai tepat
karena terletak antara titik 720 dan 900. Hal ini dapat dipersepsikan bahwa
produktivitas kerja Pegawai yang ada pada PT. Haleyora Power Garut
mendapatkan respon yang baik dari Pegawai, merujuk pada teori Simamora
(2015:612) Kualitas kerja adalah merupakan suatu standar hasil yang berkaitan
dengan mutu dari suatu produk yang dihasilkan oleh Pegawai dalam hal ini
perusahaan.
adalah kemampuan menghasilkan barang dan jasa dari berbagai sumber daya atau
disiplin yang baik. Besarnya peranan penting Pegawai terhadap perusahaan harus
112
didorong dengan disiplin yang baik, karena Pegawai apabila sudah memiliki
disiplin yang baik maka akan menghasilkan produktivitas yang baik pula.
hal ini didapat dari perhitungan menggunakan Software SPSS dengan hasil sebesar
Sugiyono (2017:184) korelasi 0,709 tersebut berada pada interval kuat, sehingga
Hal ini berarti bahwa pengaruh atau determinasi disiplin secara parsial
dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti. Oleh karna itu, disiplin cukup
terlepas adanya peran sumber daya yang ada dalam ruang lingkup perusahaan,
berdasarkan hasil uji hipotesis melalui Uji t (Parsial) menunjukan bahwa nilai
signifikansi pengaruh Disiplin (X) terhadap Produktivitas Kerja (Y) adalah 0,000
< 0,005 maka hipotesis diterima dan nilai t hitung 5,320 > nilai t tabel 2,045 maka
kerja terhadap Produktivitas kerja pegawai PT. Haleyora Power Area Garut.
seorang Pegawai yaitu kedisiplinan yang dimiliki oleh setiap Pegawai. Artinya,
113
disiplin, sikap mental dan etika kerja, motivasi, gizi dan kesehatan, tingkat
Juga oleh penelitian terdahulu yang diteliti oleh Yudi Siswadi yang berjudul
kerja Pegawai.
BAB V
V.1. Kesimpulan
Haleyora Power Garut. Maka dapat ditarik kesimpulan dari penelitian sebagai
berikut :
yaitu masuk dalam kategori baik. Hal ini sesuai dengan teori Menurut
manajer untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk
kuesioner dalam kategori baik. Hal ini sesui dengan teori Hal ini sesuai
kemampuan menghasilkan barang dan jasa dari berbagai sumber daya atau
114
115
Produktivitas kerja pegawai PT. Haleyora Power Area Garut. Hal ini sesuai
sikap mental dan etika kerja, motivasi, gizi dan kesehatan, tingkat
V.2. Saran
masukan, diantaranya :
1. Disiplin Pegawai pada PT. Haleyora Power Garut pada dasarnya sudah baik,
dengan skor sebesar 124. Responden menyatakan bahwa itu tindakan yang
Hartatik , 2014:186)
yang telah ditentukan dalam waktu 1 bulan dengan skor sebesar 115.
tenaga kerja dalam mencapai target yang telah ditentukan oleh perusahaan
(Sutrisno, 2015:105)
3. Dalam penelitian ini yang diteliti hanya terbatas pada pengaruh Dispilin
membahas faktor-faktor lain yang belum diteliti dalam penelitian ini seperti
pendidikan, keterampilan, sikap mental dan etika kerja, motivasi, gizi dan