Anda di halaman 1dari 4

NAMA / NIM : TULUS KRISIANGGI SILALAHI / 042787755

MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN / EKMA4434

Enterprise resource planning (ERP) adalah suatu perangkat lunak paket dengan aplikasi yang terinteg
rasi untuk digunakan secara luas di organisasi. ERP, termasuk transaction processing system (TPS), di
tambah dengan sistem-sistem informasi fungsional yang terintegrasi. Aplikasi ERP meliputi fungsi-fu
ngsi akuntansi, keuangan, sumber daya manusia, pemasaran dan logistik.
Aplikasi ERP di fungi akuntansi meliputi modul-modul, seperti buku besar, piutang dagang, utang dag
ang, aktiva tetap, manajemen kas, dan akuntansi biaya. Aplikasi ERP di keuangan diantaranya melipu
ti modul-modul analisis portofolio, analisis risiko, analisis kredit manajemen aktiva, sewa guna dan m
anajemen real estate. Aplikasi ERP di sumber daya manusia termasuk modul-modul rekrutmen, peng
gajian, manajemen personel, pengembangan karyawan dan manajemen kompensasi. Aplikasi ERP di
pemasaran adalah manajemen relasi pelanggan, pemasukan order dan pemrosesan order. Aplikasi E
RP di logistik adalah perencanaan produksi, manajemen material dan manajemen pabrik.

Paket ERP berbeda dengan paket-paket komersial yang lainnya. Perbedaannya sebagai berikut.
1. Modul-modul ERP terintegrasi lewat basis data yang umum. Misalnya, apabila terjadi transaksi ord
er penjualan di suatu tempt,hasil dari transaksi ini akan langsung berakibat di basis data untuk modu
l yang lainnya, misalnya modul akuntansi, logistik atau pengiriman.
2. Modul-modul ERP dirancang sesuai dengan proses bisnis yang mengikuti proses rantai nilai (value
chain) atau rantai penyediaan (supply chain).

Hingga saat ini, ada ratusan perusahaan di Indonesia yang menggunakan Software ERP sebagai siste
m manajemen utama mereka. Beberapa di antaranya merupakan perusahaan ternama yang. Berikut
ini adalah 5 perusahaan ternama di Indonesia yang menggunakan sistem ERP untuk menjalankan bis
nisnya.
1. Telkomsel
Berdiri sejak tahun 1995, perusahaan ini baru menerapkan ERP sejak tahun 2002. Keuntungan bagi
Telkomsel yang menerapkan sistem ERP untuk perusahaannya dapat dirincikan sebagai berikut:
- Dapat membuat forecasting dan analisis konsumen lebih akurat
- Terintegrasi lebih baik antara pelanggan dan vendor
- Dapat memangkas jumlah karyawan hingga 700 orang
- Kemudahan proses audit dan laporan
- Mampu mengelola 178 juta pelanggan dengan 146 ribu BTS.

2. Semen Gresik
PT. Semen Gresik adalah perusahaan ternama yang menghasilkan semen-semen berkualitas tinggi
sejak tahun 1957. Produksi dan penjualan semen ditangani oleh teknologi informasi yang baik, yaitu
sistem ERP. Awal mulanya, PT Semen Gresik mengaplikasikan ERP sejak tahun 2001 pada bagian
finansial. Lalu hingga saat ini mereka mengaplikasikan sistem ERP ke bagian manufakturing yang
berada di 2 pabrik, 23 gudang penyangga, 120 distributor, dan 40 ekspeditur.
3. PT Garuda Indonesia
Maskapai penerbangan ternama tanah air, yaitu PT. Garuda Indonesia juga menggunakan sistem ERP
untuk pengelolaan perusahaannya sejak tahun 1999. Lalu hingga saat ini, kebutuhan sistem ERP
telah dikembangkan untuk berbagai sektor untuk mensinkronisasikan kinerja masing-masing divisi.
Modul-modul ERP yang digunakan oleh PT Garuda Indonesia antara lain Sales and Distribution (SD),
Materials Management (MM), Production Planning (PP), Quality Management (QM), Human
Resources Management (HR), dan masih banyak lainnya. 

4. PT Wismilak Inti Makmur


Salah satu perusahaan rokok ternama di Indonesia adalah PT Wismilak Inti Makmur Tbk. Penerapan
sistem ERP ini mampu menjadi solusi atas permasalahan tim divisi IT sebelumnya. Dengan adanya
ERP, seluruh aktivitas dan kegiatan telah tercatat sekaligus terintegrasi dengan berbagai divisi. Hal ini
memudahkan tim pusat untuk menentukan strategi baru guna memunculkan inovasi-inovasi baru. 
5. PT Indofood
Perusahaan yang memproduksi mie instan terbesar di dunia ini juga menggunakan sistem ERP untuk
pengelolaan pembuatan bahan baku dan manajemen sumber daya manusia. 8 miliar mie tiap tahun
harus didistribusikan sesuai porsi dan kemasan yang ditentukan sejak awal. Apalagi PT Indofood
sering memberikan inovasi terbaru berdasarkan berbagai perayaan. Apabila ada desain baru dengan
racikan baru yang telah di-acc oleh perusahaan, maka bisa langsung diproses segera ke bagian
produksi. Penyegeraan proses tersebut didukung oleh sistem ERP yang mampu mempersingkat
waktu.

Pengembangan sistem informasi yang banyak dilakukan adalah pengembangan sistem informasi yan
g disebut dengan systems development life cycle (SDLC). Supaya pengembangan sistem informasi da
pat dilakukan dengan lebih berhasil, suatu metodologi pengembangan sistem perlu digunakan. Meto
dologi pengembangan sistem informasi yang banyak digunakan dan akan dibahas di modul in adalah
metodologi pengembangan sistem terstruktur. Metode siklus hidup pengembangan sistem atau
system development life cycle (SDLC) mempunyai beberapa tahapan. Berikut tahapan-tahapan
dalam metode SDLC :

1. Analisis Sistem
Tahap awal dari SDLC adalah analisis sistem (system analysis). Tahap ini dilakukan oleh analis sistem
(system analyst). Analis sistem (system analyst) adalah orang yang dididik khusus untuk mengemban
gkan sistem secara profesional. Penggunaan analis sistem di metode SDLC beralasan bahwa metode i
ni digunakan untuk mengembangkan sistem teknologi informasi yang kompleks. STI yang kompleks p
erlu dianalisis oleh orang yang ahli di bidangnya sehingga permasalahan dapat dipecahkan dan kebut
uhan pemakai sistem dapat diidentifikasi dengan benar.
Tahap di analisis sistem terdiri atas kegiatan-kegiatan berikut.
a. Studi pendahuluan
Kegiatan awal dari analisis sistem adalah studi awal atau studi pendahuluan tentang jenis, ruang ling
kup dan pemahaman awal dari proyek pengembangan STI ini. Dari studi pendahuluan ini, dapat dipe
roleh hasil pemahaman sistem secara awal, perkiraan biaya yang dibutuhkan dan waktu yang diperlu
kan untuk pengembangan STI ini.
b. Studi kelayakan
Setelah studi pendahuluan dilakukan, langkah berikutnya yang diperlukan oleh analisis sistem adalah
melakukan studi kelayakan (feasibility study). Studi kelayakan (feasibility study) terdiri atas lima mac
am kelayakan yang disebut dengan TELOS, yaitu studi kelayakan teknologi, studi kelayakan ekonomis
studi kelayakan legal, studi kelayakan operasi dan studi kelayakan sosial. Studi kelayakan in dimaksu
dkan bahwa secara teknologi, ekonomi, legal, operasi dan sosial, pengembangan STI dapat dilakukan
dan layak.
c. Mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan informasi pemakai
Langkah selanjutnya jika STI layak dikembangkan adalah mengidentifikasi masalah di sistem lama su
paya dapat diperbaiki di sistem yang baru. Mengidentifikasi masalah dilakukan dengan mengidentifik
asi penyebab masalahnya. Penyebab masalah merupakan sumber dari permasalahan yang harus dip
erbaiki. Setelah diketahui sumber dan tempat permasalahannya, langkah selanjutnya adalah memah
ami sistem yang ada untuk mendapatkan data dan menganalisis permasalahannya. Memahami siste
m yang ada dapat dilakukan dengan melakukan penelitian untuk mendapatkan data tentang sistem y
ang ada.
d. Menganalisis hasil penelitian
Setelah penelitian dilakukan dan hasil penelitian dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah menganali
sis hasil penelitian ini. Menganalisis hasil penelitian terdiri atas menganalisis kelemahan sistem yang
lama dan menganalisis kebutuhan informasi pemakai. Menganalisis kelemahan sistem yang lama di
maksudkan untuk menemukan penyebab sebenarnya permasalahan-permasalahan yang terjadi sehi
ngga sistem yang lama tidak berfungsi. Sistem yang lama akan diganti dengan sistem yang baru.

2. Perancangan Sistem
Tujuan perancangan sistem yang pertama lebih dikenal dengan istilah perancangan sistem secara
logika (logical system design) atau perancangan sistem secara umum (general system design). Tujuan
perancangan system yang kedua lebih dikenal dengan istilah perancangan sistem secara teperinci
(detail system design).
a. Perancangan sistem secara umum
Tujuan dari perancangan sistem secara umum (general system design) atau perancangan sistem s
ecara logika (logical system design) atau perancangan sistem secara konsep (conceptual system desi
gn) adalah memberikan gambaran secara umum kepada pemakai sistem tentang system teknologi in
formasi yang baru. Perancangan sistem secara umum merupakan persiapan dari perancangan syste
m secara teperinci.
b. Perancangan sistem teperinci
Jika perancangan sistem secara umum untuk menjawab pertanyaan apa yang dibutuhkan dari ko
mponen-komponen sistem teknologi informasi, perancangan sistem secara teperinci menjawab pert
anyaan bagaimana dan seperti apa bentuk dari komponen-komponennya. Perancangan sistem secar
a teperinci (detailed system design) atau perancangan sistem fisik (physical system design) dimaksud
kan untuk menggambarkan bentuk secara fisik dari komponen-komponen STI yang akan dibangun ol
eh pemrogram dan ahli teknik lainnya.

3. Perancangan Sistem
Implementasi sistem juga merupakan proses mengganti atau meninggalkan sistem yang lama den
gan sistem yang baru. Untuk mengganti sistem yang lama dengan sistem yang baru, diperlukan suatu
pendekatan atau strategi supaya berhasil. Pendekatan atau strategi konversi yang ada sebagai
berikut.
a. Konversi paralel
Pendekatan atau strategi konversi paralel (parallel conversion) dilakukan dengan mengoperasikan sis
tem yang baru bersama-sama dengan sistem yang lama selama satu periode waktu tertentu. Kedua s
istem in dioperasikan bersama-sama untuk meyakinkan bahwa sistem yang bar telah benar-benar be
roperasi dengan sukses sebelum sistem yang lama dihentikan.
b. Konversi pilot
Pendekatan atau strategi konversi pilot (pilot conversion) atau pendekatan konversi lokasi (location c
onversion) dilakukan bertahap pada suatu lokasi sebagai suatu percontohan dan jika berhasil dilanju
tkan ke lokasi yang lainnya. Pendekatan ini biasanya dilakukan apabila suatu sistem yang sejenis aka
n diterapkan di banyak bagian atau lokasi atau departemen.
c. Konversi bertahap
Pendekatan atau strategi konversi bertahap (phasing conversion, stepped conversion, staged conver
sion, phase-inconversion atau phased cut-over conversion) dilakukan dengan menerapkan masing-m
asing modul dari system secara bertahap dan urut. Pendekatan in dilakukan dengan menerapkan seb
uah modul terlebih dahulu. Jika sukses,disusul oleh modul lainnya sampai semua modul selesai diter
apkan.
d. Konversi langsung
Pendekatan atau strategi konversi langsung (direct conversion, direct cutover, cold turkey conversio
n, atau abrupt cutover) dilakukan dengan mengganti sistem yang lama langsung dengan sistem yang
baru.

4. Operasi dan Perawatan Sistem


Setelah sistem dimplementasikan dengan berhasil, sistem akan dioperasikan dan dirawat. Tahap i
n disebut dengan operasi dan perawatan sistem (system operation and maintenance). Sistem perl di
rawat karena beberapa hal berikut.
a. Sistem mengandung kesalahan yang dulunya belum terdeteksi sehingga kesalahan-kesalahan siste
m perl diperbaiki.
b. Sistem mengalami perubahan-perubahan karena permintaan baru dari pemakai sistem.
c. Sistem mengalami perubahan karena perubahan lingkungan luar.
d. Sistem perl ditingkatkan.

Anda mungkin juga menyukai