Anda di halaman 1dari 7

AGORA Vol 5 no 3 (2017)

ANALISIS PENERAPAN ELECTRONIC SUPPLY CHAIN MANAGEMENT


PADA PT ROFACA KARALMASIH ABADI
Adrian Gesang Angka dan Wilma Laura Sahetapy
Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, surabaya
E-mail : drain.adrian@gmail.com ; wlsahetapy79@gmail.com

Abstrak-PT Rofaca adalah importir pet food telah mengubah cara bekerja perusahaan serta
di Indonesia. Salah satu cara untuk membuka kesempatan baru untuk memperoleh
memasarkan produknya, perusahaan ini kemampuan bersaing. Menurut Hua dan Cong,
menggunakan website. Peneliti ingin pertumbuhan dan perkembangan internet yang
mengetahui bagaimana penerapan cepat juga berdampak pada dunia bisnis
electronic supply chain management pada sehingga dapat merubah seluruh proses supply
PT Rofaca. Penelitian menggunakan metode chain, mulai dari pembelian bahan mentah,
kualitatif deskriptif dengan metode produksi pabrik, distribusi, hingga sampai ke
pengumpulan data melalui wawancara tangan konsumen dengan cara yang lebih baik
mendalam dan metode analisis dari cara konvensional. Penggunaan internet
menggunakan metode reduksi data. dan e-commerce untuk SCM akan segera
Berdesarkan hasil penelitian, dapat dibutuhkan oleh organisasi bisnis berskala
disimpulkan bahwa penerapan Electronic sedang dan besar. (2011, p.873).
Supply Chain Management perlu
memperhatikan konteks teknologi, Pada era informasi, inovasi menjadi
organisasi, dan lingkungan. faktor penting untuk perkembangan organisasi
salah satunya dengan membentuk model
Kata Kunci - Electronic supply chain manajemen electronic supply chain
management, supply chain, supply chain management (selanjutnya disebut e-SCM) yang
management merupakan integrasi dari e-commerce dan
SCM. Berdasarkan penelitian H. Hua dan P.
I. PENDAHULUAN Cong, E-SCM dapat merubah cara pengambilan
Meningkatnya persaingan dalam keputusan, metode produksi, metode operasi
bisnis, permintaaan pelanggan yang semakin organisasi secara mendasar serta meningkatkan
kompleks dan semakin banyaknya produk yang arus informasi, respon organisasi, efisiensi
bermunculan. Saat ini banyak faktor yang organisasi, dan kepuasan pelanggan. Organisasi
memicu setiap perusahaan agar mampu bisnis perlu investasi untuk pemasangan solusi
bersaing untuk menciptakan produk yang e-SCM yang meliputi pengembangan produk,
inovatif. Hal ini bukan lain untuk meningkatkan SCM, pemasaran, penjualan, dan pembayaran
keunggulan kompetitif. untuk mencapai tujuan efisiensi manajemen
(2011, p.873).
Demi meningkatkan daya saing ini,
jaringan dengan integrasi yang bagus dalam Seiring dengan perkembangan dunia
suatu perusahaan merupakan hal yang bisnis pada saat ini, semakin banyak pula
dibutuhkan. Perusahaan manufaktur, importir bidang usaha yang dilakukan oleh masyarakat,
dan jasa telah melihat rantai pasokan (supply salah satunya adalah jenis usaha importir.
chain) mereka merupakan area penting untuk Produk makanan untuk peliharaan anjing dan
dapat mereduksi ongkos dan mendapatkan daya kucing pada saat ini cukup memiliki peluang
saing. Dengan mengelola aliran informasi, yang cukup besar walaupun banyak pesaing
aliran produk, maupun aliran material antara yang muncul, sehingga dalam keadaan seperti
pemasok perusahaan dan distributor sekarang ini banyak perusahaan berusaha
menggunakan Supply Chain Management memasarkan produknya semaksimal mungkin.
(selanjutnya disebut SCM). Perkembangan Semakin banyaknya importir makanan anjing
teknologi dan internet tidak dapat dipungkiri kucing yang muncul, menyebabkan konsumen
AGORA Vol 5 no 3 (2017)

mempunyai banyak alternatif pilihan serta kerja perusahaan, terutama yang berhubungan
selektif pula dalam menentukan pilihannya dengan sistem pemasokan bahan-bahan atau
tersebut. Salah satu pelaku importir untuk sumber daya yang dibutuhkan dalam proses
makanan anjing dan kucing ialah PT Rofaca produksi (Indrajit dan Djokopranoto
Karalmasih Abadi (selanjutnya disebut PT 2003,p169). Menurut Turban (2004,p302) e-
Rofaca). Supply Chain Management adalah penggunaan
gabungan atas teknologi untuk meningkatkan
Pada saat ini supply chain dari PT aktivitas operasi supply chain sebaik
Rofaca cabang Surabaya mempunyai sistem management supply chain.
supply chain yang sederhana dan serta belum
memaksimalkan teknologi yang ada. Kegiatan  Penentuan penerapan Electronic Supply
impor yang dilakukan sering tidak lancar dan Chain Management
penyediaan barang kepada pet shop yang sudah
Sebuah model teori ketika akan
lama langganan sedikit terhambat karena menerapkan e-SCM dengan
kesulitan melakukan pemesanan. Dalam hal mempertimbangkan faktor-faktor teknologi,
penditribusian barang, PT. Rofaca organisasi, dan lingkungan yang dimiliki oleh
mengirimkan barangnya dari Korea Selatan perusahaan untuk mengevaluasi, adopsi, dan
melalui jasa kargo dan langsung dipasarkan ke implementasi sebuah inovasi informasi
retailers. Pada saat ini, PT. Rofaca belum teknologi (Lin, 2014). Berikut penjelasan
memanfaatkan sepenuhnya berbagai sarana
untuk ketiga indikator:
penunjang e-SCM yang ada di perusahaan.
 Konteks Teknologi
Oleh karena itu dengan adanya electronic
Berhubungan dengan persepsi
supply chain management, akan sangat
pengadopsi atas teknologi di
membantu perusahaan bagaimana agar proses
perusahaannya.
dalam memenuhi kebutuhan customer dapat
a. Percieved benefits
berjalan efisien untuk mencapai tujuan yang
Manfaat yang diberikan dari sebuah
diinginkan. Dengan penelitian ini diharapkan
inovasi teknologi yakni seperti fasilitas
dapat memudahkan perusahaan dalam
pertukaran informasi kepada rekan kerja
menentukan strategi yang akan dilakukan untuk
dan konsumen. Adanya e-SCM bisa
menghadapi kelemahan perusahaan serta
menambah nilai competitive advantage
prioritas dimasa yang akan datang.

II. METODE PENELITIAN


b. Percieved cost Ketika akan menerapkan e-
1. Jenis Penelitian
SCM kedalam sebuah perusahaan perlu
Jenis Penelitian Pada penelitian ini,
diperhatikan biaya implementasi, investasi
peneliti menggunakan metode kualitatif
dalam operasi, biaya pengaturan, dan biaya
deskriptif, yaitu penelitian yang digunakan
pelatihan pegawai.
untuk meneliti obyek yang alamiah, dimana
peneliti sebagai instrument kunci, teknik
 Konteks Organisasi
pengumpulan data dilakukan secara gabungan
Penjelasan karakteristik organisasi,
(triangulasi), analisa data bersifat kualitatif, dan
termasuk ukuran dan cakupan organisasi,
hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
struktur organisasi, serta kualitas sumber
pada makna daripada pandangan umum. Obyek
daya manusia
penelitian yang dimaksud yaitu sasaran ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
a. Firm Size
kegunaan tertentu tentang hal objektif, valid
Perusahaan yang besar lebih suka
serta terbukti (Sugiyono, 2012)
menerapkan teknologi terbaik bagi
organisasinya yang disesuaikan dengan
2. E-Supply Chain Management
kemampuan penyimpanan, fleksibilitas, dan
(selanjutnya disebut e-SCM)
kemampuan mengendalikan resiko. Penerapan
merupakan suatu konsep manajemen dimana
e-SCM membutuhkan teknologi dan
perusahaan berusaha memanfaat kan teknologi
pengaturan keuangan yang baik.
internet untuk mengintegrasikan seluruh mitra
AGORA Vol 5 no 3 (2017)

subjek yang akan peneliti teliti adalah PT


b. Top Management Support Rofaca Karalmasih Abadi cabang Surabaya.
Peran direksi sangat menetukan sebuah Objek penelitian menurut Sugiyono (2012)
penerapan teknologi dalam perusahaannya adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data
karena direksi yang mengarahkan, memastikan, dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang
memotivasi seluruh perusahaan untuk suatu hal objektif, valid, dan reliable tentang
menyesuaikan diri dengan teknologi yang akan suatu hal (variable tertentu). Disini peneliti
diterapkan kedalam sebuah perusahaan. akan melakukan objek penelitian mengenai
penerapan e-SCM pada PT Rofaca.
c. Absorptive Capacity
Sebuah kemampuan organisasi dalam 5. Sumber Data
memahami dan memanfaatkan situasi yang Sumber data utama dalam penelitian
terjadi diluar dan didalam perusahaan. Hal ini kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan,
berkaitan dengan mempersiapkan segala aspek selebihnya adalah data tambahan seperti
seperti kesiapan pegawai menghadapi dokumen dan lain-lainMenurut Sugiyono
penerapan teknologi informasi yang baru. (2014), data dibagi menjadi 2, yaitu : 1. Sumber
Perusahaan dengan Absorptive Capacity yang data Primer Sumber data primer adalah sumber
baik akan mampu mempelajari e-SCM dari data yang langsung memberikan data kepada
perusahaan sendiri maupun milik rekan kerja peneliti (Sugiyono, 2014) Dalam penelitian ini,
sehingga muncul inisiatif antar kedua sumber data primer yang akan digunakan oleh
perusahaan untuk saling menyesuaikan peneliti adalah transkrip wawancara dan hasil
teknologi e-SCM. observasi di PT. Rofaca. 2. Data sekunder
Sumber data sekunder adalah sumber yang
 Konteks Lingkungan tidak langsung memberikan data kepada
Berhubungan dengan cara memperlakukan pengumpul data, misalnya lewat dokumen
partner, konsumen, kompetitor, dan (Sugiyono,2012). Penelitian data kantor dan
pemerintahan. berita pada PT.Rofaca akan digunakan sebagai
sumber data sekunder untuk menunjang dan
a. Trading partner Influence memperkuat data primer.
Penerapan e-SCM juga perlu
memperhatikan kemampuan rekan kerja dalam
bidang teknologi agar terbentuk hubungan 6. Metode Pengumpulan Data
jangka panjang antar perusahaan. Teknik dalam pengumpulan data menggunakan
teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi.
b. Competitive pressure Berikut penjelasan tiap teknik:
Memiliki competitive advantage dibanding
perusahaan lain karena adanya sebuah a. Wawancara
teknologi menjadi keinginan setiap perusahaan. Menurut Indrianto dan Supomo (2002),
E-SCM dapat dilihat sebagai sebuah pelayanan wawancara merupakan teknik pengumpulan
yang diberikan kepada konsumen karena data dalam metode kualitatif yang
membentuk competitive advantage tersendiri menggunakan pertanyaan secara lisan kepada
bagi perusahaan. Sebuah perusahaan yang subyek penelitian. Data yang dikumpulkan
menerapkan e-SCM dengan segera akan umumnya berupa masalah tertentu yang
memiliki keuntungan tersendiri baik bagi bersifat kompleks sehingga kurang dihargai
perusahaan maupun rekan kerja. responden ketika menggunakan kuisioner.
Wawancara yang dilakukan adalah wawacara
4. Subyek dan Obyek Penelitian semi terstruktur dimana peneliti sebagai
Menurut Arikunto (2010) subjek pewawancara menyiapkan kerangka
penelitian merupakan sesuatu yang penting pertanyaan terlebih dahulu sebelum melakukan
kedudukannya dalam penelitian. Subjek wawancara. Dalam pelaksanaannya peneliti
penelitian harus ditata sebelum peneliti siap akan mewawancarai Direksi pada PT Rofaca
untuk mengumpulkan data. Pada penelitian ini, Karalmasih Abadi cabang Surabaya.
AGORA Vol 5 no 3 (2017)

b. Observasi bukti-bukti yang valid dan konsisten saat


Observasi atau pengamatan merupakan peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan
suatu metode yang digunakan untuk data, maka kesimpulan yang dikemukakan
mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi merupakan kesimpulan yang kredibel.
motif, kepercayaan, perhatian, perilaku tak 8. Teknik Pengujian Validitas Data
sadar, kebiasaan dan sebagainya, serta Dalam penelitian ini digunakan triangulasi
memperluas wawasan peneliti. Observasi sumber untuk memeriksa keabsahan data.
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu Triangulasi sumber merupakan metode
proses yang tersusun dari berbagai proses triangulasi dengan mengecek data yang
biologis dan psikologis. diperoleh melalui beberapa sumber (Sugiyono,
2012). Triangulasi sumber digunakan untuk
7. Teknik Analisis Data menguji kreadibilitas data dengan cara
Menurut Sugiyono (2012) analisis data mengecek data yang telah diperoleh melalui
kualitatif bersifat induktif, yaitu suatu analisis beberapa sumber, kemudian dideskripsikan
berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya serta dicari mana pandangan yang sama, dan
dikembangkan pola hubungan tertentu atau mana pandangan yang berbeda.
menjadi hipotesis. Teknik analisa dibagi
menjadi 3 yaitu: III. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
a. Reduksi Data  Konteks Teknologi
Data yang diperoleh dari lapangan Banyak sekali manfaat yang telah
jumlahnya cukup banyak, maka perlu dicatat dirasakan oleh PT Rofaca atas teknologi yang
secara teliti dan rinci. Semakin lama peneliti ke dimiliki saat ini. Manfaat yang didapat dari
lapangan, maka jumlah data akan semakin teknologi yang ada ialah fasilitas untuk bertukar
banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu informasi antar rekan dan pengawasan
segera dilakukan analisis data melalui reduksi persediaan yang ada digudang. Jika nantinya
data. Mereduksi data berarti merangkum, juga akan diterapkan teknologi informasi
memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan terbaru, maka akan meningkatkan kemampuan
pada hal-hal yang penting, dicari tema dan pertukaran informasi dengan cepat. Pertukaran
polanya dan membuang yang tidak perlu. informasi tersebut berlaku untuk hubungan di
Dengan demikian data yang telah direduksi dalam perusahaan maupun hubungan
akan memberikan gambaran yang lebih jelas, perusahaan dengan pihak luar. Pertukaran
dan mempermudah peneliti untuk melakukan informasi yang dilaksanankan dalam sebuah
pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya sistem terintegrasi akan mempercepat aliran
bila diperlukan informasi yang mengalir dalam perusahaan.
Bila sistem baru memiliki kemampuan yang
b. Penyajian Data lebih baik dari sistem yang lama maka terdapat
Setelah data direduksi, maka langkah kemungkinan untuk perusahaan menerapkan
selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam sistem baru (Lin, 2014).
penelitian kualitatif, penyajian data bisa Manfaat lain yang didapatkan yaitu
dilakukan dalam bentuk uraian singkat. memudahkan kerja karyawan nantinya dalam
hal pengecekan barang, melihat dan
c. Menarik Kesimpulan / Verifikasi memberikan informasi kepada partner, dan
Langkah ketiga dalam analisis data efisiesnsi kerja. Namun, hal yang patut
kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah diperhatikan ialah biaya yang perlu dikeluarkan
penarikan kesimpulan dan verifikasi. untuk pemasangan sistem baru pada
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih perusahaan. Sistem ini tentunya membutuhkan
bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak teknologi terbaru dan memiliki kemampuan
ditemukan bukti-bukti yang kuat yang untuk mengatasi kebutuhan kegiatan rantai
mendukung pada tahap pengumpulan data pasok dalam jangka waktu yang lama.
berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang Dibutuhkan. Biaya yang terbilang mahal untuk
dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh merapkan teknologi ini karena diperlukan juga
AGORA Vol 5 no 3 (2017)

banyak penyesuaian dalam segala bidang di mampu berjalan sesuai kemampuan karyawan.
perusahaan. Ada juga pertimbangan untuk Hal ini juga sekiranya dapat diterjemahkan
mengeluarkan biaya untuk keperluan pelatihan kedalam kebijakan perusahaan. Selain itu,
pada seluruh karyawan agar dapat perusahaan juga butuh untuk bertukar pikiran
mengoperasikan sistem yang baru. Adanya dengan pihak luar agar perusahaan mengetahui
website yang dapat dikolaborasikan dengan e- kemampuan kerja dari pihak luar perusahaan.
SCM, membuat segala jenis transaksi melalui Evaluasi untuk ritel yang menjalin
website dapat secara otomatis tercatat. Hal ini kerjasama dengan perusahaan perlu
akan memudahkan perusahaan dalam dilaksanakan juga. Tujuannya, agar perusahaan
pencatatan untuk keperluan laporan keuangan dan ritel dapat saling memberi pengetahuan
dan pemeriksaan persediaan gudang. tentang kekurangan dan apa yang perlu
ditingkatkan dalam menjalin hubungan
 Konteks Organisasi kerjasama.
Kemudian untuk konteks organisasi, PT  Konteks lingkungan.
Rofaca termasuk perusahaan dengan skala Lingkungan disini mencakup rekan kerja
besar karena memiliki kantor pusat di Jakarta dan juga kompetitornya. PT Rofaca selalu
dan kantor cabang di Surabaya. Perusahaan berusaha menjalin hubungan yang baik dengan
dengan skala besar tentunya perlu mendapatkan rekan kerja yang sedang terjalin. Pihak
bantuan teknologi e-SCM yang baik, perusahaan selalu memberikan kabar terbaru
mengingat letak kedua kantor yang berjauhan kepada mereka mengenai perkembangan
karena berbeda kota. Penerapan teknologi baru produk. Usaha lainnya adalah dengan
ditujukan agar perusahaan mampu dengan baik mengapresiasi rekan kerja yang telah mencapai
mengelola operasi, sumber daya yang mereka target penjualan. Hal ini dilakukan, agar mereka
miliki tanpa terhambat seberapa besarnya merasa dihargai lebih dari rekan kerja biasa.
perusahaan tersebut. Penerapan teknologi e- Namun, rekan kerja tidak terlalu berperan besar
SCM tidak akan terbatas seiring dengan dalam pengambilan keputusan perusahaan
kekuatan finansial dan sumber daya yang baik untuk menerapkan e-SCM. Hal ini dikarenakan
dari perusahaan besar (Lin, 2014). perusahaan memiliki tujuan dan fokus
Perusahaan besar bisa terbentuk karena tersendiri, yang tidak dapat disamakan dengan
memiliki jajaran manajemen yang terampil tujuan rekan kerja (Lin, 2014).
dalam mengelola perusahaan. Ketika akan Berdasarkan temuan data di atas, peneliti
menerapkan sistem baru ke perusahaan, menganjurkan PT Rofaca tidak perlu terlalu
dukungan dari jajaran manajemen puncak terpengaruh terhadap keputusan rekan kerja
menjadi hal penting. Hal ini dikarenakan dalam membangun sistem e-SCM, tetapi
dengan adanya perilaku positif tersebut, nantinya juga perlu menyesuaikan sistem
karyawan menjadi ikut yakin dengan keputusan dengan kemampuan rekan kerja. Peneliti
yang diambil oleh jajaran manajemen puncak. memperoleh data bahwa PT Rofaca telah
Dukungan tersebut dapat berupa kegiatan melakukan riset pasar. Namun, ada baiknya jika
persiapan, pemberitahuan, pelatihan yang riset ini tidak hanya dilakukan ketika pergantian
dirancang perusahaan agar semua karyawan produk saja atau ketika ada produk yang baru.
nantinya mampu mengoperasikan sistem e- Riset pasar akan lebih terasa manfaatnya ketika
SCM yang baru dengan baik. pelatihan yang dilakukan secara berkala. Misalnya, enam
diberikan bertujuan agar seluruh karyawan bulan sekali atau jika memungkinkan sebulan
mampu memahami sistem baru dan mampu sekali. Semua tergantung lagi kepada tenaga
mengoperasikan sistem tersebut sesuai kerja yang ada di perusahaan. Hal ini ditujukan
kebutuhan perusahaan. agar perusahaan mampu menyesuaikan diri
Berdasarkan pernyataan Lin (2014), dengan keadaan pasar yang ada. Niscaya, riset
sifat teknologi e-SCM mudah berubah. Maka pasar yang dilakukan secara berkala ini dapat
perusahaan perlu menyiapkan juga kegiatan membantu PT Rofaca berkembang semakin
pembelajaran untuk teknologi terbaru. Kegiatan baik dan melebarkan sayapnya lebih luas lagi.
untuk saling bertukar pikiran antar karyawan Sehingga, jika kelak berganti produk lagi,
juga perlu ditingkatkan agar perusahaan juga perusahaan tidak perlu lagi untuk memulai
AGORA Vol 5 no 3 (2017)

segalanya dari nol. Perusahaan dapat belajar hanya digunakan sejauh untuk pencatatan
dari keselahan dan kelemahan pada produk barang namun tidak terintegrasi dengan
sebelumnya. Kemudian memulai memasarkan keadaan di gudang karena belum ada sistem
produk baru dengan cara yang lebih tepat dan yang terintegrasi. Perusahaan perlu untuk
bijaksana. mempersiapkan biaya yang keluarkan untuk
Selain itu, perusahaan juga sudah rutin instalasi sistem dan juga biaya pelatihan
dalam mengikuti kegiatan untuk pameran dog karyawan dalam pengenalan sistem baru ini.
show maupun cat show. Hal ini dilakukan untuk Sedangkan melihat dari konteks organisasi,
mengamati perilaku kompetitor yang kemudian perusahaan harus mempertimbangkan
bisa menjadi bahan evaluasi perushaan. kemampuan karyawan dalam menerima sistem
Keuntungan lainnya, perusahaan dapat memilik baru tersebut. Dukungan dari manajemen juga
banyak relasi baru yang kedepannya berperan penting. Sistem manajemen harus
memungkinkan menjadi ritel. Kemudian, ditingkatkan agar karyawan menjadi yakin
perusahaan dapat membenahi apa saja yang bahwa dengan adanya sistem baru ini,
masih kurang dan terus mengembangkan yang perusahaan akan menjadi lebih baik lagi.
sudah baik. Terakhir, dari konteks lingkungan. Bagaimana
Kompetisi yang tercipta menyebabkan perusahaan memperlakukan para rekan kerja,
kondisi pasar yang dinamis dan sangat cepat akan mempengaruhi relasi mereka. Iklim
berubah (Lin , 2014). Disini peran e-SCM akan kompetisi yang dinamis membuat perusahaan
membantu PT Rofaca untuk mengatasi iklim selalu mempersiapkan diri, terhadap kondisi
kompetisi yang tidak menentu karena sistem ini yang ada. Usaha yang dilakukan oleh
membantu perusahaan untuk mengetahui perusahaan ini adalah dengan melakukan
informasi dengan cepat dan dapat segera pengamatan pasar dan memperhatikan perilaku
memberitahukan informasi terbaru kepada kompetitor.
internal perusahaan maupun rekan kerja untuk
memberi kepastian. Saran yang dapat diberikan, antara lain :
Kompetisi yang berlangsung antar 1. Mencari investor untuk biaya penerapan
perusahaan sebenarnya juga dapat memacu sistem e-SCM dan biaya pelatihan karyawan
motivasi perusahaan untuk berkembang (Lin, untuk belajar sistem baru
2014). PT Rofaca perlu memikirkan langkah 2. Adanya website ini dapat dikolaborasikan
strategis yang tepat untuk menerapkan e-SCM dengan e-SCM nantinya, sehingga segala jenis
ini, agar perusahaan mampu bertahan di dalam transaksi melalui website akan secara otomatis
kompetisi yang ketat. E-SCM dapat menjadi tercatat.
jalan keluar bagi PT Rofaca dalam 3. Meningkatkan jumlah tenaga kerja yang
mengembangkan produk yang sudah ada, profesional dalam bidang SCM agar dapat
sehingga tidak perlu lagi untuk mengganti- memberikan kontribusi kepada perusahaan
ganti produk yang mereka pasarkan. Namun, mengenai penerapan e-SCM.
jikalau memang dilakukan pergantian kelak,
produk yang ditangani akan dapat bertahan DAFTAR PUSTAKA
lama dipasaran bahkan menjadi salah satu
produk yang berhasil dengan teknologi baru, e- Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu
SCM. Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Barutçu, S. dan Tunca, M.Z., (2012). The
IV. KESIMPULAN DAN SARAN Impacts of E-SCM on the E-Tailing
Peneliti dapat menarik kesimpulan Industry: An Analysis from Porter's Five
bahwa, penerapan electronic supply chain Force Perspectives. Procedia-Social and
management pada PT Rofaca Karalmasih Behavioral Sciences, 58, pp.1047-1056.
Abadi sudah ada beberapa fasilitas yang Chopra, Sunil dan Meindl, Peter. (2004).
diterapkan namun belum diberdayakan dengan Supply Chain Management : Strategy,
maksimal. Fasilitas teknologi yang ada Planning, and Operations. Second Edition.
digunakan hanya sejauh untuk komunikasi Prentice Hall Inc., Upper Saddle River,
dengan supplier dan retail. Aplikasi MYOB New Jersey.
AGORA Vol 5 no 3 (2017)

Dholakia, R. R., & Kshetri, N. (2004). Factors Informasi. Sinergi: Kajian Bisnis dan
impacting the adoption of the Internet Manajemen, 6(1).
among SMEs. Small Business Economics, Prakoso, M.A. (2007). E-Supply Chain
23(4), 311-322. Management dan Implementasinya (Studi
Giménez, C. dan Lourenço, H.R., (2008). e- Kasus PT Carrefour Indonesia). Bandung.
SCM: internet's impact on supply chain Institut Teknologi Bandung.
processes. The International Journal of Pulevska-Ivanovska, L. dan Kaleshovska, N.,
Logistics Management, 19(3), pp.309-343. (2013). Implementation of e-Supply Chain
Gunasekaran, A. dan Ngai, E.W., (2004). Management. TEM Journal. Rao
Information systems in supply chain Tummala, V. M., Phillips, C. L., dan
integration and management. European Johnson, M. (2006). Assessing supply chain
Journal of Operational Research, 159(2), management success factors: a case study.
pp.269-295. Supply Chain Management: An
Hua, H. dan Cong, P., (2011). Analysis of E- International Journal, 11(2), 179-192.
SCM. Communication Systems and Rickyanto, I. (2004). Pemrograman Database
Information Technology, pp.867-874. Java dengan JDBC. Penerbit Andi
Hwang, B.N. dan Lu, T.P., (2013). Key success Yogyakarta. Sugiyono. (2012). Metode
factor analysis for e-SCM project penelitian bisnis. Bandung: Alfabeta.
implementation and a case study in Sugiyono (2012). Metode penelitian
semiconductor manufacturers. pendidikan pendekatan kuantitatif,
International Journal of Physical kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Distribution & Logistics Management, Suhartanto, M. (2017). pembuatan website
43(8), pp.657-683. sekolah menengah pertama negeri 3
Indrajit, E.R., dan Djokopranoto, Richardus. delanggu dengan menggunakan php dan
(2003). Konsep Manajemen Supply Chain. mysql. Speed-Sentra Penelitian
PT. Grasindo, Jakarta Engineering dan Edukasi, 4(1).
Indrianto, N. dan Supomo, B., (2002). Turban, et al. (2004). Electronic Commerce : A
Metodologi Penelitian Untuk Akuntansi & Managerial Perspective. Prentice Hall.
Manajemen. BPFE, Yogjakarta. New Jersey.
Kalakota, R., dan Robinson., M., (2001)., E- Walker, H., dan Jones, N. (2012). Sustainable
business 2.0: roadmap for success. MA: supply chain management across the UK
Addison-Wesley. private sector. Supply Chain Management:
Lee, S., dan Kim, K. J. (2007). Factors affecting An International Journal, 17(1), 15-28.
the implementation success of
Internetbased information systems.
Computers in human behavior, 23(4),
1853-1880.
Liu, H., Ke, W., Wei, K. K., Gu, J., & Chen, H.
(2010). The role of institutional pressures
and organizational culture in the firm's
intention to adopt internet-enabled supply
chain management systems. Journal of
Operations Management, 28(5), 372-384.
Low, C., Chen, Y., & Wu, M. (2011).
Understanding the determinants of cloud
computing adoption. Industrial
management & data systems, 111(7),
1006-1023.
Nustini, Y. (2003). Analisis Dupont untuk
Mengukur Competitive Advantage
Perusahaan Pengaplikasi Teknologi

Anda mungkin juga menyukai