Universitas Gunadarma
1. Ulasan mengenai Rantai Pasok!
Rantai Pasok (Supply Chain) adalah jaringan produsen, agen, distributor dan pengecer
yang memproduksi dan menyediakan barang jadi atau jasa kepada konsumen.
Menurut Simchi-Levi et. al (2000), Supply Chain (SC) adalah suatu jaringan dari
organisasi-organisasi independen dan saling terhubung yang bekerjasama secara kooperatif
dan saling menguntungkan dalam mengontrol, mengatur dan memperbaiki aliran material dan
informasi dari pemasok sampai pemakai. Sedangkan Supply Chain Management (SCM)
merupakan sekumpulan metode dan pendekatan guna meningkatkan integritas dan efisiensi
antara pemasok, manufaktur, gudang dan toko sehingga barang dagangan dapat diproduksi
dan didistribusikan dengan akurat baik dari sisi jumlah, lokasi maupun waktunya
Dalam definisi operasional, pengertian rantai pasok terdapat tiga aspek yang perlu
diperhatikan yaitu berikut ini.
1. Manajemen Rantai Pasok adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk mencapai
pengintegrasian yang efisien dari supplier, manufacturer, distributor, retailer, dan
customer.
2. Manajemen Rantai Pasok mempunyai dampak terhadap pengendalian biaya.
3. Manajemen Rantai Pasok mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kualitas
pelayanan perusahaan kepada pelanggan.
Untuk mengelola aliran barang dan jasa dalam rantai pasok, pertama-tama yang harus
diketahui adalah gambaran sesungguhnya dan lengkap mengenai seluruh mata rantai yang
ada, mulai dari yang pertama sampai yang terakhir. Misalnya, rantai pasok dari pabrik kertas
adalah dimulai dari hutan kayu sebagai penghasil bahan baku, bahan penolong, peralatan, dan
pemasok lain yang terlibat. Di samping itu, perlu juga diketahui berbagai sifat pergerakan
rantai pasok untuk berbagai persediaan.
Maksud dari persediaan adalah beberapa jenis barang yang disimpan di gudang yang
mempunyai sifat pergerakan yang agak berbeda satu sama lain sehingga panjang-pendeknya
rantai pasok juga berbeda tergantung dari metode pemenuhan bahan baku maupun metode
inventory yang dipilih oleh pelaku bisnisnya. Terdapat beberapa jenis persediaan, yaitu
sebagai berikut.
1. Bahan baku (raw materials).
2. Barang setengah jadi (work in process product).
3. Barang komoditas (commodity).
4. Barang proyek.
Perusahaan harus memutuskan suatu strategi rantai pasokan dalam rangka memperoleh
barang dan jasa dari luar. Salah satu strategi adalah pendekatan bernegosiasi dengan banyak
pemasok dan mengadu satu pemasok dengan pemasok lain. Strategi kedua adalah
mengembangkan hubungan “kemitraan” jangka panjang dengan sedikit pemasok untuk
memuaskan pelanggan. Strategi ketiga adalah integrasi vertikal, di mana perusahaan dapat
memutuskan untuk menggunakan integrasi balik secara vertikal dengan benar-benar membeli
pasokan tersebut. Variasi keempat adalah kombinasi sedikit pemasok dengan integrasi
vertikal yang dikenal sebagai keiretsu (pemasok menjadi bagian dari kesatua perusahaan).
Strategi kelima atau terakhir adalah mengembangkan perusahaan maya yang menggunakan
para pemasok sesuai dengan kebutuhan.
Banyak Pemasok
Sedikit Pemasok
Sebuah strategi yang memiliki sedikit pemasok mengimplikasikan bahwa alih-alih mencari
atribut jangka pendek, seperti biaya rendah, pembeli lebih ingin menjalin hubungan jangka
panjang dengan beberapa pemasok yang setia. Para pemasok jangka panjang mulai lebih
dapat memahami tujuan umum dari perusahaan pembeli dan pelanggan. Sedikit pemasok,
yang masing-masing memiliki komitmen terhadap pembeli lebih ingin berpartisipasi dalam
sistem JIT serta menyediakan inovasi desain dan keahlian teknologi. Secara agresif, banyak
perusahaan mulai menyertakan pemasok ke dalam sistem persediaan mereka.
Integrasi Vertikal
Integrasi vertikal berarti mengembangkan kemampuan untuk memproduksi barang atau jasa
yang sebelumnya dibeli atau membeli perusahaan pemasok atau distributor. Integrasi mundur
menyarankan perusahaan untuk membeli pemasoknya. Pada sisi lain, integrasi maju
menyarankan produsen komponen untuk membuat produk jadi. Bagi perusahaan yang
memiliki modal, bakat manajerial, dan permintaan yang diperlukan, integrasi vertikal
mungkin dapat memberikan peluang yang memberikan peluang yang berarti untuk
mengurangi biaya, kualitas yang terpercaya, dan pengiriman tepat waktu. Keuntungan lain,
berupa pengurangan persediaan dan penjadwalan, dapat diperoleh perusahaan yang secara
efektif mengelola integrasi vertikal atau hubungan yang dekat dan saling menguntungkan
dengan para pemasok.
Jaringan Keiretsu
Banyak perusahaan manufaktur besar Jepang telah menemukan titik tengah antara pembelian
dari pemasok yang berjumlah sedikit dengan integrasi vertikal. Anggota keiretsu dipastikan
memiliki hubungan jangka panjang sehingga diharapkan dapat berperan sebagai mitra yang
memberikan keahlian teknis dan kestabilan mutu produksi untuk manufaktur tersebut.
Anggota keiretsu dapat memiliki pemasok di bawahnya, serta menjadikan pemasok tingkat
kedua atau bahkan ketiga sebagai bagian dari koalisi.
Perusahaan Maya
Seperti yang kita ketahui sebelumnya, keterbatasan dari integral vertikal sangatlah banyak.
Masyarakat teknologi terus menuntut spesialisasi lebih lanjut yang nantinya dapat membuat
integrasi vertikal menjadi semakin rumit. Lebih dari itu, sebuah perusahaan yang memiliki
semua divisi atau departemen mungkin menjadi terlalu birokratis untuk menjadi perusahaan
kelas dunia. Maka dari itu diperlukan pemasok yang fleksibel. Perusahaan maya
mengandalkan berbagai jenis hubungan pemasok untuk menyediakan jasa atau permintaan
yang diinginkan. Perusahaan maya memiliki batasan organisasi yang selalu berubah dan
bergerak, seta menjadikan mereka dapat menciptakan sebuah perusahaan unik untuk
memenuhi permintaan pasar yang berubah-ubah.
Strategi atau Desain Dalam Rantai Suplai (Supply Chain)
Definisi : Kumpulan kegiatan dan aksi strategis di sepanjang supply chain yang menciptakan
rekonsiliasi antara apa yang dibutuhkan pelanggan akhir dengan kemampuan sumber daya
yang ada pada supply chain tersebut.
Secara sederhana dapat diartikan bahwa strategi atau desain dalam rantai suplai digunakan
untuk menentukan struktur rantai suplai dan proses yang akan dilakukan pada setiap stage/
tahapan dalam rantai suplai.
Tujuan strategis dari rantai pasok bersifat jangka panjang dan digunakan untuk bertahan
dalam persaingan pasar. Konteks ukuran yang digunakan dalam memenangkan pasar
berkaitan dengan pemenuhan produk atau barang dengan harga murah, berkualitas, mudah
didapat dan bervariasi.
Untuk memenuhi kebutuhan pasar sesuai konteks yang diinginkan oleh konsumen tersebut
maka setiap rantai pasok harus memiliki kemampuan dalam pengoperasian yang efisien,
menciptakan kualitas, cepat, fleksibel dan inovatif. Sehingga keputusan strategis tekait hal
tersebut diantaranya adalah penentuan kapasitas fasilitas, penentuan sistem informasi,
penentuan produk yang akan dibuat dan disimpan, penentuan lokasi dan model transportasi
dan lain-lain.
Strategic fit diartikan bahwa kompetitif dan strategi rantai nilai memiliki sasaran yang sama.
Ini berarti adanya konsistensi antara prioritas pelanggan yang diharapkan mampu dipenuhi
oleh strategi kompetitif dan kemampuan rantai nilai yang dapat dibangun dengan strategi
rantai pasokan. Strategic fit dicapai dengan tiga tahap, yaitu
http://kamusbisnis.com/arti/rantai-pasok/
http://aisgyfterdotcom.wordpress.com/manajemen-rantai-pemasok-supply-chain-
management/
http://mediabelajarkoe.files.wordpress.com/2008/09/it-in-scm-by-didiek-_v-indonesia_.pdf
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=109974&val=545
http://marieffauzi.wordpress.com/2013/10/03/5-manajemen-rantai-pasokan-supply-chain-
management/