ABSTRAK
Di sektor pertanian, para petani bawang merah demikian konsistennya
melakukan usaha tani, meski pada saaat panen raya, harga jual produknya sangat
rendah, profit margin yang tidak jelas, kalau tidak dapat dikatakan merugi, namun
praktek yang sama akan selalu dilakukan kembali pada musim tanam berikutnya,
dengan harapan-harapan baru. Sering terdengar, meski proses produksinya terganggu
akibat harga dan kelangkaan pupuk yang selalu terjadi di musim tanam, namun para
petani rela membelinya dengan harga baru, dengan harapan harga jual produknya
memadai. Namun yang sering dialami adalah harapan harga jual produk tidak pernah
terealisasi, sementara utang untuk pembelian pupuknya yang lebih mahal, sulit untuk
dipenuhi pembayarannya. Dari fenomena tersebut di atas, dapat dikenali adanya proses
produksi dan pemasaran produk yang tidak match. Kajian dalam penelitian ini bertujuan
untuk mengembangkan suatu model sistem dinamis yang dapat menganalisis perilaku
supply dan demand komoditas bawang merah nasional.
Kata kunci: bawang merah, analisa perilaku, supply, demand, model sistem dinamis
ABSTRACT
In agricultural sector, shallots farmers consistently improve the shallots culture,
eventhough during its over productions, shallots prices in the market going down,
causing uncertain profit margin or loss of profit of the farmers, yet similar practices are
always undertaken in the next planting season, with a hope of better condition.
Frequently happened, eventhough shallots production processes were ruined by the high
prices or the scarcity of the urea or TSP in the planting season, shallot farmers never
care about the new higher prices of the urea or TSP, hoping that the future selling prices
of shallots getting better. What mostly happening is, no better selling prices of shallots
occur, while borrowed money from the bank or other financial insitution for higher
production costs becoming difficult to be paid back by the farmers. From the above
phenommena, i.e the production processes and the market of the shallots products far
from matching. The purpose of the study is developing a dynamic system model that
could analyze the behavior of the supply and demand of the national shallots
commodity.
1
Behavior Analysis of Supply Demand of National Shallots Commodity using System Dynamics Model
Approach
ISBN : 979-99735-0-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bawang merah atau Allium ascolanium L termasuk kategori produk pertanian
tanaman pangan hortikultura sayur-sayuran yang selalu mengalami fluktuasi harga yang
relatif tinggi. Pada saat level harga rendah (Rp 500 per kg bawang basah di tingkat
petani) setiap kali terjadi bilamana jumlah produksi pada saat panen besar/raya
(penawaran atau supply) jauh melebihi kemampuan penyerapan di pasar (permintaan
atau demand).
Sedangkan pada saat level harga tinggi selalu terjadi pada kondisi dimana
penawaran (supply) lebih rendah dibandingkan dengan besarnya permintaan. Harga
bawang merah di pasaran eceran pernah mencapai tingkat harga sampai Rp 80.000 per
kg bawang merah kering. Ironisnya, harga bawang merah produksi luar negeri, seperti
misalnya Taiwan dan Filipina, masih lebih rendah dibandingkan dalam negeri. Hal ini
akan memicu peningkatan impor bawang merah untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri pada periode tertentu. Penurunan kurs mata uang Rupiah terhadap Dollar
Amerika seperti akhir-akhir ini membuat harga impor barang primer, termasuk bawang,
cukup tinggi di pasar eceran dalam negeri.
Pada dasarnya bidang pertanian (agribisnis dan agroindustri) merupakan suatu
kegiatan yang kompleks karena melibatkan berbagai stakeholder dengan berbagai
kepentingan yang mungkin berbeda, bahkan mungkin bisa saling berlawanan yang
mengarah pada konflik kepentingan, dan dinamis karena melibatkan masyarakat yang
secara demografis akan berubah seiring dengan perubahan waktu (merupakan fungsi
dari waktu). Oleh karena itu, untuk menganalisa perilaku supply–demand komoditas
bawang merah nasional digunakan pendekatan simulasi model sistem dinamis.
Pendekatan model sistem dinamis ini dapat dilakukan karena mengingat bahwa
masalah-masalah yang berkaitan dengan sistem pertanian, khususnya komoditas
hortikultura sayur-sayuran seperti bawang merah, memiliki karakteristik, yaitu : (1)
bersifat dinamis menurut fungsi waktu, (2) hubungan antara faktor-faktor yang
mempengaruhinya bersifat terkait, dan (3) perilaku sistem yang terjadi sulit diramalkan.
Teknik ini menjadi semakin menarik untuk dikaji dan dikembangkan, karena adanya
perkiraan kondisi masa depan suatu sistem. Model sistem dinamis akan dapat
menyederhanakan masalah-masalah yang rumit, dan mendeteksi umpan balik dari
sistem, sehingga pola dan perilaku sistem secara keseluruhan dapat diketahui.
Perumusan Masalah
1. Bagaimana sebenarnya perilaku supply (penawaran) dan demand (permintaan)
terhadap market price (harga di pasar) komoditas bawang merah nasional.
2. Bagaimana merancang dan membuat model sistem dinamis yang signifikan untuk
mengetahui perilaku supply dan demand komoditas bawang merah nasional.
3. Bagaimana menentukan korelasi variabel-variabel terkait ke dalam bentuk
persamaan matematis untuk digunakan dalam model yang akan dirancang.
Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian Tesis ini adalah merancang dan
membuat model sistem dinamis yang dapat menganalisis perilaku supply dan demand
komoditas bawang merah nasional
ISBN : 979-99735-0-3
A-9-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
Manfaat Penelitian
1. Adanya produksi komoditas bawang merah yang sesuai dengan kebutuhan
konsumen.
2. Membangun keberdayaan petani sebagai pelaku usaha tani yang sesungguhnya, dan
berperan sangat penting dalam dunia perekonomian daerah Jawa Timur.
3. Dapat dijadikan sebagai bahan rujukan dalam pengambilan kebijakan yang
berkaitan dengan pembangunan di wilayah Jawa Timur.
4. Dapat dijadikan sebagai acuan bagi praktisi agribisnis dan pemerintah daerah untuk
mengembangkan kemitraan dengan prinsip saling menguntungkan.
TINJAUAN PUSTAKA
Teori Sistem
Sistem sering didefinisikan sebagai suatu kesatuan dari berbagai komponen atau
bagian yang saling berinteraksi membentuk suatu fungsi atau tujuan tertentu. Teori
sistem berkembang lebih jauh lagi menjadi dua bidang ilmu manajemen utama, berpikir
sistemik (system thinking) dan sistem dinamis (system dynamics). Berpikir sistemik
merupakan cara pandang baru terhadap suatu kejadian yang menekankan keseluruhan
rangkaian bagian secara terpadu.
Sistem dinamis sangat erat hubungannya dengan berpikir sistemik. Sistem dinamis
didisain untuk memberi para manajer suatu alat bantu dalam memahami sistem
kompleks yang mereka hadapi. Metodologinya adalah menggunakan simulasi komputer
untuk menghubungkan struktur sistem dengan perilaku sistem terhadap waktu. Dengan
cara ini, sistem dinamis mampu menterjemahkan pemahaman yang diperoleh dari
berpikir sistemik ke dalam model simulasi komputer. Sistem dinamis mampu
menciptakan suatu learning environment – suatu laboratorium yang berperan seperti
miniatur dari sistem.
ISBN : 979-99735-0-3
A-9-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
(store supply room)? Produsen akan menurunkan harga dan atau mengurangi produksi
untuk mengembalikan persediaan pada level yang diinginkan.
Pendekatan Sistem Dinamis terhadap Supply dan Demand
Teori ekonomi klasik menunjukkan suatu model supply–demand yang
menjelaskan keseimbangan pasar produk tunggal. Para ekonomis mempertahankan
pandangan bahwa harga (price) menentukan supply dan demand. Keseimbangan
ekonomi hanya mendefinisikan interseksi kurva supply-demand, tetapi tidak bagaimana
interseksi tersebut tercapai. Di lain pihak, sistem dinamis yakin bahwa ketersediaan
produk dibandingkan tingkat produksi, mempengaruhi market price (harga pasar) dan
demand. Ini berarti inventory (atau backlog) dari suatu produk penting dalam
menentukan harga dan demand.
ISBN : 979-99735-0-3
A-9-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
ISBN : 979-99735-0-3
A-9-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
ISBN : 979-99735-0-3
A-9-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
Saran
Untuk pengembangan penelitian di masa mendatang, berikut ini saran-saran
yang perlu dipertimbangkan:
1. Penambahan beberapa variabel-variabel yang lebih relevan hubungannya dengan
permintaan (demand), misalnya pendapatan per kapita rumah tangga, atau
kebutuhan industri.
ISBN : 979-99735-0-3
A-9-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
DAFTAR PUSTAKA
Aminullah, Erman (2004). Berpikir Sistemik untuk Pembuatan Kebijakan Publik, Bisnis
dan Ekonomi. Penerbit PPM, Jakarta. Halaman 1 – 58.
Low, Gilbert W. (1974). Supply and Demand in a Single-Product Market. Exercise
Prepared for the Economics Workshop of the System Dynamics Conference at
Dartmouth College, Summer 1974, System Dynamics Group, MIT, USA
http://sysdyn.clexchange.org.
Powersim AS (2003). Powersim Studio 2003 User’s Guide, Powersim Software AS,
Norway.
Sterman, John D. (2004). Business Dynamics: Systems Thinking and Modelling for a
Complex World. International Edition, McGraw-Hill, Singapore.
Whelan, Joseph and Msefer, Kamil (1994). Economic Supply and Demand. Road Maps:
A Guide to Learning System Dynamics, MIT System Dynamics in Education
Project, http://sysdyn.clexchange.org.
ISBN : 979-99735-0-3
A-9-8