Anda di halaman 1dari 6

AGORA Vol. 5. No.

3, 2017

ANALISIS SUPPLY CHAIN PADA PT. CAHAYA INDO PERSADA

Fendy Christyono
Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: fendychristyono@yahoo.com

Abstrak² Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemudian yang melahirkan supply chain management
strategi supply chain pada PT Cahaya Indo Persada yang (Pujawan, 2010).
berada di daerah Dumar Industri Margomulyo, dilihat Supply Chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang
dari setiap elemen dalam supply chain driver untuk secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan
mencapai tingkat responsif dan efisiensi yang optimal dari menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir.
masing-masing elemen. Terdapat enam elemen yaitu: Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya termasuk supplier,
fasilitas, inventory, tranportasi, informasi, sourcing, dan pabrik, distributor, toko atau ritel, serta perusahaan-perusahaan
harga. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian pendukung seperti perusahaan jasa logistik (Chopra dan
ini adalah kualitatif deskriptif. Metode yang digunakan Meindl, 2007)
dalam pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dan Salah satu strategi pada supply chain adalah strategi
dokumentasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan responsif dan strategi efisien. Dalam menciptakan strategi
purposive sample. Uji validitas data menggunakan metode responsif, dapat dilakukan perusahaan dengan melakukan riset
triangulasi sumber. pasar dengan lebih baik, sehingga bisa menangkap apa yang
Hasil penelitian ini menunjukkan kondisi dari masing- diinginkan oleh pasar dan cepat merespon keinginan pasar.
masing elemen supply chain drivers pada PT. Cahaya Indo Strategi responsif adalah strategi yang berisi kemampuan
Persada, dimana untuk elemen fasilitas dan inventory supply chain dalam menanggapi dan mengatasi permintaan
cenderung mengarah strategi responsif, sementara elemen dalam jumlah yang besar, memenuhi kebutuhan konsumen
transportasi cenderung ke strategi efisien. Elemen dalam waktu dekat, menangani variasi produk yang banyak,
informasi dan harga kurang responsif dan efisien, memberikan pelayanan yang tinggi kepada konsumen,
sementara untuk sourcing sudah responsif dan efisien menangani ketidakpastian permintaan. Semakin tinggi
kemampuan supply chain melakukan setiap hal tersebut akan
Kata Kunci² Supply chain, supply chain driver, strategi semakin responsif sebuah perusahaan, namun biaya yang
responsif dan efisien,. dikeluarkan oleh perusahaan juga akan semakin besar (Chopra
dan Meindl, 2007).
I. PENDAHULUAN Strategi efisien merupakan kemampuan perusahaan dalam
mengatur biaya perusahaan, menghilangkan biaya yang tidak
Perkembangan dalam dunia bisnis pada saat ini semakin perlu namun tetap menjaga agar perusahaan tetap efektif dalam
pesat. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan memberikan pelayanan terhadap pelanggan. Strategi efisien
bermunculan dan menyediakan produk atau jasa yang sama. menekankan pada upaya dalam memenuhi permintaan
Seringkali, konsumen harus semakin bijak dan kritis dalam pelanggan dengan cara meminimumkan total biaya yang
memilih produk atau jasa yang digunakan agar didapatkan diperlukan (Chopra dan Meindl, 2007).
hasil yang maksimal. Kondisi ini akan membuat persaingan Agar dapat mencapai strategi responsif dan efisien pada
menjadi semakin ketat, sehingga setiap perusahaan harus mulai supply chain, supply chain memiliki alat penggerak yang
berlomba-lomba memberikan pelayanan yang terbaik agar berpengaruh terhadap performa supply chain. Alat penggerak
dapat memuaskan pelanggannya. dalam supply chain dikenal dengan supply chain drivers.
Perusahaan manufaktur pun mulai sadar bahwa untuk Supply chain drivers dibagi menjadi 2 fungsi, pertama logistic
menyediakan produk yang murah, berkualitas, dan pelayanan function yang mencakup: fasilitas, inventory, dan transportasi.
yang terbaik itu memerlukan peran serta semua pihak yang Yang kedua adalah cross functional yang mencakup informasi,
berhubungan dengan proses produksi suatu perusahaan. Aspek sourcing,dan harga (Chopra dan Meindl, 2007).
tersebut dapat berjalan dengan baik dengan membutuhkan Perusahaan yang akan digunakan dalam penelitian ini
peran serta semua pihak mulai dari supplier yang mengelola adalah PT Cahaya Indo Persada. PT Cahaya Indo Persada
bahan baku dari alam menjadi komponen pabrik, pabrik yang adalah salah satu perusahaan manufaktur penghasil peralatan
mengubah komponen dan bahan baku menjadi produk jadi, makanan dengan produk utama sendok dan garpu. Produk
perusahaan transportasi yang mengirimkan bahan baku dari yang dihasilkan oleh PT. Cahaya Indo Persada adalah
supplier, dan jaringan distribusi yang menyampaikan produk peralatan makanan. PT. Cahaya Indo Persada ini memiliki
ke konsumen. Kesadaran akan pentingnya semua pihak inilah
AGORA Vol. 5. No. 3, 2017

pembeli yaitu distributor, minimarket, supermarket, dan (Sugiyono, 2012). Informan dalam penelitian ini adalah
hypermarket. direktur utama, kepala produksi, kepala operasional, supplier,
Untuk mempertahankan dan memenuhi keinginan dari dan pelanggan
pelanggannya, diperlukan kerja sama dan menjalin hubungan Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-
yang baik. Hal ini tentu saja akan menjadi kerugian apabila kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti
salah satu pihak mengalami masalah. PT. Cahaya Indo Persada dokumen dan lain-lain (Moleong, 2014). Sumber data yang
terkadang memiliki masalah dalam hal kerusakan barang digunakan adalah kata-kata, sumber tertulis, dan foto. Teknik
pesanan pelanggan pada saat pengiriman dengan menggunakan dalam pengumpulan data menggunakan teknik wawancara,
ekspedisi, kurangnya kendaraan pengiriman, dan observasi, dan dokumentasi (Moleong, 2014).
keterlambatan pembayaran dari pihak pembeli yang Metode yang digunakan untuk uji validitas data penelitian
menggunakan sistem kredit dalam pembayarannya. Masalah adalah dengan menggunakan metode triangulasi. Menurut
ini tidak boleh diabaikan karena dapat berdampak pada Sugiyono (2012) terdapat tiga macam triangulasi yaitu:
berkurangnya keuntungan yang diperoleh perusahaan. triangulasi sumber data, triangulasi teknik pengumpulan data,
Melihat pentingnya supply chain dan strategi apa yang dapat triangulasi waktu. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
membantu perusahaan untuk mencapai keuntungan yang teknik triangulasi sumber, yaitu dengan menguji kredibilitas
maksimal pada PT. Cahaya Indo Persada dan memperbaiki data yang dilakukan dengan cara memeriksa data yang telah
permasalahan yang ada dalam perusahaan. Kondisi dan diperoleh melalui beberapa sumber, kemudian dideskripsikan
permasalahan yang ada di PT. Cahaya Indo Persada ini serta dicari mana pandangan yang sama, dan mana pandangan
dipandang layak untuk diangkat sebagai topik penelitian. yang berbeda.
Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian
II. METODE PENELITIAN ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kesimpulan atau verifikasi (Sugiyono 2012).
adalah penelitian kualitatif deskriptif. Metode kualitatif
merupakan penelitian yang dilakukan pada objek yang III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
alamiah. Objek yang alamiah adalah objek yang berkembang Fasilitas
apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran Penentuan fasilitas mempunyai dampak yang besar dalam
peneliti tidak mempengaruhi pergerakan pada objek tersebut. tingkat responsifitas dan efisien dalam supply chain. Semakin
Instrumen yang digunakan adalah manusia atau human baik fasilitas suatu perusahaan, maka akan mengurangi biaya
instrument, yaitu peneliti itu sendiri. Untuk dapat menjadi transportasi yang akan dikeluarkan oleh perusahaan dalam
instrumen, maka peneliti harus memiliki bekal teori dan bekal melakukan pengiriman kepada pelanggannya (Chopra &
wawasan yang luas, sehingga mampu bertanya, menganalisis, Meindl, 2007).
memotret, dan mengkontruksi situasi sosial yang diteliti PT. Cahaya Indo Persada memiliki tiga gudang. Gudang-
menjadi lebih jelas dan bermakna. gudang itu terdiri dari gudang bahan baku, gudang bahan
Karakteristik dari metode penelitian kualitatif ini adalah pendukung, dan gudang barang jadi. Semua lokasi gudang-
deskriptif, data yang dikumpulkan berupa kata-kata dan gudang tersebut menjadi satu dengan pabrik PT. Cahaya Indo
gambar. Data tersebut mungkin berasal dari naskah Persada. Sehingga dapat dikatakan bahwa untuk indikator
wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, dokumen location mengarah pada strategi efisien.
pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya. Untuk perlengkapan dalam gudang, PT. Cahaya Indo
Penelitian deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti Persada sudah menggunakan peralatan yang canggih dan dapat
sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi,dan suatu mempercepat operasional perusahaan seperti forklift dan hand
sistem pemikiran (Moleong, 2014). pallet. Sehingga dapat dikatakan untuk indikator peralatan,
Subyek penelitian adalah orang yang diminta untuk PT. Cahaya Indo Persada mengarah pada strategi responsif.
memberikan keterangan mengenai suatu fakta atau pendapat. Waktu yang diperlukan PT. Cahaya Indo Persada dalam
Subyek dalam penelitian ini adalah PT Cahaya Indo Persada. melakukan pengiriman kepada pelanggan memakan waktu satu
Obyek penelitian adalah suatu sifat atau nilai dari orang, sampai tiga hari. Hal ini mengarah pada responsif karena
objek kegiatan mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan dalam melakukan pengirimannya, PT. Cahaya Indo Persada
oleh penulis untuk dipelajari dan kemudian di tarik dapat mengirimkan barang dengan cepat tidak memakan waktu
kesimpulannya. Dalam penelitian ini obyek yang akan diteliti berhari hari atau berbulan-bulan.
adalah elemen-elemen pada supply chain drivers pada PT. Kapasitas gudang dalam perusahaan besar dan dapat
Cahaya Indo Persada. menampung inventory untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Teknik penentuan narasumber dalam penelitian ini Sehingga dapat dikatakan bahwa untuk indikator capacity
menggunakan metode purposive sampling. Purposive mengarah pada strategi responsif.
sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data Metode gudang yang digunakan PT. Cahaya Indo Persada
dengan pertimbangan tertentu, dimana sumber data tersebut adalah job lot storage. Metode ini dikatakan mengarah pada
yang dianggap paling tahu tentang apa yang akan diharapkan, strategi responsif karena barang yang ada digolongkan sesuai
atau mungkin sebagai penguasa sehingga memudahkan peneliti tipe produk secara bersama berdasarkan jenis produk yang
untuk dapat menjelajahi obyek/situasi sosial yang diteliti
AGORA Vol. 5. No. 3, 2017

dibutuhkan oleh pelanggan, walaupun terdapat pemisahan perusahaan akan tetap melakukan pengiriman ke pelanggannya
dalam tata letak barangnya. sesuai dengan batas waktu yang disepakati dengan pelanggan.
Sehingga dapat dikatakan untuk indikator average outbond
Inventory shipment size mengarah pada strategi responsif.
Ada permasalahan dalam memelihara keseimbangan Untuk proses pengiriman barang dari supplier kepada PT.
inventory agar persediaan yang ada tidak terlalu banyak dan Cahaya Indo persada, dilihat dari jumlah dan bentuk
tidak terlalu sedikit. Menyimpan persediaan yang terlalu pembelian barangnya. Untuk pembelian barang yang tidak
banyak akan mengakibatkan holding cost (biaya penyimpanan) banyak dan kecil dilakukan satu kali pengiriman. Sedangkan
persediaan membesar, sedangkan bila menyimpan produk untuk pembelian barang yang pengirimannya memakan space
terlalu sedikit akan mengakibatkan kekuarangan produk, yang yang besar dan banyak pengiriman dilakukan secara bertahap.
pada akhirnya berdampak pada biaya pengiriman dadakan Sehingga dapat dikatakan untuk indikator average incoming
yang tinggi, atau hilangnya pesanan dari pelanggan, sehingga shipment mengarah pada strategi efisien.
dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan (Chopra & Meindl, PT. Cahaya Indo Persada memperhatikan biaya transportasi
2007). yang digunakan. Biaya yang dikeluarkan saat pengiriman
Dalam menjaga agar stok dalam masing-masing gudang dalam kota yaitu biaya bahan bakar, parkir, tol, biaya sewa
tetap stabil, perusahaan selalu melakukan cek stok terhadap truk jika armada perusahaan terpakai semua. Untuk
barang-barang yang ada di setiap gudang yang dimiliki. pengiriman ke luar kota, perusahaan mengeluarkan biaya untuk
Jumlah stok yang ada pada gudang bahan baku dan gudang menggunakan outsource, yaitu penggunaan jasa ekspedisi.
bahan pendukung tergantung dari jumlah pemakaiannya. Sehingga dapat dikatakan untuk indikator transportation cost
Untuk gudang barang jadi perusahaan melihat rata-rata mengarah pada strategi efisien.
penjualan setiap enam bulan. PT. Cahaya Indo Persada Untuk rute pengiriman, PT. Cahaya Indo Persada tidak
memiliki persediaan barang lebih, apalagi untuk barang-barang memiliki jadwal untuk rute pengirimannya. Perusahaan
yang memiliki kemampuan jual yang tinggi. menggunakan sistem FIFO (First In First Out). Jadi, PO yang
Dalam ketersediaan stok barang yang dimiliki, PT. Cahaya masuk terlebih dahulu akan dikirim terlebih dahulu sesuai
Indo Persada memiliki stok barang lebih. PT. Cahaya Indo dengan urutan PO yang masuk. Sehingga dapat dikatakan
Persada memiliki safety stock sebanyak 150 sampai 250 karton untuk transportation route masuk dalam kategori strategi
harus tersedia di gudang. Hal ini dilakukan agar menghindari responsif.
kekosongan barang, sehingga pesanan pelanggan yang
mendadak dapat dipenuhi dengan cepat dan tidak perlu Informasi
menunggu proses produksi. Namun, karena memiliki Informasi yang baik akan meningkatkan efisiensi dan
persediaan yang lebih, akan mengakibatnya timbulnya holding responsifitas perusahaan. Dengan penggunaan teknologi yang
cost pada perusahaan. maju, cepat dan terintegrasi, maka perusahaan akan semakin
Dalam melakukan pengiriman, PT. Cahaya Indo Persada responsif dan efisien dalam kegiatan operasionalnya (Chopra
selalu memenuhi permintaan pelanggannya sesuai dengan & Meindl, 2007).
orderan pelanggannya. Karena sebelum melakukan pengiriman Dalam menjalankan proses bisnisnya, PT. Cahaya Indo
kepada pelanggan, perusahaan selalu melakukan checker Persada menggunakan media telepon, Blackberry Messanger
barang dan menimbang beratnya, untuk mengetahui sesuai atau (BBM), WhatsApp, E-mail dan kunjungan salesman kepada
tidak dengan jumlah permintaan dari pelanggan. masing-masing pelanggan. Media-media ini digunakan untuk
Barang yang diproduksi PT. Cahaya Indo Persada memiliki bertukar informasi baik kepada pelanggan ataupun kepada
banyak variasi merk dan jenis barang. Dengan adanya variasi supplier. Untuk media informasi PT. Cahaya indo Persada
barang yang banyak dan ketersediaan stock saat ada sudah memaksimalkan responsif dan efisien
permintaan, akan berpengaruh pada kepuasan pelanggan. Dalam perusahaan, PT. Cahaya Indo Persada belum
Sehingga dalam inventory PT. Cahaya Indo Persada dapat menggunakan sistem online untuk membantu kegiatan
dikatakan mengarah pada strategi responsif. operasionalnya. Jika ada orderan dari pelanggan, bagian
administrasi akan memberi info kepada bagian gudang dengan
Transportasi menggunakan email dan telepon. Begitu juga sebaliknya,
Penentuan strategi transportasi dilihat dari model untuk mengetahui persiapan order hingga status order sudah
transportasi, rute transportasi, rata±rata pengiriman barang, sampai dimana, bagian gudang akan memberikan informasi
biaya transportasi saat pengiriman. Apabila semakin cepat dengan menggunakan email dan telepon. Untuk Electronic
maka akan semakin responsif namun biaya yang dikeluarkan data interchange perusahaan kurang responsif dan kurang
akan lebih besar (Chopra & Meindl, 2007). efisien.
PT. Cahaya Indo Persada menggunakan model transportasi
biasa/standar dengan harga yang relatif murah, seperti truk Sourcing
boks dan jasa ekspedisi untuk melakukan kegiatan pengiriman Pemilihan supplier yang baik dilihat dari harga barang,
kepada pelanggannya. Sehingga dapat dikatakan untuk kualitas barang dan kecepatan dalam melakukan pengiriman
indikator transportation model mengarah pada strategi efisien. kepada pelanggan (Chopra & Meindl, 2007).
Dalam melakukan pengiriman kepada pelanggan, jika rute Untuk supplier selection, PT. Cahaya Indo Persada
pengiriman sama tetapi muatan dalam kendaraan belum penuh, menggunakan supplier dari perusahaan manufaktur. Hal ini
AGORA Vol. 5. No. 3, 2017

dikatakan responsif dan efisien karena dengan menggunakan mengarah ke responsif dan efisien karena perusahaan
supplier perusahaan manufaktur, PT. Cahaya Indo Persada mendapatkan harga bersih dari perusahaan yang memproduksi
akan mendapatkan harga lebih murah dan memiliki kualitas barang tersebut.
yang bagus. Dalam melakukan pembayaran dari pelanggan kepada PT.
Harga yang didapatkan oleh PT. Cahaya Indo Persada dari Cahaya Indo Persada, perusahaan menerapkan dua sistem,
supplier adalah harga yang paling murah dan tidak ditambahi yaitu cash dan tempo maksimal 90 hari. Mayoritas pelanggan
oleh biaya-biaya lainnya. Sehingga untuk average purchase perusahaan membayar dengan tempo 15 sampai 30 hari.
price perusahaan dikatakan responsif dan efisien karena harga Sehingga dapat disimpulkan untuk days sale outstanding
yang didapatkan PT. Cahaya Indo Persada langsung perusahaan dikatakan responsif dan kurang efisien. Dianggap
didapatkan dari perusahaan pembuat barang tersebut. responsif karena perusahaan memenuhi keinginan pelanggan
Supplier PT. Cahaya Indo Persada tidak memberikan dalam melakukan pembayaran dengan memberikan tempo
batasan maksimal pada pemesanan PT. Cahaya Indo Persada. paling lama 90 hari. Namun kurang efisien karena dengan
Perusahaan dapat memesan barang sesuai dengan kebutuhan. penggunaan sistem ini akan berdampak pada perekonomian
Bila kebutuhnya sedikit, maka dapat memesan sedikit tetapi perusahaan yang terhambat.
harus sesuai pesanan minimum yang disepakati. Demikian pula
jika perusahaan membutuhkan banyak, perusahaan dapat IV. KESIMPULAN DAN SARAN
memesan kepada supplier dalam jumlah banyak. Sehingga Kesimpulan
untuk average purchase quantity perusahaan dikatakan Berdasarkan hasil analisis terhadap supply chain driver
responsif dan efisien, karena dalam melakukan pemesanan pada perusahaan dapat disimpulkan beberapa hal dibawah ini:
barang pada supplier, PT. Cahaya indo Persada dapat Fasilitas
memesan secara tidak terbatas. Strategi supply chain yang digunakan pada elemen fasilitas
Untuk supply quality perusahaan dikatakan responsif dan PT. Cahaya Indo Persada mengarah ke strategi responsif,
efisien, karena supplier yang digunakan adalah langsung dapat disimpulkan dari:
perusahaan penghasil barang yang dibutuhkan oleh PT. Lokasi gudang PT. Cahaya Indo Persada hanya terdapat di
Cahaya Indo Persada untuk proses produksinya, maka barang satu lokasi dan dekat dengan jalan tol. Sehingga untuk
yang didapatkan memiliki kualitas bagus karena mendapatkan indikator location, perusahaan menggunakan strategi efisien.
barangnya langsung dari perusahaan yang memproduksi Dalam proses produksinya PT. Cahaya Indo Persada sudah
barang itu. Bila barang kiriman supplier ada yang rusak atau menggunakan peralatan yang canggih seperti penggunaan
cacat, perusahaan dapat melakukan retur kepada supplier. forklift. Sehingga untuk indikator utilization, perusahaan
Untuk waktu pengirimannya, supplier PT. Cahaya Indo menggunakan strategi responsif. Dalam melakukan pengiriman
Persada membutuhkan waktu maksimal tujuh hari kerja jika barang, perusahaan dapat mengirimkan barang kepada
barang yang dipesan ready stock, tetapi jika barang yang pelanggan dengan cepat. Sehingga untuk indikator flow time
dipesan tidak ready stock sekitar dua sampai tiga minggu efficient, perusahaan menggunakan strategi responsif.
setelah Purchasing Order (PO) dari PT. Cahaya Indo Persada Kapasitas gudang yang dimiliki PT. Cahaya Indo Persada
diterbitkan. Sehingga untuk supply lead time perusahaan besar dan mampu menyimpan banyak inventory, sehingga
dikatakan responsif dan efisien, karena waktu pengiriman untuk indikator capacity, perusahaan menggunakan strategi
barang dari supplier tidak memerlukan waktu yang lama. responsif. Dalam mengatur tata letak barang dalam gudang,
perusahaan menggunakan metode job lot storage. Sehingga
Harga untuk indikator warehouse method, perusahaan menggunakan
Profit margin PT. Cahaya Indo Persada tergolong kecil, strategi responsif.
karena dapat diperkirakan dari harga pokok produksi dan
harga penjualan kepada pelanggan. Hal ini responsif karena Inventory
memberikan harga yang murah kepada pelanggan, namun Strategi supply chain yang digunakan pada elemen
kurang efisien bagi perusahaannya. inventory PT. Cahaya Indo Persada mengarah ke strategi
PT. Cahaya Indo Persada melakukan perhitungan sendiri responsif, dapat disimpulkan dari:
dalam kegiatan penentuan harga. Harga jual barang yang PT. Cahaya Indo Persada memiliki persediaan barang lebih
perusahaan tetapkan kepada pelanggan kompetitif dalam untuk memenuhi pesanan pelanggannya. Sehingga untuk
pasaran, yaitu harga yang ditetapkan tidak terlalu mahal dan indikator average inventory, perusahaan menggunakan strategi
tidak terlalu murah. Selain itu perusahaan juga memberikan responsif. Dalam ketersediaan stok barang yang dimiliki,
potongan harga bagi pelanggan yang membeli dalam jumlah perusahaan memiliki safety stock, karena dengan memiliki
banyak. Hal ini sudah mengoptimalkan responsif dan efisien safety stock dapat memenuhi pesanan pelanggan yang
karena dapat menarik pelanggan untuk membeli barang mendadak. Sehingga untuk indikator safety inventory,
produksi PT. Cahaya Indo Persada. perusahaan menggunakan strategi responsif. Dalam melakukan
Harga barang yang diberikan supplier kepada perusahaan pengiriman barang, perusahaan selalu memenuhi permintaan
adalah harga bersih karena supplier PT. Cahaya Indo Persada pelanggannya sesuai dengan orderan. Sehingga untuk indikator
adalah perusahaan yang memproduksi barang tersebut atau fill rate, perusahaan menggunakan strategi responsif. Untuk
perusahaan manufaktur. Otomatis harga yang ditawarkan pasti variation inventory, perusahaan menggunakan strategi
murah. Sehingga untuk average order price perusahaan
AGORA Vol. 5. No. 3, 2017

responsif. PT. Cahaya Indo Persada memiliki barang yang supplier, supplier dapat mengirimkan barang dengan cepat
lengkap baik jenis dan merek barang. karena lokasi supplier dekat dengan perusahaan. Sehingga
untuk indikator supply Lead Time, perusahaan sudah baik
Transportasi dalam mengoptimalkan strategi responsif dan efisien.
Strategi supply chain yang digunakan pada elemen
transportasi PT. Cahaya Indo Persada mengarah ke strategi Harga
efisien, dapat disimpulkan dari: Strategi supply chain yang digunakan pada elemen harga
PT. Cahaya Indo Persada memiliki dua unit truk boks untuk PT. Cahaya Indo Persada kurang memaksimalkan strategi
melakukan kegiatan pengiriman. Sehingga untuk indikator responsif dan efisien, dapat disimpulkan dari:
transportation model, perusahaan menggunakan strategi Profit margin PT. Cahaya Indo Persada tergolong kecil,
efisien. Dalam melakukan pengiriman barang kepada karena dapat diperkirakan dari harga pokok produksi dan
pelanggan, jika muatan dalam truk belum penuh maka harga penjualan kepada pelanggan. Hal ini responsif karena
perusahaan akan tetap melakukan pengiriman. Sehingga untuk memberikan harga yang murah kepada pelanggan, namun
indikator average outbound shipment size, perusahaan kurang efisien bagi perusahaannya. Untuk indikator average
menggunakan strategi responsif. Dengan adanya Purchasing sale price, perusahaan sudah baik dalam mengoptimalkan
Order (PO) yang dikirimkan kepada supplier, supplier akan strategi responsif dan efisien. PT. Cahaya Indo Persada
mengirimkan barang sesuai kapasitas gudang perusahaan. memiliki harga jual yang kompetitif dipasaran sehingga harga
Sehingga untuk indikator average incoming shipment, yang diberikan tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah.
perusahaan menggunakan strategi efisien. Untuk pengiriman, Harga barang yang diberikan supplier kepada perusahaan
perusahaan memperhitungan biaya transportasi. Sehingga adalah harga bersih karena supplier PT. Cahaya Indo Persada
untuk indikator transportation cost, perusahaan menggunakan adalah perusahaan manufaktur. Sehingga untuk indikator
strategi efisien. Sedangkan untuk rute pengiriman, perusahaan average order price, perusahaan sudah baik dalam
menggunakan sistem FIFO (First In First Out). Sehingga mengoptimalkan strategi responsif dan efisien. Untuk indikator
untuk indikator transportation route, perusahaan days sale outstanding, perusahaan kurang baik dalam
menggunakan strategi responsif. mengoptimalkan strategi responsif dan efisien. Pembayaran
dari pelanggan lama sebaiknya perusahaan memberikan waktu
Informasi pembayaran maksimal tempo 90 hari dan untuk pelanggan
Strategi supply chain yang digunakan pada elemen baru menggunakan cash.
informasi PT. Cahaya Indo Persada kurang memaksimalkan
strategi responsif dan efisien, dapat disimpulkan dari: Saran
Dalam menjalankan proses bisnisnya, PT. Cahaya Indo Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, saran yang tepat
Persada menggunakan media telepon, Blackberry Messanger dan bermanfaat bagi PT. Cahaya Indo Persada adalah:
(BBM), WhatsApp, E-mail dan kunjungan salesman kepada PT. Cahaya Indo Persada dapat mempertimbangkan untuk
masing-masing pelanggan. Sehingga untuk indikator menggunakan teknologi informasi dengan sistem online pada
information media, perusahaan sudah baik dalam internal perusahaan, agar setiap bagian dalam perusahaan
mengoptimalkan strategi responsif dan efisiennya. Untuk dapat terhubung dan dapat mempermudah proses dari
sistem internal perusahaan, PT. Cahaya Indo Persada belum pemesanan barang dari pelanggan sampai pengiriman barang
menggunakan sistem online untuk membantu kegiatan kepada pelanggan.
operasionalnya. Sehingga untuk indikator electronic data Dalam melakukan pengiriman jarak jauh PT. Cahaya Indo
interchange, PT. Cahaya Indo Persada kurang baik dalam Persada sering mendapati kemasannya rusak dikarenakan truk
mengoptimalkan strategi responsif dan efisiennya. boks yang dimiliki oleh pihak ekspedisi mengalami kebocoran.
Akibatnya barang yang dikirimkan oleh PT. Cahaya Indo
Sourcing Persada didapati basah/rusak. Maka, disarankan PT. Cahaya
Strategi supply chain yang digunakan pada elemen sourcing Indo Persada dapat mempertimbangkan untuk memperbaiki
PT. Cahaya Indo Persada sudah memaksimalkan strategi kemasannya untuk menghindari kerusakan barang kiriman jika
responsif dan efisien, dapat disimpulkan dari: pengiriman dilakukan oleh ekspedisi. Sehingga barang yang
Supplier selection, average purchase price, dan average dikirimkan dapat sampai dengan aman.
purchase quantity. Perusahaan sudah baik dalam Dalam hal pembayaran dari pelanggan, sebaiknya PT.
mengoptimalkan strategi responsif dan efisien. Dalam hal ini Cahaya Indo persada memberikan waktu pembayaran
PT. Cahaya Indo persada menggunakan supplier yang berasal maksimal tempo 90 hari untuk pelanggan lama. Sedangkan
dari pabrik. Selain itu, perusahaan dapat memesan barang untuk pelanggan baru, sebaiknya perusahaan meminta
dalam jumlah yang besar. Sehingga PT. Cahaya Indo Persada pembayaran dengan cash.
dapat memperoleh harga bahan baku yang murah dan memiliki
stok bahan baku yang selalu tersedia. Supplier yang dimiliki DAFTAR PUSTAKA
PT. Cahaya Indo Persada merupakan perusahaan yang Balfaqih, H., Nory, M., Nopiah, Z.M., Saibani, N. (2016).
memproduksi barang tersebut. Sehingga untuk indikator Environmental and economic performance assessment of
supply quality, perusahaan sudah baik dalam mengoptimalkan desalination supply chain. Desalination, Vol. 5 pp. 2-9.
strategi responsif dan efisien. Untuk Waktu pengiriman dari
AGORA Vol. 5. No. 3, 2017

Chopra, S., Meindl, P. (2007). Suply chain management: Moleong, L.J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif.
strategy, planning and operation. New Jersey: Prentice ± Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Hall. Pujawan, I.N., Mahendrawathi. (2010). Supply chain
Douet, M (2016). Change drivers across supply chains: the management. Surabaya: Guna Widya.
case of fishery and aquaculture in France. Transportation Qia, Y., Huo, B., Wang, Z., Yeung, H.Y.J. (2016). The impact
Research Procedia, Vol 14 pp. 2830 ± 2839. of operations and supply chain strategies on integration
Fahimnia, B., Tang, C.S., Davarzani, H., Sarkis, J. (2015). and performance. International Journal of Production
Quantitative models for managing supply chain risks: A Economics, Vol. 15 pp. 162±174.
review. European Journal of Operational Research, Vol. Serdarasan, S. (2012). A review of supply chain complexity
247 pp. 1±15. drivers. Computers and Industrial Engineering, Vol. 66
Indrajit, R.E., Djokopranoto, R. (2002). Konsep pp. 533±540.
Manajemen Supply Chain. Jakarta: Gramedia Pustaka Siagian, Y.M. (2005). Aplikasi supply chain manajemen
Widiasarana. dalam dunia bisnis. Jakarta: Grasindo.
Maspion Group (2005). Sejarah Perusahaan. Retrieved Stevenson, W.J. (2005). Operations Management. New York:
Februari 25, 2017 from McGraw-Hill.
https://maspion.com/company/index.php=history Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung :
Miranda., Widjaja, A.T. (2001). Manajemen logistik dan CV.Alfabeta.
supply chain management. Jakarta: Harvarindo. Vanalle, R.M., Ganga, G.M.D., Filho, M.G., Lucato, W.C.
Mishra, D., Gunasekaran, A., Papadopoulos, T., Hazen, B. (2017). Green supply chain management: An
(2017). Green supply chain performance measures: A investigation of pressures, practices, and performance
review and bibliometric analysis. Sustainable Production within the Brazilian automotive supply chain.
and Consumption, Vol. 10 pp. 85-99. International Journal of Production Economics, Vol. 4
pp. 35-47.

Anda mungkin juga menyukai