Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail: czkl_524@yahoo.com;ranytaa@peter.petra.ac.id Abstrak†Suatu bisnis pasti melibatkan banyak pihak yang semua kriteria diatas, yakni cepat, murah, berkualitas, dan dapat terdiri dari supplier, company, retailer, dan customer. inovatif, sebab semakin lama tuntutan konsumen jauh Pihak-pihak tersebut membentuk suatu jaringan yang lebih kompleks. Pelaku bisnis pun sadar, bahwa untuk dinamakan supply chain. Supply chain perlu dikelola untuk menyediakan produk yang cepat, murah, berkualitas, dan menjaga keberlangsungan bisnis tersebut sehingga dibutuhkan strategi. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti inovatif, maka diperlukan peran serta semua pihak mulai supply chain, strategi, dan penerapannya pada perusahaan dari supplier hingga distributor (Pujawan, 2005). Proses keluarga PT. Zangrandi Prima. Penelitian ini merupakan dari supplier hingga sampai ke tangan konsumen disebut jenis penelitian kualitatif studi kasus dengan menggunakan sebagai supply chain. Supply chain adalah jaringan semua metode wawancara terhadap direktur utama, direktur pihak yang terlibat secara langsung maupun tak langsung operasional, direktur keuangan, store manager, dan dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Supply chain konsumen PT. Zangrandi Prima. Dengan meneliti merupakan fungsi dasar dalam setiap jenis bisnis, karena aspekaspek dalam supply chain PT. Zangrandi Prima, yaitu tujuan strategis, kemampuan sumber daya, aktivitas supply tidak ada bisnis yang dapat beroperasi tanpanya (Burt, chain, serta karakteristik pasar dan produk, maka dapat Dobler, & Starling, 2004). Pada supply chain tidak hanya ditarik kesimpulan bahwa strategi supply chain yang tepat terdapat supplier dan manufaktur, namun juga adalah kombinasi antara strategi efisiensi dan responsif. transportasi, pergudangan, ritel, dan konsumen (Chopra & Untuk mengetahui pada bagian mana strategi efisiensi dan Meindl, 2004). strategi responsif harus diterapkan, diperlukan analisis Kesadaran akan pentingnya semua peran tersebut mulai decoupling point, yang mana hasilnya adalah PT. Zangrandi melahirkan konsep baru pada tahun 1990-an, yaitu supply Prima termasuk dalam klasifikasi Make to Stock, sehingga strategi efisiensi diterapkan pada hulu sebelum titik chain management. Jika supply chain adalah jaringan decoupling point (lokasi, pengadaan, pengembangan produk, fisiknya (perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam dan produksi), dan strategi responsif diterapkan pada hilir memasok bahan baku, memproduksi barang, maupun setelah titik decoupling point (persediaan, permintaan, dan mengirimkannya ke pemakai akhir), maka supply chain informasi). management adalah metode, alat, atau pendekatan pengelolaan supply chain tersebut (Pujawan, 2005). Oleh Kata Kunci†Decoupling point, strategi efisiensi, strategi karena itu, dalam penelitian ini peneliti akan meneliti responsif, supply chain, Zangrandi. mengenai supply chain dan supply chain management dari sebuah perusahaan. I. PENDAHULUAN Perusahaan yang menjadi objek penelitian dalam penelitian ini adalah perusahaan keluarga. Perusahaan Pada tahun 1960-an, dalam dunia industri dikenal istilah dengan basis keluarga dipilih, karena mayoritas produksi masal, dimana produksi masal lebih perusahaan yang ada di dunia merupakan perusahaan mementingkan jumlah output yang dihasilkan per satuan keluarga dan merupakan penyumbang terbesar ekonomi waktu. Pada tahun 1970-1980-an, persaingan dunia dunia. Hasil survei mengatakan, bahwa 2/3 dari semua industri meningkat seiring dengan munculnya perusahaan- bisnis di seluruh dunia adalah milik perusahaan keluarga, perusahaan baru. Keunggulan dalam bersaing pada era ini 70%-90% GDP tahunan secara global diciptakan dari tidak hanya ditentukan oleh kemampuan menghasilkan bisnis keluarga, 50%-80% pekerjaan di sebagian besar banyak output seperti era sebelumnya. Konsumen pada era negara di seluruh dunia diciptakan oleh bisnis keluarga, ini mulai bisa membedakan kualitas produk yang baik dan 85% start-up companies didirikan dengan menggunakan buruk, dan itu sangat tergantung pada proses, manusia, uang keluarga, dan 70%-95% dari semua badan usaha di dan sistem secara keseluruhan. Pada tahun 1990-an, sebagian besar negara di seluruh dunia adalah bisnis teknologi informasi mulai berkembang. Persaingan di keluarga (Family Firm Institute, Inc. n.d., para. 1). dunia bisnis semakin ketat dan tuntutan pelanggan Kesuksesan suatu family business sudah pasti tak terlepas semakin tinggi dalam hal inovasi, sehingga produk tidak dari berbagai faktor yang ada dalam family business itu lagi harus murah dan berkualitas, tapi juga harus sendiri. Salah satu faktor utama yang berperan penting bervariasi. Ini dikarenakan adanya teknologi informasi dalam kesuksesan semua jenis bisnis tak terkecuali family yang memudahkan orang untuk mengakses segala business adalah supply chain. Bagaimana suatu supply informasi (Pujawan, 2005). Melalui perkembangan tren chain pada semua bisnis keluarga hingga membuat bisnis bisnis tersebut, kini suatu produk diharapkan memiliki keluarga tersebut menjadi jenis bisnis mayoritas tersukses supply chain, yang mana aktvitas tersebut diklasifikasikan dan memiliki pengaruh besar di dunia membuatnya patut menjadi dua, yaitu aktivitas fisik dan aktivitas non fisik untuk diteliti. (Pujawan, 2010). Karakteristik pasar dan produk dianalisis Pada penelitian ini, perusahaan keluarga yang menjadi untuk mengetahui karakter pasar konsumen terhadap objek penelitian adalah PT. Zangrandi Prima. PT. produk suatu perusahaan dan mengetahui karakter produk Zangrandi Prima merupakan perusahaan keluarga yang yang dimiliki perusahaan tersebut (Pujawan, 2010). bergerak di bidang food and beverage, khususnya es krim. Setelah menganalisis aspek-aspek diatas, maka peneliti Perusahaan yang bergerak di bidang food and beverage ini dapat menyimpulkan strategi supply chain apa yang dipilih sebagai objek penelitian, karena food and beverage seharusnya digunakan dan bagaimana penerapan adalah industri yang terus berkembang dan merupakan strateginya. Dalam supply chain terdapat dua jenis kebutuhan dasar manusia yang tidak dapat ditunda. Food strategi, yaitu strategi efisiensi dan strategi responsif. and beverage kini tidak hanya dianggap sebagai Strategi efisiensi adalah strategi yang berfokus untuk kebutuhan saja, namun sudah merupakan lifestyle masa meminimalkan ongkos-ongkos fisik di sepanjang supply kini. Masyarakat juga mengalokasikan 41% pendapatanya chain dan berupaya agar tidak ada sumber daya yang untuk food and beverage dan industri food and beverage terbuang percuma pada kegiatan non nilai tambah bertumbuh sebanyak 6% dibandingkan tahun lalu dan (Pujawan, 2010). Sedangkan, strategi responsif menurut selalu meningkat setiap tahunnya (SWA, n.d., para. 1). Holweg (2005) adalah kemampuan untuk bereaksi dengan Selain itu, PT. Zangrandi Prima juga mengalami sengaja dan dalam skala waktu yang sesuai dengan permasalahan dalam hal supply chain, salah satunya permintaan pelanggan atau perubahan pasar untuk adalah ketidaktersediaan beberapa varian rasa dan inovasi mempertahankan keunggulan kompetitif (dalam Minnich yang terbatas dikarenakan tidak adanya pasokan dari dan supplier yang memadai. Maier, n.d., p. 1). Melalui fenomena-fenomena diatas dapat dilihat, bahwa Dalam menerapkan strategi supply chain, peneliti juga family business dan food and beverage adalah industri perlu mengetahui terlebih dahulu pada bagian manakah yang memiliki pengaruh besar dalam pertumbuhan strategi efisiensi harus diterapkan dan pada bagian ekonomi negara. Selain itu, PT. Zangrandi Prima juga manakah strategi responsif harus diterapkan. Untuk dapat memiliki fenomena permasalahan dalam hal supply chain. mengetahui hal tersebut, maka diperlukan analisis Oleh karena itu, PT. Zangrandi Prima sangat menarik decoupling point. Decoupling Point adalah titik temu untuk diteliti, sebab selain merupakan bisnis keluarga sampai dimana suatu kegiatan bisa dilakukan atas dasar yang sukses, ia juga merupakan salah satu perusahaan ramalan (tanpa menunggu permintaan pelanggan) dan dari yang bergerak di bidang food and beverage selama 84 mana kegiatan harus ditunda sampai ada permintaan yang tahun dan tetap bertahan hingga saat ini di tengah pasti (Pujawan, 2010). Decoupling Point berkaitan erat banyaknya modernisasi dan pesaing. Keberhasilannya dengan strategi supply chain, karena berpengaruh dalam bertahan di industri food and beverage tentu tidak langsung untuk menentukan penerapan strategi tersebut, luput dari supply chain management yang baik sehingga yaitu pada bagian apa sajakah perusahaan harus menarik untuk diteliti. menerapkan efisiensi fisik maupun kecepatan untuk Strategi supply chain management adalah kumpulan merespon pasar. Secara umum, terdapat empat klasifikasi kegiatan dan aksi strategis di sepanjang supply chain yang sistem produksi atau supply chain berdasarkan posisi menciptakan rekonsiliasi antara apa yang dibutuhkan decoupling point, yaitu Make-To-Stock (MTS), Assemble- pelanggan akhir dengan kemampuan sumber daya yang ToOrder (ATO), Assemble-To-Order (ATO), dan ada pada supply chain tersebut (Pujawan, 2010). Untuk Engineer-ToOrder (ETO) (Pujawan, 2010). mengetahui strategi supply chain apa yang tepat bagi Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana perusahaan, maka diperlukan analisis dahulu dalam strategi supply chain dan penerapannya pada PT. beberapa aspek, yaitu menganalisis tujuan strategis Zangrandi Prima. Oleh karena itu, melalui penelitian ini perusahaan, kemampuan sumber daya perusahaan, diharapkan dapat menjawab tujuan dari penelitian ini, aktivitas supply chain perusahaan, serta karakteristik pasar yaitu merumuskan strategi supply chain dan penerapannya dan produk dari perusahaan tersebut. pada PT. Zangrandi Prima. Tujuan strategis perusahaan adalah tujuan yang diinginkan perusahaan dalam menempatkan produknya di II. METODE PENELITIAN mata konsumen (Pujawan, 2010). Kemampuan sumber Jenis penelitian yang digunakan adalah metode daya perusahaan adalah kemampuan apa saja yang penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. dimiliki oleh sumber daya perusahaan dan seberapa Metode penelitian kualitatif adalah metode yang besarnya kemampuan tersebut untuk dapat memenuhi bermaksud memahami fenomena yang dialami oleh subjek tujuan strategis perusahaan (Pujawan, 2010). Aktivitas penelitian dengan cara deskrisi dalam bentuk kata-kata supply chain management adalah aktivitas yang terjadi dan gambar, bukan angka (Moleong, 2007). Sedangkan, dalam supply chain untuk mendukung kelancaran proses pendekatan studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi Metode pengujian keabsahan data pada penelitian ini suatu masalah secara mendalam, menyertakan berbagai memakai metode trianggulasi. Trianggulasi adalah sumber informasi, dan dengan batasan terperinci dalam pengujian keabsahan data dari berbagai sumber dengan hal waktu, tempat, dan kasus (Raco, 2010). berbagai teknik dan berbagai waktu (Sugiyono, 2009). Sumber data yang digunakan adalah data primer dan Peneliti menguji keabsahan data dengan metode data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh trianggulasi sumber, yaitu peneliti mengumpulkan data langsung dari sumber pertama atau subjek utama sembari menguji keabsahan data dengan teknik yang sama penelitian dan data sekunder adalah data yang diperoleh terhadap sumber yang berbeda-beda. lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh dari subjek utama penelitiannya, dan biasanya berwujud data III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN dokumentasi atau data laporan (arsiparsip resmi) yang Berdasarkan hasil analisis karakteristik produk, banyak telah tersedia (Azwar, 1998). Data primer dalam karakter mengacu pada produk fungsional, sehingga dapat penelitian ini didapat dari hasil wawancara langsung dikatakan produk PT. Zangrandi Prima adalah produk dengan informan perusahaan dan konsumen, sedangkan yang cenderung fungsional. Namun, juga ada sedikit data sekunder didapat dari hasil studi literatur. karakter produknya yang mengacu pada produk inovatif. Dalam penentuan informan, peneliti menggunakan Selain itu dari hasil analisis karakteristik pasar, konsumen metode snowball, yaitu teknik penentuan informan yang PT. Zangrandi Prima ternyata menuntut keresponsifan, mula-mula jumlahnnya kecil kemudian membesar ibarat kualitas, tingkat inovasi dan variasi yang tinggi, dan tidak bola salju (Sugiyono, 2009). Informan utama yang menuntut mengenai harga produk. Pasar dengan diwawancarai oleh peneliti adalah direktur operasional karakteristik seperti itu adalah pasar konsumen untuk sekaligus putra dari salah satu pemilik PT. Zangrandi produk inovatif, sehingga dapat disimpulkan bahwa Prima yaitu Felix Tanumulia. Kemudian, peneliti terus produk PT. Zangrandi Prima tidak murni produk menggali kedalaman informasi dari informan lain yang fungsional karena juga memiliki sisi inovatif. memiliki pemahaman lebih mengenai suatu hal yang A. STRUKTUR SUPPLY CHAIN ditunjuk langsung oleh direktur operasional, yaitu Fransiskus Martinus (direktur utama), Anna Goenawan (direktur keuangan), dan Simon Christian (store manager). Selain mewawancarai informan perusahaan, peneliti juga mewawancarai konsumen PT. Zangrandi Prima. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu sebagai pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara, dan dapat berbentuk tulisan, gambar, dan karya monumental lainnya (sejarah kehidupan, kebijakan, foto, sketsa, karya Gambar. 1. Struktur supply chain PT. Zangrandi Prima tulis akademik, dan sebagainya) (Sugiyono, 2009). Wawancara dilakukan secara semi terstrukur kepada Gambar diatas merupakan struktur rangkaian supply informan perusahaan dan konsumen PT. Zangrandi Prima. chain dari PT. Zangrandi Prima mulai dari hulu Peneliti juga mendokumentasikan hal-hal yang berkaitan (upstream) hingga hilir (downstream). dengan supply chain, yaitu dokumentasi berupa scanning dari buku-buku literatur. x Suppliers Metode analisis pada penelitian ini adalah analisis data Pada bagian hulu struktur supply chain PT. kualitatif, yaitu upaya yang dilakukan dengan jalan Zangrandi Prima terdapat para supplier yang bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah- memasok bahan-bahan baku untuk kebutuhan PT. milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, Zangrandi Prima. Mulai dari bahan utama es krim mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, (susu, telur, buah, gula, dll), bahan pelengkap es menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan krim (topping seperti buah, wafer, nuts, cone, syrup, memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada orang kelapa, dan rum), dan perlengkapan restoran lain (Moleong, 2007). Proses analisis data menurut merupakan pasokan dari supplier. Untuk packaging Moleong adalah menelaah seluruh data dari berbagai dibuat oleh Pola Cup Jakarta. Untuk dry ice dipasok sumber, melakukan reduksi data, melakukan kategorisasi, oleh Rizky Dry Ice yang merupakan distributor dari memeriksa keabsahan data, dan penafsiran data. PT. Petrokimia Gresik dan PT. Mulindo Lawang. Semua bahan tersebut ada yang dibutuhkan untuk Strategi supply chain yang tepat untuk produk diolah lagi dalam proses produksi dan ada pula yang fungsional adalah strategi efisiensi, sedangkan untuk langsung digunakan. produk inovatif adalah strategi responsif. Melihat x Company (PT. Zangrandi Prima) karakteristik produk PT. Zangrandi Prima yang cenderung Di pabrik, dapur dibagi menjadi tiga bagian yaitu fungsional, dapat disimpulkan bahwa strategi supply chain dapur internal, dapur tengah, dan dapur eksternal. yang cocok adalah strategi efisiensi, dimana fokus utama Dapur internal berfungsi sebagai pusat pembuatan es dari strategi efisiensi adalah upaya untuk meminimalkan krim, dapur eksternal berfungsi sebagai tempat ongkos-ongkos fisik di sepanjang supply chain. Namun khusus untuk finishing es krim, dan dapur tengah seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, produk PT. berfungsi sebagai penengah antara dapur internal Zangrandi Prima juga memiliki sisi inovatif, sehingga dan eksternal, serta mengatur persediaan untuk dapur strategi yang digunakan tidak harus murni efisiensi, tetapi eksternal seperti topping. Staf dapur eksternal tidak juga harus terdapat strategi responsif. Setelah mengetahui diperkenankan masuk ke dapur internal, sehingga strategi supply chain yang sesuai, maka tahap selanjutnya apabila memiliki kepentingan tertentu harus melalui adalah menerapkan strategi tersebut ke dalam penggerak- ijin dari staf dapur tengah. Di dapur internal, bahan penggerak utama supply chain. Untuk mengetahui strategi baku untuk proses produksi diolah menjadi es krim. efisiensi dan responsif tersebut harus diterapkan di bagian Mulai dari proses mencampur dan memasak adonan mana, maka perlu analisis decoupling point. di mesin pemasak es krim, memutar dan C. STRATEGI PUSH AND PULL mendinginkan di mesin pemutar es krim, Selain strategi efisiensi dan responsif, strategi dalam membekukan es krim, dikemas, lalu disimpan supply chain management juga dapat dikelompokkan beberapa lama di dalam freezer. Setelah itu, es krim menjadi tiga, yaitu push-based supply chain, pull-based tersebut dipindahkan ke dapur eksternal melalui supply chain, dan push-pull supply chain. Dalam dapur tengah untuk didekorasi dalam berbagai penentuan strategi ini, yang menjadi indikator adalah varian. permintaan yang tidak pasti (sulit diprediksi) atau x Retailers permintaan yang pasti (mudah diprediksi) dan skala Es krim yang sudah jadi kemudian didistribusikan ke ekonomis dalam produksi. PT. Zangrandi Prima gerai pusat, cabang-cabang, dan retailers. Gerai cenderung memiliki karakteristik produk fungsional pusat sekaligus pabrik berada di Jl. Yos Sudarso 15 dengan strategi efisiensi, dimana ciri khas dari produk Surabaya. fungsional adalah permintaan yang relatif mudah Gerai cabang di Surabaya berada di Atom Mall, diprediksi dan ciri khas dari strategi efisiensi adalah skala Galaxy Mall, Surabaya Plaza, dan Park Cafe. Untuk ekonomis dalam produksi. Oleh sebab itu, PT. Zangrandi yang berada di luar kota dan luar pulau merupakan Prima cocok menggunakan strategi push-based supply retailers yang bekerja sama secara sistem kontrak chain. Strategi push-based supply chain memiliki dengan PT. Zangrandi Prima, yaitu di Malang karakteristik tingkat ketidakpastian permintaan yang lebih (Bready Bakery), Jember (Depot Lestari), Jakarta rendah, skala ekonomis dalam produksi, dan lead time (Restoran Nusa Indah dan Restoran Gading), dan yang lama, sehingga fokus utama dari strategi push adalah Balikpapan (Ibu Silvana Tandorin). Lalu, melalui minimalisasi biaya. Oleh karena itu, push-based supply cabang-cabang dan retailers tersebut produk chain cocok untuk diterapkan pada produk make-to-stock disampaikan ke konsumen akhir. (MTS). Untuk mengetahui apakah benar produk PT. x Customers Zangrandi Prima adalah produk yang termasuk ke dalam Customers PT. Zangrandi Prima adalah pengguna golongan make-tostock (MTS) atau tidak, maka perlu akhir dari suatu produk yang membeli produk PT. diketahui decoupling point supply chain PT. Zangrandi Zangrandi Prima untuk dikonsumsi sendiri. Prima. x Service providers D. DECOUPLING POINT Pengiriman ke cabang-cabang di Surabaya Pada analisis strategi supply chain telah disimpulkan, menggunakan mobil perusahaan. Untuk pengiriman bahwa strategi yang tepat untuk PT. Zangrandi Prima ke retailers di luar kota menggunakan jasa adalah kombinasi antara strategi efisiensi dan responsif. pengiriman PT. Angkunas (anak perusahaan PT. Lalu, untuk mengetahui dimana perusahaan harus KAI) dan Wijaya Karya, sedangkan pengiriman ke menerapkan strategi efisiensi dan strategi responsif, maka luar pulau menggunakan jasa pengiriman JNE dibutuhkan analisis decoupling point berdasarkan dengan pesawat terbang. Untuk keuangan dan karakteristik produk. perpajakan, PT. Zangrandi Prima menggunakan jasa Melihat karakteristik produk Zangrandi yang cenderung konsultan dari Synergy Management Consultant. fungsional, sedikit variasi, dan ketidakpastian permintaan B. STRATEGI EFISIENSI DAN RESPONSIF yang relatif rendah, maka Zangrandi termasuk ke dalam klasifikasi MTS, dengan posisi decoupling point berada hingga dua perwakilan cabang, tetapi letaknya ada di pada proses terakhir, yaitu pengiriman ke pelanggan. lokasi-lokasi keramaian yaitu pusat perbelanjaan dan restoran, sehingga walaupun sedikit tapi tetap dapat menjangkau area yang luas. Berdasarkan hasil temuan, penerapan efisiensi dalam hal lokasi yang dilakukan PT. Zangrandi Prima sudah benar, karena efisiensi dilakukan dengan meletakkan sedikit cabang dalam satu area lokasi namun diletakkan di tempat yang ramai. Pertimbangannya, di satu sisi sangat efisien karena tidak membuka banyak cabang dalam satu area, tapi di sisi lain juga menguntungkan karena walaupun cabang yang dibuka sedikit tapi diletakkan di lokasi Gambar. 2. Posisi decoupling point PT. Zangrandi Prima yang sangat ramai, sehingga dapat menarik Sumber: Pujawan (2010, p. 43) pengunjung lebih banyak. x Pengadaan Kriteria utama PT. Zangrandi Prima dalam memilih Pada gambar diatas, posisi decoupling point MTS ada supplier adalah harga dan kualitas. Hal tersebut pada bagian pengiriman, sehingga fokus utama sudah benar, karena dalam penerapan efisiensi yang pengelolaannya adalah efisiensi fisik pada bagian kiri diutamakan dalam memilih supplier adalah harga sebelum titik decoupling point MTS (kegiatan yang bisa dan kualitas. Namun, supplier PT. Zangrandi Prima dilakukan atas dasar ramalan) dan fokus responsif pada sudah merupakan langganan sejak lama, sehingga bagian kanan setelah titik decoupling point MTS (kegiatan keadaan yang sudah nyaman tersebut membuat tidak bisa dilakukan atas dasar ramalan). Aspek kunci perusahaan enggan bergantiganti supplier. Padahal, dalam mengelola supply chain yang beroperasi pada banyak supplier baru yang datang dan menawarkan lingkungan MTS adalah penentuan berapa dan dimana produknya dengan kualitas dan harga yang lebih persediaan produk akhir yang harus disimpan dan baik dari supplier yang lama. Walaupun menyadari bagaimana mekanisme pengiriman produk jadi ke suatu pasokan supplier baru tersebut lebih bagus, tapi PT. lokasi pemasaran. Oleh karena itu, PT. Zangrandi Prima Zangrandi Prima tidak memanfaatkannya. PT. harus berfokus efisiensi fisik pada bagian hulu sebelum Zangrandi Prima juga tidak pernah mengevaluasi titik decoupling point MTS (lokasi, pengadaan, kinerja supplier, sehingga tidak dapat menilai pengembangan produk, produksi) dan lebih berfokus kemajuan atau kemunduran suppliernya. responsif pada bagian hilir setelah titik decoupling point Berdasarkan hasil temuan diatas, maka penerapan MTS (persediaan, pengiriman, informasi). efisiensi yang harus dilakukan PT. Zangrandi Prima pada bagian pengadaan adalah: E. PENERAPAN STRATEGI - Fokus dan konsisten pada kriteria utama dalam EFISIENSI x Tujuan utama memilih supplier, yaitu harga dan kualitas. Selama ini, fokus utama PT. Zangrandi Prima adalah - Lebih terbuka terhadap supplier-supplier baru yang efisiensi biaya. Hal ini sudah sesuai karena strategi lebih kompetitif. efisiensi PT. Zangrandi Prima fokus utamanya - Membina hubungan dengan supplier secara adalah meminimalkan segala bentuk biaya yang proporsional. Maksud hubungan proporsional dapat timbul dan permintaan yang dapat diprediksi adalah hubungan yang secara tepat mencerminkan haruslah dilakukan dengan efisien dengan biaya kepentingan strategis tiap-tiap supplier. serendah mungkin. - Membuat daftar klasifikasi, yaitu pengklasifikasian x Lokasi supplier berdasarkan faktor tingkat kepentingan Lokasi pabrik dan gerai pusat berada di satu lokasi, yaitu dan kesulitan item yang dibeli. Jl. Yos Sudarso 15. Lokasi tersebut berada di pusat - Mengevaluasi kinerja supplier secara berkala kota Surabaya dan dekat dengan berbagai pusat dengan cara membuat data catatan tentang keramaian, sehingga sangat mudah dikenal dan kelebihan dan kekurangan supplier tiap bulan dan dijangkau oleh masyarakat. Selain itu, pabrik yang dibuat kesimpulan di tiap akhir tahun mengenai menjadi satu lokasi dengan gerai pusat juga dapat perkembangan supplier. Pertimbangannya, selama mengurangi biaya distribusi, karena hanya ini fokus terhadap harga dan kualitas mulai mengeluarkan biaya untuk transportasi ke cabang dan memudar karena terlalu nyaman dengan supplier retailers saja. Lokasi cabang berada di Surabaya lama, sehingga supplier baru dengan kualifikasi Timur (Galaxy Mall dan Park Cafe), Surabaya Pusat yang lebih bagus dikesampingkan. Supplier (Surabaya Plaza), dan Surabaya Utara (Atom Mall). merupakan salah satu komponen penting dalam Tiap-tiap area di kota Surabaya hanya terdapat satu supply chain, dimana baik atau buruknya kualitas pengembangan produk adalah memperpendek time to produk yang dihasilkan bergantung pada bahan market dengan cara: baku yang dipasok oleh supplier. Bila kualitas - Melakukan riset pasar (menyebarkan kuesioner pasokan buruk, maka kualitas produk yang kepada pelanggan yang datang, menyediakan dihasilkan juga tidak baik dan tidak menutup lembaran kritik dan saran, berinteraksi secara kemungkinan untuk melakukan produksi ulang langsung dengan konsumen mengenai Zangrandi). yang juga berakibat pada biaya yang membengkak. - Melibatkan supplier-supplier penting saat akan Membuat daftar klasifikasi penting karena berguna mengembangkan produk (menanyakan untuk menentukan fokus manajemen terhadap tiap ketersediaan bahan baku untuk produk baru kepada supplier yang kepentingannya berbeda-beda. supplier, meminta masukan dari supplier mengenai Mengevaluasi kinerja supplier secara berkala perlu bahan yang cocok untuk produk baru, meminta untuk menilai perkembangan supplier, yang masukan dari supplier mengenai pertimbangan nantinya dapat menentukan apakah supplier lama biaya atas pengembangan produk baru tersebut). harus tetap dipertahankan atau digantikan dengan supplier yang baru. - Membentuk tim perancang produk yang solid dan dinamis (menyediakan jangka waktu tertentu untuk x Pengembangan produk pengembangan produk, memberikan pelatihan atau PT. Zangrandi Prima jarang melakukan pengembangan kegiatan lain kepada tim perancang produk yang produk baru dan tidak memiliki waktu khusus untuk berkaitan dengan es krim) aktivitas tersebut. Ketika PT. Zangrandi Prima Pertimbangannya, riset pasar perlu dilakukan dihadapkan untuk mengembangkan sebuah produk, sebelum merancang produk baru untuk mengetahui fokus utamanya adalah efisiensi biaya. Efisien biaya bagaimana keinginan konsumen dan tren yang akan dilakukan dengan memilih bahan yang mudah didapat datang. Jika tidak melakukan riset pasar, akan ada sehingga ongkosnya murah. PT. Zangrandi Prima juga kemungkinan produk yang dikeluarkan tidak sesuai tidak mengembangkan produk yang terlampau berbeda dengan selera konsumen dan akhirnya dapat dengan produk yang sudah ada, sehingga komponen- mengakibatkan kerugian bagi perusahaan karena komponen lama masih dapat digunakan. Contohnya tidak laku. Dengan melibatkan supplier, maka produk Soda Ice manfaatnya adalah dapat menghemat biaya material, &UHDP GHQJDQ 5RFNLQ 6DW¶ 1LWH \DQJ peningkatan kualitas dan kecocokan material dengan VHUXSD WDSL WDN sama, karena sama-sama rancangan yang dibuat, dan pengurangan waktu merupakan campuran antara es perancangan dan manufaktur. Membentuk sebuah NULP GDQ VRGD +DQ\D VDMD 5RFNLQ 6DW¶ tim khusus perancang produk juga sangat penting, 1LWH KDQ\D ELVD disajikan dengan es krim vanila, karena untuk mengembangkan suatu produk perlu sedangkan Soda Ice Cream bisa memilih rasa es krim fokus dan kreativitas yang tinggi agar produk apa saja. Selain itu, pada produk Banana Split dengan tersebut dapat mencapai target yang diinginkan. Nutty Monkey yang juga serupa tapi tak sama, karena Dengan memberikan kegiatan seperti pelatihan atau sebenarnya Nutty Monkey adalah versi kecil dari workshop akan meningkatkan wawasan mengenai Banana Split. Yang dilakukan PT. Zangrandi Prima dunia es krim. sudah tepat, karena strategi efisiensi memang harus fokus pada efisiensi biaya. PT. Zangrandi Prima tidak x Produksi pernah melibatkan supplier dan tidak pernah melakukan Jumlah mesin produksi dan sumber daya manusia riset pasar saat merancang produk baru. Akibat tidak masih kurang. Manajemen produksinya juga tidak melakukan riset pasar, terbukti beberapa produknya ada teratur. Dikatakan tidak teratur, karena proses yang kurang laku di pasaran, seperti produk es krim produksi dilakukan hanya pada saat penanggung dalam bentuk minuman (drink specialities\DLWX jawab produksi hadir. Bila penanggung jawab 5RFNLQ¶ 6DW 1LWH Romance Potion, Lovely produksi tidak hadir, maka produksi juga berhenti Shake, Cocio Quake, Blue Island, dan Dazzling Night. total. Padahal fixed cost juga tetap terjadi saat Hal tersebut tentu membuat kegiatan dan biaya produksi berhenti. Berdasarkan hasil temuan diatas, pengembangan produk menjadi sia-sia dan tidak efisien. maka penerapan efisiensi yang harus dilakukan PT. Saat bereksperimen untuk merancang produk baru Zangrandi Prima pada bagian produksi adalah: biasanya dilakukan oleh direktur operasional dan - Menambah jumlah mesin produksi. dibantu store manager. Hasil eksperimen pun sering - Menambah dan meningkatkan kualitas sumber diabaikan oleh direktur utama, sehingga pengembangan daya manusianya. produk pun sering terhenti begitu saja. Berdasarkan - Memperbaiki manajemen produksi dengan cara hasil temuan diatas, maka penerapan efisiensi yang merekrut tenaga profesional di bidangnya dan harus dilakukan PT. Zangrandi Prima pada bagian mencari wakil penanggung jawab produksi agar saat penanggung jawab produksi tidak hadir, cepat dan banyak. Dengan adanya wakil proses produksi dapat diwakilkan dan tetap penanggung jawab produksi, maka dapat berjalan. Pertimbangannya, untuk menciptakan menggantikan posisi penanggung jawab produksi efisiensi pada bagian produksi, seharusnya bila tidak dapat hadir, sehingga proses produksi meminimalkan biaya yang timbul dengan cara tetap berjalan untuk memenuhi stok. Dengan memiliki mesin produksi yang berkualitas bagus menyediakan sistem elektronis mengenai tingkat dan berkapasitas besar serta jumlah sumber daya ketersediaan stok, perusahaan dapat memantau dan manusia yang memadai, agar dapat melakukan memenuhi stok di tiap cabang dengan cepat dan produksi dalam jumlah lebih banyak dan akurat. x Pengiriman mempercepat waktu produksi, sehingga produksi Dalam hal transportasi, pengiriman dari pabrik ke dapat ditingkatkan terus menerus untuk memenuhi cabang dan pengiriman ke konsumen (delivery) permintaan yang semakin banyak. Tenaga hanya mengandalkan satu mobil perusahaan saja dan profesional dibidangnya dibutuhkan, karena selama tidak dilengkapi dengan mesin pendingin (hanya ini karyawan produksi tidak memiliki latar memakai dry ice). Karena keterbatasan kendaraan, belakang pendidikan di bidang kuliner. Bila pengiriman delivery sering tidak dilayani karena penanggung jawab produksi tidak dapat hadir, sering digunakan untuk kegiatan operasional yang produksi berhenti total, sehingga waktu yang lain. Bahkan untuk kegiatan operasional sendiri, seharusnya digunakan untuk bekerja dan jumlah kendaraan tersebut dirasa masih kurang memenuhi permintaan konsumen yang semakin karena kapasitas angkut mobil tersebut tidak dapat banyak justru dihamburkan siasia. Maka menampung order yang ada. Masalah tersebut dibutuhkan wakil penanggung jawab produksi. membuat perusahaan tidak dapat merespon konsumen dengan cepat sekaligus menimbulkan F. PENERAPAN STRATEGI ketidakefisienan. Untuk pengiriman ke retailers RESPONSIF x Persediaan memakai jasa pengiriman PT. Angkunas dan Wijaya Karya (pengiriman ke luar kota dengan kereta api) PT. Zangrandi Prima sering mengalami kehabisan dan JNE (pengiriman ke luar pulau dengan pesawat). stok karena produksinya sering tidak mencukupi. Karena ini adalah produk es krim yang tidak bisa Selain disebabkan oleh jumlah mesin produksi dan tahan lama, maka moda transportasi yang digunakan sumber daya manusianya yang tidak mencukupi, PT. harus cepat namun tetap mempertimbangkan biaya. Zangrandi Prima sendiri juga tidak pernah berusaha Oleh karena itu, jenis moda transportasi yang meningkatkan kapasitas produksi untuk digunakan sudah sesuai dengan yang seharusnya. mengantisipasi permintaan yang berlebih (safety Dalam hal jumlah pengiriman, dilakukan inventory). Apalagi ketika penanggung jawab berdasarkan order dari cabang dan retailers. Hal ini produksi tidak hadir, maka proses produksi pun tidak sudah benar, karena jumlah permintaan yang akan dapat dijalankan. Masalah tersebut menyebabkan dikirim tidak dapat dilakukan atas dasar ramalan, jumlah persediaan tidak dapat ditambah dan sering sehingga harus menunggu permintaan dari cabang timbul kekosongan stok. Berdasarkan hasil temuan atau retailers sendiri. Bila perusahaan mengirim diatas, maka penerapan responsif yang harus tanpa menunggu permintaan langsung dari cabang dilakukan PT. Zangrandi Prima pada bagian maupun retailers dan mengirim dalam jumlah persediaan adalah: banyak, maka hal itu tidak tepat karena akan - Memiliki persediaan yang selalu mencukupi menimbulkan kelebihan stok. Berdasarkan hasil dengan cara menambah jumlah mesin produksi dan temuan diatas, maka penerapan responsif yang harus sumber daya manusia. dilakukan PT. Zangrandi Prima pada bagian - Meningkatkan kinerja manajemen produksi dengan pengiriman adalah menambah jumlah armada cara memiliki wakil penanggung jawab produksi. perusahaan dan dilengkapi dengan mesin pendingin. - Membuat sistem arus keluar masuk barang secara Pertimbangannya, aspek kunci dalam mengelola elektronis untuk mengetahui tingkat ketersediaan supply chain yang beroperasi pada lingkungan MTS stok. Pertimbangannya, aspek kunci dalam (make-to-stock) adalah bagaimana mekanisme mengelola supply chain yang beroperasi pada pengiriman produk jadi ke suatu lokasi pemasaran. lingkungan MTS adalah penentuan berapa dan Strategi responsif untuk bagian pengiriman adalah dimana persediaan produk akhir yang harus menggunakan sarana transportasi yang cepat dan disimpan. Tingkat pelayanan pelanggan ditentukan pengirimannya dilakukan dalam waktu yang sering oleh ada tidaknya produk yang dicari. Dengan dengan jumlah yang dikirim sesuai dengan menambah jumlah mesin produksi dan sumber permintaan cabang dan retailers. Dengan menambah daya manusia, produksi dapat dilakukan dengan jumlah armada, pengiriman dapat dilakukan dengan cepat dan dapat melayani jasa delivery. Memfasilitasi armada dengan mesin pendingin dapat jumlah mesin produksi, sumber daya manusia, sarana menjaga kualitas es krim dan bisa melayani delivery transportasi, memperbaiki kinerja produksi, melakukan dengan jangkauan yang lebih luas. x Informasi riset pasar, mengevaluasi kinerja supplier, dan Dalam bertukar informasi dari cabang dan retailers, menciptakan tim kerja yang solid dan dinamis. Disamping baik mengenai distribusi maupun ketersediaan stok, itu, PT. Zangrandi Prima juga harus menerapkan strategi PT. Zangrandi Prima menggunakan telepon. Untuk responsif dengan cara menggunakan IT (Information mengecek ketersediaan produk di pabrik masih Technology) khusus untuk mengatur arus informasi dihitung secara manual. PT. Zangrandi Prima juga seputar persediaan, produksi, dan permintaan, membuat tidak menyediakan sarana khusus untuk menampung website, meningkatkan jumlah sarana transportasi, informasi dari konsumen, baik mengenai kritik, meningkatkan aktivitas produksi agar dapat memenuhi saran, dan aspirasi. Karakteristik pasar PT. permintaan dengan cepat dan banyak, dan melakukan Zangrandi Prima sangat menuntut keresponsifan, aktivitas mediasi pasar seperti riset pasar. sehingga dibutuhkan arus informasi yang cepat Walaupun merupakan perusahaan keluarga, pandangan antara perusahaan dengan cabang, retailers, dan lama yang takut untuk berubah harus dihilangkan dan konsumen. Berdasarkan hasil temuan diatas, maka harus mencoba untuk lebih terbuka terhadap konsumen. penerapan responsif yang harus dilakukan PT. PT. Zangrandi Prima harus memikirkan kelangsungan Zangrandi Prima pada bagian informasi adalah jangka panjang perusahaan, sehingga inovasi dan respon meningkatkan fasilitas informasi dengan memakai yang baik harus ditingkatkan, sebab hal tersebutlah yang IT yang sesuai dengan keperluannya. Sistem order kini diharapkan oleh konsumen terhadap PT. Zangrandi dari retailer maupun cabang, perhitungan Prima. ketersediaan stok, dan pengiriman, harus lebih dipercepat dan terstruktur dalam sistem yang jelas. DAFTAR PUSTAKA PT. Zangrandi Prima dapat menggunakan internet, EDI, software SCM, maupun RFID. Untuk Azwar, S. (1998). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka menampung informasi dari konsumen, PT. Pelajar. Zangrandi Prima dapat membuat website sebagai Burt, D.N., Dobler, D.W., & Starling, S.L. (2004). World sarana marketing, mendekatkan diri dengan class supply management: The key to supply chain konsumen, menampung aspirasi konsumen, dan management (7th ed). New York: McGraw Hill. melayani pembelian online. Pertimbangannya, Chopra, S., & Meindl, P. (2004). Supply chain penggunaan teknologi tersebut dapat membantu management: Strategy, planning, and operation mempermudah proses aktivitas dalam supply chain (2nd ed). New Jersey: Prentice Hall. dan dapat merespon semua hal dengan cepat dan Family Firm Institute, Inc. (n.d.). Global data points: akurat. Family enterprise statistics from around the world. Retrieved June 13, 2014, from IV. KESIMPULAN/RINGKASAN http://www.ffi.org/?page=globaldatapoints. Strategi supply chain yang sesuai dengan PT. Zangrandi Minnich, D., & Maier, F.H. (n.d.). Supply chain Prima adalah kombinasi antara strategi efisiensi dan responsiveness and efficiency – complementing or responsif, sebab berdasarkan karakteristik produk dan contradicting each other?. International University pasar terdapat perpaduan antara karakter yang fungsional in Germany, 1-16. Retrieved September, 8, 2014, dan inovatif. from Dalam penerapan strategi supply chain, PT. Zangrandi www.systemdynamics.org/conferences/2006/proce Prima harus menerapkan strategi efisiensi pada bagian ed/... lokasi, bagian pengadaan, bagian pengembangan produk, /MINNI308.pdf. dan bagian produksi. Sedangkan, strategi responsif harus Moleong, L.J. (2007). Metodologi penelitian kualitatif. diterapkan pada bagian persediaan, bagian pengiriman, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. dan bagian informasi. Pujawan, I.N., & Mahendrawathi. (2010). Supply chain Sebagai perusahaan es krim yang terkenal sejak lama di management (2nd ed). Surabaya: Guna Widya. masyarakat selama 84 tahun seharusnya menjadi Raco, J.R. (2010). Metode penelitian kualitatif. Jakarta: kelebihan dari PT. Zangrandi Prima. Walaupun produknya Grasindo. tergolong produk fungsional, namun tidak ada salahnya Sugiyono. (2009). Metode penelitian bisnis: Pendekatan melakukan banyak inovasi agar semakin berkembang dan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. menjaga eksistensi Zangrandi diantara para pesaing yang SWA. (n.d.). Causal dining restaurant lebih tangguh banyak bermunculan dengan keunikan masing-masing. ketimbang fastfood. Retrieved September 7, 2014, PT. Zangrandi Prima juga harus benar-benar from http://swa.co.id/headline/causal-dining- menerapkan strategi efisiensi dengan cara meningkatkan restaurant-lebihtangguh-ketimbang-fastfood